Redesain Terminal Tirtonadi
Redesain Terminal Tirtonadi
Redesain Terminal Tirtonadi
id
digilib.uns.ac.id
I M A M M U T T A Q I N
I 02 02 0 5 3
Dosen Pembimbing
Ir. Hardiyati, MT
Kahar Sunoko, ST, MT
J U R U S A NA R S I T E K T U R
UN
IV
ERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi dan perkembangan transportasi mempunyai hubungan
yang sangat erat dan saling ketergantungan. Perbaikan dalam transportasi pada
umumnya akan dapat meningkatkan mobilitas penduduk, terciptanya penurunan
ongkos pengiriman barang-barang, terdapatnya pengangkutan barang-barang
dengan kecepatan yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas dari jasa-jasa
pengangkutan tersebut. Secara langsung ataupun tidak, transportasi yang efektif
dan efisien sangat menentukan perkembangan pembangunan perekonomian pada
umumnya.
Propinsi Jawa Tengah yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa merupakan
lintasan daerah dengan arus transportasi yang cukup padat. Propinsi ini
merupakan jalur darat penghubung kota-kota besar di Pulau Jawa bagian Barat
dengan kota-kota besar di Pulau Jawa bagian Timur, bahkan menjadi penghubung
antar Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Jaringan jalan yang
ada di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari jalan nasional 1.215,6 Km, jalan propinsi
2.589,61 Km, jalan kota 3.897 Km dan jalan kabupaten 19.269 Km. Dengan
memperhatikan rencana kebutuhan lokasi simpul jalan yang merupakan bagian
dari Rencana Tata Ruang, ditetapkan 25 kota dengan fasilitas Terminal Bus Tipe
A dan salah satunya adalah Kota Surakarta.
Kota Surakarta mempunyai peran yang strategis. Selain secara administratif
Kota Surakarta merupakan kota yang sedang berkembang, dilihat dari sisi
transportasi, Kota Surakarta merupakan simpul arus transportasi dari Barat ke
Timur. Keuntungan dari lokasi ini menjadikan Kota Surakarta akan terus
berkembang sebagai simpul jasa dan distribusi. Oleh karena itu, perlu adanya
strategi guna meningkatkan pertumbuhan kota Surakarta, paling tidak dalam hal
menampung pergerakan arus regional Jawa Tengah. Kota Surakarta berpotensi
sebagai pusat pengembangan transportasi yang mempunyai potensi sebagai pintu
gerbang menuju kawasan-kawasan nasional dan mempunyai potensi untuk
mendorong daerah sekitarnya.
commit to user
Bab I |1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Saat ini sarana transportasi di kota Surakarta dilayani oleh satu terminal dan
tiga stasiun. Terminal yang dimaksud adalah Terminal Tirtonadi yang terletak di
kelurahan Gilingan, kota Surakarta. Walaupun tidak terletak di tengah kota,
namun aktifitas terminal sering menimbulkan kemacetan lalu lintas di kawasan
sekitarnya, apalagi jika mendekati hari libur, kapasitas terminal menjadi padat.
Dampak yang timbul dari beberapa permasalahan di atas adalah meningkatnya
arus pergerakan transportasi. Angkutan umum menjadi salah satu sarana dalam
aktifitasnya, tentunya memerlukan prasarana terminal yang memadai. Sejalan
dengan hal itu untuk mengantisipasi meningkatnya intensitas pergerakan arus lalu
lintas di masa 2 dekade yang akan datang, maka diperlukan adanya perubahan dan
perancangan kembali terminal Tirtonadi.
Terminal yang sudah mengalami pengembangan sebanyak dua kali ini
ternyata masih belum mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada para
pengguna jasa layanan terminal dalam hal ini adalah penumpang dan operator jasa
angkutan. Terminal Tirtonadi memiliki tingkat pelayanan yang kurang terhadap
pengguna. Dari pedoman Departemen Perhubungan, kebutuhan lahan untuk
terminal tipe A di pulau Jawa adalah 5 Ha, padahal luas lahan Terminal Tirtonadi
hanya 35000 m2, sehingga ketersediaan lahan Terminal Tirtonadi masih kurang
sekitar 15000 m2.
Mengacu pada keadaan sarana transportasi untuk meningkatkan tingkat
pelayanan bagi pengguna sarana transportasi yang melalui kota Surakarta perlu
dipertimbangkan keberadaan sebuah terminal bus dengan prasarana transportasi
lainnya. Dengan lokasi saat ini, nampaknya Terminal Tirtonadi cukup dapat
memberikan kemudahan dan keterpaduan dengan prasarana lainnya. Keterpaduan
dengan moda transportasi lain, seperti bandar udara dan stasiun kereta api
bertujuan dapat mempermudah pengguna sarana transportasi dalam melakukan
pergantian moda transportasi (Interchange Moda Transportation).
Berdasarakan kajian diatas maka perlu diadakannya perancangan kembali
terminal bus bagi masyarakat kota Surakarta yang memiliki ketersediaan lahan
yang cukup, sesuai dengan persyaratan terminal bus tipe A dan dengan fasilitas
yang dapat menunjang pelayanan bagi kenyamanan pengguna jasa terminal. Yang
bersifat terbuka ( menerima ), kontesktual dengan lingkungan, dan mampu
merespons lingkungan kota Surakarta dengan segala potensi yang ada dengan
commit to user
Bab I |2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
D. Metoda Pembahasan
Metode pembahasan dilakukan dengan analisa data menggunakan metode
deskriptif
wawancara dan studi litelatur dengan permasalahan dan persoalan yang muncul,
untuk kemudian dianalisa dan disintesa sehingga menghasilkan suatu konsep
commit to user
Bab I |3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Dalam penelitian
commit to user
Bab I |4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Data Sekunder
Studi kepustakaan yaitu data sekunder yang digunakan sebagai acuan
dalam perancangan.
Data Tersier
Data pendukung lain yang berkaitan dengan perancangan kembali
Terminal
Tirtonadi,
sehingga
dapat
digunakan
sebagai
bahan
commit to user
Bab I |5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
F. Alur Pikir
AKTUALITA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
URGENSI
Perlunya perancangan ulang terminal bus Tirtonadi dengan mengikuti pedoman dari Departemen
Perhubungan disertai penambahan fasilitas masuknya jenis angkutan yang dapat memberikan pelayanan
yang optimal bagi pengguna dalam melakukan pergantian antar moda, maupun intra moda.
