Jawaban Quiz DTIL

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Nathanael Kristianto/6102808 QUIZ SEMESTER GENAP 2011/2012 ----------------------------------------------------------------Mata Kuliah Kode Sifat Dikumpulkan : Dasar-dasar Ilmu dan Teknologi

Lingkungan : 62B046 : Take home : 30-3-2012

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------1. Jelaskan sejelas mungkin, bagaimana merubah pola makan menjadi vegetarian dapat berperan dalam mengurangi efek pemanasan global! Pertama untuk mengurangi efek pemanasan global perlu menanam tanaman yang banyak sehingga mengurangi efek rumah kaca. Semakin banyak tanaman maka makin banyak gas CO 2 yang dapat di serap oleh tanaman. Sehingga semakin banyak tanaman maka smakin berkurangnya kadar gas CO2 yang dapat menyebabkan efek rumah kaca yaitu sinar UV pada matahari tidak dapat keluar di bumi sehingga meningkatkan suhu bumi. Sejauh ini gas rumah kaca non-CO2 yang paling penting adalah metana, dan sumber nomor satu metana di seluruh dunia adalah peternakan hewan. Metana bertanggung jawab terhadap pemanasan global hampir sama besarnya dengan semua gas rumah kaca non-CO 2 lainnya bila digabungkan. Metana 21 kali lebih kuat sebagai gas rumah kaca dibandingkan dengan CO 2. Sementara konsentrasi CO2 di atmosfer telah meningkat sekitar 31% sejak masa pra-industri, konsentrasi metana naik lebih dari dua kali lipatnya. Sementara CO2 dari manusia jumlahnya hanya sekitar 3% dari emisi alami, produksi metana manusia satu setengah kali lipat lebih besar dari semua sumber alami. Pada kenyataannya, emisi metana kita juga berperan sebagai penginduksi panas yang kemudian menstimulasi pembusukan materi organik oleh bakteri di lahan basah yang merupakan sumber alami terutama gas metana. Karena emisi gas metana menyebabkan setengah dari pemanasan global yang disebabkan oleh manusia di bumi, pengurangan gas metana harus menjadi prioritas. Metana dihasilkan dari berbagai sumber, antara lain penambangan batubara dan tempat pembuangan sampah tetapi sumber nomor satu gas metana di dunia adalah peternakan hewan. Peternakan hewan menghasilkan lebih dari 100 juta ton metana dalam setahun. Dan sumber ini sedang mengalami peningkatan: konsumsi daging secara global telah meningkat lima kali lipat dalam 50 tahun terakhir, dan hanya menunjukan sedikit pengurangan. Sekitar 85% metana dihasilkan oleh proses pencernaan

hewan di peternakan, dan sementara seekor sapi melepaskan relatif sedikit gas metana, namun dampak kolektif dari ratusan juta hewan ternak terhadap lingkungan sangatlah besar. Tambahan 15% emisi metana peternakan hewan berasal dari danau penampungan limbah peternakan yang tidak diolah, dan sudah menjadi target para pengamat lingkungan karena peran mereka sebagai sumber nomor satu polusi utama di Amerika Serikat. Selain itu hasil penelitian untuk menghasilkan 1 kg daging dari hewan berarti kita membutuhkan 15 kg gandum untuk dikonsumsi hewan tersebut jadi makin berkurangnya tanaman yang dapat berfungsi sebagai penghijauan. Setidaknya tanaman yang kita makan sangat kecil dalam menyumbang proses pencegahan pemanasan global tetapi semakin kita mengubah pola makan vegetarian maka jumlah ternak yang akan mengkonsumsi tumbuhan akan berkurang juga. Fakta lain peternakan juga penyumbang 18% jejak karbon dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca. Tambahan yang dihasilkan oleh aktifitas peternakan lainnya seperti metana yang sebenarnya 23 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO 2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih. Faktanya jelas, jalan terbaik untuk mengurangi pemanasan global di masa hidup kita adalah dengan mengurangi atau menghapuskan konsumsi produk hewani. Hanya dengan menjadi vegetarian maka kita dapat menghilangkan satu sumber utama emisi metana, gas rumah kaca yang bertanggung jawab terhadap hampir separuh pemanasan global yang sedang mendera bumi saat ini. 2. Jelaskan seberapa besar potensi sumber energi terbarukan di Indonesia dari berbagai macam alternative sumber energi yang ada: tenaga matahari, angin, panas bumi, biomassa, dan sebagainya.

