Makalah Termodinamika Proses Reversibel Dan Ireversibel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Makalah Termodinamika Proses Reversibel

dan Ireversibel
Rabu, 15 Mei 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses suatu sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak mungkin
terjadi. Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi sistem tersebut
selalu naik atau tetap tidak berubah.
Lebih lanjut, jika suatu sistem terisolasi dalam keadaan demikian rupa sehingga
entropinya maksimum, maka sistem itu dalam keadaan seimbang. Hal ini disebabkan karena
setiap proses yang akan terjadi berkaitan dengan penurunan entropi, sehingga tidak mungkin
terjadi. Dengan perkataan lain, syarat untuk keseimbangan ialah bahwa entropinya harus
maksimum.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimanakah bentuk proses Reversibel dan Ireversibel?
2. Apakah yang dimaksud dengan Entropi?
3. Bagaimanakah Asas Kenaikkan Entropi?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, pembahasan materi dari makalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui bentuk proses Reversibel dan Ireversibel.
2. Mengetahui pengertian Entropi.
3. Mengetahui Asas Kenaikkan Entropi.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1. Bagaimanakah Bentuk Proses Reversibel dan Ireversibel?
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolakbalik. Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process). Proses yang dapat
dibalik arahnya dinamakan proses reversibel.

Proses reversibel adalah murni dan bersifat hipotesis. Berbagai proses yang
diidealisasikan sebagai proses reversibel adalah :
Tidak ada gesekan internal atau mekanis
Perbedaan suhu dan tekanan antara zat kerja dan lingkungan harus infinitesimal
Pemampatan atau pemuaian yang terbatas
Aliran arus listrik melalui tahan adalah nol
Reaksi kimia yang terbatas
Magnetisasi, polarisasi
Pencampuran dua sampel zat yang sama pada keadaan yang sama
Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses
ireversibel (irreversibel process). Proses tersebut berlangsung secara spontan pada satu arah
tetapi tidak pada arah sebaliknya. Proses yang tidak dapat dibalik arahnya dinamakan proses
irreversibel. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah.
2.2. Apakah Yang Dimaksud Dengan Entropi?
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama dengan kalor
yang diserap sistem dan lingkungannya dibagi suhu mutlak sistem tersebut (T). Entropi
adalah fungsi keadaan, nilainya pada suatu keadaan setimbang dapat dinyatakan dalam
variabel-variabel yang menentukan keadaan sistem. Asas kenaikan entropi dapat dinyatakan
bahwa entropi selalu naik pada tiap proses ireversibel. Karena itu dapat dikatakan bahwa
entropi dari suatu sistem terisolasi sempurna selalu naik tiap proses ireversibel.
Dalam proses adiabatik, dQ = 0, dan dalam proses adaibatik ireversibel dQ r = 0.
Oleh karena itu dalam proses adibatik reversibel, ds = 0 atau ini berarti bahwa entropi S tetap.
Proses demikian ini disebut pula sebagai proses insentropik. Jadi:
dQr = 0 dan dS = 0
Dalam proses isotermal reversibel, suhu T tetap, sehingga perubahan entropi

Untuk melaksanakan proses semacam ini maka sistem dihubungkan dengan sebuah
reservoir yang suhunya berbeda. Jika arus panas mengalir masuk kedalam sistem, maka Q r
positif dan entropi sistem naik. Jika arus panas keluar dari sistem Qr negatif dan entropi
sistem turun.
Contoh proses isotermal reversibel ialah perubahan fase pada tekanan tetap. Arus
panas yang masuk kedalam sistem per satuan massa atau per mol sama dengan panas
transformasi 1, sehingga perubahan entropi jenisnya menjadi :

