Karakteristik Lingkungan Perhitungan Biaya Pesanan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penentuan harga produk adalah proses pembebanan biaya manufaktur
(produksi) kepada produk yang dibuat. Pemahaman terhadap proses ini sangat
penting bagi seorang manajer, karena cara menentukan harga pokok produk akan
berpengaruh terhadap laba bersih yang dilaporkan. Tujuan dilakukannya proses
penentuan harga pokok adalah untuk menghasilkan informasi tentang biaya yang
akan membantu para manajer untuk merencanakan, mengendalikan, mengarahkan
perusahaan dan membuat keputusan. Ada dua metoda penentuan harga pokok
produk yang selama ini paling banyak digunakan adalah metoda harga pokok
pesanan dan metoda harga pokok proses. Jika perusahaan membuat produk atas
dasar pesanan maka metoda yang cocok adalah metoda pokok pesanan.
Dalam makalah ini akan membahas tentang kalkulasi atau metoda harga
pokok pesanan (Job Order Costing).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana Sistem Akuntansi Biaya Pesanan ?
2. Bagaimana Penentuan Harga Pokok (KOS) Pesanan ?
3. Bagaimana Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
4. Bagaimana Catatan-Catatan dan Transaksi Bisnis (Recording and Business
Transaction)?

BAB II
PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK

LINGKUNGAN

PERHITUNGAN

BIAYA

PESANAN
Perusahaan manufaktur dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis,
tergantung pada apakah produk/jasa mereka unik atau tidak. Contohnya
Computrain Company. Awalnya perusahaan tersebut mengirim trainer ke
tiap perusahaan untuk memberikan pelatihan bagi para pegawai
perusahaan tentang penggunaan berbagai software standar. Satu sesi
pelatihan hampir sama dengan sesi yang lainnya, dan biaya dasar masingmasing pelatihan adalah sama. Hal ini dapat berubah tergantung pada
jumlah hari yang dihabiskan diperusahaan, jumlah pelanggan, atau jarak
lokasi dari computrain, akan tetapi hal-hal tersebut kurang lebih tidak jauh
beda. Tentu saja sesi-sesi pelatihan dibedakan dalam hal paket software
apa yang diajarkan, akan tetapi biaya dasar pelatihan tidak berubah.
1. Perhitungan dan produksi biaya pesanan
Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan proses,
memproduksi jenis jasa atau produk yang sangat banyak dan berbeda
satu dengan yang lainnya. Produk khusus atau yang dibuat menurut
pesanan termasuk dalam kategori ini, termasuk juga perusahaan yang
menyediakan jasa yang berbeda kepada setiap pelanggan. Jadi,
pesanan kerja (job) adalah satu unit atau serangkaian unit yang
berbeda. Sebagai contoh: suatu pekerjaan bisa terdiri dari proyek
perancangan ulang untuk keluarga Ruiz atau membangun serangkaian
meja sejumlah 12 unit untuk ruang baca anak-anak diperpustakaan
lokal. Contoh proses berdasarkan pesanan adalah percetakaan,
kontruksi, pembuatan perabot, perbaikan mobil dan jasa kecantikan.
Sistem berdasarkan pesanan dapat digunakan untuk memproduksi
barang untuk menggantikan persediaan yang pada akhirnya akan
terjual habis dipasaran. Akan tetapi, sering kali suatu pekerjaan
berhubungan dengan pesanan pelanggan tertentu. Kunci dari

perhitungan

biaya pesanan adalah bahwa biaya suatu pekerjaan

berbeda dari pekerjaan lainnya, dan harus tetap ditelusuri secara


terpisah.
Pada

sistem

diakumulasikan

produksi
berdasarkan

berdasarkan

pesanan,

pekerjaannya.

biaya-biaya

Pendekatan

untuk

membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan.


Dalam suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan,
pengumpulan biaya per pekerjaan menyediakan informasi penting bagi
pihak

manajemen.

Sebagai

contoh:

harga

sering

ditetapkan

berdasarkan biaya, dalam lingkungan perusahaan berdasarkan pesanan.


2. Perhitungan dan produksi biaya proses
Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri proses,
secara besar-besaran memproduksi produk yang hampir sama atau
sejenis. Contoh perusahaan yang menggunakan sistem produksi proses
adalah perusahaan makanan, semen, bahan bakar, dan bahan kimia.
Satu galon cat sama seperti galon cat lainnya, satu botol aspirin adalah
sama dengan botol lainnya. Hal yang sangat penting dalam sistem
proses adalah bahwa biaya satu unit produk, identik dengan biaya
produk lainnya.
Perusahaan jasa juga dapat menggunakan pendekatan perhitungan
biaya proses. Sebagai contoh: bagian kliring cek dari suatu bank
mengeluarkan biaya yang sama untuk menguangkan cek, tidak peduli
seberapa besar dananya, atau atas nama siapa cek tersebut ditulis.
Perusahaan dengan sistem proses mengakumulasikam biaya
produksi berdasarkan proses atau departemen untuk satu periode waktu
tersebut. Output proses selama periode tersebut diukur. Biaya per unit
dihitung melalui pembagian biaya prosesnya dengan output pada
periode terkait.
3. Menghitung biaya per unit dengan menggunakan perhitungan biaya
pesanan
Dalam hal ini, biaya produksi terdiri dari bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead. Dalam suatu lingkungan
berdasarkan pesanan, penentuan tarif overhead yang dianggarkan
selalu digunakan, karena penyesuaian pekerjaan jarang sesuai dengan
selesainya tahun fiskal.
3

Biaya per unit dari suatu pekerjaan adalah total biaya bahan baku
yang digunakan dalam pekerjaan tersebut, tenaga kerja langsung yang
digunakan dan overhead yang dibebankan dengan menggunakan satu
atau lebih penggerak aktivitas. Meskipun konsepnya sederhana, pada
kenyataannya perhitungannya dapat sedikit lebih rumit, karena adanya
pencatatan.
Anggaplah Stan Johnson membentuk sustu perusahaan baru,
Jhonson Leathergoods, dengan spesialisasi produksi barang-barang
kulit berdasarkan pesanan. Stan yakin bahwa terdapat pasar untuk
dompet kuit, tas kulit dan ransel kulit yang unik. Setelah satu bulan
berjalan, yaitu mulai bulan januari, dia mendapatkan dua pesanan:
pesanan pertama adalah 20 ransel kulit untuk toko peralatan olahraga
setempat, kedua adalah 10 tas kulit dengan hiasan khusus untuk para
pelatih olah raga sebuah unuversitas setempat. Stan setuju memenuhi
pesanan tersebut dengan perhitungan harga berdasarkan biaya
ditambah margin laba 50 persen.
Ransel tersebut akan membutuhkan bahan baku langsung (kulit,
benang, gesper), tenaga kerja langsung (pemotongan, penjahitan,
perakitan) dan overhead. Anggaplah bahwa overhead dibebankan
dengan menggunakan penggerak tingkat unit tunggal, yakni jam
tenaga kerja langsung (tarif keseluruhan pabrik). Misalnya biaya bahan
baku adalah $1.000 dan biaya tenaga kerja langsung adalah $1.080 ($9
per jam, selama 120 jam). Apabila tarif overhead yang dianggarkan
adalah $2 per jam tenaga kerja langsung, maka overhead yang
dibebankan untuk pekerjaan ini adalah $240 ($2 per jam, selama 120
jam). Sekarang kita dapat melihat bahwa total biaya ransel adalah
$2.320, dan biaya per unitnya adalah $116, yang dihitung sebagai
berikut:
Bahan baku langsung
$1.000
Tenaga kerja langsung 1.080
Overhead
240
Total
$2.320
Dibagi jumlah unit
: 20
Biaya per unit
$ 116

Maka stan akan menagih toko peralatan sebesar $3.480 (biaya


$2.320 plus 50 persen dari $2.320), atau $174 per ransel.
Untuk mengetahui bagaimana bahwa biaya aktual bahan baku
adalah $1.000, atau bahwa biaya aktual tenaga kerja langsung untuk
jenis pesanan khusus ini mencapai $1.080? untuk menentukan angkaangka tersebut, Stan perlu tetap menelusuri biaya-biaya tersebut
dengan menggunakan berbagai dokumen sumber.

