Kompresor, Blower and Fan
Kompresor, Blower and Fan
Kompresor, Blower and Fan
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kompresor, blower dan fan banyak digunakan di beberapa pabrik.
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara
dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor juga digunakan untuk
membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan (M.
Subhan,2010).
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang
berhubungan dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas
dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas.
Blower dan fan merupakan peralatan digunakan untuk mengalirkan fluida
berupa gas dan memisahkannya dari pengotornya seperti partikel padat sehingga
dihasilkan udara yang lebih bersih. Blower dan fan secara umum digunakan untuk
memasok dan mengatur aliran udara atau gas seperti memasok udara untuk
pembakaran boiler, pembuangan debu, sistem ventilasi ruangan, pembuangan
asap, pemindahan bahan tersuspensi didalam aliran gas. Meskipun blower dan fan
memiliki fungsi yang sama, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan keduanya
terletak pada tekanan yang digunakan (Yogi, 2009).
Sebagian besar blower yang digunakan berbentuk sentrifugal. Blower juga
dapat digunakan untuk memasok udara draft ke boiler dan tungku. Fan biasanya
digunakan untuk tekanan rendah yang tidak lebih dari 2 psig. Sebaliknya, blower
digunakan pada tekanan yang relatif lebih tinggi dengan tekanan discharge
diantara 2-10 psig. Istilah blower juga digunakan pada kompresor rotari yang
memiliki kapasitas aliran rendah dengan rasio kompresi tinggi (Pranata, 2010)
Kebutuhan industri terhadap kompresor, blower dan fan semakin
meningkat karena semakin tingginya kebutuhan peningkatan kualitas udara dalam
ruangan dan pengendalian pencemaran. Pemilihan terhadap jenis kompresor,
blower dan fan menjadi hal yang sangat penting bagi industri karena jenis
kompresor, blower dan fan berkaitan dengan sistem energi yang efisien (Yogi,
2009).
1.2
Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memahami jenis, cara kerja dan
Manfaat Penulisan
Makalah Kompresor, Blower dan Fan memiliki beberapa manfaat yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kompresor
2.1.1
Pengertian Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk
merupakan mesin fluida yang mengubah uap refrigerant yang masuk pada suhu
dan tekanan yang rendah menjadi uap bertekanan tinggi. Kompresor juga
mengubah suhu refrigeran menjadi lebih tinggi akibat proses yang bersifat
isentropik. Karena kerjanya sebagai pemampat, maka material yang bias
dimampatkan harus compressible atau berbentuk gas. Kompresor biasanya
menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga
penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau
digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/air brush, untuk mengisi angin
ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder) dan lain sebagainya.
Secara umum biasanya mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika
merupakan campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen
dan 1% Campuran Argon, Karbondioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun
ada juga kompresor yang mengisap udara/gas dengan tekanan lebih tinggi dari
tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula
kompressor yang menghisap udara/ gas bertekanan lebih rendah dari tekanan
atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
2.1.2
Fungsi kompresor
Sebuah kompresor memiliki dua fungsi utama: 1) untuk memompa
pendingin melalui sistem pendingin dan 2) untuk menekan gas pendingin dalam
sistem sehingga dapat terkondensasi menjadi cair dan menyerap panas dari udara
atau air yang sedang didinginkan atau dingin. Kompresor sering digunakan untuk:
1. Mengirim tenaga (berupa udara) untuk peralatan pneumatik dan peralatan
pengangkat yang bekerja, secara pneumatik
2. Mengirim dan membagi-bagi gas seperti pada pipa-pipa gas dan bahan
bakar cair
3. Menyediakan udara bertekanan tinggi seperti pada mesin otomotif
4. Meningkatkan sistem tekanan untuk membantu reaksi kimia
2.1.3 Jenis-jenis kompresor
Kompresor dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu possitivedisplacement dan dinamik. Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau
gas di- trap dalam ruang kompresi dan volumnya secara mekanik menurun,
menyebabkan peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada
3
kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan variasi pada tekanan
pengeluaran (UNEP, 2006).
