Krim
Krim
Krim gentamisin sulfat merupakan krim yang berkhasiat sebagai antibiotikum atau lebih
pada luka pasca operasi maupun khitan. Krim ini tipe krim minyak dalam air.
Zat aktif
Emulgator
Basis
emolien
Pengawet
Pembawa
: gentamisin sulfat
: TEA, Asam Stearat
: vaselin album
: gliserin
: nipagin
: aquadest
Rancangan Formulasi
R/
Gentamisin sulfat
0,1%
TEA
4%
Asam stearat
10%
Nipagin
0,3%
Gliserin
3%
Vaselin album
20%
Aquadest ad
50 g
Gentamisin sulfat
air dengan TEA atau untuk menstabilkan TEA pada sediaan krim
Vaselin Album : basis berlemak yang digunakan sebagai basis krim atau fase
minyaknya
Gliserin
sehingga ketika menggunakan krim ini pada kulit akan teras lembab
Nipagin
: nipagin digunakan sebagai pengawet dari air
Aquades
: aquades digunkana sebagai tipe krim m/a
Monografi Bahan
Gentamisin sulfat
Pemerian : serbuk, putih, sampai kekuning-kuningan
Kelarutan : larut dalam air, tidak larut dalam etanol, dalam aseton, dalam
kloroform, dalam eter dan dalam benzena.
Kegunaan : Antibiotika (0,1% untuk topikal)
Triethanolamin
Pemerian :Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip
amoniak, higroskopik.
Kelarutan :Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam
kloroform P.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Khasiat dan penggunaan : Surfaktan, emulgator konsentrasi 2%-4%
Titik Lebur: 20-22C
Acidum stearicum/asam stearat
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih atau
kuning pucat, mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%) P,
dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik, titik didih 38oC
Khasiat : untuk melembutkan kulit, dengan konsentrasi 1-20%
Titik lebur: kurang dari 54C
Methylis Parabenum (Metilparaben) atau nipagin
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih tidak berbau
atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
Khasiat : Zat pengawet fase air
Pemerian :Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis
diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada
suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna
yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 200 C.
Kelarutan :Dapat campur dengan air dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak
Perhitungan Bahan
1. Gentamisin sulfat
= 0,1/100 x 50 g
= 0,05 g = 50 mg
2. TEA
= 4/100 x 50g
= 2g + (10/100 x 2 ) = 2,02g
3. Asam stearat
= 10/100 x 50g
= 5 + (10/100 x 5 )
= 5,5g
4. Nipagin
= 0,3/100 x 50g
= 0,15 + (10/100 x 0,15 )
= 0,165g = 165mg
5. Gliserin
= 3/100 x 50g
= 1,5 + (10/100 x 1,5 )
= 1,65g
6. Vaselin album
= 20/100 x 50g
= 10 + (10/100 x 10 )
= 11 g
7. Aquadest
Cara kerja
Evaluasi Sediaan
1. Uji Organoleptik
Dalam uji organoleptik ini dilihat sifat-sifat fisik sediaan krim yang meliputi
homogenitas, bentuk, warna dan bau yang berfungsi untuk melihat
perubahan fasa krim.
2. Uji Homogenitas
Homogenitas sediaan krim yang berbentuk emulsi ditunjukkan dengan
tercampurnya bahan-bahan yang digunakan dalam formula krim, baik bahan
aktif maupun bahan tambahan secara merata. Cara pengujian homogenitas
yaitu dengan meletakkan krim pada objek glass kemudian meratakannya
untuk melihat adanya partikel-partikel kecil yang tidak terdispersi
sempurna.
3. Uji pH
Dalam uji pH berhubungan dengan stabilitas zat aktif yang terkandung
dalam sediaan krim tersebut sesuai dengan pH normal dan efektifitas
Formulasi 6 : KrimTetrasiklin
Krim tetrasiklin merupakan krim yang berkhasiat sebagai antibiotikum. Krim ini
termsuk kedalam golongan krim air dalam minyak.
