Lap. Pembuatan Pellet Dan Flake

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makanan adalah sumber energi bagi mahluk hidup, begitu juga dengan ikan
dimana tanpa makanan ikan tidak akan tumbuh dan berkembang biak, istilah makanan
dalam dunia perikanan adalah pakan. Pakan yang diberikan kepada ikan peliharaan dapat
berupa pakan buatan, pakan alami dan pakan tambahan. Pakan buatan adalah pakan yang
dibuat dari bahan makanan baik nabati maupun hewani dengan memperhatikan
kandungan gizi, siIat dan ukuran ikan. Dengan diberikan makanan buatan maka
kebutuhan gizi ikan dapat dipenuhi setiap saat tanpa bergantung pada pakan alami yang
ada. Bentuk pakan buatan disesuaikan dengan siIat dan ukuran ikan yaitu; berbentuk
pellet, cairan (emulsi dan suspensi), lembaran (Ilake atau waIer) dan remahan. Untuk
mengurangi biaya produksi dalam usaha perikanan, maka pakan buatan dapat dibuat
sendiri, karena pakan buatan yang ada dipasaran saat ini cukup mahal.
Dalam membuat pakan ada beberapa Iaktor yang harus diperhatikan yaitu Iaktor
Iisik, Iaktor kimia, Iaktor biologi, Iaktor ekologi, dan Iaktor ekonomi. Hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pakan yang telah dibuat maupun pakan
yang komersial, agar pembuatan pakan tersebut sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan
kebiasaan makan. Dengan demikian, akan menghasilkan benih yang unggul. Evaluasi
pakan dapat dilakukan secara Iisik, kimia, dan biologi.

B. %::an Praktik:2
Membuat Iormulasi pakan induk
Membuat pakan induk berdasarkan Iormulasi yang telah ditentukan





BAB II
ME%DLI
A. Wakt: pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Juli 2011
Tempat : Laboratorium Basah
Waktu : 10.00 selesai
B. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Timbangan Tepung Ikan
Baskom Tepung kedelai
Alat pencetak pellet Tepung dedak
Alat pencetak Ilake Tepung jagung
Mixer Telur
Kompor Minyak ikan
Talenan Minyak wijen
Gelas ukur Scout emulsion
Pengaduk Kanji
CMC
Vitamin

. Prosed:r Kera
O Pembuatan Pellet
Bahan baku yang telah diIormulasi ditimbang
Campur bahan baku dari berat terkecil sampai berat tertinggi
Tambahkan minyak wijen, minyak ikan, scout emulsion, vitamin, secukupnya
Tambahkan CMC 0,5 gram sebagai bahan perekat
Campurkan semua bahan aduk sampai homogen tambahkan air yang telah
dipanaskan
Cetak dalam pencetak pellet
Kemudian jemur dibawah sinar matahari atau keringkan dengan open
Pe2b:atan pakan flake
Timbang bahan baku
Masukkan tepung ikan, tepung terigu, tepung kedelai, telur, minyak wijen,
dan minyak ikan, kedalam baskom
Homogenkan semua bahan dengan menggunakan mixer
Tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan tersebut berbentuk cair
Cetak dengan pencetak Ilake di atas kompor
Bungkus atau masukkan ke dalam toples setelah dingin















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a2bar hasil pe2b:atan pellet dan flake







Pakan Pellet yang menggunakan Kanji Pakan Pellet yang menggunakan CMC







Pakan Flake
B. Pe2bahasan
or2:lasi pakan
Protein basar 30.58
Protein suplement 9




X 2 - 9 16


9 Y - 2

16 16 5,58 21,28
Y 5,58

Kebutuhan Protein Basar (Pb) 16/21,58 x 100 0,74
Kebutuhan Protein suplemen 5,58/21,58 x 100 0,26
Sehingga jika dibuat 1 kg pakan
Protein suplment 0,74 x 0,35 0,259
0,74 x 0,64 0,481
Protein Basar 0,26 x 0,5 0,130
0,26 x 0,5 0,130
Maka : Tepung ikan 0,259 kg
Tepung kedelai 0,481 kg
Tepung dedak 0,130 kg
Tepung Jagung 0,130 kg

Me2b:at pakan Pellet dan lake :
Dari hasil praktikum pakan diatas didapatkan bahwa pakan pellet berbentuk
panjang dan lonjong, selain itu pakan yang diberikan kanji teksturnya kasar dibandingkan
dengan pakan yang diberi CMC (Carboxy Metyl Celulosa) teksturnya halus hal ini
disebabkan karena kandungan bahan yang dimiliki oleh kanji dan CMC berbeda. Pakan
pellet ikan ini baik diberikan kepada ikan herbivora karena bahan bakunya dari bahan-
bahan nabati, begitupun untuk pakan Flake berbentuk remah dan baik diberikan kepada
ikan yang tergolong herbivora karena bahanya tersusun oleh bahan nabati.

BAB IV
KESIMPULAN
Dari praktikum pakan dapat disimpulkan bahwa untuk membuat pakan perlu
memperhatikan kandungan gizi yang dimiliki oleh pakan tersebut, selain itu
memperhatikan Iaktor Iisik, Iaktor kimia, Iaktor biologi, Iaktor ekologi, dan Iaktor
ekonomi. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pakan yang telah
dibuat maupun pakan yang komersial, agar pembuatan pakan tersebut sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan kebiasaan makan. Dengan demikian, akan menghasilkan benih
yang unggul. Evaluasi pakan dapat dilakukan secara Iisik, kimia, dan biologi.

Anda mungkin juga menyukai