LAPORAN PUSKESMAS Bab 1-6
LAPORAN PUSKESMAS Bab 1-6
LAPORAN PUSKESMAS Bab 1-6
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pembangunan kesehatan mempunyai tujuan yaitu tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan kesehatan
masyarakat yang optimal. Sebagai salah satu unsur ksecara sejahteraan umum daru
tujuan nasional, pengertian sehat meliputi keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi
( UU kesehatan No. 23, 1992 )
Derajat kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh faktor yaitu faktor lingkungan
( lingkungan fisik, biologi, dan sosial budaya ), faktor prilaku ( perorangan dn
masyarakat ), faktor Pelayanan Kesehatan ( pelayanan kuratif, preventif, promotif dan
rehabilitatif ), dan faktor keturunan ( SKN, 1990 )
Pembangunan jangka panjang bidang kesehatan di arahkan untuk tercapainya
tujuan utama yaitu peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri dalam bidang kesehatan, perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat
menjamin kesehatan, peningkatan keluarga sehat sejahtera dengan makin di terimanya
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. ( SKN, 1990 )
Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui
penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan secara
komprehensif, sehingga memiliki kemampuan profesional yang salah satunya adalah
menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik, dan
ilmu keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada masyarakat
terutama mengkoordinasikan sumber-sumber yang di komunitas untuk meningkatkan
kesehatan komunitas yaitu puskesmas
Balikpapan berusaha agar fungsi puskesmas berjalan seimbang harmonis dan selaras.
Puskesmas Muara Rapak berdiri pada tanggal 3 April 1972, merupakan unit
pelaksana teknis pada Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Wilayah kerja Puskesmas
Tanah Kalikedinding meliputi satu kelurahan yakni Kelurahan
Muara Rapak .
Puskesmas Muara Rapak memiliki tenaga Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat
Umum, Perawat Gigi, Bidan Sanitarian, , Assisten Apoteker, Analis Laboratorium,
Tenaga Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Maupun tenaga strategis yang berkompeten
dan siap melayani masyarakat, Puskesmas juga memiliki Kader-kader yang siap
membantu yang berada di jalan sekitar puskesmas yang juga siap melayani
masyarakat yang membutuhkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang Sumber Daya Manusia sesuai dengan standar Puskesmas
b. Mengetahui tentang Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Muara Rapak
3.
Manfaat .
Pada praktek keperawatan puskesmas di Puskesmas Muara Rapak
yang
lintas
sektoral,
melihat
faktor
dan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Puskesmas
1. Pengertian
Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di
suatu wilayah kerja tertentu (Muninjaya:1999).
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Unit Pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Daerah
yang melaksanakan pelayanan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di
wilayah kerja tertentu, yang selanjutnya disebut PUSKESMAS (Wijono, 1997:635).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(DEPKES RI:2006).
a. Unit pelayanan teknis
Sebagai unit pelaksana teknis (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas
berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis oprasional dinas kesehatan
kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
b. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
c.
seluruh upaya
pembangunan
kabupaten/kota.
Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat, (2) prilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
3.
Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional
Misi tersebut adalah:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembngunan sektor lain
yang
pemeliharaan
kesehatan
dan
pencegahan
penyakit
tanpa
mengabaikan
memperjuangankan
kepentingan
kesehatan
termasuk
sumber
kesehatan
keluarga,
keluarga
berencana,
kesehatan
jiwa
6.
Kedudukan
Kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan SKN
(sistem kesehatan nasional), system kesehatan kabupaten/kota dan sistem
pemerintah daerah:
a. Sistem kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas dalam system kesehatan nasional adalah
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertangguangjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
b.
c.
jawab
menyelenggaarakan
sebagian
tugas
pembangunan
d.
7.
Organisasi
a. Struktur organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai
berikut:
1) Kepala puskesmas
2) Unit tata usaha yang bertanggungjawab membantu kepala puskesmas dalam
pengolaan:
a) Data dan informasi
b) Perencanaan dan penilaian
c) Keuangan
d) Umum dan kepegawaian
3) Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas:
a. Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
b. Upaya kesehatan perorangan
4) Jaringan pelayanan puskesmas:
a) Unit Puskesmas Pembantu
b) Unit Puskesmas Keliling
c) Unit Bidan di Desa/Komunitas
b. Kriteria personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan
dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk
kepala puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang
c.
Koordinasi
tersebut
mencekup
perencanaan,
penggerakan
dan
swasta,
puskesmas
menjalin
kerjasama
termasuk
BP4 (balai pengobatan penyakit paru paru), BKMM (balai pengobatan mata
masyarakat), BKKM (balai kesehtan kerja masyarakat), BKOM (balai kesehatan
olahraga masyarakat), BKJM (balai kesehatan jiwa masyarakat), BKIM (balai
kesehatan indra masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat,
jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, BTKL (balai
teknik kesehatan lingkungan), BLK (balai laboratorium kesehatan) serta berbagai
balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarak`n melalui
penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan
e.
Kabupaten/Kota.
Dengan lintas sektor
Tanggungjawab puskesmas
sebagai
unit
pelaksana
teknis
adalah
kesehatan.
Dengan masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek
dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui
pembentukan konsil kesehatan kecamatan, yang menghimpun berbagai potensi
masyarakat, seperti: tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
masyarakat, serta dunia usaha. Konsil kesehatan tersebut berperan sebagai mitra
puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
9. Upaya dan Azas penyelenggaraan
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya
Kecamatan
Sehat
menuju
Indonesia
Sehat,
puskesmas
bertanggungjawab
maka
dapat
dijadikan
sebagai
salah
satu
upaya
kesehatan
pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya
inovasi, yakni upaya lain diluar upaya puskesmas terebut di atas yang sesuai
dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah
rangka mempercepat tercapainya visi puskesmas.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas
bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan
dari Konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila
upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti
target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya
kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan
puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas
kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya.
Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit
fungsional lainnya.
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus
melaksanakan berbagai kegiatan, anatara lain sebagai berikut:
1) Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
2)
berwawasan kesehatan.
Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
3)
9)
c) Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK,
PLKB.
d) Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PLBK.
e) Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi, dunia usaha,
f)
organisasi kemasyarakatan.
Upaya kesehatan kerja: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
penyelesaian
masalah
sepenuhnya
kesehatan
kewenangan
masyarakat
dan
dan
atau
BAB III
PENGKAJIAN
A.
Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas
Alamat Lengkap
Nomor telepon
B.
0542 ( 733544 )
Tahun berdiri
Tipe Puskesmas
Puskesmas Tipe B
Puskesmas Muara Rapak Balikpapan berdiri pada tanggal 3 April 1972, merupakan unit
pelaksana teknis pada Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Wilayah kerja Puskesmas
Muara Rapak meliputi satu kelurahan yakni Kelurahan
Balikpapan Utara puskesmas memiliki tenaga Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat
VISI :
Mewujudkan Puskesmas Dengan pelayanan Prima menuju masyarakat Sehat
dan Mandiri
MISI :
1.
Meningkatkan Mutu pelayanan Kesehatan yang Adil, Merata dan Terjangkau oleh
2.
3.
4.
Masyarkat
Meningkatkan Akses pelayanan Kesehatan yang berkualitas Untuk Masyarakat.
Menggerakkan Pembangunan Masyarakat yang berwawasan kesehatan lingkungan.
Meningkatkan Pemberdayaan, Kemandirian Masyarakat dalam upaya promotif,
5.
6.
MOTTO:
ANDA SEHAT KAMI BAHAGIA
SMART : SENYUM , MANDIRI , AMAN , RAMAH DAN TEPAT
D.
Tujuan Puskesmas
Fungsi Puskesmas
1. Pusat pembangunan kesehatan msyarakat di wilayahnya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya.
F.
Pengumpulan Data
1. LETAK GEOGRAFIS
Puskesmas Muara Rapak merupakan Puskesmas Tipe B, terletak di Rt. 023 Kelurahan Muara
Rapak di Kecamatan Balikpapan Utara dengan luas wilayah kerja sebesar 352,7 Ha.
Batas wilayah kerja Puskesmas muara rapak adalah sebagai berikut :
a. Utara
: Kelurahan Batu Ampar
b. Selatan
: Kelurahan Karang Jati
c. Barat
: Kelurahan Baru Ilir / Margo Mulyo
d. Timur
: Kelurahan Gunung Samarinda / Karang Rejo
Kondisi geografis Kelurahan Muara Rapak adalah sebagai berikut :
a. Ketinggian tanah dari permukaan laut
: 20 Meter
b. Banyaknya Curah hujan
: 998 mm / Tahun
c. Topografi ( dataran rendah , tinggi pantai ) : Dtr Tinggi
: 35,27/21,8 o C
3 M
RUANG LOKET
POLI UMUM
2M
TANGGA BAWAH
1M
3M
3M
3M
APOTIK
RUANG TUNGGU
PASIEN
RUANG
LABORATORIUM
DAPUR
2M
KETERANGAN :
UKURAN FISIK BANGUNAN LANTAI I (BAWAH) = 9 X 9 M = 81 M3
3M
2M
WC 1 M
PASIEN
1M
3M
3M
3M
RUANG PIMPUS
3M
POLI GIGI
2M
TANGGA ATAS
2M
RUANG TUNGGU
PASIEN
WC 2 M
PETUGAS
5 M
KETERANGAN :
UKURAN FISIK BANGUNAN LANTAI II (ATAS) = 9 X 8 M = 72 M3
2M
11 M
11 M
10.5 M
KETERANGAN :
UKURAN WATAS TANAH : 10.5 X 11 M = 115.5 M3
1. DEMOGRAFI / KEPENDUDUKAN
Luas wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak adalah 352,70 Ha, di mana sebagian
( 12 RT ) dari wilayah kerja tersebut merupakan perumahan karyawan Pertamina
Balikapapan, sehingga masalah kesehatan di kelurahan Muara Rapak sebagian juga
merupakan tanggung jawab Pertamina . Jumlah penduduk 31.569 jiwa, dengan jumlah
penduduk laki-laki 16.073 dan jumlah penduduk perempuan 15.496 jiwa yang tersebar di 86
RT secara merata, adapun kepadatan penduduk adalah 87 jiwa/ Ha. Jumlah Kepala Keluarga
9808 KK, dengan rata-rata setiap kepala keluarga terdiri dari 3.-4 jiwa. Jumlah rumah yang
ada sebanyak 6.848 jumlah penghuni setiap rumah rata-rata 5 jiwa.
Sebagian besar penduduk beragama Islam (89,6 % ), Kristen Protestan ( 6.53 %), Katholik
(1.25 %), Hindu (0.30%), Budha (1.10%), lain lain
1.
( 2.11 % )
Piramida penduduk
Jumlah penduduk menurut kelompok umur
Jumlah Penduduk
No
Laki laki
Perempuan
Total
04
1083
905
1988
59
1201
1091
2292
10 14
1371
1271
2642
15 19
1268
1206
20 24
1379
1208
2587
25 29
1697
1579
3276
30 34
1708
1537
3245
35 39
1504
1449
2953
40 44
1079
978
2057
10
45 49
1038
948
1986
11
50 54
1025
997
2022
12
55 59
872
702
1574
13
60 64
636
506
1142
14
65 >
Jumlah
587
525
1112
16,073
15,496
31569
2474
Prosentase
6,3 %
7.3%
8.3 %
7.8 %
8.1 %
10. 4%
10.3 %
9.3%
6.5 %
6.3 %
6. 4%
4.9%
3.6 %
3.5 %
100 %
Agama
Jumlah
Prosentase
28.580
90.5 %
Islam
Kristen Protestan
2334
7.3 %
Katolik
481
1.5 %
Budha
365
1.1 %
Hindu
116
0.3 %
31569
100 %
Jumlah
Sarana Pendidikan
Jumlah
TK / PAUD
10 buah
SD / MI
9 buah
SMP / MTs
1 buah/ 2 buah
SLTA / MA
1 buah
Poltekes
1 buah
Jumlah
16 buah
Status Ekonomi
Jumlah
Prosentase
256
7,7%
ABRI / POLRI
356
10,7%
Wiraswasta / pedagang
425
12,8%
Buruh
1.256
38 %
Nelayan
423
12,8%
Petani
265
8,0%
Tidak ada
321
9,7%
3302
100%
Jumlah
Sumber: Data Primer
Dari tabel di atas menunjuk kan gambaran profesi penduduk kelurahan Muara
Rapak.
B.
Data Khusus
1. Sarana Pelayanan Kesehatan PKM
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
0
0
0
0
0
0
1
2
2. Ketenagaan ( SDM )
No
1
Ketenagaan
Dokter
Jumlah
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Dokter Gigi
Bidan
Kesehatan Lingkungan
Perawat
Perawat gigi
Petugas Gizi
Asisten Apoteker
Analis Laboratorium
Tenaga Administrasi
Pramu Kantor
Supir
1
2
1
4
1
1
1
1
3
1
1
B. Sarana Kesehatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Sarana Kesehatan
Rumah Sakit Umum
Rumah Bersalin
Puskesmas Pembantu
Polides
Poliklinik Swata
Dokter Praktek Swasta
Bidan Praktek Swasta
Laboratorium
Apotik
Rumah Sakit Bersalin
PBDS (PraktekBersama DrSpesialis)
Jumlah
0
0
0
0
1
2
9
0
2
0
0
Jumlah
0
220
18
13
1
5
5
2 Kelompok
0
82
2
13
30
38
0
0
6
0
2
2
D. Peralatan Operasional
No
1
2
3
4
5
6
7
Peralatan Operasional
Sarana Transportasi roda 2/4
Furniture pasien/kantor
KIE /penyuluhan
Alat fogging
Pengatur kepadatan lalat
Pemeriksa lembab
Tempat tidur pasien lengkap dengan kasur
Jumlah
2/2 buah
10/20set
1set
0
0
0
2
Jumlah
3.981 kasus
1.382
881
830
807
701
501
424
351
346
KIA
Rat
Rata
Perhari
Umum Rata
rata
Perhari
Gigi
Rata
rata
Perhari
Jumlah
Rata
Rata
kunjungan
perhari
Jan
299
12
1478
59
176
1953
78
Feb
304
13
1501
65
209
2014
88
Mar
331
13
1504
60
240
10
2075
83
April
290
12
1576
63
211
2077
83
Mei
212
1194
52
184
1590
69
Juni
284
11
1262
50
218
1764
71
Juli
296
11
1139
42
185
1620
74
Agus
274
11
1388
56
178
1840
74
Sept
292
12
1331
53
244
10
1867
75
10
Okt
265
11
1386
55
212
1963
72
Jml
Dari tabel di atas kunjungan KIA jumlah kunjungan paling tinggi pada bulan Maret
yaitu 331, jumlah kunjungan untuk poli Umum teringgi adalah bulan 1478 jiwa, dan jumlah
kunjungan poli Gigi yaitu 244 jiwa
Jumlah Kunjungan Ibu Menyusui dan ASI Ekslusif bulan Januari s/d Oktober 2015
No
Kujungan
Jumlah
Presentase
Ibu Menyusui
319
46 %
ASI Ekslusif
172
54 %
Jumlah
491
100 %
II.
Pengkajian M1-M5
A.
MAN (M1)
No
1
2
3
4
5
Bagian
Kepala puskesmas
Dokter gigi
Bidan
Asisten apoteker penyelia
Pranata Lab
6
7
8
9
10
11
12
Perawat pelaksana
Bidan pelaksana lanjutan
Sanitarian pelaksana
Perawat pelaksana
Kepala tata usaha
Koordinator pelayanan
Koordinator pelayanan masy
Nama
Pendidikan
Drs. Fahmi rosady S.kep
S1
Drg. Betty Ana Sitompul
S1 kedokteran
Dewi Muawanah
DIII Keb
Indra
SMF
Erna Nisa
SMA(analis
laboratorium)
Ariansyah
DIII Keperawatan
Siti Rokayah
DIII Keb
Kurniatih
SKM
Sulastri
SPK
Debora. S
SMA
Dr. Rizki nor iman
S I kedoktern
Dr. Illyas
S1 Kedokteran
Status
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
Naban
PNS
PNS
PNS
PNS
13
Public health
Leginah
B.
AMK
PNS
Poli Umum
2.
Poli gigi
3.
Tata Usaha
4.
Loket
5.
6.
Kamar Obat
8.
Laboratorium
11.
Poli Gizi
12.
Klinik Sanitasi
Kekuatan dasar hukum yang dimiliki puskesmas didukung sarana dan prasarana di
Puskesmas Muara Rapak sudah cukup memadai, tinggal mengupayakan
managemen pengelolaan sarana dan prasarana yang ada guna memberikan
pelayanan kesahatan yang optimal pada masyarakat. Dan saat ini Puskesmas
Muara Rapak dalam persiapan BLUD dan Akriditasi tahun 2016adapi ISO 2015
guna mendapatkan pengakuan legal dari pemerintah atas pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada masyarakat.
C.
M3 ( METODE)
1.
b.
Penyuluhan Kesehatan.
Program promosi kesehatan dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
rumah tangga dan institusi dilaksanakan secara Tim dengan melibatkan bebarapa
lintas program di Puskesmas Muara Rapak dengan koordinator program sebagai
penanggung jawab.
Kendala program promosi kesehatan :
Mayoritas penduduk wilayah Puskesmas Muara Rapak memiliki status ekonomi
menengah ke bawah dan Jumlah tenaga puskesmas tidak sesuai dengan jumlah
pelayanan masyarakat yang berobat dan wilayah yang luas mencangkup 85 rt
dan 31.165 penduduk.
2.
3.
PENGOBATAN
Kunjungan rawat jalan rata-rata 80 dari total warga dalam cakupan pelayanan
yang dilayani di balai pengobatan dengan 2 dokter dan 4 perawat, dengan
berbagai kasus baik kasus gawat darurat maupun kasus umum bahkan kasus
menular pun dilayani di Poli Umum.
Pemeriksaan laboratorium sederhana yang dikerjakan di Puskesmas Muara rapak
masih belum maksimal karena dengan banyaknya pasien yang diperiksa dengan 1
orang analis sehingga kurang maksimal juga serta hasilnya.
4.
Kontrasepsi
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Kontrasepsi
Pil
Susuk
Suntik
IUD
Kondom
Tubektomi ( steril )
Kalender
Jumlah
Jumlah
18
7
46
15
0
4
0
Di Puskesmas Muara Rapak dari empat jenis kontrasepsi yang ada pada bulan
Januari sampai dengan Oktober 2015 , metode suntik yang paling banyak
pesertanya, disusul pil KB, IUD dan yang terakhir adalah metode susuk.
b. Usia kehamilan
No.
1
2
Usia
Kehamilan
Kunjungan 1
Kunjungan 4
Jumlah
Juli
50
47
97
Frekuensi
Agustus
September
50
50
47
48
97
98
Okt
50
48
98
Dari data yang terdokumentasi pada bulan Juli sampai Oktober 2015 pada usia
kunjungan pertama yang paling banyak berkunjung ke Puskesmas. Terlihat dari
data tersebut diatas bahwa pengunjung Puskesmas berjumlah tetap dari bulan
Juli sampai Oktober 2015.
c. Usia ibu hamil dengan resiko tinggi
No.
1
2
3
Frekuensi
Agustus September
6
6
6
6
0
0
12
12
Juli
5
5
0
10
Okt
5
5
0
10
Pada bulan Juli 2015 diperoleh data bahwa terdapat 5 orang yang termasuk ibu
hamil resiko tinggi.
d.
No.
1
2
3
4
5
6
Penyakit Ibu
Frekuensi
Hamil
Juli
Agustus
September
Okt
Hipotensi
Anemia
Bengkak
Mual/Muntah
25
25
25
25
Varises
Tak Ada Keluhan
72
72
72
72
Jumlah
Mual / muntah merupakan penyakit yang banyak muncul di wilayah puskesmas
ini.
e.
No.
Juli
-
Frekuensi
Agustus
Sept
tidak terdapat
f.
Okt
Jenis Penyakit
Juli
Batuk pilek
411
TBC
Agustus
September
Oktober
417
386
362
DBD
DIARE
61
50
56
67
HIV/AIDS
FLU BURUNG
rendahnya
g.
No
Jenis Penyakit
Hipertensi
Tipoid
Rhemathoid Arthritis
Juli
Agustus
Sept
Okt
171
178
143
154
100
109
63
82
Asma
Lain lain
Jumlah
19
19
29
26
292
408
237
264
No Unsur Pelayanan
Jumlah Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
Prosedur Pelayanan
Persyaratan Pelayanan
Kejelasan petugas Kesehatan
Kedisiplinan Petugas Kes
Tanggung Jawab Petugas Pel
Kemampuan petugas Pel
Kecepatan Pelayanan
Kemudahan Prosedur
502
481
499
491
508
486
451
486
Nilai
Rata
Rata
3.347
3.207
3.327
3.273
3.387
3.240
3.007
3.240
9
10
11
12
13
14
15
16
Pelayanan
Persyaratan jenis Pelayanan
Kepastian Jenis Pelayanan
Pelayanan Loket
Pelayanan di Balai Pelayanan
Pelayanan Apotik
Keadilan Petugas Pelayanan
Kebersihan Petugas Pelayanan
Jam Petugas Pelayanan
476
483
502
494
490
489
475
500
3.173
3.220
3.347
3.315
3.267
3.260
3.167
3.333
Jumlah
81.42
mendapatkan Jumlah nilai 451, dengan rata rata nilai yang diberikan tiap
responden adalah 3.007. Meskipun masih masuk dalam kategori baik, tetapi di
bandingkan unsur unsur pelayanan lainya memperoleh nilai terendah.
Berdasarkan perolehan nilai tersebut dapat di katakan bahwa dalam hal
kecepatan pelayanan, masih perlu mendapat perhatian. Artinya pengguna
pelayanan masih menginginkan pelayanan yang cepat. Namun tetap dalam
koridor ketepatan dan kebenaran.
Secara umum berdasarkan akumulasi niali unsur pelayanan pada
Puskesmas Muara Rapak di kategorikan dalam kriteria Sangat Baik . Untuk
itu dalam memberikan Pelayanan kesehatan berdasarkan unsur unsur
pelayanan yang dijadikan parameter agar dipertahankan. Selain itu perlu juga
peningkatan pada kualitas pelayanan pada unsur unsur yang masih
mendapatkan nilai lebih rendah di bandingkan unsur dengan yang lainya
Nilai indeks unit Pelayanan yang diperoleh Puskesmas Muara Rapak
adalah 81.42 dengan kategori pelayanan :
1. Mutu Pelayanan Puskesmas Muara Rapak = A
2. Kineja Puskesmas Muara Rapak dalam Pelayanan = Sangat baik
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Laboratorium
8.
9.
10.
11.
Pemeriksaan penunjang
12.
13.
14.
15.
16.
D.
Money (M4)
Sumber keuangan Puskesmas diantaranya :
1.
2.
BAB IV
HASIL PRAKTEK MANAJEMEN PUSKESMAS
A. Analisis SWOT serta Peta Kekuatan Puskesmas Muara Rapak
1. Analisa SWOT
Berdasarkan hasil pengkajian Manajemen Puskesmas Muara Rapak, maka di
lakukan analisis eksternal ( SW ) dan Internal ( OT ) Untuk kemudian dilakukan
analisis IE ( Internal External ) Matrix yang bertujuan mengetahui posisi
Managemen Puskesmas Muara Rapak berdasarkan analisis situasi yang ada
sehingga dapat disusun strategi yang sesuai melalui The Input Stage. Secara jelas
analisis SWOT akan di tampilkan sebagai berikut :
a. Matrix IFE
Tabel 12
Internal Factor Evaluation ( IFE )
No Critical Success Faktor
Kekuatan ( Strength)
1
Penempatan
tenaga
sesuai
Bobot S
Skor
dengan 0,072
0,36
kompetensinya
Kepala PKM mendukung setiap kegiatan 0,072
0,36
yang dilakukan
Banyak kader kesehatan yang sudah dibina 0,072
0,36
4
5
3
5
0,21
0,36
0,36
0,21
0,36
0,36
0,21
Audit
Pemkot
Balikpapan
dan
81.42
degan
kategori
mutu
baik
Rapat koordinasi lintas sektoral dan lintas 0,07
program berjalan dengan baik sesuai
untuk
SDM 0,072
secara berkesinambungan
Kepercayaan masyarakat yang berobat 0,072
masih tinggi terhadap pelayanan kesehatan
10
bimbingan 0,07
tekhnik
terhadap
kinerja
dan
mutu
dan
Balikpapan.
Sistem Rekam
tim
audit
Medis
di
pemkot
pelayanan 0,07
0,21
aplikasi p care.
