Materi II-opini Publik Dan Citra
Materi II-opini Publik Dan Citra
Materi II-opini Publik Dan Citra
Opini publik pada hakikatnya merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh 4 unsur berikut ini. 1. Adanya suatu masalah yang bersifat (dipertentangkan). 2. Adanya publik atau kumpulan orang yang melibatkan diri pada masalah itu. 3. Adanya interaksi yang berupa diskusi dan tukar pikiran mengenai masalah yang dipertentangkan. 4. Adanya pendapat yang terintegrasi terhadap suatu masalah. Opini publik merupakan bagian dari HAM, yaitu hak mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan. HAM ialah hak manusia yang melekat pada diri manusia sejak lahir. HAM itu, meliputi hak-hak asasi pribadi, ekonomi, politik, sosial budaya, buku, dan sebagainya. Piagam HAM yang bersifat universal dan asasi, yaitu Magna Charta 1215, Habeas Corpus Act 1679, Bill of Rights 1989, Declaration des Droits del' Homme et du Citoyen 1789, The Four Freedom of Roosevelt 1941, dan The Universal Declaration of Human Rights 1948. Di Indonesia HAM tercantum dalam UUD 1945, dan dasar negara Pancasila. HAM dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari manusia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Opini publik adalah bagian dari kajian komunikasi, yaitu sebagai hasil suatu proses komunikasi yang merupakan tanggapan/opini terhadap suatu masalah yang sifatnya kontroversial. Proses komunikasi adalah kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan komunikator kepada komunikan baik melalui media bahwa maupun media-media lainnya. Unsur-unsur yang paling minimal dalam kegiatan komunikasi adalah adanya komunikator, pesan, dan komunikan. Bentuk komunikasi, yaitu proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan yang dituju, bentuknya: 1. 2. 3. 4. komunikasi personal/pribadi; komunikasi kelompok; komunikasi massa; komunikasi media.
Feedback adalah reaksi yang timbul dari penerima pesan atau pesan itu sendiri, sedangkan efek adalah hasil dari suatu kegiatan komunikasi.
1
Pengertian Opini Publik dan Sikap Opini artinya dalam bahasa Indonesia adalah pendapat. Pendapat adalah pandangan seseorang mengenai sesuatu. Jadi, pendapat adalah subjektif. Dengan demikian, pendapat adalah evaluasi, penilaian, dan bukan fakta. Karena bukan fakta maka berubah atau diubah, tergantung situasi sosial yang berlaku. Publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa tertarik terhadap sesuatu masalah dan berhasrat mencari sesuatu jalan keluar dan mewujudkan tindakan yang konkret. Perkataan publik melukiskan kelompok manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat-syarat (1) dihadapi oleh suatu persoalan (isu); (2) berbeda pendapat mengenai persoalan (isu); (3) sebagai akibat keinginan mengadakan diskusi dengan mencari jalan keluar. Sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau secara sederhana sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Perbedaan Opini dan Sikap, serta Macam-macam Opini Opini adalah suatu sikap terhadap suatu topik khusus, ketika sikap berkembang menjadi kuat, akan muncul dalam bentuk opini. Sewaktu opini menjadi cukup kuat akan berubah menjadi pernyataan penting atau perilaku. Sikap adalah predisposisi (kecenderungan) cara berpikir tertentu tentang topik tertentu. Suatu penelitian menggambarkan bahwa sikap sebagai bahan evaluasi bagi orang-orang dalam membahas masalah atau isu tertentu. Apabila kita memperhatikan pembicaraan sehari-hari dan mengamatinya serta mencatat tentang jenis-jenis opini itu adalah: 1. opini individu; 2. opini pribadi; 3. opini kelompok; 4. opini konsensus; 5. opini koalisi; 6. opini minoritas; 7. opini mayoritas; 8. opini menurut perhitungan angka; 9. opini aklamasi; 10. opini publik; 11. opini umum; opini khalayak; 12. opini musyawarah; 13. opini kesepakatan.
Proses Pembentukan Opini Publik Proses pembentukan opini publik melalui tiga tahap pembicaraan (1) tahap masukan yang masih semrawut; (2) tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran yang jelas dan menyatu; (3) tahap dalam mana opini pada tahap kedua disebut telah menyatu telah bulat dan kuat di antara para anggota. Karakteristik opini publik (1) terdapat isi, arah dan intensitas; (2) adanya kontroversi; (3) opini publik mempunyai volume berdasarkan kenyataan bahwa kontroversi menyentuh semua orang; (4) opini publik itu relatif ada. Opini publik tidak murni disertai sifat (1) opini publik yang dimanipulasi; (2) opini publik yang direncanakan; (3) opini publik yang dikehendaki; (4) opini publik yang diprogramkan; (5) opini publik yang diinginkan.
