CBR Filsafat Pendidikan
CBR Filsafat Pendidikan
CBR Filsafat Pendidikan
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah
peserta didiknya, baik itu di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah,
maupun perguruan tinggi. Dalam kaitan dengan pendidikan anak usia SD, guru harus
mengetahui benar sifat sifat tersebut agar dapat memberikan pembinaan dengan baik
untuk meningkatkan potensi kecerdasan dan kemampuan anak sesuai harapan orang tua
dan masyarakat. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa guru
mengenal betul kelebihan dan kelemahan peserta didik sehingga dapat memberikan
layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing masing anak.
Filsafat sudah sebagai ilmu pengetahuan yang membingungkan, dan banyak
kalangan yang mempelajari filsafat berakhir dengan rasa pusing dan ketidakmengrtian.
Usia filsafat sudah memberikan bentuk-bentuk pemikiran yang bervariasi, juga telah
melahirkan berbagai aliran dan paham yang mengideologis. Dalam filsafat juga
menguraikan pendidikan karakter, yaitu pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai
kepribadian bangsa yang digali dari keyakinan yang beragama, kebudayaan, dan kreatifan
lokal, serta kesucian hati nurani manusia yang merupakan fitrah dari sang pencipta.
1.2 TUJUAN
Critical Report Book ini bertujuan untuk :
1. Membandingkan dua buku Filsafat Pendidikan dengan pengarang yang
berbeda
2. Mengetahui kelamahan dan kelebihan suatu buku
1.3 MANFAAT
1. Membantu memahami karakteristik filsafat pendidikan
2. Membantu memahami perkembangan filsafat pendidikan dalam negeri.
BAB II
ISI BUKU
1
: Filsafat Pendidikan
: Drs. Anas Salahudin, M.Pd.
: Pustaka Setia
: 2011
: Bandung
: 238 halaman
: 16 x 24 cm
: Filsafat pendidikan
: Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, Ms
: Unimed press
: 2013
: Medan
: 163 halaman
: 18 x 25 cm
: 978-602-7938-38-0
Secara etimologi : kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy dan dalan bahasa arab
falsafash yang keduanya dari bahasa yunani yakni, philosophia yang terdiri dari 2 kata yakni,
menemukan kebenaran.
Alasan Berfilsafat
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian,
dan kesadaran akan keterbatasan.
Peranan Filsafat
Ada tiga peranan filsafat yakni; pendobrak, pembebas, dan pembimbing.
Filsafat dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004, 5) dapat dibagi 2 macam yakni;
Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibanding dengan materi kehidupan manusia.
Filsafat pendidkan realisme : sistem kesilsafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau
lain cara, ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang
hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang.
Salah seorang tokoh atau penganut realisme mengemukakan bahwa manusia selalu berusaha
untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan pertama, menyatu dalam hidup yang meruoakan
kualitas hidup yang menuju kesempurnaan, sedangkan tujuan kedua, kehidupan sejahtera,
pada ajarab dan pandangan hidup yang kuat pada jaman dulu.
Filsafat pendidikan Esensialisme
Menyatakan bahwa peserta didik memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan.
Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Merupakan kelanjutan dari cara berfikir progresifisme dalam pendidikan. Indinidu
tidak cukup belajar di sekolah tetapi sekolah harus mempelopori masyarakat.
Filsafat Pancasila tentang Manusia: pacasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi
oleh manusia
Filsafat pancasila tentang masyarakat : Hakekat masyarakat telah dijelaskan bahwa
masyarakat-bangsa dan negara indonesia menuju masyarakat yang aman, damai, sejahtera,
Tujuan Pendidikan
Dengan adanya tujuan pendidikan, peserta didik harius mampu tujuan yang sudah
ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Pesesrta didik setelah selesai pembelajaran, maka
perumusan tujuan, spesifik, terukur, dan berubah hasil belajar, perilaku atau reformemce
peserta didik yang mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
Hirarki tujuan pendidikan dapay digambarkan sebagai berikut:
Jenis tujuan
kontinum
Tujuan pendidikan Nasional
sangat umum
Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi inti
Kompetensi dasar
Indikator
sangat spesifik
Pilar Pendidikan
Pendidikan harus didasarkan pada cinta kasih sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa
dan negara, sebagai modal dasra timbulnya dan berkembangnya pengabdian warga negara.
Aliran-aliran Pendidikan
Nativisme: pribadi seseorang ditentukan oleh bawaan lahir
Naturalisme: pribadian seseorang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa
Empirisme: pekembangan seorang anak ditentukan oleh lingkungan
Konvergensi: pendidikan dapat diberikan, dapat dari pembawaan dan lingkungan.
Lingkungan pendidikan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan lingkungan
masyarakat.
b. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang
baik dalam kehidupan , sehingga seseorang memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi.
c. Hakekat Mnusia
Pandangan tentang manusia adalah manusia sebagai mahluk berfikir (homo sapiens),
manusia sebagai mahluk suka berbuat sesuatu (homo faber), manusia juga bisa dididik,
manusia juga suka berkawan dan berhati nurani serta memiliki rasa ingin tahu.
