Sni 6728.3-2015

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

SNI 6728.

3:2015

Penyusunan neraca spasial sumber daya alam Bagian 3: Sumber daya lahan

ICS 01.020; 07.040

Badan Standardisasi Nasional

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Standar Nasional Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: [email protected]
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

BSN 2015

SNI 6728.3:2015

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
1

Ruang lingkup ................................................................................................................... 1

Acuan normatif .................................................................................................................. 1

Istilah dan definisi.............................................................................................................. 1

Persyaratan ....................................................................................................................... 2

Metode penyusunan neraca spasial sumber daya lahan .................................................. 2

Penyajian data spasial ...................................................................................................... 5

Lampiran A (informatif) Diagram alir penyusunan neraca sumber daya lahan ........................ 8
Lampiran B (normatif) Tabel neraca sumber daya lahan ........................................................ 9
Lampiran C (informatif) Daftar perubahan hasil revisi SNI .................................................... 14
Bibliografi ............................................................................................................................... 17

BSN 2015

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Daftar isi

SNI 6728.3:2015

Standar Nasional Indonesia (SNI) 6728.3:2015, Penyusunan neraca spasial sumber daya
alam Bagian 3: Sumber daya lahan ini merupakan revisi dari SNI 19-6728.3-2002,
Penyusunan neraca sumber daya Bagian 3: Sumber daya lahan spasial. Materi utama
revisi SNI ini berasal dari petunjuk teknis neraca sumber daya lahan spasial tahun 2011 dan
telah mengakomodasi masukan dari beberapa sektor terkait.
SNI Penyusunan neraca spasial sumber daya alam Bagian 3: Sumber daya lahan ini
dimaksudkan untuk memberi arahan dan bimbingan bagaimana menyusun neraca sumber
daya alam spasial khususnya sumber daya lahan untuk skala nasional, provinsi, maupun
kabupaten/kota. Keberadaan SNI ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas neraca sumber
daya alam spasial yang disusun masing-masing instansi yang bertanggung jawab terhadap
program tersebut.
Standar ini disusun berdasarkan Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 8 Tahun 2007,
tentang Penulisan Standar Nasional lndonesia, namun untuk penulisan skala peta
disesuaikan dengan penulisan angka skala peta pada Undang-Undang No 4 tahun 2011
tentang Informasi Geospasial.
Standar ini dirumuskan oleh Komite Teknis 07-01 Informasi Geografi/Geomatika, melalui
proses perumusan standar dan terakhir dibahas dalam rapat konsensus pada 15 16
September 2014 di Cibinong, Bogor, yang dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah,
produsen, konsumen, pakar, dan institusi terkait lainnya. Standar ini juga telah melalui
tahapan konsensus nasional, yaitu Jajak Pendapat pada periode 2 Maret 2015 sampai
dengan 1 Mei 2015 dan dinyatakan kuorum dan disetujui.
SNI ini disusun atas kerjasama Badan Informasi Geospasial dengan Badan Pertanahan
Nasional, serta Ditjen Pembinaan dan Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI.

BSN 2015
ii

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Prakata

SNI 6728.3:2015

Sebagai tindak lanjut dari disahkannya Undang Undang Nomor 4 tahun 2011 tentang
Informasi Geospasial, Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata
Ruang, dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah,
maka pedoman penyusunan neraca spasial diharapkan akan semakin mudah dilaksanakan.
Standar Nasional Indonesia mengenai penyusunan neraca sumber daya alam spasial ini
merupakan standar yang akan dipakai secara nasional untuk menyusun neraca sumber
daya lahan.
Neraca spasial menekankan penyusunan informasi neraca dengan memanfaatkan informasi
keruangan atau geospasial. Neraca sumber daya lahan spasial disusun untuk mengetahui
perubahan sumber daya lahan pada periode awal (aktiva) dan sumber daya lahan pada
periode akhir (pasiva).
Kerangka neraca sumber daya lahan spasial dinyatakan dalam bentuk peta perubahan atau
informasi geospasial dan model tabulasi statistik berupa tabel diskonto.

BSN 2015

iii

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Pendahuluan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

SNI 6728.3:2015

Ruang lingkup

Standar ini menetapkan klasifikasi, prosedur, dan tata cara dalam penyusunan neraca
sumber daya lahan secara spasial. Penyusunan neraca sumber daya lahan dilakukan pada
kawasan Areal Penggunaan Lain (APL).
2

Acuan normatif

SNI 6502.2:2010, Spesifikasi penyajian peta rupa bumi - Bagian 2: Skala 1:25.000
SNI 6502.3:2010, Spesifikasi penyajian peta rupa bumi - Bagian 3: Skala 1:50.000
SNI 6502.4:2010, Spesifikasi penyajian peta rupa bumi skala 1:250.000
SNI ISO 19115:2012, Informasi geografis - Metadata
SNI 7645.1:2014, Klasifikasi penutup lahan - Bagian 1: Skala kecil dan menengah
3

Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan standar ini, selain istilah dan definisi yang ada dalam standar yang
tercantum dalam acuan normatif, istilah dan definisi berikut berlaku.
3.1
sumber daya lahan
lingkungan fisik terdiri atas iklim, relief, tanah, air, vegetasi, dan benda yang ada di atasnya
sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan
3.2
data geospasial
data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam
dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi
3.3
geospasial/ruang kebumian
aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang
berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem
koordinat tertentu
3.4
Informasi Geospasial (IG)
data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan ruang kebumian
3.5
Informasi Geospasial Dasar (IGD)
informasi geospasial yang berisi tentang objek yang dapat dilihat secara langsung atau
diukur dari kenampakan fisik dimuka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu yang relatif
lama
BSN 2015

1 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Penyusunan neraca spasial sumber daya alam


Bagian 3: Sumber daya lahan

SNI 6728.3:2015

3.7
neraca sumber daya lahan
informasi tentang perubahan (imbangan) potensi sumber daya lahan pada periode waktu
tertentu yang dinyatakan dalam aktiva dan pasiva
3.8
neraca sumber daya lahan spasial
informasi geospasial tematik tentang neraca sumber daya lahan yang memiliki lokasi
geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek, serta disajikan dalam bentuk
peta
3.9
spasial
aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak dan posisinya
4

Persyaratan

Penyusunan neraca sumber daya lahan spasial secara sistematis harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a. komponen lahan yang dihitung luasannya merupakan komponen penutup lahan yang
berada pada kawasan Areal Penggunaan Lain (APL);
b. komponen penutup lahan yang terdapat pada kawasan hutan menggunakan data dari
hasil perhitungan neraca sumber daya hutan. Apabila data neraca sumber daya hutan
tidak tersedia, maka perhitungan neraca sumber daya lahan dilakukan untuk semua
kawasan;
c. setiap komponen lahan dibuat tabel inventarisasi data sumber daya lahan dan neraca
sumber daya lahan;
d. komponen penutup lahan mengacu pada SNI 7645.1:2014, atau klasifikasi tematik
pertanahan yang berlaku secara nasional;
e. penyusunan neraca sumber daya lahan spasial disusun dalam data dua periode kurun
waktu, minimal perubahan satu tahun untuk daerah perkotaan, dan klasifikasi yang
digunakan harus sama;
f. penyusunan neraca sumber daya lahan spasial mengacu pada referensi nasional.
5
5.1

Metode penyusunan neraca spasial sumber daya lahan


Skala informasi geospasial neraca

Ketentuan penggunaan skala informasi geospasial neraca adalah sbb.:


a. skala informasi geospasial neraca sumber daya lahan spasial nasional, menggunakan
Informasi Geospasial dan klasifikasi penutup lahan dengan skala minimal 1:1.000.000;

BSN 2015

2 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

3.6
Informasi Geospasial Tematik (IGT)
informasi geospasial yang menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang dibuat
mengacu pada IGD

