Paper-Reklamasi Terminal Peti Kemas
Paper-Reklamasi Terminal Peti Kemas
Paper-Reklamasi Terminal Peti Kemas
1, (2013) 1-5
I. PENDAHULUAN
ota Semarang bagian utara merupakan wilayah
dataran rendah yang seringkali dilanda banjir rob
(banjir luapan air laut). Keadaan di atas juga terjadi di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kondisi tanah dasar
yang sangat lunak menyebabkan penurunan tanah
(settlement) dan mengakibatkan level air laut menjadi
lebih tinggi dari daratan pelabuhan. Terminal Peti Kemas
Semarang (TPKS), yang terletak di Pelabuhan Tanjung
Emas Semarang, akan diperluas dan akan dilakukan
Studi Literatur
Perencanaan Geoteknik
Perencanaan Timbunan
Preloading
Tinggi timbunan
(Hinisial, Hfinal)
Perhitungan Pemampatan
Apakah waktu
cukup untuk
mencapai
penurunan?
Tidak
Ya
Preloading
& PVD
Preloading
Cek Angka
Keamanan
Tidak
Perhitungan Perkuatan Tanah
Ya
Geotekstil
Cerucuk
Beton
Turap Baja
Perhitungan Stabilitas
(safety factor)
Analisis Alternatif
Perbaikan Tanah
Kesimpulan
SELESAI
Tabel 1.
Data Hasil Perhitungan Analisis Parameter Tanah
Kedalaman
(m)
0-5
5-10
10-15
15-20
20-22.5
22.5-25
25-27.5
27.5-30
Jenis
Tanah
Clayey silt,
very soft
Clayey silt,
soft
Clayey silt,
medium stiff
Wc
(%)
72.5
67
67
65
62
50
42.5
40
Gs
2.58
2.57
2.55
2.62
2.56
2.61
2.56
2.6
d
(t/m3)
0.82
0.88
0.88
0.88
0.9
1.12
1.23
1.25
sat
(t/m3)
1.50
1.54
1.53
1.54
1.55
1.69
1.75
1.77
t
(t/m3)
1.41
1.47
1.47
1.45
1.46
1.68
1.75
1.75
B. Perencanaan Geoteknik
Perhitungan Besar Pemampatan
Besarnya pemampatan pada lapisan tanah yang
compressible (30 m) dihitung menggunakan beberapa
nilai variabel q yang telah ditentukan. Selain
Parameter Tanah
LL
PL
e
(%)
(%)
2.15
76.5
34.5
1.92
76.5
35.0
1.90
75
34.5
1.98
73
33.5
1.84
74
29.0
1.33 75.85 34.2
1.08
78.3
35.8
1.08
71
32.0
PI
(%)
42
41.5
40.5
39.5
45
41.66
42.5
39
Cu
(kPa)
6
6
6
6
25
25
35
35
C'
(kPa)
4.00
4.00
4.00
4.00
16.67
16.67
23.33
23.33
Cc
1.03
1.03
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
Cv
(cm2/detik)
0.00136
0.00136
0.00142
0.00125
0.00110
0.00105
0.00082
0.00070
No.
Sc (m)
y = 0.282x + 1.737
R = 0.979
16
timb
y = 1.528x + 2.154
R = 0.999
14
7
6
5
4
3
2
1
0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
q (t/m 2 )
q + ( S cq + H w ) w
1
2
3
4
5
6
7
8
Settlement vs q
2.26
3.15
3.88
4.49
5.02
5.49
5.91
6.30
4.87
6.47
7.99
9.44
10.84
12.22
13.56
14.89
12
H inisial (m)
H inisial =
10
8
6
4
2
0
0
5
H 4final (m)
Tabel 3.
