PERCOBAAN I Hambatan Listrik
PERCOBAAN I Hambatan Listrik
PERCOBAAN I Hambatan Listrik
HAMBATAN LISTRIK
A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan
Hari, tanggal
Tempat
B. Landasan Teori
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif
dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor
disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (omega). Berbagai macam resistor dibuat
dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu
diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar resistor adalah besar
Watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya
berupa panas sebesar:
2
W =I . R
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan
disepasi daya resistor tersebut (Ahmad, 2007: 5).
Jika kita memakaikan perbedaan potensial yang sama diantara ujung-ujung tongkat
tembaga dan tongkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa, maka dihasilkan arus-arus
yang sangat berbeda. Karakteristik (sifat) penghantar yang menyebabkan hal ini adalah
hambatan (resistance). Kita mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering
dinamakan tahanan = resistor; simbol ) diantara dua titik dengan memakaikan sebuah
perbedaan potensial V diantara titik-titik dengan mengukur arus I kemudian melakukan
pembagian:
R=
V
I
Jika V dinyatakan dalam Volt dan I dinyatakan dalam Ampere, maka hambatan akan
dinyatakan dalam Ohms (disingkat ) (Halliday, 1978: 187).
Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistansi, toleransi, tegangan kerja
maksimum, dan rating. Resistor dikategorikan menjadi dua, yaitu resistor linear merupakan
resistor yang bekerja sesuai dengan hukum Ohm dan resistor nonlinear dimana kepekaan
nilai karena kepekaan tertentu. Secara fisik dan umum nilai resistor ditunnjukkan oleh kodekode warna berupa gelang-gelang (Wasito, 2006: 8).
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
D. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dirangkai alat dan bahan menggunakan kabel penghubung antara multimeter dan papan
roti.
3. Ditentukan nilai tahanan resistor dengan membaca kode warnanya.
4. Ditancapkan resistor tersebut ke papan roti, kemudian mengukur nilai tahanan dengan
menggunakan multimeter untuk membuktikan kebenaran pembacaan kode warna.
5. Disimpulkan langkah 3 dan 4.
6. Diulang langkah 3 sampai 5 untuk resistor yang lain.
7. Ditancapkan 3 buah resistor secara seri yang telah diketahui nilai tahanannya, mengukur
dengan menggunakan multimeter.
8. Diukur tiap-tiap kaki resistor denga multimeter.
9. Disimpulkan hasil percobaan dari langkah 7 dan 8.
10. Diulangi langkah 8 dan 9, tetapi resistornya dipasang secara paralel.
E. Hasil Pengamatan
1. Nilai Hambatan Berdasarkan Kode Warna
Tabel 1 Nilai Hambatan Berdasarkan Kode Warna
No
Kode Warna
1. Coklat, Hitam, Merah, Emas
2. Merah, Merah, Orange, Emas
3. Coklat, Hitam, Coklat, Emas
Nilai (K)
0,1
22
1
Toleransi
5%
5%
5%
R. paralel
R. seri
23,7 K
0,092 K
F. Analisis Data
- Menentukan nilai hambatan berdasarkan kode warna
1. Nilai hambatan berdasarkan kode warna
a. Hambatan Pertama
Diketahui
: Kode Warna : Coklat, Hitam, Merah, Emas
Tolerannsi
: 5%
Ditanya
: Rentang
: ?
Jawab
:
R1
= 1 K
Toleransi = toleransi x R1
= 5% x 1 K
= 0,05 K
Rmin
= R1
toleransi
= (1
0,05) K
= 0,95 K
Rmax
= R1 + toleransi
= (1 + 0,05) K
= 1,05 K
Rmin < R1 < Rmax
0,95 < 1 < 1,05
Jadi, rentang nilai R1 adalah 0,95 K sampai 1,05 K.
b. Hambatan Kedua
Diketahui
: Kode Warna : Merah, Merah, Orange, Emas
Tolerannsi
: 5%
Ditanya
: Rentang
: ?
Jawab
:
R2
= 22 K
Toleransi = toleransi x R2
= 5% x 22 K
= 1,1 K
Rmin
= R2 toleransi
Rmax
=
=
=
=
=
(22 1,1) K
20,9 K
R2 + toleransi
(22 + 1,1) K
23,1 K
1
Rp
1 1
1
+ +
1 22 0,1
=
1
Rp
1 1 1
+ +
R 1 R 2 R3
243
22
Rp = 0,09 K
Jadi, nilai hambatan total secara parallel adalah 0,09 K.
-
G. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang hambatan listrik. Adapun tujuan praktikum ini
yaitu untuk menentukan nilai hambatan dengan membaca warna gelang dan pengukuran serta
membandingkannya dan juga untuk menentukan nilai hambatan masing-masing dan total
hambatan yang dipasang secara seri dan paralel. Resistor adalah komponen dasar elektronika
yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan symbol (omega).
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan
disepasi daya resistor tersebut. Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistansi,
toleransi, tegangan kerja maksimum, dan rating. Secara fisik dan umum nilai resistor
ditunnjukkan oleh kode-kode warna berupa gelang-gelang.
Dalam praktikum hambatan listrik, praktikum melakukan dua pengamatan, yaitu
menentukan nilai hambatan listrik dengan membaca kode warnadan menentukan nilai
K dan berdasarkan pengukuran memiliki nilai hambatan 1,2 K, padahal nilai hambatan
tidak boleh lebih dari 1,05 K. Lalu, untuk hambatan kedua dengan kode warna MerahMerah-Orang-Emas memiliki rentang nilai resistor 20,9 K sampai 23,1 K dan hasil
pengamatan berdasarkan kode warna memiliki nilai hambatan 22 K serta berdasarkan
pengukuran memiliki nilai hambatan 20 K. Hasil tersebut tidak melewati atau kurang dari
rentang nilai R2. Hal yang sama juga terjadi pada nilai hambatan ketiga, dimana R3 memiliki
rentang nilai hambatan 0,095 K sampai 0,105 K dan nilai hambatan berdasarkan kode
warna dan pengukuran secara berturut-turut adalah 0,1 K dan 0,94 K. Perbedaan
pengukuran yang terjadi dapat diakibatkan karena pengamat tidak teliti dalam menentuka
batas ukur yang digunakan pada multimeter atau karena pengamat tidak teliti dalam
membaca hasil pengukuran.
H. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Nilai hambatan yang diperoleh berdasarkan kode warna pada resistor yang memiliki
kode warna Coklat-Hitam-Merah-Emas adalah 1 K, untuk resistor dengan kode
warna Merah-Merah-Orang-Emas memiliki nilai resistor 22 K, dan untuk resistor
dengan kode warna Coklat-Hitam-Coklat-Emas memiliki nilai hambatan 0,1 K.
b. Nilai hambatan berdasakan pengukuran pada resistor dengan kode warna CoklatHitam-Merah-Emas, Merah-Merah-Orang-Emas, dan Coklat-Hitam-Coklat-Emas
secara berturut-turut adalah 1,2 K, 20 K, dan 0,94 K.
c. Nilai hambatan resistor yang dirangkai secara seri adalah 23,7 K dan nilai hambatan
d.
e.
f.
g.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Jayadin. 2007. Eldas Ilmu Elektronika. Jakarta: Wordpress.
Halliday, Resnick. 1978. Fisika Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Wasito. 2006. Vademenkum Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.