Laporan Praktium Kesetimbangan
Laporan Praktium Kesetimbangan
Laporan Praktium Kesetimbangan
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
KESETIMBANGAN
OLEH :
NAMA
: RAFIKA KAMAL
STAMBUK
: 15020150064
KELAS
: C3
KELOMPOK
: 2 (DUA)
ASISTEN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesetimbangan adalah suatu keadaan dimana tidak ada perubahan
yang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu reaksi
kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi
reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan
yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul
tetap berjalan, molekul-molekul reaktan berubah menjadi produk
secara terus menerus sambil molekul-molekul produk berubah menjadi
reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Kesetimbangan dinamis meliputi kesetimbangan homogen dan
heterogen. Kesetimbangan homogen adalah keadaan setimbang yang
terjadi pada zat-zat yang berfase sama, misalnya fase gas atau
larutan.
Sementara
kesetimbangan
heterogen
adalah
keadaan
setimbang yang terjadi pada zat-zat yang tidak berfase sama. Contoh
kesetimbangan homogen adalah pembentukan gas HI yang di bentuk
dari gas hidrogen dan gas iodin. Sedangkan contoh kesetimbangan
heterogen adalah reaksi pembentukan besi (III) oksida dan hidrogen.
Reaski kesetimbangan merupakan reaski yang tidak tuntas,
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
adalah. Dalam hal ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan adalah konsentrasi, tekanan, volume dan suhu.
Pengaruh faktor-faktor tersebut dapat di jelaskan dengan asas Le
Chatelier
1936).
Le
Chatelier
berbunyi,
jika
terhadap
suatu
Maksud praktikum
Maksud dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan
tetapan kesetimbangan asam lemah.
Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kesetimbangan ini adalah:
1 Menentukan pH larutan asam lemah dengan menggunakan
larutan kertas pH universal/ pH meter.
2 Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai pH larutan
asam lemah.
3 Menentukan tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah.
4 Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai tetapan
kesetimbangan ionisasi asam lemah..
5 Menentukan tetapan kesetimbangan ionisasi lemah dari grafik
pH vs log (HA).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ada
perubahan
yang
teramati
dalam
sistem.
Jika
reaktan
dan
produk
tidak
berubah
dengan
di
dilakukan
oleh
Mesir,
sedangkan
Guldberg
dan
kajian
Waage.
secara
laboratorium
Mereka
menunjukkan
C(q) + D(q)
senyawa
dianggap
berbentuk
kebutuhan,
tetapi
jika
reaksi
sudah
mencapai
produk
yang
dihasilkan
ditentukan
oleh
nilai
perbandingan stoikometri.
Besarnya tetapan kesetimbangan tergantung pada jenis
reaksi.
Jika
tetapan
kesetimbangan
kecil
(k < l),
berarti
konsentrasi
zat-zat
yang
bereaksi
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
Penyimpanan
sangat korosif
: Dapat bercampur dengan air dan dengan
Kegunaan
etanol
: Koagulasi karet alam, conditioner pada
proses pencelupan tekstil, conditioner pada
Penyimpanan
: Aquadestillata
Nama lain
: Air suling
RM/BM
: H2O/18
Kegunaan
Pemerian
Penyimpanan
konsentrasi 0,00001 M
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat praktikum
1. Larutan asam formiat 0,1 M
2. Larutan asam asetat 0,1 M
3. 2 botol Aquadest (air suling)
4. Kertas PH universal
5. Larutan penunjuk ( metil jingga)
3buah
1buah
1 buah
2 buah
5. Termometer 1000C
1 buah
formiat
sebanyak
10
ml,
kemudian
b. Asam formiat II
Diambil asam
formiat
sebanyak
10
ml,
kemudian
formiat
sebanyak
10
ml,
kemudian
sebanyak
10
ml,
kemudian
asam
formiat
sebanyak
10
ml,
kemudian
2. Asam asetat
a. Asam asetat I
Diambil asam asetat sebanyak 10 ml, kemudian dimasukkan
