Kompresor, Blower and Fan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kompresor, blower dan fan banyak digunakan di beberapa pabrik.

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara
dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor juga digunakan untuk
membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan (M.
Subhan,2010).
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang
berhubungan dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas
dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas.
Blower dan fan merupakan peralatan digunakan untuk mengalirkan fluida
berupa gas dan memisahkannya dari pengotornya seperti partikel padat sehingga
dihasilkan udara yang lebih bersih. Blower dan fan secara umum digunakan untuk
memasok dan mengatur aliran udara atau gas seperti memasok udara untuk
pembakaran boiler, pembuangan debu, sistem ventilasi ruangan, pembuangan
asap, pemindahan bahan tersuspensi didalam aliran gas. Meskipun blower dan fan
memiliki fungsi yang sama, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan keduanya
terletak pada tekanan yang digunakan (Yogi, 2009).
Sebagian besar blower yang digunakan berbentuk sentrifugal. Blower juga
dapat digunakan untuk memasok udara draft ke boiler dan tungku. Fan biasanya
digunakan untuk tekanan rendah yang tidak lebih dari 2 psig. Sebaliknya, blower
digunakan pada tekanan yang relatif lebih tinggi dengan tekanan discharge
diantara 2-10 psig. Istilah blower juga digunakan pada kompresor rotari yang
memiliki kapasitas aliran rendah dengan rasio kompresi tinggi (Pranata, 2010)
Kebutuhan industri terhadap kompresor, blower dan fan semakin
meningkat karena semakin tingginya kebutuhan peningkatan kualitas udara dalam
ruangan dan pengendalian pencemaran. Pemilihan terhadap jenis kompresor,
blower dan fan menjadi hal yang sangat penting bagi industri karena jenis

kompresor, blower dan fan berkaitan dengan sistem energi yang efisien (Yogi,
2009).
1.2

Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memahami jenis, cara kerja dan

fungsi kompresor, blower dan fan pada industri.


1.3

Manfaat Penulisan
Makalah Kompresor, Blower dan Fan memiliki beberapa manfaat yaitu:

a. Sebagai bahan referensi dalam pembelajaran mengenai kompresor, blower dan


fan.
b. Pembaca dapat memahami jenis, fungsi dan cara kerja kompresor, blower dan
fan khususnya pada industri.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1

Kompresor

2.1.1

Pengertian Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk

meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor

merupakan mesin fluida yang mengubah uap refrigerant yang masuk pada suhu
dan tekanan yang rendah menjadi uap bertekanan tinggi. Kompresor juga
mengubah suhu refrigeran menjadi lebih tinggi akibat proses yang bersifat
isentropik. Karena kerjanya sebagai pemampat, maka material yang bias
dimampatkan harus compressible atau berbentuk gas. Kompresor biasanya
menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga
penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau
digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/air brush, untuk mengisi angin
ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder) dan lain sebagainya.
Secara umum biasanya mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika
merupakan campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen
dan 1% Campuran Argon, Karbondioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun
ada juga kompresor yang mengisap udara/gas dengan tekanan lebih tinggi dari
tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula
kompressor yang menghisap udara/ gas bertekanan lebih rendah dari tekanan
atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
2.1.2

Fungsi kompresor
Sebuah kompresor memiliki dua fungsi utama: 1) untuk memompa

pendingin melalui sistem pendingin dan 2) untuk menekan gas pendingin dalam
sistem sehingga dapat terkondensasi menjadi cair dan menyerap panas dari udara
atau air yang sedang didinginkan atau dingin. Kompresor sering digunakan untuk:
1. Mengirim tenaga (berupa udara) untuk peralatan pneumatik dan peralatan
pengangkat yang bekerja, secara pneumatik
2. Mengirim dan membagi-bagi gas seperti pada pipa-pipa gas dan bahan
bakar cair
3. Menyediakan udara bertekanan tinggi seperti pada mesin otomotif
4. Meningkatkan sistem tekanan untuk membantu reaksi kimia
2.1.3 Jenis-jenis kompresor
Kompresor dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu possitivedisplacement dan dinamik. Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau
gas di- trap dalam ruang kompresi dan volumnya secara mekanik menurun,
menyebabkan peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada
3

kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan variasi pada tekanan
pengeluaran (UNEP, 2006).
Kompresor dinamik memberikan energi kecepatan untuk aliran udara atau
gas yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang
sangat tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh
impeller dan volute pengeluaran atau diffusers. Pada kompresor jenis dinamik
sentrifugal, bentuk dari sudu-sudu impeller menentukan hubungan antara aliran
udara dan tekanan (head) yang dibangkitkan (UNEP, 2006).

Gambar 2.1 Jenis Kompresor

1. Kompresor Positive Displacement


Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.
a. Kompresor Reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating (torak) paling banyak
digunakan untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya
seperti pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir
konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor
proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.

Gambar 2.2 Penampang melintang kompresor reciprocating


Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat
empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal
balance-opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan
untuk kapasitas antara 50 150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed
digunakan pada kapasitas antara 200 5000 cfm untuk desain multitahap dan
sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan Produktivitas Nasional,
1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang
bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda. Sebuah
kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan
dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang parallel.
Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi
yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/ tekanan masuk absolut) dapat
menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau masalah desain lainnya.
Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu
pengeluaran yang lebih rendah (140-160oC), sedangkan pada mesin satu tahap
suhu lebih tinggi (205-240oC).

Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor udara


reciprocating diatas 100 horsepower/ Hp merupakan unit multi tahap dimana dua
atau lebih tahap kompresor dikelompokkan secara seri Udara biasanya
didinginkan diantara masing-masing tahap untuk menurunkan suhu dan volum
sebelum memasuki tahap berikutnya (UNEP, 2006). Kompresor udara
reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun pendingin air
menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket,
dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.
Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:
Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol
dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head)
dengan perantaraan batang penghubung (connecting rod).
Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang
diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod).
Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan
volume dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan
pengeluaran.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam
suatu kompresor torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk
diagram P-V sebagai berikut :

Gambar 2.3 Diagram P-V Kompresor Torak (reciprocating)


Torak (reciprocating) memulai langkah kompresi pada titik (1), torak
bergerak kekiri dan gas dimampatkan sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada
titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi
dari pada tekanan di dalam pipa keluar, sehingga katup keluar pada kepala silinder
akan terbuka. Jika torak bergerak terus kekiri, gas akan didorong keluar silinder
pada tekanan tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas, yaitu titik
akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran.
Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan
kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya
harus sama dengan nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa
sisa. Namun dalam praktiknya harus ada jarak (clearance) di atas torak agar tidak
membentur kepala silinder. Selain itu juga harus ada lubang-lubang laluan pada
katup-katup. Karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah
kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan volume sebesar Vc dan
tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah isapnya (bergerak
kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak
berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap baru mulai
terbuka dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap Ps. Disini
pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai
7

titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang
diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu
hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4).
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
1. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini
dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga
temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal
(temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka persamaan
isotermal dari suatu gas sempurna adalah:

Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk
perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang
sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin
untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh
cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam
silinder.
2. Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi
akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas.

Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah
terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat
sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam
pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam
proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:

Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat


dilihat bahwa untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatic akan
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal. Karena
tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik lebih tinggi dari pada kompresi
isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja yang diperlukan pada
kompresi adiabatik juga lebih besar.
3. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses
isotermal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik
karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang
sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut kompresi politropik. Hubungan
antara P dan v pada proses politropik dapat dinyatakan dengan persamaan:

Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang kompresi


(kompresor sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k. Bila ada pendinginan
pada ruang kompresi (pada kompresor torak), maka harga n terletak antara 1< n <
k. Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik
reversible maupun kondisi politropik.
b. Kompresor Putar/ Rotary
Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston dan
memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi pada
kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi
dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya
kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular
di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai
150 kW (UNEP, 2006). Jenis dari kompresor putar adalah:

Kompresor lobe (roots blower)

Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil
mengkompresi dan bergerak kedepan.

Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis


gulungan.
Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah

dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang
ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja. Kompresor putar merupakan kompresor
kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara atau pendingin air.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja,
kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel
10

dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan


apapun yang dapat menyangga berat statiknya (UNEP, 2006).

Gambar 2.4 Kompresor Ulir (UNEP, 2006)


4. Kompresor Dinamis
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang
tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan
pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini dirubah
menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam difuser
statis. Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor yang dirancang bebas
minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas terletak terpisah dari udara
dengan pemisah yang menggunakan sil pada poros dan ventilasi atmosferis
(UNEP, 2006).
a. Kompresor Sentrifugal
Kompresor Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja kontinyu,
dengan sedikit bagian yang bergerak lebih sesuai digunakan pada volum yang
besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada udaranya. Kompresor udara
sentrifugal menggunakan pend ingin air dan dapat berbentuk paket khususnya
paket yang termasuk after-cooler dan semua control.
Kompresor ini dikenal berbeda karakteristiknya jika dibandingkan dengan
mesin reciprocating. Perubahan kecil pada rasio kompresi menghasilkan
perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya. Mesin sentrifugal lebih
sesuai diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12,000 cfm (UNEP, 2006).
11

Prinsip kerja kompresor sentrifgal adalah Energi mekanik dari unit


penggerak (energi putar) yang diteruskan pada impeler akan memberikan gaya
sentrifugal kepada udara atau gas sehingga memperbesar energi kinetiknya.
Energi kinetik yang dimiliki gas atau udara kemudian dirubah menjadi energi
potensial (tekanan) didalam diffuser dengan cara memperlambat laju kecepatan
udara dan gas. Energi potensial akhir keluar merupakan tekanan discharge dari
kompresor sentrifugal tersebut.

Gambar 2.5 Gambaran kompresor sentrifugal (UNEP, 2006)


b. Kompresor Aksial
Kompresor ini memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu system
udara alir dan cocok sebagai penghantar udara yang besar. Kompresor aliran ada
yang dibuat arah masukannya udara secara aksial dan ada yang radial. Keadaan
udara dirubah dalam satu roda turbin atau untuk lebih mengalirkan kecepatan
udara. Energi kinetik yang ditimbulkan diubah ke energi yang berbentuk tekanan.
Pada komporesor aliran aksial, udara mendapatkan percepatan oleh sudut yang
terdapat pada rotor alirannya ke arah aksial.
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masukan pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu dan oleh dinding ruangan dipantulkan dan

12

kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ketingkat berikutnya,
sampai beberapa tingkat yang dibutuhkan.
Disini nosel masuk berfungsi mengarahkan dan mempercepat aliran gas
atau udara ke dalam sudu pengarah. Dari sudu pengarah, gas akan masuk ke sudu
putar yang akan menambahkan energi ke daam gas. Sudu tetap berfungsi sebagai
difuser dan pembelok arah aliran ke deretan sudu gerak pada tingkat berikutnya.
Biasanya beberapa deret pertama dari sudu tetap dapat diatur untuk penggunaan
mesin diluar kondisi rancangan, sedangkan sebagian besar sudu tetap adalah
fixed. Sudu tetap pada tingkat terakhir berfungsi sebagai sudu pembebas olakan
sebelum aliran gas atau udara lewat nosel sisi keluar. Kompresor ini umumnya
dipakai untuk kapasitas yang besar tetapi dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa kriteria seleksi untuk berbagai jenis kompresor terlihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Kriteria Seleksi Umum untuk Kompresor

13

Tabel 2.2 Perbandingan Untuk Beberapa Jenis Kompresor Yang Penting

2.1.4

Klasifikasi Kompresor

Klasifikasi kompresor dapat digolong-golongkan atas beberapa, yaitu :


a. Kompresor yang digolongkan atas dasar tekananya.
Kompresor atas golongan dibagi atas 3, yaitu :
1. Kompresor (pemampat) dipakai untuk jenis yang bertekanan tinggi.
2. Blower (peniup) dipakai untuk bertekanan rendah.
3. Fan (kipas) dipakai untuk yang bertekanan sangat rendah.
b. Atas dasar pemampatanya kompresor dapat dibagi atas 2, yaitu :
1. Jenis Turbo
Jenis turbo menaikan tekanan dan kecepatan gas-gas dengan gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler atau dengan gaya angkat (lift) yang
ditimbulkan oleh sudu.

2. Jenis Perpindahan

14

Jenis perpindahan menaikkan tekanan dengan memperkecil atau


memafaatkan volume gas yang dihisap ke dalam silinder atau stator oleh torak
atau sudu. Jenis perpindahan ini dibagi 2 macam, yaitu :
a. Jenis putar (rotary)
Jenis ini dibagi atas beberapa, yaitu :
- Kompresor Sekrup
- Kompresor Sudu Luncur
- Kompresor Roots
b. Jenis Bolak-balik
Kompresor yang dibagi atas dasar Konstruksinya. Berdasarkan atas ini dibagi
atas berbagai macam, yaitu :
1. Berdasarkan Jumlah Tingkat Kompresis, yaitu: Satu Tingkat, Dua Tingkat,
dan banyak Tingkat.
2. Berdasarkan Langkah Kerja, yaitu: Kerja Tunggal (Single Acting), Kerja
Ganda (Double Acting).
3. Berdasarkan Susunan Silinder, yaitu: Mendatar, Tegak, BentukL, BentukV, BentukW, Bentuk Bintang, Lawan Berimbang (Balance Oposed).
4. Berdasarkan Cara Pendingin, yaitu, Pendingin Air, Pendingin Udara.
5. Berdasarkan Transmisi Penggerak, yaitu: Langsung, SabukV, Roda Gigi.
6. Berdasarkan Penempatanya, yaitu: Permanen (stationery), dapat
dipindahkan (portable).
7. Berdasarkan Cara Pelumasannya, yaitu: Pelumas Minyak, Tanpa Minyak.
2.1.5

Bagian- bagian Kompresor


Kompresor terdiri dari beberapa bagian utama yang fungsinya satu dengan

yang lain saling berhubungan, diantaranya adalah :

1. Bagian statis
a. Casing
15

Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :

Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.

Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang


bergerak.

Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam
lainnya.
b. Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi

suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus
tahan terhadap abrasive dan korosi.
c. Guide Vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan
aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi
vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas
yang tinggi.
d. Eye Seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi
wearing ring impeller. Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang
keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction
(tekanan rendah).
f. Diffusser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeler menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage dipasang
diantara inter stage impeler.
g. Return Bend

16

Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan


arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/ impeler
berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing.
h. Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeler berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran gas)
pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
i. Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi
sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage
seal. Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian
penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan
didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar
pasang.
2. Bagian Dinamis
a. Shaft dan Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeler dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeler. Untuk penempatan impeler pada shaft
di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selang-seling
agar seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeler di gunakan shaft sleeve,
yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi
dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage impeler.
b. Impeler
Suatu impeler berfungsi untuk menambah kecepatan (velocity) gas dengan
memutar sekeliling garing pusat (center line) dan menyebabkan gas bergerak dari
inlet wheel sampai ke tip (discharge), perbedaan gerak dari sumbu putar inlet
wheel dan dishcarge menyebabkan naiknya energi kinetik dengan akibat naiknya

17

kecepatan gas. Impeler adalah bagian dari rotor kompresor yang memberikan
tambahan energi kinetik pada fluida gas melalui sudu-sudunya (blade).
c. Bantalan (Bearing)
Bantalan (bearing) adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil
gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
2.1.6

Prinsip dan cara kerja kompresor


Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia.

Misalnya ketika seorang mengambil napas dalam dalam untuk meniup api lilin,
maka ia akan meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga
menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan atau dihembuskan
untuk meniup api lilin tersebut. Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja
yang sudah terorganisir dengan baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu
kesatuan yang saling mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan
maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor biasanya terbagi menjadi empat
prinsip utama, yaitu:
1. Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi
dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor tersebut.
Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah tekanan yang
terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan peningkatan dari suhu
kompresor itu sendiri. Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan
suhu tekanan udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara
yang dihasilkan oleh kompresor mampu mengendalikan suhu dari kompresor
untuk melanjutkan proses berikutnya.
2. Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler merupakan
salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara. Intercooler mempunyai
fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang terdapat dalam tabung kompresor,
sehingga mampu digunakan untuk keperluan lainya. Suhu yang dimiliki oleh

18

tekanan udara dalam kompresor ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan
dengan suhu ruangan, dengan perbedaan suhu berkisar antara 10Fahrenheit
(sekitar -12Celcius) sampai dengan 15Fahrenheit (sekitar -9Celcius).
3. Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan
udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor. Kapasitas
sesungguhnya dari kompresor dapat mengalami penurunan kapasitas. Penurunan
ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake, pemanasan dini pada
udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan ekspansi volume udara.
Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric efficiency adalah rasio antara
kapasitas kompresor dengan compressor displacement.
4. Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor
adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara
dalam setiap unit kapasitas kompresor. Biasanya specific energy consumption
pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
Berikut adalah cara kerja dari kompresor:
Possitive-Displacement
1. Compressor Reciprocating

Gambar 2.6. Single Stage Compressor

Cara kerja compressor reciprocating single stage adalah sebagai berikut:

19

Pada

suction proses, gerakan crankshaft berada pada posisi yang mengakibatkan


piston bergerak turun sehingga udara terhisap melalui suction. Suction valve
yang terbuka akibat hisapan tersebut mengalirkan udara memasuki cylinder.
Pada posisi selanjutnya, gerakan crankshaft mengakibatkan piston
bergerak keatas sehingga menekan udara dalam cylinder dan kemudian
mengakibatkan tekanan. Tekanan tersebut mengakibatkan discharge valve
terbuka dan udara pun keluar melalui lubang discharge.
Kompresor double stage memiliki dua silinder. Cara kerjanya adalah
dengan menggabungkan dua kompresor single stage. Keuntungan dari
kompresor double stage adalah bisa menghasilkan tekanan yang lebih tinggi.
Stage yang kedua bertindak sebagai booster bagi stage pertama.
Agar udara yang dihasilkan tidak terlalu panas dan demi efisiensi,
maka diantara stage pertama dan stage kedua perlu dipasang cooler. Fungsi
cooler adalah untuk mendinginkan udara discharege dari stage pertama,
sehingga suction stage kedua menjadi dingin. Karena letaknya diantara dua
silinder, sering orang menyebutnya intercooler.

20

Selanjutnya, untuk menghemat tempat dan material, crankshaft double


stage compressor dijadikan satu seperti foto double stage compressor.
2. Kompresor Putar/ Rotary
Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston
dan memberikan pengeluaran kontinyu bebas

denyutan. Kompresor

beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran


yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya
rendah,

bentuknya kompak,

ringan, dan mudah perawatannya, sehingga

kompresor ini sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran


30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:

Kompresor lobe (roots blower)


Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil

mengkompresi dan bergerak kedepan (lihat Gambar 2)


Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis
gulungan.

Gambar 2.7 Gambaran Kompresor Ulir

21

Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah


dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang
ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja. Kompresor putar merupakan kompresor
kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara atau pendingin air.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang
bekerja, kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan
fleksibel dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasang pada
permukaan apapun yang dapat menyangga berat statiknya
Kompresor Dinamis
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang
tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan
pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini dirubah
menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam difuser
statis. Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor yang dirancang bebas
minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas terletak terpisah dari udara
dengan pemisah yang menggunakan sil pada poros dan ventilasi atmosferis
(UNEP, 2006).
c. Kompresor Sentrifugal
Kompresor Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja kontinyu,
dengan sedikit bagian yang bergerak lebih sesuai digunakan pada volum yang
besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada udaranya. Kompresor udara
sentrifugal menggunakan pend ingin air dan dapat berbentuk paket khususnya
paket yang termasuk after-cooler dan semua control.
Kompresor ini dikenal berbeda karakteristiknya jika dibandingkan dengan
mesin reciprocating. Perubahan kecil pada rasio kompresi menghasilkan
perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya. Mesin sentrifugal lebih
sesuai diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12,000 cfm (UNEP, 2006).
Prinsip kerja kompresor sentrifgal adalah Energi mekanik dari unit
penggerak (energi putar) yang diteruskan pada impeler akan memberikan gaya
sentrifugal kepada udara atau gas sehingga memperbesar energi kinetiknya.

22

Energi kinetik yang dimiliki gas atau udara kemudian dirubah menjadi energi
potensial (tekanan) didalam diffuser dengan cara memperlambat laju kecepatan
udara dan gas. Energi potensial akhir keluar merupakan tekanan discharge dari
kompresor sentrifugal tersebut.

Gambar 2.8 Gambaran kompresor sentrifugal (UNEP, 2006)


d. Kompresor Aksial
Kompresor ini memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu system
udara alir dan cocok sebagai penghantar udara yang besar. Kompresor aliran ada
yang dibuat arah masukannya udara secara aksial dan ada yang radial. Keadaan
udara dirubah dalam satu roda turbin atau untuk lebih mengalirkan kecepatan
udara. Energi kinetik yang ditimbulkan diubah ke energi yang berbentuk tekanan.
Pada komporesor aliran aksial, udara mendapatkan percepatan oleh sudut yang
terdapat pada rotor alirannya ke arah aksial.
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masukan pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu dan oleh dinding ruangan dipantulkan dan
kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ketingkat berikutnya,
sampai beberapa tingkat yang dibutuhkan.

23

Disini nosel masuk berfungsi mengarahkan dan mempercepat aliran gas


atau udara ke dalam sudu pengarah. Dari sudu pengarah, gas akan masuk ke sudu
putar yang akan menambahkan energi ke daam gas. Sudu tetap berfungsi sebagai
difuser dan pembelok arah aliran ke deretan sudu gerak pada tingkat berikutnya.
Biasanya beberapa deret pertama dari sudu tetap dapat diatur untuk penggunaan
mesin diluar kondisi rancangan, sedangkan sebagian besar sudu tetap adalah
fixed. Sudu tetap pada tingkat terakhir berfungsi sebagai sudu pembebas olakan
sebelum aliran gas atau udara lewat nosel sisi keluar. Kompresor ini umumnya
dipakai untuk kapasitas yang besar tetapi dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa kriteria seleksi untuk berbagai jenis kompresor terlihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.3 Kriteria Seleksi Umum untuk Kompresor

Tabel 2.4 Perbandingan Untuk Beberapa Jenis Kompresor Yang Penting

24

2.1.7

Efisiensi kompresor
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah terorganisir

dengan baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Prinsip
kerja dari sebuah kompresor biasanya terbagi menjadi empat prinsip utama,
yaitu:
1. Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi
dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor
tersebut. Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah
tekanan yang terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan
peningkatan dari suhu kompresor itu sendiri. Kompresor mempunyai
kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan udara dan meningkatkan
efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor
mampu mengendalikan suhu dari kompresor untuk melanjutkan proses
berikutnya.
2. Intercooling
25

Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler merupakan


salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara. Intercooler
mempunyai fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang terdapat dalam
tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk keperluan lainya. Suhu
yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor ini biasanya lebih tinggi
jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan perbedaan suhu berkisar
antara 10Fahrenheit (sekitar -12Celcius) sampai dengan 15Fahrenheit
(sekitar -9Celcius).
3. Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan udara
yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor. Kapasitas
sesungguhnya dari kompresor dapat mengalami penurunan kapasitas.
Penurunan ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake,
pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan
ekspansi volume udara. Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric
efficiency adalah rasio antara kapasitas kompresor dengan compressor
displacement.
4. Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor adalah
tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara
dalam setiap unit kapasitas kompresor. Biasanya specific energy consumption
pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.

2.2

Blower dan fan

2.2.1

Pengertian blower dan fan


Blower dan fan banyak digunakan dalam industri kimia. Blower dan fan

merupakan peralatan digunakan untuk mengalirkan fluida berupa gas dan


memisahkannya dari pengotornya seperti partikel padat sehingga dihasilkan udara

26

yang lebih bersih. Blower dan fan secara umum digunakan untuk memasok dan
mengatur aliran udara atau gas seperti memasok udara untuk pembakaran boiler,
pembuangan debu, sistem ventilasi ruangan, pembuangan asap, pemindahan
bahan tersuspensi didalam aliran gas.
Pengertian blower pada dasarnya sama dengan fan, namun blower dapat
menghasilkan tekanan statik yang lebih tinggi. Dalam praktik keteknikan, fan dan
blower dikategorikan sebagai peralatan yang menghasilkan tekanan relatif rendah,
sedangkan kompresor menghasilkan tekanan yang lebih tinggi. Batasan antara
blower dan kompresor ditetapkan pada 7% peningkatan densitas fluida (udara)
dari umpan blower ke keluaran blower.
Blower dan fan merupakan dua macam mesin yang berbeda namun
memiliki fungsi yang sama yaitu memindahkan sejumlah udara atau gas. Blower
dan fan juga memiliki kesamaan fungsi dengan kompressor. Perbedaan antara
kompresor, blower dan fan terletak pada tekanan yang digunakan untuk
menggerakkan udara dan tekanan sistem operasinya. The American Society of
Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik (rasio tekanan
pengeluaran terhadap tekanan hisap) untuk membedakan fan, blower, dan
kompresor (UNEP, 2006). Perbedaan fan, blower, dan kompresor ditunjukkan
pada Tabel 2.5.

27

Tabel 2.5 Perbedaan antara Fan, Blower, dan Kompresor


Peralatan

Rasio Spesifik

Fan
Blower
Kompresor
Sumber: UNEP, 2006

Sampai 1,11
1,11- 1,20
Lebih dari 1,20

Kenaikam Tekanan
(mmWg)
1136
1136 2066
-

Secara teknis, fan biasanya digunakan untuk tekanan rendah yang tidak
lebih dari 2 psig dan blower digunakan pada tekanan yang relatif lebih tinggi
dengan tekanan discharge diantara 2-10 psig, sedangkan kompresor digunakan
untuk tekanan discharge diatas 10 psig (Pranata, 2010).
Secara umum, fan dan blower dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu
aliran sentrifugal dan aliran aksial. Gaya sentrifugal dapat diciptakan dengan
menggunakan piranti tipe sentrifugal yang bergantung pada fasa fluida yang
diolah. Untuk fasa cair, pompa sentrifugal dapat mengakomodasi keperluan
tersebut, sedangkan untuk fasa gas, fan dan blower sentrifugal biasanya
digunakan.
Secara fisik, perangkat sentrifugal menunjukkan bentuk yang beragam,
namun masing-masing mempunyai prinsip dasar yang sama, yakni menciptakan
energi kinetik melalui tindakan gaya sentrifugal, lalu mengubah energi kinetik
tersebut menjadi energi tekanan melalui penurunan kecepatan fluida alir secara
efisien. Secara umum, piranti perpindahan fluida sentrifugal mempunyai
karakteristik:
1. buangan biasanya bebas dari getaran,
2. piranti mampu menunjukkan kinerja yang efisien pada rentang tekanan dan
kapasitas yang lebar meskipun pada kecepatan operasi yang tetap,
3. tekanan buang adalah fungsi dari densitas fluida,
4. piranti dapat menghasilkan kecepatan tinggi dengan ukuran alat yang relatif
kecil (Yogi, 2009).

28

2.3

Fan
Fan merupakan peralatan yang mengalirkan suatu fluida gas dengan cara

menciptakan perbedaan tekanan memalui pertukaran momentum dari bilah fan ke


partikel-partikel fluida gas. Impeller fan mengubah energi mekanik rotasional
menjadi energi kinetik dan statik dalam fluida gas sehingga mengahasilkan
efisiensi energi yang bergantung pada jenis bilah fan yang digunakan. Fluida yang
dipindahkan oleh fan seringkali adalah udara atau asap yang berbau (Yogi, 2009).
Fan dibedakan menjadi dua macam, yaitu centrifugal fan dan axsial fan.
Kedua fan tersebut dibedakan bedasarkan aliran udaranya. Centrifugal fan
memiliki aliran udara yang bergerak dengan menggunakan impeler berputar,
sedangkan axsial fan beroperasi seperti propeler sehingga memiliki aliran udara
yang bergerak disepanjang porosnya.
2.3.1

Centrifugal Fan
Centrifugal fan dapat menghasilkan aliran udara dengan mempercepat arus

udara secara radial dan mengubah energi kinetik menjadi tekanan menggunakan
impeller yang berputar. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok
untuk kondisi operasi kasar seperti sistem dengan suhu tinggi, aliran udara kotor
atau lembab dan handling bahan. Oleh karena itu, fan jenis ini merupakan fan
yang paling banyak digunakan.
Aliran udara pada centrifugal fan mengalami perubahan arah sebanyak
dua kali yaitu yang pertama ketika udara masuk dan yang kedua terjadi ketika
udara akan keluar (Bureau of Energy Efficiency, 2005). Gambar centrifugal fan
ditunjukkan pada Gambar 2.9.

