Tugas A - Deadline Print - Pelabuhan Ok
Tugas A - Deadline Print - Pelabuhan Ok
Tugas A - Deadline Print - Pelabuhan Ok
TUGAS A :
Rencanakan pelabuhan laut yang terletak di lokasi sesuai peta sebagai pelabuhan baru.
Arah angin
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Strategi
h.
1. Arah Angin
Dalam perencanaan sesungguhnya, arah angin ditentukan dengan melakukan
survey menggunakan alat anemometer sehingga nantinya bisa didapat arah angin dominan
dan besarannya. Dalam tugas ini arah angin dominan, durasi dan kecepatannya sudah
ditentukan sebagai berikut:
durasi
: 4 jam
PERENCANAAN PELABUHAN
kecepatan : 50 knots
Arah angin diukur 45o dari arah utara searah jarum jam. Arah angin laut yang
digunakan adalah angin dari arah laut pada titik yang direncanakan akan dibangun
pelabuhan seperti pada gambar Peta pada Lampiran.
Ini penting karena sangat menentukan dan dapat menyebabkan kapal tidak
melakukan bongkar muat.
Gelombang/ombak dapat terjadi jika keadaan yang seimbang dari permukaan air
laut mengalami perubahan yang disebabkan karena:
Gerakan kapal
Gempa bumi
Tiupan angin
Gelombang yang disebabkan oleh tiupan angin sangat penting untuk diketahui agar
dalam kolam pelabuhan dapat diusahakan air berada dalam kondisi tenang. Tinggi
gelombang yang terjadi dalam kolam disyaratkan melebihi 30 cm atau tergantung kapal
yang berlabuh.
Berikut ini adalah tabel kriteria besar gelombang yang cukup agar suatu jenis kapal
dapat melakukan bongkar muat dengan aman.
Tabel 1 - Tinggi gelombang yang diperkenankan dikaitkan dengan besar ukuran dan
jenis kapal
PERENCANAAN PELABUHAN
Ukuran Kapal
Ukuran Tinggi Gelombang
Kapal : 1000 DWT
Maks. 0,2 m
Barang
Kapal : (1000-3000) DWT
Maks. 0,6 m
Kapal
:
(1300-15000)DWT
Maks. 0,8 m
padat umum
Kapal Ro/Ro (Roll on/Roll off)
Maks. 0,2 m
Barang
Kapal Tanker (uk. 50.000 DWT)
Maks. 1,2 m
Cair/gas
LASH (Lighter Aboard Ship)
Barang
Kapal Peti Kemas
Maks 0,6
BACAT (Barge Aboard
Khusus
Catamaran)
Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono Kramadibrata, hal 144
Untuk tinggi gelombang yang terjadi pada suatu titik P dalam kolam pelabuhan
dapat juga dihitung dengan rumus (formula Stevenson).
Hp=H
( )]
b
b
0.027 4 D 1+
.(1)
B
B
Breakwater
D
Kolam Pelabuhan
Hp
Gambar
P
B
(1)
Penjelasan Persamaan
Dermaga
PERENCANAAN PELABUHAN
Bila ternyata dalam perhitungan HP > Hizin = 0.2 m, maka perlu dipasang
Breakwater agar air dalam kolam pelabuhan lebih tenang. Breakwater dipengaruhi oleh
ombak, berupa:
Gaya tekan hidrostatik, yang besarnya tergantung dari naik dan turunnya ombak.
Perencanaan dermaga
Perluasan pelabuhan
PERENCANAAN PELABUHAN
5. Luas Daerah Perairan di Muka Pelabuhan Untuk Memutar Kapal
Untuk memutar kapal, diperlukan diameter minimum 20% lebih panjang dari
panjang kapal terbesar yang menggunakannya. (sumber : Perencanaan Pelabuhan hal
37 oleh Bambang Triatmodjo)
Jadi,
D=20 L+ L .. . ( 2 )
dimana:
L
= Panjang kapal
Dalam perencanaan tugas ini, dipakai ukuran kapal yang terbesar yaitu
CONTAINER: 20000 DWT dengan L = 237 m, jadi:
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, tabel hal 37)
D
= 20% L + L
20
100
(237 m) + 237 m
= 284,4 m
Rmin
Rmin
=
= (237 m)
= 118,5 m
PERENCANAAN PELABUHAN
Rmin
D
Gambar
Luas Daerah
Memutar Kapal
Menentukan
Perairan untuk
7. Strategi
Pada perencanan pelabuhan, tidak hanya diperlukan strategi ekonomi, tapi perlu
pula strategi pertahanan dan keamanan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas,
kita dapat membuat beberapa sketsa rencana penempatan pelabuhan yang tepat dan
mendekati sempurna. Perlu pula diperhatikan jaringan lalu lintas yang sudah ada agar tidak
terganggu.
PERENCANAAN PELABUHAN
Pemeriksaan keadaan tanah sangat penting, terutama untuk keperluan:
Untuk mendapatkan parameter tanah c, , dan perlu diambil contoh tanah asli dan
diuji di laboratorium dengan menggunakan Triaxial Test. Contoh tanah tidak terganggu
harus mewakili dengan baik tanah di kedalaman tempat asalnya. Untuk
mempertahankan kondisi tersebut harus dilakukan teknik tertentu, seperti boring.
Setelah didapat parameter tanahnya, maka dapat ditentukan jenis konstruksi pondasi
yang akan digunakan.
PERENCANAAN PELABUHAN
PERHITUNGAN GELOMBANG
Pada perencanaan pelabuhan ini, data mengenai gelombang tidak diperoleh.
Untuk itu diperlukan menghitung fetch efektif guna memperoleh data tersebut. Fetch
adalah jarak antara terjadinya angin sampai lokasi gelombang tersebut. Dengan
diperolehnya fetch efektif, ditambah data mengenai kecepatan angin berhembus, maka
dapat diketahui tinggi gelombang pada lokasi pelabuhan dengan menggunakan grafik
(terlampir).
Cara perhitungan/pembuatan fetch efektif yaitu:
a. Dari lokasi yang akan direncanakan dibuat pelabuhan, ditarik garis lurus yang sejajar
arah angin yang ada.
b. Dari garis tersebut, dapat dilihat 2 kemungkinan:
Garis tersebut akan mengenai daratan
Garis tersebut tidak akan mengenai daratan
c. Selanjutnya buat garis lurus yang membentuk sudut 45 dengan garis sejajar arah angin
tersebut, ke arah kiri dan kanan.
d. Sudut 45 tersebut kemudian dibagi dalam beberapa segmen yang sudutnya 5
sehingga terdapat beberapa garis lurus.
e. Apabila dari garis-garis lurus tersebut ada garis yang tidak mengenai daratan/pulau,
diganti dengan garis yang baru dengan sudut tertentu dengan arah kedaratan/pulau.
f. Ukur panjang garis dari lokasi pelabuhan sampai ke ujung seberang yang berpotongan
tegak lurus dari arah angin (Xi).
g. Hitung cosinus sudut tersebut.
h. Buat dalam bentuk tabel.
Catatan:
Garis yang mengenai daratan adalah garis dimana jika mengena daratan maka arah
1 cm
PERENCANAAN PELABUHAN
Gambar
Peta 1:1000
Membuat Skala
Contoh
perhitungan
pada Gambar 4.
R1
= 16,902 cm (pada peta)
Skala peta 1:1000, sehingga untuk
R1
= 16,902 . 100000
= 1690200 cm
= 16,902 km
1
= 45o
maka panjang fetchnya:
R1 cos =16,902. cos 45
R1 cos =11,952 km
Perhitungan selanjutnya dibuat dalam bentuk tabel seperti pada tabel 2.1.
PERENCANAAN PELABUHAN
Tabel 2 - Menghitung Fetch Efektif
No.
Cos
45
Ri
Ri . Cos
cm
km
0.707
5.588
5.588
3.951
40
0.766
12.852
12.852
9.845
35
0.819
14.351
14.351
11.753
30
0.866
8.001
8.001
6.929
25
0.906
7.214
7.214
6.536
20
0.940
6.706
6.706
6.304
15
0.966
6.604
6.604
6.379
10
0.985
6.452
6.452
6.355
0.996
6.350
6.350
6.325
10
1.000
19.126
19.126
19.126
11
0.996
23.368
23.368
23.279
12
10
0.985
23.673
23.673
23.313
13
15
0.966
0.000
0.000
0.000
14
20
0.940
0.000
0.000
0.000
15
25
0.906
0.000
0.000
0.000
16
30
0.866
0.000
0.000
0.000
17
35
0.819
0.000
0.000
0.000
18
40
0.766
0.000
0.000
0.000
19
45
JUMLAH
0.707
16.902
0.000
0.000
0.000
130.095
Fetch Efektif =
=
Ri cos
cos
130,095
16,902
= 7,967 km
10
PERENCANAAN PELABUHAN
1)
Data Tugas:
UL
1.23
( 3)
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, pers. 3.30 hal 124)
R L=
UW
.. (4)
UL
25,72
UA
UW = RL * UL
= 0,9 * 25,72
= 23,148 m/s
= 0,71 Uw1.23
= 0,71 (23,148)1.23
= 33,854 m/s
11
PERENCANAAN PELABUHAN
Setelah didapat nilai UA, berikutnya akan dicari nilai tinggi gelombang (Ho) dan
periode gelombang (T). Nilai tersebut dapat dicari dengan menggunakan grafik peramalan
gelombang (Gambar 3.27. Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 128)
untuk:
UA
Periode (T)
= 4 detik
Keterangan:
UL
UA
UW
RL
12
PERENCANAAN PELABUHAN
o Periode (T)
= 4,0 detik
Dari kedua nilai Ho dan T diatas diambil nilai yang lebih besar, sehingga tinggi dan
periode gelombang adalah:
o Tinggi Gelombang (Ho) = 1,5 meter
o Periode (T)
= 4,0 detik
Tabel 4 - Tinggi gelombang yang diperkenankan dikaitkan dengan besar ukuran dan
jenis kapal
Barang padat
umum
Barang
Cair/gas
Barang
Khusus
Ukuran Kapal
Kapal : 1000 DWT
Kapal : (1000-3000) DWT
Kapal : (1300-15000)DWT
Kapal Ro/Ro (Roll on/Roll off)
Kapal Tanker (uk. 50.000 DWT)
LASH (Lighter Aboard Ship)
Kapal Peti Kemas
BACAT (Barge Aboard
13
PERENCANAAN PELABUHAN
Catamaran)
Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono Kramadibrata, hal 144
H o=1,5 m> H izin=0,2 m
Maka lokasi pelabuhan memerlukan pemasangan Breakwater.
2)
= 4,0 detik
= 1,5 m
o Kelandaian (m)
= -4,62 m
= 0,05 cm * 100000 cm = 5000 cm = 50 m
4,62 m
50 m = 0,00924
= 1,5 m
14
PERENCANAAN PELABUHAN
Kelandaian Pantai (m)
Periode (T)
Rumus :
Ho
2
= 0,0924
= 4 detik
1,5
2
9.81 ( 4 )
= 0,00956
= 1.15 * Ho
= 1.15 * 1,5 m
= 1,725 m
= 0,01099 m
15
PERENCANAAN PELABUHAN
Didapat
db
Hb
= 0,93
db
= Hb * 0,93
= 1,725 m * 0,93
= 1,604 m
Energi Gelombang
Energi gelombang terdiri dari energi kinetik dan energi potensial.
