Tugas Resume Inovasi Pendidikan
Tugas Resume Inovasi Pendidikan
Tugas Resume Inovasi Pendidikan
Oleh:
KELOMPOK 6
(1405110436)
Ledy Novinda
(1405113125)
Nadia Putri
(1405111772)
(1405112190)
1. Pengertiaan inovasi
Banyak para ahli yang merumuskan pengertian tentang inovasi, termasuk
inovasi pendidikan. Adanya keragamana pemahaman inovasi tersebut adalah sesuatu
yang wajar disesuaiakan dengan kajian ataupun focus yang menjadi pusat
perhatiannnya. Everett M. Rogers (1983) menyebut innovation as an idea, practice,
or object that is perceived as new by an individual or another unit of adoption.
Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
Dengan demikian kata kunci inovasi adalah gagasan, benda atau proses adopsi yang
dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok masyarakat terhadap inovasi yang
ditawarkan, termasuk di bidang pendidikan.
Menurut Stephen Robbins (1994) menyebut inovasi sebagai suatu gagasan
baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau
proses, dan jasa. Disini robbin lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu : (1)
gagasan baru; (2) produk atau jasa; (3) perbaikan. Hal yang pertama adalah gagasan
baru (new ideas) dari suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang
terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan. Hal yang kedua adalah produk atau jasa,
yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindaklanjuti dengan
berbagai aktivitas, kajian, penelitian, dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang
lebih konkrit, dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan
diimplemetansikan termasuk hasil inovasi di bidang pendidikan. Hal yang ketiga
adalah usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan
(improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu bisa dirasakan
manfaatnya dan berguna, termasuk inovasi pendidikan.
Telaah inovasi, termasuk inovasi pendidikan akan selalu melibatkan sistem
inovasi (innovation system) yang mengkaji tentang tahapan persiapan dan
implementasi inovasi kepada masyrakat dengan melibatkan unsur yang satu sama lain
saling terkait. Dalam sistem ini juga dikemukakan bagaimana ide lahir, dikembangkan
dan dikomunikasikan, sampai tahap adopsi dan penyelarasan inovasi dengan situasi
kondisi masyarakat yang mengadopsinya.
Menurut S. Hamidjojo seperti dikutip Abdulhak (2002) menyatakan bahwa
inovasi pendidikan sebagai suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda
dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan.
Inovasi tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan kepada keadaan
lainnya. Dalam perubahan yang tergolong inovasi disamping terjadinya yang baru
mesti terdapat unsur kesengajaan, unsur kualitas yang lebih baik dari sebelumnya dan
terarah pada peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Menurtu Mattew B. Milles 91973) dalam bukunya Innovation in Education
menulis tentang inovasi sebagai spesies dari jenis perubahan. Innovation is a species
of the genus change. Yaitu suatu perubahan yang sifatnya khusus, memiliki nuansa
kebaruan, dan disengaja melalui suatu program yang jelas dan direncanakan terlebih
dahulu, serta dirancang untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dari suatu
sistem tertentu.
2. Difusi Inovasi Pendidikan
Secara umum, difusi inovasi dimaknai sebagai penyebaraluasan dari gagasan
inovasi tersebut melalui suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu di antara anggota
sistem sosial dalam masyarakat. Evereet M. Rogers (1983), menyebut difusi inovasi
adalah proses untuk mengkomunikasikan suatu inovasi kepada anggota suatu sistem
sosial melalui saluran komunikasi tertentu dan berlangsung sepanjang waktu. Ada
keterkaitan erat antara difusi, inovasi dan komunikasi. Oleh karena difusi adalah
proses komunikasi untuk menyebarluaskan gagasan, ide, karya dsb sebagai suatu
produk
inovasi,
maka
aspek
komunikasi
menjadi
sangat
penting
dalam
ujung
tombak dalam
pelaksanaan pendidikan
individu,
maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam
proses
yang
tidak
b. Siswa
Sebagai
obyek
utama
dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan.
Hal ini bias terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi
pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari
pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan,
sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama
yang harus dilaksanakan dengan konsekwen. Peran siswa dalam inovasi
pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena
siswa bisa sebagai
pelajaran pada
melaksanakan
inovasi
tersebut, tetapi
juga
c. Kurikulum
Kurikulum
pendidikan,
lebih
sempit
lagi
kurikulum
sekolah
sekolah
dianggap
sebagai
bagian
yang
tidak
itu
dapat
d. Fasilitas
Fasilitas termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa
diabaikan dalam dalam proses pendidikan
belajar mengajar. Dalam
khususnya dalam
saja
proses
fasilitas
perubahan
dan
pembahruan
pendidikan.
dan sebagainya.
e. Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam
menerapakan
dalam
pelaklsanaan pembahruan
pendidikan
sebenarnya
kebutuhan,
yang
merangsang
kegiatan-kegiatan
penelitian
dan
masalah
atau
memenuhi
kebutuhan
itu.
