Diktat - Ekorek Sep 08 - 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 37

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

I.PENDAHULUAN
Tinjauan Kelayakan suatu Proyek dari sisi Ekonomi adalah salah satu syarat
penting dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek Teknik Sipil, dan bahkan
Proyek bentuk lain. Apalagi bila proyek tersebut cukup besar dari segi dana, dan
melibatkan masyarakat. Syarat lain yang cukup vital adalah layak social, layak
lingkungan (amdal), dan layak kekokohan.
Analisa Ekonomi suatu proyek sangat penting ,karena dapat mempridiksi terlebih
dahulu bahwa proyek tersebut menguntungkan atau tidak. Dengan demikian , dana
yang cukup besar dapat diselamatkan sebelum terkanjur tertanam pada suatu proyek
yang ternyata rugi.
Analisa Ekonomi juga dapat digunakan untuk memilih / menentukan rencana
proyek yang paling menguntungkan. Tetapi, analisa ekonomi tidak selalu benar
dalam menentukan kelayakan proyek. Hal ini karena banyak unsur yang harus
diambil berdasar prediksi, asumsi yang lazim dan perkembangan perekonomian
lapangan. Sehingga bila prediksi, asumsi salah apalagi kondisi perekonomian tidak
mendukung, maka hasil analisanya akan salah. Tetapi dengan pengalaman,
pengambilan asumsi yang lazim, prediksi yang tepat, serta kondisi ekonomi yang
mendukung analisa ekonomi sangat membantu.
Analisa Ekonomi , perhitungannya tidaklah sulit. Tetapi kadang kala, penetapan
unsur unsur untuk menunjang perhitungan yang terkait dengan teknis, Operasi
dan Pemeliharaan, umur rencana, teknis pelaksanaan, waktu pelaksanaan,prediksi
benefit (pemasukan) lah yang sulit. Sehingga bisa jadi akan menyebabkan kesulitan,
atau kesalahan hasil perhitungannya.
Dalam Ekonomi Rekayasa ini, akan dipelajari Kreteria Peninjauan Investasi : NPV,
IRR, dan NBC, berikut pengertian penunjangnya. Hal ini disampaikan
(NPV,IRR,NBC) karena formula tersebut sering digunakan dalam aplikasi
lapangan, dan diyakini hasilnya cukup handal.
Analisa Ekonomi Teknik ( Ekonomi Rekayasa) sering merupakan bagian dari
kegiatan Feasibility Study dari suatu proyek , tetapi sering juga merupakan
kegiatan tersendiri.

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Sasaran :
Pada bab ini dibahas tentang dasar-dasar pengertian Ekonomi Rekayasa,
kegunaan analisa ekonomi, kaitan antara Proyek-Manfaat, dan Unsur
penunjang (sumber), serta Prinsip Penetepan Proyek.

Dasar-dasar Pengertian
Prinsip Ekonomi Untuk Proyek :
Penggunaan dana sekecil-kecilnya, menghasilkan manfaat sebesar-besarnya.
Kemudian perlu ditambah dengan tidak mengganggu lingkungan & sosial
Ekonomi Rekayasa
:
Analisa ekonomi (Benefit- Cost Analysis) yang penerapannya lebih
difokuskan pada bidang keteknikan atau rekayasa

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

1.1. Definisi
Suatu Proyek yang dilaksanakan, dapat dipastikan mempunyai tujuan baik
yang bersifat profit maupun non profit (sebut manfaat). Proyek tidak akan
dapat dilaksanakan bila tidak disupport oleh penunjang (sumber).
Hubungan suatu Proyek, sumber dan manfaatnya dapat digambarkan sebagai
berikut :

SUMBER

PROYEK

MANFAAT

Proyek : Kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam


bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk
mendapatkan Benefit (kemanfaatan).
Proyek : dapat berbentuk :
- Invenstesi Baru : waduk, GOR, Jalan Tol baru, yang
semula belum ada.
- Rehabilitasi :(pembangunan konstruksi yang sudah ada
di rehabilitasi agar berfungsi dan bermanfaat normal
kembali)
- Pengembangan: konstruksi yang sudah ada,perlu
pengembangan agar mempunyai benefit yang lebih.
Sumber : Hal-hal yang dapat bersifat unsur utama dan atau penunjang, untuk
terlaksananya suatu pekerjaan. Secara teknis yang termasuk sumber
ada 5 hal, tetapi kenyataan di lapangan ada 6 hal yang sangat
dominan.
Keenam sumber yang dominant
1. Barang-barang modal /dana
2. Tanah / lahan / ruang
3. Tenaga Kerja
4. Alat
5. Waktu
6. Politik

tersebut adalah:
: rumah, mesin, uang, sarana
: ada tempatnya (space)
: tenaga pelaksana, tenaga menengah, tenaga
ahli
: sederhana, berat, canggih
: penyelesian proyek, umur proyek
: lebih ke perilaku politik (executif)

Manfaat/ Benefit:
Kegunaan dan atau keuntungan setelah proyek tersebut selesai. Atau
hasil produk dari suatu proyek yang bisa dijual atau dinikamati
Manfaat dapat bersifat :
3

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

1. Langsung :
Yaitu: Begitu proyek selesai dibangun, langsung ada manfaat /
keuntungannya.
Contoh : Bendungan, begitu selesai, dapat mengairi sawah,
panen meningkat
Jalan Tol begitu selesai, dapat dilewati kendaraan,
dan menghasilkan uang.
Rumah sakit, pelabuhan ,dll
2. Tidak Langsung :
Setelah beberapa waktu dari saat proyek selesai dibangun, baru
terasa manfaatnya
Contoh : Tanggul banjir : setelah proyek selesai dibangun,
bartahun-tahun kemudian berhasil tidak banjir/
bermanfaat mengatasi banjir, maka masyarakat baru
yakin manfaatnya, dan kemudian harga tanah naik)
3. Dapat diukur :
Manfaat proyek yang dapat diukur/ dihitung Setelah ada Proyek
Bendung hasil panen naik, income petani bertambah sebesar Rp
x / tahun. Atau areal yang terairi makin luas, panen meningkat
dan tambahnya manfaat proyek dapat diukur.
4. Tidak dapat diukur :
Manfaat proyek dapat dirasakan tapi tidak dapat diukur/ dihitung
Listrik masuk desa : Setelah Proyek selesai, TV, Radio ,
informasi cepat masuk desa. Program Pemerintah terlaksana
cepat. Listrik : membuat anak-anak rajin belajar, peningkatan
kepandaian anak-anak desa. Kepandaian, kenikmatan tidak bisa
diukur, tetapi bisa dirasakan dan diyakini ada manfaatnya.

1.2. Prinsip Pemilihan Proyek


Bila seorang pengambil keputusan harus memilih Proyek A atau B, maka
hal-hal berikut harus dipertimbangkan :
1.
2.
3.
4.
5.