Memahami Karakteristik, Bnetuk dan Sifat, serta Potensi dan Kompetensi Opini Publik Opini Publik
Karakteristik Opini Publik Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar sosiologi, psikologi dan komunikasi tentang opini publik, menunjukkan beberapa unsur opini publik yang membedakan dengan opini lainnya.
3
Berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam definisi opini publik dapatlah ditentukan karakteristik opini publik, yaitu: 1. adanya isu yang kontroversial; 2. adanya publik yang secara spontan terpikat pada isu dan melibatkan diri di dalamnya, dan berusaha untuk memberikan pendapatnya; 3. adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial oleh suatu publik; adanya interaksi antara "individu-individu" dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif dan diekspresikan. Masalah kontroversial di dalam masyarakat muncul karena adanya berbagai pendapat yang bertentangan. Hal ini menyebabkan kontroversi dalam menghadapi isu adalah: 1. setuju atau tidak setuju tentang fakta; 2. perbedaan perkiraan tapi tak berbeda dalam pandangan; 3. mempunyai sumber yang berbeda. Bentuk dan Sifat Opini Publik Bentuk opini publik dibedakan ke dalam 3 hal, yaitu opini kelompok, opini rakyat, dan opini massa. Pengungkapan opini cenderung diarahkan berdasarkan ungkapan dari kepercayaan nilai dan harapan. Kepercayaan mengacu pada apa yang diterima sebagai benar atau tidak benar tentang sesuatu. Nilai melibatkan kesukaan dan ketidaksukaan seseorang, sedangkan harapan ditentukan oleh perkembangan terhadap apa yang terjadi di masa lalu, keadaan sekarang dan apa yang kira-kira akan terjadi bila suatu perbuatan dilakukan. Publik dapat dibedakan antara publik massa, publik berminat, dan publik pembuat pendapat. Menurut sifatnya opini publik dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis, yaitu opini publik yang statis dan opini publik yang dinamis. Kualitas opini publik pada dasarnya bergantung pada kualitas dan kuantitas informasi. Potensi dan Kompetensi Opini Publik Opini publik tidak dapat dilihat dan ditunjuk dengan nyata, sebagaimana kita dapat menunjuk benda. Kekuatan, kemampuan dan kekuasaannya dapat disaksikan dengan nyata, misalnya runtuhnya Tembok Berlin, runtuhnya kekuatan Syah Iran. Harword Childs menyatakan hubungan antara pemerintah dan opini publik adalah two way relationship, reciprocal dan cyclical. Opini publik mempengaruhi pemerintah secara langsung melalui Pemilihan Umum, referendum dan public opinion polling. Sebaliknya pemerintah mempengaruhi opini publik melalui aksi-aksi dan komunikasi. Sifat opini publik yang statis, dinamis ataupun laten bergantung pada faktor-faktor perangsang dari luar, misalnya peristiwa yang mengguncangkan.
4
Opini publik merupakan dasar hukum, dan kekuatan hukum adalah berdasarkan dukungan opini publik. Komunikasi dapat mempengaruhi opini publik dan opini publik dapat mempengaruhi komunikasi. Opini publik merupakan suatu penilaian sosial dan mempunyai kekuatan tersendiri, yaitu pendukung kelangsungan berlakunya adat istiadat, mempertahankan eksistensi suatu lembaga. Opini publik juga memiliki hukum-hukum yang disusun dari hasil penelitian yang dikemukakan Hadley Cantril dan Emory S. Bogardus.
Memahami Prinsip-prinsip Opini Publik Ditinjau dari Aspek Sosiologi, Psikologi, dan Lingkungan
: Prinsip-prinsip Opini Publik Sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari manusia dari sudut hubungannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Tidak ada ukuran mutlak tentang jumlah orang yang hidup bersama dalam masyarakat. Namun, mereka berkumpul dalam waktu cukup lama dan terjadi interaksi sosial sehingga timbul sistem komunikasi di antara mereka. Individu sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup tanpa individu lainnya dalam menghadapi alam sekeliling. Oleh karena tidak dapat hidup sendiri maka manusia-manusia berkelompok dan terbentuklah kelompok sosial. Suatu himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial bila memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Pada dasarnya hakikat kelompok sosial bukan terletak pada kedekatan jarak fisik melainkan pada kesadaran untuk berinteraksi. Kelompok sosial menurut bentuknya dibedakan antara kelompok sendiri (In Group) dan kelompok luar (Out Group) keduanya penting dan saling mempengaruhi. Beberapa sarjana mengklasifikasikan kelompok sosial yang berbeda namanya Charles Harton Cooley mengklasifikasikan kelompok sosial dalam kelompok primer dan kelompok sekunder, sedangkan Ferdinand Tonies membedakan bentuk kehidupan bersama, yaitu Gemenschaft (paguyuban) dan Gesselshaft (patembayan) selain kelompok sosial dikemukakan di atas masih ada dua bentuk kelompok sosial yang tidak teratur, yaitu kerumunan dan publik. Kelompok sosial yang telah dijelaskan tersebut mempunyai peran dalam pembentukan opini publik. Masyarakat melahirkan kebudayaan yang kompleks dan menimbulkan kelompokkelompok kepentingan. Munculnya suatu isu peristiwa atau masalah akan ditanggapi berbeda sesuai dengan kelompok-kelompok kepentingan dan menghasilkan opini. Opini yang sama dari kelompok-kelompok sosial yang diungkapkan baik melalui media massa maupun nirmassa dan mendapat tanggapan dari berbagai pihak akan menimbulkan opini publik. Opini publik dapat muncul secara tidak disengaja dan dapat juga disengaja melalui suatu perencanaan.
