Mekanisme Katup Suzuki G15
Mekanisme Katup Suzuki G15
Mekanisme Katup Suzuki G15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan akademik sebagai bagian
dari beban kurikulum program studi Teknik Mesin yang wajib diikuti oleh
mahasiswa dalam bentuk praktek atau magang di perusahaan/instituti/instansi
Pemerintah seesuai dengan kompetensi Program Studi Teknik Mesin.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mampu memberikan
gambaran kepada mahasiswa tentang kesesuaian penerpan kompetensi keilmuan
yang dimiliki dengan kebutuhan industri/institusi/instansi pemerintah.
Praktek Kerja Lapangan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa progam
studi Teknik Mesin yang telah menyelesaikan 80 SKS atau telah duduk di
semester V (lima).
Pentingnya Praktek Kerja Lapangan adalah agar mahasiswa bisa belajar
bekerja dan memperaktekan teori-teori yang sudah diajarkan pada bangku kuliah.
Penulis memilih PT.KANGAROO MOTOR MANDIRI sebagai tempat Praktek
Kerja Lapangan.
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT.KANGAROO MOTOR
MANDIRI, Kelurahan Tanah Patah, Kota Bengkulu. Yang dilaksanakan dari
tanggal 13 juni s/d 8 september 2016, Waktu dilaksanakan Praktek Kerja
Lapangan mulai pukul 08.30 WIB s/d 16.30 WIB, sementara waktu istirahat dari
jam 12.00 WIB s/d 13.00 (satu jam), pada hari jumat jam istirahat berbeda
melainkan dari jam 11.30 WIB s/d 13.30 WIB, sedangkan hari sabtu jam kerja
berbeda dari jam 08.30 WIB s/d 14.00 WIB, dan pada hari minggu libur.
1.3 Tujuan dan Kegunaan
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan terdapat beberapa tujuan
dan kegunaan.Diantaranya sebagai berikut :
1. Tujuan
Secara umum, tujuan diadakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini di
jabarkan sebagai berikut:
a. Mahasiswa
dapat
melakukan
pekerjaan-pekerjaan
sesuai
dengan
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Struktur Organisasi
A. Sejarah PT.KANGAROO MOTOR MANDIRI
PT. Kangaroo Motor Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang otomotif roda empat merk SUZUKI.Pertama kali Berdiri pada
tahun 1983 Oleh Bapak Ios berada di Jln.Magen Sutoyo, no.88 Bengkulu Kota.
Saat ini KMM telah berkembang besar sebagai diler utama dan eksklusif
untuk semua produk Suzuki di Indonesia. Jaringan outlet KMM telah menjangkau
hingga wilayah-wilayah pelosok sampai daerah tingkat II (kabupaten) dan telah
terotorisasi serta memenuhi standar Suzuki. KMM tidak hanya sebagai jaringan
jasa penjualan namun juga menawarkan layanan purna jual yang mencakup
perawatan dan perbaikan serta penyediaan suku cadang Suzuki.
B. Produk dan layanan
KMM berkembang dengan memberikan kenyamanan kepada mitra
pelanggan dalam layanan penjualan. Kenyamanan tersebut di hadirkan melalui
layanan yang inofatif untuk memberikan nilai tambah bagi mitra pelanggan.
Inovasi pelayanan yang diberikan di lakukan antara lain membangun sistem
informasi Prospecting Management System dan MSM untuk mempersingkat
proses administrasi pembelian kendaraan, dilengkapi pula dengan layanan
Struktur Organisasi
Service manager
MISYANTO
SparePart
S.A
Admistrasi
Viko
Tommi
Reka
Rika
Selvi
Gudang
Pormen
Kasir
Arif
Dedi
Diah
Paiman
Mekanik
Mekanik
Mekanik
Yanto
Eko
Joni
Mekanik
Mekanik
Mekanik
Agus
Frans
Andre
Mekanik
Mekanik
Mekanik
Dede
Solihin
Very
25. Klem
26. Dongkrak
27. Stand Dongkrak
28. Ragum
29. Pahat Tangan
30. Obeng Offset +
dan
31. Obeng Ketok
32. Gergaji Tangan
33. Tap
34. Snei Pejal
35. Snei Bercelah
36. Skrap Tangan
37. Tang MultiFungsi
38. Kunci Busi
39. Kunci Roda
40. Kunci Inggris
41. Mata sock
42. Ratchet Handle
43. Sliding handle
44. Sambungan Shok
45. Sliding Handle
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
3.1 Ringkasan Praktek Kerja Lapangan
3.1.1 Proses induksi
Sebelum melakukan Praktek Kerja Lapangan pada PT.KANGAROO
MOTOR MANDIRI Bengkulu, penulis melewati tahap-tahap birokrasi baik dari
10
pelaksanaan tugas
Ilmu pengetahuan yang kurang, melakukan pekerjaan yang diberi
pembimbing
Kurangnya kepercayaan pelanggan / konsumen terhadap kinerja
pelaksanaan PKL
Kurangnya ketelitian dalam melakukan pekerjaan
Belum sepenuhnya mengerti dan memahami komponen-komponen yang
3.2.2
11
12
13
mendorong salah satu ujung dari rocker arm dan ujung rocker arm lainnya akan
menekan katup ke bawah dan katup mulai membuka. Nok kemudian berputar,
menyebabkan dorongan push rod menjadi hilang, rocker arm menjadi bebas,
demikian juga dengan katup, posisinya kembali karena gaya pegas. Posisi katup
yang terletak pada kepala silinder, membentuk ruang bakar yang lebih longgar
dengan katup yang bisa diperluas untuk memaksimalkan pengisian.
