LPJ Igirklanceng
LPJ Igirklanceng
LPJ Igirklanceng
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum Lokasi KKN 1. Lokasi Desa Wilayah desa Igirklanceng terletak di Kecamatan Sirampog di bagian selatan wilayah Kabupaten Brebes. Secara administrasi wilayah Desa Igirklanceng terbagi menjadi 4 Dusun 3 RW dan 14 RT. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Desa Dawuhan : Desa Paguyangan : Desa Wanareja : Hutan
2. Keadaan Alam Desa Igirklanceng merupakan salah satu desa di Kecamatan Sirampog. Desa ini mempuyai luas wilayah 216 Ha, terdiri dari tanah pekarangan/legal/ladang/pemukiman 37 Ha, tanah perkebunan 176 Ha, dan tanah fasilitas umum seluas 3 Ha. Berada pada ketinggian 1300 m diatas permukaan laut, dan suhu udara rata-rata 28o C, terletak di sebelah selatan wilayah kabupaten Brebes dengan jarak 30 km dari ibu kota kabupaten.
Jumlah Kepala Keluarga : 724 KK a. Penduduk 1. Jumlah Kepala Keluarga 2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Jumlah penduduk belum sekolah Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah : 450 orang : 25 orang : 724 KK
Jumlah penduduk tidak tamat SD/sederajat Jumlah penduduk tamat SD/sederajat Jumlah penduduk tamat SLTP/sederajat Jumlah penduduk tamat SLTA/sederajat Jumlah penduduk tamat D-1 Jumlah penduduk tamat D-2 Jumlah penduduk tamat D-3 Jumlah penduduk tamat S-1
: 600 orang : 1365 orang : 560 orang : 250 orang : 0 orang : 2 orang : 1 orang : 18 orang
b. Potensi Desa Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes memiliki sumber daya yang cukup representatif untuk dikembangkan, antara lain: 1. Bidang pertanian Sektor pertanian yang ada di Desa Igirklanceng meliputi tanah tegal/ladang, dengan produksi tanamannya yaitu tanaman sayuran berupa kobis/kol, kentang, daun bawang, wortel, dan caisim, serta tanaman non pangan berupa pinus dan albasia. 2. Bidang peternakan dan perikanan Potensi desa di bidang peternakan yaitu peternakan kambing dan ayam. Pemanfaatan lahan untuk kolam dan empang belum dilakukan masyarakat. 3. Bidang usaha kecil Menengah/Home Industri Potensi desa di bidang usaha kecil menengah adalah makanan olahan kentang,namun kurang berkembang karena system pemasaran yang kurang tepat. 4. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada belum ditunjang oleh tingkat pendidikan yang cukup baik, yang merupakan potensi pembangunan dan perubahan untuk membangun paradigma baru masyarakat dan perekonomian rakyat. 5. Bidang kesehatan, Memiliki potensi sarana kesehatan 4 posyandu dan 1 bidan desa Desa Igirklanceng belum memiliki Poliklinik Desa.
4. Keadaan Perekonomian Perekonomian desa Igirklanceng sebagian besar bersumber dari hasil pertanian. Hal ini dapat dilihat dari luasnya tanah yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan besarnya jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian yang dihasilkan oleh penduduk desa Igirklanceng berupa kentang, kobis/kol, wortel, caisim, dan daun bawang. Penduduk Desa Igirklanceng sebagian besar adalah buruh tani & petani, melihat perkembangan dari tahun ke tahun, seperti dialami oleh bangsa Indonesia pengangguran naik dikarenakan perekonomian yang belum tertata dengan baik, namun demikian angka penggangguran di desa Igirklanceng belum terlalu mengkawatirkan, sebab lahan pertanian masih terbentang luas untuk dikelola, ini semua mestinya ada kemauan bagi mereka untuk bekerja mengolah dan bekerja di bidang pertanian.
B. Latar Belakang Kegiatan KKN Posdaya Posdaya merupakan lembaga masyarakat yang terbentuk dengan tujuan untuk memandirikan masyarakat secara terpadu melalui jejaring posyandu yang telah sebelumnya terbentuk. Posdaya juga berfungsi sebagai forum komunikasi, silaturahmi, advokasi,
penerangan dan pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri. Posdaya sebagai lembaga masyarakat yang terpadu memliki tujauan unuk memberdayakan mayarakat. Upaya tersebut meliputi pembangunan manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemamapuan masyarakat dengan perubahanperilaku dan
dengan cara pemeberian motivasi dan dorongan agar masyarakat mampu menggali potensi diri dan mampu untuk memperbaiki kualitas hidupnya secara mandiri. Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya diarahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Pemenuhan fungsi-fungsi ini pada hakekatnya bermuara pada pemenuhan tujuan dan sasaran pembangunan abad milleneum (MDGs) yang ditetapkan sebagai program pembangunan di Indonesia. Dalam Posdaya keluarga yang lebih mampu, kalau perlu dengan pendampingan petugas pemerintah atau organisasi masyarakat, membantu penguatan kemampuan keluarga yang kurang mampu. Tujuan pembentukan Posdaya adalah: 1. Menyegarkan modal sosial seperti hidup gotong royong dalam masyarakat untuk membanlu pemberdayaan keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera. 2. Ikut memelihara lembaga sosial kemasyarakatan yang terkecil, yaitu keluarga, yang dapat menjadi perekat masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika tinggi. 3. Memberi kesempatan kepada setiap keluarga untuk memberi atau menerima pembaharuan yang dapat dipergunakan dalam proses pembangunan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Pembentukan dan pengembangan Posdaya dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti PKK, organisasi sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain atau perorangan. Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga pendidikan seperti SMA dengan melibatkan siswa yang dibimbing para guru. Posdaya dapat
dikembangkan oleh Pemda dan seluruh aparatnya ditingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT. Posdaya bisa juga merupakan perluasan Posyandu dengan cakupan keanggotaan keluarga yang lebih luas dan bidang pelayanan yang lebih banyak. Posdaya memberi dukungan pemberdayaan kepada keluarga dengan anak-anak dibawah usia 15 tahun, keluarga yang isterinya sedang mengandung, keluarga dengan remaja dibawah usia 25 tahun dan keluarga dengan anak dewasa. Posdaya juga dapat dibentuk dengan dukungan anggota keluarga yang berusia lanjut, baik sebagai forum silaturahmi maupun untuk memberi kesempatan para lansia membantu keluarga yang lebih muda. Agar upaya pemberdayaan bisa dilakukan dengan baik, dilakukan pendataan dan pemetaan keluarga dengan cermat. Sesuai hasil pendataan ditentukan prioritas sasaran, utamanya keluarga kurang mampu yang mempunyai anak-anak dibawah usia 15 tahun. Pemberdayaan dibidang kesehatan dan KB dimulai dengan penyuluhan hidup sehat, utamanya gizi, imunisasi, KB, perhatian pada ibu hamil dan melahirkan, ibu menyusui, pencegahan kematian bayi dan anak-anak, serta pencegahan penyakit menular seperti malaria, flu burung, demam berdarah, atau penyakit lain yang disebabkan virus HIV-AIDS, atau narkoba. Dibidang pendidikan dilakukan pendataan dan upaya agar semua anak usia sekolah segera disekolahkan. Dikembangkan pendidikan anak usia dini dan pemberian rangsangan untuk tumbuh kembang. Diusahakan pembentukan kepribadian dan kepekaan sosial serta deteksi keterbelakangan mental dan kecacatan. Posdaya merangsang dan membantu keluarga bekerja dalam kegiatan ekonomi, wirausaha atau usaha koperasi melalui pengembangan kerjasama dalam usaha atau usaha
bersama yang maju dan mandiri. Posdaya bisa juga mempermudah akses terhadap dana dan pemasaran. 1. Dasar Kegiatan KKN Pelaksanaan KKN Posdaya Unsoed berdasarkan pada: a. Tri Dharma Perguruan Tinggi. b. Kebijakan Dasar Pembangunan Pendidikan Tinggi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 17 Februari 1975. c. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 060/XII/1974 yang disempurnakan dengan Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 109/J23/Kep/KN/1997. d. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 71/J23/PP/2002 tanggal 14 Maret tentang mata kuliah pengembangan kepribadian Unsoed. KKN (UNO 113) merupakan salah satu mata kuliah pengembangan kepribadian (MPKP) dan diwajibkan bagi mahasiswa Unsoed dengan bobot 3 SKS. e. Buku Pedoman Unsoed 2005-2006, Bab III tentang Sistem Pendidikan Point F, disebutkan tugas akhir program sarjana meliputi Praktek Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Seminar, Skripsi, dan Ujian Pendadaran. f. Program Kerja Kuliah Kerja Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN Posdaya), Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. 2. Tujuan Pelaksanaan KKN Tujuan dari diadakannya KKN adalah: a. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga, melalui ketertiban dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.
b. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan. c. Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi tekno struktural dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian lulusan Perguruan Tinggi secara relatif menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan interdisipliner. d. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Daerah, Instansi Teknis dan Masyarakat, sehingga dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
C. Penutup Demikian program kerja POSDAYA FLAMBOYAN 1 tahun ke depan yang kami buat berdasarkan hasil observasi di Desa Igirklanceng. Semoga program-program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Igirklanceng khususnya TIM POSDAYA FLAMBOYAN di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN A. Bidang Kelembagaan 1. Kegiatan Non Fisik 1) Sosialisasi POSDAYA Tujuan : Memberikan pengenalan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya POSDAYA, sehingga diharapkan masyarakat dapat memaksimalkan segala potensi yang ada melalui POSDAYA. Masalah : Sebagian besar masyarakat belum mengetahui POSDAYA. Lokasi Sasaran Waktu Biaya Sumber : : : : : Balai Desa Igirklanceng. Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, dan Perangkat Desa. Tanggal 25 Januari 2012. Rp. 100.000,00. Swasta. 1 kali. 100 %
Volume : Realisasi :
Penanggung Jawab : Satria Anom P Faktor Penghambat : Masyarakat masih belum mengetahui tentang POSDAYA Faktor Pendorong : Keterlibatan perangkat desa dan ibu-ibu PKK sangat antusias terhadap adanya POSDAYA. Upaya dimasa Mendatang : Melalui POSDAYA dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk membantu keluarga yang kurang mampu melalui kegiatan secara mandiri dan berkesinambungan.
2) Sosialisasi AD/ART Tujuan : Memberikan pengenalan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya AD/ART POSDAYA, sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih memahami POSDAYA. Masalah : Sebagian besar masyarakat belum mengetahui AD/ART. Lokasi : Balai Desa Igirklanceng.
: : : :
Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, dan Perangkat Desa. Tanggal 26 Januari 2012. Mahasiswa KKN. 1 kali. 100 %
Volume : Realisasi :
Penanggung Jawab : Satria Anom P Faktor Penghambat : Masyarakat POSDAYA. Faktor Pendorong : Keterlibatan perangkat desa dan ibu-ibu PKK sangat antusias terhadap adanya POSDAYA. Upaya dimasa Mendatang : Melalui sosialisasi AD/ART POSDAYA dapat memahami POSDAYA dan dapat melakukan kegiatan secara mandiri dan berkesinambungan. a. Kegiatan Fisik 1) Pembentukan POSDAYA Tujuan : Sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam memberdayakan keluarga secara bersama-sama serta mengoptimalkan peran Posyandu. Masalah : Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembentukan POSDAYA. Lokasi Sasaran : Balai Desa Igirklanceng. : Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, dan Perangkat Desa . Waktu Biaya Sumber Volume Realisasi : 25 Januari 2012. :: Mahasiswa. : 1 unit. : 100% masih belum mengetahui tentang AD/ART
Faktor Pendorong
Upaya dimasa Mendatang : Dengan adanya fasilitas plangisasi diharapkan dapat meningkatkan semangat warga masyarakat dan pengurus POSDAYA dalam menjalankan tugas tugasnya.