B. MENELUSURI BIAYA PESANAN MELALUI DOKUMEN-DOKUMEN


SUMBER
1. Lembar biaya pesanan
Lembar biaya disiapkan setiap kali pekerjaan baru dimulai.
Perhitungan sebelumnya pada pesanan ransel Stan, dengan daftar total
biaya bahan baku tenaga kerja dan overhead untuk satu pekerjaan,
adalah contoh paling sederhana dari lembar biaya pesanan. Lembar
biaya pesanan dipersiapkan untuk tiap pesanan, dan merupakan bagian
dari akun proses kerja yang sedang berjalan serta merupakan dokumen
utama untuk menghitung semua biaya-biaya yang terkait dengan
pesanan tertentu.

JOHNSON LEATHERGOODS
LEMBAR BIAYA PESANAN

Nama pekerja

: Ransel

Tanggal dimulai : 3 Januari 2006


Tanggal selesai : 29 Januari 2006
Bahan baku langsung

$1.000

Tenaga kerja langsung 1.080


Overhead

240

Total

$2.320

Dibagi jumlah unit

20

Biaya per unit

116

Jonhson Leathergoods hanya melakukan dua pekerjaan selama


bulan januari dan keduanya dapat diidentifikasikan dengan mudah,
yaitu

ransel

dan

tas

kulit.

Beberapa

perusahaan

mungkinmenganggap nama pelanggan cukup untuk mengidentifikasi


suatu pekerjaan. Sebagai contoh: sebuah perusahaan konstruksi dapat
mengidentifikasikan rumah yang dikerjakan dengan kediam Smith
atau kediaman Malkovich. Ketika semakin banyak pekerjaan yang
dilakukan, perusahaan akan dapat ditemukan nama pekerjaan 13,
pekerjaan 22, dan pekerjaan 44 dan seterusnya. Mungkin nomor pekerja
diawali dengan tahun, sehingga pekerjaan pertama pada tahun 2006
ditulis sebagai 2006-1, pekerjaan kedua sebagai 2006-2, dan seterusnya.
Barang dalam proses meliputi semua pekerjaan yang belum tuntas.
Dalam sistem berdasarkan pesanan, hal ini merupakan semua pekerjaan
yang belum selesai. Saldo barang dalam proses pada akhir bulan adalah
total dari semua lembar biaya pesanan untuk semua pekerjaan yang
belum tuntas.
Pada sistem akuntansi manual, lembar biaya pesanan merupakan
suatu dokumen. Akan tetapi, sekarang ini kebanyakan sistem akuntansi
telah terotomatisasi. Lembar biaya biasanya berhubungan dengan

catatan pada arsip induk barang dalam proses. Kumpulan dari seluruh
lembar biaya pesanan disebut arsip barang dalam proses. Pada sistem
manual, arsip tersebut ditempatkan dalam lemari arsip, sedangkan pada
sistem yang terotomatisasi disimpan secara elektronis pada pita
magnetis atau disket. Pada kedua sistem tersebut, lembar biaya pesanan
berfungsi sebagai buku pembanu barang dalam proses.
Baik sistem manual atau terotomatisasi, mensyaratkan jenis data
yang sama untuk mengakumulasikan biaya dan menelusuri kemajuan
suatu pekerjaan. Sistem biaya pesanan harus memiliki kemampuan
untuk mengidentifkasi jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead yang dikonsumsi oleh setiap pekerja. Dengan
kata lain, dokumentasi dan prosedur dibutuhkan untuk mengaitkan
input manufaktur yang digunakan oleh suatu pekerjaan, dengan
pekerjaan itu sendiri. Kebutuhan ini dipenuhi melalui penggunaaaaaan
lembar formulir bahan baku langsung, kartu jam kerja untuk tenaga
kerja langsung, dan dokumen sumber untuk penggerak aktivitas lainnya
yang mungkin digunakan dalam pembebanan overhead.
2. Permintaan bahan baku
Biaya bahan baku langsung dibebankan ke pekerjaan dengan
menggunakan dokumen sumber yang disebut formulir permintaan
bahan baku.
FORMULIR PERMINTAAN BAHAN BAKU
Permintaan bahan baku
Nomor 12
Tanggal
Depatemen
Pekerjaan

