Laporan Praktikum Biologi
Laporan Praktikum Biologi
Laporan Praktikum Biologi
Aulia Febriana R
Kartika Puspitaningrum
Luthfi Putra P
Rita Handayani
Yuliana Puspitasari
i.
ii.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar
senyawa organik yang tersusun hanya dari atom C, H, dan O.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana (monsakarida). Banyak karbohidrat
yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang
(polisakarida).
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan
sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging
hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur
penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pektin, serta lignin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh,
berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan
pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti
"yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung C, H,
O, N dan kadang kala S serta P . Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah
satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino
Hasil
N Bahan Lugol
Benedict
O Makanan
1 Nasi
Biru
Kuning
kehitaman
2 Tepung Biru
Kuning
Biuret
Kuning
muda
Kuning
Kertas
buram
-
3
4
5
6
7
8
IV.
Terigu
Kuning
telur
Putih
Telur
Tempe
Susu
Pembahasan
5. Pembentuk antibodi
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.
E. Permasalahan
1.
a. Tuliskan bahan-bahan makanan apa saja yang mengandung amilum!
Jawab : Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu beras dan ketela
b. Tuliskan pula bahan-bahan makanan apa saja yang mengandung protein!
Jawab : Makanan yang mengandung protein yaitu : Tahu, Tempe dan susu.
c. Sebutkan pula bahan-bahan makanan apa saja yang mengandung glukosa dan
lemak!
Jawab :Bahan makanan yang mengandung glukosa yaitu susu, beras, ketela dan
mentega, sedangkan makanan yang mengandung lemak yaitu Susu bubuk,
Mentega dan minyak kelapa.
2. Dari percobaan yang telah kelompok Anda lakukan, bahan makanan apa saja
yang lengkap kandungan nutrisinya?
Jawab : Bahan makanan yang lengkap kandungan nutrisinya adalah Susu, karena di
dalamnya terdapat 3 kandungan sekaligus, yakni Protein, lemak dan glukosa.
3. Zat makanan apakah yang paling dominan yang terdapat dalam tahu dan
tempe?
Jawab : Zat yang paling dominan terdapat dalam tahu tempe yaitu kandungan
Protein.
4. Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa sesuatu bahan makanan
mengandung minyak (lemak)? (Hubungkan dengan percobaan yang telah kelompok
Anda lakukan )
Jawab : Bahan makanan yang mengandung lemak apabila di ambil ekstraknya k
emudian di teteskan di kertas HVS , maka bekas noda akan terlihat transparan.
F. Kesimpulan
Kandungan gizi dari suatu makanan dapat kita uji menggunakan Iodium sebagai
penguji ada atau tidaknya amilum, Biuret sebagai penguji ada tidaknya protein, dan
campuran Fehling A+B kemudian dipanaskan sebagai penguji ada tidaknya glukosa.
Dalam praktikum untuk menguji ada tidaknya kandungan suatu zat terhadap suatu
makanan harus dipanasi, hal itu dimaksudkan agar larutan yang diuji tersebut
terlihat reaksinya, untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan lemak dalam
makanan dapat di buktikan dengan cara meneteskan larutan makanan pada kertas
HVS, dan apabila noda pada kertas transparan, maka makanan tersebut
mengandung lemak ( minyak ).
Berdasarkan percobaan diatas, kita ketahui bahwa
1. Beras mengandung amilum dan glukosa
2. Ketela mengandung amilum dan glukosa
3. Susu mengandung protein, lemak dan glukosa
4. Tempe dan tahu mengandung protein
5. Mentega dan minyak kelapa mengandung Lemak
http://s-abtohiest.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-uji-makanan.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan
vitamin. Makanan yang kita kana dalam kehidupan sehari-hari sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai sumber energi, pertumbuhan dan untuk
menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat
dan mengandung zat-zat nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, protein,,
lemak, vitamin, mineral dan air.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam
waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
tubuh seperti kurang gizi, dan menyebabkan berbagai macam penyakit
seperti tulang rapuh, meningkatnya asam lambung dikarenakan tidak
adanya makanan yang diproses didalam lambung, penyakit kekuningan,
gondokan dikarenakan kekurangan zat yodium (garam-garaman), malnutrisi
(gangguan kesehatan gizi/ketidak seimbangan gizi dalam tubuh) dan lainlain. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan,
seperti malnutrisi, yang dapat disebabkan oleh kekurangan maupun
kelebihan satu atau lebih mutrien (zat makanan) esensial.
