7 Makalah Pengembangan Desain Penelitian Tindakan Kelas
7 Makalah Pengembangan Desain Penelitian Tindakan Kelas
7 Makalah Pengembangan Desain Penelitian Tindakan Kelas
Disusun oleh :
1. Dewi Mustikawati
2. Gina Faradina
3. Ira Alfiani Rahmawati
12.22.1.0114
12.22.1.0196
12.22.1.0236
VII IPA 3
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul PENGEMBANGAN DESAIN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS dan juga tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing
umat dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yang di ridhoi oleh
Allah SWT yaitu agama Islam.
Penyusun sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu
penyusun mohon bantuan dari para pembaca.
Demikian makalah ini penyusun buat apabila ada kesalahan dalam
penulisan, penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi para pembaca dan
sebelumnya penyusun mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .. i
DAFTARISI . ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
...... 1
B. Rumusan Masalah ..... 1
C. Tujuan 1
D. Sistematika Penulisan ........ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ....3
B. Model-model Penelitian Tindakan Kelas .......... 7
C. Pengembangan Desain Penelitian Tindakan Kelas ........... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...... 11
B. Saran ....... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam KBBI (kamus besar bahasa indonesia) disebutkan bahwa
penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Menurut Jean Mc Niff (Via Suroso. 2009:29), penelitian tindakan
kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru
sendiri. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat diantaranya sebagai alat
pengembang kurikulum, sekolah, dan keahlian mengajar.
Pemilihan desain atau model yang akan digunakan bergantung kepada
permasalahan yang dihadapi praktisi di lapangan serta pemahaman dan
kemampuannya terhadap suatu model PTK. Langkah-langkah yang perlu
diperhatikan dan diikuti guru kaitannya dengan penerapan suatu model
PTK adalah: : 1) ide awal, 2) prasurvei/temuan awal, 3) diagnosa, 4)
perencanaan, 5) Implementasi tindakan, 6) Observasi, 7) Refleksi, 8)
Laporan, 9) Kepada Siapa Hasil PTK dilaporkan.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian penelitian tindakan kelas?
Apa langkah-langkah dalam pengembangan desain PTK?
Bagaimana penerapan model PTK?
C. Tujuan Masalah
Sejalan dengan permasalahan di atas makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
Pengertian penelitian tindakan kelas.
Langkah-langkah dalam pengembangan desain penelitian tindakan
kelas.
Model-model penelitian menurut para ahli.
D. Sistematika
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Sistematika Penulisan
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Penelitan Tindakan Kelas
B. Model-model Penelitian Tindakan Kelas
C. Pengembangan Desain Penelitian Tindakan Kelas
BAB III : KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. saran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian masih berupa menara gading. Semua guru mengakui
pentingnya aktivitas penelitian, tetapi tidak setiap guru melakukannya.
Aktivitas penelitian masih dipandang sebagai kegiatan belajar mengajar
dapat berlangsung dengan baik.
Cara pandang diatas tentu tidak sepenuhnya salah. Penelitian belum
menjadi prioritas utama. Pohak sekolah pun tampaknya masih jarang yang
memasukan penelitian dalam skala prioritas rencana program kerjanya.
Hal ini boleh jadi karena belum memahami benar hakikat penelitian.
diobservasi.
Penelitian memerlukan observasi dan data yang akurat.
Penelitian berdasarkan objektivitas penelitian. Oleh karena itu
penelitian harus didukung fakta yang akurat hingga terhindar dari
Penelitian tidak semata-mata hanya menguatkan penemuan atau teoriteori yang sudah ada. Dari penelitian ini sangat mungkin berupa
penemuan baru.
Penelitian menuntut keberanian menanggung risiko. Hasil penelitian
yang anda lakukan boleh jadi bertentangan dengan anggapan
masyarakat yang ada selama ini.
Menurut Jean Mc Niff (Via Suroso. 2009:29), penelitian tindakan
10
tindakan
(target,
tugas,
kriteria
keberhasilan)
11
1. Ide awal
Seseorang yang berkehendak melaksanakan suatu penelitian
baik yang berupa penelitian positivisme, naturalistic, analisis isi
maupun PTK pasti diawali dengan gagasan-gagasan atu ide-ide, dan
gagasan itu dimungkinkan yang dapat dikerjakan atau dilaksanaknnya.
Pada umumnya ide awal yang menggayut di PTK ialah terdapatnya
suatu permasalahan yang berlangsung di dalam suatu kelas. Ide awal
tersebut di antaranya berupa suatu upaya yang dapat ditempuh untuk
mengatasi permasalahan tersebut dengan penerapan PTK itu peneliti
mau berbuat apa demi suatu perubahan dan perbaikan.
2. Pra-survei/temuan awal
Prasurvei dimaksudkan untuk mengetahui secara detail kondisi
yang terdapat di suatu kelas yang akan diteliti (kemajuan belajar,
sarana, sikap siswa). Bagi pengajar yang bermaksud melakukan
penelitian di kelas yang menjadi tanggung jawabnya tidak perlu
melakukan prasurvai karena berdasarkan pengalamannya selama dia di
depan kelas sudah secara cermat dan pasti mengetahui berbagai
permasalahan yang dihadapinya, baik yang berkaitan dengan kemajuan
siswa, asarana pengajaran maupun sikap siswanya. Dengan demikian
para guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya sudah akan
mengetahui kondisi kelas yang sebenarnya.
3. Diagnosis
Diagnosis dilakukan oleh peneliti yang tidak terbiasa mengajar di
suatu kelas yang dijadikan sasaran penelitian. Peneliti dari luar
lingkungan kelas/sekolah perlu melakukan diagnosa atau dugaandugaan sementara mengenai timbulnya suatu permasalahan yang
muncul di dalam satu kelas. Dengan diperolehnya hasil diagnosis,
peneliti PTK akan dapat menentukan berbagai hal, misalnya strategi
pengajaran, media pengajaran, dan materi pengajaran yang tepat dalam
kaitannya dengan implementasinya PTK. Biasanya dilakukan oleh
12
peneliti dari luar lingkungan sekolah atau kelas yang menjadi sasaran
penelitian.
4. Perencanaan
Di dalam penentuan perencanaan dapat dipisahkan menjadi dua,
yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan
aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan khusus
dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh
karenya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanan
ulang (replanning).
Hal-hal yang direncanakan di antaranya terkait dengan pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran,
media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan dalam hal
ini kurang lebih hamper sama dengan apabila kita menyiapkan suatu
kegiatan belajar-mengajar.
5. Implementasi (realisasi) tindakan
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang
digunakan, materi apa yang di ajarkan atau dibahas dan sebagainya.
6. Observasi (monitoring)
Pengamatan, observasi atau monitoring dapat dilakukan sendiri
oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu.
Pada saat memonitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa
atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja
guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau
pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan,
dan sebagainya.
7. Refleksi atau evaluasi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah
upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan
yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini
dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai
masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi
dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil
13
langkah-langkah
dikembangkan
melalui
aktifitas
dan
teknik
PTK
demi
pembelajaran
perbaikan
yang
proses
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Jean Mc Niff (Via Suroso. 2009:29), penelitian tindakan
kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru
sendiri. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat diantaranya sebagai alat
pengembang kurikulum, sekolah, dan keahlian mengajar.
Dari ke empat desain model PTK yang telah di paparkan diatas,
maka desain yang paling mudah dipahami dan dilaksanakan untuk PTK,
yaitu desain model Kemmis dan McTaggart.
Desain atau model-model PTK tersebut, dapat dilakukan untuk semua
mata pelajaran, terutama yang didalamnya terdapat praktek. Pemilihan
desain atau model yang akan digunakan bergantung kepada permasalahan
yang dihadapi praktisi di lapangan serta pemahaman dan kemampuannya
terhadap suatu model PTK. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan
diikuti guru kaitannya dengan penerapan suatu model PTK adalah: 1) ide
awal, 2) prasurvei/temuan awal, 3) diagnosa, 4) perencanaan, 5)
Implementasi tindakan, 6) Observasi, 7) Refleksi, 8) Laporan, 9) Kepada
Siapa Hasil PTK dilaporkan.
B. Saran
Guru seharusnya dapat melaksanakan penelitian tindakan kelas
karena agar dapat meningkatkan mutu pendidikan disetiap sekolah-sekolah
dasar dan dapat membudayakan penelitian yang kurang mendapatkan
minat dari kebanyakan guru menjadi guru lebih meningkatkan penelitian
menjadi karya tulis tidak hanya sekedar catatan-catatan kecil.
15
DAFTAR PUSTAKA
Suroso, Dr.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: penerbit
pararaton.
Yoni, Acep. S.S, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Familia.
http://coretananaqkampoenk.blogspot.co.id/2010/12/pengemban
gan-desain-ptk-penelitian.html.
MAKALAH_MODEL_PTK.pdf
PPM Makalah PTK Bantul.pdf