ORIGINALITAS
Merancang kembali terminal bus Tirtonadi dengan klasifikasi terminal tipe A yang dilengkapi dengan
berbagai fasilitas / sarana penunjang yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna sarana transportasi.
DATA
Survey lapangan, internet, studi literatur, dan
wawancara.
1. Tinjauan Umum Kota Dati II Surakarta
2. Tinjauan Transportasi Kota Surakarta
3. Kebijakan Tata Ruang Kota Surakarta
4. Kondisi Eksisting Terminal Tirtonadi
TINJAUAN PUSTAKA
Survey lapangan, internet, studi literatur, dan
wawancara.
1. Tinjauan tentang Sistem Transportasi
2. Tinjauan tentang Terminal
3. Tinjauan tentang Terminal Bus Tipe A
4. Tinjauan standar kebutuhan ruang
5. Studi banding
Analisa
1. Kebutuhan Ruang
2. Penyediaan Fasilitas serta sarana dan
prasarana
3. Persyaratan-persyaratan
Konsep
perancangan
meliputi konsep bentuk,
konsep struktur, konsep
sirkulasi dan sistem utilitas.
Pendekatan Perencanaan
Terminal Bus Tirtonadi
commit to user
Feed Back
Bab I |6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Sistem Transportasi
1. Pengertian sistem transportasi
Menurut Warpani, 1990 Sistem transportasi adalah suatu himpunan gerak
perpindahan yang merupakan suatu susunan dari unsur-unsur transportasi itu
sendiri yang saling berkait dan membentuk
tersebut berubah maka akan berubah pula seluruh pola yang ada. Sedangkan
transport (pengangkutan) adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu
tempat (asal) ke tempat yang lain (tujuan) dengan menggunakan kendaraan.1
Terdapat 11 faktor yang mempengaruhi karakteristik sistem transportasi2,
yaitu :
Pengorganisasian ruang, meliputi bentuk, skala, definisi, permukaan yang
bertepi, pengaturan internal atas obyek, hubungan ruang dan tata letaknya, dan
pendekatan fasilitas.
Sirkulasi dan pergerakan, meliputi obyek pengguna dan bentuk-bentuk yang
mengaturnya (koridor, portal, pintu, dan ruang terbuka).
Komunikasi, meliputi simbol-simbol maupun unsur lingkungan yang memberi
informasi terhadap pengguna.
Lingkungan sekitar, meliputi unsur-unsur mikroiklim, suara, cahaya dan
aroma.
Unsur-unsur visual, meliputi warna, bentuk dan beberapa sarana lainnya.
Sumber daya, meliputi komponen dan fasilitas fisik seperti jumlah lajur atau
luas area bagi pejalan kaki.
Unsur-unsur simbolik, nilai sosial, perilaku dan norma budaya yang
diekspresikan oleh lingkungan.
Unsur-unsur arsitektural, mengacu pada unsur rasa dan estetika dari
lingkungan.
Konsekuasi, meliputi biaya, resiko dan kemacetan.
Perlindungan, berupa faktor-faktor keamanan
1
2
commit to user
B ab I I |1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Pengaturan waktu, seluruh faktor diatas diatur dalam waktu dan beberapa
diantaranya mengalami fluktuasi dalam siklus yang bervariasi.
2. Jenis transportasi
Menurut Warpani (1990) macam sistem transportasi dibagi menjadi tiga sub
sistem transportasi yaitu :
a. Sistem transportasi darat
Transportasi darat adalah proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan sarana angkutan darat. Titik simpul dari
transportasi darat adalah terminal bus dan stasiun kereta api.
b. Sistem transportasi laut
Transportasi laut adalah proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan sarana angkutan laut. Sedangkan simpul dari sistem
transportasi laut adalah pelabuhan
c. Sistem transportasi udara
Transportasi udara adalah proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan sarana angkutan udara. Titik simpul dari
sistem transportasi udara adalah bandara / pelabuhan udara.
kegiatan kota,
dengan
commit to user
B ab I I |2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B ab I I |3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B ab I I |4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B ab I I |5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
perpindahan intra atau antar moda transportasi serta mengatur moda kedatangan
dan pemberangkatan kendaraan umum.
4
5
mengatur
kedatangan
dan
pemberangkatan serta
3. Fungsi Terminal
Sebuah Terminal mempunyai 4 fungsi pokok, 6 yaitu :
Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak pada jalur khusus
4
5
6
Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995, tentang Terminal transportasi jalan
Warpani P. Suwardjoko, 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, ITB Bandung
Warpani P. Suwardjoko, 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, ITB Bandung
commit to user
B ab I I |6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B ab I I |7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
d. Park & ride, bagi calon penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi ke
terminal, terminal merupakan tempat dia memarkir kendaraannya untuk
sementara untuk memulai perjalanannya dan setelah itu dia kembali lagi
dengan bus ke terminal tersebut dan mengakhiri perjalanannya ke rumah
dengan kendaraan yang dititipkan dalam terminal tadi.
e. Pejalan kaki, bagi seseorang pejalan kaki terminal merupakan tempat dia
membeli tiket, menunggu bus, naik bus dan memulai perjalanannya dan pada
akhirnya berhenti di terminal selanjutnya untuk berganti moda yang lain untuk
mengakhiri perjalanannya ke rumah.
4. Klasifikasi Terminal
Terminal penumpang berdasarkan fungsi pelayanannya 9 dibagi menjadi :
1) Terminal penumpang Tipe A
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar
propinsi, dan atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam
propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
2) Terminal penumpang Tipe B
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar dalam propinsi,
angkutan kota dan angkutan pedesaan.
3) Terminal penumpang Tipe C
Berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.
5. Persyaratan Lokasi
Persyaratan lokasi terminal kelas A10 adalah :
Mempunyai akses masuk atau keluar berjarak minimal 100 m.
Terletak di ibukota propinsi, kota atau kabupaten dalam jaringan trayek
antar kota antar propinsi.