: Tetrasiklin
: Cetaceum, Cera alba, Vaselinum album
: Propyl paraben & Methyl paraben
: Gliserin
: Air
Rancangan Formula
R/ Tetrasiklin3%
Cetaceum
Cera alba
Gliserin
Propyl paraben
Methyl paraben
Vaselin album
Air
5%
8%
15%
0,6%
0,3%
10%
58,1%
2)Cetaceum
3)Cera alba
4)Gliserin
Monografi Bahan
karbonat.
Khasiat
: Antibiotikum, prosentase 3%
Cetaceum (FI III 141)
Pemerian
: Massa hablur, bening, licin, putih mutiara, bau dan rasa
Kelarutan
lemah.
: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P
dingin, larut dalam 20 bagian etanol (95%) P mendidih,
dalam kloroform P, dalam eter P, dalam karbondisulfida P,
Khasiat
Khasiat
Gliserin (FI IV: 413)
Pemerian
: Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis,
Kelarutan
Titik Lebur
: 95 98C
Khasiat
: Zat Pengawet
Methyl Paraben (FI IV : 551)
Pemerian
: Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih,
tidak berbau atau berbau khas lemah, mempunyai
Kelarutan
Kelarutan
benzena,
dalam
karbon
disulfida,
dalam
Aquadest
Pemerian
BJ
Bahan
1. Tetrasiklin
2. Timbangan halus
2. Cetaceum
3. Anak timbangan
3. Cera alba
4. Mortir + stamper
4. Gliserin
5. Serbet + tissue
5. Nipasol
6. Cawan penguap
6. Nipagin
7. Water bath
7. Vaselin album
8. Pengaduk kaca
8. Air panas
9. Sendok tanduk
10. Kertas perkamen
11. Pot
12. Etiket biru
Perhitungan Bahan
1) Tetrasiklin
2) Cetaceum
3) Cera alba
4) Gliserin
5) Nipasol
6) Nipagin
7) Vaselin
8) Air
3
x 20 g=0,6 g
100
5
x 20 g=1 g
100
8
x 20 g=1,6 g
100
15
x 20 g=3 g
100
0,6
x 20 g=0,12 g
100
0,3
x 20 g=0,06 g
100
10
x 20 g=2 g
100
58,1
x 20 g=11,62 g = 12mL
100
Cara Pembuatan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
kedalam elermenyer
9) Ditimbang vaselin album, masukkan cawan penguap
10) Dipanaskan cawan penguap diatas water bath, sampai melarut
11) Dimasukkan ke dalam mortir yang telah dipanaskan
12) Diukur air panas, masukkan ke dalam mortir sedikit demi sedikit, gerus
homogen
13) Dimasukkan gliserin ke dalam mortir tersebut dalam keadaan hangat,
gerus homogen
14) Dimasukkan ke dalam pot, beri etiket
Evaluasi Sediaan
1. Uji Organoleptik
Dalam uji organoleptik ini dilihat sifat-sifat fisik sediaan krim yang meliputi
homogenitas, bentuk, warna dan bau yang berfungsi untuk melihat
perubahan fasa krim.
2. Uji Homogenitas
Homogenitas sediaan krim yang berbentuk emulsi ditunjukkan dengan
tercampurnya bahan-bahan yang digunakan dalam formula krim, baik bahan
aktif maupun bahan tambahan secara merata. Cara pengujian homogenitas
yaitu dengan meletakkan krim pada objek glass kemudian meratakannya
untuk melihat adanya partikel-partikel kecil yang tidak terdispersi
sempurna.
3. Uji pH
Dalam uji pH berhubungan dengan stabilitas zat aktif yang terkandung
dalam sediaan krim tersebut sesuai dengan pH normal dan efektifitas
pengawet pada keadaan kulit sehingga tidak menghambat fungsi fisiologis
kulit atau sesuai dengan syarat krim yang baik. Pengukuran pH bertujuan
untuk mengetahui derajat keasaman sediaan krim yang telah dibuat sesuai
dengan pH standar kulit yang telah ditetapkan, yaitu 4,5 6,5. Pengukuran
pH dilakukan dengan cara mencelupkan kertas indikator sampai batas
celupan, mendiamkannya beberapa saat hingga terjadi perubahan warna,
kemudian membandingkan perubahan warna yang terjadi dengan warna
indikator. Nilai pH didapatkan dengan melihat persamaan warna dari kertas
indicator yang telah dicelupkan dengan warna pada label.
