An Umum Sampling Lingkungan

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PERTIMBANGAN UMUM PENGAMBILAN SAMPEL LINGKUNGAN

BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR JAKARTA

Permasalahan Pengambilan Sampel Lingkungan


Pengambilan sampel dan pengujian parameter kualitas lingkungan merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah karena polutan lingkungan mempunyai sifat: 1) dinamis serta bermigrasi seiring dengan pengaruh situasi dan kondisi setempat. a. karakteristik fisik matrik air, udara, tanah/sedimen, padatan/lumpur, atau cair; Kondisi meteorologi; b. jumlah polutan yang ada; c. kecepatan lepasnya polutan ke lingkungan; d. sumber emisi atau effluen; e. sifat kimia, biologi dan fisika dari polutan; dan f. intervensi manusia sangat mempengaruhi cara serta kecepatan migrasi polutan lingkungan. Umumnya mekanisme migrasi polutan lingkungan terjadi melalui angin, hujan, air permukaan, air tanah, air laut, dan intervensi manusia yang berupa pipa limbah cair, drainase dan lain-lain.

Permasalahan Pengambilan Sampel Lingkungan


2) konsentrasi parameter kualitas lingkungan yang berasal dari air, udara maupun tanah umumnya rendah yaitu: a. parts-per-million (ppm), b. parts-per-billion (ppb), atau bahkan c. parts-per-trillion (ppt) merupakan problem analitik yang sering muncul ketika menganalisis sampel lingkungan di laboratorium. 3) Rendahnya konsentrasi sampel parameter kualitas lingkungan menyebabkan mudah mengalami degradasi, deteriorasi maupun kontaminasi dari berbagai sumber baik saat pengambilan sampel, perlakuan sampel di lapangan, transportasi, penyimpanan, preparasi, maupun analisis di laboratorium. 4) untuk mendapatkan sampel lingkungan yang homogen sebagimana kondisi yang sesungguhnya merupakan permasalahan yang sering muncul karena pengambilan sampel lingkungan dituntut representatif yaitu sampel yang diambil harus mewakili kumpulannya.

Aspek-aspek yang Harus Dipertimbangkan


Untuk mendapatkan validitas data pengujian parameter kualitas lingkungan yang dapat dipercaya sesuai tujuan yang diharapkan, beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan sampel lingkungan, antara lain : 1) Lokasi dan titik pengambilan sampel Dimana kita seharusnya mengambil sampel lingkungan yang dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya pada daerah dan waktu tertentu? Pertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a) apa tujuan pengambilan sampel yang akan dilakukan?; b) adakah suatu lokasi dan titik yang telah ditentukan berdasarkan persyaratan legal atau ketentuan yang berlaku?; c) apakah lokasi dan titik pengambilan sampel dapat mewakili kondisi yang sebenarnya?; d) parameter apa yang akan dianalisis pada lokasi dan titik pengambilan sampel tersebut?; e) bagaimana lokasi dan titik pengambilan sampel dapat diketahui serta memastikan bahwa petugas pengambil sampel dapat kembali ke lokasi dan titik yang sama, atau mengarahkan orang lain ke lokasi dan titik tersebut?; f) apa yang harus direkam untuk menunjukkan mengapa lokasi dan titik tersebut dapat atau tidak dapat mewakili?

Aspek-aspek yang Harus Dipertimbangkan


2) Parameter kualitas lingkungan Parameter kualitas lingkungan dikelompokkan menjadi: a) parameter primer merupakan senyawa kimia yang masuk ke lingkungan tanpa adanya interaksi dengan senyawa lain misalnya pestisida, ataupun logam berat. b) parameter sekunder adalah parameter yang terbentuk akibat adanya interaksi, transformasi, atau reaksi kimia antar parameter primer menjadi senyawa lain misalnya, pembentukan hujan asam yang merubah sulfur dioksida (SO2) menjadi asam sulfat (H2SO4) karena adanya uap air (H2O) di atmosfir, pembentukan ozon (O3) dari oksida nitrogen (NOx) akibat sinar ultra violet yang cukup dari sinar matahari. Selain itu, dalam pengambilan sampel lingkungan dikenal istilah parameter kunci yaitu parameter lingkungan yang dapat mewakili kondisi kualitas lingkungan, misalnya parameter kunci untuk mengetahui kualitas 0 air limbah adalah suhu ( C), daya hantar listrik (DHL), derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen secara kimiawi (COD), kebutuhan oksigen secara biologi (BOD), maupun senyawa anion dan kation yang dominan. Selain pelaksanaan pengambilan sampel yang akan diuji di laboratorium, petugas pengambil sampel harus melakukan pengukuran lapangan.

Aspek-aspek yang Harus Dipertimbangkan


3) Ukuran, jumlah dan volume sampel a) sangat tergantung kepada parameter yang akan diuji, metode pengujian yang digunakan, dan distribusi polutan di lingkungan. b) apabila sampel yang diambil berlebihan, maka akan menambah biaya pengambilan sampel, transportasi, wadah, bahan pengawet, dan pengolahan sisa sampel setelah pengujian di laboratorium. c) jika jumlah sampel yang terlalu sedikit akan menimbulkan permasalahan dalam pengujian ketika melakukan replikasi maupun pembuatan arsip sampel (retained sample) d) untuk mengetahui berapa ukuran, jumlah dan volume sampel yang harus diambil, maka petugas pengambil sampel lingkungan harus mempertimbangkan dengan seksama: 1. kebutuhan yang disyaratkan dalam metode pengujian yang digunakan, 2) kebutuhan pengendalian mutu internal yang akan dilakukan, dan 3) arsip sampel yang masih harus disimpan di laboratorium dalam periode waktu tertentu.

