Trend Issue Keperawatan Keluarga Agregat Lansia
Trend Issue Keperawatan Keluarga Agregat Lansia
Trend Issue Keperawatan Keluarga Agregat Lansia
OLEH :
A8-D
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. Definisi Lansia
1. Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang
berakhir dengan kematian (Hutapea, 2005).
2. Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari (Azwar, 2006).
3. Secara umum seorang dikatakan lanjut usia apabila usianya 65 tahun ke atas
(Setianto, 2004)
4. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologi. Kegagalan ini
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan
kepekaan secara individual (Hawari,2001)
D. Definisi Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program. Puskesmas dengan melibatkan peran
serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya.
E. Tujuan Posyandu Lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam
pelayanan
kesehatan
disamping
meningkatkan
komunikasi
antara
2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh
(IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga
dilakukan di meja II ini.
3. Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa
dilakukan pelayanan pojok gizi.
G. Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia
Beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu
antara lain :
1. Pengetahuan
lansia
yang
rendah
tentang
manfaat
posyandu.
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman
pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu,
lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan
segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan
pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia
2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu
tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya
tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu
ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia
merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus
menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat
mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu.
Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari terbentuknya
motivasi untuk menghadiri posyandu lansia.
3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia
untuk datang ke posyandu. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong
minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga
bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk
mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa
jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan
bersama lansia.
4. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu. Penilaian pribadi atau sikap
yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia
untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia
cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu
lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin
kesiapan
untuk
bereaksi
terhadap
suatu
obyek.
Kesiapan
merupakan
pada
stimulus
yang
menghendaki
adanya
suatu
respons
diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti tercantum dalam situs
Pemerintah Kota Jogjakarta adalah:
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam
kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat
tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
4. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit
gula (diabetes mellitus)
7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7
9. Penyuluhan Kesehatan.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat
seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek
kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak
jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan,
sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat
terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa,
dengan
posyandu yang strategis agar mudah dijangkau oleh lansia sehingga lansia tertarik
untuk hadir pada kegiatan posyandu
4. Menggunakan metode yang menarik seperti pemberian konsumsi yang sesuai
dengan kebutuhan lansia
5. Memfasilitasi kehadiran lansia dengan cara menjemput lansia ke rumah jika dari
pihak keluarga tidak bisa mengantar ke kegiatan posyandu
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
http://ijammeru.blogspot.co.id/2012/04/posyandu-lansia.html
http://documents.tips/documents/issu-dan-legal-etik-dalam-keperawatan.html