Larangan Dan Opini Tentang Membawa HP Ke

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LARANGAN MEMBAWA PONSEL KE SEKOLAH

Larangan membawa ponsel ke sekolah Ponsel (telepon seluler) merupakan salah


satu alat komunikasi interpersonal. Alat komunikasi yang satu ini dinilai yang paling efektif
sampai saat ini untuk membangun komunikasi perorangan.
Berbagai jenis dan merek sudah tersedia dipasaran sehingga mudah diperoleh. Begitu
pula harganya yang bervariasi dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Pengguna
ponsel ini sudah hampir semua lapisan. Tidak hanya masyarakat menengah ke atas,
masyarakat lapisan bawah pun sudah sanggup memilikinya.

Maka tidaklah membuat kita heran, anak kecil, remaja, dewasa dan orang tua sudah
tidak asing lagi dengan alat komunikasi genggam ini. Mungkin anak sekolah atau remaja
termasuk komunitas paling banyak menggunakan ponsel.
Bagi mereka, ponsel tidak hanya sekadar alat komunikasi. Berbagai fitur tersedia
digunakan untuk kegiatan lain. Misalnya facebook, twitter, messenger, dan fasilitas lain.
Tentunya alasan yang paling lazim bagi anak sekolah adalahbrowsing untuk mencari
informasi tentang bahan belajar dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
Saat ini beberapa sekolah telah menerapkan larangan bagi siswa untuk membawa
ponsel ke sekolah. Larangan ini tentu saja dapat diterima oleh orang tua siswa. Untuk
menghindari terganggunya konsentrasi belajar siswa!
Meskipun sudah diumumkan larangan untuk membawa ponsel, masih ada siswa yang
tidak mempedulikannya. Ada siswa yang nekad membawa dan menyimpannya dalam tas
buku. Namun bagi siswa yang cerdik, ponsel mereka simpan di bawah jok motor yang
diparkir di tempat parkir.

Mungkin pihak sekolah perlu membuat kebijakan khusus. Siswa tertentu boleh
membawa HP namun harus dititipkan di meja piket atau ruang majelis guru. Jika ada orang
tua, famili, atau siapapun yang ingin berkomunikasi mendesak dengan siswa boleh
menghubungi petugas piket terlebih dulu.
Paling tidak, pihak sekolah mengambil kebijakan agar orang tua atau famili atau
siapapun yang perlu berkomunikasi sangat penting dengan siswa saat jam belajar sekolah
untuk menghubungi guru piket.

Peraturan Baru: Dilarang Membawa Handphone ke Sekolah!


Satu persatu peraturan seputar dunia pendidikan muncul ke permukaan. Peraturan ini
banyak dibuat di sekolah - sekolah. Peraturan ini termasuk peraturan yang sudah lama, tapi
akhir akhir ini baru dilakukan penggalakkan. Peraturan tersebut adalah pelarangan
membawa Handphone atau yang sering disingkat HP ke sekolah. Kalau sebelumnya pelajar
heboh dengan larangan membawa handphone berkamera ke sekolah, kali ini benar-benar
tidak ada toleransi. Berkamera atau tidak, handphone tak boleh dibawa ke sekolah. Larangan
itu dikeluarkan didasari atas banyak siswa yang menggunakan alat komunikasi canggih
tersebut untuk kepentingan yang negatif sehinggga bisa menganggu Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di sekolah.

Handphone kini tak lagi barang mewah. Siapa pun punya, tak terkecuali pelajar.
Seberapa penting kah sebuah handphone untuk pelajar...?
Zaman sekarang, di Era globalisasi seperti ini, dimana berbagai teknologi dapat
dengan mudah diperoleh dalam genggaman tangan, tidak memperkecil kemungkinan
seseorang dapat berkomunikasi dengan mudah. Alat yang bisa dengan mudah digunakan
untuk berkomunikasi adalah Handphone. Handphone, adalah produk teknologi praktis yang

pada era ini banyak orang telah memilikinya, tak terkecuali kalangan siswa atau pelajar.
Banyak sekali siswa ataupun pelajar yang telah memiliki Handphone. Dari segi kepentingan,
kebanyakan mereka beranggapan bahwa handphone sangat penting, karena handphone adalah
produk teknologi yang paling praktis dibandingkan produk teknologi yang lain, semisal
komputer, televisi, dll. Selain itu, Handphone merupakan alat komunikasi yang paling
terkenal. Handphone bisa digunakan untuk berkomunikasi suara atau bertelepon, berkirim
pesan singkat tertulis yang disebut SMS (Short Message Service), dan bahkan bisa juga
digunakan untuk berselancar di dunia maya mengunjungi situs situs internet. Berbagai
fungsi tersebut adalah fungsi Handphone bila dipandang dalam skala umum. Sedangkan
dalam skala khusus, fungsi utama Handphone sendiri bagi pelajar di sekolah adalah sebagai
sarana bagi orang tua untuk memantau anaknya (siswa) apakah siswa sudah belajar dan
memperoleh pelajaran dengan baik di sekolah dan mengontrol apakah siswa mengikuti
Kegiatan Belajar Mengajar yang dijadwalkan di sekolah sesuai dengan aturan dan tata tertib
yang ditegakkan di sekolah.
Perilaku pelajar dewasa ini semakin menjadi-jadi. Tak sedikit pelajar yang ketahuan
menyimpan video dan foto yang tidak senonoh di Handphone. Kebanyakan dari mereka
mendapat video dan foto yang berbau pornografi dari temannya, kemudian ia menyebarkan
ke temannya yang lain. Belum lagi, akhir akhir ini banyak tersiar berita di televisi maupun
radio, handphone juga digunakan oleh tidak sedikit oknum siswa sebagai sarana tukar
menukar jawaban ujian, baik itu Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional yang katanya sangat
rahasia dan tidak mungkin ada pembocoran jawaban. Selain itu, Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di sekolah bisa menjadi terganggu karena saat sekarang ini banyak ditemukan pelajar
yang sering menggunakan HP dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Akibatnya, konsentrasi
belajar menjadi terganggu. Jika hal ini terus dibiarkan, lama kelamaan tidak dipungkiri lagi
akan menurunkan minat belajar siswa yang akhirnya akan berdampak pada prestasi siswa
yang menurun.
Penyimpangan penyimpangan tersebut terjadi karena ketidakmampuan remaja
(siswa) dalam menghadapi ataupun menyikapi perkembangan teknologi sebagai hal yang
bersifat positif. Kesimpulannya, pada saat sekarang ini para pelajar sedang marak - maraknya
menggunakan HP selain alat sebagai alat komunikasi juga digunakan sebagai alat untuk
melihat hal-hal yang belum sepantasnya untuk dilihat alias gambar atau video porno. Hal ini
nantinya dapat menyebabkan banyaknya generasi muda, khususnya pelajar saat sekarang ini
menjadi rusak dan melakukan tindakan yang menyimpang. Mungkin inilah yang menjadi

dasar dikelurkanyya peraturan yang tidak memperbolehkan siswa membawa handphone ke