Kompresor dinamik memberikan energi kecepatan untuk aliran udara atau
gas yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang
sangat tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh
impeller dan volute pengeluaran atau diffusers. Pada kompresor jenis dinamik
sentrifugal, bentuk dari sudu-sudu impeller menentukan hubungan antara aliran
udara dan tekanan (head) yang dibangkitkan (UNEP, 2006).
titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang
diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu
hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4).
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
1. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini
dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga
temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal
(temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka persamaan
isotermal dari suatu gas sempurna adalah:
Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk
perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang
sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin
untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh
cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam
silinder.
2. Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi
akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas.
Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah
terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat
sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam
pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam
proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:
Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil
mengkompresi dan bergerak kedepan.
dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang
ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja. Kompresor putar merupakan kompresor
kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara atau pendingin air.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja,
kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel
10
12
kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ketingkat berikutnya,
sampai beberapa tingkat yang dibutuhkan.
Disini nosel masuk berfungsi mengarahkan dan mempercepat aliran gas
atau udara ke dalam sudu pengarah. Dari sudu pengarah, gas akan masuk ke sudu
putar yang akan menambahkan energi ke daam gas. Sudu tetap berfungsi sebagai
difuser dan pembelok arah aliran ke deretan sudu gerak pada tingkat berikutnya.
Biasanya beberapa deret pertama dari sudu tetap dapat diatur untuk penggunaan
mesin diluar kondisi rancangan, sedangkan sebagian besar sudu tetap adalah
fixed. Sudu tetap pada tingkat terakhir berfungsi sebagai sudu pembebas olakan
sebelum aliran gas atau udara lewat nosel sisi keluar. Kompresor ini umumnya
dipakai untuk kapasitas yang besar tetapi dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa kriteria seleksi untuk berbagai jenis kompresor terlihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Kriteria Seleksi Umum untuk Kompresor
13
2.1.4
Klasifikasi Kompresor
2. Jenis Perpindahan
14
1. Bagian statis
a. Casing
15
Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam
lainnya.
b. Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus
tahan terhadap abrasive dan korosi.
c. Guide Vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan
aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi
vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas
yang tinggi.
d. Eye Seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi
wearing ring impeller. Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang
keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction
(tekanan rendah).
f. Diffusser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeler menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage dipasang
diantara inter stage impeler.
g. Return Bend
16
17
kecepatan gas. Impeler adalah bagian dari rotor kompresor yang memberikan
tambahan energi kinetik pada fluida gas melalui sudu-sudunya (blade).
c. Bantalan (Bearing)
Bantalan (bearing) adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil
gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
2.1.6
Misalnya ketika seorang mengambil napas dalam dalam untuk meniup api lilin,
maka ia akan meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga
menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan atau dihembuskan
untuk meniup api lilin tersebut. Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja
yang sudah terorganisir dengan baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu
kesatuan yang saling mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan
maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor biasanya terbagi menjadi empat
prinsip utama, yaitu:
1. Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi
dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor tersebut.
Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah tekanan yang
terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan peningkatan dari suhu
kompresor itu sendiri. Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan
suhu tekanan udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara
yang dihasilkan oleh kompresor mampu mengendalikan suhu dari kompresor
untuk melanjutkan proses berikutnya.
2. Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler merupakan
salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara. Intercooler mempunyai
fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang terdapat dalam tabung kompresor,
sehingga mampu digunakan untuk keperluan lainya. Suhu yang dimiliki oleh
18
tekanan udara dalam kompresor ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan
dengan suhu ruangan, dengan perbedaan suhu berkisar antara 10Fahrenheit
(sekitar -12Celcius) sampai dengan 15Fahrenheit (sekitar -9Celcius).
3. Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan
udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor. Kapasitas
sesungguhnya dari kompresor dapat mengalami penurunan kapasitas. Penurunan
ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake, pemanasan dini pada
udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan ekspansi volume udara.
Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric efficiency adalah rasio antara
kapasitas kompresor dengan compressor displacement.
4. Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor
adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara
dalam setiap unit kapasitas kompresor. Biasanya specific energy consumption
pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
Berikut adalah cara kerja dari kompresor:
Possitive-Displacement
1. Compressor Reciprocating
19
Pada
20
denyutan. Kompresor
bentuknya kompak,
21
22
Energi kinetik yang dimiliki gas atau udara kemudian dirubah menjadi energi
potensial (tekanan) didalam diffuser dengan cara memperlambat laju kecepatan
udara dan gas. Energi potensial akhir keluar merupakan tekanan discharge dari
kompresor sentrifugal tersebut.
23
24
2.1.7
Efisiensi kompresor
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah terorganisir
dengan baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Prinsip
kerja dari sebuah kompresor biasanya terbagi menjadi empat prinsip utama,
yaitu:
1. Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi
dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor
tersebut. Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah
tekanan yang terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan
peningkatan dari suhu kompresor itu sendiri. Kompresor mempunyai
kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan udara dan meningkatkan
efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor
mampu mengendalikan suhu dari kompresor untuk melanjutkan proses
berikutnya.
2. Intercooling
25
2.2
2.2.1
26
yang lebih bersih. Blower dan fan secara umum digunakan untuk memasok dan
mengatur aliran udara atau gas seperti memasok udara untuk pembakaran boiler,
pembuangan debu, sistem ventilasi ruangan, pembuangan asap, pemindahan
bahan tersuspensi didalam aliran gas.
Pengertian blower pada dasarnya sama dengan fan, namun blower dapat
menghasilkan tekanan statik yang lebih tinggi. Dalam praktik keteknikan, fan dan
blower dikategorikan sebagai peralatan yang menghasilkan tekanan relatif rendah,
sedangkan kompresor menghasilkan tekanan yang lebih tinggi. Batasan antara
blower dan kompresor ditetapkan pada 7% peningkatan densitas fluida (udara)
dari umpan blower ke keluaran blower.
Blower dan fan merupakan dua macam mesin yang berbeda namun
memiliki fungsi yang sama yaitu memindahkan sejumlah udara atau gas. Blower
dan fan juga memiliki kesamaan fungsi dengan kompressor. Perbedaan antara
kompresor, blower dan fan terletak pada tekanan yang digunakan untuk
menggerakkan udara dan tekanan sistem operasinya. The American Society of
Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik (rasio tekanan
pengeluaran terhadap tekanan hisap) untuk membedakan fan, blower, dan
kompresor (UNEP, 2006). Perbedaan fan, blower, dan kompresor ditunjukkan
pada Tabel 2.5.
27
Rasio Spesifik
Fan
Blower
Kompresor
Sumber: UNEP, 2006
Sampai 1,11
1,11- 1,20
Lebih dari 1,20
Kenaikam Tekanan
(mmWg)
1136
1136 2066
-
Secara teknis, fan biasanya digunakan untuk tekanan rendah yang tidak
lebih dari 2 psig dan blower digunakan pada tekanan yang relatif lebih tinggi
dengan tekanan discharge diantara 2-10 psig, sedangkan kompresor digunakan
untuk tekanan discharge diatas 10 psig (Pranata, 2010).
Secara umum, fan dan blower dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu
aliran sentrifugal dan aliran aksial. Gaya sentrifugal dapat diciptakan dengan
menggunakan piranti tipe sentrifugal yang bergantung pada fasa fluida yang
diolah. Untuk fasa cair, pompa sentrifugal dapat mengakomodasi keperluan
tersebut, sedangkan untuk fasa gas, fan dan blower sentrifugal biasanya
digunakan.