Aspek-aspek yang Harus Dipertimbangkan


4) Homogenitas sampel a) Homogenitas didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai komposisi yang sama pada setiap titik dan setiap saat. b) Umumnya petugas pengambil sampel lingkungan menggunakan asumsi untuk mendapatkan homogenitas sampel lingkungan berdasarkan pada intuitive atau technical judgment yang dimiliki c) Homogenitas sampel lingkungan sangat tergantung pada distribusi analit dalam media yang ada. Selain itu, faktor lingkungan misalnya: suhu, kelembaban, arah angin, kecepatan alir sungai, komposisi kimia tanah juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap distribusi analit di media lingkungan. d) Apabila sampel dari media lingkungan yang akan diambil menunjukkan keseragaman secara visual, maka pengambilan sampel sesaat (grab sample) dapat dilakukan dengan asumsi bahwa sampel lingkungan tersebut cukup homogen. e) jika secara visual menunjukkan ketidakseragaman, maka pengambilan sampel gabungan (composite sample) atau sampel terpadu (integrated sample) harus dilakukan. f) Pengambilan sampel gabungan maupun terpadu merupakan usaha yang harus dilakukan oleh petugas pengambil sampel untuk mendapatkan sampel sehomogen mungkin sehingga dapat mewakili kondisi kualitas lingkungan yang sesungguhnya.

Aspek-aspek yang Harus Dipertimbangkan


5) Jumlah titik pengambilan sampel a) Penetapan titik pengambilan sampel merupakan hal yang sangat menentukan representatif tidaknya suatu sampel lingkungan. b) Jumlah titik pengambilan sampel lingkungan umumnya sangat tergantung pada biaya, masalah yang dihadapi dan tujuan yang ditetapkan. c) Pengambilan sampel air sungai, tidak hanya tergantung pada lebar dan panjangnya sungai tetapi juga kedalaman dan debit sungai serta karakteristik polutan dalam air sungai. d) Pengambilan sampel emisi dari cerobong industri, jumlah titik pengambilan sampel sangat ditentukan oleh diameter ekivalen dan tinggi cerobong. e) Jumlah titik pengambilan sampel yang ditentukan akan sangat mempengaruhi biaya yang dibutuhkan. Namun dalam hal pengawasan dan penegakan hukum lingkungan, biaya seharusnya bukan merupakan kendala sehingga data yang dihasilkan valid dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada.

Aspek-aspek yang Harus Dipertimbangkan


6) Saat yang tepat, lama dan frekuensi pengambilan sampel a) Kapan seharusnya pengambilan sampel lingkungan dilakukan sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili kondisi kualitas lingkungan? Pendekatan yang digunakan adalah saat media lingkungan yang akan diambil diasumsikan cukup homogen atau konstan sehingga dapat mewakili kondisi yang dipersyaratkan. b) Lama pengambilan sampel untuk air permukaan atau air limbah ditentukan oleh cara pengambilan sampel yang digunakan. Lamanya waktu yang dibutuhkan pengambilan sampel sesaat akan berbeda dengan sampel gabungan waktu. Sedangkan pengambilan sampel ambien ditentukan oleh peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup yang berlaku. c) Apabila diperlukan, pemantauan kualitas lingkungan dapat dilakukan secara terus menerus (continuous). Data yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi kualitas lingkungan setiap saat dan kecenderungan adanya suatu pencemaran yang terjadi dapat diantisipasi serta pengendalian dini dapat dilakukan. d) Frekuensi pengambilan sampel lingkungan sangat ditentukan oleh peraturatan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup yang berlaku dan kriteria antara lain: tingkat bahaya polutan, faktor resiko dan dampak ke lingkungan maupun manusia, tujuan, program ataupun biaya yang tersedia.

Kaidah Ilmiah dan Hukum


Data hasil pengujian parameter kualitas lingkungan digunakan sebagai dasar: a) perencanaan, evaluasi, maupun pengawasan yang sangat berguna bagi para pengambil keputusan, perencana, penyusun program baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dalam menentukan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup. b) dapat dipakai sebagai informasi indikasi adanya pencemaran lingkungan pada daerah tertentu atau pembuktian kasus lingkungan dalam rangka penegakan hukum lingkungan. c) kaidah ilimiah adalah segala aspek yang berkaitan dengan jaminan mutu dan pengendalian mutu baik saat pengambilan sampel maupun pengujian di laboratorium harus dilakukan untuk mendapatkan validitas data yang dihasilkan. d) kaidah hukum adalah parameter yang harus diambil disesuaikan dengan baku mutu lingkungan dalam peraturan perundang-undangan terkait. Jika pengambilan sampel tidak memenuhi kesesuaian terhadap kaidah-kaidah yang berlaku, maka langkah selanjutnya berupa pengawetan, transportasi, penyimpanan, preparasi, maupun pengujian menggunakan peralatan secanggih apapun akan sia-sia serta membuang waktu dan biaya. Filosofi jaminan mutu mempunyai makna bahwa setiap tahapan kegiatan tidak asal betul saja melainkan harus betul sejak awal diterapkan pada setiap proses, mulai perencanaan pengambilan sampel sampai penyusunan laporan pengujian termasuk interpretasi data hasil pengujian.

Anda mungkin juga menyukai