Adanya penyuluhan
yang 0,072
0,36
13
terprogram
Petugas memiliki hubungan dan interaksi 0,072
0,36
0,36
yang
14
harmonis
kesehatan
dengan
petugas
yang
lainnya.
Tersedianya tenaga yang memiliki loyalitas 0.072
tinggi sehingga mengerjakan lebih dari
tugas dan tanggung jawabnya
TOTAL 1
Kelemahan (Weakness)
1
Petugas sudah melakukan askep komunitas 0,083
4.44
4
0,33
pendokumentasian
Rata-rata petugas puskesmas memiliki 0,083
0,33
0,33
0,33
0,33
sesuai 0,083
SPK,SPRG,
SMF,
dan
6
7
0,083
0,083
4
4
0,33
0,33
0.083
0,33
9
10
11
5
5
5
0,42
0,42
0,42
0,42
54 %----sudah maksimal
pencapaian
masih
rendah.
cukup tingg.
Meningkatnya kasus DBD dengan jumlah 0,084
65 kasus dan 1 kematian (tahun 2015)
TOTAL
4,23
b. Matrik EFE
Tabel 13:
External Factor Evaluation ( EFE ) Matrix
Puskesmas Muara Rapak
No Critical Success Faktor
Peluang ( Opportunities )
1
Sebagai lahan mahasiswa
Bobot S
di 0,17
0,83
melakukan 0,17
0,83
pendidikan
Pendidikan dan Pelatihan diadakan oleh 0,17
0,67
4
5
Dinas Kesehatan
Usulan untuk Relokasi Puskesmas
Adanya program inovatif Puskesmas
5
5
0,83
0,83
SDM
untuk
praktek
Skor
melanjutkan
0,17
0,17
menjadi
puskesmas
0,67
yang
terakreditasi
Total 1
Ancaman ( Threats)
1
Dengan tingkat pendidikan yang belum 0,34
4,7
4
1,3
1,3
1,3
standar
akan
menurunkan
tingkat
3,9
O
0.8
Kuadaran I
0,2
T
Keterangan
X=SW
Y=OT
A.
Prioritas Masalah
Berdasarkan analisis SWOT tersebut, maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai
berikut:
1. Sumber daya yang belum memenuhi standart baik jumlah dan kompetensi
2. Beberapa program yang belum berjalan secara kontinuitas terutama dalam hal pencapaian
3. Sarana dan prasarana yang belum memadai
B.
A. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang kami temukan di Puskesmas Muara Rapak sebagai berikut :
1. Sumber daya yang belum memenuhi standart baik jumlah dan kompetensi, akar dari
masalah utama ini adalah ditemukannya beberapa masalah pokok, yaitu sebagai berikut :
jumlah ketenagaan puskesmas belum cukup (tidak sesuai acuan Permenkes No.75 tahun
2014), pendistribusian tenaga yang tidak merata sesuai fungsi idealnya, rata-rata petugas
puskesmas memiliki tugas rangkap selain tupoksinya dan masih ada beberapa tenaga
puskesmas yang belum memiliki tingkat pendidikan sesuai dengan standar.
2. Beberapa program yang belum berjalan secara kontinuitas terutama dalam hal pencapaian
target antara lain : Program P2TB paru belum maksimal, pencapaianya dengan BTA
hanya 32 %, ASI Eksklusif tingkat pencapaiannya 35%, (54 %) DHF 65 kasus (IR
50/100.000).
3. Lahan dan fisik yang belum memadai, akses jalan keluar masuk belum memadai, tata
ruang tidak berstandar,masalahnya sebagai berikut : lahan dan bangunan fisik yang
sempit sekitar 10 X 12 (lahan 10 X 15 cm) dan fisik bangunan 9 x 8 meter, akses jalan
keluar masuk puskesmas belum memadai, dimana akses keluar dan masuk puskesmas
tidak bisa dilewati mobil. Serta area parkir tidak ada.
B. Analisa Masalah
Untuk memilih masalah pokok dominan digunakan analis USG. Analisis USG adalah
alat yang digunakan untuk menilai tingkat (urgency = U) keseriusan (seriousness = S),
dan perkembangan atau pertumbuhan masalah (growth = G) pada masing-masing
masalah pokok dan memberikan skala nilai 1 - 5 .
Berdasarkan identifikasi yang dikemukakan dalam item di depan, berikut tabel USG di
bawah menjelaskan proses penetapan masalah pokok tersebut :
Jumlah
U
Ranking
1.
13
III
15
Belum optimalnya
beberapa program
pelaksanaan5
14
II
Keterangan :
U (Urgency) = Aspek mendesaknya untuk ditangani.
S (Seriousnes) = Aspek keseriusan akibat yang ditimbulkan oleh masalah.
G (Growth) = Aspek pertumbuhan masalah apabila tidak segera diatasai.
Dari hasil analis USG untuk memilih masalah spesifik dominan dari 3 (tiga) masalah
yang telah disebutkan, dipilih satu yang dominan yaitu yang memiliki nilai total tertinggi
atau ranking I (pertama) adalah SDM yang belum memenuhi standar
Pendistribusi
an tenaga
yang tidak
merata sesuai
fungsi
idealnya
Memiliki
tugas rangkap
selain
tupoksinya
D.
Pendistribusian
tenaga sesuai
kompetensi
Masingmasing
bekerja sesuai
tugas pokok
Memiliki tingkat
pendidikan sesuai
dengan standar
Jumlah
E
Ranking
14
10
II
Dari hasil analis diatas dipilih satu yang dominan yaitu yang memiliki nilai total
tertinggi atau ranking I (pertama) adalah Penambahan jumlah tenaga Untuk lebih
jelasnya dapat disimak Pohon Alternatif berikut :
Gambar 4. Pohon Alternatif
Tercapainya Sasaran Tupoksi Puskesmas
Muara Rapak
Optimalnya ketenagaan
menurut jumlah dan
kompetensi
KEGIATAN
BAB V
PERENCANAAN
Masalah
Rencana
Sarana dan
prasarana yang
masih belum
sesuai standar
Akses jalan
menuju dan
keluar masuk
puskesmas yang
belum memenuhi
standar
Beban kerja
yang tidak
sebanding
dengan jumlah
SDM
Pelaksana
Kepala Puskesmas
Waktu
Tahun 2015
Kepala Puskesmas
Terus menerus
Kepala puskesmas
Tahun 2015
Terus menerus
Beberapa
program yang
pencapaian nya
belum
maxsimal
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa masalah pada uraian bab IV, maka diperoleh kesimpulan
temuan hasil laporan kelompok observasi lapangan lokal pada Puskesmas Muara Rapak
Kota Balikpapan, yaitu :
Beberapa masalah yang kami temukan di Puskesmas Muara Rapak sebagai berikut :
1. Sumber daya yang belum memenuhi standart baik jumlah dan kompetensi, akar dari
masalah utama ini adalah ditemukannya beberapa masalah pokok, yaitu sebagai berikut :
jumlah ketenagaan puskesmas belum cukup (tidak sesuai acuan Permenkes No.75 tahun
2014), pendistribusian tenaga yang tidak merata sesuai fungsi idealnya, rata-rata petugas
puskesmas memiliki tugas rangkap selain tupoksinya dan masih ada beberapa tenaga
puskesmas yang belum memiliki tingkat pendidikan sesuai dengan standar.
2. Beberapa program yang belum berjalan secara kontinuitas terutama dalam hal pencapaian
target antara lain : Program P2TB paru belum maksimal, pencapaianya dengan BTA
hanya 32 %, ASI Eksklusif tingkat pencapaiannya 35%, DHF.................65 kasus..........
3. Lahan dan fisik yang belum memadai, akses jalan keluar masuk belum memadai, tata
ruang tidak berstandar,masalahnya sebagai berikut : lahan dan bangunan fisik yang
sempit sekitar 10 X 12 dan fisik bangunan 9 x 8 meter, akses jalan keluar masuk
puskesmas belum memadai, dimana akses keluar dan masuk puskesmas tidak bisa
dilewati mobil. Serta area parkir tidak ada.
B. Saran
memungkinkan.
Mendesain ruang seefektif mungkin namun tetap memperhatikan standar depkes.
Mengadakan diklat yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu SDM
Meningkatkan kerja sama sebagai team work dengan profesi kesehatan lainnya
Menggalang dan mengadakan pelatihan kader-kader di masyarakat yang bisa
membantu program puskesmas dimasyarakat sehingga program yang sudah di
8.