Gigi Tiruan Cekat
Gigi Tiruan Cekat
Gigi Tiruan Cekat
Irfan Dwiandhono
Definisi : Gigi Tiruan yang berkaitan dengan pemugaran dan / atau penggantian geligi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama dari restorasi. Macam : Crown Restoration / Mahkota Selubung / Mahkota Jaket, terdiri dari:
Crown Anterior Akrilik ; Porcelain Fused to Metal (PFM)) ; all porcelain Crown Posterior Porcelain Fused to Metal (PFM) ; all porcelain ; all metal Mahkota Pasak (Post Crown / Dowel Crown) Bridge / Gigi Tiruan Jembatan
yang menyelubungi seluruh permukaan gigi dan dapat dibuat pada gigi posterior maupun anterior baik pada gigi vital maupun non vital (post endodontic treatment).
Crown are made to improve appearance and
function
Tujuan Perawatan :
Fungsi pengunyahan 5. Rasa nyaman (comfort) 2. Fungsi estetika 6. Rasa percaya diri 3. Fungsi bicara
1.
akibat dari perawatan endodontik Gigi fraktur atau dipertimbangkan menjadi microcrack yang meluas sehingga perlu direstorasi Gigi ekstrusi parah (untuk mengembalikan plane of occlusion) Malformed teeth Perubahan bentuk anatomi gigi, atrisi, rotasi / perubahan posisi terbatas Abutment for fixed partial dentures Teeth with unattractive tissue recession and unsightly interdental spaces Penutupan diastema
1. How real is the risk of mechanical failure of the filling or the surrounding tooth and what can be done to minimize this risk? 2. How much more destruction of sound tooth tissue is necessary to make a crown
Adalah syarat yang harus dipenuhi pada saat mempersiapkan gigi untuk menerima restorasi. Terdiri dari : 1. Syarat Mekanis Gigi yang dipreparasi harus : a. Memberi retensi dan resistensi terhadap gaya-gaya yang jatuh pada restorasi b. Besar dan tinggi dinding aksial harus cukup agar gigi tetap kuat dan tidak fraktur c. Memberi ruangan yang cukup untuk ketebalan bahan restorasi sehingga tidak mudah aus, tidak melengkung atau patah atau pecah dan tidak menyebabkan perubahan bentuk d. Menghasilkan batas tepi preparasi cukup sehingga restorasi kuat (cukup tebal) dan tepi restorasi menyatu dengan tepi preparasi
2. Syarat Biologis Preparasi tidak boleh membahayakan vitalitas pulpa (misalnya preparasi terlalu banyak), jaringan periodontal, gigi tetangga, dan jaringan lunak di sekitar gigi yang dipreparasi (lidah, bibir, pipi, palatum, dll)
3. Syarat estetis Memberikan ruangan yang cukup untuk ketebalan bahan restorasi dan menghasilkan warna yang baik untuk restorasi akrilik, porselen atau kombinasi.
4. Syarat higienis / kebersihan Batas / tepi preparasi harus diletakkan di daerah self cleansing
Definisi :
Restorasi yang meliputi seluruh permukaan gigi anterior, dibuat dari bahan akrilik / porselin / PFM sesuai dengan warna gigi.
Indikasi :
Fraktur gigi anterior. Kasus perubahan warna gigi, dekalsifikasi, hipoplasi enamel, dll. Perubahan bentuk anatomi gigi, atrisi, rotasi / perubahan posisi terbatas. Penutupan diastema Sebagai retainer suatu jembatan Akan lebih baik bila gigi masih vital.
Kontraindikasi : Mahkota klinis pendek, dengan cingulum yang datar, sehingga retensi kurang. Ruang pulpa masih lebar (usia sangat muda). Gigitan anterior dalam (deep bite). Kerusakan gigi yang kompleks sehingga tak memungkinkan pembuatan mahkota jaket. Gigi non vital, perubahan warna yang sangat gelap. harus dilakukan PSA Allergy / sensitif terhadap bahan yang digunakan. Bahan restorasi yang tidak mementingkan estetik
Definisi : Restorasi yang meliputi / menyelubungi seluruh permukaan gigi posterior yang dibuat dari logam campur secara dituang (full cast crown) atau porselain yang sesuai warna gigi
Indikasi : Restorasi single unit / mahkota soliter Pada molar / premolar, ok estetik Retainer jembatan Karies servikal yang besar / dekalsifikasi / hipoplasi enamel Perbaikan fungsi kunyah
CROWN POSTERIOR
Kontraindikasi : Sisa mahkota klinis kecil / pulpa vital pada usia sangat muda Restorasi mementingkan estetik Oral hygiene penderita buruk (akan mudah korosi) Gusi sensitif terhadap bahan logam
I.SELEKSI WARNA Kondisi lingkungan sekitar sangat berpengaruh, terhadap persepsi operator, maka perlu dikontrol, misalnya : ruangan praktek sinar lampu back ground pakaian dll, perlu warna netral Bila digunakan rubber dam untuk isolasi perlu dilepas terlebih dahulu.
I. SELEKSI WARNA
shade guide sebaiknya disesuaikan dengan bahan yang akan digunakan. Pemilihan warna dilakukan sebelum mulai preparasi, dicocokkan dengan gigi tetangganya atau pilih yang terbaik.
PRINSIP UMUM PREPARASI CROWN ANTERIOR (MAHKOTA JAKET ANTERIOR Konsep preparasi seimbang.
Jarak (5) sama dengan jarak (4) Tepi preparasi incisal (2) sejajar sisi tepi incisal mahkota jaket(3). Panjang preparasi (1) sedikitnya 2/3 panjang mahkota jaket
PRINSIP UMUM PREPARASI CROWN ANTERIOR (MAHKOTA JAKET ANTERIOR) Banyaknya pengasahan dinding aksial dan ketebalan mahkota jaket sesuai bahan yang digunakan.
Pada gigi vital pengasahan disesuaikan dengan morfologi dan demensi ruang pulpa, Untuk ini perlu X-ray photo. Finishing line / The margin of the restoration berupa shoulder / chamfer terletak dibawah gingival margin Panjang serviko insisal 2/3 serviko insisal mahkota jaket. Tepi preparasi insisal (2) sejajar insisal mahkota jaket (3).
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengasahan bidang proksimal Pengasahan bidang insisal Pengasahan bidang labial Pengasahan bidang palatal Pengasahan bidang servikal Penyelesaian tahap akhir preparasi
Alat : pointed tapered cylindrical Cara : 1. Membuat garis pedoman pada permukaan labial proksimal gigi berjarak 1-1,5 mm dari titik kontak 2. Dilakukan pengasahan dan hindari terasahnya gigi tetangga 3. Bidang proksimal dibuat konvergen ke arah insisal dengan sudut kemiringan 6o untuk mendapatkan resistensi jaringan gigi yang cukup serta arah pasang mahkot yang baik 4. Pengasahan dengan gerakan konstan dan tanpa tekanan 5. Setelah selesai periksa menggunakan sonde untuk melihat ada tidaknya undercut pada kontak proksimal
Alat : round end tapered cylindrical bur (chamfer) / flat end tapered bur (shoulder) / pointed tapered cylindrical (knife-edge) Cara : 1.Dengan menggunakan bur round end tapered cylindrical bur sejajar sumbu gigi mengelilingi gigi membentuk finishing line
Dilakukan sebelum pencetakan, sehingga hasil cetakan margin gingiva jelas dan tajam.
Retraction cord may be placed in the periodontal sulcus to : Provide temporar y retraction (both apically and laterally) of the sof t tissues surrounding prepared teeth, Creating adequate space and access for impression material. For precise fitting restorations .
Exact reproduction of prepared teeth is essential. Failure to obtain an accurate impression can result : Poorly fitting restorations, Recurrent decay.
Cara-cara retraksi gusi antara lain : Mekanis : dengan menggunakan rubber dam atau mahkota sementara. Kombinasi mekanis dan khemis : dengan tali (cord) yang diulasi bahan kimia tertentu yaitu; aluminium chloride, aluminium sulfate, ferric sulfate atau epinephrine (untuk ini perlu diperhatikan keadaan umum / riwayat medis penderita.
Tissue Retraction Utilizing Cord : Alum cord yang berwarna kuning untuk mempermudah identifikasi. Astringedent yang mengandung ferric sulfate. Hemodent yang mengandung aluminium chloride, dll. Bahan-bahan tersebut juga berfungsi untuk kontrol perdarahan.
Setelah tahap retraksi gingiva dilakukan pencetakan Untuk mendapatkan bentuk negatif dari gigi dan jaringan sekitarnya Sendok cetak yang digunakan dapat berupa sendok cetak sebagian atau sendok cetak penuh untuk RA atau RB maupun untuk gigi posterior maupun anterior sesuai kebutuhan Kemudian diisi / dituang dengan dental stone (gips tipe IV) untuk memperoleh model kerja (bentuk positif)
1.
Heavy Body/ Putty type Digunakan sebagai cetakan pertama untuk membuat Individual Tray Light Body/ Syringe Type atau Injection Type Digunakan sebagai cetakan kedua, untuk mendapatkan detail cetakan yang tajam
2.
TEKNIK MENCETAK Double Impression technic Memakai dua bahan dengan viskositas yang berbeda (putty dikombinasikan dengan regular atau light body) Pertama dilakukan pencetakan dengan bahan cetak putty, setelah mengeras dikeluarkan dari mulut penderita, daerah target dipotong/dikerok sekitar 2 mm Selanjutnya aduk base dan catalyst dari light body (perbandingan 1 : 1), masukkan dalam sendok cetak tadi (pada daerah yang sudah dikerok) dan sebagian ditaruh ke sekeliling gigi yang bersangkutan untuk mendapatkan detail yang tajam. Kemudian sendok cetak dikeluarkan dan dicuci dengan desinfektan untuk membersihkan saliva Kemudian dilakukan pengecoran dengan gips keras untuk mendapatkan model kerja
kerja. Bahan yang digunakan : Lempeng malam merah Gips cetak Bahan cetak (jenis heavy body / putty type).
secara efektif dan efisien dengan hasil yang baik guna menunjang tujuan perawatan
sekitarnya 2. Menghasilkan retensi dan resistensi yang optimal 3. Menghasilkan struktur yang kuat dan tahan lama bagi restorasi 4. Menghasilkan integrasi marginal antara tepi preparasi dan tepi restorasi
Memakai
semprotan air (water spray) pada preparasi menggunakan high speed bur (200.000 rpm) : sebagai pengontrol suhu, terutama pada gigi vital untuk membersihkan debris waktu preparasi
Gigi
dengan karies / dekalsifikasi yang meluas ke arah gusi, maka tepi servikal sebaiknya masuk ke dalam sulkus gusi.
Gigi
dengan mahkota klinis pendek, dinding aksial dibuat sejajar Gigi dengan mahkota klinis yang tinggi, dinding aksial dibuat membentuk sudut 30 konvergen ke oklusal. Preparasi harus mengingat arah pasang mahkota selubung ybs. Bila ada kavitas perlu dilumpat terlebih dahulu.
TYPE OF CROWN :
Porcelain jacket crowns
Metal-ceramic crowns Cast metal crowns Other type of crowns : Acrylic Jacket Crowns Cast metal crowns with acrylic / komposit / porcelain facing
A.
Metal Crowns Dental casting metal is strong in thin section and can be used to overlay and protect weakened cusps against the occlusal forces. Ductile, and can be distorted if it is too thin or if it is subjected to excessive force. Normally no metal surface should be less than 0,5 mm thick and occlusal surface should be more. The margin of metal restoration : chamfer
C.
Porcelain Porcelain is brittle when subjected to impact force Ketebalan porcelain ideal : 1,5-2 mm Pada gigi vital sulit dicapai ketebalan porcelain ideal minimum 1 mm (hanya pada daerah yg occlusal force minimal biasanya pd I lingual RA) The edge strength of porcelain is low cavosurface angle between brittle enamel and brittle porcelain is a 90o butt joint
D.
Metal-Ceramic Materials Pengurangan jaringan gigi yang lebih besar Ketebalan ideal : 2 mm The margin of the crown may be constructed in porcelain or metal, or the two materials may join at periphery. The cavosurface margin depend upon this decision.