Laporan Praktikum Pengembangan Produk Baru
Laporan Praktikum Pengembangan Produk Baru
Laporan Praktikum Pengembangan Produk Baru
Kelompok 10 :
Faisal Muhazir
Minanda Fachladelcada Primara
Rosalina Ilmi A
Angela Histiya Gunawan
Euis Masitoh
Oki Mawarsari
240210130055
240210130056
240210130057
240210130058
240210130060
240210130061
1. Puding
Puding merupakan salah satu contoh koloid dengan fase pendispersi atau
fase kontinyu adalah cair (air), sedangkan fase terdispersinya adalah padat (bubuk
agar-agar). Puding adalah sejenis makanan yang terbuat dari pati, yang diolah
dengan cara merebus, mengukus, dan membakar (boiled, steamed, and baked)
sehingga menghasilkan gel dengan tekstur yang lembut. Pati dalam hal ini dapat
berupa agar-agar (atau pun bahan dasarnya seperti gum arab, rumput laut
karagenan dan lain-lain), tepung-tepungan atau hasil olahannya seperti roti, cake
dan lain-lain. Gelatin yang terkandung dalam puding merupakan emulgator yang
berfungsi sebagai pengemulsi dan pengikat air. Gambar 1 menunjukkan puding.
Nata de Coco
Pendinginan
Pencetakan
Puding Yeko
2. Simping
Simping merupakan salah satu bentuk produk makanan tradisional daerah
Purwakarta (Jawa Barat) dengan bahan baku utama tepung tapioka dan terigu
yang digolongkan sebagai makanan carnilan. Gambar 5 menunjukkan simping.
Proses Pengolahan
produksi. Dari aspek citarasa dan aroma, seduhan kopi akan sangat baik jika biji
kopi yang digunakan telah diolah secara baik.
3.2. Penyangraian
Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses sangrai
diawali dengan penguapan air dan diikuti dengan reaksi pirolisis. Secara kimiawi,
proses ini ditandai dengan evolusi gas CO2 dalam jumlah banyak dari ruang
sangrai. Sedang secara fisik, pirolisis ditandai dengan perubahan warna biji kopi
yang semula kehijauan menjadi kecoklatan. Kisaran suhu sangrai yang umum
adalah antara 195 sampai 205oC.
3.3 Tingkat Sangrai
Waktu penyangraian bervariasi mulai dari 7 sampai 30 menit tergantung pada
suhu dan tingkat sangrai yang diinginkan. Kisaran suhu sangrai adalah sebagai
berikut,
Suhu 190 195 oC untuk tingkat sangrai ringan (warna coklat muda),
Suhu 200 205 oC untuk tingkat sangrai medium (warna coklat agak
gelap)
Suhu di atas 205 oC untuk tingkat sangrai gelap (warna coklat tua
cenderung agak hitam).
3.4. Pencampuran
Untuk mendapatkan citarasa dan aroma yang khas, kopi bubuk bisa diperoleh
dari campuran berbagai jenis kopi atas dasar jenisnya (Arabika, Robusta, Exelsa
dll), jenis proses yang digunakan (proses kering, semi-basah, basah), dan asal
bahan baku (ketinggian, tanah dan agroklimat). Pencampuran dilakukan dengan
alat pencampur putar tipe hexagonal.
3.5. Penghalusan Biji Kopi Sangrai
Biji kopi sangrai dihaluskan dengan alat penghalus (grinder) sampai
diperoleh butiran kopi bubuk dengan kehalusan tertentu. Butiran kopi bubuk
mempunyai luas permukaan yang sangat besar sehingga senyawa pembentuk
citarasa dan senyawa penyegar mudah larut saat diseduh ke dalam air panas.
3.6. Pengemasan
Biji kopi sangrai atau kopi bubuk dikemas dalam kemasan aluminium foil
dan dipress panas. Kesegaran, aroma dan citarasa kopi bubuk atau kopi sangrai
akan terjaga dengan baik pada kemasan vakum supaya kandungan oksigen di
Keunggulan :
Mudah dan praktis dalam membuat kopi.
Produk unik karena terdiri dari campuran kopi arabika dan robusta.
Dapat mengatur banyaknya bahan tambahan dalam pembuatan minuman kopi
5. Kelemahan :
Tidak tahan lama apabila disimpan di udara terbuka karena dapat menyerap air
B. Mantau
Gambar 3. Mantou
1. Nama Produk : Mantou
2. Komposisi :
Terigu
Gula
Susu bubuk
Mentega putih
Ragi
Garam
Pengawet
Kalsium Propionat
Tepung Terigu, gula pasir, ragi, susu
3. Proses pengolahan:
1.MentegaCampur
tepung,
gula pasir, ragi dan susu hingga rata. Kemudian
putih dan
garam
tambahkan garam dan mentega putih.
Pencampuran
2.
Pencampuran dilakukan dengan tangan ataupun mixer, uleni hingga
elastis dibuktikan dengan cara tarik adonan melebar jika tidak putus berarti
Pendiaman 30
adonan sudah elastis.
3.
Diamkan selama 30 menit agar adonan mengembang.
adonan
sampai
4.
Jika sudahPengempisan
mengembang buang
gasnya
dengankempes
cara menekan adonan
5.
agar Fndus.
Potong-potong adonan sepanjang 4-5 cm dengan tebal 2 cm, kemudian
6.
Pendiaman 10
Pengukusan 30
Mantau
7.
8.
9.
Karakteristik Mantau:
Bentuk:
Warna: putih susu
Rasa: manis gurih
Aroma: khas roti
Tekstur: Empuk
Keunggulan Mantau
Merupakan produk siap saji sehingga cepat dan mudah dalam
penyajian
Memiliki umur simpan yang cukup panjang karena merupakan
produk beku
Produksi dilakukan di Fndustry yang kebersihan dan sanitasinya
baik
Pengemasan bersih sehingga kualitas menjadi lebih baik
Kemasan menarik dan informasi label lengkap
Kelemahan Mantau
Merupakan produk Fndustry sehingga membutuhkan alat untuk
10.
produksinya
Harga lebih mahal daripada produk curah
Saran
Produk mantau ini dapat ditambahkan varian isi rasa yang lain atau
warna
yang
lain
sehingga
konsumen
tidak
akan
bosan
C. Frozen Dough
1.
Bahan Pembuatan :
Tepung terigu
Margarin (mengandung antioksidan alfatokoferol, pewarna betakaroten)
Air
Mentega
Garam
Pengawet Kalsium Fropionate
3.
Proses Pembuatan
Semua bahan
Penimbang
an
Dough
mixing
Rounding
Molding
Pembekuan
Pengemasa
n
Frozen Dough
Penyimpanan
beku
Bentuk
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
Cara
Membuat
Roti
Mantau.
Available
http://membuatroti.com/roti-mantau/cara-membuat-roti-mantau/
at