Istilah Dalam Klasifikasi Tanah
Istilah Dalam Klasifikasi Tanah
Istilah Dalam Klasifikasi Tanah
1. Profil Tanah
2. Control section/bagian penentuan
Adalah bagian dari profil tanah yang sifatnya digunakan sebagai pencucui dalam
klasifikasi tanah
1. Klasifikasi alami Klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang
dimilikinya tanpa menghubungkan dengan penggunaan tanah tersebut.
Menggambarkan sifat fisik kmia dan mineralogy tanah yang dimiliki masingmasing kelas
2. Klasifikasi teknis Klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat-sifat tanah yang
mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaan-penggunaan tertentu
Missal : Klasifikasi kesesuain lahan untuk tan. Perkebunan, klasifikasi kesesuain
lahan.
Taxonomi Tanah
USA
Soil survey staff
Key to soil
Taxonomi
Sistem klasifikasi tanah internasional USDA Soil Taxonomi (1975/1998); Soil Survey
Staff, 1999, 2003)
Dibuat oleh Rara ahli survey dan klasifikasi tanah soil survey Amerika
Serikat yang diperkenalkan oleh USDA mulai tahun 1975.
Taksonomi : Gabungan 2 kata yaitu Taxis dan nomos berasal dari bahasa
Yunani
Jadi taksonomi tanah berarti aturan tentang tanah yang disusun secara
systematic
12
Suborder
63
Great group
319
Subgroup
Kategori tinggi
2.484
Family
- 8.000
Series
- 19.000
Kategori rendah
(in.U.S)
Horizon dan sifat penciri untuk klasifikasi taksonomi tanah
Yang dimaksud dengan tanah mineral adalah semua order tanah dalam Taxonomy tanah
kecuali Histosol.
Tanah mineral: tidak jenuh air lebih dari beberapa hari mengandung (org) 20% atau jenuh
air untuk beberapa lama, c-org < 18% liat atau >60% atau c-org <12% dan tidak terdapat
liat atau c-org < 12% dan liat < 60%.
Tanah dengan c-org > dari yang disebutkan diatas disebut tanah organic.
12 ordo
1. Ultisol
2. Aridisol
3. Andisol
4. Histisol
5. Oxsisol
6. Milisol
7. Alfisol
8. Vertisol
9. Spodosol
10. Inseptisol
11. Entisol
12. Gelisol
1. Epipedon (epi, over, upon, diatas)
Adalah hor : Penciri permukaan tanah, namun epipedon tidak sama dengan hor A.
mungkin lebih baik dan mungkin juga sebagian harison dibawahnya
Jenis Epipedon
1. Anthropic Epipedon (anthropikos, human) mempunyai persamaan dalam hal
warna, struktur dan kandungan C organik dengan epipedon molik terbentuk karna
aktivitas/akibat pemakaian manusia secara terus-menerus. Oleh sebab itu sering
disebut a man-made epipedon. Cirinya : KB ? 50%, BO?1% dan P 2O5>250 PPm
(acid sowble)
2. Histic Epipedon (histos, tissue, jaringan)
a. Mengandung BO dengan ketebalan 20-60 cm dan kerapatan isi <0,19 cm3
atau ketebalan 20-40 cm jika mengandung C.organik >18-20% pada tanah
yang mengandung liat 60%.
b. Merupakan horizon AP jika dicampur sampai kedalam 20cm mengandung
C.oranik lebih dari 16-18% pada tanah yang mengandung liat 60-0%.
3. Melanic Epipedon (malas, melan, black, hitam)
HOr tebal bewarna hitam, pada atau dekat permukaan C.org tinggi.
1. Ketebalan 30cm atau lebih
2. Kandungan bahan organic rata-rata 6% atau lebih dan kadar c.organik 4%
atau lebih pada seluruh lapisan.