Secara fisik, perangkat sentrifugal menunjukkan bentuk yang beragam,
namun masing-masing mempunyai prinsip dasar yang sama, yakni menciptakan
energi kinetik melalui tindakan gaya sentrifugal, lalu mengubah energi kinetik
tersebut menjadi energi tekanan melalui penurunan kecepatan fluida alir secara
efisien. Secara umum, piranti perpindahan fluida sentrifugal mempunyai
karakteristik:
1. buangan biasanya bebas dari getaran,
2. piranti mampu menunjukkan kinerja yang efisien pada rentang tekanan dan
kapasitas yang lebar meskipun pada kecepatan operasi yang tetap,
3. tekanan buang adalah fungsi dari densitas fluida,
4. piranti dapat menghasilkan kecepatan tinggi dengan ukuran alat yang relatif
kecil (Yogi, 2009).
28
2.3
Fan
Fan merupakan peralatan yang mengalirkan suatu fluida gas dengan cara
Centrifugal Fan
Centrifugal fan dapat menghasilkan aliran udara dengan mempercepat arus
udara secara radial dan mengubah energi kinetik menjadi tekanan menggunakan
impeller yang berputar. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok
untuk kondisi operasi kasar seperti sistem dengan suhu tinggi, aliran udara kotor
atau lembab dan handling bahan. Oleh karena itu, fan jenis ini merupakan fan
yang paling banyak digunakan.
Aliran udara pada centrifugal fan mengalami perubahan arah sebanyak
dua kali yaitu yang pertama ketika udara masuk dan yang kedua terjadi ketika
udara akan keluar (Bureau of Energy Efficiency, 2005). Gambar centrifugal fan
ditunjukkan pada Gambar 2.9.
29
Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran
Sangat tahan lama
Efisiensinya mencapai 75%
Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling
31
Backward curve/inclined fan merupakan fan yang memiliki blade yang miring
jauh dari arah perputaran memiliki blade dengan permukaan yang datar,
melengkung dan airfoil seperti pada Gambar 2.12.
berlebih ke motor)
cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
cocok untuk layanan forced draft
blade datar lebih kuat
blades lengkung lebih efisien (melebihi 85%)
blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien
32
tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung
2.3.2
Axial Fan
Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi
dengan tekanan rendah. Fan jenis disk (piringan) adalah sama dengan fan-fan
rumah tangga. Fan tersebut umumnya untuk sirkulasi atau pembuangan yang
bekerja tanpa saluran. Cara kerja fan seperti impeller pesawat terbang yaitu
blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Pada
tipe ini, udara masuk dalam arah aksial dan juga meninggalkan dalam arah aksial.
Fan ini biasanya mempunyai baling-baling yang mengarahkan aliran masuk (inlet
guide vane), yang diikuti dengan bilah putar, dan bilah statis. Fan ini terkenal di
industri karena murah dengan bentuknya yang kokoh dan ringan.
ditunjukkan pada Gambar 2.13.
33
Axial fan
Jenis utama fan dengan aliran aksial terdiri dari tube-axial fan, vane axial fan dan
propeller fan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai keuntungan dan kerugian dari
jenis-jenis fan aliran aksial:
a.
Fan Propeller
Propeller fan merupakan desain dasar fan aksial yang diaplikasikan untuk
tekanan rendah dan volume udara yang dialirkan sangat besar volume. Fan jenis
ini biasa diaplikasikan untuk sistem ventilasi yang menembus tembok.
dihasilkannya kecil)
Murah sebab konstruksinya yang sederhana
Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang mengalir
34
b.
tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik daripada fan
propeller
cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara yang tinggi,
Relatif mahal
Kebisingan aliran udara sedang
Efisiensi energinya relatif rendah (65%)
35
c.