Terletak di jalan arteri dengan jalan sekurang-kurangnya kelas III A
Jarak antar dua terminal penumpang kelas A sekurang-kurangnya 20 km di
Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatra, dan 5 km di pulau-pulau lainnya.
Luas lahan yang tersedia minimal 5 Ha untuk di Pulau Jawa.
9
Kep.Menteri Perhubungan no. 31 tahun 1995, tentang Terminal transportasi jalan pasal 2
Kep.Menteri Perhubungan no. 31 tahun 1995, tentang Terminal transportasi jalan pasal 11
10
commit to user
B ab I I |8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
6. Tipe-tipe Terminal11
a. Terminal Bus Antar Kota, berfungsi sebagai terminal yang menampung
kegiatan transportasi antar kota dengan pergerakan bus yang besar serta
memiliki fasilitas yang lengkap.
Gambar 2.1.
Hubungan terminal bus induk dengan terminal bus antar kota
Sumber : De Chiara, Joseph and Callender, John Hancock, 1973,
Time Saver Standards for Buildings Types
Gambar 2.2.
Hubungan terminal bus induk dengan terminal bus sub urban
Sumber : De Chiara, Joseph and Callender, John Hancock, 1973,
Time Saver Standards for Buildings Types
11
De Chiara, Joseph and Callender, John Hancock, 1973, Time Saver Standards for Buildings
Types
commit to user
B ab I I |9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
c. Terminal Bus Kota, berfungsi melayani transportasi dalam kota dan dilayani
oleh bus-bus kota.
Gambar 2.3.
Hubungan terminal bus induk dengan terminal bus kota
Sumber : De Chiara, Joseph and Callender, John Hancock, 1973,
Time Saver Standards for Buildings Types
pesawat
sehingga
pada
terminal
disediakan
informasi
Gambar 2.4.
Hubungan terminal bus dengan airport
Sumber : De Chiara, Joseph and Callender, John Hancock, 1973,
Time Saver Standards for Buildings Types
commit to user
B a b I I | 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
7. Kriteria Perencanaan
Dalam perencanaan terminal bus kriteria utama yang diterapkan adalah12 :
Terminal yang dimaksud hendaknya dapat mengantisipasi pergerakan
pejalan kaki (pedestrian), yaitu mudah dicapai dari daerah sekitarnya.
Terminal hendaknya dapat mengantisipasi sirkulasi pergerakan bus secara
efektif dan efisien
Terminal hendaknya dapat mengantisipasi kebutuhan transfer secara cepat
dan mudah
Terminal hendaknya mampu mengantisipasi pergerakan kiss & ride secara
mudah dan cepat
Terminal hendaknya membuat penumpang merasa nyaman dan aman, baik
untuk kegiatan naik bus, turun dari bus maupun transfer antar lintasan bus
Terminal yang dimaksud hendaknya adalah sedemikian sehingga bus
dapat menaik-turunkan penumpang secara mudah dan cepat
Terminal hendaknya sekecil mungkin mempengaruhi kondisi lalu lintas
pada jaringan jalan di sekitarnya
Beberapa pertimbangan dalam perencanaan dan perancangan terminal
angkutan penumpang adalah :
a. Pertimbangan lokasi terminal
1) Aspek-aspek dalam penentuan lokasi terminal13 :
Tipe terminal yang akan dibangun
Komponen pergerakan yang akan dilayani
Tipe dan jumlah lintasan rute yang akan dilayani
Kondisi dan karakteristik tata guna tanah pada daerah sekitar terminal
Kondisi dan karakteristik prasarana jaringan jalan
Kondisi dan karakteristik lalu lintas pada jaringan jalan di sekitar
lokasi terminal
Aksesbilitas, adalah tingkat pencapaian kemudahan yang dapat
dinyatakan dengan jarak, waktu dan biaya angkutan.
12
13
commit to user
B a b I I | 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Perda Kota Surakarta no. 2 tahun 2002, tentang Terminal penumpang pasal 4
Idwan Santoso, 1996, perencanaan prasarana angkutan umum, ITB
commit to user
B a b I I | 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Sirkulasi pejalan kaki dapat dilakukan secara efektif dan efisien tanpa
harus menyebabkan pejalan kaki berputar-putar.
d. Pertimbangan Dampak
Terminal harus dapat menjamin kelancaran arus angkutan baik arus
penumpang, barang, dan angkutan lain
Terminal hendaknya sesuai dengan RUTR
Lokasinya dapat menjamin penggunaan dan operasi kegiatan terminal
yang efektif dan efifien
Lokasi terminal tidak mengganggu kelancaran arus kendaraan lain dan
keamanan lalu lintas kota
8. Fasilitas Terminal
Sesuai Keputusan Menteri Perhubungan16 fasilitas terminal dibagi menjadi 2
yaitu :
1) Fasilitas Utama terminal
Fasilitas utama ini merupakan suatu hal yang mutlak dimiliki oleh sebuah
terminal, yaitu :
Jalur pemberangkatan kendaraan umum, adalah areal pelataran yang
disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum bus untuk
menaikan penumpang (loading) dan untuk memulai perjalanan.
Jalur kedatangan kendaraan umum, adalah areal pelataran yang disediakan
bagi yang disediakan bagi kendaraan angkutan umum bus untuk
menurunkan penumpang (unloading) yang dapat pula merupakan akhir
perjalanan.
Tempat tunggu penumpang dan atau pengantar, pelataran menunggu yang
disediakan bagi orang yang akan melakukan perjalanan dengan angkutan
penumpang umum.
Bangunan kantor terminal
Tempat parkir kendaraan umum
Menara pengawas
Loket penjualan karcis
16
Kep.Menteri Perhubungan no. 31 tahun 1995, tentang Terminal transportasi jalan pasal 3-5
commit to user
B a b I I | 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B a b I I | 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
manajer, ruang control, pengawas, ruang kasir dan pelayanan karcis, ruang
pembayaran gaji, loker, sanitary, dan ruang istirahat, kantin dan gudang.
