Makalah Sintesa Protein

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Protein merupakan rangkaian asam amino. Protein dibentuk menjadi protein struktural dan fungsional sel. Jadi protein menentukan sifat makhluk hidup. Oleh karena protein terbentuk berdasarkan urutan basa pada gen (DNA), maka DNA itulah yang bertanggung jawab menentukan cetak biru kehidupan. Di dalam sel, sintesa protein terjadi dalam ribosom yang terdapat di sitoplasma, padahal DNA tidak dapat melaksanakan fungsinya secara langsung. DNA hanya menyampaikan perintah mengenai protein yang akan disintesa dengan jalan membentuk RNA pembawa pesan (mRNA) untuk melaksanakan perintah tersebut. Berawal dari masalah di atas maka penulis merasa terdorong untuk mengangkat masalah tersebut ke dalam sebuah makalah yang berjudul Sintesa Protein. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini diantaranya : 1. Apa Pengertian sintesa protein? 2. Komponen apa saja yang berperan dalam proses sintesa protein? 3. Dimana terjadinya proses sintesa protein? 4. Mengapa proses sintesa protein terjadi? 5. Bagaimana proses terjadinya sintesa protein? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel. 2. Mengetahui pengertian sintesa protein.

3. Mengenal komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa protein. 4. Mengetahui tempat terjadinya proses sintesa protein. 5. Memahami manfaat proses sintesa protein dan hasil dari proses tersebut. 6. Memahami tahapan proses terjadinya sintesa protein. D. Manfaat Penulisan Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan baik bagi penulis maupun pembaca, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengambil pelajaran dari betapa rumitnya tubuh kita menghasilkan protein untuk kelangsungan hidup. Selain itu, penulis mendapatkan pengalaman bagimana membuat makalah yang baik. E. Metodelogi Penulisan Makalah ini disusun dengan menggunakan menggunakan metode literatur, bersumber dari buku-buku yang relevan dengan pembahasan. Selain mengambil kutipan-kutipan dari buku-buku, penulis juga mengambil sumber dari tulisan-tulisan di website yang menjelaskan pembahasan proses sintesa protein.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sintesa Protein Sintesa protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses penerjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik) yang mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein). Sintesa protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan molekul tubuh yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesa protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi dan enzim (biokatalisator). Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal ini menunjukan betapa pentingnya enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim berasal dari proses sintesa protein. B. Komponen-Komponen Sintesa Protein Komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa protein diantaranya: 1. Inti sel Inti sel merupakan lokasi diman sumber informasi genetik berada yaitu DNA. Jadi informasi akan diterjemahkan pada sintesa protein bersal dari inti sel.

2. Ribosom Ribosom merupakan tempat terjadinya proses sintesa protein.

3. REK (Retikulum Endoplasma Kasar) REK (Retikulum Endoplasma Kasar) merupakan lokasi dimana ribosom melekat.

4. Asam amino Asam amino adalah monomer (unit terkecil) dari suatu peptida atau protein. Protein adalah polimer (gabungan banyak monomer) asam amino, disintesa dalam ribosom sel, dilaksanakan oleh asam nukleat yang terkandung dalam kromatin inti. 5. DNA (deoksiribonucleic Acid) DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin yaitu Adenin (A) dan Guanin (G), serta golongan pirimidin yaitu Timin (T) dan Sitosin (S).

6. RNA (Ribonucleic Acid) RNA merupakan penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula ribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari golongan purin yaitu Adenin (A) dan Guanin (G), serta golongan pirimidin yaitu Urasil (U) dan Sitosin (S). RNA terdiri dari tiga jenis yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA. a. mRNA (Mesenger RNA) mRNA merupakan RNA yang mengandung kodon (kode genetik) hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA kromosomal yang menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino polipeptida.

b. rRNA (Ribosomal RNA) rRNA merupakan RNA yang berfungsi sebagai komponen struktural penyusun ribosom. c. tRNA (Transfer RNA) tRNA merupakan RNA yang membawa asam amino ke ribosom.

7. Enzim a. RNA polimerase RNA Polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.

b. Aminoacyl-tRNA synthetase Aminoacyl-tRNA synthetase merupakan enzim yang menguntaikan asam amino dengan tRNA.

c. Peptidyl Transferase Peptidyl Transferase merupakan enzim yang memindahkan dan menyambungkan untai peptida dengan satu asam amino baru ribosom.

C. Tempat Sintesa Protein Sintesa protein terjadi di ribosom, yang bisa berada melekat pada REK ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesei disintesa, protein pertama kali mengalami modifikasi pada ogranel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula. Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan membran pada RE dan bisa melakukan fusi atau penggabungan membran dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur membran pada RE dan badan golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar badan golgi dan RE memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat. D. Manfaat Sintesa Protein Sel-sel tubuh menyintesa protein untuk keperluan tubuh lainnya. Protein-protein tersebut antara lain : 1. Protein struktural, yaitu protein yang membentuk bagian struktur dari sel, protein membran plasma, membran organel, mikrofilamen, mikrotubul, sentriol dan lain-lain. 2. Enzim-enzim yang mengatur berbagai reaksi kimia dalam sel. 3. Protein-protein yang disekresikan keluar sel, misal hormon dan antibody.

Berbagai sel mempunyai berbagai protein yang menentukan sifat-sifat fisik dan kimiawi sel dan membedakan satu sel dari sel-sel lainnya. Misal sel otot banyak mengandung actin dan myosin sedang sel syaraf tidak. E. Tahapan Proses Sintesa Protein Sintesa protein oleh sel-sel tubuh melalui dua tahap yaitu, transkripsi dan translasi. 1. Transkipsi Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika yang terdapat pada DNA dicopikan kepada mRNA (mesenger RNA), proses ini terjadi di dalam nukleus atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim RNA polimerase. Transkipsi merupakan sintesa RNA dari salah satu rantai DNA. Hanya satu strand (pita) saja dari dua strand DNA yang ada ditranskripsikan menjadi mRNA. Hal ini disebabkan karena hanya pada satu strand DNA saja yang mengandung urutan tertentu dari nukleotida yang disebut promoter. Promoter ini bisa mengaktifkan RNA polimerase untuk memulai proses transkripsi. Strand yang ditranskripsikan disebut sense strand, sedangkan yang tidak ditrnskripsikan disebut antisense strand. RNA dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase. Enzim RNA polimerase membuka pilinan ke dua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. enzim RNA polimerase merangkaikan nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5 3, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkipsi suatu gen dimulai dan diakhiri. Transkipsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) rantai RNA. DNA bisa ditranskripsikan menjadi mRNA, tRNA, maupun rRNA. Namun

hanya basa nitrogen yang terdapat pada mRNA saja yang nantinya diterjemahkan menjadi asam amino (protein). a. Inisiasi Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi (nukleotida dimana sintesa RNA sebenarnya dimulai) dan biasanya membentang beebrapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut. Selain menentukan diman transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. DNA yang digunakan ini disebut DNA-template (DNA-acuan). Tiga-tiga basa DNA template disebut kodogen, dan tiga-tiga basa yang dicetak pada nukleotida mRNA ditentangnya disebut kodon. b. Elongasi Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan heliks ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10 hingga 20 basa DNA sekaligus. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3 dari molekul RNA yang sedang tumbuh di sepanjang heliks ganda DNA tersebut. Setelah sintesa RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya. c. Terminasi Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses transkripsi. Terdapat beberapa mekanisme yang berbeda untuk terminasi transkripsi. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi. Sebaliknya, pada sel eukariotik, RNA poimerase terus melewati titik terminasi. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, RNA yang telah terbentuk terlepas dari enzim tersebut. Kemudian

10

mRNA akan keluar dari inti sel dan masuk ke dalam sitosol melalui nukleopore.

Satu molekul DNA bisa mengandung berjuta-juta urutan nukleotida, hanya sebagian kecil dari molekul DNA ini yaitu hanya beratus-ratus basa nitrogen saja yang ditranskipsikan menjadi molekul mRNA. Bagian dari molekul DNA ini disebut gen, karena dapat menghasilkan satu molekul mRNA, dan umumnya satu molekul mRNA akan menghasilkan satu polipeptida (protein) pada proses selanjutnya yang disebut translasi. Jadi satu molekul DNA mengandung berbagai gen atau bisa memberikan informasi untuk membentuk berbagai protein. mRNA yang terbentuk masih mengalami modifikasi yaitu beberapa urutan nukleotida yang bersal dari transkripsi bagian DNA yang disebut intron dihilangkan, sedangkan yang disebut exon dipertahankan.

11

2. Translasi Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa nitrogen pada mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam amino pada suatu protein yang akan dibentuk. Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Kode genetik triplet (tiga nukleotida pada urutan mRNA) yang dapat diterjemahkan menjadi urutan asam amino pada peristiwa translasi disebut kodon. Interpreternya adalah tRNA. tRNA mentrasfer asam amino-asam amino dari kolam asam amino di sitoplasma ke ribosom. Molekul tRNA membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung tRNA lainnya yang disebut antikodon. Asosiasi kodon dan anti kodon sebenarnya merupakan bagian kedua dari dua tahap pengenalan yang dibutuhkan untuk translasi suatu pesan genetik yang akurat. Asosiasi ini harus didahului oleh pelekatan yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang mengikatkan diri pada kodon mRNA harus membawa hanya asam amino yang tepat ke ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang disebut aminoacyl-tRNA synthetase. mRNA mempunyai urutan-urutan basa nitrogen yang disebut kodon. Setiap kodon terdiri dari tiga (triplet) basa nitrogen. Karena ada empat macam basa nitrogen (Adenine = A, Guanine = G, Cytosine = C, dan Uracil = U) maka kombinasi yang mungkin dari triplet basa nitrogen dengan kemungkinan maksimal 64 macam kombinasi (64 macam kodon). Setiap kodon melambangkan/mengodekan satu asam amino. Karena dalam protein hanya terdapat 20 macam asam amino, maka satu asam amino bisa dikodekan oleh beberapa kodon.

12

Tabel susunan kodon RNA dan asam amino yang di kode kodon tersebut. Ditemukan oleh Nirenberg pada escherichia coli (bakteri colon).

Translasi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan) dan terminasi (pengakhiran). Semua tahap ini memerlukan fakto-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (Guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP (Adenosin triphosphat). a. Inisiasi Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Ujung mRNA yang telah masuk ke sitoplasma akan terikat dengan ribosom unit kecil (40S) yang kemudian mengikat ribosom unit besar (60S). Selanjutnya ribosom akan mengikat dua molekul tRNA yang antikodonnya komplementer terhadap kodon mRNA. Di dekat tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi. tRNA inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG.

13

Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon mRNA harus mengndung triplet AUG dan terdapat tRNA inisiator berisi antikodon UAC yang membawa metionin. Jadi, pada setiap proses translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat. Triplet AUG dikatakan sebagi start codon karena berfungsi sebagai kodon awal translasi. b. Elongasi Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino berikutnya ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang komplemen dengannya. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar (60S) berfungis sebagai enzim, yaitu mengkatalis pembentukan ikatan peptida yang menyambungkan polipeptida yang memanjang dengan asam amino yang baru tiba. Enzim yang menyambungkan polipeptida dengan asam amino baru di ribosom ini dinamakan enzim peptidyl transferase. Kemudian polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat pelekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh tRNA yang baru masuk. Saat mRNA berpindah tempat, kodonnya tetap berikatan dengan antikodon tRNA. mRNA bergerak bersama-sama dengan antikodon ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi. Sementara itu, tRNA sekarang tanpa asam amino karena telah diikatkan pada polipeptida yang sedang memanjang. Selanjutnya tRNA keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan oleh hidrolisis GTP. c. Terminasi Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai suatu urutan triplet basa nitrogen tertentu yang disebut termination ribosom atau kodon stop, maka polimerisasi asam amino akan terhenti sampai di

14

situ. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG atau UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.

Setelah proses translasi selesai, protein yang sudah disintesa itu bisa ditambahkan gugus karbohidrat atau dipecah menjadi polipeptidapolipeptida kecil atau yang lainnya. Hal ini disebut proses post-translasi. Dengan demikian satu gen bisa membentuk satu protein atau juga bisa membentuk beberapa protein, bergantung pada proses post-translasi. Sewaktu proses translasi berlangsung, di dalam sitoplasma terbentuk peptida-peptida yang tertentu urutannya (terdiri dari 15 30

15

asam amino) yang disebut peptida signal. Bila peptida signal terbentuk maka peptida ini akan mengikatkan diri dengan reseptor protein yang terdapat pada permukaan reticulum endoplasma, dengan demikian menarik pula ribosom sehingga melekat pada reticulum endoplasma dan protein yang disintesanyaakan masuk ke sisterna reticulum endoplasma, kemudian disekresikan ke luar sel atau akan membentuk protein membran plasma.

16

BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Sintesa protein merupakan proses penerjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik) yang mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein). Komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesa protein diantaranya: 1. Inti sel 2. Ribosom 3. REK (Retikulum Endoplasma Kasar) 4. Asam amino 5. DNA (deoksiribonucleic Acid) 6. RNA (Ribonucleic Acid) a. mRNA (Mesenger RNA) b. rRNA (Ribosomal RNA) c. tRNA (Transfer RNA) 7. Enzim a. RNA polimerase b. Aminoacyl-tRNA synthetase c. Peptidyl Transferase Sintesa protein terjadi di ribosom, yang bisa berada melekat pada REK ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesei disintesa, protein pertama kali mengalami modifikasi pada ogranel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula. Sel-sel tubuh menyintesa protein untuk keperluan tubuh lainnya. Protein-protein tersebut antara lain : 1. Protein struktural 2. Enzim-enzim yang mengatur berbagai reaksi kimia dalam sel.

17

3. Protein-protein yang disekresikan keluar sel, misal hormon dan antibody. Sintesa protein oleh sel-sel tubuh melalui dua tahap yaitu: 1. Trankripsi Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika yang terdapat pada DNA dicopikan kepada mRNA (mesenger RNA), proses ini terjadi di dalam nukleus atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim RNA polimerase. 2. Translasi Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa nitrogen pada mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam amino pada suatu protein yang akan dibentuk. B. Saran Berdasarkan simpulan diatas, penulis mengemukakan saran kepada para mahasiswa agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik dari yang sebelumnya, dan kepada para pembaca agar bisa merawat tubuh kita dengan sebaik-baiknya karena ternyata proses pembuatan protein saja, dalam tubuh kita itu sangat rumit dan membutuhkan energi. Jadi, sangat disayangkan jika zat-zat yang dihasilkan dalam tubuh khususnya protein digunakan untuk perbuatan yang sia-sia.

18

DAFTAR PUSTAKA Nugroho, L. Hartanto dan Issirep Sumardi. 2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar Swadaya Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung: Angkasa. Suharsono. 2004. Biologi Sel. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern: Biologi Sel. Bandung: Tarsito. Yatim, Wildan. 2003. Kamus Biologi. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

19

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul, Sintesa Protein. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel pada Program Studi Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun atau memberikan gambaran penulisan yang lebih baik untuk penulisan selanjutnya. Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Suharsono, M.Pd., Selaku dosen mata kuliah Biologi Sel yang telah memberikan bimbingan, motivasi, pemikiran, saran-saran, bantuan serta petunjuk dalam penulisan makalah ini. 2. Bapak Popo Mustofa Kamil, S.Pd., Selaku asisten dosen mata kuliah Biologi Sel yang telah memberikan bimbingan, motivasi, pemikiran, saran-saran, bantuan serta petunjuk dalam penulisan makalah ini. 3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan arahan serta motivasi kepada penulis dalam penulisan makalah ini. Dengan Segala kerendahan hati akhirnya penulis berharap makalah yang sederhana ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Tasikmalaya, November 2010 Penulis

20

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................................................... .................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................................... .................................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... .................................................................................................... 1 D. Manfaat Penulisan .................................................................................................... .................................................................................................... 2 E. Metodelogi Penulisan .................................................................................................... .................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sintesa Protein .................................................................................................... .................................................................................................... 3 B. Komponen-Komponen Sintesa Protein .................................................................................................... .................................................................................................... 3 C. Tempat Sintesa Protein

21

.................................................................................................... .................................................................................................... 7 D. Manfaat Sintesa Protein .................................................................................................... .................................................................................................... 7 E. Tahapan Proses Sintesa Protein .................................................................................................... .................................................................................................... 8 BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .................................................................................................... .................................................................................................... 16 B. Saran .................................................................................................... .................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA

22

SINTESA PROTEIN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Sel

oleh : Dede Abdul Mujib Muharam Ari Surya Permana Lia Yulianti

(092154126) (092154122) (092154152)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2010

Anda mungkin juga menyukai