Jika dalam suatu proses terdapat arus panas antara sistem dengan lingkungannya
secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu sistem dan suhu lingkungan adalah sama.
Besar arus panas ini yang masuk kedalam sistem atau yang masuk kedalam lingkungan
disetiap titik adalah sama, tetapi harus diberi tanda yang berlawanan. Karena itu perubahan

entropi lingkungan sama besar tapi berlawanan tanda dengan perubahan entropi sistem dan
jumlahnya menjadi nol. Sebab sistem bersama dengan lingkungannya membentuk dunia,
maka boleh dikatakn bahwa entropi dunia adalah tetap. Hendaknya diingat bahwa pernyataan
ini berlaku untuk proses reversibel saja.
Keadaan akhir proses irreversibel itu dapat dicapai dengan ekspansi reversibel. Dalam
ekspansi semacam ini usaha luar haus dilakukan. Karena tenaga dakhil sistem tetap, maka
harus ada arus panas yang mengalir kedalam sistem yang sama besarnya dengan usaha luar
tersebut. Entropi dalam gas dal proses reversibel ini naik dan kenaikan ini sama dengan
kenaikan dalam proses sebenarnya yang irreversibel, yaitu ekspansi bebas.
2.3. Bagaimanakah Asas Kenaikkan Entropi?
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi menyatakan bahwa Panas tidak bisa
mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah
tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan
tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi
hangat, dikatakan entropinya naik.
Dalam pembahasan proses-proses ireversibel dalam pasal terdahulu, didapatkan
bahwa entropi dunia (unuiverse) selalu naik. Hal ini juga benar untuk semua proses
ireversibel yang sudah dapat dianalisa. Kesimpulan ini dikenal sebagai asas kenaikan entropi
dan dianggap sebagai bagian dari hukum kedua termodinamika. Asas ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Entropi dunia selalu naik pada setiap proses ireversibel
Jika semua sistem yang berinteraksi di dalam suatu proses di lingkungi dengan bidang
adiabatik yang tegar, maka semua itu membentuk sistem yang terisolasi sempurna dan
membentuk dunianya sendiri. Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari suatu sistem
yang terisolasi sempurna selalu naik dalam proes ireversibel yang terjdai dalam sistem itu.
Sementara itu entropi tetap tidak berubah dalam sistem yang terisolasi jika sistem itu
mengalami proses reversibel.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolakbalik. Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses
ireversibel (irreversibel process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada satu arah
tetapi tidak pada arah sebaliknya.
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama dengan kalor
yang diserap sistem dan lingkungannya dibagi suhu mutlak sistem tersebut (T).
Dalam pembahasan proses-proses ireversibel dalam pasal terdahulu, didapatkan
bahwa entropi dunia (unuiverse) selalu naik. Hal ini juga benar untuk semua proses
ireversibel yang sudah dapat dianalisa. Kesimpulan ini dikenal sebagai asas kenaikan entropi
dan dianggap sebagai bagian dari hukum kedua termodinamika. Asas ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.

Entropi dunia selalu naik pada setiap proses ireversibel


3.2. Saran
Melalui pembahasan dari materi ini, kami menganjurkan supaya kita para pembaca
memahami dengan baik proses reversibel dan ireversibel serta mengetahui entropi dan asas
kenaikannya. Selain itu, kami juga menyarankan agar lebih giat membaca buku-buku yang
membahas materi ini agar dapat lebih menguasai materi ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ainie Khuriati Riza Sulistiati. 2010. Termodinamika. Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
http://nofitaridwi.blogspot.com/2012/04/artikel-termodinamika-ii-tugas-berkala.html
(Di akses tanggal 19 Desember 2012
LAMPIRAN 1
1.1 Pertanyaan
1. Jelaskan perubahan Entropi dengan menggunakan contoh soal!
2. Entopi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha.
Dari pernyataan diatas, jelaskan mengapa energi atau kalor tidak bisa diubah menjadi usaha?
3. Jelaskan rumus perubahan entropi dibawah ini!
1.2 Jawaban
1. Misal diambil contoh soal:
Mula-mula sebuah wadah berisi 0,3m3 gas nitrogen (anggap sebagai gas ideal) bertekanan 10
kPa dan suhu 250C dimampatkan sampai tekanan jadi dua kalinya dan volumenya menjadi
0,2m3. Tentukan perubahan entropi jenisnya!
Diketahui:
Keadaan awal : V1 = 0,3 m3, p1= 10 kPa= 104 Pa, T1= 250C = 298 K
Keadaan akhir : V2 = 0,2 m3, p2 = 20 kPa = 2 x 104 Pa
cp = 1,0416 KJ/kg
cv = 0,7448 KJ/kg
R= 296,93 joule/kgm-mol K
Ditanya: Perubahan entropi jenisnya (s2 - s1)?
Penyelesaian:
Untuk menghitung perubahan entropi, pertama-tama harus dihitung suhu pada keadaan akhir:

