Serabi Kalibeluk memiliki rasa, bentuk, dan ukuran yang berbeda dari daerah lain karena proses pembuatannya dipengaruhi kisah cinta antara Tumenggung Bahurekso yang ditugaskan melukis Dewi Rantamsari untuk Sultan Mataram, dan Dewi Rantamsari sendiri.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
162 tayangan2 halaman
Serabi Kalibeluk memiliki rasa, bentuk, dan ukuran yang berbeda dari daerah lain karena proses pembuatannya dipengaruhi kisah cinta antara Tumenggung Bahurekso yang ditugaskan melukis Dewi Rantamsari untuk Sultan Mataram, dan Dewi Rantamsari sendiri.
Serabi Kalibeluk memiliki rasa, bentuk, dan ukuran yang berbeda dari daerah lain karena proses pembuatannya dipengaruhi kisah cinta antara Tumenggung Bahurekso yang ditugaskan melukis Dewi Rantamsari untuk Sultan Mataram, dan Dewi Rantamsari sendiri.
Serabi Kalibeluk memiliki rasa, bentuk, dan ukuran yang berbeda dari daerah lain karena proses pembuatannya dipengaruhi kisah cinta antara Tumenggung Bahurekso yang ditugaskan melukis Dewi Rantamsari untuk Sultan Mataram, dan Dewi Rantamsari sendiri.
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
Buah Kejujuran Gadis Cantik Penjual Serabi Khas Kalibeluk
Desa Kalibeluk merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan
Warungasem, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Beberapa penduduk Desa Kalibeluk secara turun temurun sudah membuat serabi sebagai salah satu mata pencaharian. Serabi yang mereka buat memiliki rasa, bentuk, dan ukuran berbeda daripada serabi asal daerah lain. Ciri khas serabi ini adalah ukuran nya yang cukup besar, tebal, dan berwarna kecoklatan. Yang menjadikan serabi Kalibeluk ini istimewa bila dibandingkan dengan serabi lain adalah adanya nilai historis yang menyertai proses terciptanya panganan tersebut. Kisah ini dimulai ketika Sultan Mataram di Yogyakarta bermaksud mencari calon pendamping hidup. Lalu, beliau mengutus beberapa anak buahnya untuk berkelana dan melukis wajah putri-putri cantik di seantero nusantara. Salah satu utusannya adalah Tumenggung Bahurekso. Bahurekso diminta untuk datang ke Kadipaten Batang, guna bertemu dan melukis Dewi Rantamsari. Kabar kecantikan Dewi Rantamsari telah sampai ke Bumi Mataram hingga telinga Sultan. Bahurekso, esok berangkatlah menuju Kadipaten Batang. Temui dan lukis wajah Dewi Rantamsari. Bawa hasilnya segera ke Istana ! Perintah Sultan pada Bahurekso. Bahurekso secepatnya berangkat menuju kadipaten Batang. Perjalanan menuju Kadipaten Batang membutuhkan waktu yang lumayan lama dengan berkuda. Akhirnya sesampainya di Kadipaten batang, Bahurekso bertemu dan berkenalan dengan Dewi Rantamsari yang bertempat tinggal di desa Kalisalak Batang. Jadi apa maksud kisanak datang kemari? Tanya Dewi Rantamsari Saya diutus Sultan untuk menemui dan melukis wajah anda, puteri. Kabar kecantikan puteri telah sampai ke Bumi Mataram sehingga Sultan ingin mengetahuinya. Jawab Bahurekso. Baiklah, kamu bisa memulai segera melukis wajah ku. Sanggup Dewi Rantamsari.
Maka beberapa hari Bahurekso sibuk melukis Dewi Rantamsari, tak dinyanya benih asmara timbul diantara keduanya.