Rumus :
. g . Ho 2
E=
(6)
8
g
H
maka diperoleh :
( 1024 ) ( 9.81 ) (1,5)2
E
=
8
= 2825,28 kg/det
16
PERENCANAAN PELABUHAN
PASSENGER
20000 GT
198 m
24,7 m
7,5 m
0,8 1,0 m
CARGO
30000 DWT
186 m
27,1 m
10,9 m
0,8 1,0 m
CONTAINER
20000 DWT
237 m
30,7 m
10,6 m
0,8 1,0 m
TANKER
10000 DWT
130 m
20,1 m
8,0 m
0,8 1,0 m
KAPAL FERRY
1000 DWT
59 m
12,7 m
2,7 m
0,8 1,0 m
menggunakan pelabuhan tersebut. Pada umumnya kedalaman air dasar kolam pelabuhan
berdasarkan full loaded draft (maximum draft).
Dari kapal yang tertambat dengan jarak aman / ruang bebas (clearance) sebesar 0,8
- 1,0 m di bawah lunas kapal.
Taraf dermaga ditetapkan antara 0,5 - 1,0 m di atas air pasang sesuai dengan
besarnya kapal.
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono Karmadibrata, hal 310).
MHW
MLW
Sarat kapal
(draft)
Sarat kapal
(draft)
panjang dan lebar kapal akan digunakan data kapal container sedangkan untuk data sarat
kapal digunakan data kapal cargo:
17
PERENCANAAN PELABUHAN
o Sarat kapal
: 10,9 m
o Clearance
: 1,0 m
Kedalaman perairan:
H = Sarat kapal + beda pasang surut + clearance + tinggi ombak
= 10,9 m + 0,5 m + 1,0 m + ( * 1,5 m)
= 12,9 m
Dermaga 0,000m
H = 12,9 m
Free Board 1 m
H = 13,9 m
Jadi :
Untuk kedalaman perairan diambil yang terbesar
Untuk tinggi dermaga rencana
= 12,9 m
= 12,9 m + free board (= 1m)
= 13,9 m
2)
yang akan masuk ke kolam pelabuhan. Dalam perencanaan ini, kapal dengan lebar terbesar
yang akan beroperasi adalah Contaier : 20000 DWT = 30,7 m.
a. Menghitung lebar alur untuk 2 jalur
PERENCANAAN PELABUHAN
L
= 1,5 B + (1,2 s/d 1,5 ) B + 30,00 + (1,2 s/d 1,5 ) B + 1,2 B
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono Kramadibrata, hal 341)
L
= 1,5 (30,7 m) + 1,5 (30,7 m) + 30,00 + 1,5 (30,7 m) + 1,2 (30,7 m)
= 204,99 m
Untuk memutar kapal dipakai rumus:
d
= 1,50 L
= 1,50 * 204,99 m
= 307,485 m
R
= 0,75 L
= 0,75 * 204,99 m
= 153,743 m
3)
= 2.000.000 org/tahun
= 100 kapal
= 0,3 kapal ~ 1 kapal
= 1 buah
PERENCANAAN PELABUHAN
= 1.000.000 ton/tahun
= 33,333 ~34 kapal
= 0,1 kapal ~ 1 kapal
= 1 buah
hasil
perhitungan,
tambatan
untuk
kapal
= 500.000 ton/tahun
= 25 kapal
= 0,08 kapal ~ 1 kapal
= 1 buah
= 10.000 ton/tahun
= 1 kapal
= 0,03 kapal ~ 1 kapal
= 1 buah
= 10.000 ton/tahun
= 10 kapal
= 0,03 kapal ~ 1 kapal
= 1 buah
penumpang
(passenger)
membutuhkan 1 tambatan khusus, sedangkan untuk kapal jenis cargo 1 tambatan khusus,
container membutuhkan 1 tambatan, tanker membutuhkan 1 tambatan, dan kapal ferry
membutuhkan 1 tambatan.
a. Panjang Dermaga
d
= 5 * 237 m + (5 + 1) *
= 1327,2 m 1328 m
10
100
* 237 m
Keterangan:
1 tahun = 365 hari (asumsi bahwa jumlah hari kerja selama 1 tahun = 315
hari)
b. Lebar Dermaga
Dalam merencanakan lebar dermaga banyak ditentukan oleh kegunaan dari
dermaga tersebut, ditinjau dari jenis volume barang yang mungkin ditangani
20
PERENCANAAN PELABUHAN
pelabuhan/dermaga tersebut. Diambil lebar dermaga 20 m untuk jalan kendaraan
dan gudang barang.
Kesimpulan :
Jadi, panjang total dermaga = 1328 m dan lebar dermaga = 20 m
6)
Rencana Jalan
Pada perencanaan penempatan jalan, intersection dari setiap jalur jalan dibuat
minimal, baik untuk jenis kendaraan yang sama maupun yang berbeda, misalnya untuk
tipe II dan Forklit.
Jalan untuk masuk kepelabuhan dibuat 2 jalur agar arus lalu lintas tetap lancar
dalam pelayanan penumpang maupun pengangkutan barang-barang yang keluar masuk
pelabuhan. Apabila dalam pelabuhan terdapat rencana jalan kereta api, diusahakan tidak
mangganggu jalur lalu-lintas yang lain.
7)
Pengerukan
Pengerukan diperlukan bila perairan di lokasi pelabuhan lebih kecil (dangkal) dari
kedalaman perairan rencana sesuai dengan ukuran kapal yang akan berlabuh. Untuk tugas
ini tidak dilakukan pengerukan karena lokasi dermaga diambil sesuai kedalaman rencana
yaitu kedalaman 14,9 m.
21
PERENCANAAN PELABUHAN
8)
Perlengkapan Dermaga
Untuk seluruh pelabuhan, baik pelabuhan umum, pelabuhan cargo, maupun
b.
PERENCANAAN PELABUHAN
o Drainase dan Pembuangan Sampah
c.
PERENCANAAN BREAKWATER
Breakwater adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan
pelabuhan dari gangguan gelombang.
o
o
23
PERENCANAAN PELABUHAN
Perencanaan breakwater sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang
dilindungi oleh lapisan pelindung (armour) berupa batu besar atau beton dengan bentuk
tertentu. Beton dan batu buatan terdiri dari:
o Tetrapod
o Tribar
o Ouddripod
o Dolos
dengan lengan
Dalam perencanaan breakwater, dipilih model Rubble Mound karena memiliki
keuntungan:
o
o
o
o
o
24
PERENCANAAN PELABUHAN
SKETSA BREAK
WATER
TIPE RUBBLE MOUND
Batu
pods
Alam
INTI
Batu
Alam
LWS max
Tetrapods
LWS min
Batu Alam
Batu Alam
Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang
dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar atau batu dengan bentuk tertentu. Beton
atau batu buatan ini berupa tetrapod, tribar, heksapod, dolor, dan sebagainya.
25
PERENCANAAN PELABUHAN
a.
r batu alam
= 165 lbs/cuft
r tetrapod
= 140 lbs/cuft
= 64 lbs/cuft
Sr
= 165/64
= 2,578
26
PERENCANAAN PELABUHAN
-
= 1,5 m
Cot
= 1,5
KD
= 226,918 lbs * Fk
Lapisan II :
W
Lapisan III :
W
b.
= 4,921ft
= 226,918 lbs
= 340,377 lbs
W1
10
340,377 lbs
10
= 34,038 lbs
W1
600
340,377 lbs
600
= 0,567 lbs
c.