Nilai urgensi / kepentingan / manfaat proyek


Biaya termurah, tetapi dapat dipertanggung jawabkan.
Tingkat pengembalian modal tinggi / optimis
Tingkat resistensi lingkungan rendah, kalau bisa bahkan tidak ada
Sumber yang tersedia sesuai / ada di lingkungan tersebut.

Dalam kenyataan, pada pemilihan 2 atau lebih proyek, tidak selalu kelima
hal tersebut ada pada salah satu proyek. Bila demikian, maka sering
dilakukan scoring (penilaian) dengan pembobotan skala tertentu. Dan bila
skala nilai besarnya mewakili yang baik, maka proyek dan jumlah nilai
4

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

yang terbesar layak untuk dipilih. Pada proyek besar pada kenyataannya
tidak hanya ditinjau dari sisi ekonomi saja , tetapi perlu juga ditinjau dari
sisi yang lain. Misalnya tingkat manfaat terhadap masyarakat, tingkat
pengaruh terhadap peningkatan ekonomi/ pembangunan masyarakat,
keterkaitan dengan proyek lain, daya tarik investor, dll. Sering tinjauan ini
menggunakan multikreteriia.

1.3. Kegunaan Analisa Ekonomi dalam Proyek


suatu proyek disamping perlu ditinjau kekokohan, keamanan, social dan
lingkungan, perlu pula ditinjau dari sisi ekonomi. Analisa ekonomi/
perhitungan financial proyek berdasar, asumsi dan prediksi cost, benefit dan
interest, dapat berguna dalam proyek sbb:
1. Mengetahui tingkat keuntungan Proyek
2. Menghindari biaya tinggi / boros
3. Menentukan investasi yang paling cocok
4. Menentukan prioritas proyek
Dengan demikian, pengguna jasa atau seorang/ institusi yang mempunyai proyek akan
sangat terbantu, karena dapat menyiapkan berapa dan kapan investasi yang harus di
sediakan. Akan mengetahui ancar-ancar interest yang logis dan bahkan dapat menentukan
proyek yang cocok atau prioritas proyek yang diutamakan. Asumsi dan prediksi memang
tidak selalu benar, dan oleh karena itu hasilnya pun tidak sesuai kondisi kenyataan.
Pengalaman dan referensi beberapa proyek sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang
baik. Disamping hal-hal tersebut diatas , umur rencana (umur proyek) juga sangat penting
dalam perhitungan ini.

Pemantapan / Evaluasi :
1. Sebutkan kaitan antara Sumber,Proyek dan Manfaat.
2. Sebutkan contoh-contoh manfaat proyek :
a. Langsung
b. Tidak Langsung
c. Dapat Dihitung :
d. Tidak dapat dihitung
3. Sebutkan Prinsip memilih satu proyek diantara beberapa
mungkin dibangun

proyek

yang

II. LANGKAH PENETAPAN PROYEK

Sasaran :
Agar mahasiswa mengetahui langkah penetapan suatu proyek dan hal-hal yang harus
diperhatikan baik dari sisi teknis, non teknis
5

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Sebelum mengetahui langkah penetapan proyek, ada baiknya mengetahui terlebih


dulu tipe proyek. Langkah penetapan proyek lebih ditekankan pada pemilihan suatu
proyek dari belum ada proyek. Sehingga beberapa tahapan kegiatan berikut harus
dilakukan

2.1. Tipe Proyek


Istilah berikut sering dilontarkan atau telah popular di masyarakat, yaitu :
1. Proyek Profit, yaitu : proyek yang semata-mata berorientasi pada keuntungan
material
2. Proyek non Profit, yaitu : proyek yang berorientasi bukan pada keuntungan
materiil semata. Tetapi bisa jadi hanya untuk kepentingan masyarakat
Sering juga disebut/ diistilahkan juga Proyek Swasta untuk proyek (profit), dan
proyek Pemerintah untuk non Profit (pemerintah)
2.2. Langkah Penetapan Proyek
Tahapan proyek secara keseluruhan (utuh) dari awal/ gagasan sampai dengan
operasional dan evaluasi biasanya mengikuti alur SIDIACOMME yaitu:
S

Survey

Investigation

Design

La Land Acquisition
C

Construction

Operation

Maintenance

Monetoring

Evaluation

Untuk mengadakan, memilih, dan kemudian menetapkan suatu Proyek, langkah berikut
sering dilakukan :
1. survey dan Indentifikasi Proyek (Recognisance potensi/ alternatif)
2. proyek yang cukup besar, perencanaan bisanya dilakukan dua tahap, yaitu: draft dan
final desain. Sebelum dilakukan tahap berikutnya (final) Feasibility Study (Studi
Kelayakan) harus dilakukan. Yaitu meninjau kelayakan : Teknis, non Teknis,
dana/sumber (Ekonomi), dll

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

3. Pemilihan Proyek,
4. Berikutnya adalah Perencanaan dan Pelaksanaan,dst
2.2.1. Survey dan Identifikasi Proyek
Dalam tingkat survey dan Identifikasi ini kegiatan meliputi :
a. Melihat/mengenal potensi yang ada di lokasi yang ditetapkan
b. Menonjolkan beberapa alternatif yang mungkin, tetapi masih secara makro
c. Mengidentifikasi hal-hal yang menunjang :
- Material setempat
- Acces Road
- Fasilitas sarana prasarana
d. Mengidentifikasi hal-hal yang tidak menunjang/halangan
- Potensi sarana /prasarana yang tidak menunjang
- Resistensi masyarakat
e. sering juga sudah diidentifikasi hal-hal teknis dan topografi
Sering hal ini disebut : Recognizance Project.
Pada tingkat ini belum ada rekomendasi yang mengarah pada proyek tertentu.
2.2.2. Perencana
Untuk proyek yang besar perencanaan biasanya dilakukan dua tahap, yaitu: draft
dan final desain. Pada Draft Desian pada umumnya data hasil Identifikasi teknik belum lengkap. Sedangkan final desain adalah desain yang telah memperhatikan
data teknik lengkap dan masukan-masukan lain yang perlu.
2.2.3. Feasibility Studi (Studi Kelayakan)
Kegiatan untuk meninjau kelayakan suatu proyek. Dalam kegiatan ini akan
meninjau (mungkin) beberapa alternatif proyek, untuk direkomendasikan satu
proyek yang paling layak, atau dapat meninjau suatu proyek tertentu layak atau
tidak.
Kegiatan ini bisa dilaksanakan pada tahap tersendiri, tetapi dapat juga
dilaksananakan simultan dengan saat desain. Hasil draft desain sudah dapat
digunakan untuk kegiatan analisa ekonomi, dan dampak social.
Dalam studi kelayakan ini, peninjauan meliputi :
- Aspek Teknis
- Sumber-sumber lain
- Aspek non Teknis
- Pendanaan, dan atau Ekonomi, serta
- Lingkungan: gangguan bising,polusi,penyakit,dll.
Aspek Teknis

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Tinjauan aspek teknis ini meliputi :


- Hal-hal yang berkaitan dengan kekokohan konstruksi
- Fungsi atau kemanfaatan konstruksi/proyek
- Sisi Pelaksanaan Konstruksi
Kekokohan Konstruksi :
- Pondasi (sifat tanah, bentuk/tipe konstruksi).
- Struktur stabilitas, keamanan
Fungsi/Kemanfaatan :
- Tingkat manfaat proyek (lokal, regional, nasional)
- Penunjang yang ada (yang telah ada), atau baru
- Fital,bahaya, perlu koneksi dengan proyek lain
- Cara pendistribusian produk, jarak dengan konsumen.
Pelaksanaan :
- mudah, sedang, sulit
- mengganggu lingkungan / tidak
- alat-alat yang akan digunakan bisa masuk tidak, sebaiknya alat apa yang cocok.
- perlu sarana/prasarana khusus atau tidak

Sumber-Sumber Lain :
- Sumber yang perlu diperhatikan meliputi :
- SDM yang ada
- Material setempat
- Acces Road : jalan utama, menuju lokasi
- listrik, air, telpon
Sarana : - areal penunjang kerja: untuk barak, bengkel, tendon material, suplai
power, dll
Aspek non Teknis
Aspek ini meliputi sosial, institusi, atau hal-hal yang bersifat kualitas.
a). Aspek Institusional :
- Masalah organisasi masyarakat dan Pemerintah
- Sejauh mana organisasi-organisasi tersebut menunjang proyek, memberi
kemudahan atau bahkan menghambat/menolak.
- Ijin-ijin, prosedur sewa tanah dll
b). Aspek Sosial :
Aspek ini lebih cenderung kepada pemikiran terhadap masyarakat. Proyek
tersebut akan berguna/bermanfaat terhadap masyarakat setempat atau tidak.
8

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Misal : memerlukan tenaga setempat, tidak mengganggu ketenangan,


masyarakat diuntungkan dengan adanya proyek tersebut atau tidak,
dll
Hal ini akan bisa muncul, lebih baik Proyek A dari pada Proyek B dsb.
c). Aspek Eksternal :
Hal-hal yang lebih menyangkut keuntungan atau kerugian yang tidak langsung
Misal : Program pendidikan yang berhasil, mengakibatkan penduduk
pintar/mengerti. Orang yang pintar dapat membina keluarganya
dengan baik. Disamping itu program-program pemerintah dapat
dengan mudah dimengerti penduduk lebih luas. Program lebih besar
dapat terlaksana dengan mudah.
Tinjauan tentu saja- dipikirkan untuk sebelum pelaksanaan ,pada saat
pelaksanaan ,dan setelah proyek selesai.
Pendanaan dan Atau sisi Ekonomi
Tinjauan ekonomi, yaitu perhitungan berdasar kelayakan Ekonomi yang biasanya
dengan kriteria investasi NPV, IRR, dan NBC, serta pendanaannya. Dalam analisa
ini, harus juga dikaitkan dengan tingkat bunga, kondisi ekonomi secara umum, asal
dana, dll. Asumsi dan prediksi cost- benefit harus dilakukan hati-hati. Perhatian
yang tajam harus dilakukan terhadap unsur lain misalnya unsur rencana, organisasi,
penyusutan alat, system operasi dari maintenance, dll. Hal ini akan sangat
mempengruhi besarnya cost dan benefit dan kemudian akan berpengaruh layak
tidaknya suatu proyek dari sisi ekonomi.
Lingkungan
Lingkungan ini meliputi analisis dampak lingkungan yang meliputi aspek sumber,
pelaksanaan, maupun operasional nantinya. Dampak lingkungan lebih ditekankan
pada sejauh mana dampak negatif terhadap lingkungannnya dan masyarakat sekitar.
2.2.4. Pemilihan Proyek
Untuk menentukan proyek yang akan dipilih, perlu diperhatikan hal berikut :
1. Yang paling menguntungkan secara ekonomi
2. Yang paling baik secara teknis
3. Yang paling minim sisi negatifnya.
Dengan mengetahui investasi, benefit dan costnya, maka akan dapat dihitung
dengan kriteria Investasi NPV, NBC, dan IRR yang kemudian dapat ditentukan
proyek yang paling menguntungkan secara ekonomi. (yaitu dengan
membandingkan beberapa alternatif proyek). Tetapi unutk proyek untuk proyek
yang cukp besarsering pemilihan proyek tidak hanya ditinjau dari sisi ekonomi saja,
tetapi harus ditinjau terhadap factor lain, misalnya pengaruh terhadap
pengembangan lebih lanjut, unsure utama atau tidak,meningkatkan kesejahteraan
masyarakat atau tidak,dll. Tinjauan menyeluruh ini sering digunanakan dengan
multikreteria.
9

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

2.2.5. Pelaksanaan.
DalamPelaksanaan suatu proyek, hal-hal yang perlu disiapkan meliputi antara lain :
- Gambar detail
- Skedule pelaksanaan
- Skedule pendanaan
- Skedule alat
- Teknik Pelaksanaan
- Pengendalian mutu
- Keamanan pelaksanaan dan monitoring evaluasi
Keterlambatan pelaksana yang cukup panjang akan mempengaruhi mulai
operasionalnya proyek tersebut. Pengunduran mulainya opeasi akan menunda
pemasukan dana (benefit). Hal ini akan mempengaruhi kelayakan ekonomi yang
telah dihitung sebelumnya.
- Evaluasi :
1. Sebutkan tipe proyek
2. Buat bagan alir langkah penetapan proyek
3. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam Recagnizance proyek
4. Sebutkan hal minimal yang ditinjau pada kegiatan Feasibility .

III. INVESTASI, COST DAN BENEFIT


Sasaran :
Agar mahasiswa mendapat pengertian unsur-unsur/istilah penting dalam
ekonomi rekayasa, serta dapat membayangkan dengan mudah mekanisme
keluar masuknya dana suatu proyek.

3.1.

