LAPORAN PRAKTIKUM Pressure Drop
LAPORAN PRAKTIKUM Pressure Drop
LAPORAN PRAKTIKUM Pressure Drop
DISUSUN OLEH :
NAMA
NIM
011300326
KELOMPOK
A1
NAMA ANGGOTA : 1.
2.
Akbar Yulandra
Suci Sujiani
PROGRAM STUDI :
SEMESTER
III
ASISTEN
Pressure Drop
Tujuan
Menentukan bilangan pangkat kelompok tak berdimensi pada persamaan DArchy
secara percobaan
P
. v . D
L
c1
c2
c3
[ . v 2 ] = K[
]
[
]
[
D
D ]
II.
Dasar Teori
Fluida biasnya ditransportasi di dalam pipa atau tabung yang penampangnya
bundar, dan terdapat di pasaran dalam berbagai ukuran, tebal dinding, dan bahan
konstruksi.
Suatu hal yang penting dalam transportasi fluida dalam pipa adalah adanya
perbedaan tekanan tetapi mengingat adanya gesekan (friksi) baik antara molekul
cairan dengan dinding pipa maupun antar molekul cairan sendiri, hal ini
mengakibatkan kehilangan tekanan sehingga diperlukan tenaga minimum untuk dapat
mengalirkan suatu cairan dalam pipa.
Pada pipa horizontal, tekanan minimum ini digunakan untuk melawan gaya gesek
antara molekul cairan dan molekul cairan dengan dinding pipa yang disebut dengan
Pressure Drop.
Hubungan matematis antara beda tekanan dengan besaran-besaran yang
berpengaruh pada system tersebut dapat dicari secara analisis dimensi. Besaranbesaran yang berpengaruh adalah:
1. Sifat cairan yang mengalir, meliputi: kecepatan, kekentalan, dan kerapatan.
2. Sifat dari pipa yang digunakan, meliputi: panjang, diameter, dan kekasaran.
Kalau ditulis hubungan energy yang hilang sebagai fungsi besaran yang berpengaruh
adalah sebagai berikut:
(D,
L,
v,
(1)
Dengan cara analisis dimensi persamaan 1 dapat diselesaikan dan diperoleh
hubungan:
[1]
K[
. v . D
]c1
[ D ]c2
[ D ]c3 .v2
.(2)
Atau
P
[ . v 2 ]
K[
. v . D
]c1
[ D ]c2
[ D ]c3
. (3)
Harga K, C1, C2, C3 dapat dicari secara percobaan. Pipa yang digunakan untuk
transportasi fluida dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bahan. Dalam pabrikpabrik pengolahan, bahan yang paling umum digunakan ialah baja karbon rendah
yang dibuat menjadi pipa yang dikenal dengan nama pipa besi hitam. Pipa besi tempa
dan besi cor juga banyak digunakan untuk tujuan khusus. Oleh karena itu harga dari
kekasaran pipa dipengaruhi oleh jenis pipa. Harga
/D
untuk bermacam-macam
jenis pipa dapat dihitung atau dibaca dalam grafik hubungan antara
diameter. Dibawah ini merupakan daftar harga
/D
dengan
pipa:
Jenis pipa
DRANN tubing
Steel and wrought iron
Aspalted cast iron
Rivated steel
Analisis dimensi adalah alat
Harga kekasaran
5 x 10 -6
0,00015
0,0004
0,003 0,03
konseptual yang sering diterapkan dalam fisika,
kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis yang
berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik untuk
memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Dalam hal ini penentuan harga K, C 1, C2,
C3 juga dilakukan analisis dimensi sebagai berikut:
[2]
1. Penentuan C1
Pressure Drop diamati dengan melihat beda tinggi cairan seperti terlihat pada
