Buku Dokter Kecil PlanInternational-Aceh
Buku Dokter Kecil PlanInternational-Aceh
Buku Dokter Kecil PlanInternational-Aceh
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang dengan kuasaNya telah mempertemukan beberapa personil dari
kalangan pemerintah, NGO/INGO, guru, kepala sekolah dan siswa dengan latar belakang yang berbeda untuk dapat
berembug bersama secara bertahap untuk menyusun sebuah panduan dokter kecil berupa buku yang dapat
dipergunkan oleh seluruh SD/MI di Aceh Besar.
Buku yang disusun selama 7 bulan ini berisi pedoman praktis dan penjelasan secara rinci disertai gambar yang
menarik tentang penyelenggaraan pendidikan kesehatan di sekolah, penyelenggaraan pelayanan kesehatan sekolah
dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat yang disesuaikan dengan kontek local.
Setelah melalui proses validasi dengan cara berkonsultasi dengan semua pihak (termasuk anak-anak/dokter
kecil), Team FRESH/ UKS Kabupaten Aceh Besar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kantor
Departemen Agama, Pemerintah Daerah, dan PLAN Indonesia Program Unit Aceh berharap, Buku Pedoman Dokter
Kecil ini dapat menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan kesehatan di sekolah agar tertanam suatu
kebiasaan bersih dan sehat baik fisik, mental, maupun sosial bagi para peserta didik. Selain itu diharapkan pula buku ini
dapat menjadi pedoman bagi dokter kecil dalam memasyarakatkan hidup sehat kepada semua teman di sekolah atau di
lingkungan lainnya demi terwujudnya sekolah sehat, lingkungan sehat, siswa sehat, dan bangsa yang sehat.
Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutrisno, SKM dan kawan-kawan Plan Indonesia
PU Grobogan atas pembelajaran yang diberikan sehingga diterbitkannya buku panduan ini.
Tim Penyusun
ii
Kota Jantho,
November 2008
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Aceh Besar
iii
iv
vi
Nono Sumarsono
Program Director Plan Aceh
vii
IKRAR BERSAMA
MENGGALANGKAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
SEBAGAI PONDASI PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN
DENGAN MEMBERDAYAKAN DOKTER KECIL
DI KABUPATEN ACEH BESAR
Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Aceh Besar
Kepala Kantor
Departemen Agama
Kabupaten Aceh Besar
Mengetahui,
Bupati
Kabupaten Aceh Besar
Fasilitator,
Program Director Plan Aceh
(Nono Sumarsono)
Daftar Isi
Tim Perumus Buku Pedoman Dokter Kecil ................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................................................................. ii
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar ..................................................................... iii
Sambutan Kepala Kantor Departemen Agama ............................................................................................ iv
Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ....................................................................... v
Sambutan Bupati Aceh Besar .......................................................................................................................... vi
Sambutan PLAN Aceh....................................................................................................................................... vii
Ikrar Bersama ..................................................................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................................................................. x
Bab I Pendahuluan .......................................................................................................................................... 1
A. Kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).................................................................................... 2
B. Tujuan UKS ....................................................................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup UKS ........................................................................................................................ 3
Bab II Materi Dasar Pedoman Dokter Kecil ................................................................................................. 5
A. Kebersihan Lingkungan (Sekolah dan Rumah) ........................................................................... 5
B. Kebersihan dan Kesehatan Pribadi ............................................................................................... 9
C. Makanan Bergizi .............................................................................................................................. 19
D. Mengenal Penyakit dan Cara Pencegahannya ............................................................................ 27
E. Imunisasi ........................................................................................................................................... 31
F. Keselamatan Diri di Dalam dan di Luar Rumah........................................................................... 32
G. Pertolongan Pertama pada Penyakit dan Kecelakaan (P3K)..................................................... 33
H. Pengenalan Perubahan pada Masa Remaja ................................................................................. 38
I. Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan NAPZA ............................................................................. 38
J. KMS-AS (Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah) ............................................................................ 42
K. Siaga Bencana ................................................................................................................................. 44
L. Aku Bangga Menjadi Dokter Kecil ............................................................................................... 45
M. Tugas-Tugas Dokter Kecil .............................................................................................................. 47
N. Doa Memperoleh Kesehatan.......................................................................................................... 47
Logo .................................................................................................................................................................... 48
Lagu-lagu ........................................................................................................................................................... 59
Glosarium ........................................................................................................................................................... 52
Daftar Pustaka ................................................................................................................................................... 54
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi kesehatan siswa dan lingkungan Sekolah Dasar/MI di negara kita rata-rata cukup memprihatinkan. Pola
hidup sehat belum biasa tertanam dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini disebabkan fasilitas sekolah rata-rata
belum memadai. Selain itu penyelenggaraan pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah belum dilaksanakan secara optimal.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penyelenggara pendidikan juga mempunyai andil besar dalam hal ini.
Apakah yang dimaksud Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS itu?. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ialah semua
usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh sekolah agar:
a. Siswa terbiasa hidup bersih dan sehat.
b. Siswa tercegah dari penyakit.
c. Siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
d. Lingkungan sekolah bersih, rapi, indah, dan sehat.
e. Bila ada yang cedera atau sakit di sekolah dapat segera diberikan pertolongan pertama.
f. Membiasakan siswa untuk berobat ke puskesmas bila mereka sakit.
B. Tujuan UKS
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta
menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia yang berkualitas.
b. Tujuan Khusus
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi tingkat kesehatan peserta didik yang didalamnya
mencakup:
1. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi
aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan; dan
3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan
kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.
BAB II
MATERI DASAR PEDOMAN DOKTER KECIL
A. Kebersihan Lingkungan (Sekolah dan Rumah).
Lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan. Lingkungan yang buruk mengakibatkan kondisi orang yang
tinggal di lingkungan tersebut menjadi kurang sehat.
Ciri-ciri lingkungan sehat di antaranya:
1. Tidak menjadi tempat berkembangnya kuman. Lingkungan berdebu akan menjadi sarang kuman TBC,
lingkungan yang basah akan menjadi sarang kuman diare, kolera, desentri, cacing, dan thypus.
2. Tidak menjadi sarang serangga dan binatang penular penyakit. Tempat kumuh menjadi sarang tikus, kecoa; air
menggenang menjadi sarang nyamuk malaria; air bak yang tidak pernah dikuras menjadi sarang nyamuk
demam berdarah, dsb.
5.
6.
7.
8.
9.
Lingkungan sekolah
yang bersih dan asri
Lingkungan rumah
yang tidak sehat
menyebabkan
penghuninya sakit.
Check List
Keterangan:
Bila jawaban a skor 1
Bila jawaban b skor 2
Bila jawaban c skor 3
Kategori nilai:
1. skor 0 - 9
2. skor 10 - 18
3. skor 19 - 27
4. skor 28 - 36
5. skor 37 - 45
:
:
:
:
:
sangat kurang
kurang
cukup
baik
sangat baik
Sikat gigimu
sebelum tidur
Sikat
gigimu sesudah
makan pagi
10
11
Sikat gigi
yang rusak
12
2. Selalu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar/kecil (cebok)
dengan sabun (bahan pembunuh kuman) di bawah air mengalir.
3. Selalu memakai alas kaki bila berjalan di tanah.
4. Mencuci kaki setiap selesai bermain di luar rumah dan pulang dari perjalanan.
13
d. Kesehatan Mata.
Mata merupakan indera penglihat, dengan mata kita dapat melihat indahnya dunia ini. Mata yang sehat akan
mampu melihat dan membedakan warna-warna dengan baik, dapat melihat teman yang tampan dan cantik, dapat
membaca dan menulis dengan baik. Pernahkah kita membayangkan orang yang buta atau saat gelap gulita?
Pernahkah kita merasakan sakit mata? Rasanya sangat tidak enak. Untuk itu menjaga kesehatan mata sangat perlu
diperhatikan.
14
Jangan menonton TV
terlalu dekat.
Nontonlah TV pada
jarak 1 meter.
15
Kelopak Mata
Bulu Mata
Kornea
Pupil
e. Kesehatan Telinga.
Telinga merupakan indera pendengar. Kita tidak dapat mendengar apabila telinga ditutup rapat-rapat atau
telinga sakit, maka kita harus menjaga dan memeliharanya dengan baik. Telinga luar yang bentuknya lebar namanya
daun telinga. Daun telinga berlekuk-lekuk sehingga mudah ditempati debu, karena itu harus dibersihkan setiap hari.
Telinga sangat penting bagi kita, kalau tidak ada telinga, seolah-olah dunia ini akan sunyi senyap. Tidak ada suara
yang dapat kita dengar. Karena adanya telinga, maka kita dapat mendengar bermacam-macam suara. Ada yang merdu,
sumbang, keras, lemah, dan sebagainya.
16
f. Kesehatan Hidung
Hidung merupakan indera pencium. Dengan hidung kita dapat membedakan bau yang sedap dan bau yang
busuk. Hidung juga merupakan bagian alat pernafasan untuk keluar masuknya udara.
Di dalam hidung ada bulu dan lendir. Bulu dan lendir berguna untuk menyaring udara kotor waktu bernafas.
Kotoran melekat pada lendir dan bulu hidung. Itulah sebabnya, hidung selalu kotor. Karena itu, hidung harus selalu
dibersihkan.
17
dengan sapu tangan handuk yang basah. Sesudah bersih, keringkan dengan
handuk atau kain yang lembut.
- Jangan membersihkan rongga hidung dengan benda kasar atau keras karena
dapat melukai dinding rongga hidung.
- Jangan mengorek-ngorek kotoran hidung di depan orang lain, sikap demikian
tidaklah sopan.
- Bila batuk pilek, beristirahatlah yang cukup, makan teratur, minumlah
minuman yang hangat, dan banyak makan buah-buahan. Bila belum sembuh
pergilah berobat ke puskesmas.
g. Kebersihan Pakaian
Dengan berpakaian baik dan rapi akan dapat memperbaiki penampilan kita
sehari-hari. Ada pepatah Aceh yang mengatakan "Ta jak beulaku linggang, ta pinggang
beulaku ija, ta duk beulaku tuboh, ta pajoh beulaku atra". Hal ini mengandung makna
bahwa penampilan kita ditentukan oleh busana yang kita kenakan, sedang harga diri
ditentukan oleh cara berbicara kita.
Kita harus membedakan antara pakaian yang digunakan untuk bersekolah dan
pakaian untuk bermain-main atau pakaian sehari-hari. Di samping itu juga dijaga
kebersihannya.
18
1. Membersihkan gigi dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu pada waktu
pagi sesudah sarapan pagi dan pada waktu malam hari sebelum tidur.
2. Memeriksa gigi dan mulut secara teratur ke puskesmas bila tidak ada keluhan
sakit dan segera periksa ke puskesmas bila ada keluhan sakit.
3. Menjaga kebersihan dan kesehatan badan sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
4. Berpakaian yang rapi, bersih, dan sesuai dengan norma masyarakat dan agama.
C. Makanan Bergizi.
Tubuh kita memerlukan makan untuk melakukan kegiatan, pertumbuhan badan dan melindungi tubuh dari
penyakit. Jumlah makanan harus cukup untuk mencegah tubuh kekurangan gizi. Kebutuhan gizi setiap orang berbedabeda tergantung jenis kelamin, usia dan jenis pekerjaannya
Seorang pekerja berat membutuhkan zat gizi yang lebih banyak. Orang yang sakit membutuhkan zat gizi yang
adekuat (banyak dan sesuai kebutuhan). Anak-anak pada usia pertumbuhan juga membutuhkan zat gizi yang cukup.
Orang yang kekurangan zat gizi akan nampak lesu, mudah lelah dan kurus. Makanan dikatakan bergizi apabila
mencukupi zat-zat yang diperlukan oleh tubuh kita.
Jenis makanan yang dimakanpun harus beraneka ragam dan seimbang, karena tidak ada bahan makanan yang
lengkap nilai gizinya. Ada yang kaya sumber karbohidrat, kaya protein, kaya lemak, kaya vitamin dan mineral dll.
Berdasarkan kegunaan makanan dikenal dengan istilah "TRI GUNA MAKANAN", yaitu:
1. Bahan makanan sumber zat tenaga.
Bahan ini setelah dimakan dan dicerna oleh tubuh kita akan menghasilkan tenaga untuk bekerja, belajar
ataupun aktivitas lainnya. Contoh bahan makanan ini adalah beras, jagung, ketela pohon, ubi jalar, kentang, gandum
dan hasil olahannya. Bahan makanan ini kaya sumber karbohidrat. Satu gram karbohidrat menghasilkan energi 4
kalori. Tenaga selain diperoleh dari karbohidrat juga dapat diperoleh dari sumber lemak dan protein. Contoh bahan
makanan sumber lemak diantaranya kelapa, minyak, margarin, keju dan hasil olahannya. Satu gram lemak
menghasilkan energi 9 kalori. Lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
19
Bahan makanan
sumber karbohidrat
Bahan makanan
sumber lemak
Protein Nabati
Protein Hewani
20
3. Bahan makanan sumber zat pengatur. Zat pengatur banyak diperoleh dari zat gizi vitamin dan mineral. Vitamin
dan mineral dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan yang ada disekitar kita.
a. Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin yang kita kenal, yaitu vitamin A, B, C, D, E dan K. Vitamin dibedakan menjadi 2 yaitu
1) Vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan vitamin C);
2) Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Kekurangan vitamin dinamakan avitaminosis.
Makanan sumber
vitamin A
21
Makanan sumber
vitamin B
Beri-beri,
akibat kekurangan
vitamin B
Makanan sumber
vitamin C
Sariawan,
akibat kekurangan
vitamin C
Makanan sumber
vitamin D
Makanan sumber
vitamin E
Rambut jarang,
akibat kekurangan
vitamin E
Makanan sumber
vitamin K
22
b. Mineral
Mineral juga berfungsi sebagai zat pengatur tubuh. Beberapa mineral yang kita kenal diantaranya:
23
pembentukan tulang dan gigi, terdapat pada kacangkacangan, ikan, susu, keju, dll.
Gigi kropos,
akibat kekurangan fluor
Air
Air dalam tubuh berfungsi sebagai:
1. Melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh;
2. Mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral tubuh;
3. Mengatur suhu tubuh.
4. Melancarkan proses buang air besar dan kecil.
Cairan yang dikonsumsi orang dewasa, terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter
atau setara delapan gelas setiap hari (kebutuhan air 50 cc per kg berat badan/hari). Air minum
harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Untuk mendapatkan air minum
harus dididihkan terlebih dahulu.
Minum air yang tidak aman dapat menyebabkan diare dan keracunan dari berbagai senyawa
kimia yang terdapat pada air. Air harus diperbanyak bagi orang yang mengalami muntah-muntah,
diare, dan pengeluaran keringat yang tinggi. Air sangat dibutuhkan untuk pemeliharaan organorgan tubuh yang vital seperti ginjal.
24
Serat
Serat adalah bagian karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Serat banyak
terdapat pada buah, sayuran, dan padi-padian. Serat dapat memberikan rasa
kenyang yang cukup lama, sehingga sangat berguna bagi orang yang akan
menurunkan berat badan.
Bahan makanan sumber serat antara lain: buah- buahan (apel, jambu biji,
belimbing, dll), sayur-sayuran (buncis, kangkung, pare, dll), serta padi-padian.
25
e. Kantin Sekolah
Warung atau kantin sekolah merupakan tempat penjualan makanan yang diorganisasikan oleh masyarakat sekolah,
berada dalam pekarangan sekolah dan dibuka selama hari sekolah.
Syarat kantin sekolah sehat diantaranya adalah:
1. Tenaga;
Tenaga penjaja makanan harus sehat, bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang
kesehatan.
2. Lokasi dan ruang makan;
- Lokasi kantin tidak berdekatan dengan jamban, kamar mandi, dan tempat pembuangan sampah.
- Ruang makan harus cukup luas, bersih, nyaman, ventilasi cukup dengan sirkulasi udara yang baik.
- Lantai kedap air (plesteran) dan mudah dibersihkan;
- Dinding dan langit-langit selalu bersih dan dicat terang;
- Ruang makan dilengkapi dengan tempat cuci tangan yang mengalir dan letaknya mudah dijangkau.
3. Peralatan dan perlengkapan;
Kebutuhan peralatan dan perlengkapan disesuaikan dengan menu yang diselenggarakan. Peralatan harus dicuci
bersih dengan memakai sabun atau alat pembersih lainnya.
Pesan Gizi
1.
2.
3.
4.
5.
Makanlah dengan porsi dan zat gizi yang seimbang untuk memenuhi triguna makanan.
Biasakanlah makan pagi, karena makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar.
Hindari makanan jajanan yang berwarna menyolok.
Bacalah label pada makanan yang dikemas, perhatikan nilai gizi dan tanggal kadaluwarsanya.
Hindari rokok dan minuman beralkohol.
a. Malaria
Gejalanya sebagai berikut :
- demam, menggigil secara berkala disertai sakit kepala;
- pucat, badan merasa lemah;
- pada penderita malaria berat disertai gangguan kesadaran sampai
koma dan kejang-kejang.
27
Pesan
1. Bila ada yang mengalami gejala-gejala malaria dan demam berdarah, segera berobat ke puskesmas;
2. Untuk pencegahan penyakit demam berdarah perlu gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang
intensif dan terus-menerus.
c. Diare
Gejalanya sebagai berikut :
- buang air besar encer lebih dari 3x dalam sehari;
- kadang-kadang mual, muntah;
- badan lemas.
Diare bisa diakibatkan oleh:
a. Makan makanan yang tidak bersih. Jadi kalau jajan
harus hati-hati. Hindari jajanan yang tidak ditutup.
28
b. Tidak mencuci tangan sebelum makan. Kuman yang menempel pada tangan yang kotor akan ikut masuk
bersama makanan;
c. Minum air mentah. Air yang belum direbus dapat mengandung kuman. Kalau diminum kumannya akan
masuk ke dalam perut.
Pencegahannya:
Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman.
Bila diare, yang harus kita lakukan adalah :
a) Minumlah oralit atau Larutan Gula Garam (LGG)
setiap kali muntah dan mencret;
b) Tetap makan dan minum;
c) Bila belum sembuh, segera dibawa ke Puskesmas.
Cara membuat Oralit :
1. Tuangkan air matang yang sudah dingin
ke dalam gelas berukuran 200 cc;
2. Tuangkan oralit ke dalam air tersebut;
3. Aduk dan minumlah.
Cara Membuat Larutan Gula Garam ( LGG ) :
1. Tuangkan air matang yang sudah dingin ke dalam
gelas berukuran 200 cc;
2. Tuangkan satu sendok teh gula dan seperempat
sendok teh garam;
3. Aduk dan minumlah
Coba praktikkan cara membuat oralit dan LGG!
Kebersihan pribadi dan kebersihan
lingkungan sangat berpengaruh
terhadap kasus diare.
29
Membuat oralit
Membuat LGG
d. Disentri
Gejalanya sebagai berikut :
- mencret disertai lendir dan darah, berbau anyir;
- sakit perut, kadang-kadang muntah;
- sakit di dubur; terutama sehabis buang air besar;
- demam.
Pencegahannya:
Memperhatikan kebersihan diri, lingkungan, makanan, dan minuman.
1. Bila ada unggas mati mendadak segera lapor ke perangkat desa setempat;
2. Bila ada yang unggas mati diikuti ada orang sakit flu segera berobat ke puskesmas.
30
E. Imunisasi
Imunisasi adalah memasukkan vaksin ke dalam tubuh untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi diantaranya
penyakit TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B.
Imunisasi harus diberikan kepada:
1. Bayi (umur 0 - 11 bulan) dengan imunisasi BCG sebanyak 1 kali, polio sebanyak 4 kali, DPT
sebanyak 3 kali, campak sebanyak 1 kali saat berumur 9 bulan ke atas, dan hepatitis B
sebanyak 4 kali;
2. Siswa SD/MI kelas I diberikan imunisasi DT;
3. Siswa SD/MI kelas II dan III diberikan imunisasi TT;
Macam-macam vaksin dan manfaatnya:
1. Vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC (Tubercullosis);
2. Vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus;
3. Vaksin polio untuk mencegah penyakit poliomyelitis;
4. Vaksin campak untuk mencegah penyakit campak (gabagen);
5. Vaksin DT untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus;
6. Vaksin TT untuk mencegah penyakit tetanus;
7. Vaksin HB untuk mencegah penyakit hepatitis B (radang hati).
Penyakit TBC
akibat tidak
diberi vaksin
BCG
31
Penyakit
Poliomyelitis
akibat tidak
diberi vaksin
Polio
Penyakit Campak
akibat tidak diberi
vaksin Campak
32
a. Penderita Luka.