Investasi

Dana yang dikeluarkan untuk suatu proyek yang bersifat


sebagai modal, atau dana yang ditabungkan untuk dinikmati di
waktu yang akan datang (umur proyek). Perubahan bentuk
dana ke yang lain untuk maksud mendapat keuntungan di
waktu yang akan datang. Biasanya investasi bernilai jauh lebih
besar dari pada nilai Cost.
Investasi dapat dibedakan menjadi :
Investasi Tetap : Gedung, mesin, mobil, alat penunjang.
Investasi Bergerak/hidup : Perkebunan, Peternakan, dll

10

Ekonomi Rekayasa
3.2. Cost (Biaya)

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT
Dana yang dikeluarkan untuk biaya pelaksanaan
kerja(operasional) termasuk di dalamnya dana Exploitasi dan
Pemilikan (E & P), atau Rehabilitasi.
Cost dapat dibedakan menjadi :
Cost Tetap : upah, E & P rutin, THR, Rehabilitasi, dll
Cost variable : listrik, telephon, PAM, transportasi.
Sedangkan cost dalam pengertian lebih luas (pengeluaran)
meliputi pajak, asuransi tenaga,dll

3.3. Benefit

Benefit sering disebut kemanfaatan, yaitu hasil produksi yang


dapat dinikmati atau dijual.
Kemanfaatan, bisa bernilai kuantitatif (terukur), dan bisa
bernilai kualitatif (tidak dapat diukur). Benefit bisa bersifat
langsung, ataupun tidak langsung.
Contoh :
Sebelum ada proyek, areal sawah yang terairi hanya 20 Ha, dan
panen 3 ton/ha/1x dalam 1 thn.
Setelah ada proyek, areal terairi menjadi : 40 Ha, dan dapat
panen 5 ton/ha/2x dalam 1 thn. Maka benefitnya (manfaat
setelah ada proyek) adalah : Selisih nilai jual hasil panen dalam
1 tahun tersebut.

Jalan tol mempunyai benefit/ pemasukan sebesar jumlah


pembayaran tol oleh mobil/ kendaraan yang masuk. Tol (dapat
diukur), disamping itu, bagi pengendara dijalan tol merasa
nyaman tidak stress terjebak macet (tidak bisa diukur).

Rehabilitasi :
Dana yang dipergunakan untuk perbaikan suatu proyek agar berfungsi kembali.

Normalisasi :
Dana yang dipergunakan untuk perbaikan suatu proyek agar berfungsi normal kembali.
Investasi, biasanya ditanam diawal Proyek, tetapi bisa juga Investasi tambahan ditengah
proyek, yang hal ini biasanya untuk pengembangan proyek atau penyelesaian proyek
tahap berikutnya. Cost biasanya di awal tahun saat operasional selama program masih
berjalan/kerja. Bisa juga di saat-saat tertentu (tidak setiap tahun) tetapi tidak diakhir
tahun. Sedangkan benefit adalah kemanfaatan/keuntungan yang didapat selalu diakhir

11

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

tahun. Kecuali hal-hal tertentu, sebagai contoh perhatikan penempatan Investasi, Cost
dan Benefit berikut :
3.4 Cash Flow :
Gambaran/catatan alir keluar dan masuknya dana dalam suatu proyek. Cash Flow yang
dikaitkan dengan waktu proyek, dapat digambarkan seperti berikut.

Cash Flow :
I
C
1

C
2

3
B

R
C

C
4
B

C1
5

C1
6

C1

B
B1

B1

B1

B1

Keterangan :
1,2,3 : menunjukkan tahun ke 1,2,3..
I : Investasi, diawal Thn 1. Bisa juga misalnya ada investasi lagi (I1) diawal thn 4
dengan maksud pengembangan proyek
C : Cost diawal thn 2, 3, dst sampai dengan diawal thn 8 (nilainya bisa tetap sepanjang
proyek).
C1 adalah cost yang kadangkala untuk membedakan nilainya tidak sama dengan
C sebelumnya. Dengan kata lain nilai costnya (oleh karena sesuatu) mengalami
kenaikan (tidak tetap sepanjang proyek).
R : Rehabilitasi, tidak setiap tahun, misalnya diawal thn 5 ada rehabilitasi karena mesin
rusak dsb.
B & B1 : Benefit, selalu diakhir tahun. B B1 untuk memberi gambaran bahwa nilai
benefit mengalami peningkatan atau bahkan menurun.
Dalam contoh umur proyek 8 tahun.

Evaluasi :
1. Sebutkan definisi Investasi, Cost, dan Benefit.
2. Gambarkan Cash Flow suatu proyek bila diketahui :
Lama proyek : 5 thn, Investasi : A, Operasional B awal thn ke 2 dan pemasukan C.
12

Ekonomi Rekayasa

IV.

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

KRITERIA INVESTASI

Sasaran :
Setelah mengetahui dasar-dasar pengertian dan istilah-istilah penting dalam
ekonomi rekayasa, maka pada bab ini ditunjukkan formula perhitungan dari
berbagai cara ( NPV,NBC,IRR), agar mahasiswa dapat menghitung suatu
proyek menguntungkan atau tidak.

4.1

Future Value (FV) dan Present Value (PV).


Pengertian FV adalah nilai yang akan datang atau nilai diakhir proyek. Sedangkan
PV adalah nilai sekarang.
Sebelum dibahas FV dan PV lebih lanjut, perlu diketahui terlebih dulu pengertian
Bunga dan Rate of Return.
Sebelum membicarakan formula NPV, NBC dan IRR, perlu kiranya di mengerti
terlebih dulu apa yang dimaksud dengan Future Value (FV), Present Value (PV),
dan Interest (i).
Bunga dan Rate of Return (i)
Interest (bunga):
The fee that a borrower pays to lender for use of his or her money.
Interest rate ( Tingkat bunga):
The prosentage of money being borrowed that is paid to the lender on some time
basis
Sekarang (tahun ke o) kita meminjamkan uang Rp. 1.000.000,- kepada seseorang
selama t tahun, dengan syarat orang tersebut membayar Rp.150.000,- / Tahun
sebagai bunga.
Tahun
0
1
2
3
4

Pinjaman (M)
1.000.000

Besarnya Bunga (Bi)


150.000
150.000
150.000
150.000

Keterangan
Awal tahun
Akhir tahun
Akhir tahun
Akhir tahun
Akhir tahun

13

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

M
0

2
Bi

Bi

3
Bi

4
Bi

Bunga (Bi) = i * M
(M = Modal, atau besar pinjaman)
i =

Bi
150.000
=
= 15 %
M
1.000.000

Hal ini berarti besarnya tingkat bunga (i) = 15 % / tahun


Dilain Pihak :
Seseorang memasukkan Investasi ke dalam suatu usaha sebesar Rp.1.000.000,- yang
memberikan keuntungan tetap Rp.150.000,- / tahun. Dalam hal ini dikatakan investasi
tersebut memberikan rate of return atau rendemen sebesar 15 % / tahun
Pada kenyataan di lapangan, sering dalam usaha, rate of return tidak diterima langsung
setiap tahunnya, tetapi otomatis dimasukkan lagi sebagai investasi. Sehingga nilai Bi
berubah dari tahun ke tahun.
Pada setiap akhir tahun nilai Bi (untuk i = 15 %) adalah sbb :
Bi = I * M
Bi = 15 % 1.000.000 = 150.000
M1 = M0 + B1 = 1.000.000 + 150.000 = 1.150.000
Bi2 = 15 % * 1.150.000 = 172.500
M2 = 1.150.000 + 172.500 = 1.322.500
..
Mn = Mn-1 + Bin
Bila perhitungan tersebut di Tabelkan adalah sbb :
Tahun

Investasi
(Mi)