: 11 januari 2006
: Perakitan
: Tas Kulit

Deskripsi
Gesper
Tanda tangan pengesahan

Jumlah
10

Biaya/Unit
$3

Biaya Total
$30

Perhatikan bahwa formulir tersebut mencatat jenis, jumlah, dan


harga per unit bahan yang dikeluarkan dari gudang dan, yang paling
penting, nomor pekerjaan. Dengan menggunakan formulir ini,
departemen akuntansi biaya dapat mencatat biaya bahan baku langsung,
ke dalam lembar biaya pesanan yang tepat.
Apabila sistem akuntansinya terotomatisasi, penjumlahan ini
langsung masuk ke dalam data pada terminal komputer, dengan
menggunakan formulir permintaan bahan baku sebagai dokumen
sumber. Program komputer selanjutnya memasukkan biaya bahan baku
langsung tersebut ke dalam catatan setiap pekerjaan.
Sebagai tambahan untuk penyediaan informasi penting pada
pembebanan biaya bahan baku langsung ke pekerjaan, formulir
permintaan bahan baku juga memiliki item data lain, seperti nomor
permintaan, tanggal dan tanda tangan. Data-data ini bermanfaat untuk
melakukan pengendalian atas persediaan bahan baku langsung. Tanda
tangan misalnya, memindahkan tanggung jawab bahan baku dari
gudang, kepada orang yang menerima bahan baku, biasanya supervisor
produksi.
3. Kartu jam kerja
Tenaga kerja langsung juga harus dihubungkan dengan setiap
pekerjaan tertentu. Alat yang digunakan untuk membebankan biaya
tenaga kerja langsung ke setiap pekerjaan adalah dokumen sumber yang
disebut sebagai kartu jam kerja.

KARTU JAM KERJA


Nomor pegawai
Nama
Tanggal

:4
: Ed Wilson
: 12 januari 2006

Waktu

Waktu

Total

Mulai
8:00
10:00
11:00

Berhenti
10:00
11:00
12:00

Waktu
2
1
1

Tarif/Jam
$9
9
9

Jumlah

Nomor

$ 18
9
9

Pekerjaan
Ransel
Tas kulit
Ransel
8

1:00

5:00
4
Disetujui oleh :.............

36

Ransel

Kartu jam kerja digunakan hanya untuk tenaga kerja langsung.


Oleh karena tenaga kerja tidak langsung ada di semua pekerjaan,
biayanya termasuk overhead dan dialokasikan dengan menggunakan
satu atau lebih tarif overhead yang telah dianggarkan.
4. Dokumen sumber lainnya
Penggunaan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas untuk
membebankan overhead kepekerjaan, mengharuskan perusahaan untuk
tetap menelusuri lebih dari satu penggerak aktivitas. Berbagai dasar
lainnya juga dipertimbangkan. Jadi, jumlah aktual yang digunakan
pada penggerak lain (misalnya jam mesin, jumlah pesanan pembelian,
jumlah

penyetelan,

dan

sebagainya)

harus

dikumpulkan

dan

dimasukkan ke dalam lembar biaya pesanan. Apabila jumlah


penggerak telah di catat (misalnya, jumlah pesanan pembelian), maka
dokumen sumber baru harus dibuat. Sebagai contoh: dokumen sumber
yang akan menelusuri jam mesin yang digunakan oleh setiap
pekerjaan, dapat meniru model kartu jam kerja.
Seluruh lembar biaya pesanan perusahaan yang lengkap, dapat
berfungsi sebagai buku pembantu untuk persediaan barang jadi. Pada
sistem akuntansi manual, lembar yang lengkap akan dipindahkan dari
arsip barang dalam proses, ke arsip persediaan barang jadi. Pada sistem
akuntansi terotomatisasi, proses pembaharuan akan menghapus
pekerjaan yang telah diselesaikan dari file utama barang dalam proses,
dan menambahkan catatan ini ke file utama barang jadi. Pada kedua
sistem tersebut, penambahan total lembar biaya pesanan yang lengkap
menimbulkan biaya persediaan barang jadi pada titik waktu tertentu.
Ketika barang jadi terjual dan terkirim, catatan biayanya akan ditarik
(atau dihapus) dari arsip persediaan barang jadi. Catatat tersebut
selanjutnya akan menjadi dasar bagi perhitungan harga pokok
penjualan suatu periode.

C.