Ada beberapa jenis luka, diantaranya luka lecet, luka
memar, luka iris, luka tusuk, dan luka bakar. Prinsip
pemberian pertolongan pertama pada penderita luka
adalah bersihkan luka dengan antiseptik (sabun), tekan
pendarahan bila ada, berikan obat merah dan tutup
dengan kain kasa yang steril (bersih). Bila luka berat rujuk
ke puskesmas.
33
b.
Patah tulang ialah retak atau putusnya tulang, dengan tanda-tanda bagian yang patah membengkak, dan nyeri
bila ditekan, terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang patah, anggota badan yang patah mengalami
gangguan fungsi gerak.
Pedoman Pertolongan Pertama pada patah tulang sbb:
a. mencegah/menghentikan perdarahan;
b. mencegah syok, infeksi dan cacat;
c. mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah dengan cara bidai (curu) dan dibalut;
d. dirujuk ke puskesmas.
c. Penderita Keracunan.
Keracunan adalah masuknya racun ke dalam tubuh
melalui makanan/minuman atau udara pernafasan.
Pertolongan pertama yang diberikan:
1. Diberi minum air/susu sebanyak- banyaknya atau diberi
antiracun umum (norit, putih telur, susu, air kelapa)
untuk mengencerkan atau menurunkan kadar racun.
2. Mengeluarkan racun dari
lambung dengan rangsangan muntah.
3. Dirujuk ke puskesmas terdekat.
34
d. Penderita Demam.
Penderita demam dapat diberikan pertolongan pertama yaitu:
1. Berikan minum sebanyak-banyaknya;
2. Kompres dengan air hangat di bagian ketiak, dada, leher,
dan kepala;
3. Berikan obat penurun panas (paracetamol) sesuai aturan;
4. Bila demam tidak segera turun segera dibawa ke puskesmas
terdekat.
e. Penderita Pingsan.
Penderita pingsan dapat diberikan pertolongan pertama yaitu:
1. Penderita dibawa ke tempat yang teduh dan aman.
2. Tidurkan dengan kepala lebih rendah dari badan, lalu kepala
dimiringkan kecuali pada kecelakaan;
3. Baju/celana semua yang mengikat dilonggarkan;
4. Hidung diberi bau-bauan yang merangsang, seperti:
obat gosok, amoniak, eudocologne, dll;
5. Setelah sadar diberi minum yang hangat (air gula);
6. Bila belum sadar juga, segera bawa ke puskesmas.
BALS
EM
35
Masa remaja merupakan proses awal kematangan organ reproduksi yang disebut masa pubertas. Masa remaja
juga sebagai masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa.
36
Tangan bertambah
panjang dan besar
Payudara
membesar
Rambut-rambut halus
Pinggul
melebar
Kaki bertambah panjang
dan besar
37
38
Keluarga harmonis,
anak bahagia
Keluarga tidakharmonis,
anak menderita
Beberapa sifat yang biasanya muncul akibat gangguan kesehatan jiwa, diantaranya:
- gelisah, cemas;
- gangguan tidur;
- rasa curiga;
- rasa sedih yang tidak wajar;
- halusinasi;
- hilangnya perhatian terhadap kebersihan;
- tidak dapat memusatkan perhatian (sulit konsentrasi);
- putus asa.
39
b. Penyalahgunaan NAPZA.
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau dikenal dengan istilah
NARKOBA (Narkotika dan Bahan/Obat yang Berbahaya) merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu
penanggulangan secara menyeluruh. Meskipun dalam kedokteran, sebagian besar NAPZA bermanfaat bagi
pengobatan, namun bila disalahgunakan akan berakibat merugikan individu maupun masyarakat luas khususnya
generasi muda.
NAPZA adalah bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama
otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi
kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.
Jenis-jenis NAPZA:
1. Heroin atau putau merupakan zat psikoaktif yang sangat cepat menimbulkan ketergantungan. Berbentuk
serbuk warna putih sampai coklat tua, rasanya pahit.
2. Ganja (mariyuana, hashis) berbentuk daun kering atau getah.
3. Ecstasy atau inex berbentuk tablet dan kapsul dengan berbagai warna.
4. Shabu-shabu berbentuk serbuk kristal.
5. Alkohol atau minuman keras.
6. Bahan adiktif lainnya, diantaranya adalah lem, thiner, bensin, spiritus, jamur kotoran kerbau, dan kecubung.
40
41
Keterangan kurva:
P = persenti
P50 = persenti median
42
43
K. Siaga Bencana.
Dalam memperkirakan bencana yang mungkin terjadi, langkah awal yang perlu kita lakukan adalah mengenali
daerah tempat tinggal atau kondisi lingkungan di sekitar kita berada. Beberapa bencana yang kita kenal diantaranya:
tanah longsor, gempa bumi, tsunami, banjir, angin topan, kekeringan, kebakaran, gunung meletus, dll.
Jenis Bencana dan Cara Penanggulangannya:
44
Bencana Tsunami.
Upaya yang harus dilakukan, diantaranya:
Jauhi pantai selanjutnya menuju dataran yang lebih tinggi;
Bencana Banjir.
Upaya-upaya yang harus dilakukan, diantaranya:
1. Jauhi daerah aliran sungai menuju dataran yang lebih tinggi.
2. Galakkan penghijauan dengan tanaman keras untuk mencegah banjir.
3. Rawat aliran sungai dengan tidak membuang sampah di sungai.
45
Sehat Teman
Sehat Diri
Sehat
Lingkungan
Sekolah
Sehat
Lingkungan
Rumah
46
47
Logo.
Logo Dokter Kecil.
Logo Dokter Kecil berbentuk bulat terbuat dari logam, mika,
atau sejenisnya.
Keterangan:
?
Lambang "+" berwarna hijau
?
Garis, lingkaran, gambar dua anak, dan tulisan "Dokter
Kecil" berwarna hitam
?
Dasar logo berwarna putih.
Logo UKS
Logo UKS dipasang di depan sekolah/madrasah dan digambar
pada papan atau sejenisnya.
Keterangan:
?
Dasar logo hijau
?
Dasar papan putih
?
Tulisan UKS putih
?
Garis logo hitam.
48
Lagu-Lagu
4/4
Dimarcia
50
Selamat bertugas
Selamat beribadah
Semoga menjadi anak yang sehat, cerdas, soleh, dan solehah, amin!
1. Mulailah dari diri kita sendiri sebelum mengajak orang lain untuk hidup bersih dan sehat.
2. Berikan pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan sesuai kemampuan kita.
3. Nyanyikan lagu-lagu di atas bersama teman-teman.
51
52
pertusis
: penyakit infeksi bakteri yang menyerang sistem pernafasan yang melibatkan pita suara
pubis
: tulang di atas kemaluan
steril
: bersih dari kuman
syok
: hilang kesadaran
TBC
: batuk berdahak pada bagian paru-paru
(Tubercullosis)
tetanus
: infeksi berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan otot
tungkai
: kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah)
vaksin
: bibit penyakit yang sudah dilemahkan
WC
: water closet (tempat buang air besar)
zakar
: kemaluan laki-laki (dua butir seperti telur)
53
Daftar Pustaka
1.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Materi tentang Kesehatan untuk Guru UKS. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI. Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.
2.
Departemen Kesehatan RI. 1996. Petunjuk Teknis Penyuluhan Air Bersih. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal PPM & PLP.
3.
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. 2000. Buku Petunjuk Pelaksanaan Cara Pengisian KMS
Anak Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI.
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi Masyarakat.
4.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Pedoman Penyuluhan Gizi pada Anak Sekolah bagi Petugas Puskesmas.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi Masyarakat.
5.
Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS. Jakarta: Tim Pembina
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pusat.
6. Departemen Kesehatan RI. 2003. Modul Pelatihan Kader Kesehatan Remaja. Jakarta: Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah.
7.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Kretin Akibat Kurang Yodium. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
8.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Praktis Terapi Gizi Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi Masyarakat.
9.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 2003. Pedoman untuk Tenaga Kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah di
Tingkat Sekolah Dasar. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
10. Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan untuk Petugas). Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
11. Departemen Kesehatan RI. 2003. Materi Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) bagi Petugas
Kesehatan (Pegangan bagi Pelatih). Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Direktorat Kesehatan Keluarga.
54
12. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2003. Buku Pedoman Praktis bagi Petugas Kesehatan (puskesmas)
mengenai Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA). Semarang: Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
13. Departemen Kesehatan RI, 2005. Anemia Gizi dan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Wanita Usia Subur.
Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
14. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Buletin Sehat Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah. Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
15. Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman dan Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi
Masyarakat.
16. ........ Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan
Perumahan.
17. Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Direktorat Jenderal PP & PL.
55