4. Mollic Epipedon (mollis, soft, lunak)
Ciri: Kaya BO, warna tanah gelap (ditandai dengan kroma rendah), BO>1%,
Kb>50%, P2O5 PPm, kaya dengan biralence cations dengan adanya CaCO3, atau
CaMgCo3. struktur tanah cukup kuat, tidak mengeras bila kering.
5. Ocric Epipedon (ochros, pale, tua)
Bewarna gelap
BO>1%, KB<50%
No
Nama Ordo
Akhiran Untuk
Artikt Asal
Alfisol
Kategori Lain
ALF
Andisol
AND
Aridisol
ID
Aridus : Kering
Entisol
ENT
Histosol
IST
Histos, jaringan
Gelisol
EL
Gelic, beku
Inceptisol
EPT
Inceptum, permulaan
Mollisol
OIL
Mollis, lnak
Oxisol
OX
Ozide, oksida
10
Spodosol
OD
Spodos, batu
11
Ultisol
ULT
Ultimus, akhir
12
Vertisol
ERT
Verto, berubah
Dari Al A Fe (pedalfor)
Kunci utama penentuan ordo tanah menurut soil Taxonomy (Brady dan Weil./1999)
Sifat-sifat oeciri Utama
Ordo Tanah
Tanah-tanah
dengan
permafrost
Ya
Gelisol
Ya
Histosols
Ya
Spodosols
Ya
Ardisols
Ya
Oxisol
Ya
Vertisols
Ya
Aridisols
Ya
Ultisol
dan
cryouturbation
sampai
kedalaman 100 cm
Tidak
Tanah-tanah dengan lapisan
bahan organic kedalaman
lebih dari 700 cm tidak ada
Sfthandik
Tidak
Tanah-tanah harison spodik
kedalaman 200 cm dan
tidak ada sifat tanah andik
Tidak
Tanah-tanah dengan 60%
sifat tanah andik kedalaman
60 cm
Tidak
Tanah-tanah dengan horizon
oksik kedalaman 150 cm
dari permukaan tanah
Tanah-tanah
dengan
kandungan
liat
30%
tanah
aridik
berkembang
atau
Tanah-tanah
arglik
dengan
atau
hor
kondik,
Ya
Mollisols
Ya
Alfisols
Ya
Inceptisols
Ya
Entisols
dengan
dari
permukaan
tanah
Tidak
Tanah-tanah dengan horizon
arglik, kandik atau natrik
atau fragipan dengan mantel
liat (clayskin)
Tidak
Tanah-tanah dengan horizon
kambik,
gypsik,
sulfuric,
kalsik,
petrokalsik,
petrogysik
atau
sampai
kedalaman 100cm/epipedon
histik,
mollik,
umbrik/dlaggen
sampai
kedalaman
500m
dari
permukaan tanah
Tanah-tanah lainnya
3. Ranker (V)
Tanah dengan horizon A umbrik dengan ketebalan 25 cm tidak mempunyai
horizon diognostik lainnya
4. Pendzina (E)
Tanah lain yang mempunyai hor A molik dan dibawahnya lansung berupa batu
kapur, kadar CaMgCo3 >40% (bila hor A mengandung pecahan CaCo3
5. Grumosol (V)
Tanah dengan kadar liat lebih dari 30% bersifat mengembang jika basah dan
retak-retak jika kering. Retak (crak) dengan lebar 1cm dan dengan kedalaman
retak hingga 50cm dan dijumpai struktur membaji pada kedalaman antara 25-125
cm dari permukaan.
6. Gleisol (G)
Tanah yang memperlihatkan sifat hidromorfik pada kedalaman 0-50 cm dari
permukaan dan dijumpai horhistik, umbrik, molik, klasik atau glesik.
7. Aluvial (A)
Tanah lain yang berkembang dari bahan alluvium muda, mempunyai susunan
berlapis atau kadar C.organik tidak teratur dan hor permukaan dapat berupa hor A
okrik, hor histrik atau sulfuric.
8. Regosol (R)
Tanah yang berstektur kasar dari bahan albik, tidak dijumpai hor penciri lainnya
kecuali hor okrik, histis atau sulfuric dan kadar pasir <60% pada kedalam antara
25-100 cm dari permukaan tanah.
9. Kulovial (K)
Tanah lain yang tidak berstektur kasar dari bahan albik, tidak mempunyai hor
diagnostic lainnya selain hor A umbrik, hor H histik atau sulfuric.
10. Arenosol (Q)
Tanah lain yang berstektur kasar dari bahan albik yang terdapat sekurang-kurang
dari kedalaman 50cm hanya mempunyai hor A okrik.
11. Latosol (L)
Tanah lain yang mempunyai distrubusi kadar liat tinggi (>60%), remah sampai
gumpal, gembur, dan warna secara homogen pada penampang tanah dalam
(>150cm)
12. Kambisol (B)
Tanah yang mempunyai hor B kambik, atau hor B umbrik, atau hor A molik,
tanpa memperlihatkan gejala hodromorfik didalam penampang 50cm dari
permukaan.
13. Nitoso (N)
Tanah yang mempunyai hor B orgilik dengan penurunan liat <20% liat
maksimum, terdapat sifat vertik.
14. Podsolik (P)
Tanah lain yang mempunyai hor B orgilik, mempunyai kejenuhan basa <50%
CNH.
15. Mediteran (M)
Tanah L yang mempunyai hor orgilik, mempunyai KB>50% CNH 4OAC dan tidak
mempunyai hor albik
16. Plonosol (P)
Tanah yang mempunyai hor E albik terletak diatas hor berpermeabilitas lambat
sebagai contoh hor B orgili K atau natrik yang memperlihatkan perubahan tekstur
nyata, adanya liat berat atau fragipan didalam kedalam 125cm dari permukaan
serta memperlihatkan ciri hidromorfik sekurang-kurangnya pada sebagian dari hor
E.
17. Podsol (Z)
Tanah lain yang mempunyai hor B spodik.
18. Oksisol (O)
Tanah lain yang mempunyai hor B oksik.
3. Sifat Sifat Andic (ando, dark soil)
Sifat-sifat Andic muncul karena keberadaan yang menyolok dari allotan,
mogolit, ferri-hidrit atau kompleks Al-humus. Adanya volcarik glass adalah
salah satu sifat penciri sifat-sifat andic. Volcanic glass adalah oprically
isotropic transiucent glass atau pumice yang warnanya beragam, termasuk
glassy aggregates dan glasscoating pada butiran mineral lain, sifat andic juga
ditandai oleh kandungan C.org<25%.
11. Andosa
2. Litosol
12. Latosol
3. Ranker
13. Brunizem
4. Rendzina
14. Kambisol
5. Grumosol
15. Nitosol
6. Gleisol
16. Podsolik
7. Aluvial
17. Mediteran
8. Regosol
18. Planosol
9. Koluvial
19. Podsol
10. arenosol
20. Oksisol
Latosol
Tanah mengalami pelapukan lanjut dengan kandungan BO min primer dan
U.H rendah, beraksi masam (PH 45-5,5) terjadi akumulasi seskuloksida,
tanah berwarna merah, coklat kemerahan hingga coklat kekuningan. Tanah
terdapat mulai dari daerah pantai hingga 900 m dengan CH antara 250007000 mm per tahun.
Andosol
Tanah yang bewarna hitam sampai coklat tua dengan kandungan bahan
organik tinggi, remah dan porous licin (smeary) dan reaksi tanah antara
4,5-6,5 horison bawah permukaan bewarna coklat sampai coklat
kekuningan dan kadang dijumpai padat tipis akibat sementasi silica. Tanah
ini dijumpai pada daerah dengan bahan induk mulkanis mulai dari
pinggiran pantai sampai 3000 m diatas permukaan laut dengan CH yang
tinggi serta suhu rendah pada daerah dataran tinggi.
-