Contoh kasus di bidang pendidikan, dulu bagi orang-orang yang berada jauh dari
pusat kota agak mengalami kesulitan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena faktor jarak, biaya dan dari
segi efisiensi waktu. Seiring dengan berjalannya waktu, para pakar pendidikan
dan para praktisi di bidang teknologi akhirnya menemukan satu inovasi baru
untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengadakan pendidikan jarak jauh.
b. Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan
Sebagian besar inovasi yang telah diteliti dalam penelitian difusi adalah
inovasi teknologi, dan istilah teknologi sering digunakan sebagai sinonim dari
inovasi. Adapun teknologi terdiri dari komponen keras (hardware) dan komponen
lunak (software). Komponen keras dapat berupa produk, perangkat, atau material
lainnya, sedangkan komponen lunak berupa pengetahuan, keterampilan dan
prosedur, prinsip-prinsip dasar dari suatu peralatan itu.
Dasar ilmu bagi teknologi biasanya diperoleh dari penelitian dasar (basic
research), yang didefinisikan sebagai penelitian orisinil untuk pengembangan
ilmu pengetahuan yang tidak bertujuan pada penerapan masalah-masalah praktis.
Penelitian terapan terdiri dari penelitian-penelitian ilmiah yang ditujukan
untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Ilmu pengetahuan diletakkan pada
hal yang bersifat praktis untuk mendesain sebuah inovasi yang akan mengatasi
masalah atau kebutuhan yang dirasakan. Para peneliti terapan adalah pengguna
utama penelitian dasar. Jadi suatu penemuan merupakan hasil dari serangkaian (1)
penelitian dasar diikuti oleh (2) penelitian terapan menuju pada (3)
pengembangan. Satu alat ukur kesuksesan penelitian adalah dipatenkan atau
tidak, pemerintah melindungi hak-hak para penemu untuk periode selama tujuh
belas tahun.
Contoh lain di bidang pendidikan, penelitian untuk menemukan suatu metode
pembelajaran tertentu yang efektif bagi anak sekolah dasar dalam pembelajaran
matematika misalnya, hingga hasil dari penelitian tersebut dapat diterapkan bagi
anak-anak sekolah dasar dalam belajar matematika.
1. Pengembangan
Akronim penelitian dan pengembangan atau R&D menunjukkan
pengembangan selalu didasarkan pada penelitian. Meskipun sebenarnya sulit
memisahkan antara penelitian dan pengembangan tetapi penelitian dan
pengembangan adalah fase-fase yang berbeda dalam proses pengembangan
inovasi.
Pengembangan suatu inovasi merupakan proses pembentukan sebuah ide baru
dalam bentuk yang diharapkan memenuhi kebutuhan-kebutuhan audiens dari
adopter-adopter yang potensial. Fase ini biasanya terjadi setelah penelitian.
Dalam mengatasi ketidakpastian inovasi, maka sistem penukaran
informasi inovasi teknologi merupakan suatu komponen penting yang
mempengaruhi inovasi. Para pekerja R&D (litbang) harus bekerja keras untuk
memperoleh dan mempergunakan informasi, data tentang tampilan inovasi
yang mereka buat dan pasarkan, tentang bahan-bahan dan komponenkomponen yang sedang mereka jadikan inovasi, informasi tentang inovasiinovasi pesaing, sifat paten-paten yang ada yang berhubungan dengan inovasi
diadopsi oleh pengguna. Di sisi lain, reputasi dan kredibilitas agen perubahan
di mata kliennya hanya merekomendasikan inovasi yang akan memberikan
keuntungan bagi adopter. Para ilmuwan biasanya sangat berhati-hati bila tiba
saatnya untuk menerjemahkan penemuan mereka ke dalam bentuk praktek.
4. Konsekuensi
Fase terakhir dalam proses pengembangan inovasi adalah konsekuensi
dari suatu inovasi, didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi pada individu
atau sistem sosial sebagai akibat adopsi atau penolakan terhadap suatu inovasi.
Berikut masalah/kebutuhan orisinil yang memulai proses keputusan inovasi
diatasi atau tidak.
Konsekuensi dari sebuah produk di bidang pendidikan, contoh
animation learning di atas setelah dikomersilkan dan melalui proses difusi
akan memiliki konsekuensi untuk dapat diterima atau ditolak oleh para
adopter.
Proses adopsi inovasi akan dipengaruhi sistem internal organisasi
kemasyarakatan yang bersangkutan. Organisasi yang baik dan stabil akan
mengadopsi inovasi dengan mempertimbangkan syarat-syarat sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Agen Perubahan
Agen Perubahan (Change agent) merupakan individu yang bisa mempengaruhi
pengambilan inovasi klien ke arah yang diharapkan para agent perubahan. Selain
agen perubahan ada juga pemimpin pendapat (opinion leaders). Keberhasilan
berjalan mulusnya suatu difusi inovasi di sebabkan oleh sistem sosial dan
perbedaan latar belakang.
Peran agen perubahan sangat mempengaruhi perilaku para individu lainnya.
Pemimpin pendapat merupakan suatu tingkat dimana seorang individu dapat
mempengaruhi individu yang lainnya atau mengatur perilaku individu lainnya
secara tidak formal kea rah kondisi yang di harapkan, sesuai dengan norma yang
berlaku.