B. Rumusan Masalah
Setelah mengetahui latar belakang laporan percobaan ini saya dapat
merumuskan suatu masalah sebagai berikut :
1
2
Makanan apa saja yang mengandung Protein, glukosa, amilum dan lemak?
Apakan ada jenis makanan yang mengandung dua atau lebih jenis zat?
C. Tujuan Percobaan
Laporan penelitian kali ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis zat-zat yang terkandung dalam bahan makanan yang
akan di uji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat
(fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh
menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan
bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran
darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan
sel-sel tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting
dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan
mengikat protein dan lemak.
2. Amilum
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang
tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin,
dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
3. Gula (Glukosa)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan
karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama
glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP,
pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi
protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak
ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa
diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian
glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen
("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi
kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi.
Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan,
lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan
galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
4. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji)
dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
5. Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak
juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh
hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair.
6. Garam-Garam Mineral
- Kalsium (Ca)
- Fosfor (P)
- Besi (Fe)
- Fluor (F)
- lodium (I)
7. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi.
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
- B1 (Aneurin =
Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus.
Thiamin)
Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
- B2 (Riboflavin = Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya
Laktoflavin)
akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
- Asam Nikotin
Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti
(Niasin)
pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra
dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
- B6 (Piridoksin = Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan
Adermin)
menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para
Untuk mencegah timbulnya uban
Amino Asam
Benzoat)
Kolin
Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada
hati.
Biotin (Vitamin
Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
H)
Asam Folat
Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi
asam folat.
B12
Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
(Sianokobalamin)
Vitamin C (Asam Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan
Askorbinat)
trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan
gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada
jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan
Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat
tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula
Vitamin P.
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-
Vitamin A
(Aseroftol)
Vitamin D
Vitamin E
(Tokoferol)
Vitamin K (Anti
Hemoragi)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan bahan
a.
b.
c.
d.
e.
Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Spiritus (pemanas/pembakar)
Penjepit tabung reaksi
Kertas buram
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Bahan
Tahu
Pisang
Roti tawar
Telur (putih telur)
Telur (kuning telur)
Gula pasir
B. Cara kerja
Sebelum percobaan dilaksanakan, semua jenis makanan yang akan diuji
dilembutkan terlebih dahulu dengan menggunakan blender atau di gerus
1. Uji Protein
a. Sediakan tabung reaksi dengan jumlah sebanyak makanan yang akan diuji
dan isilah tiap tabung dengan bahan makanan yang akan di uji dan
kemudian diberi label dan taruh pada rak.
b. Tetesi dengan empat tetes larutan Biuret kedalam tiap tabung reaksi dan
amati perubahan warna yang terjadi.
c. Kocok tabung teaksi sehingga tercampur rata, amati perubahan warna yang
terjadi.
d. Catatlah dalam tabel pengamatan.
e. Jenis makanan apakah yang menunjukan perubahan warna? (bahan
makanan yang terkandung Protein akan berwarna ungu).
2. Uji Glukosa
a. Sediakan tabung reaksi dengan jumlah sebanyak bahan makanan yang
akan diuji, kemudian beri label dan taruh pada rak.
b. Masing-masing tabung ditetesi dengan larutan benedick dan kocoklah.
c. Siapkan pembakaran spiritus
d. Jepitkanlah tabung reaksi dengan penjepit tabung reaksi lalu panaskan
dengan posisi miring, secara perlahan, diputar-kan disekitar api spiritus dan
amati perubahan warna yang terjadi.
e. Catatlah hasil pada tabel pengamatan.