5
Opini Publik Ditinjau dari Aspek Psikologi Manusia merupakan makhluk hidup yang tertinggi derajatnya di alam ciptaan Tuhan. Dalam kegiatannya manusia merupakan makhluk individual, makhluk sosial dan makhluk ber-KeTuhanan. Sikap manusia mengalami perkembangan yang khas dalam kehidupannya walaupun dalam lingkungan dan keadaan hidup yang sama. Berdasarkan latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan berita-berita yang berkembang manusia memiliki persepsi yang khas. Selain mempunyai persepsi manusia juga mempunyai sikap berdasarkan keyakinan dan perasaan yang melekat tentang sesuatu objek tertentu. Sikap mengandung tiga komponen yaitu kognitif (keyakinan), emosi (perasaan) dan perilaku (tindakan), sedangkan sikap dapat dibedakan antara sikap individu dengan sikap sosial yang dinyatakan oleh kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap objek sosial. Terbentuknya sikap mempunyai 3 sumber, yaitu sebagai berikut. 1. Berdasarkan pengalaman pribadi. 2. Berdasarkan pemindahan perasaan yang menyakitkan 3. Berdasarkan pengaruh sosial. Pengaruh sosial dapat meliputi orang tua, teman sebaya dan media massa. Persepsi dan sikap mempunyai peran dalam pembentukan opini. Seseorang mempersepsikan stimulus tertentu akan dicocokkan dengan rekaman yang ada berdasarkan latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan berita yang berkembang dalam memberikan interpretasi yang akan menentukan sikap. Sikap yang dinyatakan melalui lisan, tulisan, simbol, bahasa tubuh, eksperimen dan warna yang digunakan menunjukkan opini. Opini-opini yang berkembang pada suatu masyarakat akan mencapai suatu konsensus yang matang dan menyatu dalam masyarakat yang membentuk opini publik. Opini Publik Ditinjau dari Aspek Lingkungan Faktor lingkungan dapat dibedakan antara lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik berupa keadaan sekeliling, musim, letak geografi yang mempengaruhi pada mata pencaharian atau kebiasaan. Lingkungan sosial merupakan sarana bagi manusia untuk bersosialisasi. Faktor sosial dapat dibedakan antara faktor sosial primer dan faktor sosial sekunder. Faktor sosial primer sangat berperanan bagi individu karena manusia pertama-tama berkembang dan dididik dalam lingkungan ini. Lingkungan sosial primer mempengaruhi individu dalam memperoleh kerangka dan kemungkinan untuk mengembangkan sifat-sifat sosialnya. Lingkungan sosial sekunder dalam kehidupan manusia diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam kehidupan bermasyarakat secara objektif dan rasional. Interaksi dalam lingkungan sosial sekunder berdasarkan perhitungan untung rugi yang rasional dan objektif.
Manusia sebagai makhluk sosial berinteraksi satu sama lainnya baik dalam lingkungan primer ataupun dalam lingkungan sosial sekunder. Faktor-ktor yang mendasari terjadinya interaksi adalah imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
Opini Publik Kebijakan Lembaga Ekonomi Sesuai dengan visi dan misi yang dimilikinya, kebijakan dalam lembaga ekonomi lebih mendekati pada tipe kebijakan rasional, yaitu kebijakan yang menitikberatkan pada prosedur dengan teknik-teknik kuantifikasi yang ketat dan biasanya dilakukan oleh para profesional (analisis kebijakan). Faktor yang menentukan dalam memaksimalkan keuntungan lembaga-lembaga ekonomi khususnya perusahaan adalah: 1. 2. 3. 4. pengetahuan teknis, permintaan produk, pengetahuan suplai faktor, dan suplai dana modal untuk membeli faktor-faktor produksi.