Hasil Perhitungan Hinisial dan Hfinal Akibat Beban Traffic, Pavement, dan Container
Beban Timbunan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
q (t/m
A
3
5
7
9
11
13
15
17
) H (m)
B
1.67
2.78
3.89
5.00
6.11
7.22
8.33
9.44
Traffic
Pavement
D
4.87
6.47
7.99
9.44
10.84
12.22
13.56
14.89
E
0.83
0.31
0.17
0.14
0.14
0.14
0.14
0.14
F
1.3794
0.6302
0.3781
0.3226
0.3226
0.3226
0.3226
0.3226
G
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
0.6
Container
Hfinal (m)
Sc (m)
H (m)
Sc (m)
H
0.3759
0.3756
0.3753
0.3750
0.3747
0.3744
0.3741
0.3737
I
2.944
2.944
2.944
2.944
2.944
2.944
2.944
2.944
J
K = D-C-E+G-H+I-J
3.2441
1.699
3.2413
2.942
3.2385
3.874
3.2352
4.745
3.2318
5.624
3.2299
6.528
3.2279
7.452
3.2256
8.395
R 78.78 m
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
Bidang Longsor
1:3
9.50
13.00
1:5
3.50
Seabed
5.00
Lapis 1
5.00
5.00
Lapis 2
27.00
Lapis 3
30.00
5.00
Lapis 4
Cerucuk
2.50
2.50
2.50
2.50
Lapis 5
Lapis 6
0.725
Lapis 7
Lapis 8
53.80
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Waktu (minggu)
R 78.78 m
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
9.50
Geotekstil
Bidang Longsor
1:3
13.00
1:5
3.50
Seabed
5.00
5.00
Lapis 1
5.00
30.00
5.00
2.50
2.50
2.50
2.50
Lapis 2
Lapis 3
Lapis 4
Lapis 5
Lapis 6
Lapis 7
Lapis 8
5.
R 78.78 m
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
Geotekstil
Bidang Longsor
1:3
9.50
13.00
1:5
3.50
Seabed
5.00
Lapis 1
5.00
Lapis 2
27.00
5.00
Lapis 3
30.00
5.00
Lapis 4
Cerucuk
2.50
2.50
2.50
2.50
Lapis 5
Lapis 6
1.35
Lapis 7
Lapis 8
53.80
6.
7.
8.
R 78.78 m
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?
Bidang Longsor
1:3
9.50
9.
13.00
1:5
3.50
Seabed
5.00
Lapis 1
5.00
Lapis 2
27.00
5.00
5
konsolidasi 95 % (U = 95 %) dalam waktu 24
minggu.
Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan
penimbunan 50 cm/ minggu. Tahapan penimbunan
menghasilkan peningkatan daya dukung (kenaikan
nilai kohesi undrained/ Cu) tanah asli. Tinggi kritis
timbunan (Hcr) adalah 2.4 m dengan faktor
keamanan/ Safety Factor (SF) rencana sebesar
1.25. Dan ketika tahapan penimbunan dengan
timbunan lebih dari 3.4 m, nilai SF yang dihasilkan
< 1.25. Pada elevasi ini, timbunan masih berada
pada elevasi muka air laut, sehingga perlu adanya
perkuatan tanah untuk mengatasi kelongsoran yang
terjadi akibat pentahapan penimbunan selanjutnya.
Perhitungan perkuatan dengan cerucuk beton/
micropile segiempat ukuran 25 cm x 25 cm
menghasilkan kebutuhan cerucuk sebanyak 100
buah/ meter, dengan panjang satu buah cerucuk 27
m.
Perhitungan perkuatan dengan geotekstil jarak
layer pemasangan 0.25 m menghasilkan kebutuhan
geotekstil sebanyak 25 lapis.
Perhitungan perkuatan dengan kombinasi cerucuk
dengan geotekstil menghasilkan kebutuhan
cerucuk beton/ micropile sebanyak 40 buah/ meter
dengan panjang satu buah cerucuk adalah 27 m;
sedangkan kebutuhan geotekstil adalah sebanyak
16 lapis.
Perhitungan perkuatan dengan turap baja/ steel
sheet pile menghasilkan kebutuhan turap sebanyak
5 baris, dengan panjang satu buah turap 27 m.
Lapis 3
30.00
5.00
Lapis 4
Turap Baja
2.50
2.50
2.50
2.50
2.00
Lapis 5
Lapis 6
Lapis 7
Lapis 8
53.80
DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. I. Tri, Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan
Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di
Terminal Peti Kemas Semarang. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, 2013. (Belum dipublikasikan)
[2] I. B. Mochtar, Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif
Perencanaan pada Tanah Bermasalah (Problematic Soils).
Surabaya: Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS, 2000.