36
2.4
Blower
Blower merupakan alat yang memilliki prinsip yang sama seperti prinsip
kompresor yaitu alat yang digerakkan oleh mesin penggerak berupa motor listrik
atau eengine. Pada blower biasanya menggunakan tekanan yang tidak terlalu
tinggi dan dipakai untuk memisahkan udara dari partikel berukuran kecil seperti
serbuk atau biji.
Blower
37
38
keterangan gambar:
1. Shroud
2. Hub ( pusat )
3. Blade ( bilah / pisau )
2.4.1.2 Backward Curved Blade.
Tipe ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved
blade, hanya arah dan sudu blade akan mempunyai sudut yang optimum dan
merubah energi kinetik ke energi potensial ( tekanan secara langsung ).
Blower ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan
dan volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator.
Untuk jelasnya dapat diperlihatkan pada gambar 2.19
39
melalui rumah blower. Blower ini menyediakan volume udara yang konstan.
Cocok digunakan untuk sistem yang cenderung terjadi penyumbatan, karena
dapat menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya
sampai
mencapai 1,25
Kinerja/Efisiensi Fan
Efisiensi fan adalah perbandingan antara daya yang dipindahkan ke aliran
udara dengan daya yang dikirimkan oleh motor ke fan. Daya aliran udara adalah
hasil dari tekanan dan aliran, dikoreksi untuk konsistensi unit. Efisiensi fan
tergantung pada jenis fan dan impellernya. Dengan meningkatnya laju aliran,
efisiensi meningkat ke ketinggian tertentu (efisiensi puncak) dan kemudian
turun dengan kenaikan laju alir lebih lanjut.
40
41
Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistansi sistim yang
stabil dll.
42
Ukur diameter saluran (atau dari sek itarnya dimana diameter dapat
diperkirakan).
Hitung volum udara/gas dalam saluran dengan hubungan sebagai
berikut:
4.
Daya motor penggerak (kW) dapat diukur dengan alat load analyzer. kW ini
dikalikan dengan efisiens i motor memberikan daya as/ poros kepada fan.
5.
43
b) Efisiensi Statik, yang sama kecuali jika tekanan kecepatan pada saluran
keluar tidak ditambahkan ke tekanan statik fan
2.5.2
atau tidak memilikinya sama sekali. Dalam kasus terebut, hubungan persentase
loading/beban fan dengan aliran atau tekanan tidak dapat diperkirakan secara
memuaskan. Data spesifikasi fan harus didapatkan dari data orisinil pabrik/
Original Equipment Manufacturer (OEM) dan didokumentasikan.
2.
kinerja fan. Dalam banyak kasus lokasi saluran sangat sulit untuk dilakukan
pengukuran dan pada kasus lainnya tidak mungkin melintasi saluran pada kedua
arah ujungnya. Dalam kasus ini, maka tekanan kecepatan dapat diukur di tengah
saluran dan dikoreksi dengan mengkalikannya dengan faktor 0,9.
3.
Kalibrasi tabung pitot, manometer, anemometer & instrumen-instrumen
pengukuran yang tidak benar:
Seluruh instrumen dan instrumen pengukur daya lainnya harus dikalibrasi
dengan benar untuk menghindari pengkajian fan dan blower yang salah.
Pengkajian sebaiknya tidak dilakukan dengan penggunaan faktor koreksi.
4.
44
2.6
Hukum Fan
Hukum Fan berkaitan dengan variabel kinerja untuk setiap rangkaian fan
yang sama secara dinamis pada titik penilaian (rating) yang sama pada kurva
kinerja. Variabel-variabelnya adalah ukuran fan (D), laju putaran (N), densitas gas
(), laju alir volume (Q), tekanan (p), efisiensi total (Ntj), dan daya poros (P).
1. Hukum Fan 1 adalah efek perubahan ukuran, laju atau densitas pada aliran
volume, tekanan, dan level daya.
