Hasil Pengamatan Variabilitas
Hasil Pengamatan Variabilitas
Hasil Pengamatan Variabilitas
HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum yaitu:
Tabel Variabilitas Kelas
Fenotip dari kelompok
No
Karakterisik
1
2
3
4
1.
Lesung Dagu (D)
1
1
0
1
Tidak ada (d)
7
8
9
8
2.
Anak daun telinga
6
8
7
4
menggantung (E)
Menempel (e)
2
1
2
5
3.
Ada garis pertumbuhan
4
1
7
4
rambut (W)
Tidak ada (w)
4
8
2
5
4.
Ibu jari kiri diatas (F)
2
4
5
2
Ibu jari kanan diatas (f)
6
5
4
7
5.
Kelingking bengkok ke
1
1
4
1
dalam (B)
Bengkok keluar (b)
7
8
5
8
6.
Ibu jari tangan bengkok
4
9
2
0
keluar (h)
Ibu jari tangan lurus
4
0
7
9
(H)
7.
Ruas kedua jari tangan
8
2
0
1
berambut (M)
Tidak berambut (m)
0
7
9
8
8.
Telunjuk lebih pendek
7
5
2
0
dari jarri manis (S)
Telunjuk lebih panjang
dari jari manis (S)
1
4
7
9
3
32
25
8,6
91,4
71,4
10
16
28,6
45,7
19
13
22
7
54,3
37,1
62,8
20
28
15
80
42,8
20
57,1
11
31,4
24
14
68,6
40
21
60
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang Variabilitas Pada Manusia
prosedur yang dilakukan yaitu dengan mengamati seluruh mahasiswa Pendidikan
Biologi kelas A. Sebelumnya terlebih dahulu membuat tabel fenotip dan genotif
untuk setiap karakteristik yang akan diamati. Kemudian mengamati fenotif
anggota kelas dan mencatatnya di dalam tabel pengamatan. Apalagi semua fenotif
sudah terdata, maka dilanjutkan dengan menghitung persentasi dari masingmasing karakteristik.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil antara lain yaitu
yang memiliki lesung dagu (D) sebanyak 3 orang dengan persentase 8,6 %, dan
yang tidak memiliki lesung dagu (d) sebanyak 32 orang dengan persentase 91,4
%. Pada anak yang memiliki daun telinga menggantung (E) sebanyak 25 orang
dengan persentase 71,4 % dan yang memiliki daun telinga menempel (e) sebanyak
10 orang dengan persentase 28,6 %. Pada anak yang memiliki garis pertumbuhan
rambut (W) sebanyak 16 orang dengan persentase 45,7 %, dan yang tidak
memiliki (w) sebanyak 19 orang dengan persentase 54,3 %. Pada anak yang
memiliki ibu jari diatas (F) sebanyak 13 orang dengan persentase 37,1 %, dan
yang memiliki ibu jari kanan diatas (f) sebanyak 22 orang dengan persentase 62,8
%. Pada anak yang memiliki kelingking bengkok kedalam (B) sebanyak 7 orang
dengan persentase 20 %, dan yang memiliki kelingking bengkok keluar (b)
sebanyak 28 orang dengan persentase 80 %. Pada anak yang memiliki ibu jari
tangan bengkok keluar (h) sebanyak 15 orang dengan persentase 42,8 %, dan yang
memiliki ibu jari tangan lurus sebanyak 20 orang dengan persentase 57,1 %. Pada
anak yang memiliki ruas kedua jari tangan berambut (M) sebanyak 11 orang
dengan persentase 31,4 %, dan yang tidak memiliki ruas kedua jari tangan
berambut (m) sebanyak 24 orang dengan persentase 68,6 %. Pada anak yang
memiliki telunjuk lebih pendek dari jari manis (S) sebanyak 14orang dengan
persentase 40 %, dan yang memiliki telunjuk lebih panjang dari jari manis (S)
sebanyak 21 orang dengan persentase 60 %.
Variabilitas genetik atau keragaman genetik adalah ukuran bagi kecendrungan
berbagai individu dalam suatu populasi untuk memiliki genotif yang berbedabeda. Variabilitas dalam suatu sifat (karakter) tertentu menggambarkan bagaimana
sifat itu mampu merubah-ubah untuk menanggapi pengaruh lingkungan dan
genetik. Variabilitas dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal meliputi lingkungan yang terdiri dari pH, suhu, cahaya,
temperatur, dan kelembapan. Lingkungan dapat mempengaruhi fenotip seseorang,
hal tersebut merupakan cara beradaptasi dengan lingkungannya. Selanjutnya ada
faktor internal yang mempengaruhi yang meliputi faktor genetik. Genetik
seseorang dapat menyebabkan perbedaan dengan orang lainnya, yaitu melalui
genotip maupun fenotip. Faktor genetik biasanya diturunkan dari kedua
orangtuanya atau faktor bawaan (Subahar, 1997:62).
Variabilitas memberikan manfaat bagi kehidupan. Menurut Ismail (2012: 6),
variabilitas mampu menambah keankeragaman hayati dan plasma nutfah, karena
variabilitas dapat membantu suatu spesies bertahan hidup dan beradaptasi.
Variabilitas akan menyebabkan adanya perbedaan yang signifikan diantara satu
spesies dengan yang lainnya. Misalnya perbedaan ciri khusus pada ikan mujair
yang memiliki dua buah gurat sisi. Selain itu variabilitas dapat meminimalisir
adanya sifat buruk pada suatu spesies. Misalnya dengan pemilihan bibit unggul
D. KESIMPULAN
DISKUSI