Ruang bagi pengawas dan pengontrol sebaiknya memiliki pandangan yang
baik kearah parkir dan sirkulasi bus
Parkir Bus, tempat parkir secara temporer sangat dibutuhkan, apalagi tidak
ada garasi khusus.
Kios/Toko penjualan, berupa tempat untuk melayani penjualan majalah, surat
kabar, makanan ringan, rokok dan lain sebagainya.
Pengisian bahan bakar dan air, pengisian bahan bakar disarankan tidak pada
saat kendaraan membawa penumpang. Ruang pengisian bahan bakar, oli, dan
air tidak menjadi satu dengan terminal bus biasanya diluar area terminal
namun mudah dicapai dari terminal itu sendiri.
Garasi dan tempat perawatan kendaraan, tempat khusus diperlukan pada saat
kendaraan tidak digunakan, untuk dibersihkan dan perawatan lainnya.
18
Luasan sebuah terminal bergantung pada volume lalu lintas, tipe pemberhentian
dan banyaknya operasional bus dalam suatu terminal. Berikut ini merupakan
diagram yang menunjukkan pola hubungan fungsi ruang dalam terminal.
Hubungan fungsi ruang yang utama ditunjukkan dengan ketebalan garis dalam
diagram.
Shops and recreational
Biasanya terdapat pada terminal di
kota-kota besar, dapat diakses oleh
pengunjung yang tidak melakukan
perjalanan
Supply
closet
Storage
Janitors
closet
Tickets
Foyer
Merupakan ruang pertama yang
dimasuki pengunjung, biasanya
berupa ruangan menuju ruang
tunggu
Baggage
Waiting room
Dispatcher
Lunchroom
Didalamnya berupa bar, restaurant,
food court dan dapur
Toilets
Offices
L
o
a
d
i
n
g
Drivers
room
Service
18
commit to user
B a b I I | 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Gambar 2.5.
Diagram Hubungan Fungsi Ruang pada Terminal
Sumber : Harold R Sleeper, Building Planning and Design Standards
19
20
commit to user
B a b I I | 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
23
commit to user
B a b I I | 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Proje ct
Gambar 2.14.
2
Contoh papan informasi
C
i
S
Sumber
: Idwan Santoso, 19996, perencanaaan prasaranaa angkutan um
mum, ITB
commit to user
B a b I I | 244
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
D. Studi Banding
1. Terminal giwangan yogyakarta
Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY) yang diresmikan oleh Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 10
Oktober 2004, kemudian terminal ini sering disebut sebagai Terminal Giwangan
kota Yogyakarta yang menggantikan terminal Umbulharjo yang terletak di Desa
Giwangan Kabupaten Bantul dengan luas
5 Ha.
a. Lingkup pelayanan
Terminal ini memiliki lingkup pelayanan berskala nasional, regional dan
lokal. Hal ini dapat dilihat dari segi lingkup pelayanan nasional dan regional
diwujudkan dalam trayek-trayek antar kota antar propinsi dan juga antar kota
dalam propinsi. Lingkup pelayanan lokal diwujudkan dalam trayek-trayek
dalam kota.
Pengelola terminal ini terdiri dari 2 pihak, yaitu pihak pemerintah dalam
hal ini UPTD terminal sebagai pelaksana pengaturan lalu lintas terminal, dan
pihak swasta yaitu P.T Perwita Karya selaku pengelola bangunan terminal
Giwangan.
b. Sistem pengaturan kendaraan
Pada terminal ini sistem yang digunakan dalam pengaturan kendaraan
adalah:
1) Sistem Parkir Peron
Sistem Parkir Peron yaitu sistem parkir paralel baik untuk kedatangan
bus maupun keberangkatan. Namun karena sudah ada pemisahan antara
jalur bus, maka sudah tidak terjadi crossing antar bus.
2) Sistem Kontrol
Pada sistem ini berfungsi dalam mengontrol keluar masuknya kendaraan
dari dan ke terminal, mencatat data-data bus yang masuk dan keluar,
mengatur jadwal perjalanan, menarik retribusi dan menjamin keamanan
serta keselamatan pengguna jasa terminal. Sistem kontrol ini berjalan
dengan baik didukung oleh adanya pos pengatur, menara pengawas dan
pos-pos penarikan retribusi.
commit to user
B a b I I | 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
d. Fasilitas Terminal
1) Area keberangkatan
Pada terminal bus Giwangan Area keberangkatan berupa lajur-lajur yang
disediakan bagi bus untuk menaikkan penumpang dihubungkan dengan
tangga dari dan ke lantai 2, sebagai area sirkulasi manusia, disediakan 3
area pemberangkatan, yaitu bagi keberangkatan bus AKAP dan AKDP,
bus malam, dan bus dalam kota
Gambar 2.18.
Area Keberangkatan Terminal Giwangan
Sumber : dokumen pribadi
2) Area Kedatangan
Area kedatangan berupa jalur yang disediakan bagi bus untuk menurunkan
penumpang (unloading) untuk mempermudah dalam pengawasan dan
pengaturan tidak ada pemisahan pada area kedatangan. Area kedatangan
ini dapat menampung 24 bus sekaligus.
Gambar 2.19.
Area Kedatangan Terminal Giwangan
Sumber : dokumen pribadi
commit to user
B a b I I | 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Gambar 2.20.
Area Parkir Bus Terminal Giwangan
Sumber : dokumen pribadi
Gambar 2.21.
Area Parkir pengunjung
Sumber : dokumen pribadi
5) Kantor UPTD
Kantor UPTD terletak di samping menara pengawas.
Gambar 2.22.
Kantor UPTD dan menara pengawas
Sumber : dokumen pribadi
commit to user
B a b I I | 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
6) Menara Pengawas
Petugas menara pengawas yang ada di terminal Giwangan tidak mampu
mengawasi lalu lintas bus sehingga kurang memenuhi kebutuhan bagi
pengawasan bus secara keseluruhan,
7) Area Tunggu Penumpang
Area tunggu penumpang yang ada berupa sebuah ruangan yang disediakan
bagi para calon penumpang untuk menunggu keberangkatan bus, area
tunggu ini disediakan bagi calon penumpang untuk bus AKAP, bus
malam, dan bus AKDP
Gambar 2.23.
Area Tunggu Penumpang
Sumber : dokumen pribadi
8) Ruang pengelola terminal dalam hal ini adalah P.T Perwita Karya selaku
pengelola bangunan terminal bus Giwangan, karena fungsinya sebagai
ruang privat, letaknya dijauhkan dari area kedatangan maupun area
keberangkatan. Dengan demikian ketenangan pengelola dapat dicapai.
Gambar 2.24.
Ruang Pengelola
Sumber : dokumen pribadi
commit to user
B a b I I | 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
9) Loket Peron
Loket peron diletakkan dekat dengan area tunggu calon penumpang dan
peron hanya diperuntukkan bagi calon penumpang bus AKAP, bus malam,
dan bus AKDP.
10) Pos Penarikan Retribusi, Pos Keamanan, Pos Pemantauan Kendaraan dan
Pos Pengendalian dan Pemberangkatan
Gambar 2.25.
Pos Retribusi
Sumber : dokumen pribadi
Gambar 2.26.
Masjid
Sumber : dokumen pribadi
commit to user
B a b I I | 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
12) KM / Toilet
Pada terminal Giwangan terdapat penyediaan KM/toilet terdapat pada
tiap-tiap blok.
Gambar 2.27.
KM/Toilet
Sumber : dokumen pribadi
13) Wartel
14) Bengkel
Terminal bus Giwangan memiliki bengkel yang digunakan untuk bus,
letaknya berdekatan dengan parkir bus, dapat memuat 4 bus
Gambar 2.28.
Bengkel Bus
Sumber : Observasi Lapangan
: Sawah
: Jalan
commit to user
B a b I I | 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B a b I I | 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Pos Polisi.
Travel Biro Perjalanan.
Bank Jawa Timur (Bank Jatim).
Kantor Administrasi Jasa Raharja.
Kantor Organda.
Kantor Damri.
Loket Penjualan Tiket Bus.
Tempat Penitipan Barang.
Tempat Peristirahatan Crew.
Bus.
Tempat Pencucian Kendaraan.
Kantin.
kios-kios
Telepon Umum Koin dan Kartu.
Kantor Merpati Check In.
commit to user
B a b I I | 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
: Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Barat
Secara hidrologis kota Surakarta memiliki 4 (empat) buah sungai yaitu kali
Pepe, Jenes, Kali Anyar, dan Bengawan Solo. Ketiga sungai pertama tadi
bermuara di sungai Bengawan Solo, yang berfungsi sebagai saluran irigasi dan
pembuangan air limbah kota. Curah hujan rata-rata tahunan Kota Surakarta 2.481
mm dengan evaporasi 1.718 mm dan suhu rata-rata 26 C - 28 C dengan
kelembaban udara antara 71% sampai dengan 87%1. Rata-rata tekanan udara Kota
Surakarta adalah 1010,9 MBS dengan kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin
240 .
Ditinjau dari topografinya wilayah Kota Surakarta merupakan dataran
rendah dengan kemiringan 0% - 5 % dengan ketinggian 80 100 M diatas
permukaan air laut. Berikut tabel kemiringan tanah dan ketinggiannya dari
permukaan laut per kecamatan :
No
Kecamatan
Laweyan
Serengan
80 - 100
3
4
5
Pasarkliwon
Jebres
Banjarsari
Kemiringan Tanah
Slope Of Land
0 -2 %
0 -2 %
80 - 100
0 -2 %
80 - 130
0 - 15 %
80 - 120
0 -5 %
Tabel 3.1.
Kemiringan Tanah dan Ketinggian Tanah dari Permukaan Air Laut
Per Kecamatan Tahun 2006
Sumber : BAPPEDA Surakarta
BAPPEDA Kota Surakarta, Pekerjaan penyusunan elementary study terminal terpadu kota
Surakarta
commit to user
B ab I I I |2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B ab I I I |3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
(Kampung
Purwodiningrat,
Baru,
Gilingan,
Kepatihan
Kestalan,
Kulon,
Keprabon,
Kepatihan
Ketelan,
Wetan,
Timuran,
commit to user
B ab I I I |4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Pengembangan jalan dan daerah yang belum dan akan dikembalikan didaerah
perkampungan.
Pembangunan prasarana pejalan kaki
Penataan parkir pada lokasi-lokasi strategis
Pengembangan sistem terminal yang terpadu di seluruh wilayah perkotaan
Surakarta.
5. Rencana pemerintah dalam pembangunan prasarana transportasi
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.
1361/AJ.106/DRJD/2003, di propinsi Jawa Tengah ditetapkan Terminal Tipe A.
penentuan ini memperhatikan rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan
bagian dari Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan, Rencana Tata Ruang,
keterpaduan moda transportasi, jaringan trayek AKAP, jarak antar terminal dan
kelas jalan. Terminal tipe A di Jawa Tengah ditetapkan di 25 kota, termasuk salah
satu diantaranya Kota Surakarta.
Pembangunan terminal Tipe A di Surakarta saat ini diarahkan ke wilayah
Surakarta bagian utara, hal ini sesuai dengan RDTRK Surakarta bagian utara yang
merupakan penjabaran dari RUTRK Surakarta 1993-2013. Arah kecenderungan
perkembangan kota Surakarta bagian utara diwujudkan dengan adanya rencana
pembangunan jalan lingkar utara Surakarta, yang sebagian dari penggalnya
melewati Kelurahan Mojosongo., maka paling tidak perlu diwujudkan prasarana
transportasi pada wilayah tersebut yaitu dengan disediakannya sebuah terminal
regional.
Sekarang ini terdapat beberapa wilayah yang belum terjangkau angkutan
umum seperti wilayah Kelurahan Mojosongo bagian timur, Jebres bagian utara
dan wilayah Kelurahan Banyuanyar.
commit to user
B ab I I I |9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
B. Tinjauan m
U um Terminal Tirtonadi
1. Gambaran umum terminal Tirtonadi
Gambar 3.5.
Pintu masuk kedatangan Terminal Tirtonadi
Sumber : Dokumentasi Penyusun
commit to user
B a b I I I | 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Luas landasan
: 694 m2
Luas emplasemen
: 1806 m2
: 2.981 m2
: 290 m
: 1099 m2
Papan Jurusan
: 70 buah
Papan informasi
: 2m2
Telepon umum
: koin
: 5 unit
Kartu
: 3 unit
Wartel
: 18 unit
Fasilitas penunjang :
2
Masjid
: 153 m
Gambar 3.7.
Masjid Dalam Terminal Tirtonadi
Sumber : dokumen pribadi
3
commit to user
B a b I I I | 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Puskesmas pembantu
Final Project
: 64 m2
Gambar 3.8.
Puskesmas Pembantu Terminal Tirtonadi
Sumber : dokumen pribadi
: 260 m2
Ruang pertemuan/rapat
: 60 m2
: 126 m2
: 80 m2
Pos POLRI
: 12 m2
: 51 m2
: 120 m2
Menara pengawas
: 180 m2
: 243 m2
commit to user
B a b I I I | 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
r.
penurunan
koridor
entrance
hall
r.
pemberangkatan
pintu keluar
Gambar 3.9.
Skema Sirkulasi Penumpang dalam Terminal
Sumber : analisa
Status Kepegawaian
Jumlah
73 orang
142 orang
Tenaga Proyek
18 orang
Jumlah
233 orang
Tabel 3.5.
Jumlah Karyawan Pengelola Terminal
Sumber : UPTD Terminal Tirtonadi
commit to user
B a b I I I | 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Kepala UPTD
Kepala
Urusan Tata Usaha
Urusan
Perencanaan
Urusan
Keamanan dan
ketertiban
Urusan
Pungutan
Urusan
Kebersihan dan
Perawatan
Urusan
Pengaturan dan
Pengawasan Lalu Lintas
Gambar 3.6.
Bagan Struktur Organisasi Pengurus Terminal Tirtonadi
Sumber : analisa
: 10 orang
: 6 orang
Jurusan
1. Bus Antar Kota Antar Propinsi
Solo-Pacitan/Ponorogo
Solo-Jogjakarta-Purwokerto-Cilacap
Solo-Surabaya/ Malang/ Banyuwangi
Solo-Tasikmalaya/ Bandung/
Sukabumi
Solo-Jakarta
Solo-Bogor
Solo-Merak
Solo-Sumatera
commit to user
289
593
503
103
356
72
53
62
B a b I I I | 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Solo-Denpasar
2. Bus Antar Kota Dalam Propinsi
Solo-Semarang-Pati(PTS)
170
Solo-Semarang-Pati(eko)
Solo-Purwokerto/Tegal
Solo-Purwodadi/ Blora
Solo-Sragen
Solo-Tawangmangu/Metesih
372
21
310
231
203
Solo-Wonogiri
289
Final Project
26
3653
Tabel 3.6.
Trayek antar kota yang dilayani dalam Terminal Tirtonadi
Sumber : UPTD Terminal Tirtonadi
TOTAL
Jurusan
Jumlah Rit/hari
Hari biasa
Puncak hr lebaran
30
42
Angkutan Perkotaan
(Kartosuro-Terminal Tirtonadi-Jurug)
Angkutan Kota
(Kadipiro-Terminal Tirtonadi-Pasar Klewer)
35
45
Jumlah
65
87
Tabel 3.7.
Volume arus angkutan dalam Terminal Tritonadi
Sumber : UPTD Terminal Tirtonadi
Jumlah Penumpang /
Jumlah Rit bus /tahun
Tahun
Datang
Berangkat
Datang
Berangkat
22.686.887 22.656.108 1.049.978
1.045.976
19.658.956 17.910.138 1.086846
1.078.978
15.752.584 16.642.143 1.168.051
1.161.219
16.800.734 16.372.022 1.210.830
1.201.590
19.470.679 21.759.899 1.163.642
1.163.642
Tabel 3.8.
Data penumpang dan bus dalam Terminal Tirtonadi
Sumber : UPTD Terminal Tirtonadi
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
commit to user
B a b I I I | 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B a b I I I | 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
Bab IV |2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
Bab IV |3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Gambar 4.3.
Flyover pada terminal
Sumber : www.photobucket.com
commit to user
Bab IV |4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Analisa :
o Dalam sebuah terminal tipe A terdapat beberapa tipe atau jenis armada
yang memadati lalu lintas dalam terminal tersebut, yaitu bus AKAP,
bus AKDP, MPU, angguna, kendaraan pengunjung, karyawan terminal.
Untuk mencapai sebuah sirkulasi dalam terminal yang lancar, aman dan
efektif perlu dibuat kelompok sirkulasi berdasarkan jenis armada
tersebut
agar
sirkulasi
yang
terjadi
tidak
bercampur
dan
Gambar 4.4.
Sirkulasi vertical terminal
Sumber : www.photobucket.com
commit to user
Bab IV |5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
Bab IV |6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
20 %
30 %
40 %
50 %
60 %
commit to user
B a b I V | 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
P
D. ANALISA SISTE
EM PELAY
YANAN TERMINAL
L
Meerencanakann sistem peelayanan teerminal yanng memperhhatikan ke nyamanan
n
dan kelanccaran.
Daa sar pertimbbangan :
Parrkir kendaraaan pengunjjung dan fasilitas yangg ada di term
minal
Pola parkir buss yang efisieen.
Kem
mudahan peengawasan terhadap
t
sirrkula si kenddaraan.
Pola sirkulasi yang
y
je la s.
1. Analisa siistem empllasemen peron bus
Alte rnatif sistem
s
peronn bus :
a) Sisteem peron teegak lurus
b) Sisteem peron geergaji lurus
c) Sisteem peron geergaji melinngkar
d) Sisteem peron paaralel
Daa sar penentuuan
Efissiensi ruangg dan waktuu
Kem
mudahan buus dalam paarkir atau manuver.
Mendukung sisstem sirkulaasi yang nyaaman, lancaar dan aman
n.
Kem
mudahan peenumpang dalam
d
pe ncaapaian.
a Emplaseemen peronn te gak luruss
a.
G
Gambar
IV.133
Sistem
m peron tegakk lurus
commit to user
B a b I V | 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
P
G
Gambar
IV.144
Sistem
m peron gergaji lurus
G
Gambar
IV.155
Sistem peeron gergaji melingkar
m
commit to user
B a b I V | 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
P
G
Gambar
IV.166
Sistem perron parallel memanjang
m
G
Gambar
IV.177
Sistem konfigurasi teerminal
T
Terda
pat duua macam siistem konfig
gurasi, yaituu:
a. Sisteem konfigurras i keliling
g
b. Sisteem konfigurras i pulau
commit to user
B a b I V | 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Dasar penentuan
Menghindari perpotongan antara penumpang dan kendaraan.
Sistem peron yang nyaman.
Kemudahan pencapaian bagi para penumpang.
Dari dua sistem konfigurasi diatas, yang memiliki nilai maksimal dalam
kemudahan pencapaian bagi para penumpang, menghindari crossing antara
penumpang dan kendaraan serta kemudahan pelayanan terhadap penumpang di
setiap sisi adalah sistem konfigurasi pulau. Karena sistem ini bersifat
mengumpulkan
penumpang
di
tengah
kemudian
pelayanan
kendaraan
commit to user
B a b I V | 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B a b I V | 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
F. ANALISA ZONIFIKASI
Dasar pertimbangan :
Hasil analisa sirkulasi dalam dan luar tapak
Kenyamanan
Kemudahan pencapaian terhadap area pelayanan pengunjung
Keterkaitan antar zona tanpa mengganggu satu sama lain.
Analisa:
Zona parkir pengunjung dan pintu pengunjung utama (fasade utama)
berada di bagian utara site dekat dengan jalan Ahmad Yani, hal ini
dimaksudkan untuk mempertegas arah hadap bangunan.
Area kedatangan bus AKAP dan AKDP dari arah barat melalui
flyover langsung menuju terminal dengan akses khusus dan lansung
masuk menuju lantai 3 bangunan utama.
Sedang area kedatangan bus dari arah timur masuk melalui pintu
timur terminal dan melalui jalur masuk khusus timur dan langsung
menuju lantai 2 melalui ramp.
Area keberangkatan bus AKAP dan AKDP arah barat di letakan di
sisi barat site agar memudahkan bus langsung mengarah ke barat.
Sedang area keberangkatan bus ke timur di lantai 3 dan diarahkan
menuju flyover arah timur.
commit to user
B a b I V | 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
P
G
Gambar
IV.000
Pem
manfaatan penncahayaan alaami ruang dalaam
b Luar ruaangan
b.
B
Berbe
da denngan prinsiip pemanfaaatan cahayaa alami sem
maksimal mungkin
m
di
dalam ruang. Seebaliknya di
d luar ruanng justru berusaha
b
m
meredam
seemaksimal
mungkkin cahaya alami yang sangat kuaat untuk kennyamanan para
p
pejalann kaki dan
pengguuna ruang luuar lainnya .
B
Barrier
sinaar matahari langsung diilakukan deengan langk ah :
Terittisan harus lebar untu
uk menguraangi sinar matahari
m
lanngsung ke
dindding bangunnan.
Pem
manfaatan poohon sebagaai pene duh.
G
Gambar
IV.000
Pemanfaatann pohon sebaggai peneduh
commit to user
B a b I V | 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Gambar IV.00
Pola penghawaan pada bangunan
commit to user
B a b I V | 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
commit to user
B a b I V | 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
P
a Pohon bes
a.
b ar
Fungsi
Karakterr
Dapat dite
d mpatkan di sekelilinng terminal untuk mennutupi site
d
dari
sina r matahari,
m
daan juga pada area parrkir bus seerta parkir
p
pengunjung
.
b Pe rdu
b.
Fungsi
Karakterr
: Mem
miliki teksturr yang estettis
Dapat dite
d mpatkann di sisi ruan
ng sirkulasii untuk mennambah nilaai estetika
s erta
e dapat dite
d mpakan pada ruangg peralihan, misal ruanng pengelolaa dan area
k
kendaraan.
c Pa le m dan
c.
d pengarahh sirkulasi
Fungsi
Karakterr
commit to user
B a b I V | 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Fungsi
Karakter
commit to user
B a b I V | 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Karakter bangunan.
Pengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Analisa :
Untuk pendukung bangunan terminal dengan ketinggian 6 meter per
lantainya sampai 30 meter untuk bangunan pengelola serta jenis tanah yang
tidak terlalu keras, alternatif pondasi yang akan digunakan yaitu:
a. Footplat
Mampu mendukung bangunan berlantai banyak, cocok untuk jenis
tanah yang tidak terlalu keras, tidak perlu menggali tanah terlalu dalam.
Gb.IV.00
Pondasi foot plat
b. Sumuran
Mendukung bangunan berlantai banyak, dapat digunakan pada berbagai
jenis tanah, dimensi yang besar dan banyak membuang tanah galian.
Gb.IV.00
Pondasi sumuran
commit to user
B a b I V | 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
c. Tiang Pancang
Mendukung bangunan berlantai banyak cocok untuk tanah yang cukup
keras, penggalian tanah untuk pondasi cukup dalam.
Gb.IV.00
Pondasi tiang pancang
Gb.4.00.
Struktur rangka portal
commit to user
B a b I V | 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
4. Top struktur
Untuk struktur atap terdapat beberapa alternatif struktur, yaitu:
a. Struktur rangka baja
Bentangan relatif besar, kemungkinan variasi bentuk atap lebih luas.
Gb.4.00
Struktur atap rangka baja
b. Struktur kabel
Dapat menahan atap dengan bentangan besar.
Kabel
Permukaan atap
Gb.IV.00
Struktur space frame
commit to user
B a b I V | 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
atau ruang di
terminal bus yang berhubungan dengan unit informasi, sentral security dan
emergency.
b. Sistem lokal
Digunakan untuk memberikan informasi dalam lingkup kecil, semisal
untuk lingkup area bus AKAP, AKDP, dan angkutan dalam kota.
2. Analisa sistem keamanan terhadap bahaya kebakaran
Terdapat beberapa teknik penanganan terhadap bahaya kebakaran, diantaranya
adalah sebagai berikut :
commit to user
B a b I V | 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
di
lobby,kantor
pengelola,
kios,
ruang
tunggu
apabila
sudah
terjadi
kebakaran
yang
commit to user
B a b I V | 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
a. Sistem sanitasi
Dapur
Penangkap lemak
Bak Penampungan
Air Kotor
Toilet
Faeces
Septic Tank
Sumur Peresapan
Bagan IV.00
Sistem sanitasi.
b. Sistem drainase
Air hujan dari atap
Saluran vertikal
Bak kontrol
Saluran horizontal
Riol kota
Bagan IV.00
Sistem drainase
Suply
Water tank
pompa
distribusi
Bagan IV.00
Up feed Distribution
commit to user
B a b I V | 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Suply
Ground Tank
Pompa
Top Reservoir
Distribusi
Bagan IV.00
Down feed Distribution
Basic energy
Kebutuhan pasokan listrik untuk sebuah terminal tidak sebesar
Transformator
Generator
Automatiic Switch
Transformator
Sub Trafo
Sub Trafo
Sub Trafo
Sub Trafo
Sekering
Sekering
Sekering
Sekering
Distribusi
Distribusi
Distribusi
Distribusi
Bagan IV.00
Distribusi listrik PLN
commit to user
B a b I V | 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
b. Alternative energy
Selain mendapatkan sumber energi dari PLN dan genset, nampaknya
bangunan dengan pelayanan 24 jam ini perlu mendapat pasokan sumber
energi yang sustainable bagi terminal itu sendiri atau lingkungan sekitar
yakni dengan sumber energi wind turbine dan solar photovoltaic.
Wind Turbine
Wind Turbine
Baterai
Photovoltaic
Photovoltaic
Transformator
Baterai
Automatic Switch
Sub Trafo
Sub Trafo
Sub Trafo
Sub Trafo
Sekering
Sekering
Sekering
Sekering
Distribusi
Distribusi
Distribusi
Distribusi
Bagan IV.00
Distribusi listrik alternatif
commit to user
B a b I V | 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
a. Sistem Franklin
Prinsip kerja melindungi isi dari kerucut, digunakan untuk atap yang
relatif luas.
b. Sistem Faraday
Menggunakan tiang-tiang kecil yang dipasang pada sudut-sudut atap.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka dipilih sistem faraday. Jaringan
ini terdiri dari beberapa tiang kecil setinggi 3 cm, yang dipasang pada beberapa
titik di atap, dan masing-masing dihubungkan dengan kawat penghantar
(tembaga), dengan jarak antara tiang sejauh 3,5 meter.
Jenis bahan yang digunakan :
Bliksem spit, kawat tembaga berdiameter
commit to user
B a b I V | 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Dustbin
Dustbin
Bak Sampah besar
TPS
Dustbin
Dustbin
Bagan IV.00
Alur sistem pengolahan sampah
commit to user
B a b I V | 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
BAB V
KONSEP REDESAIN
TERMINAL TIRTONADI
konsep
pengolahan site, konsep penampilan bangunan, konsep sistem utilitas, dan konsep
struktur bangunan.
A. KONSEP LOKASI
Lokasi masih menggunakan lokasi lama terminal yang ada, dengan
menambahkan luasan permukaan di sebelah barat terminal lama. Tepatnya disebelah
barat jalan Tirtonadi.
Lokasi ini berada di jalan Jenderal Ahmad Yani 262 Kelurahan Gilingan,
Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Lokasi ini merupakan area publik yang hingga saat
ini masih difungsikan sebagai pra sarana transportasi kota Surakarta.
SITE
lama
SITE
tambahan
commit to user
B a b V |1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
12 ha, maka perlu diadakannya penambahan lahan sebagai fasilitas terminal. Hal ini
dapat dicapai dengan upaya penambahan secara vertical. Sehingga dapat terpenuhi
seluruh kebutuhan lahan yang diperlukan Terminal Tirtonadi dalam 20 tahun
mendatang.
commit to user
B a b V |2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Sistem peron tegak lurus diterapkan pada daerah operasi bus besar dan
terutama daerah parkir kendaraan.
b. Emplasemen peron gergaji lurus
Sistem peron gergaji lurus diterapkan pada area parkir cadangan yang terletak
pada bagian pinggir bangunan sayap.
c. Emplasemen peron paralel memanjang
commit to user
B a b V |7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Sistem konfigurasi pulau diterapkan pada tiap emplasement keberangkatan arah barat
maupun timur pada lantai 2 dan 3.
Sistem penjualan tiket menggunakan sistem penjualan tiket bersama yang terletak pada
bagian tengah bangunan sebagai plasa tiket yang berada di lantai 1.
commit to user
B a b V |8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
Ramp bagi aksesibel terletak pada bagian pintu masuk depan. Dan untuk
menuju lantai berikutnya dapat menggunakan travelator pada emplasement
keberangkatan maupun kedatangan.
commit to user
B a b V |9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
F. KONSEP ZONIFIKASI
Zona depan dimanfaatkan sebagai titik vital dan berada tepat ditengah lokasi,
hal ini dimaksudkan agar mempermudah user menentukan arah perjalanan yang akan
dijalani. Selain itu juga untuk mendapatkan point of interest bagi bangunan itu sendiri.
G. KONSEP KENYAMANAN
1. Pencahayaan
Tempered glass
Bukaan setengah dinding
commit to user
B a b V | 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
2. Penghawaan
Menggunakan setengah
dinding pada sisi luar
bangunan sebagai ruang
sirkulasi udara
Menggunakan sistem
aerodinamis untuk dapat
memaksimalkan pergerakan
udara di sekitar bangunan
3. Tata hijau
perdu
palem
commit to user
B a b V | 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
2. Sub struktur
Mengingat tinggi bangunan utama yang mencapai 7 lantai pada ketinggian
30 meter, maka struktur pondasi menggunakan pondasi pilecap dan kombinasi
pondasi footplat pada bangunan satu lantai.
3. Middle struktur
Menggunakan sistem
struktur portal sesuai dengan
modulasi bus yang diwadahi.
Menggunakan sistem struktur shear
wall yang juga dimanfaatkan sebagai
barier cahaya matahari pada saat
melewati ramp setengah lingkaran.
commit to user
B a b V | 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Final Project
4. Top struktur
commit to user
B a b V | 13