Catatan-Catatan dan Transaksi Bisnis (Recording and Business


Transaction)
Pada bagian akhir bab ini diuraikan secara rinci berbagai
macarn akuntansi biaya pesanan. Dengan banrtan berbagai contoh.
kita akan menyelidiki catatan-catatan dan ayat jurnal yang termasuk
dalarn sistem ini.

1.

Akuntansi untuk Bahan-Bahan (Accounting for Materials)


Buku besar umum industri manuthktur meliputi perkrraan rn'entaris yang
disebut inventaris bahan mentah dan persediaan. Perkiraan aktiva Iancar ini
biasanya memiliki neraca debet pada awal dan akhir dari tiap-tiap periode
akuntansi. Apabila perusahaan menggunakan beberapa jenis persediaan dan bahan
mentah. buku besar pembantu dapat digunakan untuk mnendukung perkiraan
buku besar umum. Buku besar yang demikian biasanya disebut Buku Besar Bahan
Mentah atau Buku Besar persediaan.
Sebagai catatan-catatan pembantu, buku besar persediaan dapat digunakan
untuk berbagai macam tujuan. Pertama memelihara kartu catatan untuk jumlah
masing-masing bahan mentah yang tersedia. Kedua, bilamana kartu menunjukkan
bahwa persediaan telah dicapai pada suatu tingkat tertentu (titik pesanan kembali).
suatu pesanan dapat ditempatkan untuk penempatan kembali persediaan. Ketiga,
catatan-catatan tersebut melengkapi bukti tertulis bahwa seluruh bahan mentah
yang dibeli digunakan dalam produksi.
Jika pabrik membutuhkan bahan mentah, suatu dokumen sumber yang
disebut bon permintaan bahan-bahan, dibuat untuk memberi otoritas kepada juru
rulis gudang dalam memindahkan bahan-bahan ke pabrik. Bentuk kartu
permintaan barang dapat dilihat dalam ilustrasi berikut:

10

KARTU PERSEDIAAN
Perkiraan persediaan No

Batas pesanan kembali

Nama barang

Jml. Pesanan kembali

Lokasi dalam gudang

:
Penerimaan

Tgl

Ref

Pemakaian

Neraca

Jml

Biaya

Total

Jml

Biaya

Total

Total

Biaya

Total

Unit

Unit

Biaya

Unit

Unit

Biaya

Biaya

Unit

Biaya

Ilustrasi 7.2 Kartu Buku Besar Persediaan


Jurnal umum yang menunjukkan bahan mentah dan persediaan adalah :
Jumlah
Tanggal

Keterangan
(dalam ribuan)

Agustus
19xx

Inventaris bahan mentah dan


persediaan
Utang dagang

Rp. 200.000,00
Rp.200.000,00

11

30

Inventaris barang dalam proses

Rp. 100.000,00

Overhead pabrik

Rp. 40.000,00

Inventaris

bahan

mentah

dan persediaan

Rp. 140.000,00

Ilustrasi jumal pemasukan yang pertama adalah pembelian bahan mentah


dan persediaan, secara kredit. perkiraan lnventaris bahan mentah dan persediaan
di debet untuk tiap-tiap pembelian. Karena itu keseimbangan perkiraan tetap di
jaga. Setiap saat perkiraan maupun perkiraan buku besar pembantu (kartu
persediaan) dapat ditambah. Contoh, jika Rp. 200.000.000,00 terdiii dari
pembelian Rp. 20.000.000,00 bagian 123 dan Rp. 180.000.000,00 bagian 435
kemudian Rp 20.000.000,00 akan dicatat pada kartu persediaan untuk bagian 123
sebagai suatu penambahan (dalam kolorn penerimaan dan Rp 180.000.000,00
akan dicatat pada kartu persediaan bagran 435 dalam cara yang sama.