2) Pembuatan AD/ART Tujuan Masalah Lokasi Sasaran : Sebagai landasan hukum bagi setiap kegiatan POSDAYA. : Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembentukan POSDAYA. : Balai Desa Igirklanceng. : Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, dan Perangkat Desa. Waktu Biaya Sumber Volume Realisasi : 26 Januari 2012 ::: 1 unit : 100% : Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam
Faktor Penghambat
pembentukan POSDAYA. Faktor Pendorong : Perangkat Desa ikut andil dalam kegiatan ini.
Upaya dimasa Mendatang: Dengan adanya fasilitas plangisasi diharapkan dapat meningkatkan semangat warga masyarakat dan pengurus POSDAYA dalam menjalankan tugas - tugasnya.
B. Bidang Kesehatan 1. Kegiatan Non Fisik Penyuluhan KB, Penyuluhan dan Praktek PHBS, Penyuluhan Kanker Serviks, dan Penyuluhan Hipertensi.
Latar Belakang Kegiatan Menurut HL Blum (1974) ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat antara lain : Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Dalam teori tersebut disebutkan bahwa lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, kemudian perilaku, pelayanan kesehatan dan yang terakhir adalah keturunan. Dari hasil survei di Desa Igirklanceng yang kami lakukan, didapatkan pola penyakit yang masih didominasi oleh penyakit yang disebabkan karena faktor resiko lingkungan dan gaya hidup, yaitu penyakit Hipertensi. Berdasarkan informasi dari kader posyandu, angka kelahiran di setiap keluarga di Desa Igirklanceng juga setiap tahunnya semakin meningkat, sehingga dikhawatirkan nantinya akan berdampak pada
kesejahteraan keluarga. Melalui pengamatan di Posyandu, didapatkan data bahwa masih ada di setiap posyandu balita dengan status BGM atau Bawah Garis Merah, yang menunjukkan masih banyak balita yang kekurangan gizi dikarenakan berbagai macam faktor. Sedangkan penyuluhan tekanan darah dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan tentang tekanan darah itu sendiri dan bagaimana agar tekanan darah tetap dalam batas normal.
Pelatihan kader kesehatan sejak dini juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Igirklanceng. Hal ini demi tercapainya kemandirian kesehatan masyarakat dan adanya regenerasi kader secara terus-menerus. Siswa-siswi SDN 1 Igirklanceng merupakan elemen potensial yang dapat dididik untuk bisa menjadi kader kesehatan cilik. Para siswa ini nantinya akan dilatih untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Demonstrasi tentang cuci tangan dan gosok gigi yang tepat dan benar akan menjadi salah satu program yang akan dilaksanakan dalam program PHBS. Kebiasaan sehat (cuci tangan) satu ini sering dianggap sepele atau merasa tidak perlu dilakukan walaupun tangan tampak bersih, tidak kotor, dan tidak berbau. Padahal tangan yang tidak tampak kotor belum tentu bebas dari kuman penyakit. Pengetahuan tentang penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita adalah gigi berlubang (keropos) dan gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi. Oleh karena itu untuk pencegahan dilakukan sikat gigi secara teratur dan benar. Usia reproduktif ibu-ibu muda di Desa Igirklanceng sangat tinggi. Didominasi oleh pernikahan dini yang sangat tinggi pula angka kejadiannya, maka perlu diberikan penyuluhan tentang bahaya kanker serviks. Kanker serviks sangat potensial muncul di usia muda dan masih aktif berhubungan seksual. Untuk itu perlu perhatian tinggi dari pemerintah desa dan pemerintah kabupaten. Dari uraian diatas, kesehatan lingkungan yang juga karena perilaku masyarakat merupakan permasalahan besar yang didapatkan di setiap dusun yang ada. Permasalahan yang lain kemungkinan besar dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat desa sehingga kami bermaksud memberdayakan dan melakukan intervensi dengan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat lewat pertemuan-pertemuan warga dan pengetahuan kepada siswa-siswa SD Igirklanceng melalui pelatihan PHBS. Tujuan kegiatan Tujuan secara umum, diharapkan masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan masyarakat, dan secara khusus diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, masyarakat melaksanakan upaya kesehatan, dan kesehatan masyarakat meningkat. Target Kegiatan Target pelaksanaan kegiatan penyuluhan-penyuluhan kesehatan ini dilakukan masing-masing posyandu, masyarakat, PKK, dan murid SD. Penyuluhan kanker servik sebanyak 2 kali pertemuan pada kegiatan jamiyahan dengan perkiraan jumlah rata-rata yang datang per jamiyahan adalah 35 orang. Pelatihan PHBS sebanyak 1 kali pertemuan yang diikuti oleh murid kelas 1 dan 2 yang bertempat di SDN 02 Igirklanceng. Penyuluhan KB sebanyak dua kali yang pada kegiatan jamiyahan dengan perkiraan jumlah rata-rata yang datang per jamiyahan adalah 35 orang. Penyuluhan dan praktek PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dilakukan sebanyak 1 kali yang dilaksanakan di SDN 02 Igirklanceng. Sasarannya adalah semua murid dari kelas satu dan kelas dua. Penyuluhan hipertensi dilakukan sebanyak satu kali, yang dilaksanakan pada acara pengajian ibu-ibu serta pada kegiatan posyandu lansia. Pelaksanaan Kegiatan a) Penyuluhan KB dan kanker serviks Pelaksanaan penyuluhan KB dan kanker serviks dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2012 di rumah Bapak Tomo bareng dengan ibu-ibu jamiyahan. Pentingnya
pengetahuan tentang KB yaitu agar penduduk Indonesia terutama masyarakat Desa Igirklanceng dapat membentuk keluarga sejahtera dengan cukup mempunyai 2 anak sesuai dengan program pemerintah. Sedangkan kanker serviks sangat penting diketahui oleh warga desa yang masih aktif berhubungan seks supaya dapat mencegah bahaya kanker serviks sejak dini. Respon yang baik dan warga antusias untuk datang karena materi penyampaian oleh mahasiswa dari FKIK dilakukan secara partisipatif dengan sesi tanya jawab. Faktor Pendorong Pada dasarnya pertumbuhan penduduk desa Igirklanceng cukup tinggi, terbukti banyak keluarga yang memiliki anak lebih dari dua. Hal ini dikarenakan banyak warga yang belum memperhatikan perencanaan keluarga dari sisi reproduksi. Dengan diadakannya penyuluhan KB ini dapat menekan pertumbuhan dan lebih mematangkan perencanaan keluarga agar lebih baik dan sejahtera. Sedangkan dari sisi reproduksi para warga ibu-ibu Igirklanceng kurang mewaspadai adanya gangguan alat reproduksi sehingga perlu adanya penyuluhan mengenai upaya preventif tersebut. Faktor Penghambat Penyuluhan KB dilaksanakan di rumah pak.tomo dan hanya pada ibu-ibu jamiahan saja sehingga masyarakat yang tidak ikut jamiyahan tidak hadir, ada yang beralasan karena jauh dan ada pula yang beralasan karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Penanggung jawab : Dian Kristiani Ika O
b) Penyuluhan Hipertensi dan Pengobatan Cuma-Cuma Pelaksanaan penyuluhan hipertensi dilakukan sebanyak 1 kali. Bertempat di balai desa Igirklanceng. Kegiatan ini bekerja sama dengan puskesmas Sirampog dan dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2012. Tim kkn posdaya Igirklanceng dibantu oleh Dokter Yopie dan 2 paramedis dari puskesmas Sirampog. Dengan jumlah pasien yang datang ke Balai Desa sebanyak kurang lebih 25 orang terdiri dari lansia, dewasa muda dan anak-anak. Faktor Pendorong Tekanan darah tinggi (hiprtensi) merupakan penyakit yang sering tidak dirasakan gejalanya, oleh karena itu tekanan darah tinggi sering disebut silent killer (pembunuh diam-diam). Masyarakat Desa Igirklanceng, khususnya Lansia sangat jarang sekali memeriksa tekanan darah padahal tekanan darah pada lansia cenderung tinggi sehingga perlu dikontrol secara berkala minimal enam bulan sekali. Pemeriksaan dan pengobatan Cuma-Cuma ini bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan desa Igirklanceng. Upaya sadar sehat dari desa Igirklanceng masih belum baik karena masih banyak warga yang percaya takhayul saat ada warga yang sakit. Faktor Penghambat Kendala dalam kegiatan ini adalah minimnya jumlah obat yang dibutuhkan pasien desa Igirklanceng. Pihak puskesmas Sirampog tidak mendapat cukup banyak obat dari pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan ini. Banyak anak-anak yang tidak mendapatkan obat untuk penyakit gatal-gatal.
c) Penyuluhan dan Praktek PHBS Menurut HL Bloom (1974) ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat antara lain: Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Dalam teori tersebut disebutkan bahwa lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, kemudian perilaku, pelayanan kesehatan dan yang terakhir adalah keturunan. Tujuan kegiatan secara umum Penyuluhan dan praktek PHBS dilaksanakan pada tanggal 1 dan 2 Februari 2012. Diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat, dan secara khusus diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, upayaupaya pencegahan kesehatan, serta dapat terjaga dan meningkatnya kesehatan di lingkungan masyarakat Desa Igirklanceng. Kegiatan tersebut diisi dengan penyuluhan dari mahasiswa KKN yang dipaparkan oleh mahasiswa kedokteran dan keperawatan, dengan menyampaikan materi secara lugas dan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dicerna dan dimengerti oleh anak-anak. Faktor Pendorong Prevalensi penyakit kulit atau Soil Transmitted Disease pada anak-anak di desa Igirklanceng cukup tinggi. Dan setelah dilakukan pengamatan banyak anak-anak SD di desa Igirklanceng yang tidak menjaga kebersihan kuku, tangan dan giginya. Untuk itu kami mengambil contoh SDN 02 Igirklanceng untuk diadakan penyuluhan dan praktek mencuci tangan dan menggosok gigi dengan baik dan benar.