kedalam labu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama asam
Asam formiat 0,1
Asam formiat 0,01
Asam formiat 0,001
Asam formiat 0,0001
Asam formiat 0,00001
Nama asam
Asam Asetat 0,1
Asam Asetat 0,01
Asam Asetat 0,001
Asam Asetat 0,0001
Asam Asetat 0,00001
4.2 Perhitungan
PH
I
1
2
3
4
5
II
1
2
3
4
5
PH
III
3
5
6
6
6
IV
4
5
6
6
6
Suhu
I
29oC
29,5oC
30oC
30oC
30oC
Suhu
III
32,5oC
33oC
33,5oC
30,5oC
30,5oC
II
33oC
33oC
33oC
33oC
33oC
Indikator
I
II
MJ
MJ
MJ
MJ
MJ
MJ
MJ
MJ
MJ
MJ
IV
31,5oC
32oC
31oC
31,5oC
33oC
Indikator
III
IV
MM MM
MM MM
MM MM
MM MM
MM MM
Warna
I
Merah
Merah
Merah
Merah
Jingga
II
Merah
Merah
Merah
Merah
Orange
Warna
III
Ungu
Pink
Pink
Pink
Bening
IV
Ungu
Ungu
Ungu
Ungu
jingga
Larutan 1 A
CHOOH 0,1 M pH = 1
10
(1)2
101
Ka=
102
101
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,1 . 10 mL = X . 100 mL
2
M2 = 10
ka +
a=
101
X 100
1
10
=0
Larutan 2
CHOOH 0,01 M pH = 2
102
Ka=
4
10
102
2
= 10
101
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,01 . 10 mL = M2 . 100
0,1 = 100 M2
0,1
M2 = 100
M2 =
101
102
M2 = 0,001
3
M2 = 10
ka+
a=
102
X 100
2
10
=
=0
Larutan 3
CHOOH 0,001 M pH = 3
103
Ka=
=
106
3
10
3
= 10
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,001 . 10 mL = M2 . 100 mL
0,01 = 100 M2
0,01
M2 = 100
M2 =
102
102
M2 = 0,0001
4
M2 = 10
Ka
+
a=
log3
X 100
3
=
10
5
10
X 100
3
10
= 10 X 100
=1%
Larutan 4
CHOOH 0,01 M pH = 6
106
Ka=
12
10
104
8
= 10
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,0001 . 10 mL = M2 . 100 mL
0,001 = 100 M2
0,001
M2 = 100
M2 =
103
2
10
M2 = 0,00001
5
M2 = 10
log pH
104
a=
=
log6
X 100
104
106
X 100
104
2
= 10 X 100
=1%
Larutan 5
CHOOH 0,00001 M pH = 7
107
Ka=
=
1014
5
10
9
= 10
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,00001 . 10 mL = M2 . 100 mL
0,0001 = 100 M2
0,0001
M2 =
100
M2 =
104
102
M2 = 0,000001
6
M2 = 10
log pH
a=
105
log7
X 100
=
105
=
106
X 100
5
10
2
= 10 X 100
=1%
10
Ka=
106
101
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,1 . 10 mL = X . 100 mL
2
M2 = 10
log pH
X 100
a=
101
=
log 4
X 100
101
104
X 100
101
103 X 100
10
= 0,1%
Larutan 2
CH3COOH 0,01 M pH=5
105
Ka=
1010
102
M1 . V 1
= M 2 . V2
0,01 . 10 mL = M2 . 100
0,1 = 100 M2
0 ,1
M2 = 100
M2 =
101
102
3
M2 = 10
a=
log pH
102
log5
X 100
2
=
10
=
105
X 100
2
10
3
= 10 X 100
= 0,1 %
Larutan 3
CH3COOH 0,001 M pH = 6
108
106
Ka=
1012
103 =
109
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,001 . 10 mL = M2 . 100 mL
0,01 = 100 M2
0 ,001
M2 =
100
M2 =
103
102
M2 = 0,01
3
M2 = 10
a=
log pH
103
log6
X 100
103
106
X 100
103
3
= 10 X 100
= 0,1 %
Larutan 4
CHOOH 0,01 M pH = 6
106
Ka=
12
10
4
10
8
= 10
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,0001 . 10 mL = M2 . 100 mL
0,001 = 100 M2
M2 =
0 ,001
100
M2 =
103
2
10
M2 = 0,00001
5
M2 = 10
log pH
4
a=
10
log6
X 100
=
104
106
X 100
104
2
= 10 X 100
=1%
Larutan 5
CHOOH 0,00001 M pH = 5
105
Ka=
=
1010
105
5
= 10
M1 . V 1 = M 2 . V 2
0,00001 . 10 mL = M2 . 100 mL
0,0001 = 100 M2
0 ,0001
M2 =
100
M2 =
104
2
10
M2 = 0,000001
6
M2 = 10
log pH
a=
105
log5
X 100
=
105
=
105
X 100
5
10
0
= 10 X 100
=1%
4.3 Pembahasan
dapat
diketahui
bahwa
kesetimbangan
merupakan
adalah
HCOOH
hingga
didapati
konsentrasi
0,00001
M.
Penambahan
sangat
berpengaruh
terhadap
pH,
berlawanan
zat
tersebut.
Sebaliknya,
jika
koefisien
reaksi
kecil.
Jika
tekanan
diperkecil,
diturunkan,
maka
sistem kesetimbangan
kesetimbangan
reaksi
akan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan
yang
telah
dilakukan,
dapat
disimpulkan bahwa :
1. Kesetimbangan adalah suatu keadaan dimana tidak ada
perubahan
terhadap
objek
yang
diamati
selama
dalam
konsentrasi,
perubahan
volume
dan
Praktikum
Kimia
Umum.
LAMPIRAN
1. Auminium foil
4. thermometer