= n * KA * ( W/ r ) 1/3
= jumlah unit armour (diketahui 3 lapis)
: B1
= 3 * 1,04 * (340,377 / 140)1/3
= 4,195 ft = 1,278 m ~ 1,3 m
: B2
= 3 * 1,15 * (34,038 / 165)1/3
= 2,039 ft = 0,621 m ~ 0,7 m
1/3
: B3
= 3 * 1,15 * (0,567 / 165)
= 0,521 ft = 0,159 m ~ 0,2 m
= m * KA ( W/ r ) 1/3
= Jumlah armour - 1 = n - 1 = 2
: T1
= 2 * 1,04 * (340,377 / 140)1/3
: T2
= 2 * 1,15 * (34,038 / 165)1/3
27
= 2,797 ft
= 1,359 ft
= 0,852 m
= 0,414 m
PERENCANAAN PELABUHAN
d.
/L
= 1,5 / 25
= 0,06
&
tg
1
cot
2
3
Pada
HB
Ir
2
3
( 1,5 /25 )0.5
= 0,01099 m
= 2,722
0,85
1,275
28
PERENCANAAN PELABUHAN
R + 2 * Zo = (1,275 + (2*0,5)) m = 2,275 m
-
= . tinggi gelombang
= * 1,5 m
= 0,75 m
= 2,275 m + 0,75 m = 3,025
m
Untuk perencanaan tinggi breakwater dihitung untuk tiap STA dengan rumus:
Kedalaman Breakwater (h) = Tinggi Breakwater Rencana + (Elevasi crest sesudah
ditambah free board = 3,025 m)
Untuk mengetahui dimensi breakwater, perlu dibuat potongan melintang setiap stationing
untuk mengetahui tinggi breakwater pada bagian tengah (H), tinggi sisi kiri (H kiri), tinggi
sisi kanan (Hkanan), lebar bawah bagian kiri dan kanan (Bkiri dan Bkanan). Untuk dimensi dapat
dilihat pada tabel berikut:
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
STA
0 + 000
0 + 100
0 + 200
0 + 300
0 + 400
0 + 500
0 + 600
0 + 700
0 + 800
0 + 900
1 + 000
1 + 100
1 + 200
1 + 300
1 + 400
1 + 500
1 + 600
1 + 700
1 + 800
1 + 900
2 + 000
2 + 100
2 + 200
2 + 300
Hkanan
3.0
6.6
9.7
13.4
13.8
15.8
17.5
19.3
20.5
21.6
22.3
22.4
22.3
22.2
22.2
22.1
22.1
22.0
22.0
22.1
22.2
22.3
22.3
22.5
Bkanan
4.5
9.9
14.5
20.1
20.7
23.7
26.2
29.0
30.8
32.4
33.4
33.6
33.4
33.4
33.3
33.2
33.1
33.0
33.0
33.2
33.3
33.5
33.5
33.8
B
1
2
3
3
4
4
5
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
PERENCANAAN PELABUHAN
30
PERENCANAAN PELABUHAN
Ke dalam an (m )
0.0
-2.0
-4.0
-6.0
-8.0
-10.0
-12.0
-14.0
-16.0
-18.0
-20.0
100
0
300
200
500
400
700
600
900
1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300
800
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200
STATIONING
31
PERENCANAAN PELABUHAN
e.
