Satuan Acara Penyuluhan Abses
Satuan Acara Penyuluhan Abses
Satuan Acara Penyuluhan Abses
(SAP)
Pokok Bahasan
: Abses
: a. Definisi
b. Faktor penyebab terjadinya Abses
c. Tanda dan gejala Abses
d. Pengobatan Abses
Sasaran
: Keluarga pasien/klien
Hari/Tanggal
Tempat
Waktu
: 1 x 20 menit
Pemateri
: Munawir
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat memahami
tentang penyakit Abses dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 20 menit, klien dan keluarga
mampu:
a. Menjelaskan definisi Abses
b. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya Abses
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari Abses
d. Menyebutkan untuk mengobati Abses
B. Cakupan Materi
1. Definisi
2. Faktor penyebab terjadinya Abses
3. Tanda dan gejala Abses
4. Pengobatan Abses
C. Pelaksanaan
No Kegiatan
1.
2.
Pembukaan
Kegiatan
Penyuluh (Mahasiswa)
- Mengucapkan salam
Klien/Pasien
- Menjawab salam
(5 menit)
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
maksud -
Menyimak
dan tujuan
Bertanya
Mendengarkan,
Inti
Kontrak waktu
Menyampaikan materi
(10 menit)
Menekankan
yang
hal-hal
penting
memperhatikan,
dan
Penutup
Menjawab pertanyaan
Evaluasi
(5 menit)
Memberikan
tidak jelas
-
resume -
materi
-
Ucapan salam
dan
memberikan contoh
3.
Mendengarkan
Memperhatikan
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Menyatakan
persetujuan
Mengucapkan
hamdalah,
dan
menjawab salam.
D. Metode
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:
-
Ceramah
Diskusi
E. Media
-
Leaflet
F. Sumber
MATERI PENYULUHAN
Abses
1. Konsep Penyakit
Pengertian
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah (netrofil yang
telah mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya
proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda
asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini
merupakan
reaksi
perlindungan
oleh
jaringan
untuk
mencegah
lebih besar yang disebabkan oleh infeksi yang menjalar ke jaringan ginjal
melalui aliran darah.
b) Abses Perimandibular
Bila abses menyebar sampai di bawah otot-otot pengunyahan,
maka akan timbul bengkak-bengkak yang keras, di mana nanah akan sukar
menembus otot untuk keluar, sehingga untuk mengeluarkan nanah tersebut
harus dibantu dengan operasi pembukaan abses.
c) Abses Rahang gigi
Radang kronis, yang terbungkus dengan terbentuknya nanah pada
ujung akar gigi atau geraham. Menyebar ke bawah selaput tulang (subperiostal) atau di bawah selaput lendir mulut (submucosal) atau ke bawah
kulit (sub-cutaneus). Nanah bisa keluar dari saluran pada permukaan gusi
atau kulit mulut (fistel). Perawatannya bisa dilakukan dengan mencabut
gigi yang menjadi sumber penyakitnya atau perawatan akar dari gigi
tersebut.
d) Abses Sumsum Rahang
Bila nanah menyebar ke rongga-rongga tulang, maka sumsum
tulang akan terkena radang (osteomyelitis). Bagian-bagian dari tulang
tersebut dapat mati dan kontradiksi dengan tubuh. Dalam hal ini nanah
akan keluar dari beberapa tempat (multiple fitsel).
e) Abses dingin (cold abcess)
Pada abses ini, karena sedikitnya radang, maka abses ini
merupakan abses menahun yang terbentuk secara perlahan-lahan.
Biasanya terjadi pada penderita tuberkulosis tulang, persendian atau
kelenjar limfa akibat perkijuan yang luas.
f) Abses hati
Abses ini akibat komplikasi disentri amuba (Latin: Entamoeba
histolytica), yang sesungguhnya bukan abses, karena rongga ini tidak
berisi nanah, melainkan jaringan nekrotik yang disebabkan oleh amuba.
Jenis abses ini dapat dikenali dengan ditemukannya amuba pada dinding
abses dengan pemeriksaan histopatologis dari jaringan.
g) Abses (Lat. abscessus)
Rongga abnormal yang berada di bagian tubuh, ketidaknormalan di
bagian tubuh, disebabkan karena pengumpulan nanah di tempat rongga itu
akibat proses radang yang kemudian membentuk nanah. Dinding rongga
abses biasanya terdiri atas sel yang telah cedera, tetapi masih hidup. Isi
abses yang berupa nanah tersebut terdiri atas sel darah putih dan jaringan
yang nekrotik dan mencair. Abses biasanya disebabkan oleh kuman
patogen misalnya: bisul.
Etiologi
Menurut Siregar (2004) suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan
abses melalui beberapa cara:
a) Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari
tusukan jarum yang tidak steril
b) Bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain
c) Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh
manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa
menyebabkan terbentuknya abses.
Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :
a) Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya
infeksi
b) Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
c) Terdapat gangguan sistem kekebalan
Bakteri tersering penyebab abses adalah Staphylococus Aureus
Patofisiologi
6
Jika bakteri masuk ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi
suatu infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang
berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang
merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak kedalam
rongga tersebut, dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati, sel
darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga
tersebut.
Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan
terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi
dinding pembatas. Abses dalam hal ini merupakan mekanisme tubuh
mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam
tubuh, maka infeksi bisa menyebar kedalam tubuh maupun dibawah
permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses. (Utama, 2001)
Manifestasi Klinis
Abses bisa terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru,
mulut, rektum, dan otot. Abses yang sering ditemukan didalam kulit atau
tepat dibawah kulit terutama jika timbul diwajah.
Menurut Smeltzer & Bare (2001), gejala dari abses tergantung
kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ saraf. Gejalanya
bisa berupa:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Nyeri
Nyeri tekan
Teraba hangat
Pembengakakan
Kemerahan
Demam
Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai
benjolan. Adapun lokasi abses antara lain ketiak, telinga, dan tungkai
bawah. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih
karena kulit diatasnya menipis. Suatu abses di dalam tubuh, sebelum
menimbulkan gejala seringkali terlebih tumbuh lebih besar. Paling sering,
abses akan menimbulkan Nyer tekan dengan massa yang berwarna merah,
hangat pada permukaan abses , dan lembut.
Abses yang progresif, akan timbul "titik" pada kepala
abses sehingga Anda dapat melihat materi dalam dan kemudian secara
spontan akan terbuka (pecah).
Sebagian besar akan terus bertambah buruk tanpa
dengan
sendirinya,
sehingga
tindakan
medis
secepatnya