f. Jenis makanan apakah yang dapat diidentifikasi dengan menggunakan
larutan benedick dan perlakuan pemanasan tersebut? (bahan makanan yang
mengandung glukosa akan berwarna merah bata)
3. Uji Amilum
a. Sediakan tabung reaksi dengan jumlah sebanyak bahan makanan yang
akan diuji dan isilah tiap tabung dengan makanan yang akan diuji kemudian
beri tabel dan taruhlah dpada rak tabung reaksi.
b. Tetsei tiap tabung dengan larutan iodium sebanyak lima tetes.
c. Amati perubahan warna yang terjadi. Kemudian kocok dan amati perubahan
warna yang terjadi. Catatlah!
d. Tabung manakah yang menunjukkan perubahan warna?
e. Jenis makanan manakah yang menunjukan perubahan warna dengan
menggunakan larutan iodium? (bahan makanan yang berwarna biru tua atau
hitam mengandung karbohidrat (amilum))
4.
1.
2.
3.
Uji Lemak
Sediakan selembar kertas buram
Gosoklah sejumlah kecil dari tiap jenis bahan yang akan diuji.
Tandailah kertas tadi dan arahkan pada sinar matahari/dekatkanlah pada
pemanas spiritus, amati pada bagian yang mengandung nutrien.
4. Jenis makanan apakah yang terdapat pada kertas tersebut? (bahan
makanan yang mengandung lemak akan menunjukan adanya bekas olesan
yang tembus pandang/transparan)
BAB IV
Bahan
Makanan
Perubahan warna
Lugol
Benedick
Biuret
1 Tahu
kuning
ungu
2 pisang
hitam
Ungu
pekat
3 Roti tawar
1.
a.
b.
c.
d.
Kuning
ungu
Noda pada
kertas
tidak
transparan
transparan
tidak
transparan
tidak
transparan
transparan
transparan
Keterangan
B. Pembahasan
Tahu
Saat Tahu ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi kuning itu
menandakan tahu tidak mengandung amilum.
Saat Tahu ditetesi dengan benedict berubah warna menjadi ungu itu
menandakan tahu tidak mengandung glukosa.
Saat tahu ditetesi dengan biuret berubah warna menjadi ungu, itu
menandakan tahu mengandung protein.
Tahu mengandung lemak kerena ketika diuji di kertas, tidak transparan.
Pisang
Saat pisang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi hitam itu
menandakan pisang mengandung amilum.
Saat pisang ditetesi dengan benedict berubah warna menjadi merah bata itu
menandakan pisang mengandung glukosa.
Saat pisang ditetesi dengan biuret berubah warna menjadi biru bata itu
menandakan pisang mengandung protein.
Tepung mengandung lemak kerena ketika diuji di kertas, transparan.
Roti tawar
Saat roti tawar ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi ungu pekat itu
menandakan roti tawar mengandung amilum.
Saat roti tawar ditetesi dengan benedict berubah warna menjadi merah bata
itu menandakan roti tawar mengandung glukosa.
Saat roti tawar ditetesi dengan biuret berubah warna menjadi ungu itu
menandakan roti tawar mengandung protein.
Roti tidak mengandung lemak karena ketika diuji di kertas, tidak
transparan.
Telur (putih telur / kuning telur)
Saat telur ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi kuning itu
menandakan telur tidak mengandung amilum.
Saat telur ditetesi dengan benedict berubah warna menjadi kuning
kecoklatan itu menandakan telur tidak mengandung glukosa.
Saat telur ditetesi dengan biuret berubah warna menjadi ungu itu
menandakan telur mengandung protein.
Telur mengandung lemak kerena ketika diuji di kertas, transparan.
Air gula
Saat air gula ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi kuning itu
menandakan air gula tidak mengandung amilum.
Saat telur ditetesi dengan benedict berubah warna menjadi merah bata itu
menandakan air gula mengandung glukosa.
Saat air gula ditetesi dengan biuret berubah warna menjadi biru itu
menandakan air gula tidak mengandung protein.
Air gula tidak mengandung lemak kerena ketika diuji di kertas, tidak
transparan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Telur (putih telur dan kuning telur), roti, dan tahu mengandung protein
karena ketika ditetesi biuret berwarna ungu.
Telur (putih telur dan kuning telur) dan pisang mengandung lemak karena
ketika diuji di kertas, transparan.
Pisang, air gula, dan roti mengandung glukosa karena ketika ditetesi
benedict berwarna merah sampai merah bata.
Roti dan pisang mengandung amilum karena ketika ditetesi lugo berwarna
biru sampai biru tua.
B. SARAN
1.
Sebaiknya tempat yang dipakai untuk proses uji makanan dicuci dahulu
sebelum digunakan kembali, karena jika belum dicuci akan merusak hasil
pengamatan berikutnya.
2. Makanan yang dihaluskan harus benar-benar halus dan lembut supaya pada
saat uji makanan larutan yang dipakai untuk mengetahui kandungan zat
dapat tercampur dengan sempurna.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
-
Bukupaket penerbit Erlangga kelas XI, (D. A Pratiwi, Sri Maryati, Srikini,
dkk)
www.wikipedia.com/zat.makanan
http://herlambangtrapsilo13.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-biologi-ujizat-pada.html
Disusun oleh :
KELOMPUK II
1.
2.
3.
4.
Chatro Destandra
( 02)
Novita Laras A.
( 06 )
Etik Purwanti
( 13 )
Doni Alif P.
( 22 )
GUNUNGKIDUL
2011
I.
JUDUL
Uji Makanan
II.
TUJUAN
Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahab makanan.
tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting
pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang
paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel
tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4
kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)
menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat
dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi
protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme
lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa
ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan
otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya
sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat
juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut
ke
hati,
yang
mengkonversinya
menjadi
glukosa.
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati
atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada
berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah
hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis
pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga
senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HNCO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji
kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang
mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen
tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan
protein memiliki respon yang sama untuk menguji.
BENEDICT
reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan
Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi
kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan
maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali
yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi,
meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton,
dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam
reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi
tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut
dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama
proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan
salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict,
maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829,
merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis
JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk
desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes
medis.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni,
mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan
ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan
air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar
yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui
pembentukan
triiodida
(I-
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur
iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong
(sistemik),
dan
berair
yodium
Solusi
BCP.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan
mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini
digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi
dengan memutar sebuah dark-blue/black.
IV.
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2. Melakukan uji makanan.
3. Percobaan 1 : Uji amilum
a.
Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.
f.
Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain.
Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
e.
f.
Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
6.
a.
b.
c.
d.
e.
VI.
DATA PENGAMATAN
Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
Bahan
makanan
Tempe
Kuning
Tepung
Biru ke
kanji
Pisang
hitaman
5
6
7
ambon
Putih telur
Kuning
telur
hitaman
Kuning
Putih
kekuning2an
Kuning
Biru
Lemak
Biru ke
Singkong
Biuret
Potein
Ungu
Benedict
Glukosa
Kelapa
VII.
Santan
Lugol
Amilum
yg di uji
`1
Kandungan Makanan
Noda
No
Perubahan Warna
Ungu
Biru
Ungu
Merah bata
Biru
Biru
Ungu
hijau
ungu
PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji
apakah
suatu
makanan
mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan
dasar
reaksi
sebagau
berikut
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan
alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada
bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu
pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah
bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas
pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
Uji santan kelapa
Pada uji amilum, santan kelapa tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol
santan berubah menjadi ungu.
Pada uji protein, santan kelapa mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
Pada uji glokusa santan kelapa mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen
benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi merah bata.
Uji lemak, senten kelapa dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya diatas pembakar
spritus dan mengakibatkan noda tramparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan
bahwa santan kelapa mengandung lemak.
Uji Pisang Ambon
Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan warna biru
kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum.
Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah menghasilkan
perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung protein.
Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas
pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang ambon
mengandung glukosa.
Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak mengandung lemak.
Uji Putih Telur
Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum
karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak
mengandung glukosa.
Uji lemak, putih telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Kuning Telur
Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning telur memiliki
amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman.
Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut kuning telur tidak
mengandung glukosa.
Uji lemak, kuning telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur mengandung lemak.
Uji Tempe
Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum.
karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata
tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa.
