Sni Hasil Ikutan Jagung
Sni Hasil Ikutan Jagung
Sni Hasil Ikutan Jagung
jagung sebagai bahan baku pakan, sangat diperlukan untuk menjamin kepastian harga dan mutu bagi produsen dan konsumen Kandungan zat anti nutrisi/racun sampai dengan batas tertentu dalam hasil ikutan pengolahan jagung, tidak membahayakan bagi ternak yang memaknnya, maupun bagi manusia yang mengkonsumsi hasil ternak tersebut. Untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan mutu hasil ikutan pengolahan jagung diperlukan standar yang harus dipenuhi 1. Ruang Lingkup. Standar ini meliputi definisi, istilah, klasifikasi, persyaratan mutu, cara pengemasan, cara pengambilan conto, metode analisis dan penandaan. 2. Definisi. Hasil ikutan pengolahan jagung adalah hasil ikutan pengolahan jagung untuk menghasilkan pati dan terdiri atas bagian kulit, endosperm dan embrio (lembaga) 3. Istilah. a. Corn Gluten Feed. Bagian dari jagung pipilan yang tersisa dari proses pengolahan pati, gluten dan lembaga melalui proses pengolahan sistem basah dari pati jagung atau sirup Bahan (produk) dapat atau tidak mengandung ekstraksi fermentasi jagung dan atau tepung lembaga jagung (corn germ meal) b. Corn Gluten Meal (CGM60 dan CGM40). Residu kering dari jagung setelah pemisahan sebgian besar dari pati dan lembaga, dan pemisahan dari dedak melalui proses yang digunakan dalam pengolahan sistem basah dari pati jagung atau sirup, atau dengan proses perlakuan enzimatik dari endosperm. Bahan (produk) dapat mengandung ekstraksi fermentasi jagung dan atau tepung lembaga jagung c. Hominy Feed. Produk yang mengandung campuran dari dedak jagung, lembaga jagung dan sebagian besar dari bagian (fraksi) pati jagung biji putih atau kuning atau kombinasi yang dihasilkan dalam produksi mutiara homini (pearl hominy), homini biji (hominy grits) dan tepung meja (table meal) dan tidak mengandung lebih dari 4% lemak kasar. 4. Klasifikasi. Hasil ikutan pengolahan jagung-bahan baku pakan digolongkan dalam 4 (empat) tingkatan mutu yaitu CGM 60, CGM40, CGF dan Homini. 5. Persyaratan Mutu. Persyaratan mutu standar hasil ikutan pengolahan jagung meliputi kandungan zat makanan dan kandungan bahan berbahaya/racun serta kemurnian. Persyaratan mutu standar hasil ikutan pengolahan jagung-bahan baku pakan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: CGM60 CGM40 CGF HOMINI Kadar air (%) maksimum 12 12 12 12 Protein kasar (%) minimum 60 40 20 9 Serat kasar (%) maksimum 3.0 3.5 11 9 A b u (%) maksimum 2.5 3.5 8 10 Lemak (%) maksimum 2.5 2.5 2.5 5 Xanthophyll (ppm) minimum 150 90 50 * Mikotoxin 1. Aflatoxin (ppb) maksimum 50 50 50 50 2. Ocratoxin (ppb) maksimum 5 5 5 5 Benda asing (%) maksimum 1 1 1 1 3 Kepadatan (kg/cm minimum 515 515 420 420 *. tidak dipersyaratkan
jajo66.wordpress.com
6. Cara Pengambilan Contoh. Pengambilan contoh dilakukan sesuai SNI 01-2326-1991 7. Metode Analisis. Analisis dilakukan dengan metode yang telah ditetapkan sebagai berikut: a. Kadar air : sesuai dengan SNI 01-2356-1991 b. Kadar protein : sesuai dengan SNI 01-2365-1991 c. Kadar serat kasar : menurut AOAC 962.09 tahun 1982 d. Kadar abu : menurut AOAC 942.05 e. Kadar lemak : sesuai dengan SNI 01-2363-1991 f . Xanthopyll : menurut AOAC tahun 1995 g. Aflaoxin : dengan TLC menurut AOAC tahun 1995 h. Ocratoxin : menurut AOAC tahun 1995 i . Benda asing : menurut uji organoleptik sesuai dengan SNI 01-2345-1991 j. Kepadatan : sesuai dengan Khajarern et al. 1987 Cara menghitung kepadatan: Jagung dimasukkan kedalam sebuah gelas ukur (volume 1000ml) sampai volume tertentu (v). Bobot jagung kemudian ditimbang (B). Kepadatan dihitung dengan rumus: B (kg) Kepadatan (kg/m3) = ------v (m3) Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali 8. Cara Pengemasan. Hasil ikutan pengolahan jagung bahan baku pakan dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, aman selama penyimpanan dang pengangkutan, tidak mempengaruhi isi kemasan 9. Penandaan. Dibagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman yang tidak luntur dan jelas terbaca antara lain memuat: a. nama produk b. nama produsen c. berat netto
jajo66.wordpress.com