Perubahan entropi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

2. Diketahui:
Ditanya: penjelasan rumus diatas?
Penyelesaian:
Proses ireversibel (dQr = 0) dan proses reversibel (dS = 0) yang berarti bahwa entropi
S tetap. Jadi:
dQr = 0 dan dS = 0
Dalam proses isotermal reversibel, suhu T tetap, sehingga perubahan entropi:

Atau bisa ditulis:


3. Entopi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha.
Jelaskan mengapa energi atau kalor tidak bisa diubah menjadi usaha?
Jawab:
Karena ini sesuai dengan hukum ke 2 termodinamika yaitu hukum kekekalan energi. Bahwa
energi itu kekal, tidak semua energi atau kalor bisa diubah menjadi usaha 100%. Jika semua
itu terjadi, maka akan melanggar hukum kekekalan energi. sehingga sisa dari energi yang
tidak menjadi usaha itulah yang diubah menjadi energi lain yang disebut entropi. Jadi, energi
atau kalor tidak bisa diubah menjadi usaha sebab energi itu kekal.

Entropi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Es yang meleleh pada suhu ruangan merupakan contoh dari naiknya entropi,[note 1] dijelaskan
pada tahun 1862 oleh Rudolf Clausius sebagai kenaikan disgregasi molekul air pada es.[1]
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per
satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Mungkin manifestasi
yang paling umum dari entropi adalah (mengikuti hukum termodinamika), entropi dari
sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah
dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada
suatu sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses
reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi
tidak dapat dipakai untuk melakukan usaha pada proses-proses termodinamika. Proses-proses
ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah
menjadi kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama
kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam bentuk
panas buangan.
Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua termodinamika,
yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang terisolasi selalu bertambah atau tetap
konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah
proses tersebut cenderung akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu.
Entropi juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah
yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.
Entropi termodinamika mempunyai dimensi energi dibagi temperatur, yang mempunyai
Satuan Internasional joule per kelvin (J/K).

Kata entropi pertama kali dicetuskan oleh Rudolf Clausius pada tahun 1865, berasal dari
bahasa Yunani [entropa], - [en-] (masuk) dan [trop] (mengubah,
mengonversi[2][note 2] an
S RK =

S=

dQ
1
Q
=
dQ=

T T RK
T RK

Q yang terlibat
suhu transisi

S=

dQ
T
f

Sn 0 nrev = Srev =
i

dQ
= dS=Sf Sidan f keadaan keseimbangan
T
i

alam=( S)sist +( S)lingk 0


S

T2 T1

Proses-proses termodinamika
Mei 7
Posted by djukarna
Di dalam termodinamika dikenal ada 5 proses yaitu :
1. Proses pada tekanan konstan (isobarik)
2. Proses pada volume konstan (isokhorik)
3. Proses pada temperatur konstan (isotermal)
4. Proses adiabatis reversibel (isentropi)
5. Proses polytropis.
Sebelum kita membahas tentang kondisi pada masing-masing proses terlebih dahulu kita
ingat kembali beberapa persamaan persamaan yang berlaku seperti :
Persamaan gas ideal :
Perubahan energi dalam :

Perubahan entalpi :

Indek isentropis atau rasio panas jenis tekanan konstan terhadap panas jenis volume

konstan :

1. Proses tekanan konstan (isobarik)


Pada proses tekanan konstan, tekanan awal proses sama dengan tekanan akhir proses atau p1=
p2 . Bila p = C maka dp = 0. Pada diagram p-V dapat digambar sebagai berikut.

Kerja akibat ekspansi atau kompresi gas pada tekanan konstan dapat dihitung sebagai
berikut :
Perubahan energi dalam pada proses isobarik dapat dihitung :

Perubahan kalor pada proses isobarik dapat dihitung :

Dari persamaan gas ideal didapat :


dan

Sehingga :

Entalpi pada proses isobar :


2. Proses volume konstan (isokhorik)

Pada proses isokhorik, volume awal akan sama dengan volume akhir gas atau V1 = V2. Bila
V1 = V2 maka dV = 0.

Pada diagram p-V dapat digambar sebagai breikut :

Pada proses isokhorik atau volume konstan, tidak ada kerja yang diberikan atau dihasilkan
sistem, karena volume awal dan akhir proses sama sehingga perubahan volume (dV) adalah
0. Pada proses isokhorik semua kalor yang diberikan diubah menjadi energi dalam sistem.
Perubahan energi dalam pada proses isokhorik :

Kalor pada proses isokhorik :

Dimana dV = 0 sehingga dQ = dU = m.cv.(T2 T1)

Entalpi pada proses isokhorik :

3. Proses temperatur konstan (isotermal)


Pada proses isotermal, temperatur awal proses akan sama dengan temperatur akhir proses
atau T1 = T2 . kondisi ini menyebabkan dT = 0 sehingga perubahan energi dalam sistem (dU)
= 0.

Kerja pada proses isotermal dapat dihitung :

Dari hukum gas ideal :


Karena T = konstan maka p.V = konstan (C). sehingga

maka

m, R dan T konstan maka :

Didapat:

Perubahan energi dalam pada proses isotermal adalah 0 sehingga besar perubahan kalor akan
sama dengan kerja pada proses isotermal.

Perubahan entalpi pada proses isotermal :

4. Proses Isentropis (adiabatis reversibel)


Proses adiabatis reversibel adalah proses termodinamika dimana tidak ada kalor yang masuk
atau keluar dari sistem (adiabatis) dan proses ini mampu balik (reversibel) artinya tidak ada
hambatan atau gesekan. Pada kenyataannya proses ini tidak ada di alam, tetapi penyederhaan
yang demikian dapat mempermudah untuk menganalisa sistem. Pada p-V diagram dapat
digambarkan sebagai berikut.

Karena tidak ada kalor yang dapat masuk dan keluar dari sistem, maka tidak ada perubahan
kalor atau dQ = 0. Sehingga kerja yang diberikan atau dilakukan oleh sistem akan mengubah
energi dalam sistem. Proses ini berlangsung pada kondisi p.Vk = konstan. Dimana k adalah
rasio panas jenis pada tekanan konstan dengan panas jenis pada volume konstan atau sering
disebut juga sebagai index isentropis. Kerja pada proses adiabatis reversibel dapat dihitung
sebagai berikut :
Karena proses berlangsung pada kondisi p.Vk = C , maka:

sehingga :

Perubahan energi dalam sistem adiabatis reversibel :

Tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem sehingga :

Entalpi pada proses adiabatis reversibel :


Entalpi proses adiabatis reversibel adalah massa dikali panas jenis tekanan konstan dan
dikali dengan delta temperatur. Dari mana asalnya coba turunin sendiri. Petunjuk dQ = 0
untuk proses ini.

5. Proses polytropis
Proses polytropis adalah proses termodinamika dengan index isentropis k = n dimana n > 1
atau p.Vn = C. Proses ini sama dengan proses adiabatis reversibel hanya dibedakan jika pada
proses adiabatis, kalor tidak dapat keluar atau masuk ke sistem, tetapi pada proses ini kalor
dapat berubah (dapat keluar masuk sistem). p V diagram untuk proses politropis sama
dengan p-V diagram proses adiabatis.
Kerja pada proses politropis adalah sama dengan kerja pada proses adiabatis reversibel,
hanya k diganti dengan n dimana n > 1.
Karena proses berlangsung pada kondisi p.Vn = C , maka

sehingga :

Perubahan energi dalam sistem politropis :

Perubahan kalor dalam sistem politropis :

Bila n pada proses politropis sama dengan 1 maka proses akan berjalan mengikuti proses
isotermal, sedangkan bila besar harga n = k, maka proses akan berjalan berdasarkan proses
adiabatis reversibel dan bila n sama dengan 0, maka harga vn akan sama dengan 1 sehingga
proses akan mengikuti proses tekanan konstan.

Anda mungkin juga menyukai