Satuan Penyuluhan Pendidikan Gizi 'Holding Time Makanan'

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INSTALASI GIZI RSUD SIDOARJO


Hari / Tanggal
Waktu
Tema program
Sub tema
Sasaran
Tempat
I.

II.

III.

: Senin / 27 April 2015


: 14.00 15.00 WIB
: Food Safety
: Holding time dan suhu yang tepat untuk holding
: Penjamah makanan instalasi gizi RSUD Sidoarjo shift pagi
: Instalasi Gizi bagian ruang persiapan

Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Tujuan dari diadakannya penyuluhan adalah peningkatan pengetahuan gizi tentang food
safety untuk penjamah makanan (food handler)
Tujuan Khusus
Peningkatan pengetahuan gizi terkait suhu dan waktu yang tepat untuk holding
makanan
Materi
HOLDING TIME DAN SUHU YANG TEPAT UNTUK HOLDING
- Suhu makanan perlu dikontrol pada setiap penyelenggaraan makanan yang
memproduksi makanan yang berpotensi bahaya (potentially hazardous food/PHF).
Makanan yang termasuk dalam PHF yaitu:
a. Daging mentah dan masak, termasuk daging sapi dan ungags
b. Susu dan produk susu
c. Ikan
d. Buah dan sayur
e. Nasi yang sudah matang
f. Makanan yang mengandung telur, kacang, dan makanan tinggi protein yang lain
- Pengertian holding time
Holding time adalah waktu tunggu makanan, titik di mana suhu makanan harus
dijaga untuk memastikan makanan dalam kondisi aman untuk dikonsumsi.
- Cold holding
Dalam proses pemasakan potentially hazardous food, jika makanan akan digunakan
nanti, makanan harus disimpan dingin dalam suhu <5oC. Tahapan makanan untuk
disimpan dingin yaitu:
a. Menggunakan termometer makanan untuk memonitor suhu makanan saat
proses simpan dingin
b. Makanan yang sudah dimasak berada pada suhu >60 oC dibiarkan pada
suhu ruang hingga mencapai suhu 60oC, membutuhkan waktu sekitar 20-30
menit
c. Masukkan makanan ke dalam lemari pendingin dari pada suhu 60oC ke 21oC
maksimal dalam 2 jam, kemudian dari suhu 21oC ke suhu 5oC maksimal
dalam 4 jam, proses simpan dingin membutuhkan waktu yang lama, berikut
tips agar mempercepat proses simpan dingin:Potong makanan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil
d. Pastikan terdapat ruang di sekitar container makanan sehingga udara dingin
dari lemari pendingin dapat tersirkulasi dengan bebas

Reheating
Jika makanan simpan dingin akan digunakan, dilakukan proses pemanasan
ulang atau reheating. Makanan harus di-reheating dengan cepat untuk mencapai
suhu >60oC. Peralatan yang dibutuhkan untuk reheating adalah kompor. Praktik
reheating yang baik adalah pemanasan makanan hingga suhu 60oC maksimal
dalam 2 jam. Waktu reheating harus secepat mungkin untuk meminimalisir
perkembangbiakan bakteri pada suhu 5-60oC.

Holding pada Suhu Ruang


a. Jika makanan di-holding pada suhu 5-60oC kurang dari 2 jam, maka
kembalikan makanan ke lemari pendingin untuk digunakan lagi atau pastikan
makanan digunakan sebelum 4 jam
b. Jika makanan di-holding antara 2-4 jam, gunakan segera makanan sebelum
mencapai 4 jam. Makanan tidak dapat disimpan kembali di lemari pendingin
bila sudah mencapai holding lebih dari 2 jam sehingga pilihan yang terbaik
adalah segera menggunakannya
c. Jika makanan di-holding dalam waktu 4 jam atau lebih, makanan sudah tidak
dapat dikonsumsi, dan buang makanan tersebut
IV.
Media dan Alat Peraga
1. Poster
V.
Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab (klarifikasi pemahaman sasaran penyuluhan)
VI.
Proses Kegiatan Penyuluhan
Waktu
14.00-14.05
14.05-14.10
14.10-14.40
14.40-14.45
14.45-14.55
14.55-15.00

VII.

Kegiatan
Pembukaan
Pre test (Tanya jawab)
Penyampaian materi
Tanya jawab
Post test (Tanya jawab)
Penutupan

Durasi
5 menit
5 menit
30 menit
5 menit
10 menit
5 menit

Indikator Keberhasilan
Penjamah makanan instalasi gizi RSUD Sidoarjo shift pagi (15 orang) menghadiri
kegiatan pendidikan gizi
Penjamah makanan instalasi gizi RSUD Sidoarjo mengalami peningkatan
pengetahuan (melalui pretes dan posttest)
VIII. Evaluasi
Tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai