Prosedur Pengawasan Pekerjaan Beton (26122015)
Prosedur Pengawasan Pekerjaan Beton (26122015)
Prosedur Pengawasan Pekerjaan Beton (26122015)
1. TUJUAN
Mengatur tata cara dan alur Prosedur Pengawasan Pekerjaan Beton dari hulu sampai hilir,
sehingga ada kesamaan persepsi mengenai penyelenggaraan bagi pihak- pihak terkait dan
juga mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan dan standar
yang berlaku.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur pengawasan ini meliputi Pengawasan Pekerjaan Beton pada pekerjaan
konstruksi yang terdiri dari :
- Pekerjaan Uji Slump Beton
- Pekerjaan Pengambilan Sample Beton
- Pekerjaan Pengecoran Beton
- Pekerjaan Uji Tekan Beton
3. REFERENSI / RUJUKAN
a) PBI71 N I 2
b) SNI 03-2847-2002
c) SNI 1972:2008
d) ASTM C33-03
(Pengecoran Beton)
f)
4.3. Beton bertulang : Merupakan campuran dengan kadar tertentu dari Pasir, Kerikil,
Semen dan Air yang dituangkan kedalam bekisting/acuan beton dimana
terdapat struktur pembesian dengan diameter dan jumlah batang tertentu sesuai
yang direncanakan.
4.4. Slump Test : Merupakan tes terhadap campuran beton yang diambil langsung dari
mixer, sebelum beton dituang ke lokasi pengecoran untuk mengetahui kadar
kekentalan campuran beton.
4.5. Beton Decking : Merupakan kaki tulangan sebagai penguat atau pemisah antar
tulangan yang terbuat dari besi maupun pemisah antar tulangan dengan
bekisting/acuan beton yang terbuat dari beton dan menjadi dudukan untuk
memberikan kepastian posisi tulangan beton tidak akan berubah selama dan
setelah proses pengecoran dilakukan
4.6. Bekisting/Acuan Beton : Merupakan cetakan beton yang dibuat secara kuat
mengikuti bentuk konstruksi beton sesuai dengan yang direncanakan.
4.7. Agregat : Merupakan batu kerikil pecah dengan ukuran tertentu sebagai salah satu
bahan campuran beton.
4.8. Spesi adukan semen
: Merupakan bahan campuran semen, pasir, air dengan
kadar tertentu yang biasa digunakan sebagai penyatu permukaan beton lama dengan
beton baru yang akan dicor.
4.9. Internal & External Vibrator : Merupakan peralatan yang digunakan pada saat
pengecoran beton agar menghasilkan konstruksi beton yang padat dan
homogen.
4.10. Drop Bucket : Merupakan peralatan
pengecoran di bawah permukaan air.
yang
biasa
digunakan
unsur
persyaratan
pada
pelaksanaan
URAIAN RINCI
6.1. Pengawasan Pekerjaan Uji Slump Beton
6.1.1. Pengujian slump (kekentalan adukan beton) dilakukan pada campuran
beton sebelum pekerjaan pengecoran untuk menjamin agar nilai air semen
tetap sesuai dengan mix design.
6.1.2 Pengujian slump ini dilakukan setiap 3 truck mixer beton secara random
dan/atau sesuai dengan ketentuan yang terdapat di dokumen kontrak dan
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan standar yang telah disepakati.
6.1.3 Apabila terjadi ketidaksesuaian slump aktual dengan slump rencana:
a. Slump lebih rendah dari rencana, maka pengawas dapat mengizinkan
pelaksana/kontraktor untuk melakukan penambahan air dengan
ketentuan sebagai berikut :
b.
6.2
6.3
6.3.1.3
6.3.1.4
Mutu
Beton
K-400
K-350
K-300
K-250
K-175
K-125
Ukuran
Agregat Maks.
(mm)
Rasio Air/Semen
Maks. (Terhadap
berat)
37
25
19
37
25
19
37
25
19
37
25
19
50
50
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45
0.50
0.50
0.50
0.57
0.60
Kadar
Semen
(Kg/m3
dari
campuran
)
356
376
400
315
335
365
300
350
350
290
310
340
300
250
Jumlah Alat
2
3
4
5
6
6.3.1.6.
atau
drop
bucket
untuk
6.3.1.7.
6.3.1.8
Periksa
permukaan
sebelah
dalam
bekisting
yang
nantinya menempel dengan beton harus diolesi minyak yang
tidak meninggalkan bekas.
6.3.2.
6.3.2.2
6.3.3
6.3.4
6.3.2.3
6.3.2.4
6.3.2.5
6.3.2.6
6.3.3.2
6.3.3.3
6.3.3.4
harus
6.3.4.3
6.3.5
PENYEBAB
Peretakan kering/susut, retak-retak hidratasi.
Kelebihan pembebanan pengendapan beton
pada stadium plastis.
Sangkar krikil atau ruang udara tertutup
Kurangnya perawatan
6.3.4.4
6.3.4.5
7. KEADAAN KHUSUS
Jika pelaksanaan tidak sesuai dari yang telah ditetapkan, tenaga supervisi harus menegur
pelaksana lapangan. Jika perlu secara tertulis dengan menggunakan Fomulir Produk
Tidak Sesuai atau Formulir Tindakan Koreksi apabila perbaikan bisa dilaksanakan
segera.
8. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk soft copy dan hard copy, serta
pengendaliannya diatur dalam Prosedur Pengendalian Dokumen No. JMK/PSM/WMM001.
9. DOKUMEN TERKAIT
Tidak ada.
10. LAMPIRAN :
Lampiran 1 : Flowchart Pengawasan Pekerjaan Beton
Lampiran 2 : Flowchart Pengawasan Uji Tekan Beton
Lampiran 3 : Formulir Monitoring Pengecoran Beton
Lampiran 4 : Formulir Monitoring Pekerjaan Pembesian
Lampiran 5 : Formulir Monitoring Perbaikan Slump Saat Pengecoran
Lampiran 6 : Formulir Monitoring Kualitas Beton Terpasang
LAMPIRAN 1
FLOWCHART PENGAWASAN PEKERJAAN BETON
LAMP
IRAN 2
FLOWCHART PENGAWASAN UJI TEKAN BETON
LAMPIRAN 3
FORMULIR MONITORING PENGECORAN BETON
LAMPIRAN 4
FORMULIR MONITORING PEKERJAAN PEMBESIAN
LAMPIRAN 5
FORMULIR MONITORING PERBAIKAN SLUMP
LAMPIRAN 6
FORMULIR MONITORING KUALITAS BETON TERPASANG