Filsafat Komunikasi - Idealisme
Filsafat Komunikasi - Idealisme
Filsafat Komunikasi - Idealisme
Filsafat Komunikasi - A
Stanislaus Bayu
210110120047
Nabil Syarifudin
210110120058
M. Adrian Hazmi
210110120065
Stefanus Tulus H
210110120069
Monica Idayanti
210110120093
Anindya Wiranti
210110120099
IDEALISME
Aliaran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah
pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui dalam bentuk ajaran
yang murni dari Plato. Yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang
merupakan kenyataan yang menempati ruang ini hanya berupa bayangan saja dari
alam idea.
Menurut aliran ini, kenyataan sejati bersifat spiritual. Para idealis percaya bahwa ada
kekuatan atau kenyataan spiritual di belakang setiap penampakan atau kejadian.
Esensi dari kenyataan spiritual ini adalah berpikir (res cogitans). Dengan diakuinya
kenyataan sejati bersifat spiritual, tidak berarti para idealis menolak kekuatankekuatan fisik dan hukum alam. Sebagaimana yang dikemukanakan Hegel,
kekuatan fisik dan hukum alam memang ada, tetapi keberadaanya merupakan
manifestasi dari kekuatan atau kenyataan sejati yang lebih tinggi, yaitu Roh Absolut
atau Tuhan.
2 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
memahami suatu objek; jadi, ruang dan waktu baginya tidak eksis.
Reese (dalam Tafsir, 2012:145) meringkaskan berbagai tipe filsafat idealisme
sebagai berikut.
3 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
filsafatnya
tesis-antitesis,
dan
ia
mendirikan
alur
4 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
Pertama, segenap realitas bersifat rasional dan yang rasional bersifat nyata.
Kedua, dialektika adalah usaha mendamaikan, mengompromikan dua atau lebih
pandangan yang bertentangan menjadi suatu kesatuan. Ada tiga fase dalam
dialektika, yaitu tesis, antitesis, dan sintesis. Ketiga, sejarah.
Pengertian
menekankan
tergambarkan,
normatif,
pada
dan
yang
tidak
bertujuan.
beruang,
Oleh
suprasensual,
karena
itu,
tidak
idealisme
5 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
religius
memandang
kepercayaan
sebagai
hakikat
manusia.
6 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
TOKOH-TOKOH IDEALISME
Fichte (1762-1814)
Johann Gottlieb Fichte adalah filosof Jerman yang mempelajari teologi di
Jena pada tahun 1970-88. Menurut Fichte, dasar realitas adalah kemauan; kemauan
inilah thing-in itself-nya manusia. Filafat menurut Fuchte haruslah dideduksi dari satu
prinsip. Prinsip yang dimaksud bukan teori, melainkan praktek. Dasar kepribadian
adalah kemauan yang dikontrol oleh kesadaran bahwa kebebasan diperoleh hanya
dengan melalui kepatuhan kepada peraturan. Filsafat bagi Fichte adalah filsafat
hidup yang terletak pada pemilihan antara moral idealism dan moral materialism.
Substansi materialism ialah naluri, kenikmatan tak bertanggungjawab, bergantung
pada keadaan, sedangkan idealism ialah kehidupan yang bergantung pada diri
sendiri.
Ringkasan filsafat Fichte sebagai berikut:
1. Fichte dikenal sebagai pendiri idealism Jerman yang berangkat dari kemauan
moral.
2. Seorang manusia dapat memahami karena ia melihat objek. Kausalitas ada
hanyalah karena kita berada di dunia.
3. Ego itu lebih tinggi daripada Ego-absolut. Keharusan terlibatnya segala
sesuatu dalam penempatan dan dalam Ego-absolut adalah suatu keharusan
teologis dan keharusan dialektis.
4. Kesadaran moral mengatakan kepada kita bahwa kita ini bebas, dan kita
bertanggung jawab sendiri atas perbuatan kita.
5. Keunggulan kesadaran moral ialah tidak memerlukan contoh. Ia memerlukan
dunia yang di sana kita bebas berbuat dan bertanggungjawab.
6. Kita mempercayai penginderaan agar kita mampu meningkatkan kebijakan
kita dalam mengenali berbagai kesulitan di dalam hidup ini.
7. Membiasakan melakukan tugas terhadap satu sama lainnya sebaiknya
menjadi etika budaya dunia yang akan dapat menjaga kebebasan dan hak
setiap orang.
8. Pemikiran Fichte di satu pihak focus pemikirannya pada kehidupan manusia,
tetapi di pihak lain manusia bersatu dengan Tuhan.