Faktor Penghambat Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di kalangan siswa siswi SDN 02 Igirklanceng yang tidak pernah mencuci tangan setelah bermain dan jarang menggosok gigi. Upaya mengatasi hambatan Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan diantaranya adalah melakukan pemberian informasi kepada masyarakat terutama anak-anak tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Dan melakukan pendekatan kepada anak-anak agar membiasakan diri melakukan pola hidup bersih dan sehat dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sehabis dari kamar mandi, sehabis memegang hewan peliharaan dan lain-lain. Evaluasi Kegiatan Kegiatan semua penyuluhan secara umum berjalan dengan lancar, dan semua target dapat terpenuhi. Target yang direncankan juga telah tercapai karena jadwal pelaksanaan yang tepat. Setiap tema yang diberikan pada setiap pertemuan selalu mendapat sambutan yang sangat positif. Keberhasilan ini dilihat dari antusias masyarakat yang terlihat dan merespon adanya tanya jawab yang diberikan oleh penyuluh. Penanggung Jawab : Furyanto
2. Kegiatan Fisik Pemeriksaan Tekanan Darah dan Pengobatan Cuma-Cuma, Praktek PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Latar Belakang Kegiatan Kesehatan dapat kita membantu dalam pemeriksaan tekanan darah yang difokuskan pada lansia, karena pada usia lanjut tekanan darah cenderung tinggi sehingga harus secara rutin di periksa/ di cek. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit silent killer (pembunuh diam-diam). Selain itu kami menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan tentang PHBS pada murid SD, yang dilaksanakan di SD N 02 Igirklanceng. Sekolah ini dilihat dari kondisi fisik lingkungannya kurang bersih sehingga perlu di beri penyuluhan dan pelatihan PHBS. Target Kegiatan i. Praktek dan penyuluhan PHBS dilakukan sebanyak satu kali di SDN 02 Igirklanceng. ii. Pemeriksaan tekanan darah dan pegobatan Cuma-Cuma dilakukan sebanyak 1 kali di Balai desa Igirklanceng bekerja sama dengan Puskesmas Sirampog. Pelaksanaan Kegiatan a. Pemeriksaan Tekanan Darah dan Pengobatan Cuma-cuma Pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan tersebut dilaksanakan di Balai desa Igirklanceng. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan sebanyak satu kali, pada tanggal 9 Februari 2012. Masyarakat sangat antusias dalam pelaksanaan pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan Cuma-cuma, dikarenakan mereka sangat jarang memeriksa tekanan darah kecuali sedang sakit. Hasil pemeriksaan tekanan darah pada masyarakat Igirklanceng yang sebagian besar adalah usia
lanjut (lansia). Hasil pemeriksaan tekanan darah 50 % menderita Hipertensi, systole 150-230 mmHg dan Diastole 90-130 mmHg. b. Praktek PHBS (cuci tangan dan gosok gigi) Menurut HL Bloom (1974) ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat antara lain: Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Dalam teori tersebut disebutkan bahwa lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, kemudian perilaku, pelayanan kesehatan dan yang terakhir adalah keturunan. Hasil survey di Desa Igirklanceng yang kami lakukan didapat untuk pola penyakit yang masih didominasi oleh penyakit yang disebabkan karena faktor resiko lingkungan, antara lain ISPA, diare dan penyakit kulit disamping penyakitpenyakit lain. Dari uraian diatas, kesehatan lingkungan diakibatkan karena perilaku masyarakat yang kurang menghiraukan lingkungan sekitarnya. Salah satu intervensi yang kami lakukan adalah dengan memberikan penyuluhan dan latihan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar kepada masyarakat lewat anak sekolah di SD 02 Igirklanceng. Tujuan kegiatan secara umum, diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat, dan secara khusus diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, upayaupaya pencegahan kesehatan, serta dapat terjaga dan meningkatnya kesehatan di lingkungan masyarakat Desa Igirklanceng.
Faktor Pendorong Anak-anak SDN 02 Igirklanceng sangat antusias dengan diadakannya demo cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar. Dalam kegiatan ini diselingi dengan nyanyi-nyanyi serta pembagian hadiah sabun dan sikat gigi bagi anak yang aktif sehingga kegiatan berjalan dengan meriah dan anak-anak pun menjadi lebih semangat. Faktor Penghambat Kesadaran akan pentingnya cuci tangan dan gosok gigi di kalangan siswa siswi sangat rendah. Mereka belum tahu dampak bagi kesehatan apabila tidak gosok gigi dan cuci tangan yang baik dan benar. Upaya mengatasi hambatan Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan diantaranya adalah melakukan pemberian informasi kepada masyarakat terutama anak-anak tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Dan melakukan pendekatan kepada anak-anak agar membiasakan diri melakukan pola hidup bersih dan sehat dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sehabis dari kamar mandi, sehabis memegang hewan peliharaan dan lain-lain. Evaluasi Kegiatan Kegiatan secara umum berjalan dengan lancar. Tidak ada faktor penghambat pada program tersebut. Penanggung Jawab Kegiatan : Dian Kristiani Ika O
C. Bidang Pendidikan 1. Kegiatan Non Fisik Program non fisik merupakan program yang bertujuan untuk membuka dan mengubah pola pikir masyarakat dengan pemberian materi yang bersangkutan dengan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi atau kewirausahaan, serta budidaya lingkungan. Pemberian materi dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi. Pelaksanaan kegiatan KKN POSDAYA khususnya program non fisik di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampok dapat berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan baik. Hal ini karena adanya dukungan dari kepala desa, perangkat, tokoh desa dan semua warga Desa Igirklanceng sehingga semua program yang sudah direncanakan mendapat sambutan dan antusiasme masyarakat yang cukup besar dan ini sangat membantu dalam pelaksanaannya. 2. Kegiatan Fisik Program fisik yang dilakukan kebanyakan berpatokan pada program non fisik yang diberikan, semacam realisasi untuk memberi stimulus kepada warga untuk mulai berdiri sendiri, dan akhirnya bila Tim KKN sudah meninggalkan lokasi maka programprogram yang dilaksanakan akan berjalan terus secara berkesinambungan.
a. Bimbingan Belajar Siswa Latar Belakang Bimbingan belajar merupakan salah satu media yang efektif untuk memperdalam materi yang telah diajarkan oleh guru di kelas. Hal ini juga bertujuan agar siswa-siswi SD sehabis pulang sekolah mampu mengulang kembali apa yang telah diajarkan oleh
guru mereka di sekolah dan mempelajari materi yang akan diajari oleh guru mereka besok. Sasaran Kegiatan ini ditujukan kepada siswa-siswi kelas 1 sampai dengan kelas 6 SDN 02 Igirklanceng. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan bimbingan belajar diadakan setiap hari senin sampai hari jumat dilaksanakan pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB bagi kelas 1 sampai kelas 5, sedangkan untuk kelas 6 diadakan bimbingan belajar khusus untuk menghadapi ujian akhir nasional yang dilakukan di sekolah SDN 02 Igirklanceng pada hari senin sampai rabu pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 20 Januari 2012 untuk bimbingan belajar yang berlangsung di posko sedangkan untuk anak kelas 6 dilakukan pada tanggal 7 Februari 2012 . Dalam pelaksanaan mengajar, tim KKN Posdaya dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing kelompok di tugaskan untuk memberikan bimbingan belajar kepada kelas 1 sampai kelas 5 sedangkan kelompok lainnya mengadakan bimbingan belajar di sekolah untuk anak kelas 6. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu dengan pemberian materi tentang topik yang sedang diajarkan oleh guru kelasnya. Lalu tim KKN akan bertanya kepada siswa tentang masalah yang dihadapi dalam mata pelajaran tersebut. Setelah itu tim KKN mulai membantu para siswa dengan cara membaca materi yang akan diajar dan melakukan tanya jawab.
Faktor Pendorong Kegiatan kelompok belajar berjalan dengan lancar karena siswa yang antusias saat mengikuti kegiatan ini. Begitu juga dengan para guru di SDN 02 Igirklanceng, para guru merasa sangat terbantu dan menyambut baik kegiatan ini, sehingga dalam pelaksanaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu dengan metode tanya jawab berupa kuis, siswa berusaha menjadi yang terbaik dan suasana belajar yang tidak membosankan. Fasilitas yang memadahi juga menjadi faktor pendukung dalam kegiatan ini karena menggunakan kelas dari SDN 02 Igriklanceng dan posko tim KKN sendiri. Faktor Penghambat Faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu adanya sebagian anak-anak yang mengikuti madrasah pada jam yang sama dengan bimbingan belajar yang dilakukan oleh tim KKN. Penanggung Jawab: Fery Dymas Irawan. T
b. Bimbingan Belajar Komputer Latar Belakang Bimbingan belajar komputer merupakan salah satu bimbingan yang
memperkenalkan salah satu alat elektronik berupa komputer, yang dimaksud komputer di sini adalah komputer portable atau laptop. Dalam bimbingan belajar komputer ini para anak-anak diperkenalkan dengan komputer tersebut dan pada akhirnya diajarkan bagaimana caranya menggunakan komputer tersebut dengan baik dan benar.
Sasaran Kegiatan ini ditujukan kepada siswa-siswi kelas 5 SDN 02 Igirklanceng Faktor Pendorong Kegiatan belajar ini disambut dengan sangat antusias oleh anak-anak SDN 02 Igirklanceng, karena mereka dapat belajar menggunakan salah alat elektronik yang memiliki banyak fungsi dan kegunaannya. Para Guru SDN 02 Igirklanceng pun sangat menyambut dengan baik kegiatan yang dilakukan oleh tim KKN UNSOED. Dengan fasilitas yang dimiliki oleh tim KKN maka kegiatan pengenalan dan pembelajaran komputer di desa Igirklanceng berjalan dengan lancar dan kondusif. Kegiatan pembelajaran komputer ini sangat berguna bagi para siswa-siswi untuk kedepannya bilamana mereka terjun langsung ke dunia kerja. Faktor Penghambat Faktor yang memperhambat kegiatan ini adalah tempat yang di pergunakan adalah balai desa Igirklanceng. Karena tempat tersebut sangat minim penerangan dan aliran listrik yang digunakan untuk mencharge komputer portable atau laptop milik tim KKN cuma ada satu stop kontak saja. Penanggung Jawab: Satria Anom Pradhana
c. Membantu mengajar PAUD Latar Belakang Di zaman modern sekarang ini, pendidikan bagi anak usia dini bukanlah hal yang asing lagi. Seperti halnya dikota-kota besar yang telah mementingkan pendidikan sejak dini. Karena dengan pendidikan itulah siswa-siswi diharapkan dapat meraih
prestasi yang lebih baik di masa depannya. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga telah dicanangkan oleh pemerintah sejak beberapa tahun terakhir. Karena menurut para psikolog, usia yang paling bagus untuk menyerap ilmu yaitu sekitar usia 3 tahun. Dalam pendidikan awal ini, siswa-siswi hanya belajar hal-hal dasar dengan media bermain, sehingga anak akan merasa senang dan mau belajar akan hal-hal baru. Oleh sebab itu pengajar PAUD harus memiliki karakter yang dapat diterima oleh anakanak usia dini. Untuk mendapat karakter tersebut. Untuk mengembangkan karakter membutuhkan materi-materi yang baru juga. Dalam hal ini, Tim KKN memberikan beberapa materi untuk mengembangkan potensi siswa dan karakter yang sudah ditanamkan sebelumnya oleh materi yang ada. Dalam kegiatan ini, tim KKN hanya membantu pengajaran PAUD. Sasaran Membantu mengajar PAUD ditujukan bagi siswa-siswi PAUD Tarbiyatush Shibyan Pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilakasanakan pada hari 6 februari 2012 di PAUD Tarbiyatush Shibyan pada pukul 07.30 sampai pukul 09.30 WIB. Kegiatan ini dilakukan dengan perkenalan lebih dahulu, bernyanyi lagu-lagu baru (oleh tim KKN), dan mewarnai. Faktor Pendukung Faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu baik dari pihak PAUD Tarbiyatush Shibyan Igirklanceng sangat senang dengan kedatangan tim KKN dalam membantu mengajar PAUD. Mereka mendapat lagu-lagu baru, permainan agar siswa-siswinya tidak merasa bosan dan dari tim KKN sendiri menyampaikan cerita-cerita baru
tentang cerita rakyat. Dari siswa-siswanya sendiri mereka merasa senang dengan kedatangan tim KKN, karena mereka mendapat lagu baru, cerita baru, dan suasana yang ramai. Faktor Penghambat Kendala yang dihadapi dari kegiatan ini adalah siswa-siswa yang masih malumalu sehingga menyulitkan tim KKN untuk berkomunikasi dengan mereka, selain itu waktu yang terlalu singkat. Penanggung jawab : Hardiana dan Firda Nur Fitriani
D. Bidang Ekonomi 1. Demo Pembuatan Nugget Kentang Latar belakang Didasarkan pada hasil rapat yang telah dilaksanakan, warga mengharapkan adanya keterampilan baru yang berpotensi untuk dijadikan lapangan kerja baru bagi warga yang bekerja di rumah. Mengingat banyaknya hasil kentang di desa Igirklanceng sehingga Tim KKN berinisiatif untuk membuat inovasi baru yang mampu meningkatkan nilai jual kentang. Dengan adanya demo pembuatan nugget kentang dari mahasiswa KKN Posdaya diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Igirklanceng Sasaran Demo pembuatan nugget kentang ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri di Igirklanceng. Persiapan kegiatan ini dilakukan mulai dari tanggal 8
