Mikroenkapsulasi
Mikroenkapsulasi
Mikroenkapsulasi
A. Mikroenkapsulasi
1. Definisi
Mikroenkapsulasi adalah suatu proses penyalutan tipis suatu
bahan inti baik berupa padatan, cairan atau gas dengan suatu polimer
sebagai dinding pembentuk mikrokapsul. Mikrokapsul yang terbentuk
dapat berupa partikel atau bentuk agregat, dan biasanya memiliki rentang
ukuran partikel antara
lingkungan.
Perlindungan
yang
diberikan
oleh
akan
Kerugian :
1. Biasanya penyalutan bahan inti oleh polimer kurang
sempurna atau tidak merata sehingga akan mempengaruhi
pelepasan bahan inti dari mikrokapsul.
2. Dibutuhkan teknologi mikroenkapsulasi.
2.
3.
4.
Fungsionalisasi
mikroenkapsulasi
dapat
digunakan
untuk
Tujuan khusus :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
Tipe polinuklear; terdapat banyak bahan inti yang diselimuti oleh kulit
3.
Mikrokapsul
Mononuclea
r
Polinukle
ar
Matrix
yang
mempengaruhi
keberhasilan
proses
yang
digunakan,
tahap
proses
mikroenkapsulasi
7. Komponen Mikrokapsul
1. Bahan Inti ; merupakan bahan spesifik yang akan disalut, dapat
berupa zat padat, cair, ataupun gas. Komposisi bahan inti dapat
bervariasi, misalnya pada bahan inti cair dapat terdiri dari bahan
terdispersi dan bahan terlarut, sedangkan bahan inti padat dapat
berupa zat tunggal atau campuran zat aktif dengan bahan pembawa
lain seperti stabilisator, pengencer, pengisi, penghambat atau pemacu
pelepasan bahan aktif. Selain itu, bahan inti yang digunakan
sebaiknya tidak larut atau tidak bereaksi dengan bahan penyalut yang
digunakan.
2. Bahan penyalut ; merupakan bahan yang digunakan untuk melapisi
inti dengan tujuan tertentu seperti menutupi rasa dan bau yang tidak
enak, perlindungan terhadap lingkungan, meningkatkan stabilitas,
mencegah penguapan, kesesuaian dengan bahan inti maupun bahan
lain yang berhubungan dengan proses penyalutan serta sesuai
dengan metode mikroenkapsulasi yang digunakan. Bahan penyalut
harus mampu memberikan suatu lapisan tipis yang kohesif dengan
bahan inti, dapat bercampur secara kimia, tidak bereaksi dengan inti
(bersifat inert), dan mempunyai sifat yang sesuai dengan tujuan
penyalutan. Bahan penyalut yang digunakan dapat berupa polimer
alam, semisintetik, maupun sintetik. Jumlah penyalut yang digunakan
antara 1-70%, dan pada umumnya digunakan 3-30% dengan
ketebalan dinding penyalut 0,1-60 mikrometer.
dengan komposisi dan titik didih yang tetap dimana selama proses
penguapan komposisi campuran tidak berubah.
8.Teknik/Metode Mikroenkapsulasi
Parameter dalam merancang suatu mikrokapsul yaitu: Sifat fisika
dan kimia zat aktif, polimer penyalut, medium mikroenkapsulasi, tahap
proses mikroenkapsulasi, dan sifat dinding kapsul.
Proses mikroenkapsulasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
metode fisika kimia, metode kimia, dan metode fisika. Evaluasi
Mikrokapsul in vitro yang harus dilakukan meliputi morfologi mikrokapsul,
Proses
Mikroenkapsulasi
Kimiawi
Fisikamekanika
Fisikakimia
Emulsi
Spray Drying
Coacervation
Co-ekstrusion
Spinning Disk
Metode Kimia
Emulsifikasi merupakan penerapan energi fisika ke dalam sebuah
sistem
cairan
dimana
terdapat
sedikitnya
dua
fase
yang
awal.
Metode Fisika-Kimia
Co-acervation
Merupakan proses pembuatan mikrokapsul yang melibatkan
pencampuran 2 fase polimer yang bermuatan didalam pelarut.
Proses ini dibagi menjadi 3 tahap utama : (i); preparasi dari fase
10
pertama.
dienkapsulasi, yaitu
(iii);
stabilisasi
dari
partikel
yang
telah
(a)
coating
11
microcapsule
core particles
12
sinning disk
Gambar 5. Proses Spinning Disk
3. Co-ekstrusion; pada proses ini, cairan yang akan menjadi
bahan inti dan enkapsulan dilewatkan melalui concentric tube.
Setelah melewati concentric tube, cairan akan membentuk
droplet. Droplet ini akan mengalami proses solidifikasi dengan
membentuk ikatan crosslink, pendinginan dan penguapan
larutan.
Shell Co re hell
Vibration
Curing
Gambar 6. Co-Ekstrusion
13
9.
yaitu melalui proses difusi melewati lapisan polimer, erosi dari lapisan
polimer atau melalui kombinasi melalui erosi dan difusi. Umumnya, obat
yang dibuat dengan cara ini lebih banyak dilepaskan melalui difusi
membran. Cairan dari saluran pencernaan berdifusi melalui membran ke
dalam sel, kemudian obat akan melalui difusi pasif dari larutan konsentrasi
tinggi di dalam sel kapsul melalui membran ke tempat berkonsentrasi
rendah pada cairan saluran pencernaan. Jadi kecepatan pelepasan obat
ditentukan oleh sifat difusi obat pada membran.
DAFTAR PUSTAKA
V.
Determining
Summer.2000.7
Quality
in
Propolis
Sample.Jornal
14
drug
delivery
systems:
Fundamentals,
novel
15
Lehr CM, Bouwstra JA, Kok W, De Boer AG, Tukker JJ, Verhoef JC,
Breimer DD, Junginger HE. Effects of the mucoadhesive polymer
polycarbophil on the intestinal absorption of a peptide drug n the
rat. J. Pharm. Pharmacolog, 1992; 44(5): 402-407.
Rowe, R., dkk, 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Edisi Ke-6,
The Pharmaceutical Press, London.
Martindale, The Extra Pharmacopeia 29 TH Edition, Council Of The Royal
Pharmaceutical
Society
Of
Great
Britain,
London,
The
16