Indonesia memiliki potensi energi besar dari yang baru hingga yang terbarukan, yang terdiri dari 450 MW dari mini/micro, Tenaga air, 50 GW dari Biomasa, 4,80 KWh/m2/hari, Tenaga matahari, 3-6 m/dtk, Tenaga angin, dan 3 GW, Tenaga nuklir. Langkah yang diperlukan untuk pengembangan biomassa melibatkan daur ulang limbah dari pertanian dan industri kehutanan sebagai sumber energi yang terintegrasi dengan industri masingmasing, mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan pengembangan ekonomi lokal, meningkatkan fabrikasi teknologi konversi energi biomassa termasuk sektor pendukungnya, dan penelitian peningkatan dan pengembangan daur ulang limbah, termasuk limbah kota, untuk cadangan energi karena biomassa yang terdapat di Indonesia cukup besar . Pengembangan biomassa dengan

memanfaatkan berbagai limbah, seperti limbah pertanian, kehutanan dan industri perkebunan akan lebih menguntungkan. Selain itu, energi biomassa juga merupakan energi yang ramah lingkungan karena tidak menimbulkan emisi gas buang, Sedangkan upaya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan untuk listrik dan non listrik penggunaan (sebagai pompa untuk irigasi dan air bersih), pengembangan skala kecil (10 KW) dan skala menengah (50-100 MW) teknologi energi angin dan pabrik yang mendukung untuk memproduksi massal SKEA skala kecil dan menengah. *Kapasitas Energi Angin Saat Ini ( dalam megawatts MW) Tahun 2001 2002 2005 Kapasitas (ribuan) 3.531 17.400 59.084

Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup besar mengingat letak geografisnya yang berada pada daerah tropis. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia untuk Kawasan Barat Indonesia (KBI) mencapai 4,5 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 10%, sementara itu untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9 persen. Dijelaskan untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, telah dikenal teknologi energi surya termal dan energi surya fotovoltaik. Energi surya termal pada umumnya digunakan untuk memasak, mengeringkan hasil pertanian dan memanaskan air. Sedangkan energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin dengan kapasitas total sekitar 6 MW. Pengembangan energi surya fotovoltaik di Indonesia terutama ditujukan bagi penyediaan energi listrik di daerah perdesaan. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau yang kecil serta banyak yang terpencil menyebabkan sulit untuk dijangkau oleh jaringan listrik terpusat. Oleh karena itu, energi surya dapat dimanfaatkan untuk penyedian listrik dalam rangka mempercepat rasio elektrifikasi desa. Pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi listrik ditargetkan akan mencapai 25 MW pada tahun 2020. Selain untuk memenuhi listrik pedesaan, energi surya diharapkan energi surya berperan sebagai salah satu sumber energi alternatif di wilayah perkotaan, yang dimanfaatkan untuk lampu penerangan jalan, penyediaan listrik untuk rumah peribadatan, sarana umum (daya kapasitas 400 Wp),

sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan rumah bersalin, kantor pelayanan umum pemerintah, hingga untuk pompa air (solar power supply for waterpump) yang digunakan untuk pengairan irigasi atau sumber air bersih. Tingginya biaya modul surya yang merupakan komponen utama teknologi energi surya fotovoltaik masih menjadi kendala bagi penerapannya di Indonesia. Kendala lainnya adaah ketergantungan impor sel surya akibat belum adanya industri pembuatan sel surya di Indonesia. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pemeliharaan sel surya juga menyebabkan kinerja sel surya tidak optimal dan sering mengalami kerusakan. Potensi Panas Bumi Indonesia Terbesar, Staf ahli bidang teknologi dan pembangunan berkelanjutan Kementerian Lingkungan Hidup, Dana Kartakusuma, mengutarakan bahwa Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia, namun belum dimanfaatkan maksimal. Indonesia memiliki energi panas bumi sebanyak 33 gigawatt (GW), baru sebesar 1 GW yang dimanfaatkan. Potensi panas bumi Indonesia terbesar di dunia. nergi panas bumi dapat menghasilkan tenaga listrik sebagai salah satu bentuk energi terbaharui dan Indonesia sebagai daerah kepulauan memiliki potensi panas bumi cukup besar. Indonesia lebih cenderung menggunakan energi fosil seperti batubara dibandingkan energi panas bumi, padahal energi panas bumi memiliki potensi cukup besar yang bisa bersaing dengan batubara yang memiliki risiko terhadap lingkungan dan manusia, Untuk mengembangkan energi nuklir, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah sosialisasi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dan berkoordinasi dengan beberapa negara untuk menguasai teknologi. Dalam mengembangkan mikrohidro, pemerintah perlu untuk mengintegrasikan pembangkit listrik mikrohidro bertenaga dengan ekonomi lokal, memaksimalkan potensi irigasi untuk pembangkit listrik dan mengembangkan industri mikrohidro dalam negeri, dan mengembangkan kemitraan beberapa pola pendanaan.

Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy) dan energy panas laut (ocean thermal energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di permukaan dan di kedalaman. Meskipun pemanfaatan energi jenis ini di Indonesia masih memerlukan berbagai penelitian mendalam, tetapi secara sederhana dapat dilihat bahwa probabilitas menemukan dan memanfaatkan potensi energi gelombang laut dan energi panas laut lebih besar dari energi pajang surut.

Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.
3. Sebutkan bukti-bukti dan data-data ilmiah mengenai efek pemanasan global yang sudah terjadi di Indonesia! Mula-mula hal yang dirasakan di Indonesia ialah ancaman serius bagi kota-kota pesisir seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya misalnya. Akan banyak wilayah pesisir perkotaan akan terendam dan akan terjadi pergeseran wilayah pantai. Karena setiap kenaikan 10 cm air laut akan menggenangi 10 meter persegi wilayah pesisir. Hal ini juga berdampak pada Hal lain seperti soal ketahanan pangan. Misalnya saat ini saja di Pulau Jawa, Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. DAS Citarum dengan luas wilayah 6.080 km2 dan dengan panjang sungai 269 km nyatanya tidak memberikan kontribusi baik untuk mengairi areal persawahan. Maklum sepanjang DAS Citarum ada 11 juta jiwa bermukim dan 10.000 perusahaan yang memanfaatkan Citarum. Akibatnya terlihat produktifitas padi Tahun 2005 adalah 9.787.217 ton menjadi 9.418.572 ton pada Tahun 2006. Jadi ada penurunan sebesar 368.645 ton padi. Hal serupa juga sama dengan DAS Brantas di Jawa Timur. Tahun 2006 produksi padi sebesar 9.346.947 ton menjadi 9.126.356 ton pada Tahun 2007. Ada penurunan sebesar 220.519 ton. Dan di Jawa Tengah juga sama dari 8.729.291 ton (2006) menjadi 8.378.854 ton (2007), penurunan sebesar 350.436 ton. 4. Jelaskan bagaimana hubungan antara banyak sampah dengan pemanasan global? Kebanyakan aktifitas manusia berujung pada mengahasilkan sampah, mulai dari hal yang kecil seperti membuka bungkus permen, membeli jajanan di warung, berbelanja di pasar, mencetak kertas untuk tugas sekolah dan kantor dan lain-lain. Pertama sampah membentuk tumpukan , timbunan, onggokan, sampai jika seluruh sampah itu di kumpulkan akan menjadi gunungan yang besar dan mengerikan. Tahun 2006 contohnya Bandung sempat disoroti tentang Bandung Lautan Sampah akibat kacaunya pengelolaan pembuangan akhir sampah kota Bandung. Timbunan sampah menggunung di pinggiran jalan, tempat-tempat umum, menyebarkan bau yang kurang sedap, dan banyak mengundang lalat Setiap rumah tangga membuang berbagai macam sampah. Berdasarkan sifatnya, sampah dibedakan menjadi sampah basah dan sampah kering. Sampah basah atau organik pada umumnya

