Laporan Seminar
Laporan Seminar
Laporan Seminar
ABSTRAK
Kami telah melakukan percobaan tentang Kesetaraan Kalor Listrik yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara tenaga listrik dengan tenaga panas serta menentukan angka kesetaraan kalor listrik. Metode yang kami gunakan adalah merangkai alat sesuai gambar sebagai langkah pertama. Mengatur tahanan geser agar dapat diperolaeh arus yang diinginkan, yaitu sbesar 1 ampere, lalu mengisi kalorimeter dengan air hingga massa yang dikehendaki, lalu mencatat suhunya sebagai suhu awal. Mengamati tegangan dan arus setelah menyalakan stopwatch. Kemudian mengulangi langkah-langkah yang sama dengan massa air yang berbeda. Dari hasil percobaan diperoleh angka kesetaraan kalor listrik sebesar ( 7,068 1,70) J/Kal dengan taraf ketelitian 75,95% dan presentase ketidakpastian 24,05%. Ketidakpastian disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya ketelitian dalam membaca skala termometer.
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai atau berhubungan dengan kalor, begitu juga dengan listrik. Peralatan-peralatan yang ada disekeliling kita, banyak yang memanfaatkan tenaga listrik dan kalor.
kalori?. Tujuan dari percobaan ini adalah menjelaskan hubungan tenaga listrik dengan panas dan menentukan angka kesetaraan joule dengan kalori. Adapun rumusan hipotesis yang kami susun adalah terdapat hubungan antara tenaga listrik dan tenaga panas, yaitu dengan mengubah tenaga listrik menjadi tenaga panas dalam suatu kawat tahanan yang berada dalam kalorimeter serta cara untuk menentukan angka kesetaraan joule dengan kalori
Hubungan antara tenaga listrik dan kalor sangatlah erat, misalnya pada pe-manas air yang menggunakan tenaga listrik, arus listrik pada elemen pemanas yang tercelup dalam air yang berada pada kalorimeter dapat meng-hasilkan panas yang bisa menaikkan suhu air dalam kalorimeter dan seperti pada pemanas air elektrik yang sekarang sudah dijual secara luas, prinsip kerjanya hampir sama hanya saja, elemen pemanasnya tidak tercelup dalam air. Untuk memahami serta membuktikan hubungan antara tenaga listrik dengan panas dan
menentukan angka kesetaraan joule dengan kalori, maka dilakukan percobaan mengenai kesetaraan kalor listrik. Adapun rumusan masalah dalam percobaan ini adalah,
bagaimanakah hubungan antara tenaga listrik dengan panas?, dan bagaimana cara
26 November 2010
hubungannya.
Bilangan
menyatakan
besarnya tenaga listrik yang setara dengan satu satuan tenaga panas dinamakan angka
kesetaraan kalor listrik. Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan dinyatakan dengan persamaan : W = Vit Keterangan: W=Energi listrik (joule) V=Beda potensial ujung-ujung kawat (volt) I= Kuat arus listrik (ampere) t= Waktu (sekon) Dari konsep energi mekanik diperoleh bahwa bila gesekan terjadi pada sistem mekanis, ada energi yang hilang dari elektron-elektron yang bergerakdari ujung kawat berpotensial rendah ke ujung kawat dengan potensial tinggi. Tenaga ini selanjutnya berubah menjadi tenaga panas. Dari percobaan yang telah dilakukan oleh Joule diperoleh kesetaraan mekanis dari kalor: 1 kalori 1 joule 1 kilokalori Jika tidak : 4,186 joule : 0,24 kalori : 4186 joule ada panas yang keluar dari
kalorimeter maka : Q= (m+H)(t2-t1) Besarnya angka kesetaraan kalor listrik adalah dengan menggunakan persamaan : a= =
D. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Merangkai alat seperti pada gambar. Setelah selesai merangkai, rangkaian diperiksa apakah arus sudah mengalir atau belum dengan cara menutup skakelar dan melihat
2 26 November 2010
didapatkan
massa
dikehendaki.
= Adapun
Mendinginkan
kalorimeter
didalam termos
berisi es agar suhunya turun beberapa derajat dari suhu ruangan. Kalorimeter yang sudah dipasang bejana luarnya dirangkai kembali ke rangakaian listrik. Selanjutnya menutup
perhitungan
tersebut
menggunakan
standard error, maka besarnya angka kesetaraan listrik adalah (7,0681,70) J/Kal dengan taraf ketelitian 75,95% dan ketidakpastian 24,05%.
skakelar yang secara bersamaan menyalakan stopwatch dn mencatat tegangan dan arus listrik saat 2 menit. Setelah 3 menit sakelar dibuka lalu mencatat suhu pada termometer sebagai suhu akhir. Mengulangi langkah percobaan tetapi dengan nilai massa air yang berbeda sebanyak 5 kali.
V. DISKUSI
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa antara listrik dengan panas terdapat suatu hubungan. Dapat diketahui bahwa kawat tahanan listrik yang tercelup didalam air di dalam kalorimeter ketika dialiri oleh listrik terjadi suatu perubahan energi, yaitu
dari energi listrik menjadi energi panas, ini membuktikan bahwa terdapat hubungan erat t(sekon antara listrik dengan kalor. Jika V adalah beda ) potensial antara ujung-ujung kawat tahanan, dan I adalah arus listrik yang mengalir dalam 19,0 38,0 57,0 76,0 95,0 26 26 26 26 26 28 27 28 27 27 kawat, tanpa melihat apakah perpindahan energi 180 tersebut mengalirkan panas atau melakukan 180 usaha, bertambahnya energi sistem persatuan 180 180 waktu sama dengan VI,dengan t adalah lamanya kawat dialiri oleh arus listrik, maka besarnya
1 2 3 4 5
tenaga listrik yang hilang dalam kawat tahanan Vit. Beberapa ketidakpastian faktor antara yang lain
180 adalah
mempengaruhi
kurangnya ketelitian dalam membaca skala pada termometer dan kekurang cakapan kami sebagai praktikan.
B. ANALISIS
Berdasarkan hasil percobaan diatas,
VI.KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, terdapat hubungan antara tenaga listrik dengan
maka dapat diketahui bahwa ada hubungan antara tenaga listrik dengan panas. Saat kawat
3 26 November 2010
=
untuk
menentukan angka kesetaraannya. Dalam hasil perhitungan didapatkan angka kesetaraan kalor listrik sebesar (7,0681,70) J/Kal dengan taraf ketelitian sebesar 75,95% dan taraf
ketidakpastian sebesar 24,05%. Ketidakpastian dalam pengukuran disebabkan oleh kurang telitinya dalam membaca skala termometer.
UNESA.2010.PANDUAN
4 26 November 2010