12

Ilustrasi 7.3. Bentuk Permintaan Bahan


Setiap saat, total seluruh saldo kartu permintaan bahan sama dengan saldo
perkiraan inventaris bahan mentah dan persediaan dalam buku besar umum.
Ilustrasi jurnal yang kedua adalah pengeluaran. sebesar Rp 140.000.000,00
atas bahan mentah dan persediaan ke dalam pabrik dari gudang. Kartu permintaan
bahan-bahan akan mendukung dokumen sumber pencatatan ini.
Catatan menunjukkan bahwa Rp 100.000.000,00 atas bahan mentah
langsung dikeluarkan untuk pekerjaan produksi. Karena itu, perkiraan inventaris
barang dalam proses disebutkan sejumlah itu. Apabila persediaan dan bahan tak
langsung (ini tidak termasuk penggunaan secara langsung dalam industri produk)
dikeluarkan, perkiraanoverhead pabrik adalah di debet.
Catatan bahwa overhead pabrik adalah suatu perkiraan sementara:
neracanya mungkin menjadi bagian dari inventaris barang dalam proses.
Pendukung catatan-catatan pembantu juga harus digunakan dalam
perkiraan inventaris barang dalam proses. Catatan-catatan pepbantu (buku besar
pembantu) untuk inventaris barang dalam proses adalah kartu biaya pekerjaan
atau buku besar biaya pekerjaan. Ilustrasi 7.4 pada bagian berikut adalah bentuk
kartu biaya pekerjaan. Kartu (halaman buku besar) dihitung untuk tiap-tiap
pekerjaan.
Karena bahan mentah yang dipesan dan dipindahkan dan gudang untuk
digunakan pada pekerjaan. perkiraan inventaris barang dalam proses di debet dan
perkiraan inventaris bahan rnentah dan persediaan di kredit (seperti terlihat dalam
contoh di atas. Setiap saat inventaris barang dalam proses di debet; untuk bahanbahan yang digunakan, kartu biaya pekerjaan yang telah disediakan digunakan
untuk men- catat penggunaan bahan-bahan. Kolom pertama pada kartu biaya
pekerjaan menunjukkan, jumlah rupiah dari bahan-bahan yang digunakan dan
referensi biasanya berisi jumlah pesanan bahan.

13

KARTU BIAYA PEKERJAAN


Pekerjaan No.

Deskripsi Pekerjaan

Tgl dimulai

Tgl penyelesaian

Tgl penyelesaian

Bahan mentah

Tenaga kerja langsung

Overhead pabrik

Ref

Jumlah

Ref

Jumlah

Ref

Jumlah

Total biaya pekerjaan :


Bahan mentah
Tenaga kerja langsung

Komentar

Overhead pabrik

Harga penjualan

Ilustrasi 7.4 Kartu Biaya Pekerjaan

2.

Akuntansi untuk Tenaga Kerja Langsung (Accounting for Direct Labor)


Elemen biaya yang kedua, tenaga kerja langsun, sementara dikelompokkan
dalam perkiraan yang disebut daftar upah tenaga kerja. Bila mana daftar upah
disiapkan, jurnal yang dibuat pertama kali adalah :
14

19xx
Agust.

25

Daftar upah tenaga kerja

Rp. 500.000.000,00

Beban pajak (utang)

Rp. 40.000.000,00

Gaji yang masih harus


dibayar

Rp. 460.000.000,00

Perkiraan daftar upah tenaga kerja meliputi biaya tenaga kerla langsung
maupun biaya tenaga kerja tak langsung (tenaga kerja penyeliaan) yang
berhubungan dengan seluruh pekerjaan dan overhead pabrik. oleh karena itu,
daftar upah tenaga kerja perlu dianarisis dan diklasifikasikan ke dalam dua
kategori tenaga kerja. pembukuan yang dibuat adalah:
19xx
Agust.

25

Inventaris barang dalam Rp. 400.000.000,00


proses
Overhead pabrik
Daftar

upah

Rp. 100.000.000,00
tenaga

kerja

Rp. 500.000.000,00

Untuk pemindahan
neraca ke daftar upah
tenaga

kerja

untuk

kartu
biaya pekerjaan (untuk
tenaga kerja langsung

15

dan untuk overhead


pabrik)

Perkiraan sementara, daftar upah tenaga ker1a, diperkecil menjadi nol.


