Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Pengertian SBSN/SUKUK: Yaitu surat berharga yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
mendapatkan uang tunai atau memenuhi kebutuhan likuiditas. o Disebut tawarruq sebab pembeli barang (pihak pertama) sebenarnya tidak menginginkan barang, tetapi mendapatkan uang. o Transaksi tawarruq terjadi ketika seseorang membeli sebuah produk dengan cara kredit (pembayaran dengan cicilan) dan menjualnya kembali kepada orang ketiga yang bukan pemilik pertama produk tersebut dengan cara tunai.
BENTUK SBSN
y SBSN diterbitkan dalam bentuk warkat atau tanpa warkat. y SBSN dengan warkat adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah
yang kepemilikannya berupa sertifikat baik atas nama maupun atas unjuk. y Sertifikat atas nama adalah sertifikat yang nama pemiliknya tercantum, sedangkan sertifikat atas unjuk adalah sertifikat yang tidak mencantumkan nama pemilik sehingga Setiap Orang yang menguasainya adalah pemilik yang sah. y SBSN tanpa warkat atau scripless adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang kepemilikannya dicatat secara elektronik (book-entry system). y Dalam hal SBSN tanpa warkat, bukti kepemilikan yang autentik dan sah adalah pencatatan kepemilikan secara elektronis. Cara pencatatan secara elektronis dimaksudkan agar pengadministrasian data kepemilikan (registry) dan penyelesaian transaksi perdagangan SBSN di Pasar Sekunder dapat diselenggarakan secara efisien, cepat, aman, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
di Pasar Sekunder. y SBSN yang diperdagangkan adalah SBSN yang diperjualbelikan di Pasar Sekunder baik di dalam maupun di luar negeri. Perdagangan dapat dilakukan melalui bursa dan/atau di luar bursa yang biasa disebut over the counter (OTC).
y SBSN yang tidak diperdagangkan adalah: 1) SBSN yang tidak dapat diperjualbelikan di Pasar Sekunder dan
biasanya diterbitkan secara khusus untuk pemodal institusi tertentu, baik domestik maupun asing, yang berminat untuk memiliki SBSN sesuai dengan kebutuhan spesifik dari portofolio investasinya dan 2) SBSN yang karena sifat Akad penerbitannya tidak dapat diperdagangkan.
yang sudah tersedia sebelumnya. Penjualan surat berharga setelah pasar perdana berakhir, pada pasar ini surat berharga diperdagangkan dengan harga kurs. 2. Bursa/pasar tempat surat berharga diperjualbelikan antarinvestor di luar pasar perdana/primer (secondary market). y Pasar Sekunder pada SBSN adalah kegiatan perdagangan SBSN yang telah dijual di Pasar Perdana baik di dalam maupun di luar negeri.
yang ditunjuk oleh Pemerintah. b. Agen Penjual terdiri atas lembaga keuangan yang lulus dalam seleksi yang dilakukan oleh Pemerintah. 2. Lelang: a. Penawaran pembelian SBSN dilakukan melalui Peserta Lelang yang disetujui oleh Pemerintah. b. Lelang SBSN dilakukan melalui sistem BI-SBSNyang ada di Bank Indonesia. c. Bank Indonesia bertindak sebagai Agen Lelang berdasarkan Undang-Undang SBSN.
SBSN seri IFR-001 dan IFR-002 diperuntukkan bagi investor institusi dengan nilai pembelian minimal Rp1 miliar. Sedangkan Sukuk Negara Ritel diperuntukkan bagi investor individu dengan nilai minimal pembelian Rp 5 juta dan kelipatannya.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SUKUK RITEL DENGAN OBLIGASI NEGARA RITEL INDONESIA
Persamaan: y Sukuk Negara Ritel dan ORI merupakan Surat Berharga Negara yang diperuntukkan bagi investor ritel. y Sukuk Negara Ritel dan ORI merupakan bukti investasi masyarakat kepada pemerintah. y Baik Sukuk Ritel maupun ORI pembayaran bunga/imbalan dan pelunasan/ pembelian kembali dijamin oleh Pemerintah. Perbedaan: y ORI adalah pinjaman modal dari masyarakat kepada Pemerintah, sedangkan Sukuk Negara Ritel adalah bentuk penyertaan modal masyarakat atas bagian dari aset Sukuk Negara Ritel yang dijadikan obyek transaksi. y ORI memberikan penghasilan (return) kepada investor berupa bunga. Sedangkan Sukuk Negara Ritel memberikan penghasilan (return) kepada investor berupa imbalan sewa, sesuai dengan akad yang digunaka