Februari 2012 dengan membagikan undangan dan persiapan untuk keperluan demo pembuatan nugget kentang. Pelaksanaan kegiatan Demo pembuatan nugget kentang dilakukan pada tanggal 16 Februari 2012 pada pukul 16.00 WIB di kediaman Ibu Tuminah dengan banyak peserta 15 orang. Ibu-ibu dan remaja putri yang mengikuti kegiatan ini sangat tertarik dan antusias. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan dan ikut serta dalam proses pembuatan nugget kentang. Biaya yang dikeluarkan Rp 100.000,00 untuk pembelian bahan-bahan pembuatan nugget kentang, dana tersebut berasal dari iuran mahasiswa. Faktor Pendorong Kegiatan pemberian keterampilan seperti pembuatan nugget kentang ini sangat diharapkan oleh warga desa Igirklanceng sehingga ibu-ibu dan remaja putri sebagai sasaran dari kegiatan ini sangat mendukung dan antusias sehingga membantu terlaksananya kegiatan ini dengan baik dan lancar. Faktor Penghambat Kendala kegiatan ini adalah cuaca yang kurang mendukung, sehingga ada beberapa undangan yang tidak bisa hadir. Penanggung jawab: Agung Pambudi Y 2. Demo Kerajinan Kain Flanel Latar belakang Dari salah satu hasil rapat evaluasi yang telah telah dilaksanakan, warga sangat mengharapkan adanya ketrampilan baru yang dapat dijadikan lapangan kerja baru karena
sebagian besar dari perempuan di desa Igirklanceng hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Dengan adanya demo kerajinan kain flanel dari mahasiswa KKN Posdaya diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Sasaran Target dari pelaksanaan demo kerajinan dari kain flannel yaitu remaja putri dan ibu rumah tangga. Pelaksanaan kegiatan Demo kerajinan ini diadakan pada tanggal 16 Februari 2012 pukul 16.00 WIB yang bertempat dikediaman ibu Tuminah dengan jumlah peserta 15 orang. Sebelum acara dimulai mahasiswa telah mempersiapkan pola dan bahan-bahan yang diperlukan untuk demo. Sehingga pada saat pelaksanaan peserta hanya mempelajari jenis tusuk yang harus dipakai dan berkreasi menggunakan pernak pernik yang telah disiapkan untuk mempercantik model dasar yang menggunakan kain flannel. Peserta demo, khususnya ibu-ibu sangat tertarik dan antusias mengikuti kegiatan ini, karena mereka berpikir untuk menjadikan ketrampilan ini sebagai lahan usaha baru. Biaya yang dikeluarkan Rp 100.000,00 untuk pembelian kain flannel dan perlengkapannya, dana berasal dari iuran mahasiswa. Faktor Pendorong Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah tingginya minat dan antusias peserta terhadap demo kerajinan kain flannel ini.
Faktor Penghambat Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah kurangnya beberapa bahan dalam pembuatan kerajinan kain flannel yang dikarenakan kesalahan estimasi peserta yang hadir dimana peserta yang dating melebihi dari yang sudah diiperkirakan. Penanggung jawab: Widya Amalia
E. Bidang Lingkungan 1. Kegiatan Non-Fisik a. Penyuluhan Pemanfaatan Pekarangan dengan Menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Masyarakat pedesaan memiliki pekarangan yang lebih luas dibandingkan masyarakat perkotaan. Namun, dalam pemanfaatannya masih belum optimal sebab pekarangan hanya berfungsi sebagai lahan untuk ditanami tanaman produktif seperti sayuran atau tanaman dengan nilai manfaat yang kurang atau tidak bersifat ekonomis. Pemanfaatan lingkungan bukan hanya teknis untuk mengubah lahan kosong kemudian ditanami tetapi lebih dari itu, perlu adanya perubahan paradigma yang menghasilkan masyarakat yang mandiri, tangguh dan tidak konsumtif. Masyarakat diharapkan dapat sadar bahwa lingkungan yang mereka miliki dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya atau dapat meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu cara memanfaatkan pekarangan yaitu dengan ditanami dengan tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan segala jenis tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan secara herbal dan dapat ditanam dengan mudah di
pekarangan rumah. Contohnya adalah jahe, sirih merah, mahkota dewa, kumis kucing, kunyit, dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat akan manfaat-manfaat dari tanaman tersebut. Saat keadaan ekonomi kurang begitu baik, keberadaan tanaman TOGA diharapkan sedikit meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan kesehatan tanpa berobat ke klinik/dokter. Kegiatan dilakukan berkaitan pemanfaatan lingkungan yaitu pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami TOGA. Penyuluhan tentang manfaat-manfat tanaman obat keluarga (TOGA) dilakukan pada hari Jumat, tanggal 10 dan 17 Februari 2012, bertempat di rumah ibu Susi dan di rumah ibu Rositi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan bertepatan dengan acara perkumpulan rutin Jamiahan ibu-ibu sehingga situasi dan kondisinya sangat tepat apabila diselingi dengan penyuluhan mengenai manfaat tanaman obat keluarga (TOGA). Pelaksanaan kegiatan dilakukan dua kali karena mahasiswa KKN mengikuti dua kegiatan Jamiahan ibu-ibu sehingga penyuluhan dilakukan bergantian di Jamiahan-jamiahan yang diikuti. Faktor pendorong dari kegiatan ini yaitu warga tertarik akan informasi dan ingin memanfaatkan pekarangan yang belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga mahasiswa KKN tidak mendapatkan kesulitan selama proses penyuluhan tanaman obat keluarga (TOGA) dilaksanakan. Secara umum kegiatan penyuluhan TOGA ini berjalan dengan baik. Dukungan dan keterbukaan masyarakat menerima mahasiswa KKN memudahkan dalam sosialisai pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Pada dasarnya, masyarakat telah mengetahui manfaat tanaman obat keluiarga yang sudah dikenal secara umum seperti kunyit, jahe, kencur, dan lain-lain. Akan tetapi masyarakat