SNI 6728.3:2015

5.2

Metode pengumpulan data

Jenis data yang dikumpulkan meliputi :


a. informasi geospasial dasar;
b. peta administrasi yang ditetapkan melalui peraturan dan perundangan yang berlaku;
c. citra satelit penginderaan jauh dengan resolusi spasial sesuai dengan skala informasi
yang akan dihasilkan;
d. interpretasi penutup lahan dari citra satelit untuk menghasilkan data penutup lahan aktiva
dan pasiva;
e. survei lapangan untuk verifikasi hasil interpretasi penutup lahan baik aktiva maupun
pasiva; peta penutup lahan sekunder.
5.3

Metode pengolahan data

Tahap pengolahan data neraca sumber daya lahan spasial menggunakan metode
pendekatan teknik tumpang susun peta atau overlay.
Penutup Lahan Tahun
Akhir (t1)
[SNI 7645.1:2014]

Penutup Lahan
Tahun Awal (t0)
[SNI 7645.1:2014]

Kawasan Hutan

Kawasan Areal
Penggunaan Lain
[APL]

Kawasan Areal
Penggunaan Lain
[APL]

Peta Aktiva

Peta Pasiva

Overlay

Peta Neraca
Sumber Daya Lahan

Gambar 1 Analisis perubahan penutup lahan

BSN 2015

3 dari 17

Kawasan Hutan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

b. skala informasi geospasial neraca sumber daya lahan spasial provinsi, menggunakan
Informasi Geospasial dan klasifikasi penutup lahan dengan skala minimal 1:250.000;
c. skala informasi geospasial neraca sumber daya lahan spasial kabupaten, menggunakan
Informasi Geospasial dan klasifikasi penutup lahan dengan skala minimal 1:50.000;
d. skala informasi geospasial neraca sumber daya lahan spasial kota dan daerah
khusus/tertentu, menggunakan Informasi Geospasial dan klasifikasi penutup lahan
dengan skala minimal 1:25.000.

SNI 6728.3:2015

5.4

Format keluaran

Format keluaran (output) neraca sumber daya lahan adalah informasi geospasial penutup
lahan yang terdiri atas aktiva, pasiva, dan neraca. Format data output informasi geospasial
ini memiliki format geodatabase dengan metadata mengacu SNI ISO 19115:2012.
5.5

Metode pengisian tabel

Neraca sumber daya lahan disusun dengan cara analisis dan evaluasi hasil inventarisasi
data yang mencakup dua periode penyusunan, sehingga dapat diketahui perubahannya.
Secara deskriptif neraca sumber daya lahan disajikan dalam format tabel diskonto (sebelah
menyebelah) yaitu satu bentuk tabel yang menyatakan aktiva pada kolom sebelah kiri, dan
menyatakan pasiva pada kolom sebelah kanan.
Pada neraca sumber daya lahan jumlah total area luasan tetap, kecuali ada pemekaran
daerah dan yang terjadi sebenarnya adalah peralihan atau perubahan macam atau jenis
sumber daya lahan. Oleh karena itu, dalam satu format tabel neraca sumber daya lahan
harus disertakan perubahan sumber daya lahan. (Lampiran A)
5.6

Sistematika penulisan buku neraca sumber daya lahan

Buku neraca sumber daya lahan spasial terdiri atas tiga buah buku, yaitu :
Buku 1
: Ringkasan eksekutif
Buku 2
: Laporan utama
Buku 3
: Album peta
5.6.1

Sistematika penulisan buku 1 (ringkasan eksekutif)

Judul
Kata pengantar
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Perundang-undangan yang melandasi penyusunan neraca sumber daya lahan
1.3. Maksud dan tujuan
1.4. Lingkup
2. METODE PENYUSUNAN NERACA SUMBER DAYA LAHAN
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Inventarisasi data
3.2 Neraca sumber daya lahan spasial
4. REKOMENDASI

BSN 2015

4 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Teknik overlay dapat digunakan bagi peta yang sudah sama format dan skalanya.
Pengolahan data neraca sumber daya lahan untuk penyusunan saldo neraca sumber daya
lahan, dengan melakukan overlay peta penutup lahan baru dan peta penutup lahan lama.
Analisis dan evaluasi sumber daya lahan tersebut dihitung ke dalam satuan areal luasan (ha)
maupun dalam perhitungan persentase (%).

SNI 6728.3:2015

Sistematika penulisan buku 2 (laporan utama)

Judul
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Peraturan perundang-undangan yang melandasi penyusunan neraca sumber daya
lahan
1.3. Maksud dan tujuan
1.4. Lingkup
2. KONDISI WILAYAH
2.1. Letak geografi
2.2. Kondisi fisik
2.3. Kondisi sosial dan ekonomi
3. METODE PENYUSUNAN NERACA SUMBER DAYA LAHAN
3.1. Metode pengumpulan data neraca sumber daya lahan
3.2. Metode pengolahan dan penyajian data
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil inventarisasi data sumber daya lahan
4.2. Neraca sumber daya lahan spasial
5. REKOMENDASI
Daftar pustaka
Lampiran
5.6.3

Sistematika buku 3 (album neraca sumber daya lahan)

Buku 3 merupakan album peta neraca sumber daya lahan spasial yang terdiri atas:
a. Peta aktiva sumber daya lahan spasial
b. Peta pasiva sumber daya lahan spasial
c. Peta neraca sumber daya lahan spasial
6
6.1

Penyajian data spasial


Produk visual kartografis peta

Produk visual kartografi untuk keperluan cetak album peta neraca sumber daya lahan
menggunakan ukuran kertas minimal A3 dengan format layout disesuaikan dengan bentuk
geometris wilayah yang dipetakan.
6.2

Informasi tepi

Keterangan yang dicantumkan pada tiap lembar peta agar pengguna dapat dengan mudah
memahami isi peta dan informasi yang disajikan.
Informasi tepi sekurang-kurangnya memuat:
a. judul peta,
b. skala,
c. arah utara,
d. legenda,
e. angka koordinat geografis,
BSN 2015

5 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

5.6.2

SNI 6728.3:2015

6.2.1

Judul peta

a. Judul seri
: NERACA SUMBER DAYA LAHAN SPASIAL
b. Judul tema lembar peta
:
PETA AKTIVA PENUTUP LAHAN TAHUN ..
KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ...........
PETA PASIVA PENUTUP LAHAN TAHUN ..
KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ...........
PETA NERACA SUMBER DAYA LAHAN TAHUN .
KABUPATEN/KOTA/PROVINSI ...........
6.2.2

Skala peta

Pada tiap lembar peta dicantumkan skala numeris (dalam angka) dan skala grafis (dalam
bentuk garis).
6.2.3

Arah utara

Arah utara peta (true north) dalam gambar biasanya digambarkan dengan anak panah yang
digambar menunjukkan ke atas.
6.2.4

Legenda

Legenda atau simbol yang tercantum dalam isi peta diberi keterangan singkat dan jelas
dengan susunan kata atau kalimat yang benar. Legenda peta dasar dan tipe huruf mengacu
SNI 6502.2-2010, SNI 6502.3-2010 dan SNI 6502.4:2010
Untuk keperluan pencetakan peta neraca lahan, legenda kelas perubahan penutup lahan
mengacu pada perubahan paling dominan.
6.2.5

Angka koordinat geografis

Koordinat geografis dicantumkan pada tepi peta dengan angka dan notasi yang
menunjukkan kedudukan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Angka koordinat
geografis digambarkan dengan interval tertentu (minimal ada dua angka dalam satu tepi)
yang disesuaikan dengan peta dasar yang digunakan.
6.2.6

Diagram lokasi dan petunjuk letak peta

Diagram lokasi menunjukkan lokasi yang dipetakan baik dari letak geografis maupun letak
administratif. Diagram lokasi menunjukkan letak/lokasi dari daerah yang dipetakan dalam
hubungannya dengan wilayah yang lebih luas, seperti: provinsi, pulau, atau negara. Petunjuk
letak peta menunjukkan lembar peta yang disusun terhadap lembar lain dilingkungannya.
6.2.7

Sumber data

Untuk mengetahui keabsahan (validitas) dari sumber data yang digunakan, perlu
dicantumkan :
BSN 2015

6 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

f. diagram lokasi dan petunjuk letak peta,


g. sumber data,
h. pembuat peta.