sekolah.
Sisi Negatif dari larangan ini juga ada, antara lain ; terhambatnya komunikasi pelajar
dengan keluarga ketika pelajar berada di sekolah, maksudnya kalau nantinya ada kejadian
mendadak dari keluarga yang perlu diberitahukan kepada anaknya (pelajar) yang sedang
berada di sekolah menjadi sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Serta
menghilangkan fungsi HP sebagai alat komunikasi yang paling efektif dalam kehidupan
pelajar, khususnya ketika sedang berada di sekolah.
Menyikapi peraturan yang melarang membawa Handphone ke sekolah, ada siswa
yang setuju akan tetapi tidak sedikit juga yang menolaknya mentah mentah. Baik siswa
yang setuju ataupun tidak setuju pastinya mempunyai alasan masing masing yang
dianggapnya benar. Bagi siswa yang setuju dengan peraturan yang melarang membawa
Handphone ke sekolah mereka berpendapat bahwa kebijakan tersebut memang benar dan
wajib diikuti, karena menurut mereka Handphone bisa menjadi penyebab kemalasan siswa.
Siswa yang telah memiliki Handphone akan lupa dengan kewajiban belajar. Selain itu,
mereka berpendapat juga bahwa Handphone juga bisa mengganggu Kegiatan Belajar
Mengajar di sekolah karena kebanyakan siswa menggunakan Handphone di dalam jam
belajar.
Sedang siswa yang menolak peraturan tersebut mempunyai argumen sendiri yang
tentunya kontra dengan argumen siswa yang setuju. Siswa yang setuju berpendapat bahwa
tidak sepenuhnya Handphone menjadi penyebab kemalasan siswa. Selain Handphone, masih
banyak berbagai hal yang bisa memicu kemalasan siswa, misalnya playstation. Baik
buruknya dampak Handphone tergantung dari penggunanya sendiri, bagaimana ia menyikapi
Handphone tersebut.
Kesimpulanyya, setiap orang boleh mengikuti perkembangan teknologi seperti
Handphone, asalkan tetap berpegang teguh pada aturan dan norma yang berlaku. Sesuatu
akan berdampak baik jika dilakukan dengan baik, dan sebaliknya sesuatu akan mempunyai
dampak buruk jika dilakukan dengan buruk.

Opini - Opini Tentang Membawa HP Ke Sekolah


Efektifkah Melarang Siswa Membawa Hp Ke Sekolah
Dalam upaya meningkatkan dunia pendidikan di Indonesia, pemerintah terus
berupaya untuk mendorong pelaku dunia pendidikan. Begitu juga upaya pemerintah dalam
mendorong penggunaan kemajuan teknologi informasi di dunia pendidikan.
Terlepas dari upaya pemerintah mendorong penggunaan kemajuan TI, muncul
berbagai persoalan yang dihadapi pelaku-pelaku dunia pendidikan. Kemajuan TI muncul
seperti halnya buah simalakama. Selain memberikan dampak positif ternyata kemajuan TI
dipandang berpotensi melemahkan perkembangan karakter pada peserta didik.
Terlepas dari hal tersebut, kemajuan dan perkembangan TI ternyata lebih pesat jika
dibandingkan dengan dunia pendidikan kita. Di sisi lain kita berharap bisa membonceng
kemajuan TI, tetapi di sisi lain berbagai pihak men-cap bahwa TI (HP, FB dsb) sebagai racun
bagi siswa. Dalam upaya mencegah hal negative tersebut, sekolah berlomba-lomba untuk
mencegah perkembangan TI meracuni siswa, antara lain sekolah melarang siswanya
membawa alat komunikasi ke sekolah. Efektifkah hal ini sebagai upaya menghambat racun
bagi siswa ?
Kemajuan TI 2X Lipat Kemajuan Pendidikan
Mengapa hal ini terjadi ? Secara logika sangat mudah untuk menjelaskan hal ini.
Secara regular, kemajuan dan perkembangan dunia TI terus berkembang dan mengalir. Dunia
TI terus berupaya dan berbenah diri memberikan kemudahan kepada pelanggan. Di sisi lain
mereka terus berupaya untuk dapat bertahan di antara kompetitor-kompetitor yang ada, oleh
sebab itu mereka selalu untuk berbenah diri menyempurnakan produk yang dihasilkan.
Di sisi lain, keberadaan TI (sebut saja HP atau FB) bagi siswa dipandang sebagai
momok dan meracuni. Sekolah berupaya menghambat penggunaan kemajuan tersebut. Dalam
kondisi semacam ini, seperti halnya pada saat kita adu jago, tetapi satu jagonya kita pegang
sementara jago yang lain kita lepas. Satu sisi dapat berekspresi secara lepas, sedangkan yang
lain terkekang dan sulit untuk bernafas, dengan dalih menghambat kontaminasi racun bagi
siswa.
Efektifkah Usaha Sekolah ?
Sebut saja misalkan masalah HP. Rata-rata sekolah berusaha melarang siswanya
membawa Hp pada saat jam pembelajaran. Hal ini dipandang sangat mengganggu dan dapat
dimanfaatkan siswa untuk hal-hal yang negative. Tetapi kenyataan di lapangan siswapun
berusaha sembinyi-sembunyi membawa HP.
Dengan kejadian semacam itu, maka siswa akan berurusan dengan sekolah terutama
kesiswaan, karena dipandang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itulah
jika terdapat hal semacam itu sekolah harus mengeluarkan energi ekstra dalam menangani
siswanya. Sehingga banyak waktu yang tersita hanya sebatas untuk membendung laju
teknologi tersebut. Apakah mampu secara terus-menerus membendung laju perkembangan
teknologi tersebut ? Padahal laju perkembangan teknologi sangat cepat dan bervariatif.