14
penumbuk katup (rocker arm). Mekanisme katup jenis OHC akan lebih cepat
merespon pergerakan nok untuk pembukaan dan penutupan, karena kontruksinya
yang sangat sederhana dengan cara menghilangkan push rod dan lifter. Pada
motor jenis OHC ada dua macam yaitu Single Over Head Camsaft (SOHC) dan
Double Over Head Camsaft (DOHC).
C. Jenis-Jenis Cam
Camshaft adalah salah satu komponen mekanisme katup yang digunakan
untuk mengatur pembukaan dan penutupan katup dengan berbagai perantara
mekanik.Cam
merupakan
komponen
yang
menjadi
satu
unit
dengan
15
16
Pada Jurnal APV, Mesin G15 merupakan mesin seri G yang digunakan
oleh Suzuki dan juga oleh GM ( General Motor) dengan seri M. Mesin seri G
milik Suzuki dan mesin seri M milik GM merupakan mesin yang dikembangkan
dan dibuat oleh kedua perusahaan tersebut. Mesin seri G15, arti dari 15 sendiri
pada mesin ini digunakan untuk menandakan bahwa mesin ini mempunyai
kapasitas silinder 1500cc.
Mesin G15 ini juga mempunyai keunggulan pada sistem bahan bakar yang
sudah dikontrol secara elektronik. EPI (Elektonic Petrol Injection) merupakan
istilah dagang yang digunakan oleh Suzuki. Teknologi sistem bahan bakar pada
mesin ini sudah menggunakan teknologi MPI (Multi Point Injection) artinya
setiap saluran masuk udara pada tiap-tiap silinder mempunyai injector sendiri.
Mesin ini mempunyai 4 silinder jadi injector-nya ada 4 buah.
Mekanisme Katup Pada Mesin Suzuki G15 ini masih mekanik biasa belum
dikontrol secara elektronik. SOHC 16 katup merupakan mekanisme pada mesin
ini. SOHC (Single Over Head Camshaft) dari singkatan tersebut dapat dipahami
bahwa, mesin ini menggunakan poros cam tunggal dengan letaknya dibagian
kepala silinder. Katup pada mesin ini ada 16 buah dengan katup masuk dua dan
katup buang dua pada setiap silindernya. Pelatuk pada katup masuk lebih kecil
dan pendek dibanding dengan pelatuk pada katup buang. Konfigurasi pada katup
berbentuk V, katup digerakkan oleh camshaft melalui timing Belt dan kerja
membuka dan menutup katup dilakukan oleh rocker arm.
2. Sudut Pembukaan dan Penutupan Katup
Motor bensin 4 langkah mempunyai 4 siklus kerja, yaitu hisap, kompresi,
17
usaha, dan buang. Saat langkah hisap maka katup hisap membuka dan saat
langkah buang maka katup buang akan membuka.
Berdasarkan teroritis katup hisap akan membuka ketika piston di TMA
sampai piston di TMB dan katup buang akan membuka ketika piston berada di
TMB sampai piston mencapi TMA, namun secara praktiknya bila katup masuk
terbuka saat piston di TMA maka campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke
ruang bakar akan sedikit, apalagi saat putaran tinggi maka terjadi kelembaman
pada pegas katup sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi tambah
sedikit. Proses pemasukan dapat terbaiki dengan membuka katup hisap lebih awal
atau sebelum piston di TMA dan menutup setelah piston melewati TMB.