Sedangkan
agen
perubahan
merupakan
individu
yang
bisa
adopsi apabila hal tersebut dapat dilihat dan di ujicobakan melalui pengalaman
lapangan.
Contohnya dalam pendidikan adalah ketika di tawarkan pembelajaran kontekstual
di sekolah, maka guru akan melaksanakan praktik PBM yang bercirikan
kontekstual
tersebut. Apakah
mudah
di
adopsi
sehingga
guru
dapat
mengembangkan pola dan isi yang lebih komprehensif dalam rangka pengembangan
seluruh potensi manusia secara meneyeluruh dan utuh. Pendidikan yang inovatif
hendaknya dapat mengembangkan segenap potensi manusia tidak hanya aspek
intelektualnya saja, tetapi mencangkup seluruh aspek kepribadiannya secara bulat.
3. Pendidikan mengemban misi yang cenderung bergerak dari konsepsi pendidikan yang
bersifat individual perorangan, menuju ke arah konsepsi pendidikan yang
menggunakan pendekatan yang lebih koorperatif. Dari konsepsi pendidikan yang
boros menuju pada konsepsi yang lebih efektif, efisien dan relevan dengan kebutuhan
pembangunan.
Dalam adopsi inovasi paling tidak ada lima kategori perbedaan individu atau
kelompok yang harus diperhatikan :
1.
2.
3.
4.
5.
warna dan kontribusi terhadap difusi inovasi. Dengan perbedaan peran yang beragam
maka difusi inovasi akan menjadi dinamis.
Dalam kaitannya dengan kontribusi inovasi pendidikan, Huberman seperti
dikutip Ishak Abdulhak (2000) membagi sifat perubahan dalam inovasi ke dalam
enam kelompok yaitu :
Penggantian (substation)
Perubahan (alternation)
Penambahan (addition)
penyusunan kembali (restructuring)
Penghapusan (elimination)
Penguatan (reinforcement)
Di Indonesia, kita telah banyak melakukan berbagai inovasi pendidikan dalam
skala luas dengan biaya yang cukup besar, ataupun inovasi pada skala kecil dengan
biaya yang sederhana, baik yang telah dilaksanakan ataupun sedang dirintis dalam
sistem pendidikan nasional kita, seperti :
a. Telah dikembangkan adanya orang tua asuh, program pemberantasan buta huruf
melalui kejar paket A, program kejar usaha, adanya SMP terbuka, wajib belajar
mulai dari tingkat sekolah dasar, dan kini sudah mulai pada program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun pada tingkat SLTP, dan berdirinya Universitas
Terbuka. Semua itu menggambarkan kecenderungan pengembangan konsepsi
pendidikan yang lebih demokratis.
b. Upaya pengembangan pembelajaran terpadu atau pengajaran unit melalui kegiatan
pengajaran proyek dengan cara belajar siswa aktif (CBSA), ataupun akhir akhir ini
dikembangkan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan meneyenangkan
(PAKEM) ataupun contekstual learning merupakan berbagai ikhtiar ke arah upaya
pembaharuan pendidikan yang mengembankan segenap potensi individu secara
menyeluruh dan utuh.
c. Proyek pendidikan anak oleh masyarakat dan orang tua asuh (PAMONG),
pengembangan sekolah dasar kecil (SD Kecil), program bantuan profesional bagi
Guru SD dan pengembangan cara belajar siswa aktif (CBSA), ataupun akhir akhir
ini dengan program guru bantu sementara (contract teachers), pemberian bantuan
langsung kepada sekolah (school block grant), pembelajaran aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan (PAKEM).
7. Hambatan dalam Adopsi Inovasi Pendidikan
Hambatan adalah sesuatu yang menjadi halangan atau kendala terhadap suatu
hal. Sedangkan adopsi inovasi adalah suatu proses dimana seorang memperhatikan,
mempertimbangkan dan akhirnya menerima atau menolak suatu inovasi. Maka
hambatan dalam adopsi inovasi pendidikan dapat diartikan sebagai kendala yang
menjadi penghalang seseorang untuk bisa memperhatikan, mempertimbangkan,
menerima atau menolak suatu inovasi pendidikan. Proses adopsi inovasi bisa juga
terhambat oleh berbagai faktor. Ada tiga hambatan utama yang berpotensi timbul
dalam setiap adopsi inovasi, diantaranya sebagai berikut :
a. Hambatan yang sifatnya mental block barriers
Mental block barriers adalah hambatan yang lebih disebabkan oleh sikap mental,
seperti :
1) Salah persepsi atau asumsi
2) Cendrung berfikir negatif
3) Dihantui oleh kecemasan dan kegagalan
4) Tidak mau mengambil resiko terlalu dalam
5) Malas
6) Saat ini berada pada daerah nyaman dan aman
7) Cendrung resisten atau menolak terhadap setiap perubahan
b. Hambatan yang sifatnya culture block
Culture block adalah hambatan yang lebih disebabkan oleh budaya. Hal ini lebih
dilatar belakang oleh :
1) Adat yang sudah mengakar dan mentradisi
2) Taat terhadap tradisi setempat
3) Ada perasaan berdosa apabila merubah tatali karuhun