belum mengetahui manfaat dari tanaman obat lain seperti yang dijelaskan oleh mahasiswa KKN yaitu tanaman sirih merah, dan mahkota dewa. Penanggung jawab: Firda Nur Fitriani (A1L008156) 2. Program Fisik a. Pembagian Bibit TOGA Pembagian bibit TOGA dilaksanakan pada tanggal 17 dan 21 Februari 2012. Pembagian bibit pada tanggal 17 Februari dilakukan di rumah ibu Rositi, diberikan kepada warga setelah melaksanakan Jamiahan. Bibit TOGA yang diberikan adalah bibit sirih merah dan mahkota dewa. Pembagian bibit yang kedua diberikan dengan cara diantarkan ke rumah warga. Jenis bibit yang dibagi sama dengan bibit yang dibagi pertama. Bibit TOGA yang diperoleh mahasiswa KKN berasal dari hasil membeli di nursery di dekat alun-alun Purwokerto (sirih merah) dan mencari anakan mahkota dewa di daerah Dukuhturi, kecamatan Bumiayu. Pembagian bibit TOGA ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman obat bagi masyarakat. Selain itu, warga akan merawat dengan baik tanaman yang diberikan oleh orang lain daripada tanaman yang dibeli sendiri. Dengan adanya tanaman obat keluarga pada rumah warga akan membantu warga jika membutuhkan obat herbal. Faktor pendorong kegiatan ini yaitu bibit TOGA yang diberikan belum banyak dimiliki dan ditanam di desa Igirklanceng, maka pengetahuan dan variasi tanaman obat yang dimiliki semakin banyak dan antusias warga untuk memiliki tanaman jenis baru sangat tinggi sehingga pelaksanaan pembagian bibit TOGA berjalan lancar.
Penanggung jawab: Firda Nur Fitriani (A1L008156) b. Penanaman Pohon Tahunan Penanaman pohon tahunan sebenarnya tidak diagendakan dalam matrik kegiatan mahasiswa KKN Igirklanceng, tetapi sehubungan dengan adanya ajakan dari mahasiswa posko Dawuhan untuk melaksanakan penanaman pohon tahunan bersama posko Dawuhan dan Dinas Perhutani, maka kegiatan penanaman pohon ini kami laksanakan. Penanaman dilakukan pada tanggal 6 Februari 2012 bersama Dinas Perhutani kabupaten Brebes. Dilaksanakan di hutan Petak Lima Belas, dusun Kaliwadas, desa Dawuhan, kecamatan Sirampog. Jenis pohon tahunan yang ditanam adalah pohon Kalitus, sebanyak 500 bibit pohon. Penanaman pohon Kalitus ini bertujuan untuk menghijaukan kembali hutan di wilayah dusun Kaliwadas desa Dawuhan yang gundul. Kegiatan dilakukan dari pagi hari pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00. Mahasiswa KKN Igirklanceng berangkat pukul 09.00 WIB dari posko KKN Igirklanceng, kemudian berkumpul di rumah mandor hutan bapak Nunung, lebih kurang 100 meter dari posko KKN Dawuhan untuk mendapatkan pengarahan sebelum penanaman. Kemudian dari rumah bapak Nunung, mahasiswa KKN meluncur ke hutan Petak Lima Belas untuk melaksanakan kegiatan penanaman pohon Kalitus. Faktor penghambat dari kegiatan ini hanyalah medan penanaman yang cukup berat, yaitu berbukit-bukit, dan cuaca ketika dilaksanakannya kegiatan cukup terik sehingga kegiatan penanaman pohon ini cukup menguras tenaga.
A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata POSDAYA di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Januari 22 Februari 2012 antara lain : 1. Secara umum kegiatan fisik maupun non fisik kegiatan KKN POSDAYA dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan bantuan dari masyarakat. 2. Kegiatan KKN POSDAYA di Desa Igirklanceng mendapat sambutan yang baik dari masyarakat setempat 3. Kepala Desa, Aparat Desa, Tokoh Masyarakat, serta para pemuda mempunyai hubungan yang baik, loyalitas, dedikasi yang tinggi demi membangun Desa Igirklanceng. 4. Kegiatan KKN tersebut juga memberikan manfaat yang berarti dan pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa peserta KKN.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penyusun mencoba memberikan saran demi kemajuan Desa Igirklanceng, yaitu sebagai berikut: 1. Perlu adanya tindak lanjut dari kegiatan KKN POSDAYA sehingga masyarakat dapat mengembangkan lebih lanjut hasil dari program-program kerja tim KKN POSDAYA. 2. Perlunya pembinaan remaja dan karang taruna untuk menunjang pembangunan Desa Igirklanceng.
3. Perlunya penyuluhan dan peningkatan pengetahuan atau ketrampilan tentang kesehatan sehingga masyarakat dapat mandiri dalam bidang kesehatan 4. Perlu adanya penambahan jumlah peserta dalam satu tim KKN POSDAYA disesuaikan dengan luasnya desa.
DAFTAR PUSTAKA
Perangkat Desa. 2012. Profil Desa Igirkanceng 2012. Brebes Tim LPPM Unsoed. 2012. Materi Kuliah Pembekalan KKN. Purwokerto