Contoh Puisi Untuk Guru Dan Tema Pendidikan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Contoh Puisi untuk Guru dan Tema Pendidikan - Sobat-sobat semua pastilah sudah

mengetahui pentingnya arti pendidikan bagi manusia. Pendidikan memiliki peran


yang sangat penting karena pendidikan merupakan alat dan sarana yang bisa
digunakan untuk membuka gerbang ilmu pengetahuan. Dalam proses membuka ilmu
pengetahuan ini, proses belajar lah yang bisa menjadi kunci pokok para pembelajar
untuk selanjutnya menghimpun ilmu pengetahuan yang ada. Pendidikan memiliki
banyak tujuan. Salah satu tujuan pendidikan sendiri yang paling pokok adalah adalah
menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki
pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang diharapkan dan
mampu beradaptasi secara cepat dan tepat dalam berbagai lingkungan. Karena
pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek
kehidupan. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang
dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi
dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Oke Sob, untuk lebih memotivasi belajar sobat semua untuk mencapai pendidikan
yang lebih berkarakter dan berkualitas, berikut kami sajikan 10 Puisi Pendidikan
Terbaik yang bisa Sobat simak dan dalami maknanya.. Silahkan disimak dulu ya..!
BUKU Kau tempatku menabur ilmu... Kau jendela di hidupku... Kau tempatku
goreskan jutaan pena... Namun, terkadang orang mengabaikannya... Kau tertumpuk
deraian debu... Buku ... Kau tempatku berbagi rasa.... Meski engkau hanya diam
membisu... Lembaran demi lembaran yang terisi... Tertancap keindahan ilmu
menawan... Terselip kata demi kata... Yang mengisi hari-harimu... Buku... Kau
tempatku goreskan pena... Goresan pena kini tertancap di badanmu... Jutaan kata kini
terlukis di badanmu... Kau tempatku lukiskan keindahan... Kau tempatku berbagi
kesakitan.... Buku... Kau yang mengajariku arti kehidupan... Tiada pantas hidup ini
kulewati... Tanpa engkau di sisiku... Kau guru yang hanya bisa diam membisu...
Namun, kau memberikan jutaan ilmu yang tersimpan di setiap lembaran... Puisi
Karya Susiska Arum APA KABAR PENDIDIKAN NEGERIKU Sampai kini saya
tidak tahu Apakah titel sarjana nan dibangga-banggakan ayahku dulu Dapat
menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku Tujuh Belas tahun sudah segudang
uang di lumbung keringat ayah-ibuku Kuhabiskan di meja pendidikan Namun saya
tetap tidak mampu memberi anak-anakku sesuap makan Tujuh belas tahun sudah
kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah Namun tidak memberiku otak
brilian dan keterampilan nan sepadan Aku hanya terampil menyontek garapan
temanku Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang Aku
terampil mencuri ide-ide bukannya mencipta Apa kabar pendidikan negeriku Adakah
kini kau sudah berbenah Sehingga anak cucuku akan bisa merasai sekolah nan indah
Dan masa depan nan cerah? Puisi Karya Dian Hartati PESAN DARI GURU Dengan
tertatih-tatih Kau kayuh sepeda tua itu Dengan nafas terengah-engah Kau sandarkan
di pagar tua Anakku, aku datang Tak bawa mobil mewah Tak bawa rupiah Tapi aku
punya cinta Cintaku begitu besar Lebih dari sepeda tua itu Tahukah kau Aku sangat
menyanyangimu Ini daerah terpencil Tapi jangan kau berpikiran kerdil Bangkitlah ...
Berjuanglah ... Kau harus bisa taklukkan Gedung-gedung pencakar langit itu
Hancurkan kebodohanmu Bangkit dari tidurmu Raih mimpi Gapai prestasi Aku hanya
orang tua Yang tak berarti apa-apa Tapi aku punya cinta Cinta untukmu begitu besar

Lebih dari sepeda tua itu TAK MAU JADI ORANG BODOH Seorang anak kecil
Berjalan dengan kaki telanjang Menapaki jalan berbatu Terasa sakit menusuk kaki
Aku ini juga manusia Yang punya nyawa Sama sepertimu Yang punya rasa Sama
sepertimu Tapi kau tak punya hati Kau punya mata Tapi tak melihat Kau punya
telinga Tapi tak mendengar Kau punya segalanya Tapi tak merasa Lihat dirimu Uang
kau hambur-hamburkan Lari dari gudang ilmu Tak kau ingat begitu banyak tetesan
peluh Dan air mata yang membasahi tubuh itu Aku beda dengan kau Aku tak punya
sepertimu Tapi aku tak mau jadi orang bodoh sepertimu Aku ingin punya banyak ilmu
Aku adalah aku Bukan kau HARAPAN YANG KANDAS Aku berjalan menyusuri
jalan setapak, Pada sebuah pemukiman Tempat sejumlah anak bangsa Berteduh dari
rintikan air hujan Mencoba menghindar dari terik panasnya matahari Tempat yang
sering mereka sebut 'Rumah' Saat aku berjalan, Ku lihat anak bangsa Dengan
seragam kumuh yang dikena Tanpa alas kaki yang melindungi Membuat kakinya tak
jarang terkotori cipratan lumpur di sisi jalan Tapi semangatnya menuntut ilmu,
Seperti api yang menyala-nyala Dan takkan pernah padam Aku kembali berjalan,
Sesaat ku dengar rintihan anak bangsa "Ibu, Bapa, Aku ingin sekolah seperti mereka.
Aku juga punya impian, harapan dan masa depan," rintihnya. Tapi apa daya, kedua
orangtuanya hanya mampu diam seribu bahasa Pemimpinku, Pemerintahku, Apa
kalian tak melihat? Kesusahan menyelimuti anak bangsa Apa kalian juga tak
mendengar? Rintihan anak bangsa yang haus akan pendidikan Apa mungkin kalian
terlalu sibuk? Terlalu sibuk memanjakan harta dan terlalu sibuk bermain dengan
uang-uang kalian Atau mungkin kalian lupa? Tiap kali janji manis kau ucapkan Di
depan ribuan pasang mata yang menyaksikan Tak ingatkah kalian, wahai para
petinggi negara? Anak bangsa bagian dari rakyat Karena rakyat kalian memimpin
Karena rakyat kalian jadi pemimpin Walau hanya satu suara dan satu kepercayaan
dari tiap rakyat Tak sadarkah kalian, 'satu' pun bermakna Karena takkan ada 'seribu'
tanpa 'satu' Pemimpinku, Pemerintahku, Tak sadarkah? Rakyat telah pertaruhkan
segalanya Dari impian, harapan, hingga masa depan Tapi apa balasan dari tiap 'satu'
suara dan 'satu' kepercayaan yang rakyat pertaruhkan? Hanya sebatas tipuan dan
angan-angan yang nampak 'mustahil, jadi kenyataan Aku hanya berharap Suatu saat,
negeri ini Negeri yang kini padam Kan kembali terang benderang JANGAN MALAS
MEMBACA Sesobek kertas sudah diberikan Seuntai tulisan pula berada di dalamnya
Duhai anak yang malang Mengapa engkau diam saja? Mengapa kertas itu cuma kau
simpan? Sungguh tidak sedikit angan-angan terpendam Ilmu maha luas sudah
tertuliskan Tapi sayang kau enggan membaca Dunia demikian luas ilmu pula
demikian terbentang Sungguh dunia sudah bicara, Kau mau tahu isiku? Kau mau
mengerti apa menyangkut dunia ini? Malang beribu malang kau enggan membaca
Duhai anak yang malang Bangkitlah kini Pengetahuan luas sudah menantimu
Lawanlah jiwa kotormu itu Tuk mencapai impianmu BUKU Buku Kau adalah
sumber ilmu Dimana aku belajar dan membaca Dari aku tak tahu sampai tahu Buku
Kau adalah jendela ilmu Jendela menuju kehidupan yang lebih sukses Menuju
kehidupan yang lebih indah Halaman demi halaman Lembar demi lembar Kubaca
dengan serius Hingga aku lupa waktu Terimakasih buku Engkau temaniku Dari kecil
hingga besar Tuk menggapai cita-citaku Puisi Karya Erni Ristyanti GURUKU
PAHLAWANKU Sinar pagi yang cerah.. Membuat aku bergegas untuk berangkat

sekolah Sungguh senang hari ini Demi mendapat ilmu aku rela berjalan kaki untuk
meraih suksesku Gurulah yang memberiku ilmu Gurulah yang menyemangatiku
Gurulah yang membimbingku Tanpa ilmu aku takkan sukses tidak ada guru tidak ada
pula ilmu Terima kasih guru Kaulah guru terhebat bagiku kaulah pahlawanku
pahlawan tanpa tanda jasa Jika suatu saat nanti aku sudah menjadi sepertimu aku
akan memberikan ilmu yang kau berikan kepada ku untuk mereka yang
membutuhkanku Guru jasamu akan selalu kukenang Puisi Karya Cindy Agustin IBU
GURUKU TERSAYANG Ibu Guru Kau yang telah mendidikku Kau yang telah
menasehati ku Dalam keadaan bingung Ibu Guru Engkau adalah pahlawanku
Engkau bagaikan penyelamatku Engkau tulus mengajariku Ibu Guru Terima kasih
atas semua jasamu Aku sayang padamu Seperti kau menyayangiku PAHLAWAN
PENDIDIKAN Jika dunia kami yang dulu kosong tak pernah kau isi Mungkin hanya
ada warna hampa, gelap tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana Tapi kini dunia kami
penuh warna Dengan goresan garis-garis, juga kata Yang dulu hanya jadi mimpi Kini
mulai terlihat bukan lagi mimpi Itu karena kau yang mengajarkan Tentang mana
warna yang indah Tentang garis yang harus dilukis Juga tentang kata yang harus
dibaca Terimakasih guruku dari hatiku Untuk semua pejuang pendidikan Dengan
pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa Dengan pendidikanlah nasib kita bisa
dirubah Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin Hanya ucapan terakhir dari
mulutku Di hari pendidikan nasional ini Gempitakanlah selalu jiwamu Wahai pejuang
pendidikan Indonesia Gimana Sobat? Puisi yang bertema guru dan pendidikan yang
panjang dan pendek diatas sangat inspiratif dan memotivasi kan ? Motivasi dalam
belajar memang harus selalu kita tumbuhkan karena terkadang kita dininabobokan
dengan hiburan yang dangkal semata dan tidak memiliki kandungan motivasi hingga
menjadikan kita berjalan ditempat. Betul tidak Sob?
Sumber: https://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisipendidikan-terbaik.html

Anda mungkin juga menyukai