Begitu juga yang terjadi pada katup buang, untuk memperbaiki sistem
pembuangan maka katup buang juga terbuka lebih awal dan menutup lebih akhir
dari teoritis.
Saat katup masuk membuka le lebih awal dan katup masuk menutup lebih
akhir, maka ada waktu dimana kedua katup tersebut terbuka secara bersama-sama.
Overlap adalah dimana keadaan katup buang dan katup masuk terbuka secara
bersama-sama. Proses overlap digunakan untuk proses pembilasan atau
pembersihan gas sisa pembakaran dan membantu pengisian lebih awal agar
pemasukan lebih maksimal. Overlap pada mesin dapat dihitung dengan
menghitung sudut pembukaan katup masuk dan katup buang.
Sudut pembukaan katup masuk dan katup buang dapat dicari
dengan cara berikut ini:
18
19
Tertutup
70setelah TMB
25setelah TMA
Total Membuka
265
250
20
25 ketika katup buang membuka setelah TMA. Tujuan dari overlap adalah untuk
memperbaiki sistem pembuangan gas bekas dengan memanfaatkan gas baru yang
masuk mendorong gas bekas keluar atau sering disebut pembilasan, sehingga gas
yang masuk pada ruang bakar adalah gas baru tapi tidak 100% gas baru.
Pembukaan katup masuk yang sesuai teori berakhir saat torak berada di
TMB tapi kenyataannya katup masuk menutup setelah 70 aetelah TMB.
Tujuannya katup masuk membuka lebih lama adalah untuk memperbaiki
pengisian campuran bahan bakar dan udara. Putaran mesin yang tinggi akan
mengakibatkan pengisian gas akan berkurang karena kelembaman yang terjadi
pada mekanisme katup.
E. Komponen Mekanisme Katup Suzuki G15
1. Poros cam (camshaft)
Poros cam (camshaft) ialah proyeksi eksentrik pada poros berputar yang
digunakan untukmengatur pembukaan dan penutupan katup dengan berbagai
perantara mekanik.
21
cam katup isap dan saat langkah buang pada cam katup buang. Pada kondisi
normal poros cam tidak menekan pelatuk karena sisi sentuh pelatuk pada radius
poros cam sehingga katup hisap dan katup buang posisinya tertutup.
22
katup hisap hanya dilewati gas bersih yang dingin sehingga temperaturnya lebih
rendah dibanding katup buang, sedangkan katup buang terus menerus dilewati gas
bekas yang panas. Kepala katup tidak boleh berpijar, karena akan menyebabkan
pre- ignition atau knocking. Bahan katup buang dibuat dibuat lebih kuat
diabanding bahan katup hisap untuk mengatasi masalah tersebut. Bahan katup
harus mempunyai angka pemuaian yang kecil agar kerja mesin dapat sempurna.
4. Dudukan katup
Dudukan katup berfungsi sebagai tempat duduknya kepala katup. Antara
kepala katup dengan dudukan katup, harus samasama membuat pesinggungan
yang intim agar tidak terjadi kebocoran dalam persinggunganya.
5. Pegas katup (valve spring)
Pegas katup merupakan salah satu bagian yang penting dari mekanisme
katup. Fungsi pegas katup adalah mengencangkan penutupan katup terhadap
dudukannya dan mengembalikan katup pada posisi semula setelah terjadi
pembukaan katup.
23
24
j. Micrometer 0,01 mm
k. Jangka sorong 0,5 mm
l. Penggaris 0 300 mm
m. Dial gauge 0,01 mm
n. Telescopic.
o.
B. Bahan
a) Bensin.
b) Amplas halus.
c) Majun.
d) Kertas derajat dan lem kertas.
C. Proses pelaksanaan
25
26
27
28
29
30
tekanan
timing
belt
(tensioner)
dikendorkan
sampai
31
32
33
34
Ada sebagaian katup yang tidak bisa dilepas menggunakan valve spring
compressor karena tempat katup yang sempit, untuk membukanya
menggunakan kunci sock ukuran 17 lalu disambung dengan pemegang
sock lalu dipukul dengan palu karet dan pengunci akan keluar sendiri.
komponen
yang
sudah
terlepas
maka
besihkan
komponen
menggunakan bensin dan majun lalu semprot dengan udara bertekanan, jangan
sampai bushing katup terkena bensin karena akan merusak bushing itu sendiri.
Mekanisme katup terdiri dari banyak komponen mulai dari yang kecil sampai
yang besar. Jumlah katup pada mesin G15 ini ada 16 katup sehingga butuh
kecermatan agar setiap katup tidak tertukar dengan katup yang lain. Simpan
semua komponen ditempat yang aman dan jangan sampai hilang.
Langkah urutan proses pembongkaran mekanisme katup telah dilakukan,
dimana hal yang dilakukan dimulai dari komponen paling luar terlebih dahulu.
Proses perakitan dapat dilakukan dengan cara membalik dari proses
pembongkaran.
E. Proses Pengukuran
Pada mekanisme katup terdapat komponen yang bekerja sehingga akan
membutuhkan banyak pengukuran. Pengukuran pada mekanisme katup meliputi:
a. TimingBelt
35
36
b. Tensioner
Hasil dari pemeriksaan bahwa putaran dari lug normal sehingga tensioner
masih dalam keadaan normal.
37
2.
3.
38
In
36,20
Ex
35,95
Ex
35,95
Pengukuran selanjutnya adalah mengukur keolengan dari poros cam.
Keolengan pada poros cam akan mengakibatkan mesin bergetar, mesin akan
kurang optimal. Cara mengukur keolengan poros cam adalah dengan
menggunakan alat dial gauge serta dengan bantuan V-blok.
Hasil Pengukuran
(mm)
0,03
39
Alat ukur yang digunakan pada bantalan adalah telescopic lalu lebar
teleskopik diukur menggunakan micrometer dan pada journal poros cam
menggunakan micrometer, sebelumnya micrometer harus telah di kalibrasi
terelebih dahulu.
Celah (mm)
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
40
6.
Journal no 5
Bantalan no. 6
Journal no 6
27,93
28,01
27,93
0,08
41
2.
3.
4.
Clearence (mm)
16,05
16,01
15,97
0,08
0,04
16,01
16,01
15,97
0,04
0,04
16,01
16,01
15,96
0,05
0,05
16,01
16,01
15,97
0,04
0,04
Hasil celah antara poros pelatuk dan pelatuk diperoleh bahwa pelatuk dan
poros pelatuk masih dalam keadaan standart.
e. Katup dan Pegas Katup
42
Katup berfungsi tempat masuk campuran bahan bakar dan udara serta
tempat keluatnya gas sisa pembakaran. Katup harus mampu menahan panas yang
tinggi. Saat katup membuka dan menutup dengan kecepatan yang tinggi maka
dapat terjadi keausan pada katup dan pegas katup, oleh sebab itu dilakukan
pengukuran terhadap komponen tersebut untuk mengetahui apakah komponen
tersebut masih baik atau tidak.
Hal yang pertama adalah memeriksa ujung batang katup apakah
berlubang (aus) karena sering bertumbukan dengan pelatuk.
43
44
45
J. Penyetelan Katup
Penyetelan katup dilakukan untuk memperoleh jarak bebas antara pelatuk
dan batang katup. Jarak bebas digunakan untuk pemuaian pada waktu mesin
dalam keadaan panas. Setelan katup harus sesuai dengan spesifikasi pada mesin
tersebut. Setelan katup yang terlalu renggang akan mengakibatkan bunyi pada
kepala silinder, bunyi tersebut dikarenakan benturan antara pelatuk dan batang
katup. Jarak yang terlalu renggang membuat kecepatan pelatuk bertambah
kencang karena dorongan dari poros cam. Setelan yang terlalu rapat juga akan
mengakibatkan mesin sulit hidup, kompresi akan bocor saat pemuaian, dan bensin
akan lebih boros.
Langkah langkah dalam melakukan penyetelan katup adalah sebagai
berikut :
a. Mesin dihidupkan hingga mencapi suhu kerja lalu matikan.
b. Tutup kepala silinder dibuka, dengan sebelumnya melepas
konektor pada koil.
c. Top kompresi 1 atau 4 dicari dengan memutar pulley dengan
menggunakan kunci ring 17 dengan tanda putih (coakan) pada
pulley segaris dengan angka 0 pada tutup timing belt. Tanda
selanjutnya yaitu pada rocket arm pada kondisi tidak tertekan oleh
cam, jika rocker arm silinder 1 tidak tertekan cam berarti langkah
yang terjadi adalah top kompresi silinder 1 maka lakukan
penyetelan katup dengan urutan pada langkah no 4. Apabila rocker
arm pada silinder 4 tidak tertekan oleh cam berarti ini pada
46
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hasil penyusunan karya tulis dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Cara kerja mekanisme katup pada mesin G15 dimulai dari putaran
poros engkol kemudian diteruskan menuju ke sprocket poros engkol
kemudian menuju sprocket poros cam dengan dihubungkan melalui
timing belt. Putaran poros cam digunakan untuk menggerakan katup
47
waktunya,
48
LAMPIRAN
49