Gaya Gerak Listrik
Gaya Gerak Listrik
Gaya Gerak Listrik
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
LAPORAN PRAKTIKUM
Koordinator Praktikum
Asisten
BAB I
PENDAHULUAN
listrik serta interaksi yang terjadi akibat pergerakan muatan listrik (Rahmawati,
2013).
Bagaimana cara menyusun dan mengukur gaya gerak listrik suatu sel
elektrokimia ?
2.
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Elektrokimia
Elektrokimia merupakan suatu cabang ilmu kimia yang membahas
konversi antara perubahan kimiawi dengan energi listrik. Elektrokimia dari waktu
ke waktu mengalami perubahan. Pada abad ke-16 dan 17 elektrokimia membahas
prinsip-prinsip kimia yang berhubungan dengan sifat kemagnetan. Elektrokimia
merupakan cabang ilmu kimia yang membahas tentang reaksi-reaksi kimia yang
terjadi antarmuka elektroda dan elektrolit, pada proses tersebut terjadi transfer
elektron antara material elektroda dengan spesies material elektrolit. Proses
elektrokimia melibatkan reaksi reduksi oksidasi (Rahmawati, 2013).
dan seng yang dipisahkan oleh suatu elektrolit. Pada tahun 1800, Volta
menemukan Viltaic pile suatu baterai generasi pertama yang dapat menghasilkan
arus listrik yang stabil (Rahmawati, 2013).
2.4 Voltameter
Voltametri adalah kategori metode elektroanalitik yang digunakan dalam
kimia analitik dan berbagai proses industri. Melalui metode voltametri informasi
tentang suatu analit diperoleh dengan mengukur arus sebagai potensi yang
bervariasi.
Voltametri
menyelidiki
reaktivitas
setengah
sel
dari
analit.
BAB III
METODE PERCOBAAN
ke
dalam
larutan
yang
berada
pada
kedua
gelas
kimia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan
Anoda Zn/Zn2+ (M)
Eo sel (Volt)
0,25
0,25
0,5
0,25
0,025
0,4
0,25
0,0025
0,4
0,25
0,00025
0,3
4.2 Reaksi
Katoda
2+
+ 2e: Cu
Anoda
: Zn
Zn2+ +
Cu2+
Reaksi lengkap
Cu
Cu
Zn
Zn2+
: Zn(s)
2e-
Cu2+
Zn2+
Cu(s)
4. 3 Grafik
Grafik 1. Hubungan Log [Zn2+]/[Cu2+] Vs Eosel
0.6
0.5
y = -0,06x + 0,49
R = 0,9
Eo sel
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
0.5
1.5
Log [Zn2+]/[Cu2+]
2.5
3.5
= -0,06
b = intercept = 0,9
4.4 Pembahasan
Pada percobaan ini digunakan sel elektrokimia yang terdiri dari elektroda
seng dan elektroda tembaga, yang berfungsi sebagai jembatan garam dalam
percobaan kali ini adalah larutan NH4NO3 serta nilai beda potensial diukur dengan
menggunakan multimeter. Mula-mula disiapkan potongan seng dan tembaga
sebagai elektroda. Kemudian permukaan logam tersebut dibersihkan dari unsurunsur katoda serta anoda dengan menggunakan amplas. Ini dimaksudkan agar sel
benar-benar bersih dan tidak ada kotoran yang menempel yang dapat menggangu
reaksi redoks.