Manusia memiliki eksistensi manusia yakni: manusia sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, makhluk susila, sebagai makhluk religius.
d. Hakekat Masyarakat
e. Hakekat peserta didik
f. Hakekat Pembelajaran
g. Landasan-landasan Pendidikan: landasan agama,landasan filsafat, landasan sosiologi,
landasan hukum, landasan moral.
h. Asas-asas pendidikan: asas pendidikan sepanjang hayat, asas kasih sayang, asas
demokrasi, asas keterbukaan dan transparansi, asas kualitas, asas tanggung jawab, panca
darma taman sisiwa.
7
ilmu pengetahuan.
Filsafat adalah pencarian kebenaran dengan cara befikir kritis.
Filsafat dengan pengertian formal adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
b. Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut W.J.S. Poerwadarminta sebagai berikut:
- Pendidikan adalah pendewasaan diri melalui pengajaran dan latihan.
- Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk
-
pengetahuan ilmiah.
Zaman Yunani : (600 SM-200M) memiliki tiga zaman yaitu masa awal, masa keemasan,
dan masa Helenitas dan romawi.
9
Zaman Praristik dan Pertengahan (200 M-1600M) : dibagi menjadi 4 periode yaitu
zaman patristik, zaman awal skolastik, zaman keemasan, dan zaman akhir abad
pertengahan.
Zaman awal Skoliastik : perkembangan menyatakan bahwa perkembangan berhubungan
modern.
Zaman Modern : pemikiran membawa manusia kearah yang lebih maju. Dapat dilihat
dari adanya berbagai perubahan mental yang menunjukan perbedaan dibandingkan
manusia.
Filsafat pendidikan esensialisme ; pendidikan lebih menekankan sikap yang berpegang
10
membicarakan manusia
Menjadi manusia sebagai subjek dan objek pengembangan
Memerlukan pemahaman mendalam agar manusia menyadari kepentingan hidup
berdampingan dengan seluruh alam jagat raya.
Memahami keberadaan manusia secara komprehensif dan kontemplatif.
Adapun manfaat filsafat pendidikan tentang manusia adalah memberikan pengetahuan
empiris dan terukur pada manusia, sebagai gejala kemanusiaan yang dapat dihitung
secara matematis sehingga lebih waspada menghadapi berbagai perubahan kehidupan
yang akan mendatangkan malapetaka.
Tujuan filsafat pendidikan tentang manusia mengarahkan pembentukan tingkah laku
manusia yang rasional, adftif dengan alam, selektif dengan perubahan, berjiwa reformis,
modernis, kritis, dan progresif.
11
Humanisme adalah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya.
Humanisme
Naturalisme :materi yang membentuk alam, akal, dan kesadaran, termasuk segala proses
fisikalnya.
Materialisme
Pragmatisme
12
1.10
pertolongan
dan
bantuan
dari
orang
dewsa
atau
orang
yang
bertanggungjawag atas pendidikan kepada anak yang belum dewasa. Penanggung jawab
-
b.
pengelolaan,
14
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengukuti
pendidikan dasar.
Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pendidikan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbandingan Antara Kedua Buku
Kedua buku ini membahas tentang filsafat pendidikan. Kedua judul buku sama
namun memiliki pengarang yang berbeda. Pada buku filsafat pendidikan karangan Dr.
Edward Purba, MA menjelaskan tentang filsafat pendidikan mulai dengan pengertian
filsfat pendidikan dan membahas aliran-aliran yang mendukung filsafat pendidikan,
membahas tentang filsafat pendidikan pancasila yang berupa dasar dari negara indonesia.
16
Selain itu buku ini juga membahas tentang hakekat pendidikan diberbagai kalangan.
Sedangkan buku Filsafat Pendidikan karangan Drs. Anas Salahudin, M.Pd
menerangkan lebih luas tentang filsafat pendidikan dan disertai dengan asal beluk filsafat
pendidikan atau latar belakang filsafat pendidikan. Dalam buku ini menerangkan tentang
pengertian, latar belakang munculnya filsafat pendidikan, alira-aliran, hubungan filsafat
dengan aspek lain. Buku utama jika dibandingkan dengan buku pembanding lebih
tampak kelengkapan keseluruhan isi buku karena mencantumkan lebih akan pembahasan
tentang filsafat pendidikan. Dari segi penulisan buku sudah benar dan baik dan mudah
dipahami pembaca.
3.2 Kelebihan
Adapun kelebihan dari kedua buku adalah sebagai berikut :
1. Pada buku utama, isi buku menjelaskan secara luas mulai dari pengertian filsafat
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
pendidikan.
10. Buku utama menampilkan ringkasan buku yang terdapat pada belakang buku
3.3 Kelemahan
1. Kedua buku tidak melampirkan biografi penulis
2. Buku pembanding hanya sedikit menjelaskan materi yang berhubungan dengan
filsafat pendidikan.
3. Dalam buku utama terdapat materi yang berulang pada bab yang berbeda
4. Kedua buku tidak banyak melampirkan gambar yang menjadi salah satu penarik
perhatian pembaca.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah dikritik dapat disimpulkan:
1. Walaupun memiliki judul buku yang sama kedua buku memiliki perbedaan dalam
pembahasan materinya
2. Buku utama lebih lengkap pembahasannya dibandingkan dengan buku pembanding
3. Kelemahan dari kedua buku adalah tidak menampilkan biografi pengarang
4.2 Saran
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, periview menyarankan supaya
filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu,
pe review juga menyarankan kepada penulis supaya membuat tampilan isi buku yang lebih
menarik misalnya dengan mencantumkan gambar gambar contoh.
18
19