Biaya tenaga kerja langsung dalam daftar upah tenaga kerja ditenrukan sejumlah
Rp 400.000.000,00. oleh karena itu, jumlah ini secara langsung di debet untuk
perkiraan inventaris barang dalam proses. Tenaga kerja tidak langsung di debet
untuk perkiraan overhead pabrik, yang mungkin juga bagian dari.inventaris
barang daram proses.
Setiap waktu perkiraan inventaris barang dalam proses di debet untuk
tenaga kerja langsung, kartu biaya pekerjaan pendukung harus disesuaikan. Biaya
tenaga kerja tidak langsung dimasukkan pada kartu biaya pekerjaan bagi
pekerjaan-pekerjaan yang dimasukkan. Misalnya, sejumlah Rp. 400.000.000,00
biaya tenaga kerja telah digunakan sebagai berikut: Rp. 100.000.000,00 dari
tenaga kerja langsung unruk pekerjaan 241, Rp. 50.000.000,00 tenaga kerja
langsung unruk pekerjaan 244, dan Rp. 250.000.000,00 renaga kerja langsung
unruk pekerjaan 600. Dalam hal ini setiap jumlah akan dimasukkan dalam kartu
pekerjaan.

3.

Akuntansi untuk overhead Pabrik (Accounting for Factory overhead)


Seperti yang telah diperhatikan dalam Ilustrasi sebelumnya, perkiraan
overhead pabrik adalah suatu perkiraan sementara yang digunakan untuk
mengelompokkan biaya overhead sebelum menjadi bagian dari inventaris barang
daiam proses perkiraan overhead pabrik di debet untuk

a.

Seluruh persediaan bahan-bahan tidak langsung yang dipakai dalam pabrik

b.

Seluruh biaya renaga kerja tidak langsung

c.

Seluruh bagian overhead pabrik yang lain, penyusutan asuransi pabrik, pajak
pabrik, dan sebagainya.
16

Seperti bagian, overhead pabrik lain yang dikeluarkan. perkiraan overhead


pabrik di debet dan kas, utang dagang, penyusutan akumulatif atau beberapa
perkiraan yang lain di kredit, tergantung pada keadaan.
Sebagian besar perusahaan, juga membuar catatan pada sebuah buku besar
pernbantu untuk overhead pabrrk. Buku besar tersebut hanya memiliki satu
halarnan buku besar untuk tiap-tiap jenis overhead Jika perkiraan overhead pabrik
dalam buku besar umum di debet. Perkiraan buku besar pembantu juga di debet
untuk membuat catatan komposisi overhead secara rinci. Bahwa perkiraan
overhead pabrik di kredit dan perkiraan inventaris barang dalam proses di debet
untuk memindahkan biaya overhead pabrik ke barang dalam proses. Ayat jurnal
umum dibuat untuk mencatat pemindahan ini sebagai berikut:

19xx
Agust.

25

Inventaris barang dalam


proses

Rp. 300.000.000,00

Overhead pabrik untuk


membebankan
overhead
pabrik pada pekerjaan

Rp. 300.000.000,00

Proses pemindahan overhead untuk barang daram proses biasanya dibuat


menurut taksiran-dasar, karena manajemen tidak dripat menunggu sampai akhir
periode, yaitu seluruh biaya overhead benar-benar dikeluarkan dan dicatat. Kartu
biaya pekerjaan harus disusun secara harian agar seluruh biaya dapat'oilataarun
secara efektif. contoh, beberapa pekerjaan telah diseresaikan dalam pabrik setiap

17

hari. Total biaya dari tiaptiap pekerjaan tersebut harus diketahui, sebelum semua
biaya overhead dicatat pada bulan yang bersangkutan (misalnya biaya listrik).
Salah satu cara yang biasa digunakan untuk manaksir overhead yang
dibebankan pada pekerjaan-pekerjaan dapat diilustrasika, dengan contoh berikut.
Anggap bahwa perusahaan bermaksud mengeluarkan Rp. 500.000'00 untuk biaya
tenaga kerja langsung dalam mengerjakan pekerjaan untuk suatu periode
akuntansi yang sedang berjalan ilustrasi ini menggambarkan estimasi yang terbaik
yang dapat dibuat oleh manajemen. Hal ini didasarkan pada informasi mengenai
pekerjaan yrng akun dikerjakan dan biaya tenaga kerja langsung Selanjutnya
dimisalkan bahwa perusahaan bermaksud untuk mengeluarkan sebesar Rp.
400.000,00 untuk biaya overhead pabrik selama periode yang sama. Hal ini Juga
merupakan estimasi manajemen yang terbaik. Jika estimasi tersebut wajar maka
dapat diputuskan bahwa, untuk setiap rupiah dan tenaga kerja langsung. Ditaksir
biaya overhead pabrik sebesar 80%. Artinya biaya overhead pabrik diharapkan
sebesar 80% dari biaya tenaga kerja langsung. Bentuk persamaannya sebagai
berikut :

Tarif overhead=

Biaya overhead pabrik yang ditaksir


Biaya Tk . Langsung yang ditaksir

x 100%

Rp 400.000
Rp 500.000

= 80%

Tarif overhead pabrik dapat digunakan sebagai dasar untuk memindahkan


overhead pabrik ke barang dalam proses dan untuk kartu biaya pekerjaan. Contoh,

18

jika total btaya tenaga kerja langsung setiap hari Rp. 10.000,00, selanlutnya
overhead pabrik ditaksir sebesar Rp. 8.000,00 (atau 80% dari Rp. 10.000,00).
Pembukuan akan di debet untuk inventaris barang dalam proses (dan untuk kartu
biaya pekerjaan) untuk Rp. 8.000,00 dan di kredit untuk perkiraan overhead
pabrik. Beberapa perusahaan juga mengkalkulasikan biaya tenaga kerja langsung
untuk pekerjaan harian sehingga angka biaya yang paling akhir dapat digunakan
untuk pengendalian.
Pada akhir periode akuntansi, jika estimasi benar maka pada kolom debet
perkiraan overhead pabrik akan berjumlah Rp 400.000,00 (overhead aktual yang
dikeluarkan), dan pada kolom kredit perkiraan overhead pabrikluga akan sebesar
Rp 400.000,00 (dikalkulasikan sebagai 80% dari Rp. 500.000,00 biaya tenaga
kerja langsung). Tentu estimasi akan berbeda dari waktu ke waktu.

4.

Akuntansi untuk Barang Jadi (Accounting for Finished Goods)


Apabila

suatu

pekerjaan

telah

selesai,

kartu

biaya

pekerjaan

memperlihatkan total biaya dari pekerjaan, meliputi bahan mentah, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Sekarang pekerjaan menjadi bagian dari barang
jadi dan siap untuk dijual. Contoh, anggap bahwa pekerjaan 484 telah dilengkapi
dengan toral trraya sebesar Rp. 32.180,00. Dibukukan sebagai berikut:
19xx
Agust.

30

Inventaris barang jadi

Rp. 32.180,00

Inventaris barang
dalam

proses

pekerjaan

Rp. 32.180,00

484

Kartu biaya pekerjaan (no. 484) akan dipindahkan dari catatan-catatan


pcmbantu pendukung inventaris barang dalam proses dan diarsipkan, untuk
referensi yang akan datang. catatan pembantu untuk barang jadi ijuga digunakan
19

untuk mendukung perkiraan inventaris barang jadi. Kartu biaya pekerjaan yang
lengkap dapat digunakan untuk tujuan ini.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal, antara lain yaitu :
1. Sistem akuntansi biaya atas dasar pesanan adalah perusahaan industri yang
berproduksi hanya atas dasar pesanan pada umumnya akan menghasilkan produk
yang sangat bervariasi dan berbeda satu sama lain sesuai dengan kehendak
konsumen.

20

2. Sistem akuntansi biaya atas dasar pesanan dapat juga digunakan untuk
memproduksi barang guna mengisi persediaan untuk kemudian dijual pada
konsumen tertentu.
3. Dalam sebuah perusahaan berbasis pesanan, pengumpulan biaya per-pekerjaan
menghasilkan informasi bagi manajemen. Jika proses produksi telah selesai, kos
perunit dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang
diproduksi.
4. Dalam sistem harga pokok normal, Biaya overhead dibebankan ke produk dengan
menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka.
5. Hal-hal yang perlu menjadi catatan dan transaksi bisnis yaitu: akuntansi untuk
bahan-bahan, akuntansi

untuk

tenaga

kerja

langsung, akuntansi

untuk

barang jadi, akuntansi untuk overhead pabrik, akuntansi untuk hasil penjualan.

B. Penutup
Demikian makalah ini kami buat. Apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan dan pembahasan makalah ini kami mohon maaf. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami butuhkan untuk lebih baiknya paper yang kami buat
selanjutnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

21

Anda mungkin juga menyukai