2. Hukum Fan 2 adalah efek perubahan ukuran, tekanan, atau densitas pada
laju alir volume, kecepatan, dan daya.
3. Hukum Fan 3 adalah pengaruh perubahan ukuran, aliran volume atau
densitas padakecepatan, tekanan, dan daya.
Hukum-hukum fan dapat diterapkan pada fan tertentu untuk menentukan
pengaruh perubahan kecepatan l. Tetapi perlu diperhatikan bahwa hukum-hukum
tersebut berlaku jika kondisi aliran adalah sama. Hukum-hukum fan tersebut tidak
melibatkan
koreksi
untuk
aliran
kompresibel.
Adapun
faktor-faktor
45
Keuntungan
Kerugian
aliran
Perubahan pully:
Penurunan kecepatan
mengurangi ukuran
secara
menangani perubahan
pully
permanen
kapasitas
motor/ penggerak
Penurunan energi
V-belt
inchi pully
Dampers: mengurangi
menghemat 12 kW)
M
urah
M
emberikan jumlah
M
udah
pengaturan yang
meningkatkan tekanan
pemasangannya
terbatas
hulu,
M
engurangi aliran
tapi
keluaran fan
tidak mengurangi
pemakaian energi
Biaya operasi dan
M
emperbaiki efisiensi
arah
fan sehingga
udara yang
memperkecil
dialirkan berkurang
aliran udara
sehinga menurunkan
antara
beban,
aliran penuh
80-100%
46
dari
tekanan
dan
aliran
udara fan
Variable pitch fans
D
apat menjaga
D
apat diterapkan
merubah:
hanya
udara
operasi
aksial saja
M
enghindarkan
M
asalah kotoran jika
dengan
timbulnya gaung
bahan pencemar
terakumulasi dalam
sehingga menurunkan
normal
beban
dicapai
mengendalikan blades
D
apat beroperasi dari
kondisi tanpa
penuh tanpa
dapay mengurangi
adanya
kegagalan.
efisiensi
motor, sehingga
menghilangkan
keuntungan efisiensi
dan
resiko adanya biaya
faktor daya yang rendah
D
apat di retrofit
dari utilitas
V
SD Mekanik
(VSD): menurunkan
dengan kompak ke
memiliki
masalah pengendapan
memenuhi kebutuhan
kotoran
aliran
pengendapan
yang berkurang
kotoran
menjadi hambatan
V
SD Mekanik:
M
engurangi
47
kopling
biaya dengan
merendahkan aliran
sistim keseluruhan
V
SD Listrik: kopling
Pengendalian aliran
arus
yang sudan
efisien
variable
D
apat mengatur
mengubah kecepatan
kisaran kontinyu
mengatur frekwensi
daya
efektif dan
yang dipasok)
mudah
M
emperbaiki efisiensi
operasi fan
diatas
kisaran
kondisi
A
da lompatan dari
efisien
kecepatan ke kecepatan
kecepatan tetap
menjadi hambatan
yang diperlukan
Desainnya sederhana
H
anya layak untuk
klep
beberapa penggunaan
H
anya digunakan bila
dalam
variasi
kebutuhan sistim
atau
M
empunyai kelebihan
aliran bebas
paralel menggantikan
memurunkan resiko
satu
penghentian
dan
Mengoperasikan fan
kehandalan
Tekanan aliran rata
dalam
susunan seri:
K
ebisingan yang
yang rendah
menggunakan
dibangkitkan lebih
rendah
susunan
Permintaan pendukung
dorong-tarik
listrik dan
bangunan lebih rendah
Cocok untuk sistim
49
dengan saluran
panjang, penurunan
tekanan pada
komponen sistim, atau
resistansinya
yang tinggi
2.8
Kebisingan
Kecepatan perputaran
Kisaran suhu
memperbaiki kinerja sistim fan secara efektif, perancang dan operator juga harus
mengerti bagaimana fungsi komponen sistim lain. Pendekatan sistim
membutuhkan pengetahuan tentang interaksi antara fan, peralatan yang
mendukung operasi fan, dan komponen yang dilayani oleh fan. Penggunaan
pendekatan sistim dalam proses pemilihan fan akan menghasilkan sistim yang
lebih tenang, lebih efisien, dan lebih handal.
