Pedoman Pembinaan Uks

Unduh sebagai txt, pdf, atau txt
Unduh sebagai txt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 140

E:\_KOLEKSI LOGO\TUTWURI-WARNA.

wmf
E:\_KOLEKSI LOGO\UKS.wmf

PEDOMAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
JAKARTA, 2012

KATA PENGANTAR

Dalam upaya membekali Tim Pembina UKS Pusat dan Daerah serta semua pihak yang te
rkait
dengan UKS, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun Pedoman Pembina
an dan
Pengembangan UKS.

Seiring dengan timbulnya berbagai masalah kesehatan pada peserta didik dan adany
a
perkembangan dibidang pendidikan dan kesehatan pada saat ini, Direktorat Jendera
l Pendidikan
Dasar memandang perlu untuk menyempurnakan buku Pedoman Pembinaan dan Pengembang
an
UKS.

Revisi Buku Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS ini dilakukan berdasarkan mas
ukan dan
kajian maupun pembahasan yang melibatkan unsur-unsur terkait.

Buku ini hanya merupakan Pedoman Umum Pembinaan dan Pengembangan UKS secara Nasi
onal di
Indonesia, sedangkan pelaksanaan/implementasinya diharapkan dapat disesuaikan de
ngan situasi
dan kondisi, serta sumber daya yang ada di setiap daerah.

Kepada seluruh jajaran Tim Pembina UKS Pusat dan Daerah serta semua pihak yang t
elah
membantu dalam penyempurnaan buku Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS ini kam
i
ucapkan terima kasih.

Jakarta, Agustus 2012

Sekretaris Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar

Dr. Thamrin Kasman


NIP. 1960 1126 1988 031 001

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . .
i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
BAB I
:
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
1

B. Pengertian, Tujuan, Sasaran, Ruang Lingkup dan


Landasan Hukum UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3

C. Kebijakan dan Strategi Pembinan dan Pengembangan


UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .
6

D. Tugas Pokok dan Fungsi Masing-Masing Kementerian . .


8

BAB II
:
ORGANISASI TIM PEMBINA DAN TIM PELAKSANA
UKS

A. Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah . . . . . . . . . . . . . .


14

B. Tim Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah . . . . . . . . . . . .


14

C. Fungsi dan Tugas Tim Pembina dan Tim Pelaksana UKS .


14

D. Susunan Anggota Tim Pembina UKS . . . . . . . . . . . . . . . . .

16

E. Mekanisme Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
18

BAB III
:
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS

A. Program Pembinaan Peserta Didik . . . . . . . . . . . . . . . . . .


20

B. Program Pembinaan Unsur Penunjang . . . . . . . . . . . . . . . .


30

C. Penelitian dan Pengembangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


31

BAB IV
:
PENGENDALIAN PELAKSANAAN

A. Monitoring . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
32

B. Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .
33

C. Pelaporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
34

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . .
36

LAMPIRAN

1. Tolok Ukur dan Indikator Penilaian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


37

2. Instrumen Monitoring Tim Pembina UKS . . . . . . . . . . . . . . .


39

3. Instrumen Monitoring TIM Pembina UKS Kecamatan . . . . .


40

4. Format Laporan Tim Pembina UKS Tengah Tahun/


Tahunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
42

5. Format Laporan Tim Pelaksana UKS Tengah Tahun/


Tahunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
45

6. Instrumen Penilaian Faktor Risiko Lingkungan Sehat di


Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
47

7. Format Checklist Pemantauan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

51

8. Format Kondisi Kesehatan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . .


52

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program yang langsung berhubung
an
dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan diperkuat tahun 1984 den
gan
terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui pada tahun 2003.

Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan
hal
yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam
menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan seh
arihari.

Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yan
g
diharapkan, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan
pengetahuan dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pad
a
kehidupan sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif,
preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih di
tekankan
pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaks
anaan program
belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu
perlu
pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka memantapkan pelaksan
aan
program UKS ke depan.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembang
kan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tu

han Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, keseh
atan
Jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawa
b
kemasyarakatan dan kebangsaan. Di antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang me
nyangkut
kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana keduanya
sangat
mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.

Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualita
s yaitu
sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produkti
vitas yang
optimal.

Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta m
empunyai
produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan k
esehatan
secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, anak usia dini sampai d
engan usia
lanjut.

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik merup
akan
salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk.
Dari berbagai hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan oleh Kementerian Pend
idikan dan
Kebudayaan dapat disimpulkan berbagai kondisi sebagai berikut.

1. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah, ditinjau dari segi sarana/prasarana, penget


ahuan,
sikap peserta didik di bidang kesehatan, warung sekolah, makanan sehari-hari/giz
i,
kesehatan gigi, kesehatan pribadi dan sebagainya secara umum memperlihatkan bahw
a
prinsip hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik belum mencapai tingkat y
ang
diharapkan.

2. Sasaran upaya kesehatan ditinjau dari cakupan (coverage) sekolah, peserta did
ik
dikaitkan dengan wajib belajar, mutu penyelenggaraan, ketenagaan dan sarana pras
arana
belum seimbang dengan usaha pencapaian tujuan UKS.

3. Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai tingkat yang diharapkan, di sa
mping itu
ancaman penyakit terhadap peserta didik masih tinggi dengan adanya penyakit ende
mis
dan kekurangan gizi.

4. Masalah kesehatan yang menimpa peserta didik meliputi:


a. Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan

Jamban
Air bersih
b. Meningkatnya pecandu narkoba.
c. Meningkatnya HIV/AIDS melalui hubungan seksual.
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seperti : diare, cacingan, gigi berlubang dan
lain-lain.

5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Kurangnya guru yang mengajar pendidikan kesehatan/guru yang menangani UKS
b. Kader Kesehatan Sekolah perlu dilatih dalam bidang kesehatan (pendidikan dan
pelayanan)

6.
a.
b.
c.

Terbatasnya sarana dan prasarana UKS, perlu:


Pengadaan UKS kit, ruang UKS
Pengadaan media seperti poster, leaflet, lembar balik, dan lain-lain
Pengadaan buku pencatatan dan pelaporan

7. Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi:


a. Perlu diaktifkan
b. SetiapTP UKS memiliki catatan kegiatan

8. Kurangnya koordinasi dan komitmen dalam pelaksanaan program UKS.

Mengingat hal tersebut di atas, pembinaan dan pengembangan UKS merupakan hal yan
g
sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui p
eningkatan
derajat kesehatan. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu Tim Pembina,
Tim
Pelaksana dan semua pihak dalam pelaksanaan program UKS.

B. PENGERTIAN, TUJUAN, SASARAN, RUANG LINGKUP, DAN LANDASAN HUKUM


UKS.

1. Pengertian

a. Kesehatan Sekolah
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79 menyatakan
bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya
Manusia yang berkualitas.

b. Sekolah
Sekolah adalah Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB),
Raudhatul Atfal (RA), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Madrasah \ Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), Madrasah Aliyah (MA) termasuk Satuan Pendidikan Keagamaan yang
sederajat dan setara.

c. Peserta Didik
Peserta didik ialah semua anak yang mengikuti pendidikan di sekolah sesuai butir
b.

d. Usaha Kesehatan Sekolah


Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai da
ri
TK/RA sampai SMA/SMK/MA.

e. Warga Sekolah
Warga Sekolah ialah setiap orang yang berperan di dalam proses belajar mengajar

di
sekolah.

f. Masyarakat Lingkungan Sekolah


Masyarakat Lingkungan Sekolah ialah semua masyarakat yang berada di lingkungan
sekolah selain warga sekolah.

g. Sekolah Sehat
Sekolah Sehat adalah sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih dan
kekeluargaan peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup
bersih dan sehat.

h. Pedoman Pembinaan
Acuan bagi Tim Pembina UKS untuk melaksanakan dan mengembangkan UKS di
wilayahnya.

2. Tujuan UKS
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan d
an
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan seh
at serta
derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat da
n
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup:

a. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidu


p
sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekola
h dan
di perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat;
b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan; dan
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yangberkaitan dengan masala
h
pornografi dan masalah sosial lainnya.

3. Tujuan Pembinaan dan Pengembangan UKS


Tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS mulai dari pus
at
sampai ke daerah dan sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah, inte
nsif,
berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

4. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
a. Sasaran Primer : peserta didik
b. Sasaran Sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang tua, pen
gelola
pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS disetiap
jenjang
c. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pad
a
sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan luar
sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.

5. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS


a. Ruang Lingkup Program UKS

Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program Pokok
Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yangmeliputi aspek:


a) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat;
b) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk
dari luar;
c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk:
a) pelayanan kesehatan;
b) pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik
c) pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;

d) pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS);


e) penyuluhan kesehatan;
f) pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi;
g) pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal
lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan;
h) rujukan kesehatan ke Puskesmas;
i) UKGS;
j) Pemeriksaan berkala.

3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial maup
un
lingkungan yang meliputi:
a) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerinda-ngan, kekeluargaan );
b) pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan;
c) pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta didik, pegawai
sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar).

b. Ruang Lingkup Pembinaan UKS

Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Pendidikan kesehatan;
Pelayanan kesehatan;
Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat;
Ketenagaan;
Sarana prasarana;
Penelitian dan pengembangan;
Manajemen/organisasi;
Monitoring dan evaluasi.

6. Landasan Hukum
Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama lintas sektoral, l
andasan
hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah:

a.
b.
c.
d.

Undang-Undang No. 20
Undang-Undang No. 32
Undang-Undang No. 36
Peraturan Pemerintah

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota.
e. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraa
n
Pendidikan.
f. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2011 tentang Peran Gubernur selaku Wakil
Pemerintah Pusat.
g. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/ SKB/VII/2003,
Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang
Pembinaan dan Pengembangan UKS.
h. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 2/P/SKB/2003; Nomor : 1068/Menkes/ SKB/VII/2003;

Nomor : MA/230 B/2003; Nomor : 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003
tentang Tim Pembina UKS Pusat.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2012 tentang Organisa
si
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS


1. Kebijakan Umum
Yang dimaksud dengan kebijakan umum disini adalah kebijakan pelaksanaan dalam ra
ngka
memberikan landasan dan pedoman pembinaan dan pengembangan UKS untuk dilaksanaka
n
secara terpadu, merata, menyeluruh, berhasil guna, dan berdayaguna. Kebijakan
pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Kesinambungan program UKS dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai tingkat SMA.
Dengan sasaran cakupan anak umur 5-9 tahun baik anak yang normal maupun berlaina
n
yang berada di sekolah dan luar sekolah, meliputi kegiatan:
TK/RA
SD/MI/Paket A setara SD
SLTP/MTs/Paket B setara SMP
SMA/SMK/MA/Paket C setara SMA
Sanggar Kegiatan Belajar/PKBM
b. Segala upaya peningkatan dan pengembangan kesehatan warga sekolah dan masyara
kat
lingkungan sekolah agar diupayakan melalui jalur Tim Pembina UKS Pusat dan Tim
Pembina UKS di daerah secara berjenjang ("one gate policy");
c. Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan Secara Lintas Program dan Lintas
Sektor melalui kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan;
d. Upaya pendidikan kesehatan diselenggarakan melalui kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler;
e. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh baik yang meliputi upay
a
promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), dan kuratif (pengobata
n)
maupun rehabilitatif (pemulihan), namun lebih diutamakan pada upaya promotif dan
preventif yang dilakukan secara terpadu dibawah koordinasi dan bimbingan teknis
langsung dari Puskesmas;
f. Upaya peningkatan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat diarahkan untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pelayanan kesehatan serta UKS secara
keseluruhan, dengan memberdayakan sumber daya yang ada dan meningkatkan peran
serta masyarakat;
g. Tugas dan fungsi TP UKS pusat dan daerah disesuaikan pula dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
h. Optimalisasi program UKS pada setiap jenis dan jenjang pendidikan;

i. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UKS dilakukan dengan peran aktif


pemerintah (pusat dan daerah), komite sekolah dan masyarakat.