SNI 6728.3:2015
peta dasar yang digunakan, termasuk skala dan tahun pembuatan/penerbitan,
sumber data yang digunakan sebagai pengisi peta. Jika data berasal dari berbagai
sumber atau tahun, perlu dibuat diagram khusus yang menunjukkan lokasi dengan
sumber data atau tahun yang berlainan.

6.2.8

Pembuat peta

Untuk mengetahui penanggung jawab saat peta dibuat, perlu dicantumkan identitas pembuat
peta, dan tahun pembuatannya.
Pembuat peta neraca sumber daya lahan adalah instansi pembuat baik tunggal maupun
kerjasama dua instansi atau lebih. Selain itu, dapat dicantumkan unit kerja pada instansi
atau swasta serta perorangan yang berwenang dan bertanggung jawab atas isi peta.

BSN 2015

7 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

SNI 6728.3:2015

Penutup lahan tahun


akhir (t1)
[SNI 7645.1:2014]

Penutup lahan tahun


awal (t0)
[SNI 7645.1:2014]

Kawasan hutan

Kawasan areal
penggunaan lain
[APL]

Kawasan areal
penggunaan lain
[APL]

Peta aktiva

Peta pasiva

Kawasan hutan

Overlay

Peta neraca
sumber daya lahan

Gambar A.1 Diagram alir penyusunan neraca sumber daya lahan

BSN 2015

8 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Lampiran A
(informatif)
Diagram alir penyusunan neraca sumber daya lahan

SNI 6728.3:2015

A.1 Neraca sumber daya lahan nasional (Skala 1: 1.000.000)


Judul/tema

: Neraca sumber daya lahan


Luas penutup
lahan to
(Aktiva)

Klasifikasi penutup lahan

Luas penutup
lahan t1
(Pasiva)

Neraca sumber
daya lahan
(+)/(-)

Luas penutup
lahan t1
(Aktiva)

Neraca sumber
daya lahan
(+)/(-)

Tubuh air alami/semi-alami


Lahan terbuka alami/ semi-alami
Tubuh air buatan/diusahakan
Lahan terbuka diusahakan/permukaan
diperkeras
Area bangunan
Area bervegetasi alami (Hutan dan
vegetasi lain)
Area bervegetasi budidaya
Area bervegetasi budidaya
berpindah/siklis
Jumlah
A.2 Neraca sumber daya lahan Skala 1: 250.000
Judul/tema
Daerah

: Neraca sumber daya lahan


: Provinsi .......

Klasifikasi penutup lahan

Luas penutup
lahan to
(Aktiva)

Perairan laut
Danau/telaga alami
Rawa pedalaman
Rawa pesisir
Sungai
Tubuh air alami lain
Hamparan batuan/pasir alami
Hamparan pasir pantai
Rataan lumpur
Lahan terbuka alami lain
Waduk dan danau buatan
Kolam air asin/payau
Kolam air tawar
Saluran air
Tampungan air lain
Lahan terbuka diusahakan
BSN 2015

9 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Lampiran B
(normatif)
Tabel neraca sumber daya lahan

SNI 6728.3:2015
Luas penutup
lahan t1
(Aktiva)

Neraca sumber
daya lahan
(+)/(-)

Luas penutup
lahan t1
(Aktiva)

Neraca sumber
daya lahan
(+)/(-)

Permukaan diperkeras bukan gedung


Bangunan permukiman/campuran
Bangunan bukan-permukiman
Hutan lahan tinggi (pegunungan/
perbukitan)
Hutan lahan rendah
Hutan rawa/gambut
Hutan mangrove
Sabana
Semak dan belukar
Herba dan rumput
Liputan vegetasi alami/semi-alami lain
Hutan tanaman
Perkebunan dengan tanaman berkayu
keras
Perkebunan tanaman semusim
Kebun dan tanaman campuran
(tahunan dan semusim)
Tanaman semusim lahan kering
Tanaman semusim lahan basah
(sawah)
Tanaman berasosiasi dengan
bangunan
Tanaman budidaya lain
Bervegetasi budidaya berpindah/siklis
Jumlah

A.3 Neraca sumber daya lahan Skala 1: 50.000/ 25.000


Judul/tema
Daerah

: Neraca sumber daya lahan


: Kota/Provinsi .......

Klasifikasi penutup lahan

Luas penutup
lahan to
(Aktiva)

Perairan laut dangkal


Perairan laut dalam
Danau/telaga alami
Rawa pedalaman
Rawa pesisir bervegetasi
Rawa pesisir tak bervegetasi
Sungai (tidak dirinci)
Tubuh air lain (tidak dirinci)
Hamparan lahar/lava
Hamparan batuan/pasir lain
Hamparan pasir pantai volkanik
Hamparan pasir pantai non-volkanik
Rataan lumpur (tidak dirinci)
BSN 2015

10 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Klasifikasi penutup lahan

Luas penutup
lahan to
(Aktiva)

SNI 6728.3:2015

Klasifikasi penutup lahan


Lahan terbuka lain
Waduk pengendali banjir
Waduk irigasi
Waduk multiguna
Danau wisata air
Danau buatan lainnya
Tambak ikan/udang
Tambak garam
Tambak polikultur
Kolam ikan air tawar
Embung
Kolam air tawar lain
Saluran air (tidak dirinci)
Kolam oksidasi dan pengelolaan
limbah
Tampungan air lain
Penggalian pasir, tanah dan batu (sirtu)
Penambangan terbuka bukan sirtu
Penambangan terbuka lain
Tempat penimbunan dan pembuangan
sampah
Landas pacu (runway) dan taxiway
Area parkir
Lapangan diperkeras
Jaringan rel kereta
Jaringan jalan aspal/beton/tanah
Permukaan diperkeras lain
Bangunan permukiman kota
Bangunan permukiman desa
(berasosiasi dengan vegetasi
pekarangan)
Bangunan industri, perdagangan dan
perkantoran
Stasiun
Terminal bus
Terminal bandara
Stadion dan sarana olah raga
Pelabuhan
Bangunan non-permukiman lain
Hutan lahan tinggi primer kerapatan
tinggi
Hutan lahan tinggi primer kerapatan
sedang
Hutan lahan tinggi primer kerapatan
rendah
Hutan lahan tinggi sekunder kerapatan
tinggi
Hutan lahan tinggi sekunder kerapatan
sedang
Hutan lahan tinggi sekunder kerapatan
BSN 2015

11 dari 17

Luas penutup
lahan t1
(Aktiva)

Neraca sumber
daya lahan
(+)/(-)

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Luas penutup
lahan to
(Aktiva)

SNI 6728.3:2015

rendah
Hutan lahan rendah primer kerapatan
tinggi
Hutan lahan rendah primer kerapatan
sedang
Hutan lahan rendah primer kerapatan
rendah
Hutan lahan rendah sekunder
kerapatan tinggi
Hutan lahan rendah sekunder
kerapatan sedang
Hutan lahan rendah sekunder
kerapatan rendah
Hutan rawa/gambut primer kerapatan
tinggi
Hutan rawa/gambut primer kerapatan
sedang
Hutan rawa/gambut primer kerapatan
rendah
Hutan rawa/gambut sekunder
kerapatan tinggi
Hutan rawa/gambut sekunder
kerapatan sedang
Hutan rawa/gambut sekunder
kerapatan rendah
Hutan mangrove primer kerapatan
tinggi
Hutan mangrove primer kerapatan
sedang
Hutan mangrove primer kerapatan
rendah
Hutan mangrove sekunder kerapatan
tinggi
Hutan mangrove sekunder kerapatan
sedang
Hutan mangrove sekunder kerapatan
rendah
Sabana
Semak belukar
Semak
Padang rumput
Padang alang-alang
Herba
Vegetasi herba lain
Liputan vegetasi alami/semi-alami lain
(tidak dirinci)
Hutan jati
Hutan mahoni
Hutan sanakeling
Hutan akasia
BSN 2015

12 dari 17

Luas penutup
lahan t1
(Aktiva)

Neraca sumber
daya lahan
(+)/(-)

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Klasifikasi penutup lahan

Luas penutup
lahan to
(Aktiva)

SNI 6728.3:2015

Klasifikasi penutup lahan


Hutan sengon
Hutan pinus
Hutan kayu putih
Hutan tanaman (industri) lain
Perkebunan karet
Perkebunan kopi
Perkebunan kakao
Perkebunan teh
Perkebunan kelapa
Perkebunan kelapa sawit
Perkebunan lain
Perkebunan tebu
Perkebunan tembakau
Perkebunan salak
Perkebunan tanaman semusim lain
Hutan rakyat
Kebun buah
Kebun campuran
Ladang/tegalan dengan palawija
Ladang/tegalan hortikultura
Tanaman semusim lahan kering lain
Sawah dengan padi terus menerus
Sawah dengan padi diselingi tanaman
lain/bera
Tanaman semusim lahan basah lain
Pekarangan
Padang golf
Hutan kota, jalur hijau dan taman kota
Padang rumput peternakan ekstensif
Tanaman obat
Tanaman budidaya lain
Perladangan berpindah
Jumlah

BSN 2015

13 dari 17

Luas penutup
lahan t1
(Aktiva)

Neraca sumber
daya lahan
(+)/(-)

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Luas penutup
lahan to
(Aktiva)

SNI 6728.3:2015

Tabel C.1 Daftar perubahan hasil revisi SNI 6728.3

1.

SNI 19-6728.3:2002
(1)
Ruang lingkup

1.

SNI 6728.3:2015
(2)
Ruang lingkup

Perubahan
(3)
Diganti

Penyusunan neraca sumber daya Penyusunan neraca sumber daya


lahan spasial mencakup penggunaan lahan spasial perubahan penggunaan
lahan, status penguasaan lahan, lahan.
kawasan lindung dan budidaya.
Penyusunan neraca sumber daya Penyusunan neraca sumber daya
lahan dilakukan pada semua kawasan. lahan dilakukan pada kawasan Areal
Penggunaan Lain (APL).
2.
Acuan normatif
2.
Acuan normatif
Diganti dan
SNI 19-6502.3:2000, Peta rupa bumi SNI 6502.2:2010, Spesifikasi
penyajian peta rupa bumi Bagian 2: ditambahkan
Indonesia skala 1 : 50 000
skala 1 : 25.000
SNI 6502.3:2010, Spesifikasi
penyajian peta rupa bumi Bagian 3:
skala 1 : 50.000
SNI 6502.4:2010, Spesifikasi
penyajian peta rupa bumi Bagian 3:
skala 1 : 250.000
SNI ISO 19115:2012, Metadata
SNI 7645.1:2014, Klasifikasi penutup
lahan Bagian 1: Skala kecil dan
menengah
3.
Persyaratan
3.
Persyaratan
Penyusunan neraca sumber daya Penyusunan neraca sumber daya Diganti
lahan spasial secara sistematis terdiri lahan spasial secara sistematis harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
atas :
a. komponen lahan yang dihitung a. komponen lahan yang dihitung
luasannya merupakan komponen
luasannya mencakup :
penutup lahan yang berada pada
- penggunaan lahan,
kawasan Areal Penggunaan Lain
- status penguasaan lahan,
(APL);
- kawasan lindung dan kawasan
budidaya.
b. komponen penutup lahan yang
b. setiap komponen lahan dibuat
terdapat pada kawasan hutan
tabel inventarisasi data sumber
menggunakan data dari hasil
daya lahan, dan neraca sumber
perhitungan neraca sumber daya
daya lahan, serta analisis
hutan. Apabila data neraca
penggunaan lahan dengan status
sumber daya hutan tidak tersedia,
penguasaan lahan, penggunaan
maka perhitungan neraca sumber
lahan pada kawasan lindung dan
daya lahan dilakukan untuk semua
budidaya,
kawasan
BSN 2015

14 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Lampiran C
(informatif)
Daftar perubahan hasil revisi SNI

SNI 6728.3:2015

SNI 19-6728.3:2002
(1)
3. Persyaratan

SNI 19-6728.3:2015
(2)
3. Persyaratan

c. komponen
penggunaan
lahan
terdiri atas macam variabel data
dengan klasifikasi yang utama
terdiri atas : lahan pemukiman,
sawah, pertanian lahan kering,
kebun, perkebunan, pertambangan,
industry
dan
pariwisata,
perhubungan,
lahan
berhutan,
lahan terbuka, padang, perairan
darat. Klasifikasi bersifat terbuka
artinya masing-masing data dapat
berkembang sesuai dengan tingkat
kedetilan pada peta penyebaran,
d. komponen
penguasaan
lahan
terdiri atas : Tanah Negara dan
Tanah Negara dibebani Hak Pakai,
Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan, Hak Pengelolaan dan
Hak Milik,
e. nilai ekonomi sumber daya lahan
diukur dengan nilai rupiah,
f. nilai degradasi sumber daya lahan
spasial
diperhitungkan
pada
keadaan akhir (pasiva) penyusunan
neraca sumber daya lahan,
g. penyusunan neraca sumber daya
lahan spasial disusun dalam data
dua periode kurun waktu, minimal
perubahan 6 bulan untuk daerah
urban, klasifikasi harus sama,
h. penyusunan neraca sumber daya
lahan spasial disusun sesuai
dengan kebutuhan, terutama pada
perubahan lahan yang cepat, dan
ketersediaan anggaran,
i. peta tematik neraca sumber daya
lahan spasial digambar diatas peta
dasar yang mengikuti sistem
georeferensi peta rupa bumi
Indonesia.

BSN 2015

c. Setiap komponen lahan dibuat


tabel inventarisasi data sumber
daya lahan dan neraca sumber
daya lahan;
d. Komponen
penutup
lahan
mengacu pada SNI 7645.1: 2014,
atau klasifikasi tematik pertanahan
yang berlaku secara nasional;
e. Penyusunan neraca sumber daya
lahan spasial disusun dalam data
dua periode kurun waktu, minimal
perubahan satu tahun untuk
daerah perkotaan, dan klasifikasi
yang digunakan harus sama;
f. Penyusunan neraca sumber daya
lahan spasial mengacu pada
referensi nasional;

15 dari 17

Perubahan
(3)
Diganti

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Tabel C.1 Daftar perubahan hasil revisi SNI 6728.3 (lanjutan)

SNI 6728.3:2015

4.

SNI 19-6728.3:2002
(1)
Klasifikasi

Klasifikasi penggunaan lahan


menggunakan klasifikasi Peta RBI

4.

SNI 6728.3:2015
(2)
Klasifikasi

Klasifikasi penutup lahan


menggunakan SNI penutup lahan
skala kecil dan menengah

Perubahan
(3)
Diganti

Klasifikasi status penguasaan lahan


a. Tanah Negara (TN) : tanah negara
bebas yang statusnya masih
dikuasai negara,
b. Tanah Negara dibebani Hak (TAH) :
Tanah yang sudah dibebani hak
seperti Hak Milik, Hak Adat, Hak
Guna Usaha (HGU), Hak Guna
Bangunan (HGB), Hak Pakai, Hak
Pengelolaan. Hak Milik merupakan
tanah milik yang telah bersertipikat.
Hak Adat/Ulayat belum bersertipikat.
Klasifikasi kawasan lindung dan
budaya
a.
kawasan lindung:kawasan yang
berfungsi lindung,
b.
kawasan budidaya : kawasan
diluar kawasan lindung yang dapat
dibudidayakan.
5.
5.
Lampiran

Lampiran

Lampiran A (normatif) Diagram alir Ditambahkan


penyusunan neraca sumber daya
lahan
Inventarisasi sumber daya lahan
spasial penggunaan lahan dan status
penguasaan lahan

Dihilangkan

Inventarisasi sumber daya spasial


penggunaan lahan pada kawasan
lindung dan budidaya

Dihilangkan

Neraca sumber daya lahan

BSN 2015

Lampiran B (normatif) Tabel neraca Diganti


sumber daya lahan lampiran

16 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Tabel C.1 Daftar perubahan hasil revisi SNI 6728.3 (lanjutan)

SNI 6728.3:2015

UU Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial


UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PP Nomor 16 Tahun 2004 tentang PenatagunaanTanah

BSN 2015

17 dari 17

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan

Bibliografi

Anda mungkin juga menyukai