29

Gambar 2.9 Centrifugal Fan (Bureau of Energy Efficiency, 2005)


Centrifugal fan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan blade/ balingnya
yaitu radial blade (paddle blade), forward curved (multi vane), dan backward
curved.
a. Radial blade (paddle blade) fan
Radial blade fan merupakan jenis centrifugal fan yang memiliki blades datar
seperti pada Gambar 2.10
Keuntungan dari radial blade fan antara lain:

Gambar 1.10 Radial blade (paddle blade) fan (UNEP, 2006)


Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai 1400 mmWC) dan suhu tinggi
Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan
khusus
30

Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran
Sangat tahan lama
Efisiensinya mencapai 75%
Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling

padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan skrap logam)


Sedangkan kerugian dari radial blade fan yaitu hanya cocok untuk laju aliran
udara rendah sampai medium.
b. Forward curved (multi vane) fan
fForward curved (multi vane) fan merupakan jenis fan yang memiliki blade
melengkung kedepan, seperti pada Gambar 2.11.
Keuntungan dari forward curved (multi vane) fan antara lain:

Gambar 2.11 Forward curved (multi vane) fan (UNEP, 2006)


dapat digunakan untuk volum udara yang besar dengan tekanan yang relatif
rendah,
ukurannya relatif kecil,
tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan) dan sangat
cocok untuk digunakan untuk HVAC (heating, ventilation, and air
conditoning).
Sedangkan kerugian dari forward curved (multi vane) fan yaitu hanya cocok
untuk laju aliran udara rendah sampai medium.
hanya cocok untuk penggunaan pada kondisi operasi yang bersih, bukan untuk
kondisi operasi kasar dan bertekanan tinggi
keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat
penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban motor
berlebih sebab kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara
efisiensi energinya relatif rendah (55-65%).
c. Backward curve/inclined fan

31

Backward curve/inclined fan merupakan fan yang memiliki blade yang miring
jauh dari arah perputaran memiliki blade dengan permukaan yang datar,
melengkung dan airfoil seperti pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Backward curve/inclined (UNEP, 2006)


Keuntungan dari Backward curve/inclined fan antara lain;
dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan bebannya tidak

berlebih ke motor)
cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
cocok untuk layanan forced draft
blade datar lebih kuat
blades lengkung lebih efisien (melebihi 85%)
blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien

32

Sedangkan kerugian dari Backward curve/inclined fan adalah

tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung

terjadinya penumpukan debu)


blades air-foil kurang stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang

dihasilkan oleh tiap blade


blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi

2.3.2

Axial Fan
Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi

dengan tekanan rendah. Fan jenis disk (piringan) adalah sama dengan fan-fan
rumah tangga. Fan tersebut umumnya untuk sirkulasi atau pembuangan yang
bekerja tanpa saluran. Cara kerja fan seperti impeller pesawat terbang yaitu
blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Pada
tipe ini, udara masuk dalam arah aksial dan juga meninggalkan dalam arah aksial.
Fan ini biasanya mempunyai baling-baling yang mengarahkan aliran masuk (inlet
guide vane), yang diikuti dengan bilah putar, dan bilah statis. Fan ini terkenal di
industri karena murah dengan bentuknya yang kokoh dan ringan.
ditunjukkan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Axial Fan (Bureau of Energy Efficiency, 2005)

33

Axial fan

Jenis utama fan dengan aliran aksial terdiri dari tube-axial fan, vane axial fan dan
propeller fan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai keuntungan dan kerugian dari
jenis-jenis fan aliran aksial:
a.

Fan Propeller
Propeller fan merupakan desain dasar fan aksial yang diaplikasikan untuk

tekanan rendah dan volume udara yang dialirkan sangat besar volume. Fan jenis
ini biasa diaplikasikan untuk sistem ventilasi yang menembus tembok.

Gambar 2.14 Fan Propeller (UNEP, 2006)


Keuntungan dari fan propeller antara lain:

Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah


Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang

dihasilkannya kecil)
Murah sebab konstruksinya yang sederhana
Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang mengalir

sendiri, dan sering digunakan pada ventilasi atap


Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang
membantu dalam penggunaan ventilasi
Sedangkan kerugian dari fan propeller adalah efisiensi energinya relatif

rendah dan agak berisik.

34

b.

Tube Axial Fan


Tube-axial fan lebih efisien dari pada propeller fan dengan ciri housing fan
yang berbentuk silinder dipasang teapt pada radius ujung blade, dan
diaplikasikan untuk sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri,
dengan tekanan rendah dan jumlah volume udara yang dialirkan besar.

Gambar 2.15 Fan pipa aksial (UNEP, 2006)


Keuntungan dari tube axial fan adalah:

tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik daripada fan

propeller
cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara yang tinggi,

misalnya pemasangan saluran HVAC


dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (karena
putaran massanya rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan,

yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi


menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi kehilangan di saluran
dengan ruang yang relatif efisien, yang berguna untuk pembuangan
Sedangkan kerugian dari fan pipa aksial antara lain:

Relatif mahal
Kebisingan aliran udara sedang
Efisiensi energinya relatif rendah (65%)

35

c.

Vane axial fan


Vane axial fan merupakan fan axial dengan efisiensi tinggi dengan ciri
housing fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius blade, dan
diaplikasikan untuk sistem sistem pemanas, ventilasi, dan air conditioning
yang memerlukan aliran lurus dan efisiensi tinggi.

Gambar 2.16 Fan dengan baling-baling aksial (UNEP, 2006)


Keuntungan fan dengan baling-baling aksial

Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai 500

mmWC), seperti induced draft untuk pembuangan boiler


Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu
(disebabkan putaran massanya yang rendah) dan menghasilkan aliran pada

arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi


Cocok untuk hubungan langsung ke as motor
Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika dilengkapi dengan fan
airfoil dan jarak ruang yang kecil)
Sedangakan kerugian fan dengan baling-baling aksial adalah relatif mahal
dibanding fan impeler.

36

2.4

Blower
Blower merupakan alat yang memilliki prinsip yang sama seperti prinsip

kompresor yaitu alat yang digerakkan oleh mesin penggerak berupa motor listrik
atau eengine. Pada blower biasanya menggunakan tekanan yang tidak terlalu
tinggi dan dipakai untuk memisahkan udara dari partikel berukuran kecil seperti
serbuk atau biji.
Blower

terbagi menjadi dua macam yaitu

centrifugal blower dan

positive diplacement blower.


2.4.1 Centrifugal Blower
Blower sentrifugal mengolah udara atau gas yang masuk dalam arah
aksial dan keluar dalam arah radial. Tipe blower ini mempunyai 3 bilah: bilah
radial atau lurus, bilah bengkol maju (forward curved blade), dan bilah bengkol
mundur (backward curved blade). Blower bilah radial biasanya digunakan dalam
aplikasi yang mempunyai temperatur tinggi dan diameter yang besar.
Bilah yang dalam arah radial mempunyai tegangan (stress) yang sangat
rendah dibandingkan dengan bilah bengkol maju ataupun mundur. Rotor
mempunyai 4-12 bilah dan biasanya beropeasi pada kecepatan rendah. Blower ini
digunakan dalam kerja buangan (exhaust work), khususnya untuk gas-gas pada
temperatur tinggi dan dengan suspensi dalam alirannya.
Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara
drastis begitu tekanan sistim meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada
sistim pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap. Oleh
karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistim yang cenderung tidak
terjadi penyumbatan. Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal
daripada fan. Impellernya digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada
blower multi-tahap, udara dipercepat setiap melewati impeller. Pada blower tahap
tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan,sehingga lebih efisien.

37

Gambar 2.17 Blower Sentrifugal(UNEP, 2006)


Berdasarkan bentuk sudut ( blade ) impellernya, blower sentrifugal
terbagi atas 2 jenis yaitu :
2.4.1.1 Forward Curved Blade
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung
terpasang diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved terdapat
susunan blade secara paralel (multi blade) keliling shroud. Karena bentuknya,
maka pada jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang
tinggi sehingga mempunyai discharge velocity yang tinggi dan setelah melalui
housing scroll sehingga diperoleh energi potensial yang besar. Bagan konstruksi
alat ini diperlihatkan pada gambar 2.18.

Gambar 2.18 Blower Sentrifugal dengan Forward Curved Blade


(Pranata, 2010)

38

keterangan gambar:
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
3. Blade ( bilah / pisau )
2.4.1.2 Backward Curved Blade.
Tipe ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved
blade, hanya arah dan sudu blade akan mempunyai sudut yang optimum dan
merubah energi kinetik ke energi potensial ( tekanan secara langsung ).
Blower ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan
dan volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator.
Untuk jelasnya dapat diperlihatkan pada gambar 2.19

Gambar 2.19 Blower Sentrifugal dengan Backward Curved Blade


(Pranata, 2010)
Keterangan gambar 2.19 :
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
3. Blade ( bilah / pisau )

39

2.4.1.3 Radial Blade


Didalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada
kapasitas yang kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk radial
blade dibuat pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi.
2.4.2

Positive diplacement blower


Blower ini memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan mendorongnya

melalui rumah blower. Blower ini menyediakan volume udara yang konstan.
Cocok digunakan untuk sistem yang cenderung terjadi penyumbatan, karena
dapat menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya

sampai

mencapai 1,25

kg/cm2 ) untuk menghembus bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas.

Gambar 2.20 Positive diplacement blower (McCabe, 1993)


2.5

Kinerja atau Efisiensi Blower dan Fan


Bagian ini menjelaskan tentang cara mengevaluasi kinerja fan, yang dapat

juga diterapkan pada blower.


2.5.1

Kinerja/Efisiensi Fan
Efisiensi fan adalah perbandingan antara daya yang dipindahkan ke aliran

udara dengan daya yang dikirimkan oleh motor ke fan. Daya aliran udara adalah
hasil dari tekanan dan aliran, dikoreksi untuk konsistensi unit. Efisiensi fan
tergantung pada jenis fan dan impellernya. Dengan meningkatnya laju aliran,
efisiensi meningkat ke ketinggian tertentu (efisiensi puncak) dan kemudian
turun dengan kenaikan laju alir lebih lanjut.

40

Gambar 2.21 Efisiensi versus laju alir (BEE India, 2004)


Efisiensi berbagai fan dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.6 Efisiensi Berbagai Fan

[Sumber: BEE India, 2004]


Sebelum efisiensi fan dapat dihitung, sejumlah parameter operasi harus
diukur,termasuk kecepatan udara, head tekanan, suhu aliran udara pada fan dan
input kW listrik dari motor. Dalam rangka mendapatkan gambaran operasi yang
benar harus diyakinkan bahwa:

Fan dan komponennya beroperasi dengan benar pada kecepatannya

41

Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistansi sistim yang
stabil dll.

Perhitungan efisiensi fan dijelaskan dalam beberapa tahap:


1. Tahap pertama: menghitung berat jenis gas
Menghitung berat jenis udara atau gas dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Berat jenis gas (y) = 273 x 1,293
273 + ToC
2. Tahap kedua: mengukur kecepatan udara dan menghitung kecepatan udara
rata-rata.
Kecepatan udara dapat diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot
dan manometer, atau dengan sensor aliran (instrumen tekanan diferensial), atau
anemometer yang akurat. Tekanan total diukur dengan menggunakan pipa
bagian dalam dari tabung pitot dan tekanan statis diukur dengan menggunakan
pipa luar dari tabung pitot. Jika ujung tabung luar dan dalam disambungkan ke
manometer, didapatkan tekanan kecepatan (yaitu perbedaan antara tekanan total
dan tekanan statis). Untuk mengukur kecepatan yang rendah, lebih disukai
menggunakan manometer dengan pipa tegak keatas daripada manometer pipa-U.

Gambar 2.22 Pengukuran Tekanan Kecepatan dengan


Menggunakan Tabung Pitot (BEE India, 2004)

42

Menghitung kecepatan udara rata-rata dengan mengambil sejumlah


pembacaan tekanan kecepatan yang melintasi bagian melintang saluran
dengan menggunakan persamaan berikut:

Cp = Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik


pembuatnya
p = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh tabung pitot dengan
mengambil pengukuran pada sejumlah titik pada seluruh bagian
melintang saluran.
=

Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian

3. Tahap ketiga: menghitung aliran volumetric

Ukur diameter saluran (atau dari sek itarnya dimana diameter dapat

diperkirakan).
Hitung volum udara/gas dalam saluran dengan hubungan sebagai
berikut:

4.

Tahap keempat: ukur tenaga motor penggerak

Daya motor penggerak (kW) dapat diukur dengan alat load analyzer. kW ini
dikalikan dengan efisiens i motor memberikan daya as/ poros kepada fan.
5.

Tahap kelima: menghitung efisiensi fan

Efisiensi mekanik dan statik dapat dihitung sebagai berikut:


a). Efisiensi Mekanik :

43

b) Efisiensi Statik, yang sama kecuali jika tekanan kecepatan pada saluran
keluar tidak ditambahkan ke tekanan statik fan

2.5.2

Kesulitan dalam Mengkaji Kinerja Fan dan Blower


Dalam prakteknya akan dihadapi kesulitan-kesulitan pada saat mengkaji

kinerja fan dan blower, beberapa diantaranya diterangkan dibawah ini:


1.

Ketidaktersediaannya data spesifikasi fan:


Hampir semua industri tidak menyimpan data tersebut secara sistematis

atau tidak memilikinya sama sekali. Dalam kasus terebut, hubungan persentase
loading/beban fan dengan aliran atau tekanan tidak dapat diperkirakan secara
memuaskan. Data spesifikasi fan harus didapatkan dari data orisinil pabrik/
Original Equipment Manufacturer (OEM) dan didokumentasikan.
2.

Kesulitan dalam pengukuran kecepatan:


Pengukuran kecepatan aktual menjadi tugas yang sulit dalam pengkajian

kinerja fan. Dalam banyak kasus lokasi saluran sangat sulit untuk dilakukan
pengukuran dan pada kasus lainnya tidak mungkin melintasi saluran pada kedua
arah ujungnya. Dalam kasus ini, maka tekanan kecepatan dapat diukur di tengah
saluran dan dikoreksi dengan mengkalikannya dengan faktor 0,9.
3.
Kalibrasi tabung pitot, manometer, anemometer & instrumen-instrumen
pengukuran yang tidak benar:
Seluruh instrumen dan instrumen pengukur daya lainnya harus dikalibrasi
dengan benar untuk menghindari pengkajian fan dan blower yang salah.
Pengkajian sebaiknya tidak dilakukan dengan penggunaan faktor koreksi.
4.

Variasi parameter proses selama pengujian:


Jika terdapat perbedaan besar dalam pengukuran parameter proses pada

saat pengujian, maka pengkajian kinerja menjadi tidak dapat dipercaya.

44

2.6

Hukum Fan
Hukum Fan berkaitan dengan variabel kinerja untuk setiap rangkaian fan

yang sama secara dinamis pada titik penilaian (rating) yang sama pada kurva
kinerja. Variabel-variabelnya adalah ukuran fan (D), laju putaran (N), densitas gas
(), laju alir volume (Q), tekanan (p), efisiensi total (Ntj), dan daya poros (P).
1. Hukum Fan 1 adalah efek perubahan ukuran, laju atau densitas pada aliran
volume, tekanan, dan level daya.
2. Hukum Fan 2 adalah efek perubahan ukuran, tekanan, atau densitas pada
laju alir volume, kecepatan, dan daya.
3. Hukum Fan 3 adalah pengaruh perubahan ukuran, aliran volume atau
densitas padakecepatan, tekanan, dan daya.
Hukum-hukum fan dapat diterapkan pada fan tertentu untuk menentukan
pengaruh perubahan kecepatan l. Tetapi perlu diperhatikan bahwa hukum-hukum
tersebut berlaku jika kondisi aliran adalah sama. Hukum-hukum fan tersebut tidak
melibatkan

koreksi

untuk

aliran

kompresibel.

Adapun

faktor-faktor

kompresibilitas yang tidak diperhitungkan oleh hukum fan adalah:


1. Ketika udara mengalir ke dalam fan, udara tersebut dikompresi dan
volume yang keluar akan menjadi lebih kecil daripada volume pada bagian
masukan. Hukum fan tidak memperhitungkan efek tersebut.
2. Sebuah fan yang dipilih tanpa menggunakan kompresibilitas akan
mempunyai ukuran yang lebih besar daripada yang dibutuhkan, dan daya
fan akan dinyatakan.
3. Efek kompresibilitas adalah sangat kecil ketika kenaikan tekanan fan di
bawah 10 Wg, dan hal tersebut biasanya diabaikan pada ambang batas
(threshold).
2.7

Mengendalikan Aliran Udara Fan


Biasanya, fan terpasang beroperasi pada kecepatan konstan. Namun

beberapa situasi mungkin menghendaki perubahan kecepatan, sebagai contoh


lebih banyak aliran udara mungkin diperlukan dari fan ketika ada tambahan
sebuah saluran baru, atau mungkin diperlukan aliran udara yang sedikit jika

45

fannya kebesaran. Terdapat banyak cara untuk menurunkan atau mengendalikan


aliran udara fan. Hal tersebut diringkas dalam Tabel 2.6
Tabel 2.7 Jenis Pengendali Aliran
Jenis pengendali

Keuntungan

Kerugian

aliran
Perubahan pully:

Penurunan kecepatan

Fan harus mampu

mengurangi ukuran

secara

menangani perubahan

pully

permanen

kapasitas

motor/ penggerak

Penurunan energi

Fan harus digerakkan

secara nyata (lihat

oleh sistim atau motor

Gambar 18: penurunan 2

V-belt

inchi pully
Dampers: mengurangi

menghemat 12 kW)
M
urah

M
emberikan jumlah

jumlah aliran dan

M
udah

pengaturan yang

meningkatkan tekanan

pemasangannya

terbatas

hulu,

M
engurangi aliran

yang akan mengurangi

tapi

keluaran fan

tidak mengurangi
pemakaian energi
Biaya operasi dan

Inlet Guide vanes:

M
emperbaiki efisiensi

perawatan lebih tinggi


K
urang efisien pada

menciptakan pusaran ke fan sebab

aliran yang kurang dari

arah

beban fan dan aliran

80% aliran penuh

fan sehingga

udara yang

memperkecil

dialirkan berkurang

sudut antara udara yang

Biayanya murah pada

masuk dan blade fan,

aliran udara

sehinga menurunkan

antara

beban,

aliran penuh

80-100%

46

dari

tekanan

dan

aliran

udara fan
Variable pitch fans

D
apat menjaga

D
apat diterapkan

merubah:

efisiensi fan tinggi

hanya

sudut antara aliran

diatas kisaran kondisi

pada beberapa jenis fan

udara

operasi

aksial saja

masuk dan blade

M
enghindarkan

M
asalah kotoran jika

dengan

timbulnya gaung

bahan pencemar

memiringkan blade fan

ketuka kecepatan operasi

terakumulasi dalam

sehingga menurunkan

normal

actuator mekanis yang

beban

dicapai

mengendalikan blades

motor dan aliran udara

D
apat beroperasi dari

J ika beroperasi pada

kondisi tanpa

beban rendah untuk

aliran sampai aliran

jangka waktu lama

penuh tanpa

dapay mengurangi

adanya

masalah faktor daya dan

kegagalan.

efisiensi
motor, sehingga
menghilangkan
keuntungan efisiensi
dan
resiko adanya biaya
faktor daya yang rendah

Variagble Speed Drive

D
apat di retrofit

dari utilitas
V
SD Mekanik

(VSD): menurunkan

dengan kompak ke

memiliki

kecepatan fan untuk

motor yang ada

masalah pengendapan

memenuhi kebutuhan

Tidak ada masalah

kotoran

aliran

pengendapan

Biaya investasi dapat

yang berkurang

kotoran

menjadi hambatan

V
SD Mekanik:

M
engurangi

47

kopling

kehilangan energi dan

hidrolik, kopling fluida,

biaya dengan

dengan belt dan pully

merendahkan aliran

yang dapat diatur

sistim keseluruhan

V
SD Listrik: kopling

Pengendalian aliran

arus

yang sudan

eddy, pengendali motor

dikembangkan dan lebih

dengan rotor, dan

efisien

variable

D
apat mengatur

frequency drive (VFD:

kecapatan fan diatas

mengubah kecepatan

kisaran kontinyu

putaran motor dengan

Khusus untuk VFD:

mengatur frekwensi

Pengendali aliran yang

daya

efektif dan

yang dipasok)

mudah
M
emperbaiki efisiensi
operasi fan
diatas

Pompa kecepatan multi

Klep penutup cakram:

kisaran

kondisi

operasi yang luas


Pengendali aliran yang

A
da lompatan dari

efisien

kecepatan ke kecepatan

Cocok jika hanya dua

Biaya investasi dapat

kecepatan tetap

menjadi hambatan

yang diperlukan
Desainnya sederhana

H
anya layak untuk

klep

beberapa penggunaan

penutup dorong yang


mengubah lebar impeler
yang berpengaruh
terhadap
aliran udara
Mengoperasikan fan

Efisiensi tinggi pada


48

H
anya digunakan bila

dalam

variasi

fan dapat beroperasi

susunan paralel: dua

kebutuhan sistim

pada resistansi rendah

atau

M
empunyai kelebihan

hampir pada kondisi

lebih fan dalam susunan dalam

aliran bebas

paralel menggantikan

memurunkan resiko

satu

penghentian

fan yang besar

karena kegagalan atau


perawatan
yang tidak baik
D
ua fan yang lebih
kecil lebih murah
dan memberikan kinerja
lebih baik
dibandingkan satu fan
yang relatif
besar
D
apat dilengkapi
dengan pengendali
aliran lainnya untuk
meningkatkan
fleksibilitas

dan

Mengoperasikan fan

kehandalan
Tekanan aliran rata

Tidak cocok untuk

dalam

-rata lebih rendah

sistim dengan resistansi

susunan seri:

K
ebisingan yang

yang rendah

menggunakan

dibangkitkan lebih

fan multi dalam

rendah

susunan

Permintaan pendukung

dorong-tarik

listrik dan
bangunan lebih rendah
Cocok untuk sistim

49

dengan saluran
panjang, penurunan
tekanan pada
komponen sistim, atau
resistansinya
yang tinggi
2.8

Memilih Blower dan Fan yang Benar


Bagian ini menjelaskan tentang cara memilih fan yang benar, yang dapat

juga diterapkan pada blower.


Pertimbangan penting ketika memilih fan adalah (US DOE, 1989):

Kebisingan

Kecepatan perputaran

Karakteristik aliran udara

Kisaran suhu

Variasi dalam kondisi operasi

Ketidakleluasaan ruang dan tata letak sistim

Harga pembelian, biaya operasi (ditentukan oleh efisiensi dan perawatan),


dan umur operasi
Namun, sebagai aturan umum, penting untuk diketahui bahwa untuk

memperbaiki kinerja sistim fan secara efektif, perancang dan operator juga harus
mengerti bagaimana fungsi komponen sistim lain. Pendekatan sistim
membutuhkan pengetahuan tentang interaksi antara fan, peralatan yang
mendukung operasi fan, dan komponen yang dilayani oleh fan. Penggunaan
pendekatan sistim dalam proses pemilihan fan akan menghasilkan sistim yang
lebih tenang, lebih efisien, dan lebih handal.
Masalah yang umum adalah bahwa perusahaan membeli fan yang
kebesaran kapasitasnya. Fan tersebut tidak akan beroperasi pada titik efisiensi
terbaiknya (BEP) dan dalam kasus yang ekstrim fan tersebut mungkin beroperasi
pada kondisi yang tidak stabil disebabkan titik operasi pada kurva aliran udara
tekanan fan. Fan yang kebesaran mengakibatkan kelebihan aliran energi,

50

menyebabkan tingginya kebisingan aliran udara dan meningkatkan stress pada fan
dan sistim. Sebagai akibatnya, fan yang kebesaran tidak hanya mahal harganya
dan pengoperasiannya, tetapi juga menciptakan masalah kinerja sistim yang
sebetulnya dapat dihindarkan. Penyelesaian yang mungkin adalah mengganti fan,
mengganti motor, atau menggunakan motor penggerak variasi kecepatan/ variable
speed drive.
2.9

Pemeliharaan blower dan fan secara teratur

2.9.1

Pemeliharaan Fan
Perawatan fan dan blower secara teratur adalah penting untuk

mendapatkan tingkat kinerjanya. Kegiatan perawatan meliputi (US DOE, 1989):

Pemeriksaan berkala seluruh komponen sistim

Pelumasan dan penggantian bearing

Pengencangan dan penggantian belt

Perbaikan atau penggantian motor

Pembersihan fan

2.9.2

Pemeliharaan Blower
Pada bantalan harus diperiksa celah pada ball nya, apakah celah nya masih
memenuhi standard atau tidak, karena hal ini dapat mempengaruhi getaran,

yang dapat mengakibatkan kerusakan pada roda gigi.


Pelumasan pada blower haruslah dilakukan, karena dengan adanya
pelumasan

akan

mencegah

terjadinya

karat/korosi

yang

dapat

menyebabkan kerusakan pada blower, terutama pada roda gigi dan

bantalan.
Memperhatikan sabuknya apakah mengalami kekendoran atau tidak,
karena ini dapat mengakibatkan berkurangnya efisiensi dari blower.

2.9.3

Daftar Periksa Opsi


Bagian ini berisikan opsi-opsi efisiensi energi yang paling penting

Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat untuk saluran
masuk udara fan

Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan

51

Minimalkan rintangan fan pada saluran masuk dan kelaur

Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur

Minimalkan kecepatan fan

Gunakan slip rendah atau belts datar untuk transmisi tenaga

Periksa tekanan belt secara teratur

Hilangkan variable pitch pulleys

Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar

Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi sinambung atau yang
mendekati sinambung

Hilangkan kebocoran dalam saluran kerja

Minimalkan bengkokan dalam saluran kerja

Matikan fan dan blower jika tidak digunakan

Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila motornya


kebesaran

Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper

Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP) dengan
impeller FRP

Berlubang yang lebih efisien energinya dengan desain aerofoil

Coba operasikan fan dekat titik operasi terbaiknya (BEP)

Kurangi kehilangan transmisi dengan menggunakan belt datar yang


energinya efisien atau cogged raw-edged V-belts sebagai pengganti sistim
V-belt konvensional Minimalkan resistansi dan penurunan tekanan sistim
dengan memperbaiki sistim salurannya

Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang digerakkan


sudah benar

Pastikan kualitas pasokan daya yang cukup ke penggerak motor

Periksa secara teratur kecenderungan getaran untuk memperkirakan kegagalan


lebih

awal

seperti

kerusakan

bearing,

ketidaksesuaian

ketidakseimbangan, kelonggaran fondasi, dll.


2.10.

Aplikasi Blower dan Fan di Bidang Industri

52

sambungan,

Penggunaan fan dan blower sangat luas, khususnya untuk industri migas
dan petrokimia banyak digunakan sebagai :
1. Sebagai penggerak ( yang sering ) digunakan :

Electro Motor.

Motor baker

Turbin gas atau turbin uap

53

BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1

Kesimpulan
Kompresor merupakan alat untuk memasukkan udara dan atau mengirim

udara dengan tekanan tinggi. Blower dan fan merupakan peralatan digunakan
untuk mengalirkan fluida berupa gas dan memisahkannya dari pengotornya
seperti partikel padat sehingga dihasilkan udara yang lebih bersih.
3.2
Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai
kompresor, blower dan fan seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari
kompresor tersebut yang dapat berguna dalam perawatan agar kompresor, blower
dan fan dapat mempuyai usia yang lebih lama.

54

DAFTAR PUSTAKA
Austin, GT, 1984, Shreves Chemical Process Industries 4th edition, McGrawHill
Book Co.
Cobe Mc and Smith, 1956. Unit Operation of Chemical Engineering, Inc.
Toronto, London, New York.
Edahwati, luluk, 2009. Alat Industri Kimia. UPN Press, Surabaya.
Perry, H, Robert, Chemical Engineers Handbook Edition 5, 1973, MC Graw Hill
Company : Tokyo, Japan.
Brown, George granger. 1978. Unit Operations. Charles E. Tuttle Company :
Tokyo, Japan.
Muhammad Subhan. (2010). Pengertian Kompresor. [online]
http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html, diakses
tanggal 3 Mart 2015
Anonim. (2013). Kompresor. [online]
http://www.anneahira.com/kompresor.htm, diakses tanggal 3 Maret 2015
Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen-Komponen Kompresor. [online]
http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/komponen-utamacompressor-dan-fungsinya.html, diakses tanggal 3 Maret 2015

55

Anda mungkin juga menyukai