Masalah yang umum adalah bahwa perusahaan membeli fan yang
kebesaran kapasitasnya. Fan tersebut tidak akan beroperasi pada titik efisiensi
terbaiknya (BEP) dan dalam kasus yang ekstrim fan tersebut mungkin beroperasi
pada kondisi yang tidak stabil disebabkan titik operasi pada kurva aliran udara
tekanan fan. Fan yang kebesaran mengakibatkan kelebihan aliran energi,
50
menyebabkan tingginya kebisingan aliran udara dan meningkatkan stress pada fan
dan sistim. Sebagai akibatnya, fan yang kebesaran tidak hanya mahal harganya
dan pengoperasiannya, tetapi juga menciptakan masalah kinerja sistim yang
sebetulnya dapat dihindarkan. Penyelesaian yang mungkin adalah mengganti fan,
mengganti motor, atau menggunakan motor penggerak variasi kecepatan/ variable
speed drive.
2.9
2.9.1
Pemeliharaan Fan
Perawatan fan dan blower secara teratur adalah penting untuk
Pembersihan fan
2.9.2
Pemeliharaan Blower
Pada bantalan harus diperiksa celah pada ball nya, apakah celah nya masih
memenuhi standard atau tidak, karena hal ini dapat mempengaruhi getaran,
akan
mencegah
terjadinya
karat/korosi
yang
dapat
bantalan.
Memperhatikan sabuknya apakah mengalami kekendoran atau tidak,
karena ini dapat mengakibatkan berkurangnya efisiensi dari blower.
2.9.3
Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat untuk saluran
masuk udara fan
51
Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar
Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi sinambung atau yang
mendekati sinambung
Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP) dengan
impeller FRP
awal
seperti
kerusakan
bearing,
ketidaksesuaian
52
sambungan,
Penggunaan fan dan blower sangat luas, khususnya untuk industri migas
dan petrokimia banyak digunakan sebagai :
1. Sebagai penggerak ( yang sering ) digunakan :
Electro Motor.
Motor baker
53
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1
Kesimpulan
Kompresor merupakan alat untuk memasukkan udara dan atau mengirim
udara dengan tekanan tinggi. Blower dan fan merupakan peralatan digunakan
untuk mengalirkan fluida berupa gas dan memisahkannya dari pengotornya
seperti partikel padat sehingga dihasilkan udara yang lebih bersih.
3.2
Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai
kompresor, blower dan fan seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari
kompresor tersebut yang dapat berguna dalam perawatan agar kompresor, blower
dan fan dapat mempuyai usia yang lebih lama.
54
DAFTAR PUSTAKA
Austin, GT, 1984, Shreves Chemical Process Industries 4th edition, McGrawHill
Book Co.
Cobe Mc and Smith, 1956. Unit Operation of Chemical Engineering, Inc.
Toronto, London, New York.
Edahwati, luluk, 2009. Alat Industri Kimia. UPN Press, Surabaya.
Perry, H, Robert, Chemical Engineers Handbook Edition 5, 1973, MC Graw Hill
Company : Tokyo, Japan.
Brown, George granger. 1978. Unit Operations. Charles E. Tuttle Company :
Tokyo, Japan.
Muhammad Subhan. (2010). Pengertian Kompresor. [online]
http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html, diakses
tanggal 3 Mart 2015
Anonim. (2013). Kompresor. [online]
http://www.anneahira.com/kompresor.htm, diakses tanggal 3 Maret 2015
Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen-Komponen Kompresor. [online]
http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/komponen-utamacompressor-dan-fungsinya.html, diakses tanggal 3 Maret 2015
55