berasal dari makhluk hidup seperti daun-daunnan, sayuran, buah, serta sampah dari bekas makanan. Sampah organik dapat terurai oleh mikroorganisme, namun dalam prosesnya menghasilkan bau yang tidak sedap dan gas rumah kaca seperti metana. Sedangkan sampah kering mencakup sampah plastik, karet, kertas, gelas, dan masih banyak lagi contoh sampah anorganiknya lainnya. Sebagian sampah kering masih mempunyai nilai jual, misalnya botol, besi, kertas,dan kaleng. Terdapat pula sampah yang berbentuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, contohnya seperti baterai bekas, botol obat nyamuk, sisa bahan kimia, parfum, tinta,dll. Tanpa ada sistem pembuangan yang benar, sisa racun akan rawanmeresap ek dalam tanah dan mencemari air, tanah ataupun tanaman. Banyaknya sampah juga dapat menambah efek pemanasan global karena semakin banyak sampah di muka bumi ini maka semakin menumpuk sampah-sampah yang tak dapat diolah terutama sampah plastik. Sampah plastik merupakan salah satu jenis bahan yang tak dapat diolah oleh mikroorganisme sehingga akan terus menumpuk, semakin banyak sampah plastik yang menumpuk maka akan banyak sampah yang tak bisa diolah. Jalan satu-satunya untuk menghilangkannya ialah dibakar baik oleh diri sendiri maupun pemulung untuk memisahkan barang-barang seperti besi, sedangkan dengan pembakaran sampah maka akan menambah pasokan gas CO2 yang ada dialam sehingga menyebabkan efek rumah kata yang menyebabkan sinar UV dari matahari tidak dapat dipantulkan keluar dari bumi sehingga suhu bumi meningkat. Selain itu gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan di TPA-TPA pun tidak hanya berasal dari penumpukan sampah-sampah saja. Selain hal itu sampah yang sudah tidak dapat diolah lagi akan begitu saja dibuang sedangkan untuk dapat menggantikan tempat yang dibuang itu maka perlu dibuat baru lagi untuk mengantikan yang lama oleh karena itu pabrik plastik akan lebih banyak memproduksi yang menebabkan bertambahnya hasil gas CO2 dari proses produksi tersebut. Betapapun kreatifnya kita mengelola sampah, pembatasan jumlah sampah tetap aka menjadi kuncinya. Mengurangi sampah berarti memperlambat berkurangnya sumber daya dan memperlambat laju kerusakan alam. Penghematan sumber daya juga akan memberikan waktu bagi alam untuk pulih dan seimbang kembali setelah terkikis demi menopang kelangsungan hidup kita sehari-hari. Dan sebaiknya berpikirlah sejenak sebelum kita membuang sesuatu. 5. Kumpulkan informasi (bukti-bukti) mengenai hubungan antara peningkatan jumlah kendaraan bermotor dengan pencemaran udara di kota-kota besar di Indonesia! Dalam satu seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) diawal tahun 2010 di Jakarta terungkap keadaan udara Kota Jakarta yang cenderung memburuk. Tingkat pencemaran udara di kota Jakarta sudah pada level pencemaran berat bila dibanding dengan beberapa kota di Asia seperti Tokyo, Beijing, Seoul, Taipei, Bangkok, Kuala Lumpur dan Manila. Salah satu sumber menyebutkan, berdasarkan data yang ada, total estimasi pollutant CO yang

diestimasikan dari seluruh aktivitas di Jakarta sekitar 686,864 ton/tahun atau 48,6 persen dari jumlah emisi lima pollutant. Sebagian besar sumber pencemaran udara di Jakarta (sekitar 80%) berasal dari sektor transportasi, dan 20 persen industri serta limbah domestik. Sedangkan emisi karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan sebesar 20 persen. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan bukti-bukti yang ada, sebagian besar faktor pencemaran udara adalah kendaraan bermotor. Hal ini dapat dilihat jelas bahwa semakin bertambahnya volume kendaraan bermotor, terutama kendaraan pribadi. Maka semakin besar juga angka pencemaran polusi udara yang mungkin terjadi di Indonesia. Karena prinsip orang untuk dapat menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum yang menyebabkan tingkat pencemaran semakin tinggi. Selain cara hidup masyarakat yang lebih senang menggunakan kendaraan pribadi, faktor kendaraan yang tak lolos dari uji emisi juga dapat menyumbang polusi udara yang ada pada perkotaan. Apalagi sekarang pencemaran udara juga sudah ditambah dengan polusi dari pabrik dan segalanya yang menyebabkan bertambahnya gas emisi CO2 ke udara.