0
1
2
3
4

1.000.000
1.000.000
1.150.000
1.322.500
1.520.875

Rate of Return
Rp
(Bi)
150.000
172.500
198.375
228.131,25

Investasi
Tambahan
150.000
172.500
198.375
228.131,25

Investasi +
Rate of Retrun
Akhir Tahun
1.150.000
1.322.500
1.520.875
1.749.006,25

14

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Future Value (FV)


Adalah nilai yang akan dating. Dari table diatas dengan Investasi Mo = Rp. 1.000.000,00
dengan rute of return i=15 %, maka FV akhir tahun ke-4 adalah Rp. 1.749.006,25
Atau dari tabel diatas secara umum dapat dijelaskan sbb:
Sebut : Investasi P, dengan Rate of Return i, maka setelah 1 tahun nilainya (P) adalah:
P1 = P + i P = P (1+i)
Setelah 2 tahun, nilai (P) menjadi:
P2 = P1 + i P1 = P (1+i) + i P (1+i)
= P (1+i) (1 +i) = P (1+ i)2
Dengan cara yang sama, maka setelah t tahun, nilai (P) dapat dirumuskan sbb:
Rumus Umum : Pt = P (1 + i)t
Dimana:
(1+i) : factor pengali : compounding Factor
Pt
: nilai pada akhir tahun ke t atau disebut Future Value

Atau rumus diatas dapat ditulis ulang menjadi :

FV = PV (1 + i )t
FV = Future Value
PV = Present Value
(1 + i )t = factor pengali
Present Value (PV)
Adalah: nilai sekarang, dapat diartikan kebalikan dari FV,dan Present Value dapat ditulis
sebagai berikut :

PV =

Dimana :

1
(1 i)t

FV
(1 i )t

atau

P =

P'
(1 i )t

: discounting factor / factor pembagi

Dalam perhitungan selanjutnya dapat dibedakan PV Cost dan PV Benefit.


Contoh:

P
15

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Bila P=1000 dan i=10%, maka P=P(1+i)3


P= 1000(1+0.10)3= 1331
1

Bila C=2200 dan i=10%, maka C=C/(1+i)3


P= 2200/(1+0.10)3= 1652.898

Contoh diatas adalah nilai Future Value dan Present Value untuk Single Deposit , atau
Deposit Tunggal. Contohnya adalah Investasi, Rehabilitasi.
Sedangkan bentuk deposit lain adalah: Deposit tahunan dengan jumlah tetap menerus
(annual constant deposit continue), dan Deposit tahunan dengan jumlah tetap sebagian
waktu (annual constant deposit incomplete ( discontinue/part time). Formulanya sbb:

FUTURE VALUE ( FV )
1. Single Deposit
I

I = I ( 1+i) n
2. Annual Constant Deposit Continue
C
C

C
1

C
3

C
n

C= C ((1+i)n-1)/i

16

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

3. Annual Constant Deposit Part Time

2
B

3
B

j
B

n
B
B

B=B ((1+i)n-(1+i)n-j)/i

17

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Latihan :
EKONOMI REKAYASA
Latihan FV dan PV
A

Single Deposit

Hitung nilai FV dan PV berikut :


1.

I1

I2

P'

Bila : I1 = 2I2; i = 10%


a) Hitung nilai P' = ? (dalam I2)
b) Bila diketahui I2 = 0,5 juta, dan i = 15%, berapa nilai P'
2.

I1

2I2

P'

5
B

Bila I1 = 2I2 = 3E; i = 10%


dimana Benefit (B) = 5E dengan i = 10% seperti tergambar pada cash flow tersebut.
Ternyata diketahui E = 1 juta
a) Berapakah nilai P'
b) Bila iI,E = 10%, iB = 15%, berapa PV ?
c) IRR (belum)
3.

I1

3I2

4
B

5
B

I1 = 2; I2 = 0,5; E = 0,5
B = 4, i = 10% (untuk semua)
Hitung Prosen Value (P) = ?
m

Catatan :

P=
o

P'
(1 + i)n

18

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT
Jawaban Latihan FV dan PV

1.

I1

I2

P' = ?

I1 = 2I2, i = 10%
a) P' = I1' + I2'
I1' = I1.(1 + i)n= 2.I2.(1,10)5 = .....
I2' = I2.(1 + i)n= I2.(1,10)3 = .....
P' = .....
b) I2 = 0,5; i = 15%
I1' = I1.(1 + i)5= 2.I2.(1,15)5 = 1.(1,15)5 = .....
I2' = I2.(1 + i)3= 0,5.(1,15)3 = .....
P' = .....
2.

I1

2I2

P' = ?

5
B

I1 = 2I2 = 3E; i = 10%


B = 5E; i = 10%; E = 1
I1 = 3E = 3 juta
2I2 = 3E
B = 5E = 5 juta

I2 = 1,5E = 1,5 juta

P' = I1' + 2.I2' + E' - B' - B'


I1' = I1.(1 + i )n= 3.(1,10)5= .....
(2I2)' = 2.I2.(1,1)n= 3.(1,1)4= .....
E' = E.(1,1)n= 1.(1,1)2= .....
B(1)' = B.(1,1)n= 5.(1,1)1= .....
B(2)' = B.(1,1)n= 5.(1,1)0= 5
P' = ..........

19

Ekonomi Rekayasa

3.

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

P
I1

3.I2

I1 = 2; I2 = 0,5; E = 0,5
B = 4, i = 10%
P=?
P=

PI =

P3I2 =

PE =

PB(1) =

P'
(1 + i)n
I1
(1 + i)

3.I2

(1,1)
E
(1,1)

B
(1,1)

2
(1,10)0
1,5
(1,1)2
0,5
(1,1)4

4
(1,1)3

= .....

= .....

(-)

= .....

= .....

(+)
PB(2) =

B
n

(1,1)

4
(1,1)5

= .....

20

Ekonomi Rekayasa
Jawaban FV dan PV
1.

I1

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

I2

I1 = 2I2 = 2
i = 15%
R=2
B = 4; i = 10%

C' = FV = ?

C' = FV = ..... ?
PV = ? .....
B

C' = I1' + I2' + R' - B'

PV = ?

I1' = I1.(1 + i) = 2.(1,15) = .....

I1 =

I2' = I2.(1 + i) = 1.(1,15) = .....

I1'
n

(1 + i)

2
(1,15)0

= .....

R' = R.(1 + i)n= 2.(1,15)3= .....


B' = B.(1 + i)n= 4.(1,10)4= .....
C' = FV = .....

I2 =

R=

B=

I2'
n

(1 + i)
R'

(1 + i)
B'
(1 + i)

1
(1,15)1
2
(1,15)3
4
(1,10)2

= .....

= .....

= .....

P = PV = B - R - I2- I1 = .....
2.

I1
C
1

R
C

C
2

3
B

D' = ...
C
4

C
5

6
B

I1 = 2R = 2
C=1
B = 1,5; i = 10%
D' = .....

I1' = 2.(1,1)6= .....


R' = 1.(1,1)3= .....
C'=Cx

(1,1)6- (1,1)1
0,10

= .....

B'=Bx

(1,1)5- 1
0,1

= .....

D' = ...

3, 4, 5 dicoba sendiri atau diskusikan

21

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

4.2. Net Present Value (NPV)


Net Present Value : harga sekarang Netto
Adalah : nilai Presnt Value Benefit dikurangi Present Value Cost.

NPV = PVB - PVC


t

NPV = Bt t
(1 i )
0

Ct

(1 i)

Dimana :
NPV = Net Present Value
Bt
= Future Value Benefit pada tahun ke t
Ct
= Future Value Cost pada tahun ke t
t

= jumlah dari t = 0 sampai t = t

Present Value Benefit :

PVB =

t
B0
B1
B2
Bt
Bt

..........
..........
.

o
1
2
t
t
(1 i )
(1 i) (1 i)
(1 i)
0 )1 i )

Present Value Cost:

PVC =

t
C0
C1
C2
Ct
Ct

..........
..........
.

0
1
2
t
t
(1 i )
(1 i) (1 i)
(1 i)
0 (1 i )

22

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Contoh :
Hitung: NPV suatu proyek, bila diketahui t= 7 tahun, dengan Cash Flow suatu proyek
sebagai berikut :
I1

I2
C

2
B1

Hitung :

3
B2

NPV, bila diketahui


I1 = 800
I2 = 500
C = 300

4
B3

B1 = 100
B2 = 200
B3 = 1000

B3

B3

B3

i = 15 %

Perhitungan menggunakan tabel


Biaya
Tahun
t
1
0
1
2
3
4
5
6
7

Benefit
I

Jumlah

2
800
500

4
800
800
300
300
300
300
300

300
300
300
300
300
300
-

5
100
200
1000
1000
1000
1000

Disc.Factor
1
(1 i)t
6
1,0
0,8696
0,7561
0,6575
0,5718
0,4972
0,4323
0,3759

PV
PV Cost
7=4x6
800
696
227
197
172
149
130
2.371

PV
Benefit

8=5x6
76
132
5572
497
432
376
2.085

NPV = PVB - PVC = 2.085 - 2.371 = -286


Catatan: karena I nya tetap maka biaya I dan C dapat dijumlahkan dulu, baru proses
pengalian. Tetapi bila I nya tidak sama / tidak tetap, maka pengalian harus dilakukan
masing-masing. Perhatikan pula penempatan tahun pada kolom tahun dan pada Gambar
Cast Flow.
Proyek dinyatakan menguntungkan bila NPV 0 (positif), sehingga Proyek diatas
TIDAK MENGUNTUNGKAN., karena NPV=-286 (negatif). Disarankan untuk tidak
dilaksanakan, atau NOT GO

23

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

4.3 Internal Rate of Return (IRR)


IRR : Internal Rate of Return, ialah Tingkat Bunga Pengembalian.
Yaitu, dimana : besarnya bunga (i) yang menghasilkan nilai NPV=0

IRR = Bt t
(1 i )
0

Ct 1
0 (1 i ) t
t

= 0

Sehingga untuk mendapatkan nilai IRR, harus dihitung dengan cara coba-coba ,
sedemikian rupa sehingga mendapatkan nilai i , yang menghasilkan NPV=0
Contoh Perhitungan lihat halaman berikut
4.4 Net Benefit Cost Ratio (NBC)

NBC = PVb PVc ( yangbernilai 0)


PVb PVc ( yangbernilai 0)
0

Contoh perhitungan lihat halaman berikut.

24

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Tahun
(t)
1

Biaya
Modal
2

Discount Faktor

Benefit

Rutin
3

Jml
4=2+3

i = 10 %
6

15%
7

20%
8

PROYEK : X

PV Cost
25%
9

10%
10=4x6

15%
11=4x7

PV Benefit

20%
12=4x8

25%
13=4x9

10%
14=5x6

15%
15=5x7

PVb-PVc

20%
16=5x8

25%
17=5x9

10%
15%
20%
25%
18=14-10 19=15-11 20=16-12 21=17-13

800

800

1.00

1.00

1.00

1.00

800

800

800

800

-800

-800

-800

-800

500

300

800

100

0.9091

0.8696

0.8333

0.800

727

696

667

640

91

87

83.33

80

-636

-609

-583

-560

300

300

200

0.8264

0.7561

0.6944

0.640

248

227

208

192

165

151

139

128

-83

-76

-69

-64

300

300

1000

0.7513

0.6575

0.5787

0.512

225

197

174

154

751

658

579

512

526

460

405

358

300

300

1000

0.6830

0.5718

0.4823

0.4096

205

172

145

123

683

572

482

410

478

400

338

287

300

300

1000

0.6209

0.4972

0.4019

0.3277

186

149

121

98

621

497

402

328

435

348

281

229

300

300

1000

0.5645

0.4323

0.3349

0.2621

169

130

100

79

565

432

335

262

395

303

234

183

1000

0.5132

0.3759

0.2791

0.2098

513

376

279

210

513

376

279

210

3100

5300

2,561

2,370

2,214

2,085

3,389

2,773

2,299

1,929

Jumlah

NPV

Suatu Proyek Dengan Cash Flow Sbb, hitung : NPV,IRR,NBC:

I1

I2
C

2
B1

3
B2

828

403

85

(156)

C
4
B3

C
5
B3

C
6
B3

-1519

-1484

-1453

-1424

(-)

2,347

1,887

1,538

1,268

(+)

828

403

-156

IRR
NBC

Nilai negatif

ANALISA NPV,IRR,NCB,

Nilai positif

Ekonomi Rekayasa

i = 20%
1.55

1.27

1.06

(+) - (-)
NPV = 0,i = ?

0.89

(+)/(-)

C
7
B3

Suatu hotel akan dibangun dengan perkiraan Cahh Flow sbb:

B3

Investasi di Awal th 1 : I = 800, investasi awal tahun ke 2 I= 500. Awal th ke 2 Proyek sudah operasional dengan Cost tetap C=300
Awal th 2 ada benefit ( dari iklan) B1=100, Benefit akhir th 2 B2=200, dan benefit selanjutnya tetap B=1000, umur proyek n=7 th
1.Gambar Cash Flow yang terjadi
2.Hitung NBC, NPV bila i=10%
3. Hitung IRR

25

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

V. CONTOH PENGGUNAAN
5.1 Contoh Soal
Latihan
B

1.

Single Deposit, Annual Deposit Nilai Tetap menerus, Annual Deposit Nilai Tetap Sebagian
FV dan PV
Waktu
I1

I2

B
2.

R
C

C
2

3
B

3.

I1

C' = FV = ..... ?
PV = ? .....
B

I1
C

I1 = 2I2 = 2
i = 15%
R=2
B = 4; i = 10%

C' = ...

I1 = 2R = 2
C=1
B = 1,5; i = 10%

D' = ...
C
4

C
5

D' = .....

2I2

D'

I1 = 2I2 = 2
C = 1; i = 10%
B1 = 1/2B2

5
B1

B1
B2

4.

P=?
I
C
1

C
2

R
C

C
3

4
B

C
5

Bila proyek diakhir th 7


impas,
berapakah nilai B1 = ?

C
6

B2

7
B

[impas berarti FV' = 0]


I=3
R=2
C = 1; i = 10%
B = 3; P = ? (PV)
ingat : PV =

FV
(1 + i)n

26

Ekonomi Rekayasa

5.

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

R
C

2
B

6
B

Suatu proyek direncanakan akan ditinjau setelah akhir th ke 6.


Investasi : untuk pembangunan fisik I = 2 M. Awal th ke 2 sdh
mulai Operasional dengan nilai tetap C = 1. Untuk menjaga
income yang bagus, awal th ke 4 diadakan Rehabilitasi R = 2.
Benefit sejak operasional bernilai tetap B = 2 Bila i = 10%
Bagaimana pendapat Sdr ? (FV' = B' - I' - R' - C' > 0 untung !!)

CONTOH SOAL
1.Suatu tempat akan dibuat Proyek dengan 3 alternatif. Data
Proyek yang dimaksud adalah sebagai berikut : (satuan
dalam Milyard)

Nama
Proyek

A
B
C

Dana
Investasi
(awal proyak)

100
120
80

Pengeluaran
OP dll, tetap
,mulai awal
tahun kedua

20
30
10

Pemasukan,
Tetap Setelah
Mulai Operasi

35
45
30

Interes
%

10
15
20

Umur Proyek selama n=10 tahun


a.Tentukan Pilihan Sdr. alternative mana yang paling
menguntungkan? Berikan alasan Sdr dengan hitungan.

b.Bila tinjauan proyek jangka panjang, proyek mana yang


paling baik?

27

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

28

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

UJIAN SEMESTER SISIPAN EKSTENSI AGUSTUS 2008


EKONOMI REKAYASA -BOLEH BUKA BUKU- 90 MENIT
(DR.Ir.Robert J Kodoatie, Meng, Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE,MT)
1. (30%)
I1

FV

B1
B1
Bila : I1 =100 M ; i = 10%

4
B2

5
B2

B2

a) Berapa besar nilai FV pada akhir tahun ke 5 dari nilai investasi I1 saja
b) Bila investasi I1 tersebut akan dikembalikan setiap tahun sebesar B1 dan B2 seperti
gambar pada Cash Flow, dan tepat lunas di akhir tahun ke 5, berapa besar nilai
B1 dan B2 tersebut (iB=15%)?
2. (70%)
I
C
1

R
C

C
2

3
B

C
4

C
5

6
B

Suatu proyek direncanakan akan ditinjau setelah akhir th ke 6.


Investasi : untuk pembangunan fisik I = 2 M. Awal th ke 2 sdh
mulai Operasional dengan nilai tetap C = 1. Untuk menjaga
income yang bagus, awal th ke 4 diadakan Rehabilitasi R = 2.
Benefit sejak operasional bernilai tetap B = 2. Bila i = 10%(untuk semua)
Bagaimana pendapat Sdr ? Hitung dengan cara NPV
Semarang,

Agustus 2008

29

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

5.2 Soal dan Jawab


UTS
EKOREK
1

: REGULER
: 25 OKTOBER 2007
40%
I1 = 4

FVn = ...
I2 = 2

R=2
3
B1 = 2

B1
B2 = 4

I1 = 2.I2 = 4.M
R=2
iI = iR = 15%
iB = 10%

B2

B2

Kapan Proyek Mulai Untung ?

jwb : FV > 0 tahun ke n : B1' + B2' - I1' - I2' - R' > 0


n-3
B2' = 4 x (1,10) - 1
0,10

B1' = 2.( 1 + 0,1 )n - 2, B1' = 2.(1,10)n - 3


I1' = 4.(1,15)n, I2' = 2.(1,15)n - 1, R' = 2.(1,15)n - 2
2.(1,10)n - 2 + 2.(1,10)n - 3 + 4 x

(1,10)n - 3- 1
- 4.(1,15)n - 2.(1,15)n - 1 - 2.(1,15)n - 2 > 0
0,10

Coba-coba :
n = 6 2.93 + 2,66 + 13,24 - 9,25 - 4,02 - 3,50 = 2,06
n = 5 2,66 + 2,42 + 8,40 - 8,04 - 3,50 - 3,04 = -1,46
jadi tahun ke 6 sudah mulai untung

I2 = 10

R=1

C1

C1 = 3

(2
3
B1 = 5

B1

I1 = 20
C1
(0

(1

(3

C2 = 4
(4

C2
(5

C2
6

(6

(7

B1
B2

B2

B2 = 10

i = 10%
jwb : NPV = PVB - PVC
th

I, R, C

0
1
2
3
4
5
6
7

20
3,0
10 + 3
1,0 + 3
4
4
4
-

5
5
5
10
10
10

Disc f.
1
/(1+i)n
1,0
0,9090
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209
0,5645
0,5132

PV
PVB

4,1320
3,7565
3,4150
6,2090
5,6450
5,1320
28,290

PVC
20
2,727
10,7432
3,0052
2,732
2,4836
2,2580
43,949

PVB - PVC
-20
-2,7270
-6,6112 -29,3382
0,7513
0,683
3,7254
3,387
5,132 13,6787
-15,6595

-15,6595

PV = -15,6595

jadi Proyek tidak menguntungkan

30

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

UTS
: EKSTENSI
EKOREK : 10 NOPEMBER 2005
1

FV
C

3
B

IA = 100
IB = 120
IC = 80

4
B

CA = 20
CB = 30
CC = 10

BA = 35
BB = 45
BC = 30

10
B

n = 10 tahun
alternatif yang paling baik ?

B' = B x

FV
(1+i)n - 1
i
B' - I' - C'

(1,1) - (1,1)
0,10

100.(1,1)10 = 259,37

iA = 10%
iB = 15%
iC = 20%

10

10

jawab Alternatif yang paling baik bila FV = B' - I' - C' paling besar
Perhitungan dengan Tabel :
I' =
(1+i)n - (1+i)n - j
Proyek
i (%)
C' = C x
n
i
I(1 + i)
A

475,28

x 20 =298,75

-82,84

B
C

10

15

120.(1,15) = 485,47

579,11

20

10

249,59

80.(1,20)

= 495,34

(1,15) - 1 x 45 = 755,36
0,15
623,97

-309,22
-120,96

jadi alternatif A paling baik, walau masih merugi, pada n = 10 tahun.


setelah n = 21 tahun, Proyek A untung, yang lain tak pernah untung
I2 = 50
2

I1 = 100
C = 10

3
B = 30

4
B

5
B

n
B

i = 10%
n = ?, agar : FV > 0
jawab
FV = B' - I1' - I2' - C' = 0
=

(1,1)n - 1 -1
x 30-100.(1,1)n-50.(1,1)n-3-10 x
0,10
n-1

n-3

(1,1) -(1,1)