Walaupun bukan sesuatu hal yang mudah, namun guna keberhasilan manajer dalam penentuan kebijakan, kemampuan untuk mengerti dan memahami motivasi serta perilaku konsumen merupakan hal yang harus dimiliki oleh perumus ataupun analis kebijakan perusahaan.
Opini Publik Kebijakan Politik Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan oleh rakyat, ini berarti bahwa apa yang dilakukan pemerintah harus sesuai dengan apa yang dipikirkan dan disuarakan (opini) rakyatnya. Beberapa indikator yang menyulitkan dalam mengkaji perumusan kebijakan politik, antara lain berikut ini. 1. Adanya konflik nilai yang melingkupi negara atau pemerintahan. 2. Timbulnya perbedaan mengenai kriteria kepentingan antara kelompok yang ada dalam sebuah negara. 3. Kebijakan politik sering kali merupakan hasil dari kompromi politis. Guna memahami perumusan kebijakan politik suatu negara maka dibutuhkan pemahaman atas semua proses politik yang berlaku di negaranya. Agar sebuah opini/tuntutan masuk agenda politik dan dirumuskan menjadi kebijakan maka tuntutan atau opini harus disuarakan lewat saluran-saluran yang diakui pemerintah.
Media adalah alat atau sarana yang digunakan seseorang dalam penyampaian pesan kepada orang lain. Media massa adalah media yang dipakai dalam komunikasi massa, media massa tersebut misalnya televisi, radio, pers (surat kabar/majalah), dan film. Ciri-ciri komunikasi massa, yaitu sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Komunikasi ditujukan kepada massa. Komunikasi dilakukan secara serempak. Komunikatornya suatu organisasi/lembaga. Pesannya bersifat umum. Medianya disebut media massa, yaitu bisa menjangkau orang banyak. Umpan balik tidak langsung atau terlambat.
Opini publik yang dimuat, ditayangkan, dan disiarkan media massa karena pengaruhnya yang dapat memperkuat atau mendukung, dan juga melemahkan atau mengancam posisi pemerintah, supaya tidak menimbulkan masalah, keberadaannya perlu diperhatikan pemerintah. Kelompok Primer, Pengaruh Personal pada Opini Publik Kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Ada 2 kelompok primer yang berbeda, yaitu sebagai berikut. 1. Kelompok yang kerja samanya erat, seperti keluarga dan rukun tetangga. 2. Kelompok yang saling kenal-mengenal yang menekankan kepada sifat hubungan antarpribadi, seperti simpati, kerja sama, dan sopan. Ciri-ciri kelompok primer, yaitu sebagai berikut. 1. Secara fisik berdekatan. 2. Kelompoknya kecil. 3. Adanya hubungan antaranggota. Setiap orang yang berpengaruh di masyarakat, seperti para pemuka pendapat, biasanya opininya didengar orang.
Daftar Pustaka Bernard Hennessy. (1981). Public Opinion, Wadsworth, Inc. Bernard Hennssey. (1990). Pendapat Umum. Terjemahan Amirudin Nasution). Jakarta: Erlangga. Dan Nimmo. (1989). Komunikasi Politik. Terjemahan Tjun Suryaman. Bandung: Remaja Karya. Dedy Djamaludin Malik dan Yosal Iriantara. (1994). Komunikasi Persuasif. Bandung: Remaja Karya. Frazier Moore. (1987). Hubungan Masyarakat, Prinsip, Zasus, dan Masalah. Terjemahan Lilawati Trino, Deddy F Djamaludin Malik, penyunting Onong U. Effendy). Bandung: Remaja Karya. Frazier Moore. (1981). Public Relations, Casses and Problem. 8th edition. USA: Richard D. Twin, Inc. Kartini Kartono. (1981). Psikologi Sosial Perusahaan dan Industri. Jakarta: Rajawali. Leonard W. Doab. (1948). Public Opinion and Propaganda. USA: Henry Hart and Company, Inc. Morris Janowitrz and Paul Hirsch. (1981). Reader in Public Opinion and Mass Communication. Third edition. New York: the Free Press. Philip Iesley. (1971). Public Relation Handbook. Englewood, Cliffs, N.J. USA: Prentice Hall Inc. Rhenald Kasali. (1994). Manajemen Publik Relation. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Santoso Sastrosaputro. (1987). Pendapat Publik, Pendapat Umum dan Pendapat Khalayak dalam Komunikasi Sosial. Bandung: Remaja Karya. Sunarso A.P. (1990). Pendapat Umum dalam Sistem Politik. Bandung: Citra Aditya Bakti.
10