Cot = 1,5
tg
2
3
1
tg()
= 1.5
maka
= 33,69
= 31,401 m
2
2
c = a +b
d =
= 0,250 m
2
2
e = d +T
f =
= 0,300 m
2
2
g = f +T
h =
( 20,934 ) +( 31,401 )
2
B B
2
( 0,25 ) + ( 0,414 )
2
( tgT )
= 37,739 m
( 0,300 ) + ( 0,852 )
2
0,70,2
2
= 0,484 m
i =f+
B B
2
= 20,934 m
20,934
=
tg 33.69
1,30,7
2
= 0,903 m
=
= 9,510 m
0,852
= 0,300 m + tg 33,69
55
= 1,578 m
PERENCANAAN PELABUHAN
-
j =
(iT )
sin
(1,578 0,852)
sin 33.69
= 1,309 m
T
( tg
)
k =d+
= 0,250 +
l =
( BB2 )
m =
elevasi crest + HT
sin
-b
3,025+1,50,852
sin 33.69
-
n =
elevasi crest + H
sin
o =
tinggi breakwater
sin
0,414
( tg33.69
)
( 68,02 0,2 )
31,401
= 0,871 m
= 2,499 m
=
= 6,622 m
-n
3,025+1,5
sin33.69
22,2
sin33.69
= 8,158 m
8,158
= 31,864 m
Lapisan I Tetrapod
Luas
= A1 + A2 + A3
56
0,852
] + [1,300 * (1,578 sin 33.69)] +
2
PERENCANAAN PELABUHAN
Berat = 9,13 m x (140 * 0.016) ton/m
= 20,451 t/m
= B1 + B2 + B 3 + B4 + B 5
= [(0,700+0,200+(2*0,871)) *
1,300)
1
( sin 33,69
)
0,414
] + [((3,025-0,414-0,852) +
2
2,449]
[(2,449
( 3,025+1,5 ) (0,852+0,414)
)] +
sin 33,69
= C
57
PERENCANAAN PELABUHAN
= [(68,0 - (2 * 1)) + 0,2] *
20,934
2
= 692,915 m
Berat = 692,915 m * (165 * 0,016) ton/m
= 1829,296 t/m
Jadi, Gaya Akibat Berat Sendiri Breakwater :
W
= W + W + W
= 20,451 t/m + 154,258 t/m + 1829,296 t/m
= 2004,005 t/m
Untuk jalur selebar 1 m, total berat breakwater :
W
= 2004005 kg
= W .A. K
dimana,
W = tekanan angin
= c.v2
= koefisien angin
= 0,00256
= kecepatan angin
= 50 knots
58
PERENCANAAN PELABUHAN
K = faktor keamanan
= 1,3
W = c*v
= (0,00256) * (50)
= 6,4 t/m
1,5 m
X
x
x
= 3,025 m 1,5 m
= 1,525 m
x1
1,525
= tg
= tg 33.69
= 2,288 m
Fw
Jadi,
Total Gaya Vertikal :
V = Akibat Berat Sendiri Breakwater
= 2004,005 t/m
Total Gaya Horizontal :
H = Akibat Beban Gempa + Beban Angin
= 601,202 t/m + 42,682 t/m
= 643,884 t/m
V tan
H
1,5
59
PERENCANAAN PELABUHAN
2004,005 tan 33,69
643,884
1,5
2,075
1,5 (OK!)
Syarat :
>2
M guling
22,2 m
68136,17
68,0
m
7147,112
>2
9,533 > 2
(Ok)
= H . (22,2/2)
= 643,884 * 11,1
= 7147,112 ton m
|e|
= 1/6 . B
= 1/6 * 68,0
= 11,333 m
<
M netto
V
68136,17 7147,112
2004,005
= 30,434
x
|e|
= B/2 -
|e|
|e|
= 3,566 m
= 3,566 m
( 68,02 )
30,434
<
= 11,333 m
60
(Ok)
PERENCANAAN PELABUHAN
iv. Terhadap Daya Dukung Tanah
M
W
V
+
Syarat :
F
M
W
=B*1m
= V . e
= 1/6 . 1 . B2
<
tanah
= 68,0 m2
= 2004,005 t/m * 3,566 m
= 1/6 * 1 m * (68,0 m)
7146,281
770,667
2004,005
68,0
= 7146,281 t
= 770,667 m3
tanah
12
12
= 29,471 + 9,273
= 38,744 ton/m3
= 0,039 kg/cm3
tanah
(Ok)
= 20,198 ton/m3
= 0,020 kg/cm3
tanah
(Ok)
tanah
Kesimpulan :
Dari kontrol stabilitas breakwater terhadap geser, guling, eksentrisitas dan daya dukung
tanah, ternyata breakwater tersebut cukup aman.
61