Isolasi Dna
Isolasi Dna
Isolasi Dna
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DNA adalah asam nukleat yang mengandung
materi genetik dan berfungsi untuk mengatur
perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan
secara seluler. DNA terdapat pada nukleus,
mitokondria, dan kloroplas. Perbedaan ketiganya
adalah DNA nukleus berbentuk linier dan berasosiasi
sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA
mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan
tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu
DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas,
yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari
garis ibu. Sedangkan DNA nukleus memiliki pola
pewarisan sifat dari kedua orangtua. Dilihat dari
organismenya, struktur DNA prokariot tidak memiliki
protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan
DNA eukariot berbentuk linier dan memiliki protein
histon.
Isolasi DNA adalah suatu tekhnik yang digunakan
untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa protein
dan RNA dari suatu sel dalam jaringan. isolasi DNA
dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain:
preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrsk
sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat
dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada
setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan
hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya
senyawa
polifenol
dan
polisakarida
dalam
konsentrasi tinggi yang dapat menghambat
pemurnian DNA Pada proses isolasi DNA ini, sel
1.2 Tujuan
- Mengetahui Definisi Isolasi DNA
- Mengetahui metode dan tahapan dalan isolasi
DNA
- Mengetahui manfaat isolasi DNA
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan
proses-proses yang berkaitan langsung untuk
melakukan isolasi DNA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Isolasi DNA
Isolasi DNA merupakan langkah mempelajari
DNA.salah satu prinsip isolasi DNA yaitu dengan
sentrifugasi.sentrifugasi merupakan teknik untuk
memisahkan campuran berdasarkan berat molekul
komponennya.molekul yang mempunyai berat
molekul besar akan berada di bagian bawah tabung
dan molekul ringan akan berada pada bagian atas
tabung
(Mader, 1993).
Isolasi DNA merupakan kegiatan yang dapat
dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain:
preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrsk
sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA
dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi
pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat
memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan
adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam
konsentrasi tinggi yang dapat menghambat
pemurnian DNA
(Jamilah, 2005).
DNA isolation is the most important step in
molecular biology analysis. Several DNA isolation
techniques which are developed were expensive.
Arti: Isolasi DNA merupakan tahap terpenting dalam
analisis biologi molekuler. Teknik-teknik isolasi DNA
yang telah dikembangkan sangat mahal dan
memerplukan waktu yang lama.
(Listanto,1996)
3. Phenol:chloroform
Mengunakan senyawa Phenol-choloroformisoamyl alcohol, Metode standard untuk ekstraksi
DNA,Akhir-akhir ini ditinggalkan, karena sifat toksik
phenol.
(Barnum 2005)
4. SaltingOut
Menggunakan garam konsentrasi tinggi (NaCl 6
M), untuk medenaturisasi protein menggunakan
Proteinase K untuk denaturasi protein.
(Barnum 2005).
5. Guanidine isothiocyanate
Metode ini lebih cepat dibanding dua metode
sebelumnya, Thiocyanate bersifat toksik, untuk lisis
dinding sel , Memerlukan chloroform untuk
denaturasi protein.
(Barnum 2005).
6. Silica Gel
Silica gel dapat mengikat DNA dengan
perantaraan garam/buffer tertentu (NaI), Cepat,
tetapi recovery DNA kurang
(Barnum 2005).
7. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Merupakan
suatu
teknik
perbanyakan
(amplifikasi) potongan DNA secara in vitro pada
daerah spesifik yang dibatasi oleh dua buah primer
oligonukleotida.Primer yang digunakan sebagai
pembatas daerah yang diperbanyak adalah DNA
untai tunggal yang urutannya komplemen dengan
DNA templatnya. Proses tersebut mirip dengan
proses replikasi DNA secara in vivo yang bersifat
semi konservatif
(Giri, 2004)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan Fungsi
3.1.1 Alat yang digunakan :
Mortar
:menghaluskan bahan
Pistil
:alat untuk menghaluskan bahan
Tips
: Ujung dari mikropipet, mendetialkan
pengambilan
dan
pengeluaran
sampel
Gelas ukur : mengukur bahan cairan buffer yang
akan digunakan
Tubes 1,5 ml: wadah/tabung unutk pengamatan
Tissue
: pembersih alat dan pengelap
Gunting
: menggunting bahan (penisah bahan
dari tulang daun)
Spatula
: memindahkan bahan dari mortar
Mikro pipet : untuk mengambil bahan cair
Erlenmeyer : wadah dari bahan cair
Microwave : memanaskan bahan
Mesin PCR : untuk replikasi
Oven
: memanaskan bahan dan
mengeringkannya
Vortex
: untuk menghomogenkan campuran
Timbangan analitik : mengukur berat bahan
Stirrer
: mengaduk bahan dengan cairan
pH meter
: mengukur ph
Mesin elektroforesis : untuk mengelektroforesis
bahan
Centrifuge : untuk menghomogenkan larutan
Autoclafe
: untuk menyeterilkan bahan
Lemari es
: untuk menginkubasi bahan
pengamatan
Pipet
No
Gambar
Keterangan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat di simpulkan bahwa
pada pengamatan bahwa DNA terlihat pada sampel
daun belimbing. Hal ini dikarenakan untuk
pengambilan sampel daun belimbing dipetiknya baru
mendekati saat pratikum dibandingkan pengambilan
sampel lainnya
5.2 Saran
Untuk praktikum
- Alat yang digunakan perlunya pembaharuan
mengenai jenis alat yang digunakan.
- Waktu untuk pratikum lebih diperhatikan lagi,
agar pratikan bisa mengikuti sampai tahapan
terakhir
Untuk assiten :
- Sudah baik, lebih ditingkatkan lagi penjelasannya
mbak , biar kita tidak bingung
DAFTAR PUSTAKA
Ardiana, Dwi Wahyuni.2009.Teknik Isolasi DNA Genom
Tanaman
Pepaya
dan
Jeruk
dengan
Menggunakan Modifikasi Bufer CTAB. Teknisi