LP & Askeb (Diare)
LP & Askeb (Diare)
LP & Askeb (Diare)
DAN
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI DENGAN DIARE
PUSKESMAS TRENGGALEK
KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK
Disusun Oleh
APRILIA DWIANA PARAMITASARI
Bd. DH. 2008. 52
AKADEMI KEBIDANAN
DARMA HUSADA KEDIRI
TAHUN AJARAN 2009 / 2010
LAPORAN PENDAHULUAN
DIARE
A. DEFINISI
Buang air besar encer lebih dari sekali sehari, bisa karen penyakit atau bisa
tidak. Terkadang disertai gejala lain seperti darah atau lendir di dalam buang
air besar, nyeri perut, penurunan berat badan, tukak mulut menetap, anemia
atau kesalahan umum yang buruk.
(Richard Heatley, 1984)
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100-200 ml/jam tinja) dengan tinja berbentuk cairan
atau setengah cair (setengah padat).
Dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
Diare adalah buang air besar encewr atau cair lebih dari 3 kali sehari.
(WHO, 1980)
Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja
yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya neonatus dinyatakan
diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali sehari, sedangkan
untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3
kali.
(Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 1985)
B. ETIOLOGI
Penyebab diare ada beberapa faktor, diantaranya:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi internal
Yaitu infeksi saluran pencernaan makan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak, meliputi:
Infeksi bakteri
Infeksi virus :
Infeksi parasit
b. Infeksi parenteral
Yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti Otitis
Media Akut (OMA), tonsilotaringitis, bonkonpneumonia, ensefalitis dan
sebagainya
Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan akan berumur di bawah 2
tahun
2. Faktor Malabsorbsi
a. Malabsorsbsi karbohidrat
b. Malabsorsbsi lemak
c. Malabsorsbsi protein
3. Faktor Makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas, walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama
pada anak yang lebih besar
(Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 1985)
C. PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
1. Gangguan osmotil
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air
dan elektrolit ke dalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
(Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 1985)
Gangguan ini dapat disebabkan oleh malabsorbsi makanan, kekurangan kalori
protein (KKP), atau bayi berat badan lahir rendah
2. Gangguan sekresi
Gangguan rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus selanjutnya
diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus
(Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 1985)
Disebabkan oleh infeksi virus, kuman protagen dan patogen; hiperperistaltik
usus halus akibat bahan kimia atau makanan, gangguan psikis, gangguan
saraf, hawa dingin, alergi, dan defisiensi imun terutama 19A seretorik.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
3. Gangguan motilitas usus
Hiperpelistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya, bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya
dapat menimbulkan diare pula.
(Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 1985)
Patogenesis diare akut
1. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dapat usus halus setelah berhasil
melewati rintangan asam lambung.
2. jasa renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus
3. Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenetik)
4. Akibat
toksin
tersebut
terjadi
hipersekresi
yang
selanjutnya
akan
menimbulkan diare
(Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 1985)
Patogenesis diare kronis
Lebih kompleks dan faktor-faktor yang menimbulkannya ialah infeksi bakteri,
parasit, malansorbsi, malnutrisi, dll
(Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, 1985)
D. PATOFISIOLOGIS
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi:
A
Baik, sadar
B
Gelisah, rewel*
C
Lesu, lunglai atau
Mata
Normal
Cekung
tidak sadar*
Air mata
Ada
Tidak ada
Basah
Kering
kering
Rasa haus
haus
banyak*
Sangat kering
Kembali cepat
Kembali lambat*
sangat
lambat*
Hasil pemeriksaan
Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan/
Dehidrasi berat
sedang
Terapi
Rencana terapi A
ditambah 1 atau
Ditambah 1 atau
Rencana terapi B
Rencana terapi C
Rencana Pengobatan A
a. Digunakan untuk
1. Mengatasi diare tanpa dehidrasi
2. Meneruskan terpai diare di rumah
3. Memberikan terpai awal bila anak terkena diare lagi
b. Cara dasar terapi di rumah
1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah
dehidrasi seperti cairan oralit, makanan cair atau matang
2. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
3. Bawa anak kepada petugas bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau
menderita sebagai berikut
Muntah berulang-ulang
Demam
Tinja berdarah
Rencana Pengobatan B
a. Dalam 3 jam pertama, berikan 75 ml/kg BB oralit
b. Amati anak dengan seksama dan bantu ibu memberikan oralit
c. Setelah 3-4 jam, nilai kembali anak
d. Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana pengobatan B
Berikan bungkus oralit untuk dehidrasi dan untuk 2 hari lagi seperti
dijelaskan dalam rencana A
Diare persisten
4. Obat-obatan antidiare dan muntah tidak mempunyai efek nyata untuk diare
akut dan juga mempunyai efek yang membahayakan.
Obat-obatan ini tidak boleh diberikan pada anak kurang dari 5 tahun
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
Pemberian Cairan Pada Diare Dehidrasi Murni
1. Jenis cairan
a. Cairan rehlarasi oral (oral rehidration salts)
b. Cairan parenteral
RL (ringer Laktat)
POHON MASALAH
Infeksi
Malabsorbsi
Gangguan
Osmotik
Makanan
Gangguan
Sekresi
Gangguan Psikologis
Gangguan
Motolitas Usus
Diare
Akut
Dehidrasi
Kronis
Gangguan gizi
hipoglikemia
INTERVENSI UMUM
Tanggal /
Dx / Mx /
Kebutuhan
INTERVENSI
Jam
..............
Dx :
Tujuan:
Pukul .........
- Mencegah secara
Dengan GE
RASIONAL
- BB : tidak turun
Intervensi
1. Lakukan terapi
1. Menggantikan
rehidrasi dengan
cairan yang
cara memberikan
hilang melalui
oralit
feses yang
dikeluarkan
2. Tingkatkan
2. Pemberian
pemberian makanan
makanan secara
teratur selama
diare dapat
menghindarkan
efek buruk
terhadap status
gizi
3. Observasi TTV
3. Mengetahui
kondisi anak
4. Dengan demikian
dapat mengetahui
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
5. Dengan demikian
keluarga tentang
tahu keadaan
hasil pemeriksaan
anaknya,
sehingga tidak
khawatir
6. Dengan demikian
dapat terhindar
6. Anjurkan ibu
dari infeksi
menjega personal
7. Mengetahui
hygiene anaknya
tindakan
keperawatan
7. Kolaborasi dengan
dokter untuk
selanjutnya
pengobatan
Mx:
1. Dehidrasi
Tujuan:
Dengan pemberian
cairan baik parenteral
maupun oral anak tidak
kehilangan BB lebih
dari 2 %
Kriteria Hasil:
- Dehidrasi teratasi
- Turgor baik
- Akral hangat
1. Sebagai
pengobatan
Intervensi
utama untuk
1. Lakukan rehidrasi
mengganti cairan
tubuh yang
maupun infus
hilang
2. Dengan
observasi input
dan output
pasien, dapat
diketahui tingkat
perkembangan
penyakit pasien
2. Gangguan gizi
Tujuan
Mencegah agar status
gizi pasien tidak
menjadi lebih buruk
lagi
Kriteria Hasil:
- BB tidak turun
- Anak tidak muntah
- Muka tidak pucat
1. Dengan demikian
kebutuhan nutrisi
Intervensi
terpenuhi
2. Mengetahui
memberikan
makanan rendah
dan BB
serat
2. Lakukan
penimbangan BB
secara rutin
3. Hipoglikemia
Tujuan
Mencegah agar pasien
tidak jatuh ke keadaan
yang lebih buruk
Kriteria Hasil:
- KU pasien menjadi
lebih baik
1. Mengetahui
kadar glukosa
darah
Intervensi
1. Pantau glukosa
darah yang ketat
2. Dengan demikian
kadar gula darah
dapat naik
3. Membantu
2. Beri pasien
minuman larut gula
10 30 gr
3. Anjurkan ibu dan
keluarga untuk
memberikan
makanan dan
minuman yang
manis
menaikkan kadar
gula darah
4. Gangguan
sirkulasi darah
Tujuan:
Mencegah agar tidak
terjadi gangguan
sirkulasi darah
Kriteria Hasil:
- Px tidak syok
- Sirkulasi darah
1. Mencegah
terjadinya syok
lancar
Intervensi
1. Pantau Px agar tidak
syok
Kebutuhan
Tujuan:
1. Asupan cairan
Dengan pemberian
cairan baik parenteral
maupun per oral
1. Sebagai
Kriteria Hasil:
pengganti cairan
Dehidrasi teratasi
infus
Intervensi
1. Berikan cairan per
oral dan infus
2. Asupan nutrisi
Tujuan:
1. Memenuhi
kebutuhan nutrisi
pasien
2. Mencegah agar
pasien tidak
mengalami
malnutrisi
Kriteria Hasil:
- BB tidak turun
- Kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Intervensi:
1. Anjurkan ibu dan
1. Dengan demikian
kebutuhan nutrisi
terpenuhi
2. Dengan demikian
dapat memenuhi
kecukupan
memberikan
nutrisi
makanan rendah
serat
2. Anjurkan ibu dan
keluarga untuk
memberikan susu
rendah gula
1. Dengan demikian
- Tubuh bersih
dapat terhindar
- Pasien merasa
pasien merasa
nyaman
nyaman
2. Dengan demikian
Intervensi:
anak dapat
menjaga
menjaga kebersihan
anaknya
kebersihan diri
benar
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius
Staf Pengajar FKUI, 1985. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta: Infomedika
Heatlet, Richard, 1984.
______, 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta: Jambatan
MANAJEMEN KEBIDANAN
PADA BAYI DENGAN DIARE
: 09.00 WIB
Tanggal Pengkajian
: 26 April 2010
Jam
: 09.10 WIB
No. Register
Diagnosa Masuk
I.
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. IDENTITAS (BIODATA)
a. Bayi
Nama Bayi
: By. R
: Perempuan
Anak ke
: II
Pendidikan
:-
b. Orang Tua
Nama ibu
: Ny J
Nama Ayah
: Tn. S
Umur
: 25 Tahun
Umur
: 27 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Penghasilan : + Rp.800.000/bln
Ds. Ngatru RT. 6 Kecamatan Trenggalek
Kabupaten Trenggalek
2. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan sudah 2 hari anaknya diare, BAB cair, perut kembung.
Anak tetap mau menyusu
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu
mengatakan
anaknya
tidak
Pernah MRS
belum
Alergi (makanan,
debu, obat)
-
Imunisasi
:
Pemberian ke / Tanggal
Jenis
Keterangan
BCG
Pemberian
II
III
-
IV
-
1x
Hepatitis B
4x
Polio
4x
DPT
3x
Campak
Imunisasi
Imunisasi ulang
:-
Tanggal : -
Keluhan Utama
Tindakan Pertama
Ibu mengatakan anak terus diberi ASI
Penyakit Keturunan:
Ibu mengatakan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga
seperti DM, hipertensi dll
Penyakit Menular
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit
menular seperti AIDS, asma, hepatitis, TBC dll
d. Riwayat Kehamilan
-
Masa kehamilan
9 Bulan
Ibu
mengatakan
tidak
ada
ANC
Imunisasi TT
3 kali
2 x sebelum menikah
1 x saat hamil
penyakit
apapun
selama hamil
-
Komplikasi ibu
Ibu
mengatakan
tidak
ada
Komplikasi janin
e. Riwayat Persalinan
-
Jenis Persalinan
Spontan
Ditolong oleh
Bidan RS
Komplikasi persalinan
:
Ibu
kembar
Janin
f. Riwayat Neonatal
-
Bayi
lahir
menangis keras
-
BB waktu lahir
2400 gram
PB waktu lahir
47 cm
g. Riwayat Gizi
-
ASI eksklusif
Ya
6 bulan
PASI
Jenis
sehat,
langsung
Makanan tambahan
Jenis
Keluhan
Tidak ada
h. Riwayat Psikososial
-
Yang mengasuh
Anak kandung
tetangga yang ingin mengasuh
Mengangkat kepala
2 bulan
Tengkurap
4 bulan
Duduk
Belum bisa
Merangkak
Berdiri
Berjalan dituntun
Berjalan berpegangan
Berjalan sendiri
Berbicara
Tidak ngompol
B. Data Objektif
1. PEMERIKSAAN UMUM
a. Keadaan umum
Baik
b. Kesadaran
Composmentris
c. Tanda vital
-
Tekanan darah
Tidak dikaji
Nadi
112 x/menit
Suhu
367 0 C
Respirasi
40 x/menit
d. BB sekarang
BB sebelum sakit
e. TB
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala
6,2 kg
:
6,4 kg
Tidak dikaji
Rambut
Kulit kepala
Rambut
-
Tidak rontok
Tidak dikaji
Ya
Pucat
Tidak ada
Oedema
Tidak ada
Lingkar kepala
b. Muka
-
Inspeksi : Simetris
c. Mata
-
Inspeksi : Bentuk
Simetris ki/ka
Palpasi :
Sklera
Konjungtiva
Kelopak mata
d. Hidung
-
Inspeksi : Bentuk
Polip
Sekresi
Inspeksi : Bibir
Gusi
Tidak ginggitivis
Lidah
Gigi
Sudah tumbuh
Faring
f. Leher
-
Palpasi :
Tidak ada
g. Dada
-
Inspeksi : Bentuk
Simetris ki/ka
( ) teratur
Tidak ada
Wheezing
Tidak ada
Retraksi
Denyut jantung :
Normal, teratur
Murmur
Tidak ada
Pernafasan
-
Auskultasi Ronchi
( - ) tidak teratur
h. Abdomen
-
Inspeksi
Palpasi
Nyeri tekan
: Tidak ada
Auskultasi
Bising usus
: Ada,
meningkat
Perkusi
Kembung
i. Genetalia
-
: Baik, bersih
Anus
: -
Warna
: Kuning
Konsistensi
: Cair
Frekuensi
: 4 5x/hari
Warna
: Kuning jernih
Bau
: Khas aromatik
Frekuensi
: 5 6 x/hari
Eliminasi
BAB :
BAK :
j. Ekstremitas
Tangan
-
Inspeksi
Palpasi
Kelainan
Bentuk
Simetris ki/ka
Gerakan
Aktif ki/ka
Kuku
Bersih ki/ka
Jumlah jari
Lengkap ki/ka
Akral
Hangat ki/ka
Nyeri tekan
Tidak ada
: Ada
Kaki
-
Inspeksi
Palpasi
Bentuk
Simetris ki/ka
Gerakan
Aktif ki/ka
Kuku
Bersih ki/ka
Jumlah jari
Lengkap ki/ka
Akral
Hangat ki/ka
Oedema
Nyeri tekan
Tidak ada
Turgor
Baik
Kelainan
Tidak ada
Kelainan
k. Kulit
-
Palpasi
b. Motorik halus
c. Bahasa
4. DATA PSIKOLOGIS
Anak terlihat ceria
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
II.
INTERPRETASI DATA
TANGGAL
JAM
DATA DASAR
Dx/Mx/
KEBUTUHAN
26-4-2010
Pukul 09.10
WIB
Dx : anak usia 2
tahun dengan GE
: Baik
- Kesadaran
: Komposmentrus
- TTV
S
: 36 7 0C
: 112 x/menit
RR
: 40 x/menit
- BB sekarang : 6,2 kg
- BB sebelum sakit : 6,4 kg
- TB
: Tidak dikaji
- Muka
: Tidak pucat
: Kuning
Konsistensi : Cair
Frekuensi
- Abdomen
: 4-5x/hari
: Kembung, bising
usus meningkat
- Turgor
: Baik
- Anus
III. INTERVENSI
Tanggal /
Dx / Mx /
Jam
Kebutuhan
INTERVENSI
RASIONAL
26-4-2010
Dx :
Tujuan:
Pukul
Bayi usia b
19.10
bulan
WIB
Dengan
lebih lanjut
diare
Intervensi
1. Lakukan terapi rehidrasi
1. Menggantikan
dengan cara
memberikan oralit
dikeluarkan
2. Tingkatkan pemberian
ASI
2. Pemberian
makanan / ASI
secara teratur selama
diare dapat
menghindarkan efek
buruk terhadap
3. Observasi TTV
status gizi
3. Mengetahui kondisi
anak
4. Dengan demikian,
dapat mengetahui
kondisi anak
IV. IMPLEMENTASI
TANGGAL
Dx/Mx/
JAM
KEBUTUHAN
IMPLEMENTASI
26-4-2010
Dx :
Pukul 09.25
Basi usia 6
WIB
bulan dengan
diare
1.
2.
3.
4.
Mengobservasi TTV
-
: 367 0C
: 112 x/menit
RR
: 40 x/menit
V.
EVALUASI
Tanggal
26 4 - 2010
Jam
09.50 WIB
Dx
- KU
Baik
- Kesadaran
Composmentrus
- TTV
S : 36 7 0C
RR : 40 x/menit
N : 112 x/menit
- BB sekarang
: 6,2 kg
- BB sebelum sakit
: 6,4 kg
- Muka
: Tidak pucat
- Kelopak mata
- BAB
: Warna
: Kuning
Konsistensi
: Cair
Frekuensi
: 4-5x/hari
- Abdomen
: Kembung
- Turgor
: Baik
- Anus
AP
Lanjutkan intervensi
Berikan oralit dan tingkatkan pemberian ASI