6. Jelaskan apa saja yang bisa diterapkan untuk rumah-rumah di perkotaan di Indonesia agar dapat menjadi rumah yang hemat energi! Isu krisis energi sudah menjadi kekhawatiran banyak orang di dunia. Aktifis lingkungan hidup di seluruh dunia berlomba-lomba mensosialisasikan pentingnya penghematan konsumsi energi untuk memperlambat kemungkinan krisis energi secara global hingga sumber energi alternatif pengganti minyak bumi bisa ditemukan. Salah satu cara hemat energi yang giat dikampanyekan adalah rumah hemat energi. Seperti apakah rumah hemat energi yang dianggap ideal saat ini? Konsep rumah hemat energi adalah rumah yang bisa menurunkan kadar pemakaian energinya, terutama listrik untuk aktivitas sehari-harinya. Menggunakan lampu hemat energi Di pasaran banyak dijual lampu yang mengklaim hemat energi. Lampu-lampu ini memang berharga relatif mahal di awal pembelian, namun apakah kita pernah berpikir mengenai life costnya? Lampu yang berkualitas jelek pasti lebih sering rusak dan menuntut diganti, Jadi saat berbelanja peralatan elektronik, upayakan memilih yang memang benar-benar hemat energi. Memanfaatkan cahaya matahari pada siang hari Tuhan memberikan karunianya berupa matahari dan langit yang dapat berfungsi sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Ada dua strategi pencahayaan, pencahayaan samping dan atas. Bila diterapkan dengan perencanaan dan desain yang baik di rumah kita, bukan tidak mungkin dapat menggantikan fungsi lampu listrik dan akhirnya menghemat biaya listrik. Pembayangan ruang luar, kulit bangunan, dan ventilasi

Bangunan dengan bahan kulit atau pelingkup yang memiliki nilai hambatan hantaran panas yang besar akan berpengaruh besar terhadap kenyamanan ruang dalam. Begitu juga dengan pembayangan bukaan, kaca, maupun teras sama implikasinya dengan kenyamanan termal penghuni rumah. Kita harus ingat panas sinar matahari berpengaruh terhadap suhu ruang dalam melalui tiga cara: konduksi, konveksi dan radiasi. Pemilihan bahan dan desain pembayangan dan bukaan ventilasi yang baik akan berimplikasi terhadap kenyamanan dan energi, terlebih bila kita sering menggunakan AC atau kipas angin Atap yang dingin Memang agak aneh mendengar istilah ini. Maksud istilah ini adalah bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran panas yang cukup besar dan memiliki kemampuan memantulkan panas yang baik. Penutup atap dari bahan tanah atau keramik sangat baik untuk kenyamanan suhu ruang dalam. Apalagi bila ditambah penggunaan lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Poin ini berhubungan dengan penggunaan energi listrik untuk AC, sehingga AC tidak bekerja keras di siang hari. Peralatan rumah tangga hemat energi Poin ini memang tidak berhubungan langsung dengan fisik bangunan, namun sangat berpengaruh dengan biaya listrik yang kita keluarkan setiap bulan. Sekarang pilihan merek dan spesifikasi alat rumah tangga semaikn beragam. Pilihlah yang hemat energi listrik sehingga memiliki life cost yang ringan untuk operasionalnya 7. Jelaskan dan beri contoh penerapan Nanoteknologi dalam hubungannya dengan upaya konservasi energi! Pengembangan nanoteknologi di Indonesia dilakukan sejak sekitar tahun 2000. Selama 10 tahun terakhir muncul berbagai aplikasinya. Inovasi nanoteknologi telah menumbuhkan bidang usaha baru instrumentasi yang mampu menembus pasar dunia. Nanoteknologi atau teknologi rekayasa zat berskala nanometer atau sepermiliar meter masa pengembangannya belumlah tergolong lama. Konsepnya pertama kali diperkenalkan pada akhir 1959 oleh Richard Feynman, ahli fisika Amerika Serikat yang kemudian meraih Nobel Fisika pada 1965,Namun, teknologi nano ternyata sudah diteliti lebih dulu oleh Profesor Norio Taniguchi dari Tokyo Science University. Pada 1940, ia mulai mempelajari mekanisme pembuatan nanomaterial dari kristal kuarts, silikon, dan keramik alumina dengan menggunakan mesin ultrasonik. Miniaturisasi material hingga orde molekuler itu dilakukan, antara lain, dipicu oleh tuntutan pengecilan ukuran perangkat elektronik dan komputer. Dengan adanya partikel nano itu, rangkaian terpadu atau IC berukuran 1 sentimeter persegi, misalnya, dapat dijejali miliaran transistor sehingga rangkaian tersebut berkapasitas terabyte, bukan lagi gigabyte. Potensi penerapan nanoteknologi

sesungguhnya lebih besar, tidak sebatas untuk membuat nanomaterial bagi peranti mikroelektronik, tetapi juga bagi industri lain. Penerapan material nano bukan hanya pada barang teknik, melainkan juga pada produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Penerapan teknologi nano pada berbagai bidang akan mengubah kehidupan masyarakat modern. Dengan membuat partikel berskala nanometer, kemudian menyusupkannya di antara partikel berukuran mikron, akan dihasilkan jenis material baru bersifat super, antara lain tingkat kekerasan, pengantaran listrik, dan sifat magnetnya. Dengan kelebihan itu akan dihasilkan produk berkualitas, yaitu tidak mudah aus, hemat energi karena tahan panas, dan tidak memerlukan pendinginan. Dengan demikian, akan menghemat biaya operasional dan pemeliharaan serta ramah lingkungan. Memadukan material nano titan nitril pada komposit keramik akan menghasilkan material baru yang kekerasannya melebihi intan. Apabila material nano digunakan pada cat, akan berefek antigores, antiluntur, dan memantulkan panas. Cat berpartikel nano akan membuat rumah atau kendaraan tetap sejuk meski terpapar sinar matahari. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), misalnya, menampilkan plastik pengemas dan komponen elektrolit padat pada fuel cell yang dibuat dari komposit nano berbahan polimer. Bahan pengemas ini kedap air dan udara, sedangkan pada elektrolit pengantaran panas dan listriknya jauh lebih baik. Sementara itu, peneliti di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Kementerian Perindustrian (B4T Kemperin) berhasil membuat cat dari precipitated calcium carbonate (PCC) berskala nano. Penggunaan cat PCC membuat konstruksi bawah laut tahan gores, tahan kabut garam, dan sangat kedap air. Sedangkan nanosilika yang dibuat Nurul Taufiqu Rochman dari Pusat Penelitian Fisika Terapan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ketika dicampur semen dapat menghasilkan beton yang berkekuatan dua kali kekuatan beton biasa. Aplikasi nanomaterial juga dilakukan Andrea Marisi Dame Siahaan dari B4T Kemperin. Ia membuat lapisan penyebar (difuser) cahaya untuk lampu LED dari paduan senyawa nano BCNO (Boron Carbon Nitrogen Oxigen). Dengan pelapis nano ini, tingkat pencahayaan lampu LED berdaya 6 watt bisa menyamai lampu pijar 60 watt. Nanomagnet juga tengah dirancang untuk sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro berkapasitas 5 kilowatt. Kepala Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Kemperin Muhammad Firman memperkirakan, dalam dua tahun, nanomagnet sudah dapat diterapkan pada sistem tersebut. Nanomagnet akan memperkecil setengah diameter turbin, tetapi berkapasitas sama. Sementara itu, material nano sudah berhasil disusupkan pada produk komersial yang dihasilkan industri nasional, antara lain pada layar kristal TV, sensor, tekstil, kosmetik, obat, dan makanan. Pada kosmetik, ada pelembab berbahan nanosel. Unsur nano ini dapat menutup keriput lebih baik dan mencerahkan wajah. Saat ini inovasi nanoteknologi mulai banyak digunakan industri di

Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Masyarakat Nano Indonesia, dari 40 industri yang bergerak di bidang tekstil, keramik, elektronik, dan kimia, ada sekitar 38 persen yang telah memanfaatkan material dan mesin berteknologi nano. Namun, sayangnya sekitar 90 persen merupakan produk impor. Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata menyayangkan kenyataan itu. Padahal, peneliti Indonesia telah menghasilkan beragam karya inovasi nanoteknologi. Untuk mengatasi hal ini, Kemenristek akan meningkatkan sinergi dan intermediasi dengan pihak

terkait agar terjadi difusi nanoteknologi di industri.


8. Dari merk-merk yang ada di pasaran, coba pilih 2 tipe dan merk kendaraan (mobil/motor) dan 2 tipe merk peralatan rumah tangga (AC/kulkas/mesin cuci) yang setara beserta spesifikasinya, kemudian coba hitung berapa penghematan energy yang bisa didapatkan sebelum dan sesudah kenaikan tarif, dengan asumsi sebagai berikut: Kendaraan: pemakaian (jarak yang telah ditempuh = 10.000 km) Harga bensin/solar = Rp 4500,-/liter (sebelum naik) = Rp 6000,-/liter (setelah naik) Peralatan rumah tangga: pemakaian = 20.000 jam Tarif listrik = Rp 2000,-/kWh (sebelum naik) = Rp 3000,-/kWh (setelah naik) Contoh untuk jenis kendaraan : Xenia Xi 1 Liter : 10 Km 1 Liter = 10 Km, sedangkan untuk 10.000 Km bahan bakar yang dibutuhkan sebanyak 1000 L dan harga sebelum bahan bakar naik untuk 1000 L bensin adalah Rp. 4.500.000,- Sedangkan setelah harga bahan bakar naik maka untuk 1000 L bensin harus mengeluarkan biaya sebesar Rp.6.000.000,- Dari semua biaya sebelum dan sesudah bahan bakar naik maka seharusnya dengan kenaikan harga bahan bakar kita dapat menghemat biaya Rp.1.500.000,- atau setara dengan 250 L bensin dengan harga baru dan 333,33 L untuk harga lama.

Avanza G Vvti 1 Liter : 9 Km 1 Liter = 9 Km, dan untuk menempuh jarak 10.000 Km bahan bakar yg dibutuhkan sebanyak 1111,11 L. Berarti biaya yang dikeluarkan sebelum kenaikan bahan bakar sebesar Rp 5.000.000,- sedangkan sesudah kenaikan bahan bakar memerlukan biaya Rp.6.666.667,- Dari semua biaya sebelum dan

sesudah bahan bakar naik maka seharusnya dengan kenaikan harga bahan bakar kita dapat menghemat biaya Rp.1.666.667,- atau setara dengan 277.778 L bensin dengan harga baru dan 370,370 L untuk harga lama. ELECTROLUX Spec: Low Watt series II, Filter Bio HEPA & Vitamin C, 330watt Untuk pemakaian selama 20.000 jam maka menghabiskan 6600 KWh sedangakan harga listrik yang dikeluarkan sebesar Rp.13.200.000,- dan setelah kenaikan biaya listrik dibutuhkan biaya sebesar Rp.19.800.000,LG S05LFG -2 Spec: All New Goldfin, Jet Cool, Triple filter, 390watt Untuk pemakaian selama 20.000 jam maka menghabiskan 7800 KWh sedangakan harga listrik yang dikeluarkan sebesar Rp.15.600.000,- dan setelah kenaikan biaya listrik dibutuhkan biaya sebesar Rp.23.400.000,-

Daftar Pustaka
http://greenation4us.wordpress.com/2009/01/14/50-tips-untuk-mencegah-global-warming/ http://aprillins.com/2010/1504/dua-aktivitas-mudah-mencegah-global-warming/ http://himpunanmahasiswatekniklingkungan.blogspot.com/2012/03/potensi-energi-terbarukan-diindonesia.html http://theowordpower.wordpress.com/2008/04/19/dampak-pemanasan-global-bagi-indonesia/ http://suprememastertv.com/ina/bbs/board.php? bo_table=sos_ina&wr_id=23&goto_url=&sca=sos_2&url= http://jurnalistyazania.wordpress.com/2012/01/09/sampah-dan-pemanasan-global/ http://www.omusphere.com/pemanfaatan-sampah-sebagai-upaya-mengurangi-pemanasan-global.html http://orangeproperty.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=276&Itemid=399 http://sains.kompas.com/read/2010/09/02/0312354/Inovasi.Baru.Nanoteknologi http://www.setia-abadi.com/berita-ofline/perbandingan-bahan-bakar-kendaraan http://www.trunity.net/infidjakarta/topics/view/67748/ http://ropiudin.wordpress.com/2011/03/28/besar-potensi-energi-surya-indonesia/ http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-ombakgelombangarus/3562--potensi-lautsebagai-energi-gelombang.html http://araata.blogspot.com/2011/07/potensi-panas-bumi-indonesia-terbesar.html

Anda mungkin juga menyukai