gambar alat yaitu pada pipa penera. Dari persamaan 3 yang diperoleh dari
analisa dimensi didapatkan:
P
[ . v 2 ]
K[
. v . D
]c1
[ D ]c2
[ D ]c3
(4)
Untuk menentukan C1, maka harga v harus divariasi untuk suatu ukuran pipa
horizontal sedangkan panjang L dan D dibuat tetap. Oleh karenanya harga
(L/D)C2 dan ( /D)C3 adalah konstan. Maka persamaan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut:
P
[ . v 2 ]
. v . D
]c1
K[
. (5)
Dalam hal ini:
[ D ]c2
[ D ]c3
. (6)
Jika persamaan 5 dituliskan dalam bentuk log, maka diperoleh persamaan
garis lurus dengan persamaan:
Log
[ . v 2 ]
log
K+
(7)
Harga C1 merupakan slope garis lurus pada koordinat:
P
. v . D
]
log
. v . D
]
2. Penentuan C2
Untuk menentukan C2, maka panjang (L) harus divariasi sedangkan D dan v
dibuat tetap. Oleh karena itu, harga [
. v . D
[ D ]c2
. (8)
Jika persamaan 8 dituliskan dalam bentuk log, maka diperoleh persamaan
garis lurus dengan persamaan:
P
Log
[ . v 2 ]
=
log
C2
log
[ D ]
. (9)
Harga C2 merupakan slope garis lurus pada koordinat:
P
L
Log [ . v 2 ] versus log [ D ]
3. Penentuan C3 dan K
Untuk menentukan C3, maka diameter pipa harus divariasi sedangkan v dan L
tetap. Oleh Karena itu persamaan 3 diubah dalam bentuk:
P
. v . D
L
[ . v 2 ]
[
]-c1
[ D ]-c2
=
[ D ]c3
(10)
Maka:
P
. v . D
L
-c1
-c2
c3
Log [ . v 2 ] [
]
[
]
=
log
k
+
log
[
D
D ]
.. (11)
Harga C1, C2 telah dicari sebelumnya, maka ruas kiri dapat dihitung.
Persamaan 11 dapat digambarkan sebagai garis lurus dengan slope C 3 dan log
P
. v . D
k adalah titik potong pada sumbu ordinat log [ . v 2 ] [
]-c1[
L
-c2
D ] .
[4]
III.
IV.
Alat
1. Gelas ukur
2. Selang
3. Termometer
4. Pignometer
5. Viskometer Oswald
6. Stopwatch
7. Jangka sorong
8. Neraca analitik
Bahan
1. Air kran
2. Aquadest
Langkah Kerja
a. Penentuan harga C1
1. Sifat fisis cairan yang digunakan seperti kerapatan, kekentalan, dan suhu dari
cairan yang digunakan ditentukan terlebih dahulu.
2. Alat dirangkai seperti pada gambar dan air diumpankan sehingga terjadi
overflow pada tangki umpan.
3. Harga C1 ditentukan dengan memvariasi kecepatan fluida (v) dengan cara
mengatur sudut pembukaan kran 180o dan 225o.
4. Debit aliran diukur setiap selang waktu tertentu dengan menampung sejumlah
volume fluida pada gelas ukur.
5. Perbedaan tinggi cairan pada pipa penera dicatat pada setiap kondisi debit
yang berbeda dan pada sudut pembukaan kran yang berbeda.
6. Data yang diperoleh kemudian dicatat, percobaan dilakukan sebanyak tiga kali
untuk masing-masing variasi sudut
b. Penentuan Harga C2
1. Harga C2 ditentukan dengan cara memvariasi panjang pipa 40 cm dan 40,5 cm
sedangkan D dan v dibuat tetap.
2. Tinggi cairan pada pipa penera diamati untuk setiap kondisi panjang pipa yang
digunakan.
3. Percoban diulangi sebanyak tiga kali untuk masing-masing variasi panjang
pipa yang digunakan.
c. Penentuan harga C3
1. Harga C3 ditentukan dengan cara memvariasi diameter pipa (D) sedangkan v
dan L dibuat tetap.
2. Tinggi cairan pada pipa penera diamati untuk setiap kondisi.
[5]
V.
Sudut 225o
Percobaan 1
Percobaan II
Percobaan III
H1
23,1
cm
21,7
cm
20,6
cm
H2
22,8 cm
H3
23 cm
H4
22,5 cm
t
43,16 sekon
21,4 cm
21,7 cm
21,2 cm
44,01 sekon
20,3 cm
20,5 cm
20 cm
47,02 sekon
H1
52,3
cm
51,8
cm
51,7
cm
H2
51,5 cm
H3
51,3 cm
H4
51,3 cm
t
26,58 sekon
51,4 cm
51,5 cm
51 cm
26,91 sekon
51,2 cm
50,5 cm
50,9 cm
26,60 sekon
H (cm)
0,2
0,26
0,53
t (s)
48,65
61,70
54,60
[6]
H1
19,7
cm
13,8
cm
17,1
cm
H2
19,5 cm
H3
19,5 cm
H4
19 cm
t
48,65 sekon
13,5 cm
13,4 cm
13,3 cm
01:01:70 sekon
17 cm
16,9 cm
16,7 cm
54,6 sekon
H2
19,9 cm
17,3 cm
H3
19,7 cm
17,2 cm
H4
19,4 cm
16,8 cm
t
46,73 sekon
52,81 sekon
17 cm
16,9 cm
16,8 cm
53,97 sekon
b. Pipa II
Panjang= 40 cm
Diameter= 0,442 inch
Percobaan 1
Percobaan II
Percobaan III
VI.
H1
20 cm
17,5
cm
17 cm
Perhitungan
24,4185 gram
0,995647 gram/cm 3
= 24,52 cm3
air kran
masaair kran
volume piknometer
[7]
24,6453 gram
24,52 cm 3
1,00511
gram/cm3
1lb
454 gram
(30,48 cm)3
1 ft 3
= 62,69 lb/ft3
T alir aquadest
: 0,70 s
T alir rata-rata air kran: 0,723 s
0,000672lbm/ ft . s
aquadest
: 0,796 cp x
1cp
air kran
= 5,35x10-4 lbm/ft.s
x aquadest
gram
x 0,723 s
cm3
gram
0,995647
x 0,70 s
cm3
x 5,35x10-4 lbm/ft.s
1,00511
=
Sudut 180o
Diameter pipa= 0,442 inch
= 0,442 inch x 0,0254 m/inch x 3,28084 ft/m
= 0,037 ft
1
Luas penampang = 4 D2
=
1
4
Waktu rata-rata = (
43,16+ 44,01+47,02
) sekon = 44,73 sekon
3
Q1 =
V
t
1000 mL
44,73 s
= 22,356 cm3/s x (
30,48
ft3/cm3
7,89 x 104 ft 3/ s
1,07 x 103 ft 2
= 0,737 ft/s
Penurunan Tekanan ( P
air kran = 62,69 lb/ft3
= 32,174 ft/s2
= 0.34 cm = 0,011 ft
= x g x h
= 62,69 lb/ft3 x 32,174 ft/s2 x 0,011 ft
= 22,187 lb/ft.s2
lb
ft
62,69
x 0,737 x 0,037 ft
. v . D
ft 3
s
log [
] = log [
= log 3165,73
= 3,5
P
Log [ . v 2 ] = log [
22,187 lb/ft . s 2
lb
ft
62,69
x 0,737 2
ft 3
s
= log 0,6516
= -0,186
Dengan cara yang sama untuk derajat kran yang berbeda,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Sudut
kran
Debit (ft3/s)
7,89 x 10-4
x
kec.linear
(ft/s
0,737
P
(lb/ft.s2)
22,187
log
[ Log
. v . D
]
[9]
P
. v 2 ]
3,5
-0,186
P
Kemudian dibuat grafik hubungan antara Log [ . v 2 ]
. v . D
].
vs
log [
3.5
-0.2
Log [( P )/(.v2)]
3.55
3.6
3.65
3.7
3.75
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
log [(..)/]
Dari persamaan:
P
. v . D
Log [ . v 2 ] = log K+ C1 log [
Maka harga C1 adalah slope dari persamaan garis dari kurva Log [
P
. v 2
] vs
log [
. v . D
].
1
4
[10]
V
t
Q1 =
1000 mL
= 54,983 s
= 18,187 cm3/s x (
30,48
ft3/cm3
7,26 x 104 ft 3/ s
5,24 x 103 ft 2
= 0,122 ft/s
Penurunan Tekanan ( P
air kran = 62,69 lb/ft3
= 32,174 ft/s2
= 0.2 cm = 6,56 x 10-3ft
= x g x h
= 62,69 lb/ft3 x 32,174 ft/s2 x 6,56 x 10-3ft
= 13,23 lb/ft.s2
L
1,3123 ft
log [ D ] = log [ 0,0817 ft ]
g
h
( P
= log 16,0624
= 1,206
P
Log [ . v 2 ] = log [
13,23 lb/ft . s 2
lb
62,69
x ( 0,122 ft /s ) 2
ft 3
= log 14,18
= 1,152
Dengan cara yang sama untuk panjang pipa yang berbeda
diperoleh hasil sebagai berikut:
L (ft)
1,3123
2,624
3,937
h (ft)
6,56 x 10-3
8,53 x 10-3
0,0174
(lb/ft.s2)
13,23
17,20
35,072
[11]
L
log [ D ]
P
Log [ . v 2 ]
1,206
1,152
1,507
1,683
1,265
1,575
1.4
Log [( P )/(.v2)]
1.3
1.2
1.1
1
1.2
1.4
1.6
1.8
log [/]
Dari persamaan:
P
L
Log [ . v 2 ] = log K + C2 log [ D ]
1
D2
4
1
4
[12]
v=
Q
A
V /t
A
v=
0,0353 ft 3
( 5,24 x 103 ft 2 ) x 54,983 s
V
Axt
= 0,1225 ft/s
h = 0.173 cm = 5,68 x 10-3ft
( P
x g x h
-c1
] =[
lb
ft
x 0,1225 x 0,0817 ft
ft 3
s
5,40 x 104 lbm /ft . s
62,69
]1,7136
= 178839,2
C2 = 0.8317
L
D
]-C2 = [
= 0,099
P
. v 2
]=[
1,3123 ft
0,0817 ft
] -0,8317
11,456 lb /ft . s 2
lb
62,69
x (0,1225 ft /s)2
ft 3
= 12,177
0,00015(steel and wrought iron)
[ D ]=
0,00015
0,0817
= 1,836 x 10-3
(lb/ft.s2 )
[
. v . D
[ D ]-C2 [ . v 2 ]
[ D ]
0,051
4,054 x 10-
]-c1
0,037
6,43 x 10-3
12,969
792831,7
[13]
0,497
11,456
0,099
178839,2
1,836 x 10-
12,177
Dan persamaan:
P
. v 2
. v . D
[
Log [ . v 2 ] [
L
D
-c1
] [
. v . D
]-c1[
-c2
] =K[
L
D
]c3
hubungan log [ . v 2 ] [
log
P
[ . v 2 ]
. v . D
]-c1[
L
D
. v . D
-c1
[
] [ log [ D ]
]-c2 vs log [
].
(x)
L
-c2
D ] (y)
4,303
5,334
-2,392
-2,736
4.6
4.4
4.2
-2.8
-2.6
-2.4
log [/]
[14]
4
-2.2
C1 = -1,7136
C3 = -2,9971
C2 = 0.8317
K =1,36 x 10-3
[
VII.
P
. v 2
] = 1,36 x 10-3 [
. v . D
] -1,7136 [
L
D
] 0.8317 [
] -2,9971
Pembahasan
Pada praktikum pressure drop ini betujuan untuk menentukan bilangan
pangkat kelompok tidak berdimensi pada persamaan D`Archy secara praktik.
Persamaan D`Archy adalah persamaan yang menggambarkan hubungan energy yang
hilang
karena
adanya
perbedaan
tekanan
dengan
besaran-besaran
yang
mempengaruhinya.
Pada percobaan ini, fluida dialirkan melalui sebuah pipa yang diberi lubang
dan dihubungkan dengan manometer. Fluida yang digunakan dalam percobaan ini
adalah air kran. Satu fluida yang mengalir melalui sebuah pipa akan mengalami
gesekan, baik gesekan anatar molekul fluida itu sendiri maupun gesekan antara fluida
dengan dinding pipa yang dilaluinya. Akibatnya fluida akan kehilangan sebagian
energinya yang ditunjukkan dengan adanya penurunan tekanan. Pressure drop atau
penurunan tekanan dapat diamati melalui manometer dengan adanya beda tinggi
fluida di dalamnya. Adanya penurunan tekanan fluida dalam pipa dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu:
1. Sifat dari pipa yang digunakan, berupa panjang (L), diameter (D) dan
kekentalan pipa ()
[15]
2. Sifat dari fluida yang mengalir berupa kekentalan (), kecepatan (v), dan
densitas (
Untuk mengetahui besarnya pengaruh besaran D, L, dan terhadap
penurunan tekanan, maka terlebih dahulu harus diketahui nilai dari C 1, C2, C3 dan K
yang ada dalam persamaan D`Archy.
Percobaan yang pertama adalah penentuan C1. Pada prinsipnya, untuk
menentukan C1 dilakukan dengan memvariasi kecepatan alir fluida (v), sedangkan
panjang pipa dan diameter pipa dibuat sama atau tetap. Kecepatan alir fluida divariasi
dengan mengatur besarnya bukaan kran, sehingga didapatkan debit aliran yang
berbeda-beda. Pressure drop dapat diamati dengan melihat perbedaan tinggi fluida
pada manometer. Dari perhitungan data yang diperoleh kemudian dibuat grafik
P
. v . D
hubungan antara log [ . v 2 ] vs log [
]. Persamaan grafik adalah y =
1,7136x + 5,8117. Maka nilai C1 adalah slope dari persamaan yaitu -1,7136. Dari
grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar sudut maka kecepatan liniernya
semakin besar dan penurunan tekanannya semakin kecil.
Setelah C1 diketahui, kemudian menentukan C2, yaitu dengan melakukan
variasi panjang pipa, sedangkan kecepatan aliran fluida dan diameter pipa dibuat sma
atau tetap. Setelah dilakukan perhitungan, kemudian dibuat grafik hubungan antara
Log [( P )/(.v2)] vs log [/]. Dari grafik diperoleh persamaan
y = 0,8317x
+ 0,112. Sehingga nilai C2 adalah slope dari persamaan tersebut yaitu 0,8317. Dari
grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin panjang pipa maka semakin besar gaya
gesek fluida dengan pipa, sehingga penurunan tekanan makin besar.
Setelah nilai C1 dan C2 diketahui, kemudian ditentukan nilai dari C3. Nilai
C3 dicari dengan melakukan variasi diameter pipa, sedangkan kecepatan aliran fluida
dan panjang pipa dibuat tetap. Dalam penentuan C3, terlebih dahulu harus diketahui
nilai C1 dan C2, karena jika belum diketahui maka nilai C3 tidak dapat ditentukan.
Ini dikarenakan yang divariasi adalah diameter pipa, padahal diameter adalah besaran
yang dipengaruhi oleh C1 dan C2, sehingga tidak dapat diabaikan dan dianggap
[16]
0.8317
] 0,1221
-2,9971
[ . v 2 ] = 1,36 x 10-3 [
[
]
[
D
D ]
VIII.
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
IX.
Daftar Pustaka
Putra, Sugili,dkk. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia-1: Pressure Drop.
Yogyakarta: STTN-BATAN.
Praktikan,
[17]