Wide Band Amplifier
Wide Band Amplifier
Wide Band Amplifier
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUAT PITA LEBAR ( WIDE BAND AMPLIFIER )
Percobaan ke-5
Dosen Pengampu : Drs. Ashari, ST., SST., M. Eng.
Oleh:
Rustam Azis Sopandi
(131331026)
Patner :
Rahayu Rahmatunisa
(131331022)
Rizki Maulana Malik Ibrahim
(131331024)
2 Tc A2
PROGRAM STUDI D3 - TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
I.
Tujuan
II.
Z2
Z1
Z2 dan Z1 dapat berupa resistansi murni atau kombinasi R dan C, dalam latihan
ini, Z2 dan Z1 dipilih sedemikian sehingga keduanya mempunyai konstanta waktu
yang sama yaitu :
R1. C1 = R2. C2
Dengan demikian, faktor umpan balik negatif dan penguatan tergantung pada
frekuensi. Karena pita frekuensi pengamatan sangat lebar, sumbu datar respons
frekuensi dinyatakan dengan kala logaritmik dan tegangan output dinyatakan
dalam satuan relatif dB yaitu :
Av ( dB ) =20 log
Vo
Vref
Batas frekuensi atas dan bawah dicapai saat tegangan output jatuh 3 dB dibawah
tegangan pada frekuensi tengah atau tegangan output adalah 0,707 tegangan
output pada frekuensi tengah. Tahanan input ri dapat dihitung dengan memasang
sebuah tahanan yang sudah diketahui harganya ( Rv ) secara seri
Ui 2 Rv
Ui
Tahan output dihitung dengan menggunakan tegangan output terbuka Uo1 dan
tegangan output dengan beban Rl ( Uo2)
Tahanan output adalah :
ro=
III.
IV.
Uo1 Rl
Uo 2
Bahan Percobaan
Resistor
R1 = 1k ohm
R2 = 4k7 ohm
R3 = 100k ohm
R4 = 2k2 ohm
R5 = 1M ohm ( potensiometer )
Rv = 820 ohm
RL = 1k ohm
Kapasitor
C1 = 0,1 F
C2 = 22 F
C3 = 0,47 F
C4 = 0,1 F
Tambahan
C = 2,2 F
Transistor
V1 = BC 107
V.
Pengukuran
V.1 . Perhatian : Komponen yang digambar dengan garis putus-putus hanya dipasang
apabila komponen disebutkan
5.1.1. Buatlah rangkaian gambar 3.4 . Atur R5 pada posisi tengah
5.1.2. Pasang signal segitiga dengan frekuensi 10 kHz dan tampilkan tegangan
input dan output di osiloskop. Naikkan tegangan input sampai tegangan output
mencapai harga batas. Atur R5 untuk mendapatkan titik kerja optimum, pada batas
maksimum tersebut bagian positif maupun negatif sinyal harus sama besar. Catat
tegangan DC, Uc, Ube dan tegangan output Uopp. Hitung Ic.
5.1.3. Ganti signal input dengan gelombang sinusoidal, amati dan jelaskan apa
yang terjadi
V.2 . Mengukur penguatan tegangan ( Gain ), tahanan input dan tahanan output,
Lepaskan generator, atur tegangan kolektor-emitter 6,3 volt. Pasang signal input
sinusoidal, 1 Vpp dan frekuensi 10 kHz.
5.2.1. Ukur tegangan output Uopp dan hitung penguatan rangkaian
5.2.2. Dengan memasang Rv ukur tahanan input
5.2.3. Dengan memasang Rl, ukur tahanan output. Untuk mengukur tahanan
input dan tahanan output sebaiknya gunakan multimeter digital untuk
memudahkan pengamatan karena perubahan tegangan keluaran yang sangat kecil.
5.2.4. Bandingkan penguatan, tahanan input dan tahanan output yang diukur
dengan harga tipikal pada data sheet transistor. Berikan komentar
V.3 . Respons frekuensi. Atur generator dengan tegangan output 1 Vpp sinusoidal.
5.3.1. Ukur tegangan output untuk berbagai harga frekuensi dan isikan pada tabel
F (Hz)
10
20
50
100
1K
10K
100
K
1M
2M
5M
Uopp (volt)
Uo (dB)
Tabel 1
5.3.2 Konversi satuan tegangan output ke dB dengan tegangan referensi pada
frekuensi 10 kHz
5.3.3. Gambar tegangan output sebagai fungsi frekuensi, gunakan kertas semilog.
5.3.4. Tentukan frekuensi 3 dB atas dan frekuensi 3 dB bawah serta bandwidth
rangkaian penguat
V.4 . Efek umpan balik negatif
5.4.1. Mengukur respons frekuensi tanpa umpan balik negatif. Hilangkan
pengaruh umpan balik dengan cara melepas C2, ganti C1 dengan 2,2 F dan
hubung singkat R1. Atur tegangan input Uipp pada frekuensi 10 kHz sedemikian
sehingga tegangan output sama seperti pada 5.3.1. Catat harga tegangan input
tersebut dan pertahankan harga ini untuk pengukuran berikutnya. Ukur tegangan
output pada beberapa frekuensi seperti pada tabel 2.
F (Hz)
10
20
50
100
Uopp (volt)
Uo (dB)
Tabel 2
1K
10K
100
K
1M
2M
5M