Bagaimana jika kita manfaat teknologi tersebut ?


Jika memang sekolah sangat kerepotan dalam menanggulangi laju kemajuan tersebut,
bagaimana jika sekolah memanfaatkan laju perkembangan tersebut untuk diarahkan dalam
dunia pendidikan yang lebih positif.
Dalam beberapa kesempatan saya menolak dengan tegas usaha sekolah dalam
melarang siswa membawa Hp ke sekolah. Hal ini saya pandang sebagai usaha yang sia-sia.
Energi kita terlampau kecil untuk menanggulangi banjir teknologi yang sedang terjadi. Energi
kita sangat terbatas, sedangkan laju kemajuan teknologi komunikasi semakin deras.
Adapun usaha yang saya coba terapkan dalam meminimalisir dampak negatifnya
adalah dengan mengarahkan pemanfaat Hp dalam pembelajaran. Hal ini saya pandang lebih
tepat dan ternyata hasilnya juga sangat baik serta mendapat respon siswa yang cukup
antusias. Karena saya memandang Hp bukan hal yang mahal dan semua siswa pasti
mempunyai. Fasilitas yang ditawarkan Hp pun sudah sangat beragam. Untuk facebook, email
atau menjalankan aplikasi yang lain tidak menjadi masalah.
Dalam pemanfaatannya saya membuat email tugas siswa dan group dalam Facebook.
Saya selalu memberikan tugas kepada siswa melalui facebook, baik hanya sebatas komentar
atau mengirim file-file makalah. Dan pola semacam ini telah kami terapkan untuk 2 tahun
terakhir.
Fenomena kemajuan teknologi saat ini sebenarnya pernah terjadi di dunia kesehatan.
Pada saat pertama kali dilontarkannya ide pembuatan kondom untuk menekan penyakit
kelamin dan sejenisnya, banyak mendapat tekanan dan cemoohan dari berbagai kalangan.
Tetapi apakah yang terjadi dikemudian hari ?
Begitu juga pada saat ditemukannya bom atom pertama kali. Masyarakat dunia
mengecam habis-habisan teknologi tersebut. Tetapi karena masyarakat dunia merasa tidak
mampu membendungnya, maka orang berfikir lebih positif dengan memanfaatkannya untuk
keperluan-keperluan yang lebih baik. Salah satunya dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
Masihkah kita akan menolak kemajuan teknologi ! Apakah kita mampu membendung
kemajuannya ? Begitu juga dengan kemajuan teknologi ini, apakah sekiranya energy kita
cukup untuk menolak hal itu ? Jika sekiranya kita tidak mampu membendungnya kenapa kita
tidak berbuat lain, dengan memanfaatkan kemajuan tersebut demi kemajuan pendidikan, apa
salahanya bukan ?
Di dunia ini selalu diciptakan untuk berpasangan. Semua tindakan pasti akan
menghasilkan 2 akibat yang bertolak belakang, tergantung kita bagaimana meminimalisir
atau mengubah hal negative tersebut menjadi sesuatu yang positif. Hal ini memang sulit dan
penuh tantangan. Karena pada dasarnya hidup adalah sebuah perjuangan. Bagaimana
pendapat saudara

Anda mungkin juga menyukai