0,10

=0

= 30.(1,1) -30 - 10.(1,1) - 5.(1,1) - 10.(1,1) + 11 = 0


= 27,27.(1,1)n- 10.(1,1)n- 3,76.(1,1)n- 10.(1,1)n = 19
= 3,51.(1,1)n = 19
n.log (1,1) = log (5,41) n = 17,46 n = 18
atau :
(1,1)n = 5,41
coba2 :

n = 17 (1,1)17 = 5,054
n = 18 (1,1)18 = 5,56( ini yang mendekati 5,41)
,

jadi Proyek lunas pada tahun ke n = 18

31

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

PUSTAKA
1. Horst Finck ,Pedoman Evaluasi Finansial Proyek Investasi , PU,1997
2. Penyaman Simanjuntak ,Pengantar Evaluasi Proyek Gramedia Jakarta
3. Rober JK , Analisa Ekonomi Teknik, Penerbit Yogya,2000
4. W.F.T. Van Allen-IHE, Project Benefit-Cost analysis- Delft, 1998.

32

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

LAMPIRAN:

RUMUS UNTUK MENGHITUNG FUTURE VALUE


(NILAI YANG AKAN DATANG), DENGAN SINGLE DEPOSIT DAN
ANNUAL DEPOSIT
1.

SINGLE

DEPOSIT (DEPOSIT TUGGAL)

Deposit tunggal yang ditanam pada awal proyek, dan akan dihitung nilainya diakhir
Proyek. Deposit tunggal tidak harus diawal Proyek, tetapi dapat terjadi ditahun mana saja,
yang penting bentuk depositnya tunggal.
I

I = ?

Nilai akhir tahun 1 = I + iI = I(1+i)


Nilai akhir tahun 2 = I(1 + i) + i I (1+i) = I (1+ i) (1 +i) = I (1+i)2
Nilai akhir tahun 3 = I (1 + i )2 + i I ( 1 + i )2 = I ( 1 + i )2 ( 1 + i ) = I (1 + i )3
dan seterusnya, maka :
Nilai akhir tahun n =

I = I ( 1 + i )n

( 1 + i )n = Compounding Factor (cf) ( Faktor Pengali)


2. ANNUAL CONSTAN DEPOSIT CONTINUE
Deposit Tahunan dengan Nilai Tetap menerus, yaitu :
Mendeposit nilai A tetap disetiap akhir tahun, sampai akhir proyek.
Perhatikan Patern cash flow nya.

A = .. ?
A

n-2

n-1

33

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

dihitung dengan menggunakan rumus Single Deposit :


Nilai akhir tahun ke n adalah :

Akibat deposit pertama, A = A ( 1 + i )n-1


Akibat deposit ke dua , A = A ( 1 + i )n-2
Akibat deposit ke tiga , A = A ( 1 + i )n-3
dan seterusnya . sehingga

Akibat deposit ke (n-2) ,A = A ( 1 + i )n-(n-2) = A ( 1 + i )2

- Akibat deposit ke (n-1) , A = A ( 1 + i )n-(n-1) = A ( 1 + i )1


-

, A = A ( 1 + i )n-n = A ( 1 +i )0 = A.

Akibat deposit ke n

+
Jumlah semua deposit A = A + A(1 + i )1 + A (1 + i )2 + .+ A(1+i)n-1(1)
Pers (1)*(1+i) : (1+i) A = A(1 + i)1 + A(1 + i)2 + A( 1+ i)3 + + A(1 + i)n ....(2)
i A= A ( 1 + i )n - A

Pers ( 2) dikurangi pers (1) :

( 1 + i )n - 1

Dengan demikian, nilai A adalah :

A = A

(1 i) n 1
i

(1 i ) n 1
i

, dimana :

= cf

BAGAIMANA KALAU POSISI DEPOSITNYA SBB :


Ada nilai B dideposit di awal Proyek, kebetulan nilainya sama dengan nilai
annualnya.
B
B

1
1
2 2
maka, nilai B adalah :

B = B
Bukti :

(1 i ) n 1 1
i

n-1

Buktikan = (lihat pembuktian dimuka) !!!!!

34

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

Nilai akhir thn ke n adalah :


B = B ( 1 + i )n
B = B ( 1 + i )n-1
B = B ( 1 + i )n-2

Akibat deposit ke : 0
Akibat deposit ke : 1
Akibat deposit ke : 2

B = B (1 + i )n-(n-1) = B (1 + i )1
B = B (1 + i )n-n = B (1 + i )0 = B

Akibat deposit ke : (n-1)


Akibat deposit ke : (n)

B = B + B(1+i)1 + .. + B(1+i)n .... (1)


(1)x (1+i) : (1+i)B = B (1+i) + B(1+i)2 + .. + B(1+1)n+1(2)
Pers (2) - pers (1) : i B = B ( 1 + i )n+1 - B = B

Sehingga:

B = B

(1 i ) n 1 1
i

( 1 + i )n+1 - 1

Terbukti

3. ANNUAL CONSTANT DEPOSIT (INCOMPLETE SERIES)


TAHUNAN TETAP SEBAGIAN WAKTU TIDAK MENERUS
C

C = ?

Agar bisa menggunakan rumus yang telah ada, maka bentuk Cash Flow
dirubah menjadi sbb :
- Bentuk Annual Deposit sampai ke tahun J, dan
- Bentuk Single Deposit dari tahun ke J+1 sampai ke n

35

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

1. Deposit Tahunan Tetap (Annual Deposit):


C
C

J
C

(C) = ?

2. Single Deposit.
J 1

Perhitungan selanjutnya satu persatu sbb:


1. Annual Deposit :
Rumusnya
(1 i ) n 1
C = C
, dimana n = j, maka
i
(1 i ) j 1
C = C
i

2. Single Deposit
Rumusnya.
(C) = C (1 + i )n = C

= C

C = C

(1 i ) j 1
i

(1 + i )n-j

(1 i ) n (1 i ) n j
i
(1 i ) n (1 i ) n j
i

, hati-hati untuk nilai n dan j nya.

36

Ekonomi Rekayasa

Ir.Pranoto.SA,Dipl.HE.MT

4. DEPOSIT TAHUNAN DENGAN PENAMBAHAN TETAP


A = ?
A+(n-1)C
A+3C

A+(n-2)C

A+2C
A+C
A

n-1

Nilai akhir thn ke n adalah :


Akibat deposit pertama : A = A (1 + i )n-1
Akibat deposit kedua : A = (A + C) (1 + i )n-2

Akibat deposit (n-1)


(1+ i)

: A =

A + (n-2) C

Akibat deposit (n)

: A = A + (n-1) C

(1 + i )n-(n-1) =

A+(n-2)C

A =

( Ai C ) x(1 i ) 1 i.n.C
i
n

37

Anda mungkin juga menyukai