Evaluasi Obturasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Evaluasi Obturasi

Evaluasi pada obturasi sangat sulit dilakukan. Cara evaluasi cepat yang dapat dilakukan adalah secara radiografik, yang sifatnya tidak akurat. Namun, evaluasi radiografik ini merupakan standar dan paling tidak telah memenuhi beberapa kriteria untuk menilai kualitas obturasi.

Gejala Timbulnya gejala beberapa hari setelah obturasi merupakan hal yang biasa, dan mungkin tidak ada hubungannya dengan obturasi yang tidak memadai. Hal ini mencerminkan fenomena lain.

Kriteria Radiograf Obturasi yang baik (tidak mengalami kebocoran) tidak dapat terlihat pada radiograf. Hanya kekurangan obturasi yang besar yang dapat terlihat, seperti void (rongga). Kekurangan ini menunjukkan kurang rapatnya pengisian dan bisa menimbulkan kegagalan jangka panjang. Namun, pemeriksaan radiograf pasca perawatan dapat digunakan untuk penilaian obturasi. Teknik yang sering digunakan ialah teknik proyeksi paralel. Pembuatan film tambahan dengan sudut yang berbeda mungkin dibutuhkan bila saluran akar berhimpit.

Kriteria dalam evaluasi radiograf adalah sebagai berikut : Radiolusensi Rongga kosong dalam bahan dan material obturasi atau pada dinding saluran akar akan menandakan obturasi yang tidak sempurna. Densitas (Kepadatan) Kepadatan harus merata dari orifis sampai apeks. Daerah korona (dan saluran yang besar) harus terlihat radiopak dibandingkan daerah apeks karena adanya perbedaan ketebalan material. Tepi gutta percha yang jelas mencerminkan adaptasi yang baik terhadap dinding saluran akar. Panjang Material obturasi harus mencapai panjang kerja, dari apeks sampai di bawah margin gingiva (gigi anterior) atau orifis (gigi posterior).

Bentuk Guttapercha harus menggambarkan bentuk saluran akar, yaitu taper atau menguncup dari korona sampai apeks. Bentuk kuncup ini tidak harus sama, tetapi harus konsisten. Idealnya, daerah apeks harus menguncup sampai hampir satu titik, kecuali bila saluran akar menjadi besar akibat preparasi.

Restorasi Baik restorasi tetap atau sementara, harus berkontak dengan permukaan dentin yang cukup untuk memastikan penutupan (coronal seal) yang baik

Evaluation of obturation: an example showing several deficiencies and correction. A, Length: apical portion shows slight overfill; shape: there is not consistent taper (the fill is narrower in the cervical region); density: voids are present throughout; coronal removal: material remains in the chamber. B, Improved access, cleaning and shaping, correct obturation, and restoration. Healing is evident. (Courtesy Dr. A. Stabholz.)

A, Postoperative radiograph of a maxillary right first molar demonstrating adequate length, density, and taper. B, Postoperative radiograph of a mandibular right first molar with an adequate obturation.

Hal yang perlu diingat dalam obturasi ialah tingkat radiopacity pada material pengisi saluran akar tidak menentukan kemampuan penutupan material dan kualitas obturasi.

Sumber : Torabinejad, sedikit bgt dr Pathway

Anda mungkin juga menyukai