Jembatan garam
percobaan
digunakan
larutan
CuSO4
dengan
konsentrasi
Pada percobaan ini, diperoleh hasil yaitu pada sel galvani menggunakan
katoda Cu dan anoda Zn, Eosel secara teori adalah 1,10 Volt dengan gradien
-0,0301 J/C. Sedangkan Eosel secara praktek adalah 0,5 Volt pada konsentrasi
0,25 M, 0,4 Volt pada konsentrasi 0,025 M, 0,4 Volt pada konsentrasi 0,0025 M,
dan 0,3 Volt pada konsnttrasi 0,00025 M. Adapun nilai R2 yang diperoleh yaitu
0,9. Adanya kesalahan perbedaan nilai antara teori dan praktek kemungkinan
disebabkan oleh kesalahan pada pengenceran, kurangnya ketelitian dalam
membaca Eo sel pada multimeter, elektroda yang bergerak-gerak pada saat
dimasukkan ke dalam larutan elektrolit dan sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Nilai Esel yang diperoleh secara teoritis adalah 1,10 Volt, sedangkan Esel yang
diperoleh secara praktek adalah 0,5 Volt pada konsentras 0,25 M, 0,4 Volt
pada konsentrasi 0,025 M, 0,4 Volt pada konsentrasi 0,0025 M, dan 0,3 Volt
pada konsnttrasi 0,00025 M.
2.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk Laboratorium
Disarankan untuk melengkapi alat percobaan sehingga praktikum dapat
berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P., and Paula, J. D., 2006, Atkins Physical Chemistry, Eighth Edition,
Oxford University Press, Amerika.
Bird, T., 1993, Kimia Fisik untuk Universitas, diterjemahkan oleh Kwee Ie Tjien,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Iqbal, S.A., and Zaafrani, I., 2011, Texbook of Electrochemistry, First Edition,
Publishing House PVT. LTD, New Delhi.
Mazloomi, K., Sulaiman, N.B., and Moayedi, H., 2012, Electrical Efficiency Of
Electrolytic Hydrogen Production, International journal of
Electrochemical Science, 7 (2012), 3314-3326.
Rahmawati, F, 2013, Elektrokimia Transformasi Energi Kimia Listrik, Edisi
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Rahmi, E., Alif, A., dan Imelda., 2012, Penggunaan Elektroda Karbon Dan
Semikonduktor CuO Dalam Sel Fotovoltaik Berbentuk Plat Yang
Dipasang Secara Paralel Dalam Larutan Elektrolit Na2SO4, Kimia
Unand, 1 (1), 1-7.
Riyanto, 2013, Elektrokimia dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Suniati, R., dan Zamri, A., 2013, Rancang Bangun Miniatur Turbin Angin
Pembangkit Listrik Untuk Media Pembelajaran, Jurnal Teknik Mesin,
3 (2), 1-8.
Shohel, M.A.A., Saleh, M.U., Dipan, B.B., Hasan, G.M., and Ferdous, A.H.,
2013, Design and Implementation of a High-Precision Digital
Voltmeter, International Journal of Advanced Research in Electrical,
Electronics and Instrumentation Engineering, 2 (8), 4093-4098.
Lempeng Cu
Lempeng Zn
- Dibersihkan permukaanya
dengan amplas.
- Dicelupkan ke dalam
CuSO4 0,00025 M
larutan
25
mL
ZnSO4
0,25 M.
Lampiran 2. Perhitungan
1. Secara Teori
Katoda: Cu2+ + 2e-
Cu
Anoda:
Zn2+ + 2e-
Zn
Cu2+ + Zn
Cu
y = ax + b
b = Eo sel = 1,1 Volt
a = -2,3026
RT
nF
= -2,3026
=-
5820,0702 J/mol
193000 C/mol
= -0,0302 J/C
Persamaan garisnya adalah y = -0,0302x + 1,1
E sel = Eo sel - 2,3026
RT
log
nF
[Zn2+]
[Cu2+]
Diketahui: n = 2
T = 31 oC = 304 K
R = 8,3145 J/mol K
F = 96500 C/mol
a. E sel1 = 0,5 V 2,3026
= 0,5 V 2,3026
log 1
log
0,25 M
0,25 M
2 x 96500
= 0,4 V 2,3026
2527,608 J/mol
193000
log
0,25 M
0,025 M
log 10
= 0,4 V 2,3026
log
0,25 M
0,0025 M
log 100
= 0,3 V 2,3026
log
log 1000
0,25 M
0,00025 M