Uji lemak, tempe yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus
tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak
Uji Singkong
Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman.
Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan reagen biuret
berubah warna menjadi biru.
Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata.
Uji lemak, singkong yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus
tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak mengandung lemak.
Uji tepung kanji
Uji amilum, tepung kanji yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman.
Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung amilum.
Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
Uji glukosa, tepung kanji ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung
glukosa.
Uji lemak, tepung kanji yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tepung kanji tidak mengandung lemak.
VIII.
A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim,
Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein.
Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung
glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan
reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut
mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya
diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut
mengandung glikosa. Sebahan
memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan
makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon. Bahan
makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji, putih telur dan
kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : santan kelapa dan
kuning telur.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang
mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak.
B. Saran
Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon
untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang
ada pada setiap bab.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/uji-kandungan-makanan.html
http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/
http://www.id.wikipedia.com
uji makanan
Kata Pengantar
Alhamdulillahi Rabbil Alamin.
Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
pratikum ini. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas
junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang
gelap gulita menuju alam yang terang benderang
Dalam penyusunan laporan hasil pratikum ini tentu saja jauh dari
kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.
Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi
dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih
Mudah-mudahan laporan pratikum ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
Penulis
(Kelompok IV)
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................
BAB 1 : Pendahuluan
A.
B.
BAB 2 : Pembahasan
A.
Tujuan ............................
B.
C.
D.
E.
Pembahasan ...................................................................................
BAB 3 : Penutup
A.
Kesimpulan .....................................................................................
B.
Saran ..............................................................................................
BAB 1
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam
waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh.
Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan.
Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut
malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun
kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang
berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan
sehari-hari.
Salah
satu
contoh
makanan
yang
mengandung
Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
makanan
yang
kita
konsumsi
sehari-hari
harus
Metilen Blue
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda memerlukan
karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi utama ( setiap 1 gram
karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk menjaga keseimbangan
kondisi asam dan basa dalam tubuh, sebagai bahan
pembentuk
polisakarida.
Monosakarida
adalah
senyawa
karbohidrat
Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen).
isoleusin,
leusin,
lisin,
metionin,
fenilalanin,
treonin,
Lemak
juga
berguna
sebagai
sumber
energi
(1
gram
lemak
IV.
Vitamin
makanan
dan
diperlukan
untuk
mengatur
serta
lain.
Kondisi
kekurangan
(defisiensi)
vitamin
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
2.
V.
Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu mineral
Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi
BAB 2
Isi
A.
Tujuan
B.
C.
Nasi
keju
ketang
kacang hijau
jagung
roti
madu
tempe
Kemiri
tahu
mentega
lilin
Cara Kerja
Langkah Kerja
Uji Glukosa
11.
Uji amilum
Uji lemak
Menyediakan
1) Menyediakan sebuah
1)
Mengisi
tabung
2)
Menyediakan
selembar
kertas koran
Mengisi
tabung
2) Mengoleskan minyak pada
yang
akanair
(aquades)
pada
sisi
reaksi tabung
masing- sebanyak
reaksi
masing-
masing 3 tetes
4)
masing 3 tetes
Mengocok tabung
4)
hingga
Mengocok
tercampur hingga
rata
tercampur
rata
5)
Mengamati
5)
perubahan
Mengamati
yang
terjadi terjadi
(sebelum
(sebelum
pembakaran)
pembakaran)
6)
tabung
6)
Memanaskan
(dengan
lilin)
hingga
larutan
Mengamati
perubahan warna yang
Mengamati terjadi
perubahan
warna pembakaran)
(setelah
D.
Hasil Pengamatan
Larutan Glukosa
Larutan Amilum
Mula-Mula
Bening
Putih
+ Fahlin AB
Biru
Ungu
Setelah dipanaskan
Hijau kekuningan
Orange
+ Yodium
Larutan Glukosa
Larutan Amilum
Merah Bata
Biru Kehitaman
Mula-mula
Sesudah diolesi Air
Sesudah diolesi Minyak
Kertas Koran
Putih
Putih, berkerut
Transparan
BAB 3
Penutup
A.
Kesimpulan
Saran
Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang