HIPERKALEMIA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

HIPERKALEMIA

Definisi Hiperkalemia

Secara teknis, hiperkalemia berarti tingkat potassium dalam darah yang naiknya
secara abnormal. Tingkat potassium dalam darah yang normal adalah 3.5-5.0
milliequivalents per liter (mEq/L). Tingkat-tingkat potassium antara 5.1 mEq/L
sampai 6.0 mEq/L mencerminkan hyperkalemia yang ringan. Tingkat-tingkat
potassium dari 6.1 mEq/L sampai 7.0 mEq/L adalah hyperkalemia yang sedang,
dan tingkat-tingkat potassium diatas 7 mEq/L adalah hyperkalemia yang
berat/parah.
Penatalaksanaan
Pada hiperkalemia ringan (5-6 mEq/L), pengeluaran kelebihan kalium dapat
dibantu dengan
1. Diuretik: furosemide 40 s.d 80 mg IV
2. Resins: Kayexalate 15 s.d 30 g dalam 50 s.d 100 mL 20% sorbitol PO atau
per rectum
Untuk peningkatan sedang (6-7 mEq/L), turunkan kadar kalium serum dengan
1. Glukosa + insulin: mix 25 g (50 mL D50) glukosa dan 10 U regular insulin
diberikan secara IV dalam 15 - 30 menit
2. Sodium bicarbonate: 50 mEq IV dalam 5 menit
3. Nebulisasi albuterol: 10 s.d 20 mg nebulisasi selama 15 menit
Untuk peningkatan berat (7 mEq/L dengan perubahan EKG), konsentrasi
kalium diturunkan dengan memasukkan ion kalium ke dalam sel dan
mengeluarkannya dari tubuh. Tatalaksana yang menyebabkan ion kalium masuk

ke dalam sel akan memberikan hasil segera namun hanya bertahan sementara, jika
kadar kalium naik kembali (rebound) maka tatalaksana harus diulang kembali.
Sesuai dengan urutan prioritas tatalaksana hiperkalemi berat adalah sebagai
berikut:
memasukkan Kalium ke dalam sel: (sering disingkat dengan GCS A yaitu
Glucose+insulin, Calcium, Sodium Biknat, Albuterol)
1. Calcium chloride (10%): 500 s.d 1000 mg (5 s.d 10 mL) IV dalam 2-5 menit
untuk mengurangi efek kalium pada sel miokard dengan segera (mengurangi
resiko VF)
2. Sodium bicarbonate: 50 mEq IV dalam 5 menit (kurang efektif pada pasien
dengan end-stage renal disease)
3. Glukosa plus insulin: mix 25 g (50 mL D50) glukosa dan 10 U regular insulin
dan berikan secara IV dalam 15-30 menit
4. Nebulisasi albuterol: 10 s.d 20 mg nebulisasi selama 15 menit
5. Diuretik: furosemide 40 s.d 80 mg IV
6. Resins: Kayexalate 15 s.d 30 g dalam 50 s.d 100 mL 20% sorbitol PO atau
per rectum
7. Dialisis
KOMPLIKASI
Aritmia jantung, henti jantung

ASIDOSIS METABOLIK
Asidosis merupakan akibat dari bertambahnya asam atau berkurangnya /
hilangnya basa dari cairan tubuh. Asidosis akan memacu respon kompensasi
berupa meningkatnya ventilasi alveolar (alkalosis respiratorik) dan turunnya
pCO2. Adaptasi ini, hiperpnea ( nafas dalam dan tak teratur ), biasanya tidak
diikuti dengan pH menjadi kembali normal, dan terjadi sangat cepat dalam
beberapa menit. Manifestasi klinis dari asidosis adalah penekanan pada kontraktil
miokardium, aritmia, dilatasi arteri, hipotensi, dan bahkan udem paru

DIAGNOSA

Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH


darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan
tangan).

Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat
untuk mengukur pH darah.

Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon


dioksida dan bikarbonat dalam darah.

Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan


penyebabnya.

Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin
biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali.

Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik


yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.

Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan


pengukuran pH air kemih

KOMPLIKASI

Pingsan , koma dan kejang

PENGOBATAN

Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya.


Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan
diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah.
Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau
keracunan yang berat.
Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung.
Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan
pengobatan terhadap penyebabnya.
Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena;
tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat
membahayaka

Anda mungkin juga menyukai