Rancangan Formula
20 gram cleansing cream
R/ Asam Salisilat
1%
Cera Flava
5%
Acid Stearin
10%
Adeps Lanae
10%
TEA
2%
Paraffin Liq
10%
Nipagin
0,18%
Nipasol
0,02%
Cethyl Alkohol
3%
Ol. Rosae
qs
Aquadest
ad
100%
II.
Monografi Bahan
Asam salicyl
Rumus Molekul: C9H8O4
Berat molekul : 180,16
Nama kimia : Asam asetil salisilat
Pemerian
: Hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun,
atau serbuk hablur putih, tidak barbau atau barbau lemah. Stabil diudara kering,
didalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan
asam asetat.
Kelarutan
: Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam
kloroform, dan dalam eter agak sukar larut dalam eter mutlak (DitjenPOM,1995)
asam salisilat dalam konsentrasi 1-40% relatif aman untuk penggunaan topikal.
Pemerian
Cethyl Alkohol
- Sinonim: 1-hexadecanol; n-hexadecyl alcohol; palmityl alcohol
- Rumus Molekul: C16H34OPemerian Setil alkohol seperti lilin, putih
serpih, butir, kubus, atau benda tuang. Ia memiliki karakteristik
-
Stabilitas: Stabil di asam, alkali, cahaya, dan udara; itu tidak menjadi
tengik. Ini harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat sejuk
dan kering.
Konsentrasi : 1-5%
Oleum Rosae
Nama Lain
Rosa alba (L.), Rosa centifolia (L.) dan varietas Rosa lainnya
Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi
Penggunaan
: Rosaceae
: Geraniol, paraffin, nerol, egeno
: Bahan pewangi
Pemerian
kuning, bau aromatik seperti bunga mawar, rasa khas. Pada suhu 25
kental, jika didinginkan perlahan - lahan berubah menjadi massa hablur,
jika dipanaskan mudah melebur
Cara memperoleh
III.
Perhitungan Bahan
1. Asam Salisilat
2. Cera Flava
3. Acid Stearin
4. Adeps Lanae
5. TEA
6. Paraffin Liquidum
7. Nipagin
8. Nipasol
9. Cethyl Alkohol
10. Ol. Rosae
11. Aquadest
0,18% +
V.
1
x 20 g = 0,2 g = 200 mg
100
5
=
x 20 g = 1 g
100
10
=
x 20 g = 2 g
100
10
=
x 20 g = 2 g
100
2
=
x 20 g = 0,4 g = 400 mg
100
10
=
x 20 g = 2 g
100
0,3
=
x 20 g = 0,06 g = 60 mg
100
0,6
=
x 20 g = 0,12 g = 120 mg
100
3
=
x 20 g = 0,6 g = 600 mg
100
= qs
= 100% - (1% + 5% + 10% + 10% + 2% + 10% +
=
0,02% + 3%)
= 100% - 38,2% = 61,8%
61,8
=
x 20 g = 12,36 ml
100
Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Disetarakan timbangan.
3. Diambil dan ditimbang asam stearat, dimasukkan ke dalam cawan
porselen.
4. Diambil dan ditimbang adeps lanae, dimasukkan ke dalam cawan
porselen.
5. Diambil dan ditimbang cera flava dan dimasukkan ke dalam cawan
porselen.
6. Asam stearate, cera flava dan adeps lanae dilebur diatas WB ad leleh.
7. Disiapkan mortir panas.
8. Dimasukkan campuran asam stearat, cera flava dan adeps lanae ke dalam
mortir panas gerus ad homogen.