Pembahasan Denyut Nadi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

BAB III PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami melakukan berbagai macam percobaan yaitu memeriksa denyut nadi, pengukuran tekanan darah secara palpasi dan auskultasi, pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah, serta pengaruh aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Pada percobaan ini kami menggunakan arteri radialis dextra dan arteri brachialis dextra karena denyut pada tempat tersebut sangat besar sekali. I. Memeriksa Denyut Nadi Percobaan pertama sampai ini dilakukan tiga kali. Percobaan nadi

ketiga

menghasilkan

denyut

berturut-turut sebesar 74 kali/menit, 76 kali/menit, dan 74 kali/menit dengan mean sebesar 74,67 kali/menit. II. Pengukuran Tekanan Darah secara Palpasi Percobaan pertama sampai ini dilakukan tiga kali. Percobaan darah

ketiga

menghasilkan

tekanan

sistolik berturut-turut sebesar 100 mmHg, 98 mmHg, dan 96 mmHg dengan mean sebesar 98 mmHg. III. Pengukuran Tekanan Darah secara Auskultasi Percobaan pertama sistolik sampai dan ini dilakukan tiga kali. Percobaan darah 100/64

ketiga

menghasilkan berturut -turut

tekanan sebesar

diastolik

mmHg, 100/68 mmHg, dan 100/68 mmHg dengan mean sebesar 100/66,67 mmHg. IV. Pengaruh Posisi Tubuh terhadap Denyut Nadi dan

Tekanan Darah Pada percobaan ini, kami memberikan 3 perlakuan yaitu berbaring telentang, duduk, dan berdiri dimana masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali percobaan. Denyut nadi pada saat berbaring telentang 3 kali berturut

turut sebesar 69 kali/menit, 72 kali/menit, dan 71 kali/menit dengan hasil mean s ebesar 70,66=71

kali/menit. Denyut nadi pada saat duduk 3 kali berturu tturut sebesar 73 kali/menit, 78 kali/menit, dan 78 kali/menit dengan hasil mean sebesar 76,33=76kali/menit. Denyut nadi pada saat berdiri 3 kali berturut-turut sebesar 80 kali/menit, 89 kali/menit, dan 86 kali/menit dengan hasil mean sebesar 84 kali/menit. Tekanan darah sistolik dan diastolik pada posisi berbaring telentang 3 kali berturut-turut sebesar 98/60 mmHg, 96/66 mmHg, dan 96/60 mmHg dengan hasil mean sebesar 97/62 mmHg. Tekanan darah pada posisi duduk 3 kali berturut turut sebesar 100/70 mmHg, 100/72 mmHg, dan 9 8/68 mmHg dengan hasil mean sebesar 99/70 mmHg. Tekanan darah pada posisi berdiri 3 kali berturut-turut sebesar 100/80 mmHg, 108/80 mmHg, dan 106/78 mmHg dengan hasil mean sebesar 105/79 mmHg. Dari data diatas pengaruh posisi tubuh yan g

menghasilkan denyut nadi paling tinggi adalah posisi berdiri. Hal ini disebabkan k a r e n a adanya efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah terlalu memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat. Pada saat d u d u k , j a n t u n g h a r u s m e m o m p a d e n g a n l e b i h k u a t k a r e n a j a n t u n g h a r u s memompa darah melewati pundak dan turun ke yang terlentang,

Pada s a a t b e r d i r i p o s i s i j a n t u n g l e b i h t i n g g i daripada saat duduk maupun berbaring terlentang sehingga aliran darah lebih l a n c a r l a g i d a n h a r u s m e m o m p a d a r a h l e b i h k u a t k e a t a s k a r e n a a d a n ya pengaruh gravitasi.

V.

Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Denyut Nadi terhadap Tekanan Darah Pada saat pra latihan, percobaan denyut nadi dan tekanan darah dilakukan 3 kali yaitu pada denyut nadi dihasilkan 73 kali/menit, 70 kali/menit, dan 68 kali/menit dengan hasil mean sebesar 70,33 kali/menit sedangkan pada tekanan darah dihasilkan tekanan sistolik dan diastolik sebesar 120/90 mmHg, 118/90 mmHg, dan 118/90 mmHg dengan hasil mean sebesar 119/90 mmHg. Setelah melakukan aktivitas denyut nadi yang dihasilkan dalam menit ke 1,3,5,7 berturut-turut adalah 92,74,72,70 kali/menit sedangkan pada tekanan darah dihasilkan 140, 130, 114, 110 untuk tekanan sistolik dan 100 ,88 ,84 ,82 untuk tekanan diastolik. Data diatas menunjukkan bahwa den yut nadi dan tekanan darah akan meningkat setelah kita melakukan aktivitas. Saat

beraktivitas, jantung memompa darah lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang telah banyak terpakai pada saat melakukan melakukan aktivitas. aktivitas Oleh denyut karena nadi itu,setelah bertambah selesai untuk

memenuhi kebutuhan oksigen kemudian denyut nadi semakin lama semakin menurun hingga kembali ke normal karena otot sudah tidak berkontraksi lagi dan tidak memerlukan energi lagi sehingga kebutuhan oksigen berkurang, denyut nadi dan tekanan darah kembali normal.

BAB IV KESIMPULAN

Denyut nadi dan tekanan darah dapat meningkat pada posisi tubuh berdiri dan duduk karena melawan gaya gravitasi bumi Denyut nadi dan tekanan darah dapat meningkat jika kita melakakukan aktivitas.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. 1990. Fisiologi Manusia dan Penyakit Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 128-130 G a n o n g , W i l l i a m F . 2 0 0 2 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: BukuKedokteran EGC.Guyton & Hall.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. J a k a r t a : B u k u Kedokteran EGC.M a r i e b , E l a i n e N . 1 9 9 4 . E s s e n t i a l s o f H u m a n A n a t o m y & P h y s i o l o g y. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company, inc.S l o a n e , Ethel. -. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. J a k a r t a : B u k u Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai