Jurnal Fuzzy Logic Mamdani
Jurnal Fuzzy Logic Mamdani
Jurnal Fuzzy Logic Mamdani
ABSTRAK
Logika Fuzzy merupakan salah satu metode untuk melakukan analisis sistem yang mengandung
ketidakpastian. Logika Fuzzy meniru cara berfikir manusia yang disebut nalar, dimana nalar
daoat menjelaskan dan mengidentifikasi sesuatu secara otomatis. Pada penelitian ini digunakan
metode inferensi sistem Fuzzy Mamdani atau sering juga dikenal dengan metode min-max.
Perancangan sistem untuk memperoleh output dilakukan dalam tahap-tahap (a) Pembentukan
hinpunan Fuzzy, (b) Aplikasi fungsi implikasi, (c) Komposisi aturan, (d) penegasan
(Defuzzyfikasi).
Penentuan jumlah persediaan terigu salah satu proses awal yang harus dilakukan sebuah
distributor
dan
pedagang
tepung
terigu
sebelum
distributor
atau
pedagang
terigu
PENDAHULUAN
Penerapan teknologi
informasi
dipasarkan
(Hermawan,2007).
Masalah
sistem
untuk
keputusan
dapat
saling
bersaing
dalam
komputerisasi
yang
perusahaan
dapat
dikembangkan
perusahaan
yang
penuh
dengan
ketidakpastian(Sudarsono,1995).
pilihan
yang
dapat
diambil
untuk
suatu
menjalankan
fase
sistem
sejumlah
perdagangannnya.Fungsi
program
komputer
proses
dari
yang
dibuat
dan
aplikasi
sistem
yang
Oleh
dapat
pada
efisiensi
kerja
serta
II.
perhitungan-perhitungan
yang
ANALISIS SITEM
Jumlah persediaan terigu yang akan
masalah
persediaan
dalam
yang
ini
merupakan
jumlah
harus
pada
proses
terigu
penentuan
diprediksi
penjualannya.Penentuan
Prediksi
banyak
dapat
menimbulkan
kelebihan
jumlah
persediaan
terigu
terigu
PD.Darmo
Putra
kepada
c)
Metode
menggunakan
beberapa
tahapan
berikut:
a)
diimplementasikan
yang
kedalam
akan
penelitian
Variabel
Input
yang
Variabel
Output
yang
b)
komposisi
aturan
mamdani
yang
digunakan
implementasi
pada
penelitian
fuzzy
dalam
rancang
metode
Komposisi Aturan
aturan
untuk
kemudian
memodifikasi
d)
Penegasan
Metode penegasan dalam fuzzy
1.
III.
IMPLEMENTASI METODE
Pada penerapan metode mamdani dalam
memprediksi dilakukan 2 contoh kasus
dengan menggunakan data transaksi terigu
PD.Darmo Putra bulan januari tahun 2012,
diperoleh informasi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
penjualan
MAX[40]
penjualan
Contoh kasus 1.
MAX[40]=(40-15)/(50-
15)=0,714286
Asumsi penjualan berikutnya=40 sak dan
Mencari nilai keanggotaan variabel stock.
nilai
keanggotaan
variabel
stock MIN[11]
penjualan.
stock MIN[11] =(15-11)/(15-10)=0,8
dan
stock MAX[11]
penjualan MIN[40]
stock MAX[11]=(11-10)/(15-10)=0,2
penjualan
MIN[40]=(50-40)/(50-15)=
0,285714
3).Komposisi aturan
Dari hasil aplikasi fungsi implikasi dari tiap
a). If penjualan min and stock max then
pembelian min.
Min(0,285714 ; 0,2)=0,2
M2=
)z
aturan
dz=
Mnimum=0,2
=0,006666667
Mximum=0,714286
Menggunakan
metode
max
pada
saat
max
maka,
fungsi
yang
60
- 0,5
=((0,006666667
(0,006666667 *
85,71428571
)-
))-
(( 0,5
)-( 0,5
))=
=884,7813411
hasil
adalah
rumus
fungsi
M3=
dz=
0,357142857
pembelian
=(0,357142857
MAX[z]
)-(
0,357142857
=947,5218659
a1=(0,2*(100-50))+50=60
a2=(0,714286*(100-50))+50=85,71428571
A2=((0,2+0,714286)*( 85,71428571-60)/2)=
11,75510204
A3=(100-85,71428571)*
[z]
0,714286=10,20308163
4) Penegasan.
Metode penegasan yang digunakan adalah
centroid.dimana mencari titik tengah dari z.
Menghitung momen untuk setiap daerah:
z dz = 0,1 z2
M1=
- (0,1*
60
0
= (0,1*
)=360
prediksi
64,55700549
persediaan
jadi
terigu
persediaan
=
yang
Contoh kasus 2.
Asumsi
penjualan
berikutnya
turun
stock MIN[11]
variabel.
Mencari
nilai
keanggotaan
variabel
penjualan.
stock MAX[11]
stock MAX[11]=(11-10)/(15-10)=0,2
penjualan MIN[20]
Memodelkan variabel pembelian.
penjualan
MIN[20]=(50-20)/(50-15)=
0,85714
dan
penjualan
pembelian
MAX[20]
MIN[z]
jual MAX[20]=(20-15)/(50-15)=0,14286
pembelian
MAX[z]
d). If penjualan max and stock min then
pembelian max.
2). Aplikasi fungsi implikasi
Min(0,14286; 0,8)= 0,14286
Yaitu mencari nilai mnimum dari nilai
keanggotaan pada aturan.
3).Komposisi aturan
Dari hasil aplikasi fungsi implikasi dari tiap
aturan, digunakan metode MAX untuk
melakukan komposisi antarsemua aturan
pembelian min.
Min(0,85714 ; 0,2)=0,2
Menentukan nilai min dan max dari nilai
aturan
Mnimum=0,14286
b). If penjualan min and stock min then
Mximum=0,8
pembelian min.
Menggunakan
metode
max
pada
saat
pembelian min.
pembelian
pembelian
max.
Min(0,14286
0,2)=
0,14286
MIN[z]
a1=100-(0,14286*(100-50))= 92,85714286
)-(
0,071428571
a2=100-(0,8 *(100-50))=60
= 98,39650146
A1=(0,8*60)=48
A2=((0,8+0,14286)*( 92,85714286-60)/2)=
[z]
15,48979592
A3=(100-92,85714286)*
0,14286=1,020408163
4) Penegasan.
Metode penegasan yang digunakan adalah
centroid.dimana mencari titik tengah dari z.
z dz = 0,4 z2
- (0,4*
60
0
Hasil
= (0,4*
)=1440
prediksi
41,28244528
persediaan
jadi
terigu
persediaan
yang
M2=
IV.
- 0,006666667
=((1 *
((
60
)- (1 *
0,006666667
0,006666667
92,85714286
berikut:
))=
Contoh kasus 1, prediksi berdasarkan data
=1124,742468
M3=
0,071428571
dz=
100
92,85714286
dimana
= 65 (sak).
kebutuhan
meningkat.
Dari
persediaan
akan
perancangan
sistem
diambil
beberapa
kesimpulan,
dan
membantu
sisa
stock
digudang=
11sak,
distributor
terigu
dalam
sudah
memenuhi
syarat
dengan
Sistem
prediksi
persediaan
terigu
ini
kebutuhan
persediaan
terigu
Perhitungan
prediksi
menggunakan
dilakukan
yang sama.
aplikasi
apabila
nilai
terigu
ini
dengan
tidak
variabel
bisa
input
KESIMPULAN
penjualan
dan
diatas
nilai
maximum penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Surakarta, Surakarta.
Sistem
Bersaing
Informasi
untuk
Perusahaan
dan
Keunggulan
Organisasi
Prasetya,
H.,
&
Lukiastuti,
F.
2009.
Herjanto,
E.
2008.
Manajemen
Yogyakarta.
LP3ES, Jakarta.
Yogyakarta.
Offset, Yogyakarta.