Schelling (1775-1854)
7 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
Friedrich Wilhelm Joseph Schelling adalah filosof idealis Jerman yang telah
meletakkan dasar-dasar pemikiran bagi perkembangan idealism Hegel. Schelling
mula-mula berusaha menggambarkan jalan yang dilalui intelek dalam proses
mengetahui, semacam epistemoogi. Dalam pandangan Schelling, realitas adalah
identic
dengan
memperlihatkan
gerakan
bahwa
pemikiran
susunan
yang
rasional
berevolusi
adalah
secara
konstruk
dialektis.
hipotesis,
Ia
yang
memerlukan pembuktian nyata, baik pada alam maupun pada sejarah. Filsafat
Schelling berkembang melalui lima tahap, yaitu:
1. Idealisme subjektif. Pada tahap ini, ia mengikuti pemikiran Fichte.
2. Filsafat alam. Pada tahap ini ia menerapkan prinsip atraksi dan repulse dalam
berbagai problem filsafat dan sains.
3. Idealism transcendental atau idealism objektif. Tragedy dipandang sebagai
tubrukan antara keharusan dengan kebebasan, didamaikan oleh kesediaan
menerima hukuman secara jantan. Hukuman tersebut memperlihatkan
kesediaan kita menerima realitas dan idealitas.
4. Filsafat identitas. Yang absolut itu pada tahap ini menjadi lebih penting
kedudukannya dipandang sebagai identitas semua individu isi alam.
5. Filsafat positif, yang menekankan pemikirannya pada nilai mitologi dan
mengakui perbedaan yang jelas antara Tuhan dan alam semesta.
Schelling berpendapat bahwa kreasi seni adalah relasi antara kesadaran dan
ketidaksadaran. Ia membangun tiga tahap sejarah, yakni:
a) Masa primitif yang ditandai dengan nominasi nasib;
b) Masa Romawi yang ditandai oleh reaksi aktif manusia terhadap nasib;
c) Masa datang yang akan merupakan sintesis dua masa yang akan terjadi
secara seimbang.
Hegel (1770-1831)
8 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
Blaise Pascal
Blaise Pascal lahir pada tanggal 19 Juni 1623 di Clermont-Ferrand, Perancis. Blaise
sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak menempuh
pendidikan di sekolah secara resmi.
Pemikiran Blaise Pascal:
Pengetahuan diperoleh melalui dua jalan, pertama menggunakan akal dan kedua
menggunakan hati. Ketika akal dengan semua perangkatnya tidak dapat lagi
mencapai suatu aspek maka hatilah yang akan berperan. Oleh karna itu, akal dan
hati saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satunya tidak berfungsi
dengan baik, maka dalam memperoleh suatu pengetahuan itu juga akan mengalami
9 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
kendala.Manusia besar karena pikirannya, namun ada hal yang tidak mampu
dijangkau oleh pikiran manusia yaitu pikiran manusia itu sendiri.
Menurut Pascal manusia adalah makhluk yang rumit dan kaya akan variasi serta
mudah berubah. Untuk itu matematika, pikiran dan logika tidak akan mampu
dijadikan alat untuk memahami manusia. Menurutnya alat-alat tersebut hanya
mampu digunakan untuk memahami hal-hal yang bersifat bebas kontradiksi, yaitu
yang bersifat konsisten. Karena ketidak mampuan filsafat dan ilmu-ilmu lain untuk
memahami manusia, maka satu-satunya jalan memahami manusia adalah dengan
agama. Karena dengan agama, manusia akan lebih mampu menjangkau fikirannya
sendiri, yaitu dengan berusaha mencari kebenaran, walaupun bersifat abstrak.
Sehebat apapun manusia berfikir ia tidak akan mendapat kepuasan karena manusia
mempunyai logika yang kemampuannya melebihi dari logika itu sendiri. Dalam
mencari Tuhan Pascal tidak akan menggunakan metafisika, karena selain bukan
termasuk geometri tapi juga metafisika tidak akan mampu. Maka solusinya ialah
mengembalikan persoalan ke Tuhan pada jiwa. Filsafat bisa menjangkau segala hal,
tetapi tidak bisa secara sempurna. Karena setiap ilmu itu pasti ada kekurangnnya,
tidak terkecuali filsafat.
Immanuel Kant
Immanuel Kant dilahirkan pada tahun 1724 di Knigsberg dari pasangan Johann
Georg Kant, seorang ahli pembuat baju zirah (baju besi), dan Anna Regina Kant.
Pada tahun 1740, Kant menempuh pendidikan di University of Knigsberg dan
mempelajari tentang filosofi, matematika, dan ilmu alam. Untuk meneruskan
pendidikannya, dia bekerja sebagai guru privat selama tujuh tahun dan pada masa
itu, Kant mempublikasikan beberapa naskah yang berkaitan dengan pertanyaan
ilmiah.
Kant menyatakan bahwa orang harus berpikir secara mandiri, bebas dari perintahperintah otoritas eksternal. Kant menegaskan bahwa, karena keterbatasan
argumentasi tanpa adanya bukti tak terbantahkan, tidak ada yang benar-benar bisa
tahu apakah ada Tuhan dan kehidupan setelah kematian atau tidak.
10 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
Metode kritis diperlukan bahwa jika seseorang tidak dapat membuktikan suatu
benda adalah sesuatu, ia mungkin mencoba untuk membuktikan mengapa benda itu
bukan sesuatu. Jika dia gagal untuk membuktikannya, ia mungkin masih bertanya
apakah itu adalah kepentingan untuk menerima teori atau sudut pandang praktis.
Arthur Schopenhauer
Arthur Schopenhauer adalah seorang filsuf Jerman yang melanjutkan tradisi filsafat
pasca-Kant. Schopenhauer lahir di Danzig pada tahun 1788. Ia menempuh
pendidikan di Jerman, Perancis, dan Inggris. Ia mempelajari filsafat di Universitas
Berlin dan mendapat gelar doktor di Universitas Jena pada tahun 1813. Ia
menghabiskan sebagian besar hidupnya di Frankfurt, dan meninggal dunia di sana
pada tahun 1860.
Dalam perkembangan filsafat, Schopenhauer dipengaruhi dengan kuat oleh Imanuel
Kant dan juga pandangan Buddha. Pemikiran Kant nampak di dalam pandangan
Schopenhauer tentang dunia sebagai ide dan kehendak. Kant menyatakan bahwa
pengetahuan manusia terbatas pada bidang penampakan atau fenomena, sehingga
benda-pada-dirinya-sendiri (das Ding an sich) tidak pernah bisa diketahui manusia.
Misalnya, apa yang manusia ketahui tentang pohon bukanlah pohon itu sendiri,
melainkan gagasan orang itu tentang pohon. Schopenhauer mengembangkan
pemikiran Kant tersebut dengan menyatakan bahwa benda-pada-dirinya-sendiri itu
bisa diketahui, yakni "kehendak".
Filsafat Keinginan
Schopenhauer memberikan
fokus kepada
investigasinya
terhadap
motivasi
11 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
oleh keinginan dasar sendiri, atau Wille zum Leben (keinginan untuk hidup) yang
diarahkan kepada seluruh manusia.
Schopenhauer sendiri berpendapat bahwa keinginan manusia adalah sia-sia, tidak
logika, tanpa pengarahan dan dengan keberadaan, juga dengan seluruh tindakan
manusia di dunia. Keinginan yang dimaksud oleh Schopenhauer ini sama dengan
yang disebut dengan Kant dengan istilah sesuatu yang ada di dalamnya sendiri.
Pandangan filosofis Schopenhauer melihat bahwa hidup adalah penderitaan.
Schopenhauer menolak kehendak. Apalagi dengan kehendak untuk membantu
orang menderita. Ajaran Schopenhauer menolak kehendak untuk hidup dan segala
manifestasinya, namun ia sediri takut dengan kematian.
Keputusan dan Hukuman
Schopenhauer menjelaskan seseorang yang hendak mengambil keputusan.
Menurut dia, ketika kita mengambil keputusan, kita akan diperhadapkan dengan
berbagai macam akibat. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil memiliki alasan
atau dasar. Keputusan-keputusan ini menjadi tidak bebas lagi bagi si pemilihnya.
Pemilih itu harus diperhadapkan kepada beberapa akibat dalam sebuah keputusan.
Segala tindakan yang dilakukan seseorang merupakan kebutuhan dan tanggung
jawabnya. Segala kebutuhan dan tanggung jawab itu pun sudah dibawa sejak lahir
dan bersifat kekal.
Plato
Plato (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan
matematikawan Yunani, penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi
Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid
Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru
dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani
atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar
pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di
12 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang
termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua.
Sumbangsih Plato
yang
mengenai
idea.
13 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e
REFERENSI
Wiramihardja, Sutardjo A. 2009. Pengantar Filsafat: Sistematika dan Sejarah
Filsafat, Logika, dan Filsafat Ilmu (Epistemologi), Metafisika dan Filsafat
Manusia, Aksiologi. Bandung: Refika Aditama
Tafsir, Ahmad. 2012. Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Bertens, K.Sejarah Filsafat Yunani.Yogyakarta:Kanisius.1999.
Ross, Kelley L., 1998. Arthur Schopenhauer (1788-1860) Two short essays, on
Schopenhauer's life and work, and on his dim view of academia.
Wikipedia.
(2015).
Blaise
Pascal.
Diaskes
pada
24
Maret
2015,
dari
24
Maret
2015,
dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Blaise_Pascal
Wikipedia.
(2015).
Blaise
Pascal.
Diaskes
pada
http://en.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant
14 | P e n j e l a s a n & To k o h F i l s a f a t I d e a l i s m e