2. Kebijakan Pelaksanaan
a. Pemberdayaan kabupaten/kota dalam perencanaan terpadu (lintas program/lintas
sektor), terkait operasional, serta tindak lanjut.
b. Meninjau kembali program lama dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini term
asuk
mempertimbangkan adanya peraturan perundang-undangan yang baru;
c. Mengupayakan program UKS yang integrated (lintas program/lintas sektor);

d. Pemberdayaan masyarakat, dunia usaha dan LSM di dalam pengembangan program


UKS;
e. Meningkatkan dan memantapkan program UKS melalui:
- Workshop/Rapat Kerja/Rapat Koordinasi.
- Pengembangan dan Akselerasi Program UKS.
- Kemitraan.
f. Melengkapi sarana dan prasarana UKS yang memadai;
g. Meningkatkan peran Sekretariat TP UKS lebih berdaya guna dan berhasil guna;
h. Memfungsikan secara optimal peranan lembaga-lembaga pendidikan baik pada
pendidikan formal maupun non formal;
i. Meningkatkan dan mensosialisasikan program UKS ke instansi terkait di pusat,
provinsi, kabupaten/kota dan legislative

3. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diambil adalah :
a. Menetapkan pola pembinaan dan pengembangan UKS, berupa peningkatan standar
layanan kesehatan dan pendidikan, dan pengembangan program menuju Sekolah
Promosi Kesehatan.
b. Mengoptimalkan peran dan fungsi TP UKS dan Sekretariat TP UKS pada setiap jen
jang
pemerintahan.
c. Meningkatkan cakupan yang dilanjutkan dengan mutu program UKS melalui
keterpaduan program secara profesional.
d. Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif untuk menanggulangi dan mencega
h
masalah kesehatan jiwa yang mendesak seperti ketergantungan kepada narkotika,
kebiasaan merokok, minuman keras dan bahan berbahaya, kenakalan remaja,
kriminalitas/perilaku negatif peserta didik;
e. Mengoptimalkan program-program "Life Skill Education" khususnya dalam upaya
meningkatkan keterampilan psikososial, yang pengembangannya melalui kemasan
subtansi kesehatan atau melalui Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
f. Mengupayakan pengadaan tenaga pembina UKS, sarana dan prasarana serta
pemeliharaannya baik di pusat maupun di daerah;
g. Melaksanakan penelitian dan pengembangan UKS secara terpadu, teratur, dan
terencana; dan
h. Membangkitkan minat masyarakat untuk ikut serta dalam penyelenggaraan UKS.

4. Strategi Pelaksanaan
a. Seluruh jajaran Tim Pembina UKS perlu memperkuat dan meningkatkan fungsi
konsultatif dan advokasi terhadap program-program UKS secara menyeluruh;
b. TP UKS Pusat menyusun kebijakan yang bersifat operasional di daerah dilimpahk
an
kepada daerah dengan memperhatikan kesehatan fisik, mental dan sosial dengan

penekanan pada paradigma sehat sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat;


c. Meningkatkan peran serta komite sekolah dan menjalin kemitraan dengan dunia
usaha/LSM/ masyarakat lainnya. Masing-masing sektor/ kementerian menempatkan
UKS sebagai program prioritas. Masing-masing sektor/ kementerian mengalokasikan
dam program UKS sesuai dengan tupoksinya.
d. Mengoptimalkan peranan lembaga-lembaga pendidikan yang ada baik pada jalur
sekolah, maupun jalur luar sekolah sesuai jenis dan jenjang pendidikan terhadap
program UKS.

e. Perlunya memantapkan standar pelayanan minimal SPM UKS sebagai masukan bagi
Provinsi, Kabupaten/Kota dan legislatif;
f. Melakukan pertemuan-pertemuan periodik/ sebagai forum komunikasi dan konsulta
si
secara nasional setiap 2 (dua) tahun sekali dan daerah setiap tahun.

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI MASING-MASING KEMENTERIAN


1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Membina dan mengembangkan program UKS melalui jalur kurikuler (kurikuler dan
ekstrakurikuler), termasuk di dalamnya:
a. Merumuskan kebijakan teknis dalam pengembangan dan pembinaan UKS;
b. Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, pengawasan, pembinaan dan pengembangan
UKS;
c. Menyusun program pembinaan, pelatihan, dan pengembangan untuk tingkatpusat,
provinsi dan kabupaten/kota;
d. Mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan
sehat;
e. Melakukan kerjasama pembinaan dengan lembaga/instansi terkait;
f. Merumuskan dan menyusun standar, norma, prosedur, pedoman, kriteria, dan
bimbingan teknis serta penyiapan bahan evaluasi yang terkait dengan bidang
pendidikan.
g. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS di sekolah;
h. Melaksanakan pengawasan secara terpadu untuk pembinaan dan pengembangan UKS d
i
kecamatan dan satuan pendidikan;
i. Melaksanakan pembinaan Manajemen Sekolah Sehat di sekolah/madrasah;
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;
k. Melaksanakan pemetaan, pengumpulan dan pengolahan data;
l. Memberikan dukungan dalam pembinaan dan pengembangan program UKS;
m. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

2. Kementerian Kesehatan
Membina dan mengembangkan program UKS melalui jalur Ekstrakurikuler:
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis, penyusunan standard norma, pedoma
n,
kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi yang terkait dengan pendi
dikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat;
b. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS kerjasama dengan

sektor terkait dalam TP UKS;


c. Melaksanakan pembinaan Sekolah Sehat di sekolah/madrasah;
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;
e. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

3. Kementerian Agama
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS di satuan pendidikan dan pendidikan
keagamaan di lingkungan Kementerian Agama, termasuk di dalamnya :
a. Merumuskan kebijakan teknis dalam pengembangan dan pembinaan UKS;
b. Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, pengawasan, pembinaan dan pengembangan
UKS;

c. Menyusun program pembinaan, pelatihan, dan pengembangan untuk tingkat pusat,


provinsi dan kabupaten/kota;
d. Mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan
sehat;
e. Melakukan kerjasama pembinaan dengan lembaga/instansi terkait;
f. Merumuskan dan menyusun standar, norma, prosedur, pedoman, kriteria, dan
bimbingan teknis serta penyiapan bahan evaluasi yang terkait dengan bidang
pendidikan.
g. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS di madrasah;
h. Melaksanakan pengawasan secara terpadu untuk pembinaan dan pengembangan UKS d
i
kecamatan dan satuan pendidikan;
i. Melaksanakan pembinaan Manajemen Sekolah Sehat di sekolah/madrasah;
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;
k. Melaksanakan pemetaan, pengumpulan dan pengolahan data;
l. Memberikan dukungan dalam pembinaan dan pengembangan program UKS;
m. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

4.
a.
b.
c.
d.
e.

Kementerian Dalam Negeri


Memfasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
Memfasilitiasi kelembagaan UKS dalam kelembagaan daerah;
Memfasilitasi aspek kepegawaian terkait formasi kepegawaian Tim
Memfasilitasi penyusunan pedoman APBD agar daerah menganggarkan
Melakukan pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap program

program UKS;
Pembina UKS;
untuk UKS;
UKS.

Rincian selengkapnya tugas dan fungsi dari Kemdikbud, Kemkes, Kemag dan Kemdagri
sebagai berikut :

Tabel
Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Kementerian

ASPEK
KEMDIKBUD
KEMENAG
KEMKES
KEMDAGRI/PEMDA
KETERANGAN
1. Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan dan pengembangan Pembinaan kegiatan kurikuler (kurikuler dan ekstrak
urikuler)
Pembinaan kegiatan kurikuler (kurikuler dan ekstrakurikuler)
Penyuluhan kesehatan dan pelatihan keterampilan bagi petugas kesehatan, warga se
kolah dan masyarakat lingkungan sekolah.
Koordinasi pelaksanaan program di tingkat daerah antara lain:
Pembentukan Tim Pembina UKS
. Pembentukan Set TP UKS
. Mengadakan rapat koordinasi TP UKS
Pembinaan teknis guru dan pelayanan kesehatan

Pembinaan unsur teknis (Pembinaan Pendidikan/pe nilik)

Pembinaan materi metodologi dan evaluasi pendidikan kesehatan


Pembinaan materi metodologi dan evaluasi pendidikan kesehatan
Sumber masukan materi pendidikan kesehatan dalam kurikulum secara kurikuler dan
kegiatan UKS secara ekstrakurikuler

Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikul


er

Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikul


er

Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan kegiatan ekstrakurikuler

2. Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan pelayanan P3K dan P3P di sekolah secara ekstrakurikuler
Pelaksanaan pelayanan P3K dan P3P di perguruan agama secara ekstrakurikuler
Pelaksanaan pelayanan kesehatan disekolah dan perguruan agama secara komprehensi
f (promotif, preventif oleh Dinas Kesehatan dan Rehabilitatif)

Membina pelaksanaan pelayanan kesehatan disekolah dan perguruan agama oleh Dinas
Kesehatan

Membantu administrasi pelayanan kesehatan di sekolah


Membantu administrasi pelayanan kesehatan di perguruan agama
Melaksanakan administrasi pelayanan kesehatan di sekolah dan perguruan agama
Membantu pelaksanaan administrasi pelayanan kesehatan di sekolah dan perguruan a
gama

3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat

Melaksanakan program 7K

Melaksanakan program 7K

Melaksanakan penyuluhan dan pengawasan kesehatan lingkungan disekolah dan pergur


uan agama

Mengadakan sarana dan prasarana kebersihan lingkungan di sekolah dan perguruan a


gama.

Melaksanakan, membina dan


Melaksanakan,membina dan
Memberikan bimbingan teknis

ASPEK
KEMDIKBUD
KEMENAG
KEMKES
KEMDAGRI/PEMDA
KETERANGAN
mengembangkan pemeliharaan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat (contoh lomb
a kebersihan)
mengembang-kan pemeliharaan lingkungan perguruan agama yang bersih dan sehat (co
ntoh lomba)
dan pengawasan sanitasi lingkungan a.l.
- Pengawasan WC
- Air bersih
- Sampah
- Warung sekolah
- Pembuangan air limbah

4. Ketenagaan
a. Pengadaan

Mengadakan tenaga pengelola UKS di sekolah (pengangkatan/ pemberdayaan, guru, te


naga kependidikan)

Mengadakan tenaga pengelola UKS di perguruan agama (pengangkatanguru, tenaga kep


endidikan)

Pengadaan tenaga pelayanan kesehatan , khususnya tenaga medis dan paramedis di P


uskesmas

Pengadaan tenaga pengelola UKS di SD, SMP,SMA/SMK, (tenaga guru, tenaga pendidik
an, tenaga non medis di Puskesmas)

Pengelola =Tenaga teknisdan non teknis


b. Pembinaan/peningkatan mutu
Penyelenggaran penataran/pelatihan UKS antara lain untuk: Instruktur UKS, Guru P
embina UKS, Guru BP dan guru agama untuk konseling
Penyelenggara-an penataran UKS, pelatihan untuk:
- Instruktur UKS
- Guru dan Santri
- Guru agama dan BP untuk konseling di perguruan agama

Penyediaan tenaga Penatar dan bahan pelatihan UKS bagi tenaga kesehatan dan non
kesehatan serta penyelenggaraanpenataran dan pelatihan
Penyelenggaraan penataran, pelatihan UKS bagi guru dan TP UKS. Mengalokasikan da
na untuk pelaksanaan penataran/pelatihanpengelola UKS.

5. Sarana Prasarana

Menyusun pembakuan sarana prasarana UKS (perabot dan peralatan UKSruang UKS).

Pengadaan ruang UKS di perguruan agama

Memberi masukan dalam rangka penyusunan pembakuan sarana dan prasarana UKS (pera
bot dan peralatan UKS, ruang UKS)

Pengadaan ruangUKS dan peralatannya pengadaan perlengkapan UKS di sekolah sesuai


dengan pembakuan dari Kemdikbud/ Kemkes

Pengadaan sarana UKS disekolah (TK, SD, SMP, SMA,SMK)

Pengadaanperlengkapan ruang
Pengadaaan perlengkapan ruang UKS di perguruan agama (RA, MI, MTs, MA dan MAK)
Pengadaan sarana pelayanan kesehatan (promotif,preventif, kuratifdan rehabilitat
if) P3K kit, school health kit (termasuk sarana penyuluhan danpelayanan)

ASPEK
KEMDIKBUD
KEMENAG
KEMKES
KEMDAGRI/PEMDA
KETERANGAN
UKS diTK, SD, SMP, SMA, SMK
disekolah

Pengadaan sarana pendidikan kesehatan antara lain: buku- buku, poster-poster, le


aflet, alat peraga pendidikan kesehatan, alat UKS.

Pengadaan sarana pendidikan kesehatan di perguruan agama, antara lain: buku- buk
u, poster- poster, laflet, alat peraga pendidikan: kesehatan, alat UKS

Menyusun buku bacaan, leaflet, poster, dll untuk petugas kesehatan dalam rangka
penyuluhan kesehatan.

Penyusunan buku teks bacaan, pedoman guru, poster, leaflet pendidikan kesehatan
dll.

6. Biaya

Pengadaan biayapanataran/pelatihanUKS.

Pengadaan biaya pengelolaan UKS di Perguruan agama.

Pengadaan biaya pelaksanaan pelayanan kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan

Pengadaan biaya sarana, prasarana UKS di SD dan MI

Pengadaan biaya sarana dan prasarana di sekolah

Pengadaan biaya penataran UKS.


Pengadaan biayapenataran/pelatihan UKS
Pengadaan biaya penataran UKS
Ada disetiap Kementerian

Pengadaan biaya-biaya untuk kegiatan di Pusat

(Rakernas, LSS dan sebagainya)

Pengadaan biaya sarana dan prasarana UKS diperguruan agama

Pengadaan biaya pembinaan danpengembangan UKS

7. Penelitian dan Pengembangan

Melaksanakan Penelitian dan pengembangan pendidikan kesehatan/UKS di sekolah

Melaksanakan Penelitian dan pengembanganpendidikan kesehatan/UKS di perguruan ag


ama

Melaksanakan Penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan/UKS di sekolah dan


perguruan agama

Melaksanakan penelitian dan pengembangan UKS

8. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan


Melaksanakan monitoring, evaluasi dan
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan
Mengkoordinasikan monitoring, evaluasi dan pelaporan
monitoring, evaluasi dan pelaporan

ASPEK
KEMDIKBUD
KEMENAG
KEMKES
KEMDAGRI/PEMDA
KETERANGAN
pelaporan dibidang pendidikan kesehatan dan pemeliharaan lingkungan kehidupan se
kolah sehatdi sekolah
pelaporan di bidang pendidikan kesehatan dan pemeliharaan lingkungan kehidupan s
ekolah sehat di perguruan agama
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan dan pemeliharaan lingkungan kehidupan se
kolah sehat di sekolah dan perguruan agama.
pembinaan dan pengembangan UKS

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan kesehatan untuk Dinas


Kesehatan
terpadu meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.

Indikatorpenilaian
Sistemevaluasi/informasi
Standarisasikurkulum
Kesepakatan pendayagun aan dana
Kebijakan

BAB II
ORGANISASI TIM PEMBINA DAN
TIM PELAKSANA UKS

A. TIM PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH


Untuk melaksanakan berbagai upaya pembinaan dan pengembangan UKS secara terpadu
dan
terkoordinasi perlu disusun organisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) secara berj
enjang
sebagai berikut:
1. Tim Pembina UKS Pusat dibentuk di tingkat Pusat ditetapkan oleh Mendiknas, Me
nkes,
Menag, dan Mendagri (SKB 4 menteri);
2. Tim Pembina UKS Provinsi, dibentuk di tingkat Provinsi ditetapkan oleh Gubern
ur;
3. Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota, dibentuk di tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan
oleh
Bupati/Walikota;
4. Tim Pembina UKS Kecamatan, dibentuk di tingkat Kecamatan ditetapkan oleh Cama
t.

B. TIM PELAKSANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH


Untuk lebih memfokuskan pelaksanaan tiga program pokok UKS di sekolah, maka dibe
ntuk
Tim Pelaksana UKS mulai dari tingkat TK/RA, SD/MI sampai SMA/SMK/MA dan serta
satuan pendidikan luar sekolah yang ditetapkan kepala sekolah/ madrasah dan kepa
la
SKB/PKBM.

Tembusan Surat Keputusan Pembentukan Tim Pembina dan Tim Pelaksana UKS disampaik
an
kepada:
Tim Pembina UKS Provinsi disampaikan kepada Tim Pembina UKS Pusat;
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota disampaikan kepada Tim Pembina UKS Provinsi dan T
P
UKS Pusat;
Tim Pembina UKS Kecamatan disampaikan kepada Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota dan
Tim Pembina UKS Provinsi;

Tim Pelaksana di sekolah dan perguruan agama disampaikan kepada Tim Pembina UKS
Kecamatan dan Tim Pembina UKS Kabupaten/ Kota.

C. FUNGSI DAN TUGAS TIM PEMBINA DAN TIM PELAKSANA UKS


1. Tim Pembina UKS Pusat
a. Fungsi Tim Pembina UKS Pusat

Tim Pembina UKS Pusat berfungsi sebagai pembantu Menteri dalam melaksanakan
pembinaan dan pengembangan UKS berdasarkan Pokok-pokok Kebijakan Pembinaan dan
Pengembangan UKS, sesuai SKB 4 Menteri.
b. Tugas Tim Pembina UKS Pusat
1) Merumuskan kebijakan, pedoman umum, dan standarisasi pengembangan UKS yang
bersifat nasional;
2) Menyosialisasikan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan UKS
3) Menjalin hubungan kerja dan kemitraan dengan lintas sektor, pihak swasta, dan
LSM baik di dalam maupun luar negeri, sesuai ketentuan yang berlaku;

4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi program Pembinaan dan Pengembangan UKS


secara Nasional;
5) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri;
6) Melaksanakan ketatausahaan Tim Pembina UKS Pusat.

2. Tim Pembina UKS Provinsi


a. Fungsi Tim Pembina UKS Provinsi
Tim Pembina UKS Provinsi berfungsi melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS
di tingkat provinsi serta berfungsi sebagai pembina dan koordinator program UKS
seluruh Kabupaten/Kota yang ada di wilayahnya.
b. Tugas Tim Pembina UKS Provinsi
1) Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan UKS;
2) Menyosialisasikan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan UKS;
3) Melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan UKS di Provinsi;
4) Menjalin hubungan baik dan kemitraan dengan lintas sektor, pihak swasta dan L
SM
baik di dalam maupun luar negeri, sesuai ketentuan yang berlaku;
5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi program Pembinaan dan Pengembangan UKS;
6) Membuat laporan berkala kepada Tim Pembina UKS Pusat;
7) Melaksanakan ketatausahaan Tim Pembina UKS Provinsi.

3. Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota


a. Fungsi Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota berfungsi sebagai pembina, koordinator dan
pelaksana program UKS di daerahnya berdasarkan kebijakanyang ditetapkan oleh
pusat, provinsi dankabupaten/kota.
b. Tugas Tim Pembina UKS Kabupaten/ Kota
1) Menyusun Petunjuk Teknis UKS;
2) Menyosialisasikan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan UKS;
3) Melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan UKS;
4) Menjalin hubungan baik dan kemitraan dengan lintas sektor, pihak swasta dan L
SM
baik di dalam maupun luar negeri, sesuai ketentuan yang berlaku;
5) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program Pembinaan dan
Pengembangan UKS;
6) Membuat laporan berkala kepada Tim Pembina UKS Provinsi;
7) Melaksanakan ketatausahaan Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota.

4. Tim Pembina UKS Kecamatan


a. Fungsi Tim Pembina UKS Kecamatan

Tim Pembina UKS Kecamatan berfungsi sebagaipembina, penanggung jawab dan


pelaksanaprogram UKS di daerah kerjanya berdasarkankebijakan yang ditetapkan TP
UKS Kab/Kota.
b. Tugas Tim Pembina UKS Kecamatan
1)
2)
3)
4)

Membina dan melaksanakan UKS;


Menyosialisasikan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan UKS;
Melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan UKS;
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan UKS;

5) Mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS di wilayahnya sesuai dengan pedoman


dan petunjuk Tim Pembina UKS;
6) Membuat laporan pelaksanaan program Pembinaan dan Pengembangan UKS kepada
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota;
7) Melaksanakan ketatausahaan Tim Pembina UKS Kecamatan.

5. Tim Pelaksana UKS di Sekolah/Madrasah dan Perguruan Agama


a. Fungsi Tim Pelaksana UKS
Tim Pelaksana UKS di sekolah dan perguruan agama berfungsi sebagai
penanggungjawab dan pelaksana program UKS di sekolah dan perguruan agama
berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang ditetapkan oleh TP UKS
Kab/Kota.
b. Tugas Tim Pelaksana UKS
1) Melaksanakan Tiga Program Pokok UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat yang telah
ditetapkan oleh Tim Pembina UKS;
2) Menjalin kerjasama dengan orang tua/komite sekolah, instansi lain dan masyara
kat
dalam pelaksanaan kegiatan UKS;
3) Menyusun program, melaksanakan penilaian/evaluasi dan menyampaikan laporan
kepada Tim Pembina UKS Kecamatan;
4) Melaksanakan Ketatatusahaan Tim Pelaksana UKS di Sekolah.

D.
1.
a.
b.
c.
d.
e.

SUSUNAN ANGGOTA TIM PEMBINA UKS


Tim Pembina UKS Pusat
Ketua I : Dirjen Dikdasmen, Depdiknas.
Ketua II : Dirjen Bina Kesmas Depkes
Ketua III : Dirjen Baga Islam, Depag
Ketua IV : Dirjen PUM, Depdagri
Sekretaris II : Sekretaris Ditjen

Dikdasmen, Depdiknas
f. Sekretaris III : Direktur Kesga, Ditjen
Bina Kesmas, Depkes
g. Sekretaris IV : Direktur Mapenda Islam
Ditjen Baga Islam, Depag
h. Sekretaris V : Direktur Wilayah Administrasi, Ditjen PUM, Depdagri
i. Anggota : 1) Depdiknas
- Unsur Ditjen Dikdasmen

2) Depkes
-

Unsur
Unsur
Unsur
Pusat
Unsur

Ditjen Bina Kesmas


Ditjen PPM dan PL
Badan POM
Promosi Kesehatan
Ditjen Pelayanan Medik

3) Depag
- Unsur Ditjen Baga Islam
4) Depdagri
- Unsur Ditjen Pemerintahan Umum

Catatan : Revisi SKB tentang Tim Pembina UKS Pusat sedang dalam proses dalam ran
gka
menyesuaikan dengan nomenklatur yang baru dan tantangan ke depan.

2. Tim Pembina UKS Provinsi


Struktur organisasi Tim Pembina UKS Provinsi pada dasarnya sepenuhnya diserahkan
kepada kebijakan dan kebutuhan provinsi masing-masing. Namun sebagai rekomendasi
dapat ditetapkan sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pembina : Gubernur
Ketua : Wakil Gubernur
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan
Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan
Ketua III : Ka.Kanwil Depag
Ketua Harian : Assisten yang relevan
Sekretaris : Kepala Biro yang menanganiPendidikan dan Kesehatan
Anggota : 1) Unsur Dinas Pendidikan

2) Unsur Dinas Kesehatan


3) Unsur Kanwil Depag
4) Unsur dinas/instansi yang dianggap relevan

3. Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota


Struktur organisasi Tim Pembina UKS tingkat Kabupaten/Kota pada dasarnya sepenuh
nya
diserahkan kepada kebijakan dan kebutuhan Kabupaten/Kota masing-masing. Namun
sebagai rekomendasi dapat ditetapkan sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pembina : Bupati/Walikota
Ketua : Wakil Gubernur
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan
Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan
Ketua III : Ka.Kantor Depag
Ketua Harian : Assisten yang membidangiPendidikan dan Kesehatan
Sekretaris : Kepala Bagian di Pemdayang menangani Pendidikan dan Kesehatan
Anggota : 1) Unsur Dinas Pendidikan

2) Unsur Dinas Kesehatan


3) Unsur Kandepag
4) Unsur PKK

5) Unsur PMI
6) Unsur lainnya yang dianggap relevan

4. Tingkat Kecamatan
Struktur organisasi Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan pada dasarnya sepenuhnya
diserahkan kepada kebijakan dan kebutuhan Kecamatan masing-masing. Namun, sebaga
i
rekomendasi dapat ditetapkan sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Ketua : Camat
Ketua I : Kepala Cabang DinasPendidikan
Ketua II : Kepala Puskesmas
Ketua III : Pengawas PendaisDepag
Ketua IV : Ketua PKK
Sekretaris : Sekretaris Kecamatan

g. Anggota : 1) Unsur Dinas Pendidikan


2) Unsur Puskesmas
3) Unsur Pengawas Pendais
4) Unsur PKK
5) Unsur PMI
6) Unsur Dinas/instansi terkait lainnya

5.
a.
b.
c.
d.

Tim Pelaksana UKS di TK/RA/BA, SD/SDLB dan MI


Pembina : Lurah/Kepala Desa
Ketua : Kepala Sekolah/KepalaMadrasah
Sekretaris I : Guru Pembina UKS/Pembina UKS
Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah/Majelis Madrasah

e. Anggota :
1) Petugas UKS Puskesmas/Bidan Desa
2) Unsur Guru

6. Tim Pelaksana UKS di SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/SMK/MA dan Perguruan


Agama
a. Pembina : Lurah/Kepala Desa
b. Ketua : Kepala Sekolah/Kepala Madrasah/Pimpinan Perguruan Agama
c. Sekretaris I : Guru Pembina UKS/Pembina UKS
d. Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah/Majelis Madrasah
e. Anggota :
1) Petugas UKS Puskesmas/Bidan Desa
2) Ketua OSIS
3) Unsur Guru
4) Lainnya
Catatan:
Anggota tim dapat ditambah sesuai kebutuhan
SKB tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS sedang dalam proses revisi dalam
rangka menyesuaikan dengan nomenklatur yang baru dan tantangan ke depan.

E. MEKANISME KERJA
1. Hubungan Kerja
Hubungan kerja Tim Pembina UKS Pusat dan Tim Pembina UKS Daerah adalah hubungan
kerja koordinatif dan konsultatif sedangkan hubungan kerja fungsional dilakukan
di
lingkungan instansi masing-masing.

2. Koordinasi Melalui Penerapan "Satu Pintu"


Agar koordinasi/keterpaduan dapat dilaksanakan dengan baik maka arus komunikasi
dan
informasi segala sesuatu yang menyangkut Usaha Kesehatan Sekolah baik lintas sek
tor
maupun lintas program dilaksanakan melalui "Satu Pintu" yaitu Tim Pembina UKS.
a. Pintu komunikasi dan informasi antar sektor di tingkat Pusat
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Sekretariat Ditjen Pendidikan
Dasar;

2) Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak;
3) Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
4) Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum.

b. Pintu komunikasi dan informasi antar sektor di Provinsi sepenuhnya diserahkan


kepada
provinsi masing-masing. Namun pada umumnya dilakukanmelalui Sekretariat TP UKS
provinsi.
1) Pemerintah provinsi melalui Karo yang menangani masalah pendidikan dan
kesehatan;
2) Kantor Dinas Pendidikan melalui Kepala Dinas Pendidikan;
3) Kantor Dinas Kesehatan melalui Kepala Dinas Kesehatan;
4) Kantor wilayah Kementerian Agama melalui Kabid Binrua Islam (Kabid Pembinaan
Perguruan Agama Islam/Kabid yang relevan).

c. Pintu komunikasi dan informasi antar sektor diKabupaten/Kota


1) Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial, atau ya
ng
sejenis;
2) Kantor Dinas Pendidikan melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
3) Kantor Dinas Kesehatan melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
4) Kantor Kementerian Agama melalui Kepala Seksi Pergurais.

d. Pintu komunikasi dan informasi antar sektor di Kecamatan


1)
2)
3)
4)

Kantor Kecamatan melalui Camat;


Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan;
Kantor Urusan Agama Kecamatan melalui Kepala KUA;
Puskesmas melalui Kepala Puskesmas.

e. Pintu antar Pusat dan Daerah (Jalur Vertikal)


1) Pintu di TP UKS Pusat Ketua Sekretariat TP UKS Pusat;
2) Pintu di TP UKS Provinsi : Ketua Sekretariat TP UKS Provinsi (Kepala Biro yan
g
menangani Pendidikan dan Kesehatan);
3) Pintu di TP UKS Kabupaten/Kota : Ketua Sekretariat TP UKS Kabupaten/Kota
(Kabag Kesejahteraan Sosial, atau yang sejenis);
4) Pintu di TP UKS Kecamatan : Camat;
5) Pintu Tim Pelaksana UKS di sekolah dan perguruan agama : Kepala Sekolah dan

Kepala Perguruan Agama.

BAB III
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKS

A. PROGRAM PEMBINAAN PESERTA DIDIK


Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat ksehatan peserta didik dila
kukan
upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan
,
pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (Trias UKS).

1. Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:
1) Memiliki pengetahuan tentang kesehatan,termasuk cara hidup sehat dan teratur;
2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;
3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
4) Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
5) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit.
6) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus informasi
,
dan gaya hidup yang tidak sehat).

b. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan


Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui:
1) Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan
pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang
telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
a) Taman Kanak-kanak/Raudhatuh Athfal
Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis Besar Program
Pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, yang diberikan
pengenalan,pembangkit minat,dan penanaman kebiasaan hidup sehat. Materi

pendidikan kesehatan mencakup:


(1) Kebersihan dan kesehatan pribadi;
(2) Kebersihan dan kerapihan lingkungan;
(3) Makanan dan minuman sehat.
b) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada
standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun
2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan
sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam
melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,pertolongan dan
perawatan kesehatan.

Materi pendidikan kesehatan mencakup:


(1) Menjaga kebersihan diri;
(2) Mengenal pentingnya imunisasi;
(3) Mengenal makanan sehat;
(4) Mengenal bahaya penyakit diare,demam berdarah dan influenza;
(5) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/madrasah dan rumah);
(6) Membiasakan buang sampah pada tempatnya
(7) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi;
(8) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan;
(9) Mengenal bahaya minuman keras;
(10) Mengenal bahaya narkoba;
(11) Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba;
(12) Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual.
c) Sekolah Menengah Pertama/Madrash Tsanawiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada
standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun
2006 pada mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan, dimana
untuk pendidikan kesehatan pelaksanaanya dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat, terutama melalui
pemahaman penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup
sehat.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
(1) Memahami pola makanan sehat;
(2) Memahami perlunya keseimbangan gizi;
(3) Memahami berbagai penyakit menular seksual;
(4) Mengenal bahaya seks bebas;
(5) Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan yang
tidak sehat;
(6) Memahami cara menghindari bahaya kebakaran;
(7) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam.
d) Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalu kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan
pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada standard isi yang
telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada dimata
Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan. Pelaksanaannya
dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,keterampilan,terutama melalui
peningkatan pemahaman dan penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan
prinsip hidup sehat sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
(1)
(2)
(3)
(4)

Menganilisis bahaya penggunaan narkoba;


Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba;
Menganalisis dampak seks bebas;
Memahami cara menghindari seks bebas;

(5) Memahami bahaya HIV/AIDS;


(6) Memahami cara menghindari penularan seks bebas. Pada sekolah/madrasah
kejuruan yang banyak menggunakan mesin-mesin, peralatan tenaga
listrik/elektronika bahan kimia untuk pelaksanaan praktek dibengkel
sekolah/madrasah dapat mengakibatkan resiko atau bahaya kecelakaan bagi
peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap hidup yang selalu
mengutamakan keselamatan kerja. Sehingga pendidikan kesehatan untuk
sekolah/madrasah kejuruan harus ditekankan juga kepada pendidikan
keamanan dan keselamatan kerja.
e) Sekolah Luar Biasa
Pendidikan kesehatan pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dilaksanakan sesuai
dengan kurikulum, materi, maupun metode pengajarannya disesuaikan dengan
kebutuhan,tingkat kemampuan peserta didik,tingkat kemampuan guru serta
situasi dan kondisi sekolah, peserta didik, sarana dan fasilitas pedidikan yang
tersedia.

2) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk
kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah/madrasah ataupun diluar
sekolah/madrasah dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan
keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia
seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah/madrasah sehat.
a) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara
lain;
(1) Wisata siswa;
(2) Kemah (Persami);
(3) Ceramah, diskusi;
(4) Lomba-lomba;
(5) Bimbingan hidup sehat;
(6) Apotik hidup;
(7) Kebun sekolah;
(8) Kerja bakti;
(9) Majalah dinding;
(10) Pramuka;
(11) Piket sekolah.

Catatan: OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program UKS
yang dilakukan secara ekstrakurikuler di SMP dan SMA. Dalam pelaksanaan
program UKS, OSIS dapat mengamati adanya masalah yang berkaitan dengan
kesehatan, melaporkannya kepada guru pembina OSIS, agar bersama-sama
mencari cara penanggulangannya antara lain berupa kegiatan berdasarkan
konsep 7K.

c. Pendekatan dan Metode


1) Pendekatan

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan pendidikan


kesehatan antara lain ialah:

a) pendekatan individual
b) pendekatan kelompok

(1) kelompok kelas;


(2) kelompok bebas;
(3) lingkungan keluarga.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik
b) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didik
c) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
d) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya alih
teknologi
e) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional
f) Mengikuti/memperhatikan perkembangan pengetahuan dan teknologi
2) Metode

Dalam proses belajar mengajar guru dan Pembina dapat menggunakan metode;
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Belajar kelompok;
Kerja kelompok/penugasan;
Diskusi/ceramah;
Belajar perorangan;
Pemberian tugas;
Karya wisata;
Bermain peran;
Tanya jawab;
Simulasi;

2. Pelayanan Kesehatan
a. Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah

Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah adalah untuk:


1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam
rangka membentuk perilaku hidup sehat.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap Penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit,
kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang

cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.

b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas


bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah. Pelayanan Kesehatan sekolah
dilaksanakan secara menyeluruh (komprehensif), dengan mengutamakan kegiatan
promotif dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal meliputi:
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif)
Kegiatan promotif (peningkatan) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan latihan keterampilan yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler,
yaitu:

a) Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharan kesehatan, dan


pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan,
antara lain:
Dokter Kecil;
Kader Kesehatan Remaja;
Palang Merah Remaja;
Saka Bhakti Husada.
b) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah antara lain:
Pembinaan Kantin Sekolah Sehta;
Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor
pembawa penyakit.
c) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh,
kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian
proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu:
a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, kecacingan,
muntaber.
b) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah.
c) Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan.
d) Mengikuti (memonitoring/memantau) pertumbuhan peserta didik.
e) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas VI di sekolah dasar dan madrasah
ibtidaiyah.
f) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber
infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan agama.
g) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama oleh kader
kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama dan Puskesmas oleh Dokter
Puskesmas atau tenaga kesehatan lain.
3) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan dilakukan melalui kegiatan mencegah
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal,
yaitu:
a) Diagnosa dini;
b) Pengobatan ringan;
c) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit;
dan
d) Rujukan medik.

c. Tempat Pelayanan kesehatan


Pelayanan kesehatan terhadap peserta didik dilakukan
1) Di sekolah/madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
2) Di Puskesmas dan instansi kesehatan jenjang berikutnya sesuai kebutuhan.

d. Metode pelayanan kesehatan


1) Pelayanan Kesehatan di Sekolah/madrasah
Pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah dilakukan sebagai berikut:
a) Sebagian kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah perlu di
delegasikan kepada guru, setelah guru ditatar/dibimbing oleh petugas
Puskesmas. Kegiatan tersebut adalah kegiatan peningkatan (promotif),
pencegahan (preventif) dan dilakukan pengobatan sederhana pada waktu
terjadi kecelakaan atau penyakit sehingga selain menjadi kegiatan pelayanan,
juga menjadi kegiatan pendidikan.
b) Sebagian lagi pelayanan kesehatan hanya boleh dilakukan oleh petugas
Puskesmas dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
secara terpadu (antara kepala sekolah/madrasah dan petugas Puskesmas)
2) Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah bagi peserta didik yang dirujuk dari
sekolah/madrasah (khusus untuk kasus yang tidak dapat diatasi oleh
sekolah/madrasah). Untuk itu perlu diadakan kesepakatan dalam rapat perencanaan
tentang pembiayaan peserta didik yang dirujuk ke Puskesmas. Sekolah/madrasah
sebaiknya mengupayakan dana UKS untuk pembiayaan yang diperlukan agar masalah
pembiayaan tidak menghambat pelayanan pengobatan yang diberikan.
Untuk ini setiap peserta didik harus memiliki buku/kartu rujukan sesuai tingkat
pelayanan kesehatan.
Tugas dan fungsi Puskesmas adalah melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan
dalam rangka usaha kesehatan di sekolah dan perguruan agama yang mencaku:
a) Memberikan pencegahan terhadap sesuatu penyakit dengan immuniasi dan
lainnya yang dianggap perlu;
b) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang berhubungan dengan
peserta didik (kepala sekolah, guru, orang tua peserta didik dan lain-lain);
c) Memberikan bimbingan teknis medik kepada kepala sekolah dan guru dalam
melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah;
d) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan UKS pada
khususnya kepada kepala sekolah, guru, dan pihak lain dalam rangka
meningkatkan peran serta dalam pelaksanaan UKS;
e) Memberikan pelatihan/penataran kepada guru UKS dan kader UKS (Dokter
Kecil dan Kader Kesehatan Remaja);
f) Melakukan penjaringan dan pemeriksaan berkala serta perujukan terhadap
kasus-kasus tertentu yang memerlukannya;
g) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling;
h) Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat kesehatan dan
tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan cara peningkatannya;
i) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina UKS setempat meliputi
segala kegiatan pembinaan kesehatan dan permasalahan yang dialami.
3) Peserta didik yang perlu dirujuk
Adapun peserta didik yang perlu dirujuk adalah:
a) Peserta didik yang sakit sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran, dan bila
masih memungkinkan segera disuruh pulang dengan membawa surat pengantar

dan buku/kartu rujukan agar dibawa orang tuanya ke sarana pelayanan


kesehatan yang terdekat.
b) Bila Peserta didik cedera/sakit yang tidak memungkinkan disuruh pulang dan
segera membutuhkan pertolongan secepatnya agar dibawa ke sarana pelayanan
kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Setelah itu agar
segera diberitahukan kepada orang tuanya untuk datang ke sarana pelayanan
kesehatan tersebut.
4) Pendekatan
Pendekatan pelayanan kesehatan dikelompokan sebagai berikut:
a) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
perorangan, antara lain pencarian, pemeriksaan, dan pengobatan penderita.
b) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
lingkungan di sekolah, khususnya masalah lingkungan yang tidak mendukung
tercapainya derajat kesehatan optimal.
c) Intervensi yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat
sekolah.
5) Metode yang diperlukan ialah:
a) Pentaran dan pelatiha;
b) Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling);
c) Penyuluhan kesehatan;
d) Pemeriksaan langsung; dan
e) Pengamatan (observasi)

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat di
sekolah/madrasah yang memungkinkan setiap warga sekolah/madrasah mencapai deraja
t
kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka mendukung tercapainya proses belajar y
ang
maksimal bagi setiap peserta didik.
Lingkungan sekolah/madrasah dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non
fisik ,
lingkungan fisik meliputi;
-

Konstruksi ruang dan bangunan;


Sarana air bersih dan sanitasi;
Halaman;
Pencahayaan, ventilasi, kebisingan;
Kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja/kursi;
Vektor penyakit;
Kantin/Warung sekolah.

Sedangkan lingkungan non fisik meliput perilaku masyarakat sekolah/madrasah, ant


ara
lain;
- Perilaku tidak merokok;
- Perilaku membuang sampah pada tempatnya;
- Perilaku mencuci tanganmenggunakan sabung dan air bersih mengalir;

- Perilaku memilih makanan jajanan yang sehat;

Pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi kegiatan identifikasi ma


salah,
perencanaan, intervensi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan.

1. Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah


Identifikasi faktor risiko dilakukan dengan cara pengamatan visual dengan menggu
nakan
instrument pengamatan dan bila perlu dilakukan pengukuran lapangan dan laborator
ium.
Analisa faktor risiko dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengamatan denga
n
standar yang telah ditentukan. Penentuan prioritas masalah berdasarkan perkiraan
potensi besarnya bahaya atau gangguan yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan
pertimbangan lain yang diperlukan sebagai dasar melakukan intervensi.

2. Perencanaan
Yang dimaksud perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya
mengatasi masalah atau menurunkan/menghilangkan risiko kesehatan lingkungan yang
disusun secara sistimatis dan terukur. Dalam perencanaan sudah dimassukkan renca
na
pemantauan dan evaluasi dan indikator keberhasilan. Perencanaan masing-masing
kegiatan/upaya harus sudah terinci volume kegiatan, besarnya biaya, sumber biaya
, waktu
pelaksanaan, pelaksana dan penanggungjawab. Agar rencana kegiatan atau upaya men
gatasi
masalah atau menurunkan risiko menjadi tanggungjawab bersama maka dalam menyusun
perencanaan hendaknya melibatkan masyarakat sekolah (peserta didik, guru, kepala
sekolah/madrasah, orang tua peserta didik/ komite sekolah, penjaja makanan di ka
ntin
sekolah, instansi terkait, Tim Pembina UKS).

3. Intervensi
Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku pada prinsipnya melipu
ti tiga
kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana dan pengendalian.
a. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan bisa dilakukan oleh pihak sekolah sendiri atau dari pihak lu
ar yang
diperlukan.
b. Perbaikan sarana
Bila dari hasil identifikasi dan penilaian faktor risiko lingkungan ditemukan ko
ndisi

yang tidak sesuai dengan standar teknis maka segera dilakukan perbaikan.
c. Pengendalian
Untuk menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan di sekolah/madrasah,
upaya pengendalian faktor risiko disesuaikan dengan kondisi yang ada, antara lai
n
sebagai berikut;
1) Pemeliharaan ruang dan bangunan
a) Atap dan talang dibersihkan secara berkala sekali dalam sebulan dari
kotoran/sampah yang dapat menimbulkan genangan air;
b) Pembersihan ruang sekolah dan halaman minimal sekali dalam sehari;
c) Pembersihan ruang sekolah harus menggunakan kain pel basah untuk
menghilangkan debu atau menggunakan alat penghisap debu;
d) Membersihkan lantai dengan menggunakan larutan desinfektan;
e) Lantai harus disapu terlebih dahulu sebelum di pel;
f) Dinding yang kotor atau yang catnya sudah pudar harus dicat ulang;
g) Bila ditemukan kerusakan pada tangga segera diperbaiki.
2) Pencahayaan dan kesilauan
a) Pencahayaan ruang sekolah harus mempunyai intensitas yang cukup sesuai
dengan fungsi ruang;
b) Pencahayaan ruang sekolah harus dilengkapi dengan penerangan buatan;

c) Untuk menghindari kesilauan maka harus disesuaikan tata letak papan tulis dan
posisi bangku peserta didik;
d) Gunakan papan tulis yang menyerap cahaya.
3) Ventilasi
a) Ventilasi ruang sekolah harus menggunakan sistim silang agar udara segar dapa
t
menjangkau setiap sudut ruangan;
b) Pada ruang yang menggunakan AC (Air Conditioner)harus disediakan jendela
yang bisa dibuka dan ditutup;
c) Agar terjadi penyegaran pada ruang ber-AC, jendela harus dibuka terlebih
dahulu minimal satu jam sebelum ruangan tersebut dimanfaatkan;
d) Filter AC harus dicuci minimal 3 bulan sekali.
4) Kepadatan ruang kelas
Kepadatan ruang kelas dengan perbandingan minimal setiap peserta didik mendapat
tempat seluas 1,75 M2. Rotasi tempat duduk perlu dilakukan secara berkala untuk
menjaga keseimbangan otot mata.
5) Jarak papan tulis
a) Jarak papan tulis dengan peserta didik paling depan minimal 2,5 M;
b) Jarak papan tulis dengan peserta paling belakang maksimal 9 M;
c) Petugas menghapus papan tulis sebaiknya menggunakan masker.
6) Sarana cuci tangan
a) Tersedia air bersih yang mengalir dan sabun;
b) Tersedia saluran pembuangan air bekas cuci tangan;
c) Bila menggunakan tempat penampungan air bersih maka harus dibersihkan
minimal seminggu sekali.
7) Kebisingan
Untuk menghindari kebisingan agar tercapai ketenangan dalam proses belajar,
maka dapat dilakukan dengan cara;
a) Lokasi jauh dari keramaian, misalnya; pasar, terminal, pusat hiburan, jalan
protokol, rel kereta api;
b) Penghijauan dengan pohon berdaun lebat dan lebar;
c) Pembuatan pagar tembok yang tinggi.
8) Air Bersih
a) Sarana air bersih harus jauh dari sumber pencemaran (tangki septic, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, dll);
b) Bila terjadi keretakan pada dinding sumur atau lantai sumur agar segera
diperbaiki;
c) Tempat penampungan air harus dibersihkan/dikuras secara berkala.
9) Toilet
a) Toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan tidak berbau;
b) Bak air harus dibersihkan minimal sekali dalam seminggu, dan bila tidak
digunankan dalam waktu lama (libur panjang) maka bak air harus dikosongkan
agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk;
c) Menggunakan desinfektan untuk membersihkan lantai, closet serta urinoar;
d) Tersedia sarana cuci tangan dan sabun untuk cuci tangan.

10) Sampah
a) Tersedia tempat sampah di setiap ruangan;
b) Pengumpulan sampah dari seluruh ruang dilakukan setiap hari dan dibuang ke
tempat pembuangan sampah sementara;
c) Pembuangan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara ke tempat
pembuangan sampah akhir dilakukan maksimal 3 hari sekali.
11) Sarana pembuangan air limbah
Membersihkan saluran pembuangan limbah terbuka minimal seminggu sekali agar
tidak terjadi perindukan nyamuk dan tidak menimbulkan bau
12) Vektor (pembawa penyakit)
Agar lingkungan sekolah bebas dari nyamuk demam berdarah maka harus dilakukan
kegiatan;
a) Kerja bakti rutin sekali dalam seminggu dalam rangka pemberantasan sarang
nyamuk;
b) Menguras bak penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali dan bila
libur panjang dikosongkan;
c) Bila ada kolam ikan dirawat agar tidak ada jentik nyamuk;
d) Pengamatan terhadap jentik nyamuk di setiap penampungan air atau wadah yang
berpontensi adanya jentik nyamuk. Hasil pengamatan dicatat untuk menghitung
container indeks.
13) Kantin/Warung sekolah
a) Makanan jajanan harus dibungkus dan atau tertutup sehingga terlindung dari
lalat, binatang lain dan debu;
b) Makanan tidak kadaluarsa;
c) Tempat penyimpanan makanan dalam keadaan bersih, terlindung dari debu,
terhindar dari baham berbahaya, serangga dan hewan lainnya;
d) Tempat pengolahan atau penyiapan makan harus bersih dan memenuhi syarat
kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku;
e) Peralatan yang digunakan untuk mengolah, menyajikan dan peralatan makan
harus bersih dan disimpan pada tempat yang bebas dari pencemaran;
f) Peralatan digunakan sesuai dengan peruntukkannya;
g) Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang untuk sekali pakai;
h) Penyaji makanan harus selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan sebelum
memasak dan setelah dari toilet;
i) Bila tidak tersedia kantin di sekolah maka harus dilakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penjaja makanan disekitar sekolah. Pembinaan dan
pengawasan meliputi jenis makanan/minuman yang dijual, penyajian, kemasan,
bahan tambahan (pengawet, pewarna, penyedap rasa).
14) Halaman
a) Melakukan penghijauan;
b) Melakukan kebersihan halaman sekolah secara berkala seminggu sekali;
c) Menghilangkan genangan air di halaman dengan menutup/mengurug atau
mengalirkan ke saluran umum;
d) Melakukan pengaturan dan pemeliharaan tanaman;
e) Memasang pagar keliling yang kuat dan kokoh tetapi tetap memperhatikan
aspek keindahan.

15) Meja dan kursi peserta didik


Desain meja dan kursi harus memperhatikan aspek ergonomis, permukaan
meja/bangku memiliki kemiringan ke arah pengguna sebesar 15% atau sudut 10 o
16) Perilaku
a) Mendorong peserta didik untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
memberikan kateladanan, misalnya tidak merokok di sekolah;
b) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya;
c) Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah buang air
besar, sebelum menyentuh makanan, setelah beramain atau setelah
beraktifitas lainnya;
d) Membiasakan memilih makanan jajanan yang sehat.

B. PROGRAM PEMBINAAN UNSUR PENUNJANG


Untuk mencapai tujuan program pembinaan peserta didik dilakukan upaya pembinaan
terhadap
unsur penunjang yang terdiri dari:
1. Pembinaan Ketenagaan
Pengertian ketenagaan meliputi:
a. pembinaan teknis (guru dan petugas kesehatan)
b. pembinaan non teknis (pengelola pendidikan, pengawas sekolah, anggota Tim Pem
bina
UKS, karyawan sekolah dan sebagainya).

Pembinaan ketenagaan untuk pembina teknis dan non teknis meliputi hal-hal sebaga
i
berikut:
a. Peningkatan jumlah (kuantitas) meliputi kegiatan:
1) pendidikan formal untuk tenaga kependidikan;
2) pendidikan formal untuk tenaga kesehatan;
3) menambah tenaga guru dan pendidikan jasmani dan kesehatan, bimbingan dan
penyuluhan, tenaga Puskesmas (medis dan para medis)
4) menambah tenaga kependidikan seperti penjaga sekolah, petugas kebersihan dan
lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan, dim ana penambahan tenaga ini dapat
diusahakan secara bersama- sama dengan dewan sekolah;
5) menatar guru yang sudah ada dalam bidang kesehatan sehingga mereka dapat
ditugaskan mengajar pendidikan kesehatan;
b. Peningkatan mutu (kualitas) melalui kegiatan:

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

pendidikan formal;
penataran/kursus singkat;
forum diskusi;
ceramah;
rapat kerja;
lokakarya;
seminar;
supervisi dan bimbingan teknis; dan
studi banding.

2. Pembinaan Sarana dan Prasarana


Pembinaan sarana dan prasarana baik untuk pendidikan kesehatan maupun untuk pela
yanan
kesehatan, mencakup perangkat lunak (antara lain alat peraga pendidikan kesehata
n, alat
peraga pelayanan kesehatan), untuk ini perlu dilakukan pembakuan.
Pembinaan sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan menc
akup
hal-hal sebagai berikut :
a. Pengadaan:
1) pengadaan buku;
2) pengadaan alat peraga;
3) pengadaan ruang khusus untuk UKS, beserta perabotnya, alat kesehatan, bahan
dan obat; dan
4) alat administrasi
b. Pemeliharaan, termasuk pengadaan dana untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan, baik melalui APBD maupun bantuan l
ain
yang tidak mengikat.
c. Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan pelayanan kesehatan melalui
teknologi tepat guna.

C. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang penting dalam meningkatkan d
aya guna
dan hasil guna UKS. Hasil penelitian merupakan masukan yang penting dalam rangka
perencanaan pengembangan program UKS selanjutnya baik dalam kegiatan pendidikan
dan
pelayanan kesehatan maupun pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam
pelaksanaannya, penelitian dan pengembangan dilakukan secara berkesinambungan da
n
teratur, baik sektoral, lintas sektoral, maupun multisektoral.
Lingkup penelitian dan pengembangan, antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan metodologi belajar mengajar mata pelajaran pendid
ikan
kesehatan dan mata pelajaran yang relevan lainnya dengan pendidikan kesehatan;
2. Penelitian dan pengembangan materi kurikulum mata pelajaran pendidikan keseha
tan dan
materi yang relevan lainnya;

3. Penelitian efektivitas pelaksanaan UKS yang mencakup ketenagaan dan sistim


pelaksanaannya.
4. Penelitian dampak pelaksanaan UKS terhadap lingkungan;
5. Penelitian dan pengembangan sistim informasi manajemen pembinaan UKS;
6. Penelitian dampak pendidikan kesehatan terhadap perilaku masyarakat sekolah;
7. Penelitian dampak penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah baik bagi peserta .
didik,
guru maupun masyarakat sekitar sekolah;
8. Penelitian dan pengembangan sarana dan prasarana sekolah ditinjau dari segi k
esehatan;
9. Penelitian mengenai pengaruh pendidikan dan latihan serta penataran terhadap
peserta
didik, guru dan masyarakat sekolah;
10. Penelitian pengaruh intervensi gizi terhadap absensi, daya kognitif dan pres
tasi belajar;
11. Penelitian lainnya yang relevan bagi pelaksanaan UKS di sekolah dan madrasah
;
12. Pemetaan pelaksanaan UKS baik secara Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
13. dan lain-lainnya sesuai dengan kebutuhan.

BAB IV
PENGENDALIAN PELAKSANAAN

Salah satu kegiatan dalam rangka pembinaan dan pengembangan UKS ialah kegiatan p
engendalian
pelaksanaan. Pengendalian pelaksanaan ini mencakup kegiatan monitoring, evaluasi
, dan pelaporan.

A. MONITORING
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan, pengont
rolan atau
pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang atau yang sudah dil
aksanakan.
Agar program UKS senantiasa sesuai dengan tuntutan/kebutuhan setiap waktu, maka
umpan
balik dari lapangan sangat diperlukan. Untuk itu perlu diadakan monitoring secar
a terus
menerus, baik terhadap persiapan maupun proses pelaksanaan sebagai penyempurnaan
lebih
lanjut.
Monitoring dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS pada setiap jenjang dan jenis pendid
ikan dan
pelaksanaan monitoring ini dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut:
Kepala Sekolah/madrasah selaku Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan monitoring
terhadap pelaksanaanTrias Program UKS secara terus menerus.
Penjaringan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan pengamatan yang
selanjutnya dicatat pada instrumen monitoring dan dilakukan oleh Guru Pembina UK
S.

1. Tujuan

Tujuan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam pelaksanaan program pembinaan da


n
pengembangan UKS adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana manfaat maupun
keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan, serta untuk mengetahui kendal
akendala dan hambatan-hambatan, sekaligus untuk mengetahui penyimpangan-penyimpan

gan
yang mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan pelaksanaan program dan pencapa
ian
dari kegiatan yang dilaksanakan.

2. Hasil Yang Diharapkan

Apabila ada program kegiatan yang kurang sesuai/menyimpang dapat dilakukan korek
si
baik pada perencanaan maupun pada saat proses pelaksanaan kegiatan, sehingga
pelaksnaan program dapat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup monitoring, evaluasi dan pelaporan meliputi semua aspek di dalam
perencanaan program, di setiap jenjang pendidikan.

4. Sasaran

Sasaran monitoring adalah manajemen/organisasi serta berbagai Program Pembinaan


dan
Pengembangan UKS yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS termasuk Guru, Kepsek,
Peserta didik dan seluruh warga sekolah/madrasah serta sarana prasarana yang men
cakup
pelaksanaan program UKS.
Monitoring hendaknya dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah tujuan pro
gram
sudah tercapai. Hal ini memungkinkan kita untuk menyesuaikan strategi bagi pelak
sana
program tahap berikutnya.

5. Instrumen Monitoring

Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring oleh kepala sekolah/madrasah maka sebaik


nya
digunakan instrumen monitoring sebagaimana terlampir.

B. EVALUASI
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil ya
ng dicapai
dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan penyempurnaan
perencanaan dan pelaksanaan UKS.

1. Tujuan
Evaluasi ini bertujuan untuk:
a. Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan dan
pengembangan;
b. Mengukur keberhasilan seluruh program yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
2. Sasaran
Sasaran Evaluasi adalah
a.
b.
c.
d.
e.
3.

Peserta didik;
Lingkungan sekolah/madrasah;
Dampak pembinaan terhadap perilaku peserta didik;
Pengelolaan program pada setiap jenjang;
Manajemen/pengelola program pada setiap jenjang.
Ruang Lingkup

Ruang lingkup evaluasi meliputi seluruh komponen program UKS, proses maupun hasi
l
pelaksanaannya.
4. Unsur-unsur yang dievaluasi
a. Perubahan tingkat pengetahuan pada umumnya yang berhubungan dengan kesehatan
khususnya;
b. Perubahan sikap dan penghayatan terhadap prinsip dan pola hidup bersih dan se
hat;
c. Perubahan tingkah laku kebiasaan hidup sehari-hari dan keterampilan dalam
melaksanakan prinsip pola hidup bersih dan sehat termasuk peningkatan daya tangk
al
terhadap pengaruh buruk dari kebiasaan merokok, penyalahgunaan narkoba, serta

kepekaan terhadap kebersihan lingkungan;


d. Kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan yang telah terjadi pada peserta d
idik
karena adanya pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah;
e. Perubahan keadaan lingkungan khususnya lingkungan sekolah/madrasah dan lingku
ngan
tempat tinggal yang meliputi, tingkat kebersihan, sanitasi, keindahan, keamanan,
ketertiban dan sebagainya;
f. Tingkat keberhasilan maupun ketidakberhasilan kegiatan pembinaan dan pengelol
aan
program UKS.
5. Prinsip-prinsip Evaluasi
a. Menyeluruh (meliputi seluruh komponen program UKS, proses serta hasil pelaksa
naan),
yang merupakan satu kesatuan.
b. Berkesinambungan yaitu secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan
tanggung jawab.
c. Obyektif yaitu berdasarkan kriteria yang jelas dan baku.

d. Pedagogis yaitu hasil penilaian dapat digunakan sebagai penghargaan yang berh
asil, dan
merupakan pendorong bagi yang belum berhasil.
6. Cara dan Teknik Evaluasi
a. Cara evaluasi
Penilaian dapat dilakukan degan bentuk kualitatif dan atau kuantitatif sesuai de
ngan
keperluan.
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Teknik evaluasi penilaian dapat dilakukan dengan mempergunakan:


Tes;
Pengamatan;
Skala sikap;
Wawancara/tatap muka;
Pemeriksaan;
Analisa data;
Penelitian dampak UKS.

C. PELAPORAN
Pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan se
cara
tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup program pelaksanaan UKS
yang
dilakukan Tim Pelaksana UKS.
1. Tujuan
Tujuan pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah untuk mengetahui daya guna, hasil
guna,
dan tepat guna program serta penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi pada
waktu pelaksanaan program.
2. Sasaran
Yang menjadi sasaran pelaporan (apa yang perlu dilaporkan) ini pada dasarnya ada
lah sama
dengan sasaran pada evaluasi. Namun secara spesifik sasaran pelaporan ini mencak
up halhal sebagai berikut:
a. Manajemen/pengelolan kegiatan.
b. Jenis keberhasilan dan ketidak berhasilan kegiatan (termasuk masalah/hambatan
yang
ditemui).
c. Upaya-upaya pengembangan yang dilaksanakan (termasuk upaya mengatasi
masalah/hambatan yang ditemui).
3. Waktu

Laporan hasil pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah disusun dan disampaikan dua ka


li
dalam setahun, yaitu berupa
a. Laporan Tengah Tahunan yang disampaikan pada bulan Januari (paling lambat tan
ggal
10).
b. Laporan Tahunan di sampaikan pada bulan Juli (paling lambat tanggal 10).
4. Hal-hal yang perlu dilaporkan
Pada dasarnya hal-hal yang dilaporkan Tim Pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
Kecamatan adalah segala bentuk kegiatan Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di
sekolah/madrasah terutama yang telah di programkan. Namun, secara umum hal-hal y
ang
perlu dilaporkan adalah sebagai berikut
a. Kegiatan Trias UKS
1) Pendidikan Kesehatan

a) Kurikuler:

. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.


b) Ekstrakurikuler:
. Pemeriksaan rutin dan berkala;
. KMS anak sekolah/madrasah;
. Dokter Kecil ;
. PKS;
. Lomba kebersihan kelas, dan lain-lain.
2) Pelayanan Kesehatan

a) Penjaringan termasuk pemeriksaan kesehatan.


b) Imunisasi dan upaya pencegahan lain.
c) Pengobatan peserta didik siswa yang dirujuk (kalau ada).
d) Pemberantasan sumber infeksi.
e) Ahli teknologi pengetahuan kesehatan/pelayanan kesehatan kepada guru dan
peserta didik.
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah/madrasah Sehat

a)
b)
c)
d)

Ruang/sudut UKS.
Warung sekolah/madrasah.
Sumber air bersih.
Lomba sekolah/madrasah sehat, dan lain-lain.

b. Dampak Pelaksanaan UKS terhadap Peserta Didik


Secara sederhana dampak pelaksanaan UKS terhadap peserta didik dapat dilihat,
melalui:
1) Prosentase rata-rata peserta didik yang sakit.
2) Keadaan berat badan/tinggi badan (keadaan gizi).
3) Kesehatan/kebersihan peserta didik secara umum.

c. Pengelolaan UKS
Kegiatan pengelolaan UKS yang harus dilaporkan meliputi:
1) Rapat-rapat rutin/rapat kerja;
2) Organisasi Tim Pelaksana UKS;
3) Bimbingan dan pengarahan terhadap guru serta penataran yang telah diikuti, da
n
lain-lain.
d. Jalur pelaporan

Laporan kegiatan pelaksanaan UKS di sekolah disampaikan ke TP UKS Kecamatan


secara berjenjang sampai ke TP UKS Pusat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan M


asyarakat,
Materi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Jakarta, 2003

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan, Usah


a
Kesehatan Sekolah Di Tingkat Sekolah Dasar, 2003.

3. Departemen Pendidkan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22


tentang
standar isi untuk satuan Pendidikan dasardan menengah, Jakarta 2006.

4. Departemen Pendidkan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23


tentang
standar Kompentensi Lulusan untuk satuan Pendidikan dasar dan menengah, Jakarta
2006.

5. Departemen Pendidkan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24


Mengenai Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 d
an
nomor 23 tahun 2006, Jakarta 2006.

6. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Pedoman


Pelatihan
dan Modul Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta 2003.

7. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Pedoman


Penyelenggaraan dan Modul Kesehatan reproduksi Remaja. Jakarta 2003.

8. Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Pedoma


n LKS di

Sekolah, Jakarta, 2011.


9. Kementerian K esehatan. Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah,
Jakarta.

Lampiran 1

TOLOK UKUR DAN INDIKATOR PENILAIAN

KEGIATAN
TOLOKUKUR
INDIKATOR
TEKNIK
INSTRUMEN
1. Pendidikan kesehatan untuk semua jenis dan jenjang pendidikan, sesuai kurikul
um yang berlaku melalui kegiatan intra- kurikuler, dan ekstra-kurikuler
Pengetahuan tentang ilmu kesehatan
Peserta didik memiliki pengetahuan
Teshasil belajar kuesioner
Penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan pribadi, kesehatan gigi, mak
anan dan gizi, sanitasi lingkungan, rujukan diseuaikan dengan GBPP kurikulum yan
g berlaku

Sikap/perilaku
Peserta didik menghayati serta
melaksanakan pola hidup
sehat:
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Bersih
Makanan-makanan bergizi
Berolahraga
Tidak merokok
Menjauhi narkotika, obat berbahaya, dan alkohol serta rokok
Memelihara lindungan

Tes
Wawancara
Kuesioner
Pengamatan

Penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan pribadi, kesehatan gigi, mak
anan dan gizi, sanitasi lingkungan, rujukan disemaikan dengan GBPP kurikulum yan
g berlaku

Keterampilan
G. Menjauhi perbuatan asusila, riminalitasMampu memelihara, merawatdiri sendiri
dan menolongorang lain
H. P3K
I. P3P

Pengamatan

2. Pelayanan kesehatan untukjenis dan jenjangpendidikan:


Pembinaan Puskesmas
Penjaringan (screening)
Pengobatan rujukan
Imunisasi
Pemeriksaan oleh guru
Pelajaran kesehatanmurid/guru

Peserta didik tumbuhdan berkembang secaranormal dan serasi

Peserta didik bebas daripenyakit


Tinggi dan berat badanbertambah dengan serasi
Semua murid di kelas 1 disekolah dasar mendapatimunisasi difteri dan tetanusdan
kelas VI mendapatimunisasi tetanus teroid
Angka absensi karena sakitmenurun
Angka kunjungan murid kePuskesmas sesuai denganjumlah rujukan
Pengukuran dan penimbangan

Observasi/wawacara

Penjaringan pemeriksaan

Observasi/dokumentasi

Tabel dan grafik perbandingan tinggi dan berat badan menurut jenis

Catatan pelaksanaan imunisasi

Format absensi muri Angka rujukan/format laporan

3. Pembinaan lingkungankehidupan sekolah yangsehat


Lingkungan kehidupan sehat (fisik, mental sosial) menunjang proses belajar menga
jar berdasarkan konsep WiyatamandaJa dan
konsep ketahanan sekolah (SK)
Sarana/prasarana yang memenuhi ketentuan/ syarat pembakuan meliputi :
Gedung dan ruangan (ruang beljar, mang UKS, laboratorium, ruang ibadah, dll)
Ventilasi, cahaya, suara
- perabot/alat peraga/praktek
- halaman kebun

KEGIATAN
TOLOKUKUR
INDIKATOR
TEKNIK
INSTRUMEN
sekolah pagar
- WC/kamar mandi
- Kantin/warung sekolah
- Sumber air betsih
Saluran pembuangan air limbah

Partisipasi masyarakat sekolah terhadap program UKS


- OSIS
- BP3/POMG
- LKMD
Monitoring
Pengamatan
wawancara
Taraf ketertiban masyarakatsekolah dalam pembinaanlingkungan kehidupansekolah ya
ng sehat
4. Program khusus(pendidikan dankesehatan)
PKS
DokterKecil
Bakti Wiyatamandala(tiwisada)
Pelayanan/Rehabilitasi(gizi, narkotika, mental) PMR
Pengetahuan sikap danperilaku tentang hidup sehat meningkat

Peserta didik sehat


Jumlah peserta didik yangdilatih bertambah:
Lingkungan sekolahbersih dan segar
Kegiatan UKS olehmurid meningkat
Derajat kesehatan dan kesegaran jasmani mulai meningkat

Pengamatan

Wawancara

Tes kesegaran jasmani

Kehidupan hidup sehat yang dianjurkan

Kebiasaan hidup yang dilaksanakan

Pengetahuan tentang gizi, bahaya narkotika, obat berbahaya, alkohol dan rokok

Prestasi belajar meningkat


Pengamatan
Upaya peningkatan tentang kesegaran jasmani dan kesegaran mental
Menajeman pengelolaan

Perencanaan

Adanya rencanadiberbagai tingkat

Pengamatan
Wawancara

Rencana kegiatan
Rencana pembiayaan
Rencana jaduwal dan ketenagaan

Pengorganisasian

Adanya Tim Pembina dan TimPelaksana

Pengamatan
Wawancara

Organisasi
Fungsi dan tugas
Rencana

Pelaksanaan

Laporan kegiatan

Pengamatan
wawancara
Pengamatan dan pelaporan

Pengawasan

Pengawasan pelaksanaan
terpadu, berkala, dan teratur
Supervisi

Pengamatan
Wawancara

Formulir Supervisi
Formulir pencatatan dan
pelaporan
Pendataan
Dampak
Lihat butir 1 dan 2
Lihat butir 2
Penelitian

LAMPIRAN 2

INSTRUMEN MONITORING
TIM PEMBINA UKS

A.
1.
2.
3.
4.

Data Tim Pelaksana UKS


Tim Pembina UKS : Kabupaten/Kota/Kecamatan
Alamat Sekretariat :
Kode Pos :
Nomor Telepon :

B. Pengelolaan /Pembinaan UKS

No
Uraian
Pelaksanaan
Hambatan
yang dialami
Sudah/Jumlah
Belum
1.
Pembentukan Tim Pembina UKS Kab/Kota/Kecamatan

2.
SK Tim Pembina UKS

3.

Ruang Sekretariat Tim Pembina UKS

4.
Penyusunan program kerja

5.
Rapat ratin koordinasi dalam perencanaan kegiatan

6.
Rapat rutin koordinasi dalam

7.
pelaksanaan kegiatan Pembimbingan dan pengarahan terhadap Tim Pembina UKS di baw
ah pembinaannya

8.
Pembimbingan dan pengarahan terhadap pelaksanaan pendidi-kan kesehatan

9.

Pembimbingan dan pengarahan terhadap pelayanan kesehatan

10.
Pembimbingan dan pengarahan terhadap pembinaan lingkungan sekolah sehat

11.
Membuat laporan tengah tahunan/ tahunan ke Tim Pembina UKS di atasnya (yang memb
ina)

12.
Menerima lapaoran tengah tahunan/ tahunan dari Tim Pembina UKS yang dibinanya

13.
Memberikan dana bantuan dalam operasional pelaksanaan atau pengadaan sarana UKS

14.
Mengevaluasi kemampuan, pemahaman personil dari Tim Pembina UKS yang ada dalam b
inaannya

15.
Melaksanakan upaya pemecahan masalah yang dihadapi Tim Pembina UKS di bawah bina
annya

16.
Memasyarakatkan UKS melalui kegiatan
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Lomba
Media cetak
Media elektronik
Seminar
Poster
Leaflet
Cerdas cermat

17.
Melaksanakan crash program dalam kasus-kasus yang mendesak misalnya beijangkitny
a demam berdarah, muntaber dan lain-lain

2012

Mengetahui,
yang dimonitoring, Petugas

. ) (

. )

LAMPIRAN 3

INSTRUMEN MONITORING
TIM PEMBINA UKS KECAMATAN

A.
1.
2.
3.
4.

Data Tim Pelaksana UKS


Kepala Sekolah/Madrasah
Alamat Sekolah/Madrasah
Kode Pos
Nomor Telepon

B. Pengelolaan UKS

No
Uraian
Pelaksanaan
Hambatan
yang dialami
Sudah/Jumlah
Belum
1.
Pembentukan Tim Pelaksana UKS

2.
Unsur-unsur yang menjadi anggota Tim Pelaksana UKS UnsurGuru/Puskesmas/Siswa/ora
ngtua

3.

Penyusunan program kerja kegiatan UKS di sekolah

4.
Rapat kerja koordinasi dalam pelaksanaan program kerja

5.
Rapat rutin koordi-nasi dalam pelaksa-naan program kerja

6.
Pengawasan terhadap pelaksanaan 5 K

7.
Menerima bimbingan/ penyuluhan/penataran tentang UKS terhadap guni/murid/penjaga
sekolah/penjaga penjual makanan di sekitar sekolah*)

8.
Pengadaan sarana pendidikan kesehatan/ kebersihan lingkungan/ sarana

9.
Membuat/menyerahkan laporan pelaksanaan UKS kepada Tim Pembina UKS

10.
Menerima pembinaan yang dilakukan Puskesmas

*) Coret yang tidak perlu/dipakai


**) Tidak diisi bila tidak sesuai

C. Pelaksanaan UKS

No
Uraian
Pelaksanaan
Hambatan
yang dialami
Sudah/Jumlah
Belum
1.
Keadaan Ruang Belajar/Kelas

2.
Keadaan Ruang UKS/Sudut UKS

3.
Keadaan Kantin/warung sekolah

4.
Kedaan Kamar Mandi/WC Guru

5.

Kedaan Kamar Mandi/WC Siswa

6.
Sarana air bersih

7.
Urinoir/peturasan

8.
Tempat pembuangan sampah

9.
Keadaan halaman sekolah

10.
Alat UKS sekolah/madrasah

11.

Kebersihan siswa secara umum

12.
Keadaan siswa secara umum
: sehat/kurang sehat
13.
Tinggi berat siswa secara umum
: diatas normal : %
: normal : %
14.
Persentase absensi murid yangsakit pertahun
:

..%

15.
Prestasi belajar siswa secara umum
: baik/sedang/kurang

2012

Mengetahui:
Kepala Sekolah/Madrasah*) Petugas
selaku Ketua Tim Pelaksana UKS

) (

Lampiran 4
FORMAT
LAPORAN TIM PEMBINA UKS
TENGAH TAHUN/TAHUNAN

A. UMUM
Tim Pembina UKS Provinsi/Kab/Kota/Kecamatan
Alamat :
Nomor Tilpon :
Kode Pos :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah

SD yang dibina .......... jumlah siswa.........


MI yang dibina .......... jumlah siswa........
SLTP yang dibina .......... jumlah siswa........
MTs yang dibina .......... jumlah siswa........
SLTA yang dibina .......... jumlah siswa........
M A yang dibina .......... jumlah siswa........

B. PEMBINAAN/PENGELOLAAN
1) Sekolah yang telah membentuk
Tim Pelaksana : .............Sekolah
2) Kecamatan yang telah membentuk
Tim Pembina : .................. Kec.
3) Kabupaten/Kota/Kotif yang telah
membentuk Tim Pembina Dati II*) : ...............Dati II
4) Unsur yang menjadi anggota Tim
Pembina : .................. unsur
5) Penyusunan rencana kerja tahunan : sudah/belum
6) Rapat kerja Daerah/Rapat Kerja
Kecamatan : sudah/belum
7) Rapat rutin koordinasi kegiatan : sudah/belum

8) Supervisi ke Tim Pembina kab/kota/


Tim Pembina Kecamatan/Tim
Pelaksana *) : ...............kali
9) Menggerakkan pelaksanaan Trias
UKS dengan Kegiatan : .............................
10) Menerima laporan dari : .............................
11) Menerima kunjungan dari TP Provinsi/
TP Kab/kota/TP Kecamatan/Tim
Pelaksana : ........................

C. PELAKSANAAN UKS
1. Pendidikan Kesehatan

a. Sekolah yang telah melaksanakan


Pemeriksaan berkala : ......................%
b. Sekolah yang telah melaksanakan
Pemeriksaan rutin : ......................%
c. Sekolah yang telah melaksanakan
Pemeriksaan tinggi berat siswa : ......................%
d. Melaksanakan kegiatan dokter
Kecil : ......................%
e.
f.
g.
h.
i.

Melaksanakan
Melaksanakan
Melaksanakan
Melaksanakan
Melaksanakan

kegiatan
kegiatan
kegiatan
kegiatan
kegiatan

PKS : ......................%
Pramuka: : ......................%
PMR : ......................%
ibadah : : ......................%
lomba

yang berkaitandengan UKS - : ......................%


j. Sekolah yang mempunyai alat
Peraga UKS : ......................%

2. Pelayanan Kesehatan
Jumlah sekolah yang telah
a. Dilaksanakan upaya penjaringan
(screening) : ......................%
b. Dilaksanakan immunisasi : ......................%
c. Dilaksanakan pemberantasan
SUMBERINFEKSI : ......................%
d. Merujuk Siswa ke Puskeasmas/
pelayanan rujukan : ......................%
e. Alih Teknologi pengetahuan

Kesehatan : ......................%
f. Melaksanakan pemeriksaan
Kesehatan/deteksi dini : ......................%

3. Lingkungan Sekolah Sehat


a. Sekolah yang mempunyai
Ruang UKS/Sudut UKS : ......................%
b. Sekolah yang telah membina
Kantin/warung sekolah : ......................%

c. Sekolah yang mempunyai


sarana air bersih yang berfunsi : ......................%
d. Sekolah yang telah mempunyai
Pembuangan sampah : ......................%

e. Sekolah mempunyai tempat


Pembuangan air limbah : ......................%
f. Sekolah yang mempunyai
kamar mandi/WC siswa : ......................%

4. Hal-hal yang mempunyai indikator bisa diukur antara lain


a. Kabersihan siswa secara umum : bersih ............ %
kurang bersih.....%
b. Kesehatan siswa umumnya : sehat.......... %
kurang bersih... %
c. Absensi karena sakit : .......................... %
d. Tumbuh kembang siswa
Umumnya di bawah normal : ....................%
: normal

.%

Di atas normal....%

............................................. 2012

Ketua, Sekretaris,

(........................................) (....................................
.)

Catatan:
*) coret yang tidak perlu

Lampiran 5
FORMAT
LAPORAN TIM PELAKSANA UKS
TENGAH TAHUNAN/TAHUNAN *)
TAHUN..............

I. Data Sekolah/Madrasah
Sekolah SD/MI/SLTP/MTs/SLTA/MA*)
Alamat :
Nomor Telpon :
Kode Pos :
Jumlah Siswa : Laki-laki ... orang, Perempuan ... orang

II. Kegiatan UKS


A. Pendidikan Kesehatan
1. Pemeriksaan berkala .................kali
2. Pemeriksaan rutin .................kali
3. Pengukuran tinggi berat siswa .................kali
4. Anggota dokter kecil .................orang
5. Anggota PKS .................orang
6. Anggota Pramuka .................orang
7. Angggota PMR .................orang
8. Lomba kebersihan kelas .................kali
9. Kerja bakti kebersihan .................kali
10. Alat peraga UKS ada/tidak ada*)
lengkap/tidak lengkap*)
(lihat pembakuan)

B.
1.
2.
3.
4.
5.

Pelayanan Kesehatan
Penjaringan (screening) .................orang
Imunisasi .................orang
Pemberantasan sumber infeksi: .................orang
Pengobatan siswa yang dirujuk: .................orang
Alih teknologi pengetahuan

Kesehatan terhadap guru .................orang

6. Pemeriksaan kesehatan/deteksi
dini .................orang
C. Lingkungan Sekolah/Madrasah
1. Lingkungan UKS/Sudut UKS : ada/tidak ada*)
2. Pembinaan kantin warung
Sekolah : ada/tidak ada*)
3. Sumber air bersih yang : .....
Berfungsi : odo/tidak *)
4. Tempat pembuangan sampah : ada/tidak ada*)

I.
1.
2.
3.

Dampak Pelaksanaan UKS Terhadap Siswa


Kebersihan siswa secara umum : baik/sedang/kurang*)
Kesehatan siswa secara umum : sehat/kurang sehat*)
Perbandingan tinggi berat

Sesuai umur secara aumum : di bawah normal... %


4. Persentase rata-rata absensi
Sakit murid : .......................... %

II. Pengelolaan UKS


1. Tim Pelaksana UKS terbentuk/belumterbentuk
2. Unsur-unsur yang menjadi
Anggota Tim Pelaksana .............................
3.
4.
5.
6.

Rapat rutin koordinasi kegiatan : ......................kali


Rapat kerja penyusunan program - ......................kali
Bimbingan dan pengarahan program: ......................kali
Menerima kunjungan/supervisi ......................kali

Tim Pembina .....................kali


7. Mengikuti rapat koordinasi .....................kali
8. Pemeriksaan kebersihan
Sekolah/madrasah : ..................kali
9. Pembuatan Laporan Triwulan sudah/belum

.................................... 2012
Pelapor Kepala Sekolah/Madrasah
Selaku
Ketua Tim Pelaksana UKS

.. )

Catatan:
*) Coret yang tidak perlu

Lampiran 6

INSTRUMEN PENILAIAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN SEHAT DI SEKOLAH

Nama Sekolah :
Alamat :
No. Telepon :
Status lingkungan sehat : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No
Faktor Risiko
Kondisi
Keterangan
Tidak Berpotensi
Berpotensi
1
2
3
4
5
6
1
Atap dan Talang
Memenuhi syarat

Tidak Memenuhi
syarat

Kemiringan cukup dan tidak ada


genangan air, tidak bocor, tidak
kotor

a. Bersih, kuat, tidak retak,tidak


pecah

b. Permukaan yang selalu kontak


dengan air harus kedap air

c. Permukaan bagian dalam mudah


dibersihkan

d. Berwarna terang

3
Lantai
Minimal memenuhi aspek (a)
dan salah satu aspek (b)/(c)

Bila hanya
memenuhi 1 aspek
saja atau lebih
satu aspek tanpa
aspek (a)

a. Bersih

b. Kedap air

c. Tidak licin

4
Tangga
Semua aspek terpenuhi

Tidak ada salah


satu aspek atau
lebih tidak
terpenuhi

Untuk
bangunan
tidak yang
tidak
memerlukan
tangga
dikatagorikan memenuhi
semua aspek
a. Lebar anak tangga minimal 30 Cm

b. Tinggi anak tangga maksimal 20


Cm

c. Ada pegangan tangan

d. Lebar tangga minimal 150 Cm

5
Pencahayaan Ruang Kelas
Dapat membaca dengan jelas tanpa
bantuan cahaya buatan pada siang
hari
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

6
Pencahayaan Ruang Perpustakaan
Dapat membaca dengan jelas tanpa
bantuan cahaya buatan pada siang
hari
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Pencahayaan Ruang Laboratorium


Dapat membaca dengan jelas tanpa
bantuan cahaya buatan pada siang
hari
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Untuk
sekolah yang
tidak ada
ruang
laboratorium
dikatagorika

No
Faktor Risiko
Kondisi
Keterangan
Tidak Berpotensi
Berpotensi
1
2
3
4
5
6
n memenuhi
syarat
8
Ventilasi
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

a. 80% ruang kelas yang tidak


menggunakan AC mempunyai luas
ventilasi minimal 20% luas lantai

atau

b. 80% ruang kelas yang


menggunakan AC mempunyai
jendela dan tidak bau apek

9
Kepadatan kelas
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Setiap murid menddapat ruang


seluas minimal 1,75 M2

10
Jarak papan tulis dengan bangku
paling depan minimal 2,5 M
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Untuk TK/RA
dikatagorikan memenuhi
syarat
karena
susunan
tempat
duduk non
klasikal
11
Jarak papan tulis dengan bangku
paling belakang maksimal 9 M
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Untuk TK/RA
dikatagorikan memenuhi
syarat
karena
susunan
tempat
duduk non
klasikal
12
Sarana cuci tangan
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
terpenuhi

a. Tersedian minimal 1 sarana untuk


2 kelas

b. Tersedia sabun

c. Tersedian air bersih mengalir

13
Kebisingan
Tidaka ada keluhan kebisingan
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

14
Air bersih
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
terpenuhi

a. Tersedia dan cukup untuk


kebutuhan sekolah

b. Kualitas fisik; jernih, tidak


berwarna, tidak ada rasa dan bau

15
Kamar mandi
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

a. Bersih, tidak berbau

b. Ventilasi minimal 20% luas lantai

c. Penerangan cukup

d. Lantai tidak licin dan bersih

e. Tidak ditemukan jentik atau


nyamuk

16

WC/Urinoar
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

a. Jumlah sarana minimal 1:25

No
Faktor Risiko
Kondisi
Keterangan
Tidak Berpotensi
Berpotensi
1
2
3
4
5
6
untuk perempuan dan 1:40 untuk
laki-laki
b. Bersih, tidak berbau

c. Ventilasi minimal 20% luas lantai

d. Penerangan cukup

e. Lantai tidak licin dan bersih

f. Tersedia air bersih dan sabun

g. Tidak ditemukan jentik atau


nyamuk

17
Sampah
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

a. Minimal 80% dari seluruh


ruangan tersedia tempat sampah

b. Tersedia tempat pembuangan


sampah sementara

18
Saluran pembuangan air limbah
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

a. Air limbah mengalir dengan


lancer

b. Saluran air limbah tertutup

c. Ada penampungan air limbah


tertutup atau dialirkan ke
saluran air limbah umum

19
Vektor
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Tidak ditemukan vector (lalat, jentik


nyamuk, kecoa, tikus, dll)

20

Kantin Sekolah
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

Untuk TK/RA
tidak ada
kantin,
dikatagorikan terpenuhi
semua aspek
a. Penyajian makanan tertutup

b. Tersedian sarana cuci peralatan


dengan air bersih yang cukup dan
sabun

c. Tersedia sarana cuci tangan


dengan air mengalir dan sabun

d. Tersedia tempat terpisah untuk


penyimpanan bahan makan dan
makanan jadi/matang

e. Kondisi kantin bersih

f. Peralatan makan/minum bersih

g. Penjamah makanan tidak


mengidap penyakit menular
(hepatitis, kulit, tipoid, diare,
dll)

h. Penjamah makanan berkuku


pendek dan bersih, pakain bersih
dan rapi

21
Halaman sekolah
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

a. Tidak banyak debu

b. Ada penghijauan dan tertata


rapi

c. Tidak ada genangan air

d. Tidak ada sampah berserakan

22
Meja belajar
Memenuhi syarat

Tidak memenuhi

No
Faktor Risiko
Kondisi
Keterangan
Tidak Berpotensi
Berpotensi
1
2
3
4
5
6
syarat
Kemiringan meja 15% (10o)

23
Perilaku
Terpenuhi semua aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

a. Tidak ada orang merokok di


lingkungan sekolah

b. 80% kuku para peserta didik


pendek dan bersih

c. Terbiasa membuang sampah pada


tempatnya (terlihat tidak ada
sampah berserakan)

d. Siswa terlihat mencuci tangan


sebelum masuk kelas

JUMLAH TANDA (v)


.

%
.

.,

20..

Pelaksana,

..

Keterangan :
*) Coret yang tidak sesuai
Status Lingkungan Sehat dengan katagori sebagai berikut :
.
.
.
.
.

Sangat Baik, bila mencapai angka 80%-100%


Baik, bila mencapai angka 60%-79%
Cukup, bila mencapai angka 40%-59%
Buruk, bila mencapai angka 20%-39%
Sangat Buruk, bila mencapai angka 0-19%

Lampiran 7

FORMAT CHECKLIST PEMANTAUAN

Nama Sekolah :
Alamat :
Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)

No
Uraian
Status
Ya
Tidak
Keterangan
1
Apakah dilakukan penilaian faktor risiko
lingkungan sehat dengan menggunakan
Form. Lampiran 1

2
Apakah dibuat rencana kegiatan untuk
mengatasi masalah atau peningkatan
kualitas lingkungan

3
Apakah realisasi kegiatan tercapai sesuai
dengan rencana

Sebutkan yang belum


tercapai &
kendalanya
4
Apakah laporan sudah disampaikan ke pihak
yang berkepentingan

.,

20..

Pelaksana,

..

Lampiran 8

FORMAT LAPORAN KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN


Semester :

./ Tahun

..

Nama Sekolah :
Alamat :
No. Telepon :
Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)

No
Faktor Risiko
Upaya mengatasi masalah/
peningkatan kualitas lingkungan
Target waktu
Biaya
Penanggung Jawab
1

dst

.,

20..

Kepala Sekolah,

..

Anda mungkin juga menyukai